Menganalisis Konsep Latihan dan Pengukuran Kebugaran Jasmani Terkait Keterampilan Gerak
“Mensana in Corpore Sano”
artinya Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Ungkapan tersebut tentu benar jika
kita dalam keadaan sehat dan bugar. Untuk itu mari kita menjaga kebugaran jasmani kita.
Manfaat yang bisa kita dapatkan bila kebugaran jasmani kita bagus adalah : (1) mencegah
terjadinya obesitas, (2) mencegah terjadinya penyakit jantung, (3) mencegah terjadinya penyakit
diabetes, (4) menurunkan tekanan darah tinggi, (5) menambah kecerdasan otak, (6) menurunkan
resiko terserang kanker, (7) membuat awet muda, (8) meningkatkan kualitas fisik A. Analisis
Keterampilan Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam
melakukan aktivitas keseharian tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan masih mempunyai
cadangan sisa tenaga untuk melakukan aktivitas yang lain. Cholik dan Maksum (2007:51). Konsep
kebugaran jasmani sekarang dapat dibedakan menjadi kebugaran yang berkaitan dengan
kesehatan dan yang berkaitan dengan unjuk kerja (performance). Kebugaran yang berkaitan
dengan kesehatan antara lain ditentukan oleh empat komponen kebugaran jasmani, yaitu: (1)
daya tahan jantung, paru-paru, dan peredaran darah, (2) komposisi tubuh, (3) kekuatan dan daya
tahan otot, dan (4) kelenturan sendi dan otot. Komponen kebugaran yang berkaitan dengan
kesehatan tersebut akan membantu mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit degeneratif
dan keadaan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, seperti: penyakit jantung koroner,
obesitas (kegemukan), dan kelelahan sendi dan otot.
Kebugaran jasmani sangat penting dalam kehidupan sehari-hari agar kita terhindar dari penyakit
yang selalu membayangi kehidupan. Agar bermanfaat, dalam usaha peningkatan kesehatan
harus dilakukan latihan secara teratur dan benar sesuai dengan kondisi tubuh. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan sehubungan dengan latihan kebugaran jasmani, yaitu sebagai berikut:
a. Persiapan
1) Dua jam sebelum latihan kita harus sudah makan.
2) Tidur cukup.
3) Latihan menggunakan pakaian olahraga yang menyerap keringat dan bisa
melakukan gerakan dengan leluasa serta menutup aurat.
b. Pelaksanaan Latihan
1) Pemanasan dilakukan di awal latihan.
2) Latihan dilakukan dengan prinsip FITT, yang meliputi Frekuensi, Intensitas,
Tempo (lamanya), dan Tipe (Jenis) latihan.
a) Frekuensi latihan
Frekuensi latihan berhubungan dengan seberapa seringnya melakukan latihan. Latihan harus
dilaksanakan paling sedikit 3 kali dalam seminggu. Untuk memperbaiki atau mempertahankan
kebugaran jasmani dan sebanyak- banyaknya 5 kali dalam satu minggu, misalnya Senin, Selasa,
Rabu, Jumat, dan Sabtu.b) Intensitas latihan Intensitas latihan menunjukkan seberapa banyak
latihan yang harus kita lakukan. Misalkan latihan ketelenturan dapat dilakukan sebanyak 20 kali
hitungan selama 2 kali balikan. Contoh lainnya adalah seberapa banyak latihan push-up yang
harus kita lakukan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan tangan. c) Tempo (lama)
Latihan Latihan dapat dikatakan bermanfaat untuk kesehatan dan dapat meningkatkan
kebugaran jasmani jika dilaksanakan 15 menit hingga 30 menit, atau tergantung dari tujuan
latihan yang ingin ditingkatkan. d) Tipe (jenis) latihan Jenis latihan berkaitan dengan macam-
macam latihan yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Misalnya siswa ingin
meningkatkan kekuatan otot perut, maka jenis latihan yang sesuai adalah latihan sit-up.
c. Penutup
1) Melakukan latihan ringan untuk tujuan relaksasi dan kembalinya otot ke
kondisi semula.
2) Diimbangi dengan pola hidup yang sehat seperti asupan gizi seimbang, pola
aktivitas dan istirahat teratur, serta lingkungan yang sehat.
B. Analisis Keterampilan Gerak Kebugaran Jasmani Terkait
Keterampilan
1. Melakukan Gerak Kebugaran Jasmani
Bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
keterampilan antara lain sebagai berikut :
1) Analisis Latihan Kecepatan
Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain:
a) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter.
Tujuannya: melatih kecepatan gerakan seseorang.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
(1) Berdiri di belakang garis start dengan sikap badan tegak dan kedua kaki
dibuka.
(2) Kedua tangan di samping badan dengan sikap berlari.
(3) Lari di tempat, makin lama makin cepat sambil mengangkat paha tinggi-tinggi.
(4) Setelah ada aba-aba peluit, lari secepat-cepatnya menempuh jarak
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lari menempuh jarak
60 meter adalah sikap badan kaku, kurang hati-hati, tergesa-gesa, lari tidak
dengan kecepatan maksimal, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan
tidak diikuti gerak lanjut.
• Tidur telentang, kaki terbuka dan lutut ditekuk, telapak kaki menapak
di lantai, kedua telapak tangan berada di sisi telinga, siku mengarah ke atas. • Angkat badan
dengan cara menolakkan kedua lengan hingga lurus dan kedua kaki juga diluruskan bersamaan
(posisi kayang). • Angkat salah satu kaki lurus ke atas, pertahankan posisi selama 8
hitungan. • Lakukan dengan kaki tumpuan yang berbeda.
b) Keseimbangan dinamik/bergerak adalah kemampuan untuk
mempertahankan tubuh agar tidak jatuh pada saat sedang melakukan
gerakan.
(1) Latihan keseimbangan dari sikap berdiri kemudian jongkok.
Tujuan: melatih kekuatan otot-otot tungkai dan menjaga keseimbangan.
Cara melakukan: • Berdiri tegak, kedua kaki rapat, dan kedua tangan di pinggang.
• Angkat salah satu kaki perlahan-lahan lurus ke depan hingga membentuk sudut 90 derajat
dengan kaki yang lain. • Perlahan-lahan bengkokkan lutut kaki tumpu hingga jongkok dan
tahan sebentar. • Berdiri lagi dengan posisi salah satu kaki tetap lurus ke depan.
• Lakukan dengan tumpuan kaki yang berbeda. (2) Latihan keseimbangan dari berdiri dengan
satu kaki dan kaki yang lain disilangkan di lutut. Tujuan: melatih kekuatan otot-otot tungkai dan
menjaga keseimbangan. Cara melakukan : • Gerakan 1, angkat dan tekuklah kaki kanan ke
dalam, pertahankan selama mungkin. • Gerakan 2, tekuklah kaki kanan ke luar, pertahankan
selama mungkin. • Lakukan berulang ulang dengan kaki bergantian. (3) Latihan keseimbangan
dari sikap berdiri dilanjutkan berjalan. Tujuan: melatih kekuatan otot-otot tungkai dan menjaga
keseimbangan. Contoh latihannya adalah • Berdiri di balok titian dilanjutkan berjalan pelan-
pelan sampai ujung • Dilakukan dengan berulang-ulang dengan tetap menjaga
keseimbangan • Berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm, sepanjang 10 m (4) Latihan
keseimbangan dari sikap duduk. Tujuan: melatih kekuatan otot-otot tungkai dan menjaga
keseimbangan Cara melakukan: • Duduk terlunjur dan kedua kaki rapat lurus ke depan.
• Dari sikap duduk, angkat kedua kaki bersamaan ke atas sehingga membentuk huruf V,
pertahankan posisi selama 8 hitungan.
4) Analisis Latihan koordinasi
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda ke
dalam pola gerakan tunggal secara efektif atau kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan
secara tepat, cermat, dan efisien. Koordinasi meliputi: mata – tangan, mata – kaki, tangan – kaki,
mata – tangan – kaki, telinga – mata – kaki, dan seterusnya. a) Latihan koordinasi gerakan sendi
pinggul, pinggang, dan lutut. Tujuannya : koordinasi gerakan sendi pinggul, pinggang dan lutut
Cara melakukannya : (1) Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan dan kedua tangan di
samping badan. (2) Kemudian beringkukkan badan ke depan, kedua kaki lurus, kepala
ditundukkan dan telapak tangan menyentuh tanah. (3) Lalu hitungan kedua, berjongkok, tumit di
angkat dan kedua tangan lurus ke depan sejajar dengan bahu. (4) Hitungan ketiga, kembali ke
(2) Front jump (meloncat ke depan) dengan dua kaki,(a) Gerakan satu adalah posisi kaki berdiri
lurus dilanjutkan posisi siap untuk melompat lurus ke depan atas. (b) Gerakan kedua adalah
angkat tubuh ke atas dengan menekuk kedua lutut melewati cone/ kardus. (c) Gerakan dilakukan
turun naik secara berulang-ulang sebanyak 2 x 8 hitungan. Gambar 5.12 Front Jump
(3) Side jump (meloncat ke samping), (a) Gerakan satu adalah posisi kaki berdiri lurus dilanjutkan
posisi siap untuk melompat lurus ke kanan atau ke kiri. (b) Gerakan kedua adalah angkat tubuh
ke atas dengan menekuk kedua lutut melewati cone/kardus. (c) Gerakan dilakukan turun naik ke
kanan atau ke kiri secara berulang- ulang sebanyak 2 x 8 hitungan.