Anda di halaman 1dari 10

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN HEADING

DENGANPENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN BERPASANGAN


PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SMPN 7 ALLA
KABUPATEN ENREKANG

RACHMAT MARSUKI

PENJASKESREK
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

ABSTRAK
Rachmat Marsuki.2018 “Upaya Meningkatakan Kemampuan Heading Dengan
Pendekatan Model Pembelajaran Berpasangan Pada Permainan Sepakbola SMPN
7 Alla Kabupaten Enrekang”, skripsi.Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi, Fakultas ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Makassar. (dibimbing
oleh Muh. Adnan Hudain dan Andi Mas Jaya).

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan heading dengan pendekatan


model pembelajaran berpasangan pada permainan sepakbola SMPN 7 Alla
Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan
Kelas).Variabel dalam penelitian ini terbagi 3 yaitu (1) variabel input; (2) variabel
proses; (3) variabel output.Subjek penelitian adalah seluruh murid kelas VIII
SMPN 7 Alla Kabupaten Enrekang berjumlah 34 siswa.Teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes.Kemudian data yang
terkumpul dianalisis dengan triangulasi.

Hasil penelitian, menunjukkan bahwa penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah
sebagai berikut : Aktivitas Murid kelas VIII SMPN 7 Alla Kabupaten Enrekang
dalam melakukan kemampuan heading dengan pendekatan model pembelajaran
berpasangan secara efektif mengalami peningkatan yang cukup berarti.
Peningkatan hasil belajar tersebut dilihat pada perolehan ketuntasan hasil belajar
secara klasikal maupun Individu yang mengalami peningkatan baik. Berarti
hipotesis yang menyatakan jika model berpasangan digunakan maka kemampuan
heading bola dalam permainan sepakbola Murid VIII SMPN 7 Alla Kabupaten
Enrekang diterima dengan baik oleh murid.

