Anda di halaman 1dari 23

KARYA TULIS ILMIYAH

 HOME
 JENIS-JENIS OLAHRAGA
 MAKALAH OLAHRAGA
 PROPOSAL OLAHRAGA
 SKRIPSI OLAHRAGA
 JUDUL SKRIPSI OLAHRAGA
Home » Proposal Olahraga » HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN
BOLA VOLI PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI MTsN 1 INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN OTOT LENGAN TERHADAP


KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI MTsN 1
INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR
By Leonel Nandez Leo09.13No comments
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini berusaha terus mengadakan
pembangunan di segala bidang untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Setiap usaha
pembangunan memerlukan keikutsertaan setiap warga negara dan seluruh bangsa dalam
menyumbangkan tenaga dan pikirannya. Bidang Pembangunan Nasional adalah bidang
pendidikan yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas
manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Selanjutnya
(Harsono, 1988:2-3) menambahkan bahwa: “Ada empat aspek yang perlu dilatih secara
seksama oleh pelatih dan atlet untuk tercapainya prestasi maksimal, yakni: kondisi fisik,
teknik, taktik, dan mental”.

Teknik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat
dipisahkan baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Komponen tersebut berbeda pada
setiap cabang olahraga sesuai dengan ciri khas cabang olahraga tersebut. Latihan teknik
bertujuan untuk memperbaiki penguasaan keterampilan gerak dalam suatu cabang olahraga.
Penguasaan keterampilan teknik sangat penting karena akan menentukan kemampuan
melakukan keseluruhan gerakan dalam suatu cabang olahraga. Dalam permainan bola voli
terdapat beberapa elemen teknik yang harus diperhatikan yaitu elemen-elemen penyerangan
yang terdiri dari, servis, smash (pukulan).
Kontraksi otot yang merupakan kombinasi dari kontraksi isotonis dan kontraksi
isometris disebut kontraksi auxotonis. Ini dimungkinkan karena kontraksi manusia tidak
murni isometris atau murni isotonis saja, misalnya saat mengangkat beban, otot harus
meningkatkan tegangan intern (fase isometric). Baru setelah itu otot mampu melaksanakan
kerja mekanis melalui pemendekan serabut-serabut ototnya (fase isotonic). Jadi tanpa
melakukan fase isometris dan fase isotonis tidak dapat dilakukan. (Ajan dan Baroga,
1988:6).Tungkai adalah bagian kaki yang memanjang dari bagian atas paha ke telapak kaki.
Namun, dalam beberapa referensi medis tungkai hanya mengacu pada bagian kaki di bawah
dengkul sampai tumit. Dari uraian di atas maka defenisi kekuatan otot tungkai adalah
kemampuan bagian tubuh manusia yaitu dari bahagian atas paha ketelapak kaki untuk
menopang beban dan tahanan dengan kekuatan otot.
Lengan adalah bagian terpenting dalam permainan bola voli karena bola voli adalah
permainan dengan menggunakan lengan oleh karena itu kekuatan pada lengan sangat
dibutuhkan sebagai modal dasar bermain bola voli. Daya ledak otot lengan adalah
kemampuan otot lengan untuk mengeluarkan tenaga secepat mungkin untuk memberikan
pukulan yang keras, oleh karena itu daya ledak otot lengan yang baik sangat dibutuhkan oleh
para pemain bola voli untuk menjadi pemain yang handal.
Untuk menghasilkan smash (pukulan) yang cepat dan kuat tentunya tidak terlepas dari
koordinasi yang diberikan oleh otot lengan sehingga nantinya diharapkan dengan smash yang
cepat dan kuat bisa menghasilka angka dengan matinya bola di pihak lawan. Selain elemen
penyelenggara permainan bola voli juga memiliki elemen pertahanan meliputi passing bawah
dan block. Dari elemen-elemen yang disebutkan diatas, Smashs merupakan salah satu
serangan untuk menghasilkan angka dalam memperoleh kemenangan yang dilakukan pada
awal permainan. Karena smash telah menjadi salah satu serangan untuk mematikan bola di
pihak lawan atau supaya lawan tidak dapat menerima bola dengan baik tentunya smash
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam menentukan sebuah kemenangan. Untuk
menghasilkan kecepatan dan ketepatan smash bola yang tepat padasmash tentu tidak terlepas
dari kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai.
Klub bola voli putri MTSN 1 Indrapuri berdiri pada tanggal 4 Oktober 2011, tim ini
memiliki beberapa prestasi yang dapat dibanggakan diantaranya pernah menjuarai turnamen
MAN indrapuri dan juga menjadi runner-up PORSENI kabupaten Aceh Besar di Kuta Baro,
dan menjadi wakil Aceh Besar padatahun 2013 di Kutacane. Dari prestasi yang diperoleh
klub bola voli putri MTSN 1 Indrapuri maka dapat disimpulkan bahwa para pemain dalam
klub bola voli ini memiliki ketrampilan bermain bola voli yang baik, oleh karena itu penulis
ingin meneliti tentang “ Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dan Daya Ledak Otot
Lengan Dengan Ketrampilan Bermain Bola Voli Pada Klub Bola Voli Putri MTSN 1
Indrapuri Kabupaten Aceh Besar.

