Anda di halaman 1dari 53

BAB I

KEBUGARAN JASMANI
1. Latihan Peningkatan Kebugaran Jasmani
1. Pengertian

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian /


adaptasi terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya ( dari kerja yang dilakukan sehari-
hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Artinya seseorang melakukan suatu
kegiatan atau aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu
senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak. Dengan demikian
seseorang tidak dapat mencapai kesegaran jasmani secara menyeluruh atau umum tanpa didasari
oleh keadaan kesegaran jasmani yang baik.

1. Manfaat

Latihan kondisi fisik (physical conditioning) sangat berperan dalam peningkatan kebugaran
jasmani (physical fitnes). Dengan kata lain, hasil kerja seseorang kian produktif, jika kebugaran
jasmani seseorang bagus. Selain itu latihan kondisi fisik merupakan program pokok dalam
pembinaan atlet untuk berprestasi lebih lanjut. Orang yang bugar akan terhindar dari
kemungkinan cedera saat beraktivitas / olahraga yang biasanya sering terjadi jika seseorang
melakukan kerja fisik yang berat/olahraga. Inilah antara lain manfaatnya latihan pemanasan
sebelum berolahraga. Beban latihan kondisi fisik antara lain : kekuatan, daya tahan, kelentukan,
kelincahan, kecepatan dan power/daya ledak. Latihan kondisi fisik yang dilakukan dengan
cermat, berulang-ulang, teratur, terukur dan meningkat menyebabkan kebugaran jasmani
seseorang meningkat sehingga seseorang kian trampil, kuat dan effisien dalam gerakannya.

Didalam kondisi fisik yang baik akan terdapat :

1. Peningkatan dalam kemampuan sistim sirkulasi dan kerja jantung


2. Peningkatan kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, daya tahan dll.
3. Effisiensi gerakan dalam latihan
4. Pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan
5. Respon yang cepat dari organisme tubuh kita bila respon demikian diperlukan
6. Bentuk bentuk latihan kebugaran jasmani
1. Latihan kekuatan

1) Pengertian

Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan
terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan
kondisi fisik secara keseluruhan , karena : (1) kekuatan merupakan penggerak setiap aktivitas
fisik, (2) kekuatan berperan dalam melindungi seseorang dari kemungkinan cedera.
2) Bentuk – bentuk latihan kekuatan

– Jongkok diatas kedua lengan yang menumpu di tanah (untuk kekuatan lengan)

– Latihan push up (untuk kekuatan lengan)

– Latihan sit up (untuk kekuatan perut)

– Latihan dengan back-lift yaitu tubuh terlungkup dengan mengangkat kepala dan ujung kaki
menumpu dengan perut (untuk kekuatan punggung)

– Latihan kekuatan otot lengan dan bahu yaitu berjalan dengan tangan sementara kaki dipegang
temannya

1. Latihan kelentukan

1) Pengertian

Diartikan sama dengan keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian.
Tujuan latihan ini agar otot pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada
gangguan yang berarti.

2) Bentuk-bentuk latihan

– Latihan kelentukan otot leher

– Latihan kelentukan sendi bahu

– Latihan kelentukan otot pinggang

– Latihan kelentukan sendi pinggul

– Latihan kelentukan sendi lutut

– Latihan kombinasi gerakan sendi pinggul, pinggang, dan lutut

– Latihan kelentukan persendian tangan

1. Latihan keseimbangan

1) Pengertian

Yaitu kemampuan seseorang dalam memelihara posisi tubuh yang statis (tidak bergerak) atau
dalam keadaan posisi badan yang dinamis (bergerak). Yaitu dengan cara mengurangi atau
memperkecil bidang tumpuan dalam keadaan seimbang baik pada sikap berdiri, duduk, atau
jongkok.
2) Bentuk-bentuk latihan

– Latihan berdiri dengan satu kaki

– Latihan sikap seperti kapal terbang

– Latihan dari sikap berdiri kemudian jongkok dengan satu kaki bergantian

– Latihan keseimbangan dari sikap duduk dengan mengangkat kedua kaki, tangan di
pinggang/pergelangan kai yang terangkat.

1. Tes pengukuran kebugran jasmani


1. Fungsi tes dan pengukuran kebugaran jasmani

Kebugaran jasmani adalah bagian dari total fitnes. Total fitnes terdiri dari komponen-
komponene: anatomical fitness, physiological fitness, dan psychological fitness. Physical fitnes
(Karpovich) adalah kemampuan untuk melakukan suatu tugas tertentu yang memerlukan usaha
otot. Sedang menurut Dirjen pemuda dan olahraga Physical fitnes adalah kesanggupan dan
kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan effisien tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti.

Fungsi tes dan pengukuran dalam pengajaran pendidikan jasmanitingkat SMA adalah :

Mengukur kemampuan fisik siswa

Menentukan status kondisi fisik siswa

Menilai kemampuan fisik siswa, sebagai salah satu tujuan pengajaran pendidikan
jasmani

Mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa

Sebagai bahan untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmani

Sebagai salah satu bahan dalam memberikan nilai pelajaran pendidikan jasmani

1. Tes kesegaran jasmani Indonesia untuk anak SMA

Ada 5 macam tes dengan rangkaian : lari cepat / sprint 60 meter, angkat tubuh / pull up (30 detik
untuk putri, 60 detik untuk putra) , baring duduk / situp 60 detik, luncat tegak / vertical jump,
dan lari jauh 1000 meter untuk putri / 1200 meter putra ditambah lari jarak jauh 2400 meter.
BAB II

PERMAINAN BOLA BESAR

1. A. Sepak bola
1. Pengertian sepak bola

Adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola, yang mempunyai tujuan
untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak
kemasukan bola dari regu lawan dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum,
peraturan permainan, waktu). Dalam memainkan bola pemain diperbolehkan menggunakan
seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang diperbolehkan
memainkan bola dengan kaki dan tangan.

1. Kilas singkat sejarah permainan sepakbola

Dari peninggalan sejarah, kita mengenal beberapa sebutan sepak bola. Pada jaman Cina kuno
(dinasti Han), sepakbola dikenal dengan “tanchu”. Di Italia zaman Romawi dikenal dengan
“haspartun”, di Perancis yang selanjutnya menyebar ke Normandia dan Britania (Inggris),
dikenal dengan “choule”. Di Yunani kuno dikenal “epishyros” dan di Jepang dikenal dengan
istilah “kemari”.

Pada tanggal 26 Oktober 1863 didirikan sebuah badan yang disebut “ English Football
Assosiation”. Kemudian tanggal 26 Desember 1863 lahirlah peraturan permainan sepakbola
modern yang disusun oleh badan tersebut yang dalam perkembangannya mengalami perubahan.
Atas inisiatif Guerin (Perancis) pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi sepakbola
internasional dengan nama “ Federation International de Football Association” (FIFA). Atas
inisiatif Julies Rimet tahun 1930 diselenggarakan kejuaraan dunia sepakbola pertama di
Montevidio, Uruguay. Karena jasanya, maka mulai 1946 piala dunia tersebut bernama “Julies
Rimet Cup”. Kejuaraan tersebut diadakan 4 tahun sekali dan mulai tahun 1970 piala tersebut
menjadi milik Brasil, sebab negara ini telah memenangkan piala ini sebanyak 3 kali berturut-
turut.

Di Indonesia, tanggal 19 April 1930 dibentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di
Yogyakarta dengan dukungan bond-bond / perkumpulan sepakbola diberbagai daerah di tanah
air. Pengurus PSSI pertama kali diketuai Ir. Suratin Sosrosugondo. Untuk mengenang jasa-
jasanya dalam membina dan mempertahankan berdirinya PSSI, maka mulai tahun 1966 diadakan
kejuaraan sepakbola tingkat taruna remaja dengan nama ‘ Piala Suratin / Suratin Cup”

1. Teknik-teknik dasar sepak bola

Teknik ini bermacam-macam. Keahlian ini sangat diperlukan dalam pertandingan yang
berkualitas. Teknik sepakbola dapat dibedakan sebagai berikut ;

1. Teknik tanpa bola / teknik badan


Yaitu cara pemain menguasai gerak tubuhnya dalam permainan yang menyangkut cara berlari,
cara melompat, dan cara gerak tipu badan.

1. Teknik dengan bola

1) Teknik menendang bola

2) Teknik menahan bola

Misal : bola menyusur tanah / ground ball, bola memantul / bouncing ball dan bola tinggi dengan
berbagai teknik dan variasinya menggunakan anggota badan selain tangan dan lengan.

3) Menggiring bola / dribbling

Umumnya hal ini dilakukan dengan 3 cara : menggiring bola dengan kaki bagian dalam, kaki
bagian luar, dan dengan menggunakan punggung kaki.

4) Teknik gerak tipu dengan bola

Yaitu gerak tipu badan (gerak tipu tanpa bola) namun menggunakan bola. Gerak tipu ini
bertujuan untuk “menipu” sehingga dapat melampaui lawan. Pada umumnya gerak tipu
dilakukan dengan gerakan kaki, ayunan badan atau berhenti dengan tiba-tiba.

5) Teknik menyundul bola

Perkenaan bola pada dahi bukan ubun-ubun yaitu diatas mata.

6) Teknik merampas bola (tackling)

Ada tiga macam : berhadapan (tanpa menjatuhkan diri), meluncur (sliding tackle) dengan kaki
bagian dalam, dan meluncur (sliding tackle) dengan kaki bagian luar.

7) Teknik melempar bola (trhow-in)

Dilakukan bila bola keluar melalui garis samping lapangan permainan. Tidak boleh membuat gol
dari lemparan dalam. Saat lemparan ke dalam tidak ada offside. Cara lemparan ke dalam :

a) Bola dipegang dengan seluruh jari dan telapak tangan pada kedua sisi atau belakang bola.

b) Lemparan dilakukan dari luar garis tepi lapangan permainan

c) Saat melempar, kedua kaki harus tetap berpijak di tanah

d) Bola harus dilempar kearah lapangan permainan dengan kedua tangan, melalui atas
belakang kepala dan lemparan sesuai dengan arah pandangan.
8) Teknik penjaga gawang

Teknik yang harus dikuasai antara lain : menangkap bola yang bergulir ke tanah, menangkap
bola setinggi perut, menangkap bola setinggi dada, dan men-tip (menepis bola melayang di
udara) bola tinggi melalui atas gawang.

1. B. Bola Voli
1. Pengertian bola voli

Adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara mem-voli bola / memantulkan bola sebelum
bola menyentuh tanah, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke daerah lawan dan
mendapatkan poin / angka dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum,
peraturan permainan, set / babak). Dalam memainkan bola pemain diperbolehkan menggunakan
seluruh anggota badan.

1. Kilas singkat sejarah permainan bolavoli

Permainan ini diciptakan oleh William G. Morgan tahun 1895. dia adalah seorang pembina
Pendidikan Jasmani di Young Man Cristian Association / YMCA di Massachusetts Amerika
Serikat. Mula-mula permainan ini disebut “Mintonette”. Tujuan semula adalah untuk
mengembangkan kesegaran umum para buruh dan bersenam umum.

Kemudian diubah namanya menjadi volleyball yang artinya kurang lebih memvoli bola
berganti-ganti. Tahun 1948 berdiri IVBF (International Volley Ball Federation) dengan anggota
15 negara dan berpusat di Paris. Permainan ini menyebar keseluruh dunia semasa perang dunia
II. Di Indonesia permainan ini dikenal sejak tahun 1928 yang dibawa oleh Belanda. Sejak itu
permainan ini tumbuh pesat. Tanggal 22 Januari 1945 berdiri PBVSI (Persatuan Bola Voli
Seluruh Indonesia) di Jakarta bersamaan kejurnas yang pertama. Pertandingan ini resmi masuk
PON II di Jakarta dan POM I di Yogyakarta.

1. Teknik dasar permainan bola voli

Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara
effisien dan efektif. Tujuan permainan bola voli adalah memperagakan teknik dan taktik
memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Teknik dasar
yang harus ditingkatkan ketrampilannya adalah passing bawah, pasing atas, service (bawah, atas,
samping, jumping), smash dan , bendungan / blok. Sedangkan gerak dasar terdiri dari : gerak
tanpa bola (maju, mundur, kesamping, meloncat) dan gerak dengan bola (service, passing,
umpan / set-up, smash dan blok / bendungan).

1. C. Bola basket
2. Hakikat permainan bola basket

Bola basket adalah suatu permainan menggunakan bola besar yang dimainkan oleh dua regu
yang masing-masing regu terdiri 5 orang pemain. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari
nilai / angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah
lawan memasukkan bola ke keranjang kita untuk mendapatkan nilai dengan aturan-aturan
tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, quarter / babak). Dalam
memainkan bola pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka,
melemparkan atau menggiring bola ke segala arah penjuru dalam lapangan.

1. Kilas singkat sejarah permainan bolabasket

Permainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James A.Naismith tahun
1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Mula-mula Naismith menggunakan keranjang
sebagai sasarannya, sehingga dikenal dengan “basket ball”. Tahun 1924 bola basket
didemonstrasikan pada Olimpiade Perancis. Atas prakarsa Dr. Elmer Beny seorang direktur
sekolah olahraga di Jeneva, Swiss diasakan konferensi bola basket. Sehingga lahirlah Federation
Internationale Basketball Amateur (FIBA). Tahun 1936 dipertandingkan di Olimpiade Jerman.
Permainan ini masuk Indonesia dibawa perantau Cina semasa perang dunia II. Pada PON I tahun
1948 di Surakarta bola basket sudah dipertandingkan. Tanggal 23 Oktober 1951
berdiri PERBASI ( Persatuan Basketball Seluruh Indonesia). Dan tahun 1955 berubah menjadi
Persatuan Bola basket Seluruh Indonesia.