Kata Kunci : Kemampuan, Heading


PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR
Dalam proses DAN HIPOTESIS
pembelajaranPendidikanJasmani, Pada bab ini dikemukakan tinjauan
olahragadankesehatan yang berjalandi SMPN 7 pustaka, kerangka berfikir dan akhirnya
Alla, materipembelajaran yang perumusan hipotesis. Dalam mengemukakan
diberikankepadamuridmasihkurangbiasdiaplikasik landasan teori, penyusunan kerangka berfikir dan
andenganbaik, terutamapadamateripembelajaran perumusan hipotesis sangat dibutuhkan dalam
sepakbola. pelaksanaan penelitian karena teori sebagai
Berdasarkanhasilobservasidanpengamatanterhada pegangan pokok suatu konsep umum dan
pmurid di SMPN 7 Allaterutamamuridkelas VII hipotesis sebagai rumusan hasil penalaran yang
terdapatkekurangan yang sangatmendasardalam disusun sementara sebagai kerangka berfikir.
kemampuan bermain sepakbola khususnya
heading, baikitudalamhal model pembelajaran A. Kajian Pustaka
berpasangan, maupun heading secara individu. Kajian pustaka merupakan dasar dan
Namundiantarakeduakekurangantersebutpenulisle landasan untuk mencari teori yang digunakan
bihmengamatikekurangandalamhalheading. dalam mencapai pemecahan masalah terhadap
B. RumusanMasalah faktor-faktor yang menjadi problema dalam
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian ini. Oleh sebab itu, pada bab ini akan
masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis diuraikan beberapa teori yang dikemukakan,
merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu diharapkan dapat memecahkan dengan sebaik-
sebagai berikut : baiknya permasalahan yang diungkapkan pada
Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan bab sebelumnya.
heading dengan pendekatan model pembelajaran
1. Permainan sepakbola
berpasangan dalam permainan sepakbola pada
Olahraga sepakbola merupakan suatu
murid SMPN 7 AllaKabupatenEnrekang?
bentuk permainan bola besar dengan melibatkan
C. TujuanPenelitian pola-pola gerak tertentu yang banyak
Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmening
memanfaatkan kemampuan tungkai, Permainan
katkankemampuanheading dengan pendekatan
sepakbola juga dapat menggunakan berbagai
model pembelajaran berpasangan dalam
anggota tubuh kecuali lengan, terkecuali penjaga
permainan sepakbola pada murid SMPN 7 gawang.
Alladenganpemberian
Midgley (2000:176) dalam bukunya
modelbermainberpasanganmelaluipenelitiantindak
mengungkapkan pengertian tentang
ankelas (PTK).
sepakbola atau soccer adalah: “Merupakan
D. ManfaaatPenelitian pertandingan bola yang dimainkan dua
Adapunmanfaatpenelitianiniadalahsebagaiberi regu masing-masing sebelas orang, sasaran
kut: pertandingan ini adalah memasukkan bola
1. KebanggaanbagiGurutentangpenelitiantind di dalam gawang lawan dan pemenangnya
akanolahragadalamupayameningkatkanpro adalah pemasuk bola terbanyak.
fesionalismenyadalam proses
pembelajaran yang lebihinovatif. “Muhajir (2004:22) melalui penjelasan
2. Dijadikansebagaidesaindalampeningkatank dalam bukunya menggambarkan
emampuanteknikheading pengertian tentang permainan sepakbola,
boladalampermainansepakbolapadasiswaS sebagai berikut:
MPN 7 Alla Sepakbola adalah suatu permainan yang
3. Memberikangambaranpadapara guru dilakukan dengan jalan menyepak bola,
olahragadalammelakukan proses yang mempuanyai tujuan untuk
pembelajaran. memasukkan bola ke gawang lawan dan
4. Dapatmemberikancontohvariasibentukpem mempertahankan gawang tersebut agar
belajaranbagisiswapadasaatmengikutipemb tidak kemasukan bola.Didalam memainkan
elajaran. bola, setiap pemain diperbolehkan
menggunakan seluruh anggota badan
kecuali tangan dan lengan.Hanya penjaga
gawang diperbolehkan memainkan bola Heading bola dalam posisi berdiri
dengan kaki dan tangan. dilakukan apabila bolayang datang melambung
tinggi atau mendatar searah kepala dan jauh dari
Wibawa (2004:1) mendefinsikan tentang jangkauan.Pemain harus berlari menuju arah bola
sepakbola sebagai berikut : dan melakukan heading atau sundulan. Heading
“Sepakbola merupakan permainan yang bola dalam posisi berlari, pemain datang
membangkitkan luapan keinginan dan mengheading bola pada arah yang sama seperti
emosi yang tidak sama dengan olahraga posisi berdiri.
lainnya.Sepakbola adalah suatu yang 3. LatihanMenyundul Bola
umum diantara orang-orang dengan latar Menggunakan sundulan (heading) untuk
belakang dan keturunan yang berbeda- menyerang atau untuk mencetak gol merupakan
beda”. salah satu elemen yang paling mengasikkan dalam
permainan sepakbola. Ada beberapa macam
Jadi dapat disimpulkan bahwa sepakbola latihan sundulan (heading) dalam permainan
merupakan permainan beregu, masing-masing sepakbola.
regu terdiri dari 11 pemain dan salah satunya 1. Latihanuntuk tiga orang.
penjaga gawang.Permainan ini hampir seluruhnya Ini adalah latihan untuk tiga orang pemain.
dimainkan dengan menggunakan kaki, kecuali Sebuah gawang dengan lebar 6 m (20 kaki)
penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan tempatkan sebuah tanda sejauh 15 m (49 kaki) di
lengannya di daerah tendangan hukumannya. depannya. Salah satu pemain menjadi penjaga
2. Kemampuan Heading Bola gawang.Seorang pemain. (F) berdiri pada posisi
Sucipto dkk (2000: 32) gawang, pemain lainnya. (A) berdiri di antara
mengemukakan;”Menyundul bola pada gawang dan tanda. A berlari memutari tanda
hakekatnya memainkan bola dengan sementara.F melemparkan bola kepadanya.A
kepala.Tujuan menyundul bola dalam permainan harus berlari cepat mengejar bola dan
sepakbola adalah untuk mengumpan, mencetak menyundulnya ke arah gawang. F harus
gol, dan untuk mematahkan serangan lawan/ mengubah-ubah ketinggian bola untuk A agar ia
membuang bola.Ditinjau dari posisi tubuhnya, bisa mencoba bermacam-macam sundulan yang
menyundul bola dapat dilakukan sambil berdiri, berbeda. Para pemain bergantian setelah sepuluh
melompat, dan sambil meloncat.Banyak gol kali sundulan (Harvey, 2003).
tercipta dalam permainan sepakbola dari hasil 2. Latihan untuk delapan orang pemain.
sundulan kepala.” Permainan ini untuk delapan orang pemain
Ilyas Haddade dan Ismail Tola ( 1992:50 ) atau lebih. Bagi menjadi dua tim, tiap tim
sebagai berikut : mempunyai gawang dan penjaga gawang sendiri.
Penggunaan atau mamfaat dalam Setiap pemain lain menjaga seorang pemain dari
melakukan heading bola: tim lain. Untuk bermain harus mengikuti urutan
a. Mencetal bola “Melempar, menyundul dan menangkap” bahkan
b. Meneruskan bola pada saat anda memotong jalan bola anda hanya
c. Untuk member umpan boleh mencetak gol dengan sundulan (Harvey,
d. Untuk mematahkan serangan (clearing) 2003).
bagi pemain pertahanan
e. Untuk mengontrol bola

