Anda di halaman 1dari 8

JOSET Vol. 3 No.

1 (2022) Page 43-50

Received November 2021 Accepted 2021 Published Desember 2021

Sport Education and Health Journal


Universitas Pasir Pengaraian

PENGARUH METODE LATIHAN JUMP TO BOX TERHADAP DAYA


LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA EKSTRAKURIKULER
BOLA VOLI SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

Gunawan1, Janiarli, M2, Armade, M3


1,2,3Departemen of Sport Education and Health, Universitas Pasir Pengaraian

1)
e-mail: gun324480@gmail.com

ABSTRACT

This research started from the observations of researchers in the field who saw that the explosive
power of limb muscles in volleyball extracurricular students at SMA Negeri 1 Tambusai was still
low. Seen when doing Jump Service, Block, and Smash. This study aims to determine the effect of
the Jump To Box (X) exercise method on the explosive power of the limb muscles (Y). The method in
this study is a quantitative method with experimental techniques or quasi-experiments. The
population in this study were Volleyball Extracurricular Students of SMA Negeri 1 Tambusai,
totaling 27 students, while the sampling technique used porposive sampling where the final sample
was 15 students. Jump with 0.78 validity and 0.93 reliability. Data analysis and research
hypothesis testing used independent t-test (t-test) analysis techniques with a significant level of =
0.05. The results showed that the Jump to Box Exercise Method had a significant effect on the
Explosive Power of the Limb Muscles, where the average score of 88.55 in the Pre-test increased by
3.47 or 4% to 92.02 in the Post-test.

Kata Kunci: Jump to Box, Daya Ledak Otot Tungkai


© Departemen of Sport Education and Health, Universitas Pasir Pengaraian

PENDAHULUAN seseorang berolahraga, langkah-langkah yang


Olahraga merupakan kegiatan yang efektif dan efisien dalam proses latihan
mendorong, membina serta mengembangkan menentukan kualitasnya dalam sebuah
potensi jasmani, rohani dan sosial. Olahraga prestasi.
juga suatu kegiatan untuk meningkatkan Hal ini sesuai dengan UU No. 3 Tahun
kebugaran tubuh serta menjaga kesehatan, 2005 pasal 1 Ayat 13 menjelaskan tentang
aktivitas olahraga tidak hanya bertujuan untuk olahraga Prestasi: olahraga prestasi adalah
kebugaran saja tetapi juga prestasi. Prestasi olahraga yang membina dan mengembangkan
merupakan sebuah bukti nyata dari proses olahragawan secara terencana, berjenjang, dan