1.2  Rumusan Masalah
Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah kekuatan otot tungkai para atlit club bola voli putri MTsN Indrapuri Kab.
Aceh Besar.
2.      Bagaimanakah daya ledak otot lengan para atlit club bola voli putri MTsN Indrapuri Kab.
Aceh Besar
3.      Bagaimanakah ketrampilan bermain bola voli para atlit klub bola voli putri MTsN 1
Indrapuri Kab. Aceh Besar.
4.      Adakah hubungan antara kekuatan otot tungkai dan daya ledak otot lengan terhadap
ketrampilan bermain bola voli para atlit club bola voli putri MTsN 1 Indrapuri Kab. Aceh
Besar.
1.3  Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1.      Untuk mengetahui kekuatan otot tungkai para atlit club bola voli putri MTsN 1 Indrapuri
Kab. Aceh Besar.
2.      Untuk mengetahui kekuatan daya ledak otot lengan para atlit club bola voli putri MTsN 1
Indrapuri Kab. Aceh Besar.
3.      Untuk mengetahui ketrampilan bermain bola voli para atlit club bola voli putri MTsN 1
Indrapuri Kab. Aceh Besar.
4.      Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dan daya ledak otot
lengan terhadap ketrampilan bermain bola voli para atlit club bola voli putri MTsN 1
Indrapuri Kab. Aceh Besar.
1.4  Manfaat Penelitian
  Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah sebagai berikut :
1.      Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketrampilan
seseorang melakukan smash dalam permainan  voli dalam hal ini adalah faktor kekuatan otot
tunkai dan daya ledak otot tangan.
2.      Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan meningkatkan
pemahaman tentang permainan bola voli dan hal-hal yang mempengaruhinya.
3.      Hasil dari Penelitian ini dapat dijadikan wacana kepustakaan bagi Universitas Serambi
Mekkah dan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), agar
pembaca memperoleh wawasan dalam pengembangan cabang olahraga bola voli khususnya
bagi mahasiswa PJKR dan pengetahuan tentang kekuatan otot tungkai dan daya ledak otot
tangan serta hubungannya dengan kemampuan smash seseorang atlit voli.
1.5  Hipotesis Penelitian
      Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang di buat untuk menjelaskan
hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya (Sudjana : 2002:219). Adapun
yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “ adanya hubungan antara kekuatan otot
tungkai dan daya ledak otot tangan secara bersamaan terhadap ketrampilan bermain bola voli
pada club bola voli putri MTsN 1 Indrapuri Kabupaten Aceh Besar.
1.6  Variabel Operasional
Untuk menghindari terjadinya pengertian yang keliru tentangvariabel yang terlibat
dalam penelitiian ini, maka diperlukan batasan-batasan serta penjelasan secara operasional
yaitu sebagai berikut:
1.      Hubungan
Pengertian “hubungan” adalah cara peneliti mendeskripsikan sifat hubungan antara variabel-
variabel yang diteliti apakah hubungan itu bersifat sebab-akibat atau bersifat timbal balik
(Sugiyono, 2001:19)
2.      Kekuatan otot tungkai
Kekuatan otot tungkai ialah kemampuan otot tungkai untuk mengatasi tahanan beban dengan
kekuatan dan kecepatan tinggi dalam suatu gerakan yang utuh.
3.      Daya ledak otot tangan (Power Otot Lengan )
Daya ledak diambil dari suatu istilah yang berasal dari kata eksplosif power dari kata
ekspolosien (Inggris) yang artinya letusan, dan di terjemahkan di dalam bahasa Indonesia
untuk membahasakan tentang suatu kejadian yang sifatnya ada unsur letusan atau ledakan
dari anggota tubuh dimana hal ini melibatkan unsur kekuatan dan kecepatan dalam hal ini
yang menjadi acuan penelitian adalah daya ledak otot tangan.
4.      Ketrampilan Bermain Bola Voli
Ketrampilan bermain bola voli adalah kemampuan seseorang untuk melakukan teknik-teknik
dalam permaianan boal voli dengan baik dan benar yang didukung oleh kekuatan fisik yang
baik pula.
5.      Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dan Daya Ledak Otot Lengan Dengan Ketrampilan
Bermain Bola Voli.
Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dan Daya Ledak Otot Lengan Dengan Ketrampilan
Bermain Bola Voli adalah variabel-variabel yang akan diteliti hubungannya oleh si penulis.

 BAB II
LANDASAN TERORITIS

2.1         Defenisi Kekuatan otot Tungkai


Hampir setiap cabang olahraga membutuhkan kekuatan dalam usaha memperoleh
hasil yang lebih baik. Tentang hal ini oleh Harsono (1988:177) dijelaskan sebagai berikut:
Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting (kalau bukan yang paling penting) guna
meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Mengapa? Pertama, oleh karena kekuatan
merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik. Kedua, oleh karena kekuatan memegang
peranan yang penting dalam melindungi atlet/orang dari kemungkinan cedera. Ketiga, oleh
karena dengan kekuatan atlet akan dapat lari lebih cepat, melempar atau menendang lebih
jauh dan lebih efisien, memukul lebih keras demikian pula dapat membantu memperkuat
stabilitas sendi-sendi.

Adapun pengertian atau batasan dari kekuatan itu sendiri oleh Giriwijoyo (1992:65)
dijelaskan, “Kekuatan adalah kemampuan otot untuk mengembangkan tegangan maksimal
tanpa memperhatikan faktor waktu.” Kemudian Harsono (1988:176) menyatakan, “Strength
adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap sesuatu tahanan. Ajan dan
Baroga (1988:19) menjelaskan, “Kekuatan merupakan kapasitas manusia untuk menahan
beban dan diukur dalam kilogram.” Sugiyanto (1993:19-20) menjelaskan, “Kekuatan adalah
kemampuan fisik yang dihasilkan dari kemampuan kontraksi otot dalam mengangkat atau
menahan beban, semakin besar penampang otot maka makin besar pula yang bisa
dihasilkan.” Lebih lanjut Ajan dan Baroga (1988:19) menjelaskan, “Kualitas kekuatan sangat
bergantung pada kegiatan sistem syaraf pusat, pada potongan fisiologis otot, proses biokimia
yang terjadi di dalam otot, dan juga pada pengerahan kemauan dan pemusatan konsentrasi
atlet yang bersangkutan.” Aspek sistem syaraf pusat dalam hubungannya dengan kekuatan
yaitu melalui rangsangan mengangkat beban maksimal, dengan mengangkat beban maksimal
dalam jumlah ulangan kecil dapat merangsang kualitas kekuatan atlet. Kondisi fisiologis otot
sangat berperan dalam menentukan kualitas kekuatan, dengan latihan yang teratur, kontinyu
dan mengkonsumsi protein dalam masa latihan akan meningkatkan kualitas kekuatan.
Mengenai aspek biokimia, kekuatan kontraksi otot tergantung dari ciri rangsangan
syaraf, cara penyampaian rangsang serta kerja ATP (Adenosin Triposfat) terhadap myosin di
dalam otot karena akan mempengaruhi kemampuan otot dalam bekerja. Pengerahan kemauan
yang keras dan konsentrasi pada saat latihan, bertanding dan segala hal yang akan dilakukan
sangat menentukan kualitas kekuatan yang dimiliki seorang atlet. Dengan demikian maka
jelaslah bahwa kekuatan adalah komponen kondisi fisik dasar dan memberikan peranan yang
sangat penting terhadap pencapaian suatu prestasi.
Cara yang paling berhasil dan paling populer dalam meningkatkan kekuatan adalah
dengan resistance exercise atau latihan-latihan tahanan, maksudnya latihan mengangkat,
mendorong atau menarik suatu beban, baik beban sendiri maupun bobot lain dari luar
(external resistance).
Pengembangan kualitas kekuatan yang dilakukan harus mengeluarkan suatu usaha
maksimal atau hampir maksimal untuk menahan atau mengangkat beban yang ada. Demikian
pula dengan beban yang diberikan harus bertambah sedikit demi sedikit agar kualitas otot
dapat berkembang dengan baik (progressive resistance training).
Harsono (1986:48) mengatakan, “Latihan tahanan menurut macam kontraksi ototnya
dapat digolongkan dalam dua kategori, yaituisotonic contraction dan isometric contraction”.
Dalam isotonic contraction akan tampak suatu gerakan dari anggota-anggota tubuh, hal ini
disebabkan karena memanjang dan memendeknya otot tersebut, tipe kontraksi disebut
juga dynamic contraction. Sedangkan isometric contraction, otot-otot tidak memanjang atau
memendek sehingga tidak akan tampak suatu gerakan yang nyata atau dengan kata lain tidak
ada jarak yang ditempuh, tipe kontraksinya disebut static contraction.
Kontraksi otot yang merupakan kombinasi dari kontraksi isotonis dan kontraksi
isometris disebut kontraksi auxotonis. Ini dimungkinkan karena kontraksi manusia tidak
murni isometris atau murni isotonis saja, misalnya saat mengangkat beban, otot harus
meningkatkan tegangan intern (fase isometric). Baru setelah itu otot mampu melaksanakan
kerja mekanis melalui pemendekan serabut-serabut ototnya (fase isotonic). Jadi tanpa
melakukan fase isometris dan fase isotonis tidak dapat dilakukan. (Ajan dan Baroga, 1988:6).