Gerakan heading atau menyundul bola


dapat dilakukan dalam berbagai posisi,seperti; 4. Pengertian Modifikasi
posisi berdiri, posisi sambil berlari dan posisi Modifikasi merupakan salah satu upaya
melompat. Heading dalam posisi berdiri dilakukan yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses
apabila arah datangnya bola tidak melambungkan pembelajaran dapat mencerminkan DAP. Esensi
tinggi tetapi arah bola tepat kepala.Selain dari itu modifikasi adalah menganalisi sekaligus
arah datangnya melambung tinggi atau pemain mengembangkan materipelajaran dengan cara
tetap menunggu sampai turunnya bola tepat meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar
dikepala untuk disundul.Dengan posisi ini pemain yang potensial sehingga dapat memperlancar
dapat menyundul bola keatas, kedepan, murid dalam belajarnya.
kebelakang dan kesamping. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun,
mengarahkan, dan membelajarkan murid yang
tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang
kurang terampil menjadi terampil. Cara-cara guru dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Hal
memodifikasi pembelajaran akan tercermindari senada dikemukakan Aip Syarifuddin (1992: 185),
aktivitas pembelajarannya yang diberikan guru model pembelajaran penjas adalah cara atau
mulai awal hingga akhir pelajaran. Selanjutnya aturan untuk mencapai tujuan. Suatu model atau
guru-guru pendidikan jasmani harus mengetahui cara yang dipilih tentunya telah dipikirkan dengan
apa saja yang bisa dan harus dimodifikasi serta seksama sehingga merupakan pola tertentu untuk
tahu bagaimana cara memodifikasinya. mencapai suatu tujuan. Berdasarkan pengertian
model yang dikemukakan oleh dua ahli tersebut
1. Modifikasi Bola dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran
Modifikasi adalah salah satu strategi dalam penjas adalah suatu cara yang dipilih serta yang
perencanaan pembelajaran dengan tujuan dilakukan untuk mencapai hasil yang sebaik-
mengajar target yang telah ditentukan. Adapun baiknya. Model yang digunakan pada penelitian
penjelasan modifikasi bola adalah mengganti bola ini adalah bola balon untuk meningkatkan proses
yang sebenarnya dengan bola karet. Aktivitas pembelajaran sepakbola khususnya heading.
positif dalam suatu kegiatan olahraga dapat Menurut M. Sobry Sutikno (2009: 89), terdapat
mendukung tercapainya tujuan pendidikan, beberapa ciri dari sebuah modelModel
khususnya melalui aktivitas pendidikan jasmani di Berpasangan
sekolah dasar. Di ungkapkan oleh Baddudu-zain Model berpasangan adalah melakukan
(1994: 904 ) bahwa : gerakan-gerakan penguasaan bola secara
berpasangan atau dengan teman dan atau
“Modifikasi bola adalah suatu perubahan berpasangan dilakukan untuk memudahkan dalam
bentuk dari yang telah adasebelumnya. mengumpan bola keteman dalam ketentuan bola
Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah tetap dalam jangkauan.Penggunaan latihan
perubahan penyederhanaan bola dalam permainan berpasangan pada hakekatnya adalah untuk
sepakbola sebagai upaya meningkatkan menguasai gerakan-gerakan persentuhan,
kemampuan heading untuk mencapai tujuan menggerakkan bola, menggerakkan badan secara
pembelajaran. tepat dan mengendalikan bagian tubuh sesuai
2. Pendekatan Bermain dengan ruang dan waktu.Dengan demikian jelas
a . Hakikat Bermain manfaat secara efektif dan efisien.Manfaat dari
Menurut Carl Bucher dalam Herman bentuk model tersebut pada model berpasangan
Subarjah (2007: 1.3), permainan telah lama ditinjau dari berbagai segi utamanya segi
dikenal oleh anak-anak dan orang tua, laki-laki metodologis dan pembelajaran maupun latihan.
maupun perempuan, mampu menggerakkan untuk Untuk itu model berpasangan perlu
berlatih, bergembira dan rileksasi. Sedangkan diterapkan pada siswa agar dapat mematangkan
menurut Syamsir Aziz (2005 : 1.4-1.5), permainan kemanpuan heading bola dalam permainan
adalah suatu kegiatan yang menarik menantang sepakbola dengan mengulang secara sistematis
dan yang menimbulkan kesenangan yang unik, dan berlanjut. Dengan adanya kemanpuan
baik dilakukan oleh seorang ataupun lebih, yang heading bola yang dimiliki siswa, diharapkan