43
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. 3 No.1 Page 43-50

berkelanjutan melalui kompetisi untuk Selanjutnya Munasifah (2008:3) juga


mencapai prestasi dengan dukungan ilmu menyatakan Bola Voli adalah suatu permainan
pengetahuan dan teknologi keolahragaan. yang dilakukan oleh dua regu, yang masing-
Untuk meningkatkan prestasi dan masing terdiri atas enam orang. Bola
dukungan ilmu pengetahuan dalam olahraga, dimainkan di udara dengan melewati net,
maka diperlukan salah satu peran dalam permainan Bola Voli setiap regu hanya
pendidikan. Pendidikan merupakan suatu bisa memainkan bola tiga kali pukulan.
aspek penting bagi perkembangan sumber Didalam setiap cabang olahraga teknik salah
daya manusia, melalui pendidikan diyakini satu komponen prestasi olahraga yang
mampu menanamkan kapasitas bagi semua merupakan ciri atau karakteristik suatu cabang
orang untuk mempelajari pengetahuan dan olahraga, oleh karena itu teknik ini harus
keterampilan baru, sehingga dapat diperoleh dipersiapkan sebaik mungkin, permainan Bola
manusia yang produktif. Sehubungan dengan Voli terdiri dari beberapa teknik dasar yaitu:
penjelasan pendidikan yang telah dipaparkan, teknik servis, passing, smash, dan bloking.
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Permainan Bola Voli yang baik
merupakan salah satu mata pelajaran yang diperlukan dukungan kemampuan fisik yang
memiliki peranan yang besar. baik. Misalnya dalam teknik smash yang
Karena dengan adanya mata pelajaran merupakan salah satu teknik untuk menyerang
PJOK di sekolah, peserta didik diberi pertahanan lawan, dalam melakukan smash
kesempatan untuk mempelajari beragam perlu teknik-teknik yang benar serta didukung
cabang olahraga yang tertuang dalam dengan kondisi fisik yang baik, salah satunya
kurikulum pendidikan dan bisa membuat yaitu daya ledak otot tungkai. Pentingnya daya
prestasi pada peserta didik, adapun kegiatan ledak otot tungkai dalam pelaksanaan teknik
yang bisa meningkatkan prestasi pada siswa smash dikarenakan otot tungkai mampu
didalam luar jam pelajaran yaitu memberikan tolakan atau dorongan agar
ekstrakurikuler. Wiyani dalam Yanti mendapat lompatan yang maksimal saat
(2016:965) menyatakan Ekstrakurikuler melakukan gerakan smash, semakin tinggi
merupakan pendidikan yang dilaksanakan di lompatan dianggap semakin besar powe
luar jam pelajaran yang ditunjukan untuk tungkai yang dimiliki atlet tersebut, daya ledak
membantu perkembangan peserta didik, sesuai otot tungkai dibagi menjadi dua penjelasan
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat diantarnya daya ledak dan otot.
mereka melalui kegiatan yang secara khusus Syafruddin dalam Mulyadi (2016:47)
diselenggarakan oleh peserta didik dan atau menyatakan daya ledak adalah sebagai produk
tenaga kependidikan yang berkemampuan dan dari dua kemampuan yaitu kekuatan (strenght)
berkewenangan di sekolah. Salah satu cabang dan kecepatan (speed). Ismaryati dalam
olahraga yang dikembangkan di sekolah yang Andriani (2014:2) juga menyatakan daya ledak
termasuk dalam pelajaran PJOK dan dalam menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi
ekstrakurikuler yaitu permainan Bola Voli. otot yang dinamis dan eksplosif serta
Menurut Susanto (2016:90) pada melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang
bukunya yang berjudul “Buku Pintar maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya.
Olahraga” yang menyatakan bahwa Bola Voli dan Suharno dalam Rodliyah (2016:22) juga
adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim memberi pendapat daya ledak otot tungkai
secara berlawanan. Masing-masing tim adalah kemampuan otot untuk mengatasi
memiliki enam orang pemain. Olahraga ini tahanan beban dengan daya ledak otot tungkai
dimainkan dengan memantulkan bola dari tinggi dalam suatu gerakan yang utuh.
tangan ke tangan, selanjutnya bola tersebut Menurut Damiri dalam Achmad
dijatuhkan ke daerah lawan. (2016:84) menyatakan otot tungkai adalah
otot-otot yang terdapat pada tungkai yang akan