Tungkai adalah bagian kaki yang memanjang dari bagian atas paha ke telapak kaki. Namun,
dalam beberapa referensi medis tungkai hanya mengacu pada bagian kaki di bawah dengkul
sampai tumit.

Gamabar 2.1 Tungkai Manusia

 
Dari uraian diatas maka defenisi kekuatan otot tungkai adalah kemampuan bagian tubuh
manusia yaitu dari bahagian atas paha ketelapak kaki untuk menopang beban dan tahanan
dengan kekuatan otot.
2.2 Defenisi Daya Ledak Otot Tangan (Power)
2.2.1 Power
Power atau daya ledak disebut juga sebagai kekuatan eksplosif (Pyke & Watson,
1978 dalam Ismaryati, 2008 : 59). Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot
yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam
waktu yang secepat-cepatnya.
Pendapat di atas didukung oleh KONI Pusat (2006: 5) bahwa “Daya ledak otot
(power) ialah kualitas yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk melakukan kerja
fisik secara eksplosif”. Power adalah hasil kali kekuatan dengan kecepatan.
Menurut Sukadiyanto (2002: 96) wujud gerak dari power adalah eksplosif.
Gerakan smash merupakan gerakan yang bersifat eksplosif. Untuk meningkatkannya,
diperlukan kekuatan dan kecepatan atau power dari otot-otot yang terlibat dalam
gerakan  smash.Penggerak utama dalam melakukan smash adalah power tangan.
Dengan demikian power tangan sangat besar peranannya dalam
menghasilkan smash yang baik dalam arti kuat dan tepat. Power otot tangan adalah kwalitas
yang memungkinkan otot untuk melakukan kerja, secara fisik dalam waktu secepat-cepatnya
atau secara eksplosif.
2.2.2    Otot-otot Penunjang Power Tangan
Tangan merupakan salah satu bagian dari tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri atas
bagian kepala (cranium), batang badan (thrunchus) dan anggota gerak badan (extremitas
superior dan extremitas inferior). Tangan merupakan anggota bagian tubuh yang dominan
digunakan dalam permainan bolavoli. Keberadaan tangan dan otot-ototnya, baik proporsi
maupun kemampuannya harus dimanfaatkan pada latihan teknik yang benar untuk
mendukung penguasaan teknik dasar smashdalam bolavoli. Ditinjau dari gerak anatomi,
tangan merupakan anggota gerak atas (extremitas superior). Sebagai anggota gerak atas
tangan terdiri dari seluruh tangan, mulai dari tangan atas (ante brachium), tangan bawah
(brachium), tangan (palmar) sampai ujung jari tangan (phalanx). Otot-otot yang terlibat pada
tangan saat melakukan smash antara lain: otot deltoideus, pectoralis major, biceps brachii,
brachialis, brachioradialis, pronator teres, flexor carpiradialis, flexor policis longus, flexor
carpi ulnae, dan flexor carpi radialis.
Dalam gerakan open smash, otot tangan mempunyai peran penting untuk
menghasilkan smash yang maksimal, efektif dan efisien. Dalam gerakan open  smash, otot
tangan harus dikerahkan sebaik mungkin pada teknik yang benar. Mengerahkan otot-otot
tangan secara tepat saat melakukan teknik open smash yang benar, maka akan diperoleh hasil
kemampuan open smash yang memuaskan.
Melihat pentingnya power tangan dalam pencapaian prestasi maksimal dalam
melakukan open smash bolavoli, maka perlu pengembangan dan pembinaan power tangan
secara terprogram dan intensif, sudah barang tentu harus mengacu pada prinsip- prinsip yang
ada dalam latihan power.
2.2.3  Latihan Power
Kekuatan, daya tahan dan power otot, ketiganya saling berkaitan dengan faktor
dominannya kekuatan. Kekuatan merupakan dasar dari power dan daya tahan otot. Karena
itu, teknik latihan dan bentuk-bentuk latihan untuk menguntungkan power dan daya tahan
otot adalah mirip dengan yang dipakai untuk mengembangkan kekuatan. Hal ini serupa
dengan pendapat (Sukadiyanto, 2002: 96) yaitu “ wujud gerak dari power adalah eksplosif.
Oleh karena itu semua bentuk latihan pada komponen biomotor kekuatan dapat menjadi
bentuk latihan power, namun bebannya harus ringan dan dilakukan dengan irama yang
cepat”.
Daya tahan otot dapat dilatih dan dikembangkan melalui beberapa cara antara
lain: interval training, circuit training, plyometric dan weight training. Program latihan yang
disusun dalam rangka meningkatkan power tangan perlu dipilih metode latihan yang tepat
sesuai dengan karakteristik power serta sesuai dengan karakteristik nomor olahraga yang
akan dikembangkan. Untuk meningkatkan power diperlukan peningkatan kekuatan dan
kecepatan secara bersama-sama dan terpadu. Oleh karena itu metode-metode latihan yang
digunakan untuk
                          