dilakukan oleh anak-anak atau orang dewasa, tua memiliki kemanpuan heading bola dalam
atau muda, orang miskin atau kaya, laki-laki atau permainan sepakbola secara sempurna.
perempuan. Model berpasangan merupakan bentuk
Menurut Sukintaka (2003: 17), permainan yang dilakukan dengan adanya bantuan atau alat
merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam bantu berupa teman, dalam pelaksanaannya
pendidikan jasmani. Oleh sebab itu permainan dilakukan dengan berdua melakukan kemanpuan
atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang heading bola. Tujuan dari model berpasangan ini
sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani adalah untuk mengotomatisasikan gerakan
olahraga dan kesehatan. Tujuan pendidikan tersebut.
jasmani olahraga dan kesehatan adalah Sehubungan dengan itu Jacob Nur (1992:6)
meningkatkan kualitas manusia, atau membentuk mengemukakan bahwa :
manusia Indonesia seutuhnya, yang mempunyai Dengan berlatih/latihan dapat mengantar
sasaran keseluruhan aspek pribadi manusia. seseorang mencapai keadaan yang diinginkan
7. Model Pembelajaran Penjas ketingkat efesiensi sesuai dengan kegiatan
Untuk meningkatkan hasil belajar dibutuhkan fisik yang akan dilakukan. Dalam olahraga
model pembelajaran penjas, menurut M. Sobry kompetisi/pertandingan, tingkat efesiensi
Sutikno (2009: 87), model pembelajaran penjas
(penampilan top) yang diinginkan tersebut Penggunaan metode penelitian harus tepat
sangat tinggi, oleh karena itu dituntut dan mengarah pada tujuan penelitian agar hasil
perencanaan kegiatan/latihan yang sangat diperoleh sesuai dengan tujuan yang
hati-hati dan sistematis dengan disertai diharapkan.Dalam mencari jawaban dari
disiplin yang tinggi. penelitian digunakan berbagai macam metode
Penyajian model berpasangan dalam seperti metode tindakan, survey, diskriptif,
permainan sepakbola dimaksudkan untuk korelasi atau eksperimen. Seperti yang
meningkatkan kemanpuan heading bola dalam dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1994) bahwa:
permainan sepakbola, yang terbentuk efisiensi dan Salah tugas penting dalam research ilmiah adalah
efektifitas gerakan dasar tersebut. Dalam hal ini menetapkan ada tidaknya hubungan sebab akibat
kemanpuan gerakan membutuhkan usaha antara fenonim-fenonim dan menarik hukum-
penyesuaian terhadap pola gerakan yang hukum tentang sebab akibat itu. Penelitian ini
memadukan jenis gerakan dasar seperti, menggunakan penelitian tindakan (the action
kemanpuan heading bola dalam permainan research), yang dalam lingkungan persekolahan
sepakbola.. lazim disebut penelitian tindakan kelas. Penelitian
tindakan olahraga merupakan suatu penelitian
B. Kerangka Pikir yang berbentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
Dalam sebuah penelitian kebenaran data pelaku tindakan yang dilakukan untuk
sangat diperlukan sebagai tanggung jawab dari meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-
hasil penelitian tersebut. Pada kenyataannya setiap tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,
kegiatan tersebut inti dan tujuannya tetap sama memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
yaitu meneliti seberapa besar peningkatan hasil tindakan yang dilakukannya, serta memperbaiki
yang dicapai. Maka sebagai hasil pembanding kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran atau
pada kegiatan peneliti dengan kegiatan observasi, pelatihan tersebut dilakukan.
dan diikuti dengan kegiatan refleksi yang A. Setting penelitian
dilakukan dan telah ditemukan beberapa hasil Setting dalam penelitian ini meliputi :
penelitian terdahulu yang sesuai dengan masalah tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus
yang penulis teliti dengan menggunakan model sebagai berikut:
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu dengan 1. Tempat penelitian
memodifikasi bola dapat meningkatkan Penelitian tindakan olahraga ini dilaksanakan
kemampuan heading pada sepakbola dengan pada SMPN 7 Alla Kabupaten Enrekanguntuk
model berpasangan pada SMPN 7 Alla Kabupaten mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga
Enrekang. dan kesehatan.
2. Waktu penelitian
C. Hipotesis
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada
Menerapkan penelitian tindakan kelas
tahun ajaran semester ganjil tahun 2017/2018.
(PTK) dengan menggunakan model berpasangan
Dengan perincian siklus I dilaksanakan 1 kali
akan meningkatkan kemampuan headingdalam
seminggu selama 2 kali pertemuan dan setiap
permainan sepakbola pada siswa SMPN 7 Alla
pertemuan menggunakan waktu 4 x 35 menit,
Kabupaten Enrekang.
siklus 2 juga dilaksanakan 1 kali seminggu
selama 2 kali pertemuan dan setiap pertemuan
METODE PENELITIAN
menggunakan waktu 4 x 35 menit.
Metode penelitian merupakan syarat
3. Siklus penelitian tindakan olahraga
mutlak suatu penelitian.Berbobot tidaknya suatu
Penelitian tindakan olahraga ini direncanakan
penelitian tergantung pada pertanggungjawaban
dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat
dari metode penelitiannya.Penggunaan metode
peningkatan kemanpuan heading bola dalam
penelitian dalam penelelitian ilmiah harus tepat
permainan sepakbola melalui model
dan mengarah pada tujuan, memberikan garis-
berpasangan.Secara umum penelitian tindakan
garis yang cermat, serta mengajukan syarat-syarat
kelas memiliki desain dengan empat langkah
yang baru. Metode penelitian sebagaimana kita
utama, yaitu rencana tindakan, pelaksanaan
kenal sekarang memberikan garis-garis yang
tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi.
sangat keras, maksudnya adalah untuk menjaga
agar pengetahuan yang dicapai dalam suatu
penelitian dapat mempunyai harga ilmiah yang
setinggi-tingginya .
Alur tindakan kelas ini dilaksanakan dalam peneliti dan satu orang sebagai kolabolator (
dua siklus kegiatan dengan perincian sebagai pengamat)
berikut : b. Fasilitas
1. Siklus I dilaksanakan selama dua kali Lapangan SMPNegeri 7 Alla Kabupaten
pertemuan dan tes mengheading bola. Enrekang untuk pengambilan tes awal dan tes
2. Siklus II dilaksanakan selama dua kali akhir.Dalam penelitian ini instumen yang
pertemuan dan tes mengheading bola. digunakan adalah kemampuan tes.Item tes yang
B. Variable Penelitian digunakan dalam pengumpulan data yaitu
Keberadaan suatu variabel dalam setiap kemampuan heading bola melalui model
bentuk penelitian mutlak adanya, karena variabel berpasangan dalam permainan sepakbola.
merupakan suatu gejala bervariasi yang timbul E. Sumber Data
dalam pelaksanaan penelitian gejala bervariasi Nilai kebermaknaan suatu penelitian
tersebut memiliki karakteristik tertentu dan sangat ditentukan hasil yang diperoleh dari
menjadi objek penelitian. Arikunto (2002:96) sumber data.Sementara bentuk penelitian yang
mengatakan bahwa: “Variabel merupakan obyek dilaksanakan juga sangat ditentukan oleh sumber
penelitian atau apa yang jadi titik perhatian suatu data.Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari
penelitian”. Sudjana ((2005:23) mengatakan beberapa sumber, yakni murid dan peneliti.Murid
bahwa: “Variabel secara sederhana dapat diartikan untuk mendapatkan tentang kemampuan heading
ciri dari individu, obyek, gejala, peristiwa yang bola dalam permainan sepakbola, sedangkan
dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif”. peneliti untuk melihat tingkat keberhasilan
Sarwono (2006:53) mendefinisikan: “Variabel implementasi model berpasangan dan hasil
ialah sesuatu yang berbeda atau bervariasi atau kemampuan heading bola serta aktivitas siswa
konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat dalam proses pembelajaran.
nilai-nilai”. Sedangakan Sugiyono (2008:60),
mengatakan bahwa: “Variabel penelitian pada F. Teknik pengumpulan data
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk Adapun teknik dan alat pengumpulan data
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang kelas sebagai berikut :
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. 1. Tujuan :Untuk mengukur
Dalam penelitian ini variabel yang akan diselidiki kemanpuan heading bola dalam
terdiri atas tiga. Ketiga variabel yang dikaji dalam permainan sepakbola.
penelitian tindakan olahraga ini, yaitu: 2. Pelaksanaan :siswa berdiri pada
1. Variabel input : Murid SMP Negeri jarak 1,5dengan saling berhadapan
7 Alla Kabupaten Enrekang dan melakukan heading
2. Variabel proses : Model bola.
berpasangan 3. Penilaian : Mengamati