44
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. 3 No.1 Page 43-50

berkontraksi apabila melakukan aktivitas. kecepatan. Kelompok otot yang terlibat dari
Otot-otot yang berada pada bagian ini lebih latihan box jump, antara lain : 1) fleksi paha,
besar dan lebih kuat dari otot-otot bagian otot melibatkan otot-otot sartorius, iliacus, dan
tubuh lainnya. Otot-otot tungkai melekat pada gracilis; 2) ekstensi lutut, melibatkan otot-otot
tulang pangkal paha sampai tulang kaki. Dari tensor fasciae latae, vastus lateralis, medialis,
pengertian yang telah dijelaskan dapat diambil intermedius, dan rectus femoris; 3) ekstensi
kesimpulan mengenai daya ledak otot tungkai paha dan fleksi tungkai melibatkan otot-otot
adalah suatu kemampuan otot tungkai untuk biceps femoris, semitendnoeus, dan
melakukan aktivitas secara cepat dan kuat semimembranosus serta juga melibatkan otot-
untuk menghasilkan tenaga. otot gluteus maximus dan minimus; 4) fleksi
Daya ledak otot tungkai sangat lutut dan kaki, melibatkan otot-otot
dibutuhkan bagi atlet bola voli untuk mencapai gastrocnemius, peroneus dan soleus.
prestasi yang maksimal, karena digunakan Sedangkan menurut Menurut Chu dalam
untuk tolakan ke atas saat melakukan gerakan Zakaria (2018:3) latihan jump to box adalah
smash, block, serta jump service dan gerakan latihan meloncat keatas kotak balok kemudian
lain yang berhubungan dengan loncatan. Arsil meloncat turun kembali ke belakang seperti
(2010:74) menyatakan faktor yang sikap awalan dengan menggunakan kedua
mempengaruhi daya ledak otot tungkai terdiri tungkai bersama-sama, pelaksanaan latihan
dari dua faktor yang meliputi kekuatan dan jump to box.
kecepatan. Kekuatan yaitu suatu otot yang
menggambarkan kontraksi maksimal yang
dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot,
serta Kecepatan adalah suatu kemampuan
bersyarat untuk menghasilkan gerakan tubuh
dalam waktu sesingkat mungkin.
Bagi atlet yang memiliki daya ledak otot
tungkai rendah dapat diberikan beberapa
latihan khusus supaya bisa meningkatkan daya Gambar 1. Pola Gerak Jump to Box.
ledak atau power otot tungkai sehingga dapat Sumber: Baechle dalam Putra (2017)
membantu atlet dalam usaha meraih prestasi. Dengan penerapan salah satu metode
Salah satu metode latihan yang digunakan latihan plyometric dengan jump to box maka
yaitu Plyometric. menurut Brittenham dalam bisa meningkatkan daya ledak otot tungkai.
Hanafi (2010:1) latihan plyometrics dapat Selanjutnya untuk mendapatkan kebenaran
dilakukan untuk mengembangkan power, bisa secara ilmiah, peneliti tertarik untuk
dengan cara mengembangkan kecepatan melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh
memelihara kekuatan atau mengembangkan Metode Latihan Jump To Box Terhadap Daya
kekuatan dan memelihara kecepatan. Latihan Ledak Otot Tungkai pada Siswa
plyometrics juga bertujuan untuk Ekstrakurikuler Bola Voli SMA Negeri 1
meningkatkan kekuatan, kecepatan dan waktu Tambusai.
reaksi. Adapun salah satu latihan yang
termasuk dalam plyometric diantaranya jump METODOLOGI
to box yang merupakan suatu latihan dengan Metode yang digunakan dalam
bertujuan untuk meningkatkan power tungkai penelitian ini adalah metode eksperimen.
atau daya ledak otot tungkai. Tujuan metode eksperimen yaitu untuk
Radclifee & Farentinos dalam Sakti menyelidiki ada tidaknya pengaruh sebab
(2017:367) menyatakan Latihan box jump akibat dari perlakuan-perlakuan tertentu pada
merupakan salah satu bentuk latihan kelompok objek uji coba. Desain penelitian
plyometric yang berguna untuk meningkatkan, yang digunakan dalam penelitian ini adalah