1. Teknik peraturan bola basket

Permainan ini termasuk jenis permainan yang kompleks, artinya gerakannya terdiri dari
gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinir rapi, sehingga bermain dengan baik. Untuk dapat
memainkan bola dengan baik perlu melakukan teknik gerakan dengan baik.

Pada dasarnya, gerakan yang effisien adalah gerakan yang benar tanpa kehilangan tenaga yang
sia-sia, demikian pula dalam bola basket. Teknik dasar dalam bola basket adalah :

Teknik melempar dan menangkap bola : setinggi dada/chess pass, pantulan, lemparan
diatas kepala, lemparan samping, lemparan lengkung, serta lemparan bawah.

Teknik menggiring bola / dribling. Kegunaan menggiiring adalah untuk mencari peluang
serangan, menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan. Macam-macam
menggiring : menggiring bola tinggi / untuk kecepatan, menggiring bola rendah untuk
mengontrol / menguasai, menggiring campuran.

Teknik menembak. Prinsip menembak sama dengan prinsip lemparan/passing. Jadi jika
lemparan baik, menembaknya juga baik. Bentuk bentuk gerakan menembak dalam bola basket
antara lain : tembakan satu tangan diatas kepala, tembakan lay-up, menangkap bola dilanjutkan
menembak / lay-up, tembakan meloncat dengan dua tangan / jump shoot, dan tembakan
lemparan lengkung / kaitan.

1. Teknik dasar bertumpu satu kaki / pivot


Gerakan pivot adalah gerakan berputar ke segala arah dengan bertumpu pada salah satu kaki
(kaki poros) pada saat pemain tersebutmenguasai bola. Sedangkan kaki yang dipindahkan dapat
melewati depan / samping / belakang. Guna pivot adalah untuk melindungi bola dari perebutan
pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada temannya untuk mengadakan
tembakan / serangan.

BAB III
PERMAINAN PERORANGAN

1. Bulu Tangkis
2. Pengertian Permainan bulutangkis

Bulu tangkis adalah suatu permainan menggunakan bola kecil yang dimainkan oleh dua orang /
regu di dalam maupun luar lapangan, diatas lapangan yang dibatasi dengan garis. Jenis
permainan ini bertujuan untuk mencari nilai / angka tertentu dengan cara memasukkan bola ke
lapangan lawan dengan raket dan mengembalikan bola ke lapangan lawan untuk mendapatkan
nilai dengan aturan-aturan tertentu (raket, net, bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan
permainan, service, game / babak). Alat yang digunakan untuk memukul bola disebut raket dan
bolanya disebut”shutlecock”.

1. Sejarah singkat permainan bulutangkis

Permainan ini berasal dari India “Poona” . Lalu dibawa ke Inggris dan dikembangkan disana.
Tahun 1873 permainan ini dimainkan di Istana Duke de Beaufort di Badminton Gloucerter Shire.
Sehingga permainan ini disebut Badminton. Pada abad 18 permainan ini berkembang pesat di
dunia. Sementara di Eropa yang paling menonjol berkembang di Inggris. Sehingga Inggrislah
yang menciptakan peraturan – peraturan ini. Tanggal 5 Juli 1934 terbentuk IBF (International
badminton Federation). Kejuaraan dunia beregu pertama diadakan tahun 1948 / Piala Thomas.
Sedangkan Piala Uber tahun 1956. Untuk beregu campuran diadakan tahun 1989 / piala
Sudirman.

Di Indonesia PBSI terbentuk tanggal 5 Mei 1951. tahun 1953 masuk IBF.

1. Perlengkapan dan fasilitas


1. Raket dengan senarnya
2. Shuttlecock / bola
3. Lapangan
4. Teknik dasar

Untuk dapat bermain dengan baik yang harus dikuasai terlebih dahulu adalah teknik dasar yaitu :

1. Cara memegang raket

Cara ini bermacam-macam tergantung kebutuhan untuk teknik apa : smash, service, backhand,
lob dll.
1. Gerakan pergelangan tangan

Dituntut pergelangan tangan yang kuat, lentuk untuk menghasilkan pukulan yang baik.

1. Langkah kaki / footwork

Kaki yang lincah, kuat, sangat diperlukan. Macam langkah : langkah berurutan, silang, lebar,
loncat, kombinasi.

1. Posisi badan terhadap bola

Yang paling menentukan adalah langkah kaki untuk menyesuaikan dengan bola yang datangnya
dari segala arah yang berbeda : atas, bawah, samping dll.

1. Waktu (timing) yang tepat

Yang sangat diperlukan dalam hal ini adalah kecepatan, ketepatan, footwork, koordinasi,
kekuatan anggota tubuh. Terutama tangan dan kaki.

1. Teknik pukulan

1) Pukulan service : service pendek, panjang, service drive, service cambuk

2) Pukulan lob / clear yaitu pukulan bola dalam bulutangkis yang dilakukan dengan tujuan
untuk menerbangkan shutlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan.

Ada dua macam lob : overhead lob dan underhand lob.

3) Pukulan dropshot yaitu pukulan yang tepat melalui atas jaring dan jatuh sedekat mungkin
dengan net sisi lapangan lawan.

Macamnya :

Dropshot dari atas : drop penuh, drop potong, drop dicambuk.

Dropshot dari bawah

4) Pukulan smash

Macam pukulan smash :

Smash penuh
Smash potong / silang

Smash melingkar

Smash flick / cambukan

Smash backhand

5) Pukulan drive / mendatar

Yaitu pukulan yang dilakukan dengan menerbangkan shutlecock secara mendatar, ketinggiannya
menyusur diatas net dan penerbangannya sejajar dengan lantai. Biasanya dilakukan sedikit lebih
tinggi diatas pinggang dan berada disamping badan.

Kegunaan dan arah dari pukulan drive :

Drive panjang , yaitu pukulan drive yang dihasilkan dengan mengarahkan shutlecock
daerah belakang lapangan lawan dan gunanya untuk mendesak posisi lawan agar tertekan ke
belakang.

Drive setengah lapangan, yaitu pukulan yang dihasilkan dengan tujuan menjatuhkan
shutlecock kearah tengah bagian samping dari lapangan lawan dan kegunaannya untuk menarik
lawan agar tertarik ke samping tengah, sehingga posisi dapat tergoyahkan dan untuk diadakan
tekanan lagi yang lebih kuat.

Drive pendek, yaitu pukulan yang dilakukan dengan mengarahkan supaya shutlecock
jatuh sedekat mungkin dengan net di daerah lawan.

6) Pukulan / permainan net

Prinsip permainan net yaitu : bola harus diambil diatas / setinggi mungkin, lambungan bola harus
serendah mungkin dengan net, jatuhnya bola harus serapat mungkin dengan net, bola harus
diambil sewaktu masih diatas, karena bila diambil setelah bola dibawah akan memperlambat
tempo permainan dan dapat memberikan kesempatan lawan lebih siap untuk maju.

1. Tenis meja

1. Pengertian tenis meja


Tenis meja adalah suatu permainan menggunakan bola kecil yang dimainkan oleh dua orang /
regu di dalam maupun luar lapangan, diatas meja yang dibatasi dengan garis. Jenis permainan ini
bertujuan untuk mencari nilai / angka tertentu dengan cara memasukkan bola ke meja lawan
dengan raket yang dilapisi dengan karet dan mengembalikan bola ke lapangan lawan untuk
mendapatkan nilai dengan aturan-aturan tertentu (raket, net, bola, meja, pemain, kostum,
peraturan permainan, service, game / babak). Permainan ini mempunyai keunikan antara lain :

1. a. Penggunaan lapisan bat / raket terdiri dari macam-macam karet yang menghasilkan
pantulan yang beragam.
2. b. Cara memegang bat / raket yang bermacam-macam.
3. c. Seringkali dalam memukul bola lawan tidak melihat pukulannya. Karena bola dipukul
dibawah meja.
4. d. Kadang kala pukulannya sama, tapi putaran bolanya berbeda.

1. Sejarah singkat permainan tenis meja

Tenis meja berasal dari Eropa (Inggris). ITTF (International Teble Tenis Federation) berdiri
sejak 15 Januari 1926 atas prakarsa Dr. G. Lehman dari Jerman. Di Indonesia permainan ini
dibawa Belanda. Organisasi tenis meja di Indonesia (PTMSI) berdiri tahun 1951.

1. Peraturan permainan tenis meja

1. Service yang benar

1). Saat mulai, bola diam bebas di permukaan tangan dari tangan bebas, di belakang garis akhir,
dan minimal sejajar permukaan meja.

2). Bola dilambungkan keatas tanpa putaran kira-kira 15 cm, turun tanpa menyentuh sesuatu
baru dipukul.

3). Bola dipukul sehingga menyentuh meja permainannya, melewati net dan memantul /
menyentuh net meja lawan dan baru dipukul oleh lawan. Pada permainan ganda bola harus
memantul dengan silang pada awal service bagi server dan receiver secara berturutan.

4). Mulai service hingga dipukul, bola harus diatas permukaan meja tanpa terhalang badan atau
bagian lain / pasangannya.

1. Pengembalian yang benar

Seteleh diservice / dikembalikan harus dipukul melewati net dan menyentuh meja lawan, baik
langsung maupun setelah menyentuh net.

1. Point / skor angka

1). Pemain mendapatkan poin jika :


(a). Lawan gagal melakukan service yang benar

(b). Kawannya gagal mengembalikan bola dengan benar

(c). Sebelum bola dipukul lawannya, bola menyentuh benda selain net, setelah ia melakukan
service / pengembalian bola dengan benar.

(d). Seletalah bola dipukul lawannya, bola berada diluar permukaan meja tanpa menyentuh
mejanya.

2). Bola yang dipukul oleh lawannya terhalang atau tertahan

3). Lawan memukul bola dua kali berturut-turut.

4). Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak tertutupi plastik

5). Lawan / apa saja yang dipakainya menggerakkan meja

6). Lawan / apa saja yang dipakainya menyentuh net

7). Tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja

8). Dalam ganda : lawan memukul bola selain dari urutannya

1. Teknik dasar permainan tenis meja.

1. Teknik memegang bet (grip) macamnya :

1). Pegangan seperti jabat tangan

2). Pegangan seperti memegang tangkai pena. Cara ini hanya menggunakan satu sisi.

1. Teknik sikap awal

1). Square stance yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja.

2). Side stance yaitu posisi badan menyamping meja.

1. Teknik gerakan kaki / footwork

Gerakan kaki untuk pemain tunggal dan ganda berbeda. Prinsipnya kaki harus lincah, luwes,
menguasai medan untuk lari mengejar / mengembalikan bola ke segala arah dengan efektif dan
efisien.

1. Teknik pukulan / stroke : push, drive, block, chop, service.


1). Push

Adalah teknik memukul bola dengan mendorong dan sikap bet terbuka. Push digunakan untuk
mengembalikan pukulan push dan chop.

2). Drive

Yaitu pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet
tertutup.

3). Block

Yaitu teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap
bet tertutup.

4). Chop

Adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau
disebut gerakan membacok.

5). Service

Adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara
memukul terlebih dahulu bola tersebut memantul ke meja sendiri dan melewati net dan akhirnya
memantul di meja lawan.

BAB IV

AKTIVITAS ATLETIK

1. ATLETIK
1. Pengertian

Atletik berasal dari kata “Athlon” (Yunani) yang berarti berlomba atau bertanding. Istilah lain
yang sering kita dengar Pentathlon / panca lomba. Kalau kita mendengar perlombaan atletik,
maka lomba itu terdiri dari jalan cepat, lari, lempar dan lompat. Dalam bahasa Inggris atletik
dikenal dengan “track and field” yang artinya lomba yang dilaksanakan di “track” / lintasan dan
di lapangan “field”.

Istilah “athletic” (Inggris) dan “atletik” (Jerman). Mempunyai pengertian yang luas meliputi
berbagai cabang olahraga perlombaan / pertandingan.

1. Kilas sejarah Atletik

Olahraga ini mula-mula hanya lari dan merupakan olahraga yang sangat bergengsi di Yunani.
Khusus lari marathon dimulai sejak tahun 490 SM. Nama marathon berawal dari nama kota yang
jaraknya 40 Km dari Athena. Pada Olimpiade 1889 Athena lari marathon juga dipertandingkan.
Baru tahun 1908 jarak lari marathon dibakukan menjadi 42,195 km. Dan sekaligus olahraga ini
selalu menjadi puncak dan penutup seluruh rangkaian olahraga.

Di Indonesia tahun 1930-an, dimana pada masa penjajahan Belanda atletik disebarkan di
sekolah-sekolah Belanda. PASI berdiri tanggal 3 September 1950 di Semarang. Perlombaan I
diadakan di Bandung tahun 1951 guna seleksi ke Asian Games pertama di New Delhi India.

1. Latihan Nomor-nomor perlombaan Atletik

Atletik adalah olahraga tertua di dunia karena gerakan-gerakan yang ada dalam atletik (jalan dan
lari, lompat dan lempar) adalah gerakan yang dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-
hari.