Meningkatkan power harus memiliki ciri-ciri yang mencakup pengembangan unsur
kekuatan dan kecepatan. Dari semua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa power
merupakan gerakan yang ekplosif, sehingga dalam melakukan latihan memerlukan unsur
kekuatan dengan kecepatan dan untuk itu latihan power harus memperhatikan bentuk latihan
dari karakteristik olahraga yang akan dikembangkan.
2.3 BOLA VOLI
Bolavoli merupakan permainan yang dimainkan oleh dua tim. Setiap tim terdiri dari
enam orang dan dipisahkan oleh net (Barbara dkk, 2000: 2). Bolavoli merupakan permainan
beregu yang bertujuan untuk memukul bola ke arah bidang lapangan lawan untuk
mendapatkan poin. Menurut PBVSI (2004) bolavoli merupakan permainan yang dimainkan
oleh dua tim dalam setiap tim dan dipisahkan oleh sebuah net, permainan menggunakan
tangan dengan cara dipantulkan atau di voli. Sedangkan tujuan dari permainan bolavoli
adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan, untuk
mencegah bola yang sama dari lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga pantulan untuk
mengembalikan bola diluar perkenaan block. Memantulkan bola merupakan karakteristik
permainan bola voli yang dilakukan sebanyak-banyaknya tiga kali, setelah itu bola harus
segera diseberangkan ke daerah lawan. Seluruh permainan melibatkan keterampilan dalam
mengolah bola dengan tangan. Menurut Nuril Ahmadi (2007: 20)“Permainan bolavoli
merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang.
Sebab dalam permainan bola voli dibutuhkan fisik yang tinggi, power otot, koordinasi gerak
yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam
permainan bolavoli. Dalam bermain bola  voli, ada prinsip dasar yang harus diperhatikan.
Menurut Barbara L. Viera dan Bonnie Jiil Ferguson (2000: 2) prinsip dasar bermain bola
voli yaitu “Memukul bola ke arah bidang lapangan musuh sedemikian rupa agar lawan tidak
dapat mengembalikan bola”. Bermain bolavoli memiliki tujuan yang bermacam-macam
mulai dari yang bersifat hiburan (sportainment), kemudian berkembang ketujuan berprestasi
tinggi. Dalam mencapai beberapa tujuan di atas, diperlukan teknik dasar dan strategi dalam
bermain bola voli. Semua itu dapat dicapai melalui latihan-latihan dan pertandingan-
pertandingan yang direncanakan dan dilakukan terus-menerus secara berkelanjutan. Menurut
Muhadjir (2006: 5)“bolavoli merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang tiap
regu terdiri atas enam pemain. Tiap regu berusaha menempatkan bola di daerah lawan agar
memperoleh angka (point), regu yang pertama mencapai angka 25 adalah regu yang
menang. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, hakekat
permainan bolavoli adalah suatu permainan yang menggunakan prinsip dasar memantulkan
bola bergantian dengan teman seregumaksimal sebanyak tiga kali dan setelah itu bola harus
seger diseberangkan melewati net menuju dan agar jatuh daerah lawan serta mempertahankan
bola agar tidak jatuh di daerah sendiri.
2.4              Teknik Dalam Bermain Bola Voli
Mengingat olahraga bola voli adalah permainan beregu, maka pola kerjasama antar
pemain mutlak diperlukan untuk membentuk team yang kompak dengan demikian,
penguasaan teknik-teknik dasar dalam olahraga bola voli secara perorangan sangatlah penting
untuk dikuasai. Seperti dikatakan oleh Sarumpaet (1991:133), bahwa:“ penguasaan teknik
dasar bola voli merupakan unsur yang menentukan kalah dan menangnya suatu regu dalam
pertandingan. Oleh karena, itu teknik dasar permainan harus benar-benar dikuasai lebih
dahulu agar dapat mengembangkan untuk pertandingan lancar dan teratur.” Pengertian
“teknik dasar” menurut Yunus (1992: 68) adalah “cara melakukan sesuatu untuk mencapai
tujuan tertentu secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk
mencapai hasil yang optimal”.
Selanjutnya dikatakan pula mengenai macam teknik dasar, yaitu : servis, passing,
smash dan blok.
2.4.1        Servis
Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan
dari daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis merupakan aksi untuk memasukkan
bola ke dalam permainan. Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola, jalan
dan putaran bola serta penempatan bola ke tempat kosong, kepada pemain garis belakang
kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat. Service ada beberapa macam  antara
lain:
1.      Service atas. adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian
Server memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
2.      Service bawah. Adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul
bola. tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan
ayunan tangan dari bawah.
3.      Service mengapung. Adalah service atas dengan awalan dan cara memukulyang hampir
sama. awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi
( tidak terlalu tinggi dari kepala ). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola
dengan ayunan yang sangat pendek.
2.4.2        Passing
Salah satu teknik dasar dan vital yang lain, yang juga wajib dikuasai oleh setiap
pemain bola voli adalah tehnik pasing. Tanpa adanya penguasaan tehnik pasing yang baik,
maka sebuah tim tidak akan mampu menghadapi pertandingan dengan baik. Karena, pasing
adalah langkah awal yang akan menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan dan
melakukan penyerangan. Dengan adanya penguasaan tehnik pasing yang baik, maka seorang
setter akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan diset. Dengan
demikian, sang attacker-pun akan dapat melakukan spike secara maksimal.
Dengan kata lain, pasing juga biasa dikenal dengan sebutan “reception”, yaitu sebuah usaha
tim dalam rangka menerima, menahan, dan mengendalikan servis atau segala bentuk
penyerangan yang dilakukan oleh tim lawan. Pasing yang baik, bukanlah pasing yang hanya
mampu mencegah bola agar tidak jatuh atau menyentuh area timnya, tetapi juga harus
mampu mencapai posisi setter dengan arah yang tepat, serta dengan gerakan dan kecepatan
yang stabil. Dengan demikian, sang setter dan attacker akan mampu menciptakan berbagai
variasi serangan dengan mudah.
Teknik pasing ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
A.    Passing bawah
Passing bawah adalah Passing bawah adalah upaya seorang pemain dengan menggunakan
teknik tertentu untuk mengoperkan bola menggunakan lengan sisi bagian dalam untuk
dimainkanya kepada teman seregu untuk dimainkan dilapangan sendiri.
1.      Cara-cara melakukan pasing bawah
a.       Pemain melakukan sikap siap.
b.      Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan
badan.
c.       Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut  dari 135º menjadi 45º.
d.      Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur
lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
e.       Kembali kepada sikap siap.
2.      Jenis-jenis Pasing Bawah
a.       Pass Bawah dua Tangan
b.      Pass Bawah Satu Tangan
c.       Pass Bawah Bergulir Kesamping
d.      Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
e.       Pass Bawah Meluncur Kedepan
3.      Keguanaan Teknik Passing Bawah
a.       Untuk penerimaan bola servis.
b.      Untuk penerimaan bola dari lawan yang berupa serangan / smash.
c.       Untuk pengambilan bola setelah terjadi blok atau bola dari pantulan net.
d.      Untuk menyelamatkan bola yang kadang-kadang terpental jauh dari lapangan permainan
e.       Untuk pengambilan bola yang rendah dan mendadak datangnya
B.     Pasing atas
Pasing atas adalah tehnik pasing yang dilakukan dengan menggunakan ujung jemari
tangan, seperti ketika melakukan set. Tehnik ini dilakukan pada posisi di atas kepala.
1.      Cara melakukan pasing atas:
a.        Pemain melakukan sikap siap.
b.       Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua
tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
c.        Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan
muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
d.       Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan  bola dilambungkan kedepan atas dengan
jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
e.        Kembali kepada sikap siap
2.      Jenis-jenis pasing atas
a.       Pass Atas Normal
b.      Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
c.       Pass Atas Bergulir Kesamping
d.      Pass Atas Meloncat
3.      Kegunaan pasing atas
Pasing atas selain berguna untuk pasing tetapi juga berguna untuk mengumpan untuk
membuat serangan yang di umpankan kepada Smasher.
2.4.3        Defenisi Smash (Spike)
Smash adalah pukulan yang utama dalam penyerangan dalam upaya meraih
kemenangan (M. Yunus, 1992: 108). Selanjutnya Soeharno HP (1982:16), menjelaskan
bahwa tehnik smash digolongkan menjadi open smash/normal smash, semi smash, quick
smash, pushsmash, dan pool straight smash. Permainan bolavoli merupakan permainan
cepat, ini dapat dilihat antara penyeragan dengan pertahanan sangat tidak seimbang.
Penyerangan sangat tinggi tingkat keberhasilannya, sedangkan pertahanan sangat rendah. Hal
ini terbukti dengan adanya peraturan baru tentang system rally point (game 25) jadi tidak ada
regu yang akan memilih servis terlebih dahulu, kalaupun ada itu karena pertahanan tim
sanggup untuk menghasilkan point.
A.    Gerakan-Gerakan Dalam Melakukan Smash
Menurut Viva Pakarindo (2006 :08), Smash atau spike adalah tindakan memukul bola
ke lapangan lawan ketika pertandingan sedang berlangsung. Pukulan ini harus melewati atas
net dan membuat lawan sulit untuk mengembalikan bola. Smash merupakan suatu teknik
yang memiliki gerakan yang terdiri dari: a) Langkah awal; b) Tolakan; c.) Memukul bola
pada saat di udara, dan d) Saat mendarat.
Menurut Dieter Beutelstalhl (1986: 23), ada empat tahap gerakan dalam
melakukan smash yaitu :
1.      Run-up ( Lari Menghampiri)
Proses run-up ini tergantung dari jenis bola dan jatuhnya bola. Awalan kira-kira 2,5
sampai 4 meter (gambar A). Kedua langkah terakhir yang paling menentukan pada
waktu take-off (mulai melompat) harus diperhatikan baik-baik kedudukan kaki (gambar 2.1).
Kaki yang akan take-off harus berada di tanah lebih dahulu dan kaki yang lain menyusul.
Arah yang di ambil harus diatur sedemikian rupa, sehingga atlet akan berada di belakang bola
pada saat take-off. Tubuh saat itu berada pada posisi menghadap net. Lengan-lengan yang
menjulur ke depan diayunkan ke belakang dan ke atas sesudah langkah pertama, kemudian
diayunkan ke depan sedemikian rupa sehingga pada saat atlet take-off kedua lengan itu
tergantung ke bawah di depan tubuh.