45
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. 3 No.1 Page 43-50

“pre test - post test Group” Arikunto dengan rumus, (Sugioyono, 2008:131).
(2010:124) menyatakan di dalam desain ini Dengan rumus ttest, sebagai berikut:
observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu |x1 − x̅2|
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. 2
∑ D2 − (∑ D)
Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen √ n
(01) disebut pre-tes dan observasi sesudah n (n − 1)
eksperimen (02) post-tes. Keterangan:
Populasi dalam penelitian ini adalah 𝑋̅1 : mean sampel pertama
siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SMA Negeri 𝑋̅2 : mean sampel kedua
1 Tambusai yang berjumlah 28 orang yang D : beda antara skor sampel pertama dan
terdiri dari 15 orang siswa putra dan 13 orang kedua
siswa putri. Serta teknik pengambilan sampel 2
D : kuadrat beda
dalam penelitian ini yaitu porposive sampling ΣD2 : jumlah kuadrat beda
yang artinya teknik pengambilan sampel n : jumlah pasangan sampel
dengan pertimbangan. Adapun jumlah sampel
nya terdiri dari 15 orang siswa putra yang HASIL DAN PEMBAHASAN
berusia antara 15-19 Tahun. Deskripsi data yang dilakukan dalam
Untuk mendapatkan data penelitian penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh
dilakukan pengukuran dengan cara sebagai metode latihan jump to box (X) sebagai
berikut: mengukur besarnya daya ledak otot variabel bebas dan daya ledak otot tungkai (Y)
tungkai dengan menggunakan vartical Jump sebagai variabel terikat yang datanya diambil
dikembangkan oleh Dwikusworo dalam Tyas melalui pre test dan post test. Untuk masing-
(2015) Dengan Validitas 0,78 dan Reabilitas masing variabel di bawah ini akan disajikan
0,93 menurut Johson dan Nelson dalam nilai rata-rata , simpangan baku (standar
Roziandy (2017:10). Untuk menetukan deviasi), median, serta histogram.
besarnya daya ledak otot tungkai setelah Hasil Pre-test Daya Ledak Otot Tingkat
melakukan tes vertical jum lalu hasil Siswa Ekstrakurikuler Bola voli SMA N 1
dimasukkan dalam rumus: tambusai Dengan Metode Jump to box.
P: (√4,9 x Berat Badan x √D )
Keterangan: Untuk mengetahui Daya Ledak Otot
P : Power Tungkai pada siswa Ekstrakurikuler Bola Voli
D : Jarak (selisih dari hasil nilai raihan saat SMA Negeri 1 Tambusai, maka digunakan tes
berdiri dan meloncat). pengukuran dengan Vartical Jump, sebelum
Data yang telah terkumpul dari hasil pre- diberikan perlakuan Metode Jump to Box
test, post-test dianalisis dengan menggunakan dengan sampel 15 (n=15) diperoleh skor
statistik uji normalitas dan uji-t dengan Maksimum sebesar 108,71 skor Minimum
langkah-langkah perhitungan sebagai berikut: 75,15 Rata-rata 88,55 Standar Deviasi 8,77
Uji normalitas dengan menggunakan Median 82,57. Deskripsi hasil penelitian
Lilliefors. Uji normalitas bertujuan untuk tersebut disajikan dalam distribusi frekuensi
mengetahui data yang diperoleh apakah dengan rumus mencari banyak kelas = 1 + 3,3
berdistribusi normal atau tidak, serta Uji Log N, rentang = nilai maksimum-minimum
homogenitas varians dengan uji F. Uji dan panjang kelas dengan rumus = rentang /
homogenitas varians bertujuan untuk banyak kelas, Sugiyono dalam Setiawan
mengetahui apakah data berasal dari populasi (2012).
yang homogen atau tidak dan Untuk melihat
pengaruh dari metode latihn jump to box
tersebut digunakan uji-t dependent sampel