1. Lari jarak pendek / sprint

Sprint yaitu semua perlombaan lari dimana semua peserta berlari dengan kecepatan penuh yang
menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m. Kunci pertama yang harus dikuasai oleh sprinter
adalah start atau pertolakan.

Macam start dalam lari :

Start berdiri / standing start

Start melayang / flying start

Start jongkok / crouching start

Aba-aba yang diberikan : sikap start jongkok “ bersedia”, sikap start setelah aba-aba “siap”, dan
sikap start setelah aba-aba “ya” atau terdengar bunyi letusan pistol.

1. Macam start jongkok

1) start pendek (bunch start)

2) start menengah (medium start)

3) start panjang (long start)

1. latihan start jongkok (praktik dilapangan)


2. Hal-hal yang harus dihindari dalam lari cepat :

1) Tidak cukup dorongan ke depan dan kurang tingginya lutut diangkat


2) Menjejakkan keras-keras kaki diatas tanah dan mendaratkannya dengan tumit

3) Badan condong sekali ke depan atau melengkung kedepan

4) Memutarkan kepala dan menggerakkan bahu secara berlebih-lebihan.

5) Lengan diayunkan terlalu keatas dan ayunannya terlampau jauh menyilang dada.

6) Pelurusan yang kurang sempurna dari kaki yang akan dilangkahkan

7) Berlari zig-zag dengan gerakan ke kiri dan kekanan

8) Pada aba-aba “siap” kepala diangkat, dagu jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah,
melangkah kurang sempurna, dan mencondongkan badan ke depan secara tiba-tiba.

1. Hal-hal yang harus di utamakan dalam lari cepat :

1) Membuat titik tertinggi pada kaki yang mengayun (kaki yang bebas) sama besar
eksistensinya dengan kaki yang mendorong ( kaki yang menyentuh tanah).

2) Membuat mata kaki yang dilangkahkan ini seelastis mungkin

3) Menjaga posisi tubuh sama seperti posisi waktu berjalan biasa

4) Menjaga kepala tetap tegak dan pandangan lurus ke depan

5) Mengayunkan lengan sejajar dengan pinggul dan sedikit menyilang ke badan

6) Membuat gerakan kaki yang sempurna dengan melangkah secara horizontal dan bukan
vertikal

7) Lari pada satu garis lurus dengan meletakkan kaki yang satu tepat di depan kaki yang
lainnya.

8) Pada aba-aba “siap” gerakkan badan condong ke depan dan bila pistol dibunyikan tubuh
digerakkan ke depan dengan lengan dan kaki.

1. Lari jarak menengah

Gerakan lari jarak menengah ( 800 m, 1500 m, 3000 m )sedikit berbeda dengan sprint yaitu
terletak pada cara kaki menapak. Pada lari jarak menengah , kaki menapak pada ujung tumit kaki
dan menolak dengan ujung kaki. Sedang pada lari jarak pendek, menapak dengan ujung-ujung
kaki, tumit sedikit sekali menyentuh tanah. Lari jarak menengah menggunakan start berdiri.
Dikatakan start berdiri karena posisi pelaksanaannya dengan berdiri. Aba-abanya “bersedia”, dan
“ya”.
1. Teknik-teknik lari jarak menengah.

Masing-masing pelari berbeda. Tetapi secara prinsip :

1) start

start yang digunakan start berdiri, kecuali lari jarak 800 meter ada yang menggunakan start
jongkok.

2) Teknik lari

Saat kaki menapak ditanah dimulai dari ujung kaki ke tumit dan menolak lagi dengan
ujung kaki

Pengangkatan lutut tidak terlalu tinggi

Gerakan lengan lebih ringan daripada sprint

Lengan digerakkan dari bahu, dengan gerakan agak kesamping sedikit dari bahu

Badan agak condong ke depan (10-15 derajat)

3) Teknik melewati garis finish

Jangan mengurangi kecepatan lari, saat memasuki garis finish dengan mencondongkan bahu,
dada, atau kepala dengan tetap menjaga keseimbangan. Tujuannya adalah untuk menjaga posisi
bila pada saat memasuki garis finish ada beberapa pelari yang bersamaan

1. Hal-hal penting dan petunjuk-petunjuk dalam lari jarak menengah

1) Hal-hal yang penting dalam lari jarak menengah

Sikap badan harus selalu rileks dan kendor

Lengan diayunkan seenaknya disesuaikan dengan gerak kaki dan gerakannya tidak
terlalu tinggi seperti pada lari cepat.

Badan condong ke depan kira-kira 1500 dari garis arah vertikal.


Langkah tetap lebar dengan tekanan pada ayunan kaki ke depan, lebar langkah harus
sesuai dengan panjang tungkai.

Penguasaan pada kecepatan lari dan kondisi fisik serta daya tahan yang baik merupakan
hal yang sangat penting bagi pelari jarak menengah

2) Petunjuk-petunjuk dalam lari jarak menengah

Berlarilah di sisi lintasan yang paling dalam dari lintasan

Secepat mungkin mengambil posisi paling depan atau mengikuti pelari terdepan

Kalau ingin melampaui lawan lakukan secepatnya

Berlari dengan kecepatan “tetap” sampai kurang lebih 200 menjelang finish berusaha
mengejar lawan dan menempati posisi terdepan. Kira-kira kurang 50 meter baru sprint sampai
finish.

Misal didepan dan samping tertutup lawan, perlambat sedikit. Dan pada saat di lintasan
lurus lari secepatnya dan lampaui lawan sampai garis finish.

1. Lompat jauh

Merupakan nomor lain dari lompat jangkit, lompat tinggi, lompat tinggi galah.

Tujuan lompat jauh yaitu : melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari
titik-titik tertentu ke titik lainnya, dengan cara lari berlari secepat-cepatnya kemudian menolak,
melayang di udar dan mendarat.

Ada 3 cara sikap melayang di udara dalam lompat jauh :

1. Gaya jongkok / waktu melayang bersikap jongkok


2. Gaya lenting / waktu di udara badan dilentingkan atau gaya menggantung
3. Gaya jalan di udara / waktu melayang seolah-olah kaki berjlalan di udara.

Teknik lompat jauh atau kelangsungan dari gerak lompat jauh dapat dibagi sebagai berikut:

1. Awalan / ancang-ancang
Gunanya untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya sebelum mencapai balok
tumpuan. Panjang awalan 30-45 meter.

1. Tumpuan

Harus dilakukan sekuat-kuatnya tanpa kehilangan kecepatan pada waktu awalan dengan tetap
menjaga keseimbangan. Pandangan kedepan atas sebagai kemudi. Cara melakukan
tumpuan/tolakan sebagai berikut :

Ayunkan paha kaki ke posisi horizontal dan dipertahankan

Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang waktu menolak / bertumpu

Menumpulah ke depan dan keatas kira-kira membentuk sudut 45 derajat

1. Melayang di udara.

Dilakukan setelah kaki menolak pada balok tumpu. Saat inilah yang membedakan gaya dalam
lompat jauh. Mendarat dengan dua kaki secara bersamaan. Diikuti kedua tangan dibawa
kedepan agar badan tidak kembali ke belakang.

1. Mendarat

Lakukan sebaik-baiknya dengan tetap menjaga keseimbangan dan tidak kembali ke arah awalan
tetapi keluar dari bak lompatan terlebih dahulu.

Hal-hal yang harus dihindari ketika melakukan lompat jauh adalah :

v Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum menolak

v Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tak memadai

v Badan miring jauh ke depan atau ke belakang

v Fase melayang yang tak seimbang

v Gerak kaki yang premature

v Tidak cukup angkatan kaki pada pendaratan

v Satu kaki turun mendahului kaki lain pada pendaratan

Hal-hal yang harus diperhatikan atau dilakukan ketika melakukan lompat jauh adalah :
Pelihara kecepatan sampai saat menolak

Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dari balik tumpuan

Ubahlah sedikit posisi lari, dengan tujuan agar dapat mencapai posisi lebih tegak

Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik

Capailah jangkauan gerak yang baik

Gerak akhir agar dibuat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya kepadanya.

Latihlah gerakan pendaratan yang benar

Kuasai gerak yang betul dari lengan dan kaki dalam meluruskan dan
membengkokkannya.

Kedua kaki menolak kuat secara bersama-sama

Arah lompatan ke atas depan dengan sudut 45 derajat

Lengan diayunkan kuat-kuat ke depan atas .

Usahakan mendarat dengan mengepir, tidak kaku, sejauh mungkin dengan kedua kaki
bersama-sama.

Badan tetap dalam keadaan condong ke depan, setelah mendarat terus melangkah ke
depan, berjalan keluar bak.

Peraturan lompat jauh

? Awalan atau lintasan awalan lebar minimum 1,22 m dan panjang 30 s.d 40 m.

? Panjang papan tolakan 1,22 m, lebar 20 cm dan tebal 10 cm


? Pada posisi dekat dengan tempat pendaratan harus diletakkan papan plastisin untuk mencatat
bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak dan harus ditanam sekurang-kurangnya 1 meter
dari tepi depan bak pasir pendaratan.

? Lebar tempat pendaratan minimum 2,75 m, jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat
lompatan minimum 10 m.

? Permukaan pasir didalam tempat pendaratan harus sama tinggi atau datar dengan sisi atas
papan tolakan.

? Bila peserta lebih dari 8 orang, tiap peserta diperbolehkan melompat sebanyak 3 kali, dan 8
pelompat dengan hasil lompatan terbaik, boleh melompat 3 kali lagi. Sedangkan apabila peserta
hanya 8 orang atau kurang, semua peserta harus melompat 6 kali (giliran) melompat.

? Cara mengukur, lompatan diukur dari titik bekas terdekat di bak pasir atau pendaratan yang
dibuat oleh setiap bagian badan ke garis tolakan dalam posisi siku-siku terhadap garis tolakan
tersebut.

? Peserta diberi waktu giliran lompat hanyaselama 1,5 menit. Lompatan yang sama (tie)
ditentukan dengan melihat hasil lompatan terbaik kedua, bila masih sama (tie) dilihat lompatan
terbaik ketiga, bila masih sama (tie) dilihat lompatan terbaik ke-empat dan seterusnya sampai
diketahui pemenangnya.

1. Lompat tinggi
1. Tujuan

Yaitu agar pelompat dapat mencapai lompatan yang setinggi-tingginya.

Unsur-unsur pokok yang diperlukan sama dengan lompat jauh : awalan / ancang-ancang,
tumpuan/tolakan, saat melewati mistar dan mendarat.

1. Gaya stradle

Lompat tinggi gaya guling juga disebut gaya stradle adalah gaya dalam lompat tinggi yang sering
diajarkan pada pemula. Perbedaan gaya ini dengan yang lainnya adalah dilihat dari
pelaksanaannya saat melewati mistar, yang mengharuskan kaki dibuka lebar hingga sebelum
pelaksanaan pendaratan, kedua kaki itu tetap dibuka lebar atau kangkang. Dari segi lain
perbedaannya terletak pada kaki tolak yang digunakan pada gaya ini dan mendarat dengan kaki
ayun (terjauh). Praktik di lapangan.

1. Gaya-gaya dalam lompat tinggi

Gaya gunting / Swenney


Gaya western roll

Gaya scott

Gaya straddle

Gaya flop

1. Pertimbangan-pertimbangan teknis

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi :

Awalan kurang ajeg, kurang cepat dan atau terlalu cepat.

Pada waktu menumpu kurang kuat menolak kaki tumpuan, kurang menengadah sehingga
kecepatan maju tidak berubah menjadi gerak ke atas

Waktu melewati mistar kepala mendahului melewati mistar, sehingga titik ketinggian
maksimum tidak tepat diatas mistar , tetapi berada di depan atau dibelakang mistar, dengan
akibat ; meskipun sebagian badannya telah melewati mistar, tetapi bagian yang lain akan
menyentuh mistar.

Hal-hal yang harus dihindari :

memperpendek langkah akhir (pada awalan)

condong badan ke depan

pengangkatan tak penuh dari kaki ayun

kaki penolak yang bengkok pada saat take off

kaki penolak naik tanpa dibengkokkan


badan dilengkungkan ke belakang diatas mistar

memutar badan pada samping kanan yang semestinya pada bagian perut

rotasi tak cukup dari pinggang pada waktu diatas mistar

Hal-hal yang harus diutamakan :

rendahkan titik pusat gravitasi pada saat langkah terakhir

bertolak dan angkatlah vertical keatas dengan gerakan yang betul dari lengan

angkatlah kaki ayun dengan gerak tendangan

luruskan kaki ayun pada saat ini melewati kaki penolak

angkatlah kaki tolak bengkok kearah bahu

turunkan kepala dan bahu

turunkan kaki ayun di sebelah lain dari mistar

bukalah keluar dengan kaki tolak

Peraturan perlombaan lompat tinggi :

Mistar lompat

Dapat terbuat dari kayu atau metal (bulat / segitiga) dengan diameter 25- 30 mm . Permukaannya
datar / rata pada kedua ujung untuk meletakkannya pada penopang. Panjang mistar 3,46 – 4,00
meter, berat maksimal 2,2 kg.

Lintasan awalan dan tempat tolakan kaki


Awalan minimal 5 meter

Tiang lompat

Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asal kokoh, cukup tinggi, mudah memasang /
menaikkan mistar dengan 5 atau 10 cm.