                 
2.      Take-off ( Melompat)
Langkah pada waktu akan melompat harus berlangsung dengan lancar dan kontinu,
tanpa terputus-putus. Pada waktu take-off kedua lengan yang menjulur harus digerakkan ke
atas bersamaan dengan itu tubuh diluruskan (gambar 2.2). Kaki yang digunakan untuk
melompat inilah yang memberikan kekuatan pada saat take-off. Lengan

 yang dipakai untuk memukul, serta sisi badan bagian tersebut diputar sedikit
sehingga menjauhi bola, punggung agak membungkuk dan lengan yang akan digunakan
untuk memukul ditekuk sedikit. Sedangkan lengan yang lain tetap dipertahankan setinggi
kepala yang berguna untuk mengatur keseimbangan secara keseluruhan.
                 
3.      Hit (Memukul)
Gerakan memukul hasilnya akan lebih baik apabila menggunakan lecutan tangan,
lengan dan membungkukkan badan.
4.      Landing (Mendarat)
Cara mendarat dalam setiap jenis smash sama, yaitu sesudah melakukan smash, mulai
tahap mendarat ini yaitu pada saat tubuh bagian atas membungkuk ke depan. Kaki-kaki
diarahkan ke depan untuk mempertahankan keseimbangan. Pemain mendarat pada kedua
kakinya.
                       
B.     Teknik Melakukan Smash
Adapun cara melakukan smash (spike) dengan keras menurut (Barbara L. Viera dan
Bonnie Jill Fergusson (1996 : 76)adalah sebagai berikut :
1.      Persiapan
a.       Mulai mendekat ketika bola telah mencapai setengah dari perjalanannya menuju smasher.
b.      Dua langkah terakhir adalah langkah kanan dan langkah kiri pendek atau melangkah ntuk
meloncat.
c.       Ayunkan kedua lengan ke belakang sampai setinggi pinggang.
d.      Bertumpu pada tumit.
e.       Pindahkan berat badan.
f.       Ayunkan lengan ke depan dan ke atas
        
2.      Pelaksanaan
a.       Pukul bola dengan tangan lurus menjangkau sepenuhnya.
b.      Pukul bola tepat di depan bahu pemukul/smasher.
c.       Pukul bola dengan tumit telapak tangan yang terbuka
d.      Pukul bola pada bagian belakang tengahnya
e.       Tekuklah pergelangan tangan dengan sepenuh tenaga
f.       Tangan mengarahkan bola pada bagian atas bola.
3.      Gerakan lanjutan
a.       Mata mengawasi bola ketika memukul
b.      Kembali ke lantai.
c.       Tekuklah lutut untuk meredam tenaga.
d.      Jatuhkan tangan dengan penuh tenaga ke pinggul
(Barbara L. Viera dan Bonnie Jill Fergusson, 1996 : 76).
Berdasar uraian berbagai pendapat para ahli di atas dapat peneliti simpulkan
bahwa open smash adalah meliputi gerakan awalan kira-kira 2,5 sampai 4 meter, kemudian
melompat setinggi mungkin untuk mengatasi ketinggian net, memukul bola sekeras mungkin
ke arah sasaran lapangan lawan, kemudian mendarat dengan kedua kaki penuh
keseimbangan.
2.4.4        Blok (Menghadang)
Block adalah pertahana di atas net. Untuk melakukan block yang baik, pemain harus
dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira-kira lawan akan
memukul bola, berikut cara-cara melakukan block.
1.      Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit,
2.       Kedua tangan didepan dada,
3.       Telapak kedua tangan menghadap net dan jari-jari dikembangkan lebar-lebar.
4.      Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam,
5.       Posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan
kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan
dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
6.       Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan
dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu.
7.       Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar
tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat.
8.      Jari-jari  kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat
untuk menerima tekanan bola yang keras.
9.      Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar-
benar dapat mengurung bola tersebut.
10.  Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki  dan
lentur.
2.5 Klub Bola Voli Putri MTsN 1 Indrapuri
            Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009) menyatakan pengertian club olah raga adalah
“perkumpulan yg menyelenggarakan kegiatan dl bidang olahraga bagi para anggotanya”
            Klub bola voli putrid MTsn 1 Indrapuri dibentuk pada tanggal 4 Oktober 2011,
semenjak didirikan klub ini memiliki beberapa prestasi yang membanggakan seperti
menjuarai beberapa turnamen yaitu pada tahun 2012 pernah menjuarai tuenamen antara
sekolah di Indrapuri, pada tahun yang sama klub ini menjadi runner-up pada PORSENI ke 13
di Kuta Baro dan mewakili kabupaten Aceh Besar ke Kutacane untuk turnamen antara
sekolah. Tim ini memiliki anggota sebanyak 10 orang.
           