46
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. 3 No.1 Page 43-50

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Hasil kelas dengan rumus = rentang/banyak kelas,
Pre-Test Daya Ledak Otot Tungkai (Sugiyono dalam Setiawan 2012).
Frekuensi Frekuensi
No Kelas Interval
Absolut Relatif (%)
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Hasil
1 75,15 – 82,03 3 20 Post-Test Daya Ledak Otot Tungkai
2 82,04 – 88,92 5 33 No Kelas Interval
Frekuensi Frekuensi
3 88,93 – 95,81 6 40 Absolut Relatif (%)
4 95,82 – 102,69 1 7 1 75,88 - 84,24 3 20
5 > 102,70 0 0 2 84,24 - 92,61 5 33
Jumlah 15 100 3 92,62 - 100,98 6 40
4 100,99 - 109,35 0 0
Berdasarkan data distribusi frekuensi 5 > 109,36 1 7
Jumlah 15 100
data hasil pre-test Daya Ledak Otot Tungkai
pada tabel 1 dari 15 orang ternyata 3 orang Berdasarkan data distribusi frekuensi
sampel (20%) memiliki hasil Daya Ledak Otot data hasil post-test Daya Ledak Otot Tungkai
Tungkai dengan rentang nilai 75,15-82,03. pada tabel prestasi dari 15 orang ternyata 3
kemudian sebanyak 5 orang sampel (33%) orang sampel (20%) memiliki hasil Daya
memiliki Daya ledak Otot Tungkai dengan Ledak Otot Tungkai dengan rentang nilai
rentang nilai 82,04-88,92. selanjutnya 75,88-84,24. Kemudian sebanyak 5 orang
sebanyak 6 orang sampel (40%) memiliki sampel (33%) memiliki Daya Ledak Otot
Daya Ledak Otot Tungkai dengan rentang nilai Tungkai dengan rentang nilai 84,24-92,61.
88,93-95,81. kemudian 1 orang sampel (7%). Selanjutnya sebanyak 6 orang sampel (40%)
Memiliki Daya Ledak Otot Tungkai dengan memiliki Daya Ledak Otot Tungkai dengan
rentang nilai 95,82-102,96. Untuk lebih jelas rentang nilai 92,62-100,98 kemudian 1 orang
nya dapat dilihat pada histogram di bawah ini: sampel (7%). Memiliki Daya Ledak Otot
40 Tungkai dengan rentang nilai > 109,36. Untuk
40 33 lebih jelas nya dapat dilihat pada histogram di
30 20
bawah ini :
20 Fa 40
5 6 7 40 33
10 3 1 Fr
0 0 35
0 30
25 20
75,15 - 82,04 - 88,93 - 95,82 - > 102,70
20 Fa
82,03 88,92 95,81 102,69
15 7
5 6 Fr
10 3
0 0 1
Gambar 2. Histogram Data Pre-Test Daya 5
0
Ledak Otot Tungkai. 75,88 - 84,24 - 92,62 - 100,99 - > 109,36
84,24 92,61 100,98 109,35
Hasil Post-Test Daya Ledak Otot Tingkat
Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SMA N 1 Gambar 3. Histogram Data Post-Test Daya Ledak
Tambusai dengan Metode Jump to Box. Otot Tungkai.
Berdasarkan hasil tes Daya Ledak Otot Berdasarkan perhitungan uji normalitas
Tungkai dengan tes pengukuran Vartical Jump yang dilakukan terhadap data penelitian
sesudah diberikan perlakuan dengan Metode pengaruh metode latihan jump to box terhadap
Jump to Box dengan sampel 15 (n=15) daya ledak otot tungkai ternyata hipotesis nol
diperoleh skor Maksimum sebesar 116,68 diterima, yaitu populasi berdistribusi normal.
skor Minimum 75,88, Rata-Rata 92,02, Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
Standar Devisiasi 9,64, Median 88,53. data dari setiap variabel berdistribusi secara
Deskripsi hasil penelitian tersebut disajikan normal, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di
dalam distribusi frekuensi dengan rumus bawah ini:
mencari banyak kelas = 1 + 3,3 Log N, rentang
= nilai maksimum-minimum dan panjang

47
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. 3 No.1 Page 43-50

Tabel 1. Uji Normalitas Data Penelitian diperoleh melalui pendekatan ilmiah dan
Variabel N Lo Ltabel Ket. dibuat berdasarkan teori tertentu secara
Pre-test
Normal sistematis dan dilakukan sesuai dengan
Metode Latihan 0,0903
Jump To Box
15
Post-tets
0.2000 Normal langkah-langkah atau prosedur yang benar
0,1477 dengan demikian hasil penelitian ini dapat
Dengan demikian, dari tabel di atas diterima kebenarannya. Maka perlu dilakukan
dapat disimpulkan bahwa data dari setiap pembahasan hasil penelitian dimaksudkan
variabel berdistribusi normal. sebagai gambaran untuk mempermudah
Uji homogenitas varians dapat dilihat menarik kesimpulan penelitian. Setelah
pada tabel dibawah ini: dilakukan analisis data dengan menggunakan
Tabel 2. Uji Homogenitas Varians
Variabel N Varians fhit ftab Ket.
pendekatan statistik uji beda rerata hitung (ttest)
pada taraf signifikan α = 0,05, terhadap
Post-test 92,86 Homogen
2,48
hipotesis penelitian yang diajukan diterima
Pre-test 15 77,00 1,21 Homogen dan dapat diuji kebenarannya. Hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu Metode
Pada tabel distribusi F dengan Ftabel latihan Jump To Box berpengaruh secara
adalah (2,48). Mengingat Fhitung (1,21) lebih signifikan terhadap Daya Ledak Otot Tungkai
kecil dari F tabel (2,48) maka dapat disimpulkan pada siswa ekstrakurikuler Bola Voli SMA
varians tersebut Homogen. Negeri 1 Tambusai. Pembahasan ini dapat
Uji Hipotesis dapat dilihat pada tabel dikemukakan sebagai berikut.
dibawah ini:
Tabel 3. Uji Hipotesis KESIMPULAN
Variabel N Varians thit ttab Ket Berdasarkan analisis data dan
Pre-test 88,55 pembahasan yang telah dipaparkan terdahulu,
Signifi
6,454 1,761
kan
maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai
Post-test 15 92,02 berikut Metode Latihan Jump to Box
berpengaruh secara signifikan terhadap Daya
Rangkuman hasil analisis pengujian Ledak Otot Tungkai Pada Siswa
Hipotesis dari Metode Latihan Jump to Box Ekstrakurikuler Bola Voli SMA Negeri 1
yangdilakukan perhitungan statistik sesuai Tambusai yang mana Pre-test dengan Rata-
dengan formula yang digunakan (Uji t) rata 88,55 meningkat sebesar 3,47 atau 4%
diperoleh thitung 6,454 > ttabel 1,761 yang berarti menjadi 92,02 pada Post-test dengan hasil
Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil tersebut (thitung 6.454 > ttabel 1.761), maka Ho ditolak Ha
diartikan bahwa ada pengaruh Metode Latihan diterima.
Jump to Box terhadap Daya Ledak Otot
Tingkai. DAFTAR PUSTAKA
Usaha meningkatkan Daya Ledak Otot
Tungkai pada siswa ekstrakurikuler Bola Voli Achmad. 2016. Hubungan Antara Power
SMA Negeri 1 Tambusai, maka diberikan Tungkai, Koordinasi Matatangan,
metode latihan yang tepat. Dalam hal ini dan Rasa Percaya Diri Dengan Hasil
metode latihan yang diberikan adalah dengan Keterampilan Open Spike Bola Voli.
menggunakan Metode Latihan Jump to Box, Jurnal Pendidikan UNSIKA, Vol. 4,
dari penggunaa metode latihan ini akan dilihat No. 1, Hal. 78-90.
apakah ada pengaruh terhadap Daya Ledak
Otot Tungkai pada siswa tersebut. Setelah Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
dilakukan penelitian dan dilakukan analisis Pendekatan Praktek. Jakarta. Penerbit
data penelitian, selanjutnya, perlu kiranya Rineka Cipta.
pengkajian tentang metodologi dan kajian teori
dari suatu penelitian. Pengetahuan yang
48
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. 3 No.1 Page 43-50

Arsil. 2010. Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: Performance Journal. Vol.1 No.2 Hal.
Wineka Media. FIK UNP. 23-34.

Andriani, Parwata dan Arsani. 2014. Pengaruh Sakti dan Irmansyah. 2016. Pengaruh Latihan
Pelatihan 30 Second Box Drill dan 60 Pyometric dan Resistance terhadap
Second Box Drillterhadap Daya Peningkatan Kecepatan dan Daya
Ledak Otot Tungkai. Jurnal Ilmu Ledak Otot Tungkai. Jurnal Ilmu
Keolahragaan Universitas Pendidikan Mandala Education, Vol. 2 No. 2, Hal
Ganesha, Vol. 2, Hal. 1-11. 218-229.

Hanafi. 2010. Efektifitas Latihan Beban dan Setiawan. M. S. 2015. Plyometrik “Side Hop”
Latihan Pliometrik Dalam Terhadap Pengaruh Latihan Jauhnya
Meningkatkan Kekuatan Otot Tendangan Bola Pada Siswa Peserta
Tungkai Dan Kecepatan Reaksi. Ekstrakurikuler Sepakbola Smp Al
Jurnal ILARA, Vol.1 No 2, Hal. 1-9. Hikmah Benda Kab. Brebes. Skripsi
Yogyakarta. Universitas Negri
Mulyadi. 2016. Kontribusi Daya Ledak Otot Yogyakarta.
Tungkai dan Koordinasi Mata Kaki
Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Santriwan MTS Pondok Pesantren Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Iqra Barung-Barung Balantai Bandung: Penerbit Alfabeta.
Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal
Pendidikan Rokania, Vol. 1 No. 1. Susanto. 2016. Buku Pintar Olahraga.
Hal. 44-50. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Munasifah. 2008. Bermain Bola Voli. Tyas, 2015. Pengaruh Latihan Side Hop dan
Semarang, Aneka Ilmu. Jump To Box terhadap Power
Tungkai pada Siswa Ekstrakurikuler
Putra. 2017. Pengaruh Latihan Pliometrik Jump Bolavoli. Skripsi Semarang:
To Box Dan Latihan Skipping Universitas Negeri Semarang.
Terhadap Tinggi Lompatan Siswa
Ekstrakurikuler Sepak Bola Sma Undang-Undang Republik Indonesia No 3
Negeri 5 Bandar. Skripsi Bandar Tahun 2005 Tentang Sistem
Lampung: Universitas Lampung. Keolahragaan Nasional.

Rodliyah, Sudiana dan Tisna. 2016. Pengaruh Yanti, Adawiah dan Matnuh. 2016.
Pelatihan Loncat Rebound dan Pelaksanaan Kegiatan
Loncat Tali terhadap Daya Ledak Ekstrakurikuler dalam Rangka
Otot Tungkai dalam Permainan Pengembangan Nilai-Nilai Karakter
Bolavoli. Jurnal Ilmu Keolahragaan Siswa untuk Menjadi Warga Negara
Universitas Pendidikan Ganesha Yang Baik Di SMA KORPPRI Banjar
Vol.1 No.2 Hal. 1-12. Masin. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan, Vol 6, Nomor 11,
Roziandy dan Budiwanto. 2017. Pengaruh Hal 963-970.
Latihan Naik Turun Bangku
Terhadap Power Otot Tungkai Pada Zakaria dan Mudian. 2018. Pengaruh Latihan
Atlet Bolavoli Putri. Jurnal Indonesia Plyometrics Jump To Box terhadap
Peningkatan Power Tungkai Siswa

49
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. 3 No.1 Page 43-50

Kelas X pada Permainan Bola Voli.


Jurnal Ilmiah FKIP Universitas
Subang, Vol. 4 No. 01, Hal. 1-7.

50

Anda mungkin juga menyukai