3. Variabel output : Meningkatkan kemampuan heading bola seperti gerakan
kemampuan heading bola dalam badan, arah bola,
permainan dan gerakan lanjutan yang dilakukan
sepakbola oleh murid apakah sudah
benar.
C. Subjek penelitian
G. Indikator penilaian
Dalam penelitian tindakan kelas ( PTK )
Dalam penelitian tindakan olahraga ini
ini yang menjadi subjek penelitian adalah murid
yang akan dilihat indikator kinerjanya selain
SMPNegeri 7 AllaKabupaten Enrekang yang
murid adalah peneliti, karena peneliti merupakan
terdiri dari 38 siswa dengan komposisi perempuan
fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap
20 orang dan laki-laki 18 orang.
kinerja siswa.
D. Instrumen penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Alat Setelah melakukan dan menyelesaikan 2
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah siklus penelitian, peneliti bersama teman yang
bola sepak standar, bola plastik, sumpritan, bertindak sebagai tim penilai yang melakukan
kamera ( dokumentasi ), alat tulis, personil yang pengamatan, melakukan diskusi dan refleksi,
terlibat. maka dalam hal ini akan diuraikan hasil penelitian
Personil yang terlibat dalam penelitian ini yang dilanjutkan pembahasan dari hasil tersebut.
adalah ada 2 (dua) yaitu satu orang sebagai A. Hasil Penelitian
1. Siklus 1 (Pertama) dengan menggunakan alat yang sesungguhnya
1. Perencanaan siklus 1 pada permainan sepakbola.
Pada tahap perencanaan pada siklus 1
terdiri dari 2 kali pertemuan, adapun
beberapa langkah dalam perencanaan,
yaitu sebagai berikut: B. Pembahasan Tiap Siklus
a. Persiapan siklus 1. Siklus I
Persiapan tindakan yang dilakukan a. Pertemuan pertama siklus I
dalam penelitian ini adalah sebagai Teori dari Drs. Daryanto (2009:03)
berikut: sebagai hasil belajar, perubahan yang
1. Membuat rencana kegiatan terjadi dalam diri seseorang
yang memuat materi tentang berlangsung secara berkesinambungan
pembelajaran pada permainan tidak statis. Satu perubahan yang
sepakbola terjadi akan menyebabkan perubahan
2. Membuat jadwal pelaksanaan berikutnya dan akan berguna bagi
penelitian. kehidupan ataupun proses belajar
3. Membuat daftar nama-nama berikutnya.
siswa yang menjadi subjek Sehingga pencapaian yang
penelitian diperoleh pada siklus pertama
b. Implementasi tindakan menunjukkan bahwa kemampuan
Tindakan yang dilakukan secara heading bola dalam permainan
kronologis sebagai berikut: sepakbola murid SMPN 7 Alla
1. Mempersiapkan alat-alat yang Kabupaten Enrekang masih banyak
akan dipergunakan sebelum dalam kategori sedang. Dalam hal ini
proses belajar mengajar bahwa kemampuan heading bola yang
dimulai. dilakukan dalammodelberpasangan ,
2. Memberikan motivasi untuk murid kelas VIII SMPN 7 Alla
mengarahkan siswa agar Kabupaten Enrekang masih ada dalam
bersemangat dan bersedia kategori tidak tuntas.
menerima pelajaran. Hal ini disebabkan karena murid
3. Menjelaskan materi dan tujuan kelas VIII SMPN 7 Alla Kabupaten
yang akan dicapai. Enrekang masih dalam tahap
4. Mengecek daftar nama-nama pengenalan tentang model
murid yang menjadi subjek berpasangan. Sehingga murid tersebut
Penelitian. terkadang melakukan pembelajaran
2. Pelaksanaan siklus 1 tersebut secara setengah hati dan
Pelaksanaan atau tindakan pada merasa acuh.Sebab murid banyak
siklus 1 dilakukan sebanyak 2 kali berasumsi bahwa model berpasangan
pertemuan. Adapun tahapan yang merupakan model pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa sebelum biasa-biasa saja dan kurang memiliki
pelajaran dimulai, yaitu : tantangan dan dianggap mudah namun
1. Murid berbaris kenyataannya pada saat dilakukan
2. Mengecek nama murid murid tersebut masih kaku dan kurang
3. Berdo’a maksimal terutama pada murid
4. Penyampaian materi pelajaran dan perempuan.
tujuan pembelajaran Sejak awal pertemuan yang
5. Pemanasan dilakukan oleh peneliti, setelah
6. Memulai materi pembelajaran memberikan pengarahan tentang tujuan
Setelah membagi murid di bariskan dan manfaat dari model berpasangan
menjadi empat baris maka peneliti memjelaskan ini didalam keterkaitan yang dimiliki
bentuk pembelajaran yang akan dilakukan oleh kemanpuan heading bola dalam