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1              Jenis Penelitian.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif Menurut Sudjana
(2004:56) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan antara variabel-variabel
yang diteliti tanpa memberikan perlakuan (eksperimen) pada sampel. Hasil dari pengamatan pada variabel kemudian di
analisa dengan metode statistik kemudian disimpulkan bagaimana hubungan variabel-variabel yang diteliti.

28

3.2                   Populasi Dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah jumlah keseluruhan atlit dari klub bola voli putri MTsN 1 Indrapuri Kab.
Aceh Besar Tahun 2012-2013 yang berjumlah 10 orang.
Menurut Arikunto (2002:108) sampel adalah sebagian atau keseluruhan wakil
populasi yang diteliti.  Sedangkan besarnya sampel, menurut Arikunto (2003:112) bahwa
untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil
semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi selanjutnya jika jumlah subyeknya
besar bisa diambil 10-20 atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini sampelnya adalah
keseluruhan populasi dari penelitian karena kuarng dari 100 orang yaitu atlit klub bola voli
putri MTsN 1 Indrapuri Kab. Aceh Besar yang berjumlah 10 orang.
        Tabel 3.1 Data Atlet Klub Bola Voli Putri MTsN Indrapuri  

N
Nama Anggota Umur Pemain
o

1 Dina Risanti 15 tahun

2 Filazatul Hanani 15 tahun

3 Husnul Khatimah 16 tahun

4 Mawaddaturrahmah  15 tahun


5 Miftahul Jannah 15 tahun

6 Nadiatul Zikra 15 tahun

7 Ulfa 15 tahun

8 Sufratul Ghulya 15 tahun

9 Yuyun Afriana 15 tahun

10 Zafira 15 tahun

(Sumber : Klub bola voli putri MTsN Indrapuri


3.3              Rancangan Penelitian
Berdasarkan dari pengamatan subjek yang ada, kemudian diadakan penelitian untuk
mencari hubungn antara variabel yang diteliti elalui pengumpulan data. Namun sebelumnya
harus dibuat dahulu rancangan atau desain penelitian agar memudahkan pelaksanaan
pengukuran, dalam hal ini pengukuran lapangan. Menurut Arikunto (1991:41) bahwa “
Rancangan penelitian atau desain penelitian adalah rancangan yang dibuat oleh peneliti
sebagai ancang-ancang kegiatan yang akan dilaksanakan”. Jadi rancangan penelitian yaitu
mengukur kekuatan otot tungkai, daya ledak otot lengan dan ketrampilan bermain bola voli
para pemain sampel. Dalam rancangan ini data pengukuran untuk kekuatan otot tungkai (X1),
daya ledak otot lengan (X2) dan untuk ketrampilan bermain bola voli sampel adalah (Y)

Kekuatan Otot Tungkai

(X2)

Daya ledak Otot Tangan

(X2)

Ketrampilan Bermain (Y)

Gambar 3.2 Desain Penelitian

 
3.4              Teknik Pengumpulan Data 
Data yang perlu dikumpulkan ini adalah data dari berbagi unsur kondisi fisik yaitu
kekuatan otot tungkai, daya ledak otot lengan dan ketrampilan bermain bola voli sampel.
Data yang perlu dikumpulkan ini merupakan data kuantitatif karena dapat terukur,
oleh karena itu teknik pengumpulan data ini menggunakan instrumen tes (Sudjana 2004:15).
Tes yang dilakukan untuk mengukur variabel bergantung jenis variabel yang diukur. Berkut
ini adalah tes yang dilakukan untuk mengukur variabel penelitian.
1.      Tes Vertikal-jum
a.       Tujuan : Untuk mengukur kekuatan otot tungkai
b.      Peralatan : serbuk kapur atau Magnesium Karbonat, papan
skala    vertical jump, penghapus, pemandu tes dan  pencatat skor (Eri Pratiknyo, 2000:11).
c.       Pelaksanaan :  Pelaksanaan tes tersebut dapat dilaksanakan
                        sesuai petunjuk yang diuraikan sebagai berikut ini :
1.      Ujung jari tangan diolesi serbuk kapur atau magnesium Karbonat,
2.      Berdiri dibawah papan skala, kaki rapat, papan skala disamping kiri atau kanan.
3.      Tangan yang dekat dengan papan skala diangkat lurus keatas, telapak tanga yang sudah
diolesi kapur ditempelkan pada papan skala, sehingga meninggalkan bekas, lalu dicatat
berapa tinggi raihan tanpa melompat.
4.       Selanjutnya awalan menekuk lutut dan kedua lengan diayun kebelakang, lalu meloncat
setinggi mungkin sambil menepuk papan sehingga meninggalkan bekas,lalu catat berapa
tinggi raihan dengan loncatan.
5.      Ulangi loncatan sebanyak 3 kali, catat hasil loncatanya, dengan menggunakan hasil yang
terbaik.
6.       Hitung selisih tersebut merupakan nilai kasar,
7.      Untuk mendapatkan nilai daya atau power yaitu dengan :         P = √ 4,9 x Berat Badan x
√Jarak Kuadrat (Kg-m
                                           
2.      Tes Bola Berbeban
a.    Tujuan : Untuk mengukur daya ledak otot lengan
b.    Peralatan : Medicine Ball Throw
c.    Pelaksanaan : pelaksannaan tes ini memiliki urutan sebagai beriku:
1.   Tesste duduk dikursi dengan kepala menghadap kedepan dan tegak
2.   Tangan memegang bola berbeban dengan kedua tangan diatas kepala
3.   Tesste menolakkan atau mendorong sekuat-kuatnya kedepan.
4.   Pengukur mengukur dari jarak jatuhnya bola yang diukur dari tepi kursi atau dekat kaki
sampai jatuhnya bola.
5.   Lemparan atau tolakan diulang sebanyak 3 kali, catat hasilnya dan menggunakan hasil yang
terbaik.
 

3.      Tes Ketrampilan Bermain Bola Voli


Tes dilakukan adalah untuk mengetahui kemampuan siswa bermain sepak bola, tes
kemampuan yang dilakukan ada 3 yaitu tes service(Service), mengoper
bola (Passing), Smash (Spike).
A.    Tes Untuk Service :
Tes ini bertujuan untuk mengukur ketrampilan atlit putri klub bola voli MTsN 1
Indrapuri dalam melakukan service, dalam hal ini service yang diukur adalah service atas.
Alat tes dan pelaksanaannya adalah :
1.      Peralatan Tes
-          Lapangan bola voli.
-          Bola voli
-          Kertas dan alat tulis untuk menulis skor.
2.      Pelaksanaan.
a.       server berdiri di daerah service. Dengan service legal melampaui atas net, tempatkan bola
pada score tertinggi. Percobaan dilakukan sebanyak 10 kali. Bola yang dipukul tidak
melampaui net tidak mendapatkan poin.
b.      Poin diperoleh dengan cara service yang sah dan masuk ke daerah sasaran sesuai dengan nilai
yang tertera pada lapangan. Total nilai adalah jumlah tiap-tiap poin sebanyak 10 kali
percobaan
c.       Lapangan untuk scoring nilai service seperti dibawah ini.

          
d.      Dalam hal ini yang diukur adalah kemampuan service atas, dimana tester melakukannya
bergantian.
     

B.     Tes  Passing
Tes passing berguna untuk mengukur kemampuan passing dari sampel. Alat tes dan
pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1.      Alat Tes
Alat tes yang digunakan adalah bola voli, kapur, tali, stop watch, pita pengukur, net
yang standar, score card dan pensil
2.      Pelaksanaan.
a.       Lapangan tes passing dilengkapi tali setinggi 8 feet dari tanah dipasang menyeberang
lapangan dengan jarak 10 feet dari net. Passing zone berada dibawah tali dengan ukuran 4 x 4
feet. Untuk dua scoring zone terletak pada samping kanan dan samping kiri lapangan dekat
net dengan ukuran 6 x 4 feet. Scorring zone sejauh 3 feet dari net dan 3 feet dari garis
panjang tengah lapangan.
b.      Petunjuk : untuk memulai, tosser berada pada posisi dan mengoper bola kepada passer yang
akan berusaha menge-pass bola setinggi 8 feet ke scorring zone. Percobaan 10 kali ke kanan
dan 10 kali ke kiri. Bola yang mengenai tali, net ataupun jatuh di luar area tidak mendapatkan
poin.
c.       Scorring : satu poin untuk bola yang sah dan masuk ke daerah sasaran. Total poin adalah
jumlah semua percobaan sebanyak 20 kali.
d.      Keterangan : untuk tes passing, jenis tes ini sama pada passing bawah dan passing atas.
C.    Tes Spike
Untuk mengukur tes kemampuan teknik spike dilakukan dengan tes teknik spike atau
teknik smash di depan atas net. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan melakukan
teknik spike atau serangan di atas net ke sasaran dengan terarah. Adapun dalam
pelaksanaannya tes ini dilakukan dengan metode revitisi atau kesempatan artinya melakukan
dengan beberapa kesempatan yang di berikan. Pengukurannya dilakukan dengan menghitung
jumlah bola yang melewati batas net dengan tinggi 2,24 meter dan masuk kedaerah sasaran
yang telah diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5, dilakukan pada daerah serang di depan net dikutip dari
buku NCSU (Volley Ball Skill Test Battrey).

1.      Tujuan :
untuk mengukur kemampuan melakukan teknik spike di atas net ke sasaran dengan cepat dan
terarah.
2.      Alat yang digunakan : bola voli 5 buah, lapangan bola voli, penggaris, alat tulis, kapur dan
tester.
3.      Pelaksanaan :
a.       Tester berdiri di daerah teknik spike dengan menggunakan teknik spike quick.
b.      Subyek melakukan teknik spike dengan lima kali kesempatan. Dan jumlah bola yang masuk
dijadikan data subyek yang bersangkutan.
  

N
o Variabel Indikator
1 Kekuatan Otot 1.      Sampel melakukan tes vertikal-jum 
Tungkai untuk mengukur kekuatan otot
tungkai.
2.       sampel melakukan vertikal-jum
sebaik mungkin pada 3 kali percobaan
yang diberikan
2 Daya Ledak Otot 1.      Sampel melakukan tes bola berbeban
Lengan untuk mengukur daya ledak otot       Tabel 3.1 : Tabel
lengan. Indikator Penelitian
2.       sampel melakukan tes bola berbeban
sebaik mungkin pada 3 kali percobaan
yang diberikan.
3 Ketrampilan 1.      Melakukan service secara berulang
bermain bola voli kepada sasaran yang telah ditentukan.
2.      Melakukan passing secara berulang
melewati batas rintang yang telah
ditentukan.
3.      Melakukan spike secara berulang
dengan tepat pada sassaran yang
ditentukan.
3.5              Teknik Analisa Data.
Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan rumus statistik
untuk mengetahui hubungan antara kelentukan togok dan kemamapuan lompat jauh
seseorang. Analisa yang digunakan untuk mengolah data adalah :
1.      Analisa nilai rata-rata
Analisa nilai rata-rata digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata kekuatan otot tungkai, daya
ledak otot lengan dan ketrampilan bermain bola voli atlit klub bola voli putri MTsN 1
Indrapuri kabupaten Aceh Besar.

                    = Jumlah rata-rata ketrampilan bermain bola voli atlit


                          klub bola voli putri MTsN 1 Indrapuri kabupaten Aceh Besar
           n           = Jumlah sampel
            ∑X1    = Jumlah total nilai kekuatan otot tungkai keseluruhan sampel
            ∑X1    = Jumlah total nilai daya ledak otot lengan keseluruhan sampel
            ∑Y                  = Jumlah total ketrampilan bermain bola voli sampel.
            1                    = Jumlah rata-rata tingkat kekuatan otot tungkai atlit
                           klub bola voli putri MTsN 1 Indrapuri kabupaten Aceh Besar.

            2       = Jumlah rata-rata daya ledak otot lengan atlit


                          klub bola voli putri MTsN 1 Indrapuri kabupaten Aceh Besar
2.      Analisa Korelasi
Analisa korelasi adalah metode pengolahan data yang dilakukan untuk melihat apakah ada
hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. (Sudjana,2004:30).

Dimana :
rx1y       = koefesien korelasi variabel x1 dan y
rx2y       = koefesien korelasi variabel x2 dan y
rx1x2      = koefesien korelasi variabel x1 dan x2
R         = Korelasi antara variabel x1 dengan x2 secara bersama-sama
               Dengan variabel y
x1        = nilai kekuatan otot tungkai sampel
x2        = nilai daya ledak otot lengan sampel
y          = nilai ketrampilan bermain bola voli sampel.
3.      Analisa kontribusi
Analisa kontribusi dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot tungkai dan daya ledak otot
lengan terhadap ketrapilan bermain bola voli Atlet klub boa voli putrid MTsN 1 Indrapuri.

           
Dimana :
P1    = Besarnya kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap ketrampilan
            bermain bola voli atlit putri MTsN 1 Indrapuri kabupaten
            Aceh Besar.
P2    = Besarnya kontribusi daya ledak otot lengan terhadap ketrampilan
            bermain bola voli atlit putri MTsN 1 Indrapuri kabupaten
            Aceh Besar.
        rx1y      = Koefesien korelasi.variabel x1 terhadap variabel y
        rx2y      = Koefesien korelasi variabel x2 terhadap variabel y

4.      Uji signifikansi    
Uji signifikansi adalah uji untuk melihat apakah hubungan antara variabel-variabel terikat
dan variabel bebas yang diteliti signifikan (nyata), dengan tingkat signifikan yang digunakan
adalah 0,5.Analisa ini untuk menguji hipotesis yang kita buat pada penelitian.
(Sudjana,2004:30)
                                    

R         = Korelasi antara variabel x1 dengan x2 secara bersama-sama


               Dengan variabel y
n           = jumlah sampel
k           = Derajat kebebasan

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 1996., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Renika Cipta, Jakarta.

Bonnie Robinson. 1987. Bimbingan, petunjuk dan teknik bermain bola voli. Semarang : PT. Effhar.

Fox, E.L. dkk 1983. The physicological basic of physical education and athletic.
            Sounders college publisghing : New York

Hadi, Sutrisno, 1990., Analisis Regresi. Andi Offset, Yogyakarta.

Halim Ichsan Nur, 2004., Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. Universitas Negeri Makassar,
Makassar.

Harsono, 1988., Coaching dan Aspek-aspek psikologi dalam Coaching. P2LPTK Depdiknas, Jakarta.
Johnson, Barry L., and Jack K. Nelson,1979. Praktical Measurements for Evaluationin physical
Education. New York. Macmillan, Publishing Company.
Nurhasan, M.Pd,Drs. 2001.Tes dan Pengukuran dalam pendidikan Jasmani Prinsip-prinsip dan
penerangannya. Dirjen olahraga, Diknas, Jakarta.

Kasiyo, Dwijowinoto, 1993., Dasar-dasar Ilmu Kepelatihan. IKIP Semarang Pres, Semarang.

Kusuma, Dede, 1989., Olahraga dan Manfaatnya. CV. Karya Ilmiah, Jakarta.

Sajoto, Mochamad, 1988., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Bidang Olahraga. Depdikbud Dirjen
Dikti, Jakarta.

Soedarwo dan Soenardi. 1995. T.P. Bolavoli Dasar. Surakarta: Depdikbud RI. Universitas Sebelas
Maret Surakarta.

Soedarwo dan Soeyati. 1996. T.P. Bolavoli II. Surakarta: Depdikbud RI. Universitas Sebelas Maret
Surakarta.Usman, H dan Akbar. S, 1998., Metodologi Penelitian sosial. Bumi Aksara,
Jakarta.

Suharno HP. 1979. Dasar-Dasar Permainan Bolavoli. Yogyakarta: Yayasan Sekolah Tinggi Olah
Raga Yogyakarta.

Theo Kleinmar/Dieser Kruber, 1986. Bola voli pembinaan teknik, teknik dan kondisi pengantar
untuk pelatih/pendidik. Jakarata : Gramedia.

Yahya,Kasmad. M, 1986., Struktur dan Rambu-rambu Penulisan Skripsi. Makalah Seminar Ilmiah
FIK UNM, Makassar.

Yunus  M. 1992.  Olah raga pilihan bola voli. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi proyek pembinaan tenaga kependidikan.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook


Related Posts:

 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK BOLA PADA


ATLET SMA PLUS BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2013/2014BAB I PENDAHULUAN 1.1         Latar Belakang Pendidikan jasmani
merupakan bagian dari proses pendi… Read More

 EVALUASI KETERAMPILAN DASAR PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA MTsN JEUREULA
KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN AJARAN 2016BAB I PENDAHULUAN 1.1.            Latar Belakang        Bola voli merupakan
salah satu cabang ol… Read More

 HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN
BERMAIN BOLA VOLI PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI MTsN 1 INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESARBAB I BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini berusaha terus mengadakan pembangunan di segala
bid… Read More

 HUBUNGAN KELENTUKAN DENGAN LOMPAT JAUH PADA MAHASISWA PJKR USM ANGKATAN
2011BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang tujuan untuk
mengembangkan kebugaran jasmani, mental, … Read More

Posting Lama →Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Search
 Popular
 Tags
 Blog Archives
 HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI
PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI MTsN 1 INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR
BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini berusaha terus
mengadakan pembanguna...
 KUMPULAN JUDUL SKRIPSI OLAHRAGA TERBARU 2016
HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN LENGAN DENGAN  KEMAMPUAN TOLAK PELURU PADA SISWA SMA NEGERI 11 KOTA BANDA
ACEH TAHUN AJARAN XXX PERBE...
 EVALUASI KETERAMPILAN DASAR PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA MTsN JEUREULA KABUPATEN ACEH BESAR
TAHUN AJARAN 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1.             Latar Belakang        Bola voli merupakan salah ...
 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK BOLA PADA ATLET SMA PLUS
BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2013/2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1          Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan bagian dar...
 HUBUNGAN KELENTUKAN DENGAN LOMPAT JAUH PADA MAHASISWA PJKR USM ANGKATAN 2011
BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang tujuan untuk
mengembangkan kebugaran ja...


SEJARAH BOLA VOLI DAN PENGERTIANNYA
Bola voli merupakan olahraga permainan yang dilakukan oleh dua tim atau regu yang saling berlawanan. Setiap regu hanya
memiliki pemain yait...


SEJARAH SEPAK BOLA DAN PENGERTIANNYA
Sejarah Sepak Bola Dunia sampai Indonesia Lengkap | Inilah sejarah sepak bola dunia dan sejarah sepak bola indonesia
beserta pengertian s...


SEJARAH BOLA BASKET DAN PENGERTIANNYA
A.     Pengertian Bola Basket Bola Basket,   ialah suatu olahraga yang memainkan bola secara berkelompok yang terbagi atas
dua tim yang t...

MENGENAI SAYA
Leonel Nandez Leo 
Lihat profil lengkapku

ARSIP BLOG

 ▼  2016 (8)
o ▼  Oktober (8)
 HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN OTOT LENGAN T...
 EVALUASI KETERAMPILAN DASAR PERMAINAN BOLA VOLI MI...
 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KETERAMPILAN ...
 HUBUNGAN KELENTUKAN DENGAN LOMPAT JAUH PADA MAHA...
 SEJARAH BOLA VOLI DAN PENGERTIANNYA
 SEJARAH BOLA BASKET DAN PENGERTIANNYA
 SEJARAH SEPAK BOLA DAN PENGERTIANNYA
 KUMPULAN JUDUL SKRIPSI OLAHRAGA TERBARU 2016

Diberdayakan oleh Blogger.

RECENT POSTS

UNORDERED LIST

THEME SUPPORT

CATEGORIES

 Jenis-jenis Olahraga
 Judul Skripsi Olahraga
 Proposal Olahraga

ORDERED LIST

PAGES

 Beranda

SAMPLE TEXT

DEFINITION LIST

 CONTACT US

Nama 
Email * 

Pesan * 

 TEXT WIDGET

Copyright © 2017 KARYA TULIS ILMIYAH | Powered by Blogger


Design by FlexiThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | Best Gadgets | Distributed By Gooyaabi Templates

Anda mungkin juga menyukai