Tempat mendarat

Minimal 4 X 5 meter, dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa pengalas lompatan.

Peraturan lain

Sebelum mulai juri akan mengumumkan tinggi mistar pertama dan tinggi kenaikan mistar.
Pelompat boleh melompat pada ketinggian yang dia inginkan diatas tinggi mistar
minimal/pertama. Kegagalan 3 kali berturut-turut yang dilakukan, pelompat tidak berhak
meneruskan perlombaan lagi. Tolakan harus dilakukan dengan satu kaki.

Peserta

Peserta boleh memakai atau tidak memakai sepatu. Giliran pelompatan diberikan 1,5 menit.
Bila terjadi lompatan yang sama / tie, peserta dengan lompatan terkecil pada ketinggian dimana
tie terjadi dia pemenangnya. Bila hal ini masih sama, peserta dengan jumlah gagal terkecil dari
perlombaan, dia yang menang. Bila masih sama dan ini berkenaan dengan penentuan juara I,
harus diadu lagi (jump off). Setiap peserta yang tie untuk menentukan diberi hak melompat satu
kali lagi pada ketinggian yang ia gagal. Dan bila tak ada keputusan, mistar akan diturunkan
setiap 1 cm setiap lompatan, sampai tie ini dapat dipecahkan.

1. Tolak peluru / The short put

Tujuan dari tolak peluru adalah mendorong / menolak peluru sejauh-jauhnya dan bukan
melempar peluru.

1. Teknik memegang / meletakkan peluru

Peluru diletakkan tepat diatas telapak tangan, ibu jari dan keempat jari lainnya meregang
seenaknya (wajar dan rilek).

Seperti cara pertama, tetapi peluru agak digeser ke atas sehingga titik berat peluru terasa
di ujung telapak tangan, yaitu kira-kira pada pangkal jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
Cara ini yang biasanya sering dipakai oleh pemula dalam tolak peluru.
Seperti cara yang kedua, tetapi peluru lebih digeser ke atas lagi sehingga titik berat
peluru berada pada ruas-ruas jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis

1. Teknik meletakkan peluru di bahu.

Sebenarnya peluru itu tidak benar-benar diletakkan diatas bahu (pundak) tetapi agak turun ke
depan melekat pada pangkal leher. Bagian peluru yang terletak antara ibu jari dan jari telunjuk
sedikit melekat pada tulang selangka (clavicula), sedangkan peluru bagian atas menempel pada
pangkal dagu (rahangbawah) pada posisi itu siku dibuka tidak lebih dari 90 derajat.

c. Sikap menolak tanpa awalan.

Peluru dipegang seperti cara diatas kemudian ditolakkan.

d. Gerakan menolak

Saat menolak gerakan-gerakan yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

a) Dari sikap menolakkan peluru ini, tanpa saat berhenti harus segera diikuti dengan gerakan
menolak peluru.

b) Tolakan kaki kanan dimulai sampai kaki tertendang lurus, panggul didorong keatas depan
disertai badan diputar ke kiri, dilanjutkan dengan dorongan atau tolakan pada peluru.

c) Lengan kiri digerakkan untuk membantu memutar badan.

d) Pandangan mata diarahkan pada arah lemparan .

e) Jalannya dorongan atau tolakan pada peluru harus lurus satu garis, sudut lemparan kurang
dari 40 derajat.

e. Gerakan setelah menolak peluru .

1) Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan.

2) Supaya jangan jatuh di luar lingkaran, maka sampai ujung kaki menyentuh balok tolakan .
Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri ditarik ke belakang, demikian pula dengan
lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

3) Keseimbangan tubuh agar selalu tetap dijaga.

f. Latihan tolak peluru.

PRAKTIK DI LAPANGAN
g. Macam-macam gaya dalam tolak pelur.

1) Gaya menghadap sektor lemparan.

2) Gaya menyamping sektor lemparan

3) Gaya membelakangi sektor lemparan (O’ Brien)

Tapi yang sering digunakan dalam perlombaan adalah gaya menyamping dan gaya
membelakangi sektor tolakan.

1. Beberapa hal yang harus dihindari dalam tolak peluru :

1) Sikap/posisi awal yang tidak seimbang

2) Gerakan meluncur yang tidak betul dilakukan dengan lompatan kaki kanan

3) Mengangkat tubuh terlalu tinggi dalam gerakan meluncur

4) Tidak menarik kaki kanan cukup jauh ke bawah badan

5) Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang

6) Gerakan kaki kiri terlalu kearah samping kiri

7) Terlalu cepat menegakkan badan

8) Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan

i. Hal-hal yang harus diutamakan dalam tolak peluru :

1) Pelihara kaki kiri selalu rendah

2) Lakukan gerakan kaki yang seimbang sempurna, dengan kaki kiri mendorong ke belakang

3) Bagian badan atas harus selalu rileks sedang bagian bawah selalu bergerak

4) Usahakan gerakan yang cepat dan menjangkau jauh dari kaki kanan

5) Putar kaki kanan ke dalam selama meluncur

6) Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang sejauh mungkin

7) Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup.

8) Tahanlah kuat-kuat dengan kaki kiri untuk menjaga keseimbangan badan.


j. Peraturan perlombaan

Peserta perlombaan tolak peluru dinyatakan gagal dalam melakukan tolakan apabila :

1) Menyentuh balok batas lemparan sebelah atas

2) Menyentuh tanah diluar lingkaran

3) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah

4) Peluru jatuh diluar sektor lingkaran

5) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang

6) Peluru diletakkan dimuka dada atau belakang kepala

7) Dipanggil sudah 2 menit tidak / belum melempar

8) Peserta yang gagal 3 kali , dicoret dari daftar perlombaan

BAB V
BELADIRI PENCAK SILAT

1. Hakekat Pencak Silat

Pencak silat adalah seni beladiri asli Indonesia yang telah berumur lama. Bela diri ini diwariskan
secara turun temurun dari generasi ke generasi. Sebelumnya dibeberapa daerah di Indonesia
tidak menggunakan istilah pencak silat. Di Jawa menggunakan istilah pencak, sedangkan di
Sumatera dan daerah-daerah lain menggunakan istilah silat.

Pencak artinya gerak dasar beladiri yang terikat ada peraturan dan digunakan dalam belajar,
latihan, dan pertunjukan. Sedangkan silat diartikan sebagai gerak beladiri yang sempurna, yang
bersumber pada kerohanian, yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama,
menghindarkan diri / manusia dari bala atau bencana (perampok, penyakit, tenung, dan segala
sesuatu yang jahat atau merugikan masyarakat).

Unsur-unsur yang terkandung dalam istilah pencak silat adalah :

1. Unsur olahraga
2. Unsur kesenian
3. Unsur beladiri
4. Unsur kerohanian / kebatinan

Dengan demikian pencak silat adalah hasil budaya masyarakat Indonesia untuk membela dan
mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap
lingkungan hidup dan alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan
iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Perananan pencak silat adalah sebagai sarana dan prasarana untuk membentuk manusia
seutuhnya yang pancasilais, sehat, kuat, terampil, tangkas, tenang, sabar, bersifat kesatria, dan
percaya pada diri sendiri.

1. Aliran-aliran pencak silat

Menurut Donn F. Draeger dan Robert W. Smith dalam bukunya Asian Fighting Art, nama-nama
aliran pencak silat di Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Sumatera : Pauh, Strelak dan Kumanggo


2. Jawa Barat : Tjimande, Tjikalong, Tjianjur, Mustika Kwitang, dan Tjingkrik
3. Jawa Tengah : Setia Hati, Perisai Sakti, Tapak Sutji
4. Jawa Timur : Perisai Diri
5. Madura : Pamur
6. Bali : Bhakti Negara dan Tridharma
7. Teknik-teknik dasar pencak silat
1. Sikap dasar pencak silat

Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak yang meliputi sikap jasmaniah dan
rohaniah. Sikap jasmaniah adalah kesiapan fisik tubuh untuk melakukan gerakan-
gerakan dengan kemahiran teknik yang baik. Sikap rohaniah adalah kesiapan mental dan pikiran
untuk melakukan tujuan dengan waspada, siap siaga, praktis dan effisien.

1. Sikap berdiri (tegak, kangkang, kuda-kuda)


2. Sikap jongkok (jongkok dan jengkeng)
3. Sikap duduk
4. Sikap berbaring
5. Sikap lainnya (tegak satu kaki, merangkak, dll.)
6. Sikap pasang (pasang atas, tengah dan pasang bawah)

Yaitu sikap untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal
serta akhir dari rangkaian gerakan gerak.

1. Gerak dasar pencak silat


1. Arah (delapan penjuru mata angin)
2. Cara melangkah
3. Langkah dan posisi
4. Bentuk / pola langkah
5. Teknik dasar serangan
1. Serangan tangan / lengan yang lazim disebut pukulan
2. Serangan tungkai / kaki yang lazim disebut tendangan
Hindaran : adalah suatu usaha pembelaan dengan cara memindahkan bagian-bagian
badan yang menjadi sasaran serangan, dengan melangkah atau memindahkan kaki.

Elakan : adalah suatu pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki yang tidak berpindah
tempat atau kembali ketempat semula misal ; elakan atas, bawah, samping, belakang lurus,
berputar dalam posisi kuda-kuda depan.

Tangkisan : adalah usaha pembelaan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan
serangan.

BAB VI

SENAM

1. Hakikat senam

Senam dapat diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara sistimatis dengan
melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu : daya
tahan, kekuatan, kelentukan, koordinasi, atau bisa juga diperluas untuk membentuk prestasi,
membentuk tubuh yang ideal dan memelihara kesehatan.

Ada banyak macam istilah dalam senamn namun menurut FIG (Federation Internationale de
Gymnastiqua) :

1. Senam artistik
2. Senam ritmik
3. Senam umum

Senam lantai merupkan bagian dari senam artistik. Disebut senam lantai karena seluruh
keterampilan gerakan dilakukan pada lantai yang beralas matras tanpa melibatkan alat lainnya.
Luas lantai yang digunakan adalah 12 X 12 meter persegi dengan tambahan 1 meter disetiap
sisinya sebagai pengaman.

1. Sejarah senam

Senam atau Gymnastic berasal dari Yunani. Kata Gymnastic berarti menerangkan bermacam-
macam gerak yang dilakukan oleh seseorang yang telanjang. Pada jaman Yunani kuno senam
belum dipertandingkan, tapi hanya untuk mempercantik bentuk tubuh.

Istilah senam yang kita kenal sekarang ini berasal dari Swedia dan menyebar ke seluruh Eropa
tengah dan utara. Ketika itu senam dipelopori oleh Elli Bjorkstan.

Tahun 1896 senam mulai dipertandingkan hingga sekarang dengan memakai peraturan FIG
(Federation Internationale de Gymnastiqua). Di Indonesia senam dikembangkan sejak tahun
1963. tanggal 14 Juli 1963 terbentuk PERSANI (Persatuan Senam Seluruh Indonesia).
1. Bentuk-bentuk latihan senam lantai

Senam lantai meliputi guling depan, guling belakang, kayang, sikap lilin, guling lenting /
neckspring, berdiri dengan kepala, dan berdiri dengan kedua telapak tangan.

Guling depan

Adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang, dan
panggul bagian belakang). Latihan ini dapat dilakukan dengan sikap awal jongkok dan berdiri.

Guling belakang

Adalah menggulingkan badan ke belakang, dimana posisi badan tetap harus membulat yaitu kaki
dilipat, lutut tetap melekat didada, kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada.

Kayang

Adalah suatu bentuk atau sikap badan “terlentang” yang membusur, bertumpu pada kedua tangan
dan kedua kaki dengan siku-siku dan lutut lurus.

Anak anak akan mudah melakukan sikap kayang apabila :

1. Mempunyai kelentukan otot perut, punggung dan paha.


2. Kelepasan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang dan persendian panggul.
3. Kekuatan lengan dan bahu untuk menopang.

Sikap lilin

Adalah sikap yang dibuat dari sikap semula tidur telentang, kemudian mengangkat kedua kaki
(rapat) lurus keatas dengan kedua tangan menopang pinggang.

Berdiri dengan kepala

Adalah sikap-sikap tegak, dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.

Gerakan guling lenting

Adalah suatu gerakan melentingkan badan keatas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua
kaki dan tolakan kedua tangan. Tolakan ini dimulai dari sikap setengah guling ke belakang atau
setengah guling kedepan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.

Berdiri dengan tangan (handstand)

Adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan atau tegak atas kedua tangan dengan
siku-siku lurus, kedua kaki rapat dan lurus ke atas. Sikap ini lebih mudah dilakukan jika alasnya
keras, dilantai misalnya karena akan mudah untuk melakukan tumpuan jika dibandingkan dengan
diatas alas yang empuk / kasur misalnya.

Beberapa bentuk latihan pendahuluan khusus menuju handstand, antara lain :

1. Berjalan maju dengan kedua tangan dan kedua kaki kangkang serta panggul setinggi
mungkin
2. Lompat kelinci, dari sikap jongkok kedua kaki / lutut rapat, melompat ke depan,
mendarat atas tumpuan kedua tangan yang kemudian kedua kaki.
3. Melompati bangku dengan bertumpu pada kedua tangan pada bangku, mengangkat
panggul tinggi dengan kedua lutut rapat ke dada.
4. Rangkaian latihan senam lantai

Rangkaian gerakan latihan tersebut sebagai berikut :

1. Latihan rangkaian guling depan dan guling belakang


2. Latihan rangkaian berdiri dengan kedua telapak tangan dan guling depan
3. Latihan rangkaian sikap lilin, guling belakang dan berdiri dengan kepala
4. Latihan rangkaian berdiri dengan kedua telapak tangan dan kayang.
5. Latihan rangkaian guling depan dan guling lenting

BAB VII

SENAM IRAMA

1. PENGERTIAN

Senam Irama atau sering disebut senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dalam
irama musik, atau latihan bebas yang yang dilakukan berirama. Senam ini dapat dilakukan
dengan alat atau tidak menggunakan alat. Alat yang sering dilakukan adalah gada, simpai,
tongkat, bola, pita,topi dan lain-lain.

Tekanan yang harus dilakukan / diberikan dalam senam irama adalah : irama, kelentukan tubuh,
dan kontinuitas, gerakan.

Menurut perkembangannya senam irama terdapat 3 aliran, yaitu :

1. Senam irama dari seni sandiwara

Dipelopori oleh Delsartes. Senam ini mengutamakan penyampaian suatu rangkaian cerita dengan
gerak yang diiringi dengan musik.

1. Senam irama dari seni musik

Senam ini menuangkan pesan yang terdapat dalam lagu yang berbentuk gerakan. Pencetusnya J.
Dalcrose.
1. Senam irama dari seni tari

Keindahan gerak dan keserasian gerakan dengan irama sangat diutamakan, dalam bentuk gerak
yang dituangkan berbentuk cerita.

1. BENTUK-BENTUK LATIHAN SENAM IRAMA


1. Senam irama menggunakan alat pita / tali
2. Senam irama menggunakan alat gada / tongkat

BAB VIII
RENANG

1. Sejarah

Renang adalah olahraga yang menyehatkan, sebab hampir semua otot tubuh bergerak sehinga
seluruh otot berkembang dengan pesat dan kekuatan perenang bertambah meningkat.

Jaman dulu renang merupakan alat pertahanan diri terutama dalam menghadapi tantangan alam.
Awal mula perkembangan renang adalah tahun 1800 di Eropa dengan banyak dibangunnya
kolam-kolam renang. Gaya yang ditiru mula-mula adalah gaya anjing (maksudnya cara berenang
menyerupai anjing menyeberang sungai) yang ditemukan oleh Frederik Cavell dari Inggris.

Olahraga ini dikenal di Indonesia kira-kira tahun 1904 sejak dibangunnya kolam renang untuk
yang pertama kalinya di Cihampelas, Bandung. Dan pada tanggal 24 maret 1951 berdiri
Perserikatan Berenang Seluruh I Indonesia (PBSI) diketuai Poerwosoedarmo. Tahun 1952 masuk
FINA, dan tahun 1957 PBSI berubah menjadi PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia)

1. Manfaat dan tata tertib di kolam renang


1. Manfaat renang bagi siswa SMA
1. Pengaruh renang terhadap pertumbuhan tubuh

Mempengaruhi terhadap peredaran darah

Mempengaruhi terhadap pernafasan

Mempengaruhi terhadap otot

1. Pengaruh renang terhadap psikologis (kejiwaan).

Berenang dapat memupuk keberanian dan perasaan mampu, percaya diri, dan kegembiraan.
Demikian juga persentuhan dengan air yang dingin atau hangat akan langsung direspon oleh
sistim syaraf.
1. Nomor- nomor renang yang sering dilombakan

Jarak
No Gaya
Pria Wanita
Gaya bebas 100 meter 100 meter

200 meter 200 meter

400 meter 400 meter

1500 meter 800 meter


Gaya dada 100 meter 100 meter

200 meter 200 meter


Gaya kupu-kupu 100 meter 100 meter

200 meter 200 meter


Gaya punggung 100 meter 100 meter

200 meter 200 meter


Gaya ganti perorangan 200 meter 200 meter

400 meter 400 meter


Gaya ganti estapet 4 X 100 meter 4 X 400 meter

4 X 200 meter
Gaya ganti perorangan: 50 meter 50 meter

Gaya kupu-kupu, gaya


punggung, gaya dada,
gaya bebas
Gaya ganti estafet : 50 meter 50 meter

Gaya punggung, dada,


kupu-kupu, dan gaya
bebas

1. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum dan sesudah berenang serta hal-hal yang perlu
diperhatikan
1. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum berenang :

1) Melakukan pemanasan untuk mencegah terjadinya kejang otot diwaktu berenang. Otot-otot
yang harus diregang antara lain : otot lengan, leher,pinggang, punggung dan perut serta otot kaki.

2) Setelah itu mandilah pada air pancuran yang disediakan sebelum masuk kolam renang
3) Latihlah irama kaki terlebih dahulu sebelum bentuk-bentuk latihan lainnya.

4) Berjalan-jalan didasar kolam dengan kedalaman yang cocok merupakan kesenangan yang
menarik

1. Hal-hal yang harus dilakukan setelah berenang:

1) Basuhlah mata agar jauh dari kotoran

2) Jika telinga kemasukan air, meloncat-loncatlah agar air bisa keluar atau telinga dimasukin
air terus ditumpahkan .

3) Keringkan pakaian renang ditempat yang teduh (tidak panas)

4) Istirahat yang cukup

5) Makan yang cukup

1. Hal-hal yang harus diperhatikan :

Untuk menghindarkan kecelakaan di kolam renang, sebaiknya tidak melakukan hal-hal sebagai
berikut :

1) Dilarang mendorong teman dari pinggir kolam

2) Tidak berenang dikolam yang dalam sebelum menguasai renang dengan baik

3) Dilarang meloncat dari pinggir kolam di tempat-tempat ramai orang berkumpul

4) Dilarang meloncat didaerah kolam yang dangkal dengan posisi menukik

5) Dilarang membasuh muka dipinggir kolam, hingga memungkinkan tergelincir ke dalamnya.

1. Latihan berenang gaya bebas

Gaya-gaya yang kita kenal selama ini dalam renang adalah : gaya bebas, gaya dada, gaya kupu-
kupu, dan gaya punggung.

Sedangkan kelangsungan gerakan renang terbagi atas : gerakan kaki, posisi badan, gerakan
lengan, pengambilan nafas, dan koordinasi gerakan. Sehingga bagi pemula bagian-bagian inilah
yang harus / sering dilatihkan untuk menguasainya disamping mengapung terlebih dahulu.

Cara melatihkannya dapat dimulai dari bagian per bagian, sedikit demi sedikit kemudian
ditambah secara meningkat bebannya.
Gaya bebas adalah gaya yang dilakukan perenang selain gaya kupu-kupu, gaya dada, gaya
punggung dan sewaktu berenang sudah sampai ujung kolam (berbalik), perenang bisa menyentuh
dinding kolam dengan apa saja dari badan perenang. Gaya bebas disebut juga gaya Crawl yang
artinya merangkak.

Untuk mempelajarinya berlatihlah di kolam renang dari teknik-teknik renang gaya bebas, start,
pembalikan sampai teknik memasuki garis finish.

1. Peraturan renang gaya bebas


1. Seorang perenang yang berenang sendirian harus menyelesaikan seluruh jarak
renangnya untuk mendapatkan kualifikasi.
2. Harus memasuki garis finish pada lintasan yang sama pada saat dia melakukan
start.
3. Saat tanding, pada waktu berbalik hendaklah melakukan sentuhan fisik dengan
ujung kolam atau lintasan. Pembalikan harus dilakukan dari dinding tidak dari
dasar kolam.
4. Berdiri didasar kolam sewaktu bagian renang gaya bebas dari nomor pertandingan
gaya ganti, tidak akan menyebabkan pelombaterkena diskualifikasi, tetapi
hendaknya ia tidak berjalan.
5. Mengganggu perenang lain dengan menyeberang ke lintasan lain atau
mengganggu dengan cara lain, akan menyebabkan perenang tersebut
didiskualifikasi.
6. Tidak diperkenankan menggunakan / memakai sesuatu alat yang dapat
menyokong kecepatannya, daya apung, atau daya tahannya sewaktu berlomba.

BAB IX
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

(OUTDOOR EDUCATION)

1. Kelestarian alam dan lingkungannya


1. Tuhan menciptakan alam semesta ini adalah untuk dimanfaatkan semua
mahkluknya antara lain oleh manusia. Pemanfaatan ini harus berlandaskan azas
lestari, maksudnya disamping pemanfaatan untuk manusia sendiri , makhluk lain,
anak cucu juga memperhatikan kelestarian alam itu sendiri.

Kegiatan dialam terbuka mempunyai hubungan timbal balik dengan kelestarian alam dan
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi perkembangan masing-masing. Kegiatan dialam
terbuka harus positif, minimal yang dapat dilakukan adalah tidak melakukan pengotoran,
pengrusakan, dan pemusnahan terhadap modal kekayaan dan keadaan alam.

1. Maksud dan tujuan kegiatan di alam terbuka

Maksud kegiatan yang dilakukan dialam terbuka yaitu:


1. Mendekatkan diri pada Tuhan, pencipta alam semesta
2. Mengagumi dan mencintai keindahan tanah air sendiri
3. Membina kesehatan dan kesegaran fisik, mental, emosional, dan sosial
4. Mendapatkan kegembiraan dan kepuasan
5. Mengendorkan ketegangan jiwa dan jasmani agar kelelahan dan kemerosotan semangat
kerja dan berkarya dapat dihindari.
6. Mempertebal keakraban dan kerjasama
7. Melatih ketajaman panca indera dan mempertahankan keseimbangan pertumbuhan
8. Meningkatkan rasa percaya diri, ulet, tabah dalam menghadapi setiap tantangan.
9. Meningkatkan kemampuan, kemajuan dan keterampilan
10. Meningkatkan disiplin dan rasa tanggung jawab
11. Mengisi waktu luang dan liburan
12. Aktivitas penjelajahan

Bentuk-bentuk penjelajahan disungai

Penjelajahan adalah suatu perjalanan kaki yang diikuti dengan permainan atau petualangan. Bila
menempuh jarak yang lebih jauh lagi dan menggunakan alat transportasi disebut perjalanan
pengembaraan

1. Penjelajahan mengikuti aliran sungai kecil


2. Penjelajahan sungai dengan menggunakan rakit / gethek
3. Penjelajahan arung sungai

Perlengkapan yang harus disediakan dalam kegiatan arung sungai antara lain :

1. Perlengkapan perahu : kayuh / dayung, galah, tali, dan pelampung


2. Perlengkapan perkemahan, bila dalam perjalanan harus bermalam
3. Perlengkapan perorangan
4. Air dan obat-obatan
5. Bahan makanan : mentah / matang yang tahan lama.
6. Keamanan di alam terbuka

Untuk menanggulangi keamanan dialam terbuka lebih banyak yang harus disediakan adalah
persiapan sebelum melakukan kegiatan baik bekal maupun alat-alat pendukung. Yang lainnya
adalah faktor alam sendiri ; cuaca, bencana alam, penguasaan peta.

1. Pada cuaca buruk ; angin ribut, hujan, petir dan sejenisnya. Bila menghadapi situasi
seperti ini bila dilapangan terbuka jauh dari pohon, bangunan segera anda berbaring rata
dengan tanah wajah menempel di tanah dengan ditutupi kain alas tenda atau lembaran
plastik, atau duduk di tanah. Hindari sasaran halilintar, terutama pohon menyendiri, tiang
listrik, pagar kawat, menara.
2. Mengirim berita / tanda-tanda minta pertolongan

Modelnya bisa bermacam-macam; sandi / morse, radio kecil atau alat komunikasi lainnya yang
ada. Prinsipnya mudah dikenal orang lain dan tidak menimbulkan bahaya baru.
1. Peralatan pertolongan (survival)

Hendaknya semua anggota punya alat-alat pertolongan. Minimal untuk dirinya sendiri / regunya
sendiri. Misalnya tenda, tali , korek api, alat pelindung hujan, lampu senter dan lain-lain.

1. Peraturan survival

Peraturan pokok untuk survival antara lain :

1. Tidak panik,pikirkan situasi dengan seksama, buat rencana dan tetap tinggal disitu.
2. Kumpulkan dan pelihara energi, makanan, dan air agar mudah mengatur penggunaannya
bila diperlukan
3. Bila bencana terjadi didaerah dingin / salju, usahakan agar badan tetap hangat
pergunakan apapun biar hangat
4. Perhatikan tanda-tanda kelelahan dan kedinginan
5. Putuskan segera menarik perhatian daerah sekitar posisi. Keputusan diambil dengan
bijaksana dan penuh perhitungan.
6. Tanggulangi setiap kecelakaan sebaik yang dapat dilakukan. Bila ragu-ragu, buatlah si
penderita hangat, tenangkan hatinya, dan jangan tinggalkan (menyendiri).

KESEHATAN REPRODUKSI

Remaja Wanita

Haid (menstruasi)

Haid / datang bulan / menstruasi adalah peristiwa pada remaja wanita berupa pengeluaran darah
melalui vagina setiap bulan yang berlangsung lebih kurang 3 – 7 hari. Jarak antara satu haid
dengan haid berikutnya disebut siklus haid, yang berlangsung lebih kurang 30 hari ( antara 28
sampai 32 hari).

Proses terjadinya haid

Fungsi utama indung telur adalah menghasilkan sel telur (ovum). Apabila sel telur dibuahi maka
hasil pembuahan akan dipertahankan untuk tumbuh terus sampai menjadi mahluk baru di dalam
rahim. Sel telur yang ada dalam indung telur sebetulnya sudah ada sejak seorang wanita
dilahirkan, yang jumlahnya antara 30.000 – 40.000 buah dalam tiap indung telur tetapi masih
dalam keadaan belum matang. Sel telur tersebut dibungkus oleh sel-sel yang disebut sel-sel
folikel.

Proses mamatangan folikel akan dimulai pada waktu seorang wanita mulai memasuki usia
pubertas. Bersamaan dengan terjadinya pematangan folikel di indung telur terjadi pula
peningkatan hormon estrogen dalam darah. Fungsi hormon estrogen adalah menimbulkan sifat
kewanitaan. Tetapi ada fungsi lain yang erat hubungannya dengan haid yaitu hormon estrogen
juga menyebabkan penebalan lapisan rahim.
Selanjutnya bila folikel sudah matang, maka sel telur akan keluar dari indung telur. Proses ini
disebut ovulasi. Bersamaan dengan ini kadar hormon estrogen akan menurun, tetapi dalam waktu
yang bersamaan kadar hormon lain yaitu progresteron akan meningkat, menyebabkan lapisan
rahim yang sudah mulai menebal tadi akan bertambah banyak pembuluh darahnya, sehingga
berarti tersedia banyak persediaan makanan untuk janin (calon bayi) nanti. Dalam waktu
bersamaan jika sel telur yang sedang dalam perjalanan (dalam saluran telur) menuju rahim tidak
bertemu dengan sel kelamin pria (sperma) sehingga tidak ada pembuahan, maka semua persiapan
yang sudah ada pada dinding rahim yaitu lapisan selaput lendir yang tebal dan banyak pembuluh
darahnya tadi tidak diperlukan lagi. Karena tidak diperlukan lagi, maka lapisan ini akan terlepas
dan bersama sel telur yang tidak dibuahi keluar dari rahim melalui vagina. Dan inilah yang
disebut haid atau menstruasi atau datang bulan. Kejadian ini umumnya terjadi pada hari ke-28
dari hari pertama haid sebelumnya, dengan kata lain hari ke-28 haid merupakan hari pertama
haid berikutnya.

Haid/menstruasi yang pertama kali disebut menarche dan terjadi pada usia 11 – 13 tahun, bahkan
dapat terjadi sebelum usia ini. Saat berhentinya haid disebut menopause dan terjadi pada usia
sekitar 49 – 50 tahun. Walau demikian mungkin siklus haid ada yang tidak teratur seperti pada
ke dua periode di atas.

Dengan terjadinya haid ini, merupakan tanda bahwa seorang remaja sudah dapat mengalami
kehamilan. Pada waktu kehamilan tidak akan terjadi haid, hal ini disebabkan karena sel telur
yang telah dibuahi bersarang pada dinding rahim yang dapat dipertahankan oleh pengaruh
hormone agar tidak hancur seperti yang terjadi pada haid.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Pada waktu haid, pembuluh-pembuluh darah dalam rahim sangat rapuh. Oleh karena itu
kebersihan vagina harus selalu dijaga. Bila tidak maka akan mudah sekali terjadi infeksi.
2. Saat haid ada kemungkinan timbul rasa nyeri pada pinggang dan panggul. Hal ini
disebabkan karena adanya kontraksi otot rahim. Tapi rasa nyeri itu biasanya tidak terlalu
hebat dan akan cepat menghilang.
3. Untuk menjaga kebersihan, penggunaan pembalut selama haid harus diganti secara
teratur 2-3 kali sehari atau setelah mandi dan buang air kecil. Juga pada wakru mandi
daerah kemaluan harus dicuci bersih dengan sabun yang lembut.

Remaja Pria

Ejakulasi

Pada masa remaja hormon laki-laki (endrogen) mulai berfungsi dan menimbulkan hal-hal
sebagai berikut; Sperma atau sel bibit pria akan dihasilkan oleh sepasang buah pelir (testis), sejak
akil balig ini secara terus menerus seumur hidup. Sperma yang sudah matang akan dikeluarkan
atau disalurkan melalui saluran mani/saluran sperma. Dalam perjalanan ratusan juta sperma akan
bercampur dengan air mani (semen) yang diproduksi oleh kelenjar kelamin, kemudian keluar
melalui saluran kencing (urethra).
Keluarnya sperma dari urethra biasanya dengan cara memancar dan proses ini disebut ejakulasi.
Terjadinya pengeluaran air mani (ejakulasi) yang pertama merupakan tanda kematangan biologis
seorang remaja pria. Dapat dikatakan sejak berusia kurang lebih 12 th, air mani seorang pria
sudah dapat menghamili seorang wanita. Ejakulasi sering terjadi pada saat tidur dan dalam istilah
sehari-hari disebut “mimpi basah”.

Ejakulasi ini didahului dengan meregangnya penis pria (ereksi). Ereksi dapat terjadi karena
adanya darah yang memasuki penis dalam jumlah banyak, sehingga penis membesar dan
mengeras. Ereksi sudah terjadi sejak masa bayi, hal ini semakin sering terjadi setelah ia dewasa.
Merupakan hal yang normal bila ereksi terjadi pada pagi hari saat bangun tidur, karena
kandungan air seni yang penuh.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Khitan/sunat (circumsisi)

Adalah merupakan tindakan yang perlu untuk menjaga kebersihan dan kesehatan alat kelamin.
Karena dengan disunat penis menjadi lebih mudah dibersihkan. Sedangkan bagi yang tidak
disunat penisnya harus dirawat dan dibersihkan dengan baik, karena kotoran mudah mengumpul
dan dapat terjadi infeksi.

Ejakulasi pada remaja pria adalah tanda bahwa ia sudah mampu melakukan fungsi melanjutkan
keturunan. Namun perlu ditekankan bahwa itu bukan berarti remaja telah siap berhubungan seks.
Sebab sesuai dengan prinsip perilaku reproduksi sehat, hubungan seks yang terbaik, aman, sehat
dan halal adalah yang dilakukan dalam ikatan pernikahan yang sah. Sedangkan pernikahan
memerlukan persiapan kejiwaan, ekonomi dan kemandirian lain yang biasanya baru dapat
terpenuhi pada usia di atas 20 th.

Kehamilan

Sebelum dipelajari bagaimana proses kehamilan itu dapat terjadi, perlu diketahui bahwa pada
seorang wanita maupun pria dikenal tahapan usia subur atau usia reproduksi.

Reproduksi dimulai dengan masa pubertas sekitar usia 12 – 20 th dan berakhir dengan masa
menopause sekitar usia 49 th. Usia reproduksi pada wanita dibedakan menjadi 3 bagian:

1. Usia reproduksi muda, usia antara 15 – 20 th. Pada usia ini wanita bila hamil atau
elahirkan mempunyai resiko lebih besar untuk terjadinya perdarahan, keracunan
kehamilan, dan kesulitan persalinan.
2. Usia reproduksi sehat, usia antara 20 – 30 th. Pada usia ini wanita sudah cukup matang
dan aman untuk hamil atau melahirkan.
3. Usia reproduksi tua, usia di atas 30 th. Pada usia ini bila seorang wanita hamil dan
melahirkan juga mempunyai resiko lebih besar seperti yang dapat terjadi pada usia
reproduksi muda.
Usia tua adalah usia dimana seorang wanita tidak mampu lagi menghasilkan keturunan, yaitu
sekitar usia 49 th, saat dimana menstruasi telah berhenti (menopause).

Pada pria usia subur adalah usia dimana seorang pria menghasilkan sperma yang cukup. Usia
subur bagi seorang pria dimulai sejak pubertas yaitu sekitar usia 12 – 15 th hingga usia tak
terbatas, selagi ia masih dapat mengeluarkan air mani yang mengandung sperma.

Suatu kehamilan akan terjadi apabila ada pertemuan antara sperma dan sel telur (ovum) atau
dengan kata lain bila sperma berhasil membuahi sel telur. Sel telur yang keluar dari indung telur
pada saat ovulasi akan masuk kesaluran telur. Sperma yang tumpah di saluran vagina waktu
bersenggama akan bergerak masuk ke dalam rahim dan terus ke saluran telur. Di saluran telur ini
sperma bertemu dengan sel telur dan langsung membuahinya. Sel telur yang telah dibuahi ini
menuju rahim dan bersarang pada dinding rahim. Hasil pembuahan tadi (disebut zigot)
berkembang menjadi janin (bayi) dalam rahim. Proses perkembangan ini disebut kehamilan,
yang berjalan selama 9 bulan.

Seorang wanita dapat hamil apabila sudah mengalami menstruasi, tubuh dan organ
reproduksinya sehat. Sedangkan seorang laki-laki dapat menyebabkan kehamilan pada wanita
bila sudah pubertas, tubuhnya sehat, dan air maninya mengandung sperma yang cukup banyak
dan sehat.

Tanda-tanda wanita yang mengalami kehamilan pada bulan-bulan pertama;

 Terlambat menstruasi, mual, muntah, pusing dan mengantuk


 Putting susu lebih menonjol dan berwarna lebih gelap
 Payudara membengkak

Perilaku Reproduksi Sehat

1. Hubungan seks yang terbaik, aman, sehat dan halal adalah yang syah yaitu melalui
pernikahan.
2. Remaja harus dapat menolak dengan tegas ajakan untuk hubungan seks sebelum nikah.
3. Harus memiliki kemampuan untuk mencegah hubungan lebih lanjut dengan pengendalian
diri untuk tidak sekali-kali melakukan tindakan-tindakan yang dapat membangkitkan
gairah seksual.

Remaja dan Hubungan Seksual

Banyak remaja yang karena ketidakfahaman, kurang mampu mengontrol dorongan seksual dan
keinginan untuk bereksperimen, melakukan hubungan seksual sebelum waktunya. Selain
akibatnya adalah kehamilan diusia sangat muda bagi remaja putrid maka tidak tertutup
kemungkinan si remaja akan mudah dihinggapi penyakit menular seksual (PMS) termasuk
AIDS.

Selain sebab-sebab di atas hal-hal lain yang mendorong remaja melakukan hubungan seksual
sebelum waktunya adalah;
 Ketidak mampuan untuk menolak ajakan pacar / teman untuk melakukan perbuatan itu.
 Hanya karena gengsi atau untuk mengatasi rasa rendah diri
 Mencoba-coba alat kontrasepsi tanpa memahami metode pemakaiannya secara benar.
 Ketidak mampuan berfikir rasional.

Remaja berfikir hubungan seksual bukan suatu yang perlu direncanakan dan dipersiapkan
matang-matang, melainkan hanya dorongan sesaat.

Kehamilan pada remaja.

Bila seorang remaja wanita hamil dan ia berusia kurang dari 20 th, maka ada beberapa faktor
resiko yang mengancam remaja tersebut yaitu;

 Keguguran
 Bayi lahir dengan berat badan rendah
 Bayi lahir kurang dari umur seharusnya (prematur)
 Kesulitan dalam proses kelahiran (mis; perdarahan, kemacetan jalan lahir,dll), ini akan
membahayakan jiwa si calon ibu.

Disamping itu resiko lain dari kehamilan remaja adalah ;

 Gangguan kejiwaan (ketakutan, sedih, tertekan, malu,dll), yang dapat mendorong


tindakan bunuh diri.
 Putus sekolah
 Berfikiran untuk menggugurkan kandungan (aborsi) yang dilakukan dengan cara tidak
aman.

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)

Penyakit Menular Seksual (PMS) atau sering disebut penyakit kelamin adalah sekelompok
penyakit menular yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. AIDS juga merupakan
PMS karena cara penularannya terutama melalui hubungan seksual.

Berbagai penyakit yang termasuk PMS dan yang banyak terjadi di masyarakat adalah:

 Sifilis (Raja Singa)


 Gonore (kencing nanah)
 Kondilorna a Kuminata (jengger ayam)
 Jamur
 Herpes
 Dan lain-lain, termasuk HIV / AIDS

Penderita PMS mempunyai resiko 20 kali lebih besar terhadap HIV/AIDS dibandingkan mereka
yang tidak terinfeksi HIV/AIDS. Penderita PMS lebih mudah tertular oleh HIV/AIDS oleh
karena terdapatnya luka atau peradangan pada alat kelamin.
Golongan orang yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan PMS adalah;

 Mereka yang berumur 20 – 24 tahun (pria 20-30 th, dan wanita 16-24 th)
 Orang yang berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual, wanita tuna susila
 Kaum homoseksual

Gejala-gejala PMS

PMS dapat memberikan satu atau lebih dari satu gejala atau tanda-tanda dibawah ini ;

 Keluarnya cairan dari alat kelamin laki-laki atau perempuan yang bisa berupa cairan
darah atau nanah.
 Adanya luka pada alat kelamin
 Adanya tumor, kutil, benjolan seperti jengger ayam atau bunga kol pada alat kelamin
 Adanya benjolan pada lipatan paha, pembengkakan buah zakar laki-laki, rasa nyeri pada
perut bagian bawah pada wanita.

Namun gejala-gejala atau tanda-tanda tersebut dapat pula disebabkan oleh keadaan lain yang
bukan PMS, sehingga bila gejala tersebut muncul, harus segera dibawa ke dokter untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Perlu diingat, bahwa seseorang yang mengidap PMS tidak selalu menunjukkan gejala, terutama
pada wanita.

PMS pada dasarnya dapat dicegah dan diobati. Bila tidak diobati sampai tuntas maka dapat
mengakibatkan :

 Penyakit menjadi menahun (kronis)


 Kemandulan (tidak bisa punya anak)
 Kanker alat reproduksi
 Sering keguguran
 Menular ke bayi yang dikandungnya
 Gangguan kehamilan (kehamilan diluar kandungan dan bayi lahir cacat)
 Terinfeksi HIV/AIDS
 Kematian

Akhir-akhir ini jumlah penderita PMS terus meningkat. Keadaan tersebut karena dipengaruhi
oleh faktor-faktor:

 Peledakan jumlah penduduk


 Mobilitas masyarakat bertambah
 Perilaku seksual bebas, karena moral, budaya dan penghayatan agama kurang
 Kurang diberikan pendidikan mengenai masalah yang berkaitan dengan seksualitas
 Fasilitas kesehatan yang kurang memadahi
 Banyak yang tidak mempunyai gejala apapun, tetapi ia dapat menulari orang lain
 Penderita terlambat mendapat pengobatan
 Pengobatan yang tidak benar dan tepat
 Pasangannya tidak diobati
 Factor umur dan jenis kelamin; remaja wanita lebih rentan terhadap penularan, karena
selaput lendir liang vagina/liang kemaluan masih tipis. Sedangkan laki-laki yang disunat
(dikhitan) mempunyai resiko tertular lebih kecil.

HIV/AIDS

PENGERTIAN HIV DAN AIDS

HIV

a. H I V adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus atau jasad renik yang
sangat kecil yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Bentuk HIV seperti binatang bulu
babi (binatang laut) yang berbulu tegak dan tajam.

b.Tubuh manusia mempunyai sel-sel darah putih yang berfungsi untuk melawan dan membunuh
bibit-bibit atau kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh nanusia. Dengan demikian
sel-sel darah putih melindungi seseorang dari jatuh sakit. Inilah yang disebut kekebalan tubuh
manusia, yang merupakan daya tahan tubuh seseorang.

c. Jika seseorang terinfeksi oleh HIV maka virus ini akan menyerang sel darah putih. Selanjutnya
ia akan merusak dinding sel darah putih untuk masuk ke dalam sel dan merusak bagian yang
memegang peranan pada kekebalan tubuh. Sel darah putih yang telah dirusak tersebut menjadi
lemah, dan tidak lagi mampu melawan kuman-kuman penyakit.

Lambat-laun sel darah putih yang sehat akan sangat berkurang. Akibatnya, kekebalan tubuh
orang tersebut menjadi menurun dan akhimya ia sangat mudah terserang penyakit.

d. Seseorang yang terinfeksi oleh HIV, yang berarti ia mengidap HIV di dalam tubuhnya, disebut
HIV + (baca HIV positif) atau pengidap HIV. Orang yang telah terinfeksi HIV dalam beberapa
tahun pertama belum menunjukkan gejala apapun. Sehingga secara fisik ia ketihatan tidak
berbeda dengan orang lain yang sehat. Namun dia mempunyai potensi sebagai sumber penularan,
artinya ia dapat menularkan virus kepada orang lain. Setelah periode 7 hingga 10 tahun, atau jika
kekebalan tubuhnya sudah sangat melemah karena berbagai infeksi lain, seorang pengidap HIV
mulai menunjukkan gejala-gejala dan tanda-tanda bermacam-macam penyakit yang muncul
karena rendahnya daya tahan tubuh. Pada keadaan ini orang tersebut disebut sebagai penderita
AIDS.

AIDS

a. AIDS adalah singkatan dan Acquired Immune Deficiency Syndrome. Syndrome yang bahasa
Indonesia-nya adalah Sindroma, merupakan kumpulan gejala dan tanda penyakit. Deficiency
dalam bahasa Indonesia berarti kekurangan. Immune berarti kekebalan, sedangkan Acquired
berarti diperoleh atau didapat. Dalam hal ini, “diperoleh” mempunyai pengertian bahwa AIDS
bukan penyakit keturunan. Seseorang menderita AIDS bukan karena ia keturunan dari penderita
AIDS, tetapi karena ía terjangkit atau terinfeksi virus penyebab AIDS. Oleh karena itu, AIDS
dapat diartikan sebagai kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau menurunnya
sistem kekebalan tubuh seseorang. AIDS merupakan fase terminal (akhir) dari infeksi HIV.

b.Telah disebutkan bahwa seorang pengidap HIV karena daya tahan tubuhnya terganggu, maka
ía mudah terserang penyakit, bahkan serangan sesuatu penyakit yang untuk orang lain dapat
digolongkan sebagai penyakit ringan, bagi seorang pengidap HIV atau penderita AIDS penyakit
tersebut dapat menjadi berat, bahkan dapat menimbulkan kematian.

Misalnya penyakit influensa, pada orang sehat penyakit ini, akan sembuh dengan sendirinya
dalam waktu kurang lebih satu minggu, meskipun tidak diobati sama sekali asalkan penderita
makan, tidur dan istirahat yang cukup. Pada pengidap HIV dan penderita AIDS, penyakit
influensa ini akan menetap lebih lama bahkan semakin parah pada waktu tertentu. Seorang
penderita AIDS dapat meninggal oleh penyakit infeksi lain yang menyerang dirinya akibat
kekebalan tubuhnya yang terganggu (disebut infeksi oportunistik).

HIV dan tubuh manusia

a. Untuk dapat berada di dalam tubuh manusia, HIV harus masuk langsung ke aliran darah orang
yang bersangkutan. Sedangkan di luar tubuh manusia, HIV sangat cepat mati. .HIV bertahan
lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang mengandung HIV tersebut masih dalam
keadaan belum mengering. Dalam media kering HIV akan lebih cepat mati. HIV juga mudah
mati oleh air panas, sabun dan bahan pencuci hama lain.

Karena HIV cepat mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak dapat menular lewat udara seperti
virus lainnya, misalnya virus influenza. Virus influensa dapat hidup di udara bebas di sekeliling
kita, sehingga penularan influensa dapat terjadi melalui udara.

b. Di dalam tubuh manusia, HIV terdapat pada cairan-cairan tubuh , yaitu:

* Darah

* Air mani

* Cairan vagina (cairan kemaluan wanita)

Telah terbukti, bahwa ketiga cairan di atas inilah yang dapat menularkan HIV. Maksudnya,
penularan akan terjadi jika salah satu atau lebih dari ketiga cairan itu tercemar oleh HIV, dan
kemudian masuk ke aliran darah orang yang belum tertular.

c. Selain di dalam ketiga cairan yang telah disebutkan di atas, HIV juga dapat ditemukan dalam
jumlah yang sangat kecil di dalam ;

* Air mata
* Air liur

* Cairan otak

* Keringat

* Air susu ibu

Namun sampai sekarang belum ada bukti bahwa HIV dapat ditularkan melalui cairan- cairan
tersebut.

Penularan HIV

Penularan akan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung
HIV, yaitu:

• Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV. Hubungan seksual ini bisa
homoseksual maupun heteroseksual

• Melalui alat jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh
HIV.

Oleh sebab itu pemakaian jarum suntik secara bersama sama oleh para pecandu narkotika akan
mudah menularkan HIV diantara mereka bila salah satu diantaranya seorang pengidap HIV.

• Penularan HIV dari ibu hamil yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya.

Perilaku Berisiko Tinggi

Karena cara penularan HIV seperti disebutkan di atas , maka terdapat orang-orang yang memiliki
perilaku berisiko tinggi menularkan atau tertular HIV artinya orang-orang yang mempunyai
kemungkinan besar terkena infeksi HIV atau menularkan HIV pada orang lain bila ia sendiri
sudah mengidap HIV, dikarenakan perilakunya.

Mereka yang memiliki perilaku berisiko tinggi itu adalah:

a. Wanita dan laki-laki yang berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual,
dan pasangannya.

b. Wanita dan pria tuna susila, serta pelanggan mereka.

c. Orang-orang yang melakukan hubungan seksual yang tidak wajar, seperti hubungan seks
melalui dubur (anal) dan mulut misalnya pada homo seksual dan biseksual.

d. Penyalahgunaan narkotika dengan suntikan, yang menggunakan jarum suntik secara bersama
(bergantian).
Hal-hal yang Tidak Menularkan HIV

Sebagaimana telah disebutkan, HIV mudah mati di luar tubuh manusia. Oleh sebab itu HIV tidak
dapat ditularkan melalui kontak sosial sehari-hari seperti:

• Bersenggolan dengan pengindap HIV

• Berjabat tangan

• Penderita AIDS bersin atau batuk-batuk di depan kita

• Sama-sama berenang di kolam renang

• Menggunakan WC yang sama dengan pengindap HIV

• Melalui gigitan nyamuk dan serangga lainnya

Pejalanan Infeksi HIV

a. Saat HIV sudah masuk ke dalam tubuh manusia, maka dimulailah masa inkubasi yang cukup
lama, yaitu antara 7 sampai 10 tahun. Masa inkubasi dari suatu penyakit adalah masa antara
masuknya suatu bibit penyakit ke dalam tubuh (infeksi) sampai mulainya orang tersebut
menunjukkan tanda-tanda dan gejala-gejala sakitnya.

b. Pada infeksi HIV, dari mulai masuknya HIV ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala-gejala
AIDS berlangsung cukup lama yaitu seperti telah disebutkan, antara 7 sampai 10 tahun. Selama 7
sampai 10 tahun ini orang tersebut disebut pengidap HIV, yang disebut juga ODHA (Orang
Dengan HIV/AIDS).

Pengidap HIV ini tampak seperti orang sehat lainnya, kanena belum adanya gejala sakit apapun.
Namun walaupun demikian, ía dapat menularkan HIV kepada orang lain.

c. Selanjutnya setelah periode 7-10 tahun ini dilalui barulah timbul gejala-gejala AIDS, dan
orang tersebut disebut penderita AIDS. Gejala-gejala dan tanda-tanda sakit munculnya secara
bertahap, bertambah lama bertarnbah berat sampai akhirnya penderita meninggal dunia.

d. Pada infeksi atau masuknya HIV ke dalam tubuh manusia dikenal adanya periode jendela
(Window Period). Yaitu masa di mana orang tersebut telah terinfeksi HIV, tetapi bila dilakukan
pemeriksaan darahnya maka belum menunjukkan hasil apa-apa (masih negatif) yang berarti zat
anti (antibodi) terhadap HIV belum dapat terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium. Periode
jendela ini biasana berlangsung antara 1-6 bulan dari sejak mulainya infeksi. Namun satu hal
yang perlu diingat adalah bahwa sejak masuknya HIV, seseorang telah menjadi pengidap HIV
dan ia dapat menularkan HIV sepanjang hidupnya.
Sehingga walaupun dalam masa periode jendela, orang tersebut sudah menjadi sumber
penularan. Ia dapat menularkan virusnya kepada orang lain pada setiap kesempatan yang
memungkinkan terjadinya penularan itu.

Bila digambarkan maka skema perjalanan infeksi HIV adalah sebagai berikut :

Infeksi

Mulai menular 7 – 10 tahun MATI

Infeksi mulai menular 7-10 tahun mati

0 6 bulan

Window period

GEJALA INFEKSI H I V

1. Beberapa hari atau beberapa minggu setelah terjadi infeksi HIV, seseorang mungkin akan
menjadi sakit dengan gejala-gejala seperti flu, yaitu:

 Demam
 Rasa lemah dan lesu
 Sendi- sendi terasa nyeri
 Batuk
 Nyeri tenggorokan

Gejala-gejala ini hanya brlangsung beberapa hari atau beberapa minggu saja, lalu hilang dengan
sendirinya.

2. Selanjutnya memasuki tahap di mana sudah mulai timbul gejala-gejala, tetapi gejala-gejala
inipun mirip yang terjadi pada penyakit lain, yaitu :

 Demam berkepanjangan
 Penurunan berat badan ( lebih dari 10% dalam waktu 3 hari)
 Kelemahan tubuh yang mengganggu/menurunkan aktivitas fisik sehari-hari
 Pembengkakan kelenjar : di leher, lipat paha dan ketiak
 Diare atau mencret terus menerus tanpa sebab yang jelas
 Batuk dan sesak nafas lebih dari 1 bulan secara terus menerus
 Kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan

Gejala-gejala di atas ini memang tidak khas, karena dapat juga terjadi pada penyakit- penyakit
lain. Namun gejala-gejala ini menunjukkan sudah adanya kerusakan pada sistem kekebalan
tubuh.

3. Kekebalan Tubuh Penderita Sangat Menurun


Pada tahap ini penderita mudah diserang penyakit lain, dan disebut infeksi oportunistik.
Maksudnya adalah penyakit yang disebabkan baik oleh virus lain, bakteri, jamur, atau parasit
(yang bisa juga hidup dalam tubuh kita), yang bila sistem kekebalan tubuh baik kuman ini dapat
dikendalikan oleh tubuh.

Pada tahap ini pengidap HIV telah berkembang menjadi penderita AIDS. Gejala AIDS yang
timbul adalah:

 Radang paru
 Radang saluran pencernaan
 Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan
 Kanker kulit
 TBC
 Gangguan susunan saraf

Pada umumnya penderita AIDS akan meninggal dunia sekitar 2 tahun setelah gejala AIDS ini
muncul.

TES H I V

1. Pengertian tes HIV

a. Tes HIV adalah suatu tes darah yang khusus dipakai untuk memastikan seseorang telah
terinfeksi HIV atau tidak.

b. Terjadinya infeksi HIV ini dapat dideteksi dengan mengetes adanya zat anti atau disebut anti
bodi terhadap HIV di dalam darah seseorang. Oleh sebab itu tes semacam ini secara lengkap
disebut tes antibodi HIV, walaupun kadang orang sering menyebut: Tes HIV saja. Jadi tes ini
tidak untuk melihat adanya virus dalam darah penderita. Tes jenis inilah yang umumnya dipakai
untuk penyaringan atau skrining darah donor sebelum transfusi darah diberikan.

Walaupun demikian, terdapat juga tes untuk mengetahui adanya partikel virus atau HIV itu
sendiri, atau disebut antigen, yang dilakukan untuk tujuan tertentu.

c. Bila tubuh kita kemasukan suatu bibit penyakit. baik itu suatu bakteri, virus, atau lainnya (ini
semua disebut antigen) maka tubuh kita akan membuat zat anti untuk melawan antigen tersebut.
Zat anti ini disebut antibodi, yang keberadaannya di dalam darah dapat dideteksi dengan
pemeriksaan menggunakan zat-zat tertentu (yang disebut reagensia). Tubuh membutuhkan waktu
tertentu untuk membentuk antibodi, yang kemudian dapat terdeteksi dengan pemeriksaan
laboratorium.

d. Pada infeksi HIV, adanya antibodi yang dapat terdeteksi dengan pemeriksaan laboratorium ini
adalah setelah 1 sampai 6 bulan seseorang terinfeksi atau tetular HIV. Sedangkan sebelum waktu
ini, permeriksaan darah tidak akan menunjukkan adanya antibodi HIV (disebut hasil tes negatif)
walaupun sebenarnya di dalam tubuhnya sudah ada HIV. Periode inilah yang dikenal dengan
sebutan periode jendela (window period). Walaupun peimeriksaan darahnya masih negatif
namun orang tersebut sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain.

2. Macam-macam Tes untuk Mendeteksi Infeksi HIV

Dikenal dua macam tes yang saat ini sering dipakai untuk menentukan adanya antibodi
HIV,yaitu :

a. Tes secara Elisa (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)

b. Tes secara Immunoblot atau Western Blot

Pemeriksaan adanya antibodi terhadap HIV secara Elisa dipakai untuk penyaringan adanya
infeksi HIV atau skrining darah donor transfusi darah. Hasil positif dari tes Elisa ini, yang
artinya kemungkinan ada antibodi terhadap HIV, masih perlu dipastikan dengan pemeriksaan
lanjutan melalui tes secara Western Blot.

Perneriksaan secara Western Blot ini lebih spesifik terhadap HIV, walaupun lebih mahal dan
lebih sulit dilakukan. Oleh sebab itu cara Western Blot tidak digunakan untuk penyaringan,
tetapi seperti telah disebutkan, digunakan untuk memastikan hasil tes Elisa.

3. Hasil tes HIV

a. Hasil tes positif(+) berarti seseorang mempunyai antibodi (zat anti) terhadap virus HIV,
dengan demikian ia tentu telah terinfeksi HIV.

Hasil positif ini juga berarti, orang tersebut dapat menularkan HIV kepada orang lain.

b. Hasil tes negatif dapat berarti:

1.) Orang tersebut tidak terinfeksi HIV

2.) Orang tersebut terinfeksi HIV, tetapi tes tersebut dilakukan pada “periode jendela” yaitu masa
1-6 bulan sejak orang tersebut terinfeksi HIV. Tubuh masih belum membentuk anti bodi, oleh
karena anti bodi baru terbentuk 1-6 bulan setelah infeksi.

c. Hasil tes Elisa yang positif, harus dipastikan dengan cara Western Blot

d. Bila hasil tes negatif, maka untuk memastikan, tes di ulangi lagi setelah 3-6 bulan.

4. Penerapan Tes HIV

Tes HIV wajib dilakukan terhadap darah transfusi, alat tubuh atau jaringan tubuh, sel telur atau
sperma yang disumbangkan atau didonorkan.

Namun tes HIV sebaiknya dilakukan pada mereka yang:


• Mempunyai perilaku berisiko tinggi

• Pernah menjalani transfusi darah beberapa tahun yang lalu

• Tidak sembuh-sembuh dari gejala demam , batuk atau diare yang lama.

• Mengalami penurunan berat badan yang banyak tanpa sebab – sebab yang jelas

• Orang yang kuatir sudah tertular HIV

5. Manfaat tes HIV

a. Diketahuinya status HIV (positif / negatif), apalagi bila tes dilakukan lebih dini berarti adanya
infeksi diketahui sejak dini. Dengan demikian dapat segera dimulai upaya-upaya perawatan agar
gejala AIDS tidak segera muncul.

b. Namun di samping manfaat ini, ada juga dampak negatif yang mungkin diderita oleh sebagian
orang sebagai akibat tes HIV. Bagi mereka yang diberi tahu hasil tes HIV-nya positif, merasakan
adanya masalah yang berat sehingga dapat terjadi gangguan emosi, rasa terpukul yang hebat juga
dapat terjadi, karena adanya stigmatisasi terhadap mereka, berupa tindakan diskriminasi atas
berbagai hal, seperti tempat tinggal/perumahan, pekerjaan, pendidikan atau lain-lain serta
penderita mungkin dikucilkan.

Oleh sebab itulah informasi yang benar dan tepat perlu disebarluaskan di kalangan masyarakat
dan disemua sektor kehidupan, agar stigmatisasi, dan diskriminasi terhadap pengidap HIV tidak
terjadi

6. Persyaratan Tes HIV

Agak berbeda dari tes-tes atau pemeriksaan taboratorium lainnya maka ada persyaratan khusus
untuk menjalani tes HIV, yaitu:

a. Harus dilaksanakan dengan sukarela

b. Seseorang yang akan di tes harus diberikan informasi yang lengkap dan benar mengenai tes
HIV. Sesudah ia memahami benar-benar mengenai tes, maka. ia harus memberikan persetujuan
tertulis (informed consent)

c. Kepada orang yang akan menjalani tes harus diberikan konseling sebelum tes dan sesudah tes.
Konseling ini dimaksudkan antara lain untuk membantu mempersiapkan mental penderita dan
mengatasi masalah yang mungkin dihadapi.

d. Hasil tes dirahasiakan

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN H I V/AIDS


Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan maupun vaksin untuk mencegah penyakit
ini. Upaya-upaya pencegahan harus dikaitkan dengan bagaimana penularan AIDS dapat terjadi,
yang telah dibicarakan sebelumnya.

1. Pencegahan Penularan melalui hubungan Seksual

Telah kita ketahui bahwa infeksi HIV terutama terjadi melalui hubungan seksual. Oleh sebab itu
pencegahan penularan melalui hubungan seksual memegang peranan paling penting. Untuk itu
setiap orang perlu memiliki perilaku seksual yang aman dan bertanggungjawab, yaitu:

 Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah (abstinence). Hubungan seksual


hanya dilakukan melalui pernikahan yang sah
 Bila telah menikah, hanya mengadakan hubungan seksual dengan pasangan.sendiri, yaitu
suami atau isteri sendiri. Tidak mengadakan hubungan seksual di luar nikah. (Be
Faithful).
 Bila salah satu pasangan sudah terinfeksi HIV maka dalam melakukan
hubungan seksual harus menggunakan kondom (Condom) secara benar dan konsisten.

Ketiga konsep pencegahan di atas ini dikenal dengan istilah ABC (Abstinence, Be Faithful,
condom).

 Mempertebal iman dan takwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan-hubungan


seksual diluar nikah.

2. Pencegahan Penularan melalui Darah

Penularan HIV melalui darah menuntut kita untuk berhati-hati dalam berbagai tindakan yang
berhubungan dengan darah maupun produk darah dan plasma.

a. Transfusi darah

Harus dipastikan bahwa darah yang digunakan untuk transfusi tidak tercemar HIV. Perlu
dianjurkan pada seseorang yang HIV (+) atau mengindap virus HIV dalam darahnya, untuk tidak
menjadi donor darah. Begitu pula dengan mereka yang mempunyai perilaku berisiko tinggi,
misalnya sering melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.

b. Penggunaan produk darah dan plasma

Sama halnya dengan darah yang digunakan untuk transfusi, maka terhadap produk darah dan
plasma (cairan darah) harus dipastikan tidak tercemar HIV.

c. Penggunaan alat suntik, dan alat lain yang dapat melukai kulit.

Penggunaan alat-alat seperti jarum, jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik, perlu
memperhatikan masalah sterilisasinya. Tindakan desinfeksi dengan pemanasan atau larutan
desinfektan merupakan tindakan yang sangat penting untuk dilakukan.
3. Pencegahan Penularan dari Ibu kepada Anak

Seorang ibu yang terinfeksi HIV, risiko penularan terhadap janin yang dikandungnva atau
bayinya cukup besar, kemungkinannva sebesar 30-40 %. Risiko itu akan semakin besar bila si
ibu telah terkena atau menunjukkan gejala AIDS. Oleh karena itu, bagi seorang ibu yang sudah
terinfeksi HIV dianjurkan untuk mempertimbangkan kembali tentang kehamilan.

Risiko bagi bayi terinfeksi HIV melalui susu ibu sangat kecil, sehingga tetap dianjurkan bagi si

ibu untuk tetap menyusukan bayi dengan ASI-nya.

Melihat kondisi-kondisi di atas, yang bisa kita lakukan untuk pencegahan penyebaran HIV
adalah berperilaku yang bertanggung jawab baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain, dan
berperilaku sesuai dengan tuntutan norma agama dan sosial yang berlaku dimasyarakat.

Di samping itu, menyebarkan informasi tentang HI V / AIDS adalah cara lain untuk melindungi

teman, keluarga, dan lingkungan dari penyebaran HIV/AIDS.

Hal ini dapat diwujudkan dalam kegiatan sederhana:

1) Berikan informasi yang benar dan tepat yang sudah anda terima kepada lingkungan anda
sendiri. Misalnya: keluarga, teman-teman, tetangga dan lain-lain.

2) Jika dalam percakapan sehari-hari anda mendengar informasi yang salah tentang HIV/AIDS,
langsung diperbaiki dengan cara yang benar.

Dalam lingkungan sekolah antar institusi pendidikan

1) Mengusulkan adanya diskusi dan seminar atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan pencegahan HIV/AIDS.

2) Mengadakan kegiatan lain yang berkaitan dengan masalah HIV/AIDS, misalnya lomba poster,
lomba mengarang, dan lain sebagainya.

Dari uraian di atas, kita mengetahui bahwa ada beberapa hal penting dalam mengurangi risiko
terjadinya penularan HIV/AIDS.

1). Tidak melakukan hubungan seks, bagi yang belum nikah.

2). Selalu menghindarkan diri dari penggunaan obat-obat terlarang (narkotik, heroin, ganja,
dan lain-lain).

3). Menjauhkan diri dari minuman yang bisa memabukkan.


4). Sebaiknya tidak menggunakan alat-alat seperti alat suntik, alat tindik, alat tatto, pisau cukur,
atau sikat gigi bersama orang lain.

5). Selalu membersihkan (mensterilkan) peralatan medis atau non medis, khususnva yang
berhubungan dengan cairan tubuh manusia.

4. Pengobatan

Sampai sekarang belum ada obat yang tepat untuk menyembuhkan penderita AIDS secara total.

Pengobatan yang dibutuhkan seorang penderita AIDS diperlukan tidak saja untuk melawan
infeksi sampingan yang muncul, tetapi juga untuk mencegah komplikasi virus ini lebih lanjut dan
untuk memperbaiki fungsi tubuh penderita akibat sistem kekebalannya yang sudah rusak.

Ada beberapa jenis obat yang telah ditemukan yang berfungsi hanya untuk menghambat
perkembangan virus HIV

Obat-obat tersebut adalah:

a. AZT (Azidothimidme)

b. DDI (Dideoxynosine)

c. DDC (Dideoxycytidine)

Akan tetapi obat AZT, DDI, DDC ini belum menjamin proses penyembuhan. Ini mungkin hanya
memperpanjang hidup penderita untuk 1 atau 2 tahun saja. Karena sampai sekarang belum ada
obat yang dapat membunuh virus ini secara total. Demikian juga cara perawatan yang optimal
untuk menyempurnakan kembali sistem kekebalan penderita AIDS belum ditemukan.

Penelitian-penelitian menemukan vaksin dan obat AIDS terus dilakukan oleh para dokter,
terutama di Negara-negara maju namun di samping itu pengindap HIV atau penderita AIDS
membutuhkan cara perawatan /pengobatan lain yaitu psikoterapi, konseling, keluarga dan terapi
kelompok.

KESEHATAN TIDAK DAPAT DIBELI TETAPI HARUS DIPERJUANGKAN


(SUMARYOTO, M.Pd)

Dipakai Untuk Kalangan Sendiri

SELAMAT BELAJAR
Tentang iklan-iklan ini

Terkait

Materi pelajaran Penjas-Orkes kelas XIIdalam "Materi Pelajaran"

Manfaat olahragadalam "Manfaat Olahraga untuk kesehatan"

Materi Penjas XIdalam "Materi Pelajaran"

26 September 2009 sumaryoto


Kategori: Materi Pelajaran Tag: Materi pelajaran

Anda mungkin juga menyukai