murid dan memberikan contoh sebelum memulai permainan sepakbola.Akan tetapi yang
materi yang akan di berikan kepada murid terjadi adalah banyak murid yang
tersebut. Adapun materi pembelajaran yang sekedar mendengar saja tanpa
diberikan pada murid pada siklus ini adalah memberikan respon yang berupa
pertanyaan-pertanyaan kepada peneliti. baik pada saat melakukan heading bola, (4)
Disamping itu bahwa pelaksanaan seringnya ada rasa mengeluh dan malas terutama
model berpasangan yang diberikan terhadap murid perempuan. Sehingga peneliti
kurang diserap dengan baik oleh murid melakukan tindakan pada siklus selanjutnya yaitu
dan tidak maksimal sesuai materi siklus yang kedua.
siklus yang diberikan. Selain itu 2. Siklus II
kebanyakan murid dikelas tersebut a. Pertemuan pertama siklus II
lebih menginginkan jenis olahraga dan Menurut Daryanto (2009:04)
permainan yang lain. perubahan tingkah laku terjadi kerena
b. Pertemuan Kedua siklus I ada tujuan yang akan di capai.
Menurut Daryanto (2009:03) dalam Perbuatan belajar terarah kepada
perbuatan belajar, perubahan perubahan tingkah laku yang benar
perubahan itu senantiasa bertambah disadari.Misalnya, seorang yang
dan tertuju untuk memperoleh sesuatu belajar mengetik, sebelumnya sudah
yang lebih baik dari sebelumnya. bisa mengetik tetapi tingkat
Dengan demikian makin banyak usaha kecakapannya masih rendah, sampai
belajar itu dilakukan, makin banyak kecakapan yang tinggi di capainya.
dan makin baik perubahan yang di Dengan demikian perubahan belajar
peroleh perubahan yang bersifat aktif yang di lakukan senantiasa terarah
artinya bahwa perubahan itu tidak kepada tingkah laku yang telah di
terjadi dengan sendirinya malainkan tetapkannya.
karena usaha orang yang bersangkutan. Setelah melihat hasil yang dicapai
Sehingga pada pertemuan kedua pada siklus pertama yang menunjukkan
sampai berakhirnya siklus pertama dalam kategori sedang, selanjutnya
telihat semangat murid untuk dilakukan siklus kedua. Hal ini
mempraktekkan heading bola pada dilakukan agar supaya pencapaian
permainan sepakbola.Hal ini di tandai target peneliti bahwa semua murid
dengan adanya murid yang meminta SMPN 7 Alla Kabupaten Enrekang
bimbingan ketika praktek di lapangan, sekurang-kurangnya dalam kategori
walaupun masih ada murid yang masih cukup. Setelah melihat keadaan yang
pasif. Terutama untuk murid terjadi pada siklus pertama yaitu
perempuan mereka tidak hanya pasif adanya proses pelaksanaan yang
akan tetapi mereka juga sering kurang maksimal, maka pada siklus
bersenda gurau dan kadang tidak kedua ditindak lanjuti dengan
memperhatikan materi yang di memperketat pengawasan pada setiap
praktekkan. Sehingga hasil ketika murid yang melakukan gerakan-
mereka di suruh mempraktekkan gerakan serta melakukan variasi baru
caraheading bola pada permainan dalam model pembelajaran yang
sepakbola mereka terlihat kaku dan melakukan heading bola sambil
bahkan ada yang tidak tahu sama sekali bermain.
apa yang di perintahkan Setelah murid menyadari hasil
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka yang dicapai pada siklus pertama,
meningkatkan kemampuan heading bola dalam maka murid mulai antusias untuk
permainan sepakbola murid SMPN 7 Alla bertanya sebelum melakukan
Kabupaten Enrekang untuk siklus pertama belum perlakuan maupun pada saat
dapat terealisis dengan maksimal dalam proses melakukan perlakuan.Dalam
pelaksanaan modelberpasangan . Sebab dari melakukan setiap gerakan, murid tidak
penilaian langsung dalam hasil, kendala yang lagi melakukan gerakan tambahan
utama dialami adalah(1). Pada saat memberikan ataupun kekurangan dalam melakukan
penjelasan materi murid masih banyak yang heading bola serta gerakan-
bermain-main dan acuh. (2). Terutama gerakannya. Murid telah menyadari
perempuan, yang masih kaku dan malu- malu benar bahwa tujuan dan manfaat dari
untuk melakukan heading bola dengan baik dan modelberpasangan bukan hanya
benar, (3). Pada saat melakukan heading bola sekedar kepentingan dari peneliti.
murid belum bisa menerapkan posisi badan yang Akan tetapi memberikan kontribusi
dalam kemempuan dasar heading bola KESIMPULAN DAN SARAN
dalam permainan sepakbola murid
SMPN 7 Alla Kabupaten Enrekang A. Kesimpulan
bagi dirinya, sehingga membantu Kesimpulan yang dapat ditarik dari
murid dalam memperagakan gerakan- penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah
gerakan dalam melakukan heading sebagai berikut : Aktivitas Murid kelas VIII
bola dalam permainan sepakbola. SMPN 7 Alla Kabupaten Enrekang dalam
b. Pertemuan kedua siklus II melakukan kemampuan heading dengan
Menurut Daryanto (2009:04), pendekatan model pembelajaran berpasangan
Mengatakan perubahan yang di peroleh secara efektif mengalami peningkatan yang cukup
seseorang setelah melakukan proses berarti. Peningkatan hasil belajar tersebut dilihat
belajar meliputi perubahan keseluruhan pada perolehan ketuntasan hasil belajar secara
tingkah laku. Jika seseorang belajar klasikal maupun Individu yang mengalami
sesuatu, sebagai hasilnya ia akan peningkatan baik. Berarti hipotesis yang
mengalami perubahan tingkah laku menyatakan jika model berpasangan digunakan
secara menyeluruh dalam sikap maka kemampuan heading bola dalam permainan
keterampilan, pengetahuan, dan sepakbola Murid VIII SMPN 7 Alla Kabupaten
sebagainya. Enrekang diterima dengan baik oleh murid.
Dengan adanya kesadaran yang
dimiliki oleh murid kelas VIII SMPN 7
B. Saran
Alla Kabupaten Enrekang, maka
Dari kesimpulan di atas telah terbukti
pelaksanaan model berpasangan dapat
bahwa dengan pelaksanaan headingdengan
lebih mudah dilakukan oleh setiap
pendekatan model pembelajaran berpasangan
murid. Oleh karena Itu setelah
dapat meningkatkan kemampuan heading dalam
melakukan evaluasi pada siklus kedua,
permainan sepak bola pada murid, maka peneliti
menunjukkan bahwa kemampuan
sarankan sebagai berikut:
heading bola dalam permainan
1. Untuk Kepala Sekolah, agar kiranya dapat
sepakbola murid SMPN 7 Alla
membantu memfasilitasi kebutuhan dalam
Kabupaten Enrekang yaitu
pembelajaran pendidikan jasmani.
memperoleh hasil peningkatan yang
2. Agar kiranya guru penjas yang ada di sekolah
sangat baik. Dari hasil persentase data
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
rentang peningkatan dilihat dari hasil
melaksanakan pembelajaran pendidikan
perindividu sebab murid yang menjadi
jasmani.
subyek pada penelitian tindakan ini
3. Murid diharapkan untuk dapat lebih
masuk dalam kategori sedang keatas
memahami pentingnya pendidikan jasmani
hal ini di tunjang dengan:
sebagai penopang dalam mata pelajaran yang
1. Pada saat peneliti
lain.
memberikan penjelasan
4. Untuk peneliti selanjutnya, agar mampu lebih
materi pada murid sudah
memilih model pembelajaran yang lebih baik
banyak yang
seperti pelaksanaan heading bola model
memperhatikan
berpasangan dengan berbagai variasi model
2. Murid sudah mampu
pembelajaran.
melakukanheading bola
pada permainan sepakbola
dan sikap badan pada saat
heading bola sudah bagus.
Dengan demikian penelitian tindakan yang
dilaksanakan pada murid SMPN 7 Alla Kabupaten
Enrekang hanya dilakukan sampai pada siklus
kedua.
DAFTAR PUSTAKA Wina Sanjaya 2008, Strategi Pembelajaran
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Remaja.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2009. Penelitian


Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran


Kreatif & Inovatif. AV
Publisher.jakarta

Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega,


1990. Strategi Belajar
Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung:
FPTK-IKIP Bandung.

Haddade, Ilyas, Tola Ismail, 1991.


PenuntunMengajar dan Melatih Sepakbola Diktat

FPOK IKIP Ujung pandang.

Harvey, Gill. 2003. Tehnik Mengoper dan


Menembak.jakarta PT. Gapura Mitra
Sejati.

Midgley, 2000. Ensiklopedi Olahraga. Semarang:


Dahara Prize

Muhajir, 2004. Pendidikan Jasmanni, Teori dan


Praktek SMA. Jakarta :Erlangga.

Muhammad Risal, 2011.Pengukuran ranah Afektif


dan Psikomotor.

Lutan, Rusli. 1988. Pedoman pengajar buku


belajar keterampilan motorik:
pengantarteori dan metode.Jakarta:
Pendidikan dan Kebudayaan.

Sucipto, 2000.Sepakbola. Jakarta: Departemen


pendidikan nasional

Sugeng, Bambang. 2004. Sepakbola, Taktik &


Teknik Bermain. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Wibawa, Agusta. 2004. Sepakbola. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai