Anda di halaman 1dari 6

Original Article

Pengaruh Latihan Lari Sprint 20 Meter Terhadap Kecepatan Tendangan Dollyo Chagi Pada
Siswa Ekstrakurikuler Taekwondo

Agnes Sopiyah Maliza1*, Iyakrus2, Herri Yusfi 3, Arizky Ramadhan4


1,2,3,4
Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sriwijaya, Inderalaya, Sumatera Selatan, Indonesia.
Email: agnesmaliza26@gmail.com1*, iyakrusanas@yahoo.com2, herriyusfi@fkip.unsri.ac.id3,
arizkyramadhan@fkip.unsri.ac.id4

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan lari sprint 20 meter terhadap
kecepatan tendangan dollyo chagi pada siswa ekstrakurikuler taekwondo SMP Negeri 6 OKU.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experiment dengan bentuk one group
pretest-posttest design. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa ekstrakurikuler taekwondo
SMP Negeri 6 OKU. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Instrumen pada penelitian ini
adalah tes kecepatan tendangan dollyo chagi. Data diambil dari tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest). Perlakuan dalam penelitian ini berupa latihan latihan lari sprint 20 meter selama 6 minggu
dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data uji
hipotesis diketahui thitung (12,15) > ttabel (1,70), maka thitung > ttabel sehingga H1 diterima dan H0 ditolak.
Pernyataan H1 tersebut yaitu terdapat pengaruh latihan lari sprint 20 meter terhadap kecepatan
tendangan dollyo chagi pada siswa ekstrakurikuler taekwondo SMP Negeri 6 OKU. Implikasi pada
penelitian ini yaitu latihan latihan lari sprint 20 meter dapat digunakan sebagai bentuk latihan untuk
meningkatkan kecepatan tendangan dollyo chagi pada olahraga taekwondo.

Kata kunci: Latihan lari sprint 20 meter, kecepatan, tendangan dollyo chagi,
Taekwondo.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of 20-meter sprint training on dollyo chagi kick speed in
taekwondo extracurricular students at SMP Negeri 6 OKU. The method used in this study was a quasy
experiment in the form of a one group pretest-posttest design. The population in this study were all
taekwondo extracurricular students at SMP Negeri 6 OKU. The sample in this study amounted to 30
people. The instrument in this study was the dollyo chagi kick speed test. Data were taken from the
initial test (pretest) and posttest (posttest). The treatment in this study was in the form of 20-meter
sprint training for 6 weeks with a training frequency of 3 times a week. Based on the research results
and analysis of hypothesis testing data, it is known that tcount (12.15) > ttable (1.70), then tcount >
ttable so that H1 is accepted and H0 is rejected. The H1 statement is that there is an effect of the 20-
meter sprint training exercise on dollyo chagi kick speed in taekwondo extracurricular students at SMP
Negeri 6 OKU. The implication of this study is that the 20 meter sprint training exercise can be used as
a form of training to increase the speed of dollyo chagi kicks in taekwondo sports.

Keywords: 20 meter sprint training, speed, dollyo chagi kick


Taekwondo.
Correspondence author: name, afiliation, country. E-Mail: xxx@yahoo.com

Jurnal KEJAORA is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

PENDAHULUAN menumbangkan lawan. Pada umumnya, teknik


dasar atau gerakan dasar taekwondo hampir
Beladiri taekwondo membutuhkan
mirip dengan olahraga beladiri lainnya yaitu
teknik yang baik dalam setiap jenisnya,
tendangan, pukulan dan tangkisan. Sejalan
Poomsae lebih mempelajari gerakan jurus –
dengan pendapat Kurniawan dalam Har dan
jurus taekwondo sedangkan kyorugi
Sepriadi (2019: 45) bahwa kegiatan
mempelajari gerakan taekwondo untuk
taekwondo dilakukan dengan tiga teknik dasar (2022: 3) tendangan dolyo chagi merupakan
yakni pukulan, tangkisan, tendangan, elakan, tendangan yang dilakukan dengan arah gerak
serta hindaran. Gusnelia dkk (2022: 82) melingkar, dengan perkenaan kura-kura kaki
berpendapat taekwondo merupakan seni bela dan sasaran tendangan adalah perut,
diri yang menggunakan tangan dan kaki sebag punggung dan kanan-kiri badan. Sedangkan
ai senjata beladiri dalam menaklukkan lawann Erwina dkk (2022: 114) dollyo chagi adalah
ya. Selain itu, Puspitaningtias (2018: 12) salah satu tendangan yang menghasilkan
mengatakan taekwondo merupakan seni perta point pada arah sasaran perut, rusuk, ulu hati,
rungan dengan tangan kosong yang merupaka dan kepala. Untuk meningkatkannya
n dasar dari seni beladiri, membangun kekuata memerlukan kecepatan saat melakukan
n dengan melatih kaki dan tangan sehingga m serangan. Salah satu bentuk latihan yang
enyatu dengan tubuh agar bisa bergerak beba tepat adalah latihan lari sprint 20 meter, dari
s leluasa, sehingga dapat digunakan ketika me sekian banyak lari jarak jarak pendek atau
nghadapi situasi yang kritis. Taekwondo sprint seperti lari sprint 200 meter, 150 meter,
merupakan cabang olahraga yang 100 meter, 50 meter, latihan lari sprint 20
membutuhkan kontraksi yang kuat dan cepat, meter termasuk latihan yang mudah dan
biasa disebut power. Penggunaan tendangan sesuai dengan kriteria siswa SMP atau remaja
dalam pertandingan harus dilakukan dengan karena dengan jarak yang sedikit serta
cepat dan terus menerus sehingga sulit bagi dilakukan secara terus menerus atau continue
lawan untuk melakukan penghindaran, dapat membantu agar kecepatan kaki siswa
tangkisan dan balasan. Selain membutuhkan ekstrakurikuler taekwondo SMP Negeri 6 OKU
power yang kuat, seorang atlet taekwondo saat melakukan tendangan terutama
juga harus mempertimbangkan kecepatan. tendangan dollyo chagi dapat lebih cepat dan
Tendangan merupakan komponen penting membuahkan hasil dalam kegiatan
dalam olahraga taekwondo terutama pada ekstrakurikuler maupun bertanding. Menurut
pertandingannya. Beberapa tendangan yang Sumarno (2022: 24) ekstrakurikuler adalah
paling umum dalam taekwondo yaitu dollyo suatu wadah minat atau bakat yang bertujuan
chagi, ap chagi, yeop chagi, deol chagi, dwi untuk mencapai tujuan baik pendidikan
hurigi, dan dwi chagi. Rozikin dan Hidayah (20 maupun prestasi, tingkat percaya diri ini
15: 33) mengemukakan bahwa dollyo chagi ad sangat penting karena dalam percaya diri
alah tendangan yang dilakukan dengan arah g siswa lebih antusias berpartisipasi dalam
erak melingkar, ke arah badan dan atas denga kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler
n perkenaan bagian kura-kura kaki dan sasara merupakan aktivitas pendidikan siswa diluar
n tendangan yaitu seluruh bagian badan yang jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler
dilindungi body protector (pelindung badan) da disekolah harus menyediakan berbagai
n kepala yang dalam perlindungan (legal scorr kebutuhan latihan dan segala sesuatu untuk
ing area). Tendangan dollyo chagi adalah membuat para siswa tertarik untuk melakukan
tendangan yang dilakukan dengan arah gerak kegiatan fisik, kegiatan ini dapat dijadikan
melingkar, dengan perkenaan kura-kura kaki sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat
dan sasaran tendangan adalah perut, mengikuti kegiatan tersebut (Hartati &
punggung dan kanan-kiri badan (Pranata & Kusnanik, 2017: 99).
Santika, 2022: 3). Selain itu, Cahyani (2015:4) Hasil observasi yang dilakukan peneliti
pada saat melakukan tendangan dollyo chagi, sebagai asisten pelatih pada siswa
posisi tungkai yang akan menendang memiliki ekstrakurikuler taekwondo di SMP Negeri 6
tumpuan yang bisa dimanfaatkan untuk OKU pada saat latihan dilaksanakan dalam
menghasilkan tendangan yang sempurna. melakukan teknik tendangan dollyo chagi
Dalam hal ini, peneliti memilih tendangan siswa ekstrakurikuler taekwondo SMP Negeri
dollyo chagi karena termasuk tendangan yang 6 OKU belum menguasi teknik tendangan
sering dilakukan. Tendangan dollyo chagi yaitu dollyo chagi dengan baik dan kurangnya
tendangan kearah samping dengan cara variasi latihan yang diterapkan pelatih
memutar pinggang dan menendang, sehingga kecepatan tendangan dollyo chagi
sasarannya pada perut dan kepala. siswa ekstrakurikuler taekwondo SMP Negeri
Tendangan dollyo chagi merupakan 6 OKU pada saat bertanding belum
tendangan yang sering memperoleh poin saat meningkat. Ketika pertandingan berlangsung
bertanding. Menurut Prananta & Santika sering sekali lambat membalas serangan,
tendangan mudah dihindari oleh lawan, tidak Sumber: Anggara (2022: 20)
memperoleh poin saat melakukan serangan,
dan lambat menghindari serangan, akibatnya
mengalami kekalahan. Berdasarkan uraian di HASIL DAN PEMBAHASAN
atas, peneliti berkeinginan melakukan Hasil penelitian dari 30 sampel yang
penelitian dengan judul “Pengaruh Latihan Lari diambil pada siswa ekstrakurikuler taekwondo
Sprint 20 Meter Terhadap Kecepatan SMP Negeri 6 OKU, dari data pretest
Tendangan Dollyo Chagi Pada Siswa kecepatan tendangan dollyo chagi diperoleh
Ekstrakurikuler Taekwondo SMP Negeri 6 rata – rata (mean) adalah 17,5 standar deviasi
OKU”. adalah 54,38, data terbesar adalah 22 dan
data terkecil adalah 8 dan rentangnya adalah
METODE 14. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada table
di bawah ini:
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah quasy experiment dengan Tabel 2. Distribusi Data Hasil Pretest
bentuk one group pretest-posttest design. No. Keterangan Hasil
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada 1. Sampel (N) 30
tidaknya pengaruh antara variabel bebas 2. Data Terbesar 22
terhadap variabel terikat (independent 3. Data Terkecil 8
variables dan dependen variables) (Sugiyono, 4. Rentang 14
2019 : 114). Penelitian ini bertujuan untuk 5. Banyak Kelas Interval 6
mengetahui pengaruh latihan lari sprint 20
6. Panjang Kelas 2
meter terhadap kecepatan tendangan dollyo 7. Mean 17,5
chagi pada siswa ekstrakurikuler taekwondo
8. Modus 17,88
SMP Negeri 6 OKU. Populasi pada penelitian i
9. Simpangan Baku 54,38
ni yaitu seluruh siswa ekstrakurikuler
taekwondo SMP Negeri 6 OKU. Sampel pada 10. Kemiringan Kurva -0,006
penelitian ini berjumlah 30 orang. Penelitian ini
Selanjutnya, hasil posttest kecepatan
dilaksanakan pada tanggal 05 Oktober s/d 09
tendangan dollyo chagi yang dilakukan oleh
November 2022. Setelah diberi perlakuan
siswa ekstrakurikuler taekwondo SMP Negeri
selama 6 minggu kemudian dilakukan tes
6 OKU dengan sampel 30 orang, diperoleh
kecepatan tendangan dollyo chagi kembali
rata-rata (mean) adalah 20,76, standar deviasi
sebagai tes akhir (posttest) untuk melihat
adalah 60,11, data terbesar adalah 29 dan
perbandingan antara hasil tes awal (pretest)
data terkecil 13 dan rentangnya adalah 16.
dengan hasil tes akhir (posttest). Instrumen ya
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di
ng digunakan dalam penelitian ini adalah instr
bawah ini:
umen yang disusun oleh Anggara (2022: 19)
dengan cara pelaksanaan yaitu: subyek berdiri
dibelakang garis batas sejauh jangkauan Tabel 3. Distribusi Data Hasil Posttest
masing- masing atlet dari sasaran (target).
No. Keterangan Hasil
Pada aba-aba “siap”, atlet bersiap untuk
1. Sampel (N) 30
memulai, pada aba-aba “ya” atlet melakukan
2. Data Terbesar 29
tendangan dollyo chagi dengan waktu 10 detik
dan dihitung banyaknya jumlah tendangan 3. Data Terkecil 13
4. Rentang 16
dollyo chagi yang didapat, bila ada subyek
5. Banyak Kelas Interval 6
yang teknik tendangannya salah, tidak
perkenaan dengan target atau tidak bunyi 6. Panjang Kelas 3
maka tendangan dollyo chagi tersebut tidak 7. Mean 20,76
mendapat poin atau tidak di hitung. 8. Modus 21,04
9. Simpangan Baku 60,11
Tabel 1. Standar Nilai Kecepatan Tendangan 10. Kemiringan Kurva -0,004
Kategori Putra
Berdasarkan hasil tes awal (pretest)
Sangat sekali >24
diketahui bahwa diperoleh data terbesar
Baik 19-23 adalah 22 dan data terkecil adalah 8 dengan
Sedang 16-18
Kurang 13-15
Kurang Sekali < 12
rata-rata 17,5. Setelah diberikan latihan lari latihan di tahun berikutnya. Menurut
(sprint) 20 meter selama 6 minggu dengan Kridasuwarso (2018: 3) latihan lari (sprint) 20
frekuensi latihan 3 kali seminggu dan meter merupakan lari dengan jarak pendek
intensitas 70-80% ternyata terdapat pengaruh karena dengan jarak yang ditentukan yaitu 20
tendangan dollyo chagi dengan data terbesar meter dan dilakukan dengan waktu singkat.
adalah 29 dan data terkecil adalah 13, Latihan dengan jarak 0-20 meter adalah jarak
dengan rata-rata 20,76. Sehingga terdapat yang diperlukan untuk membangun suatu
kenaikan rata-rata 3,26. Untuk lebih jelasnya percepatan lari, jarak lari 20 meter merupakan
bisa dilihat pada tabel dibawah ini: jarak akhir-akhir percepatan, menuju mulainya
suatu kecepatan lari maksimal (30 meter),
Tabel 4. Daftar Perbandingan Hasil Pretest jarak ini juga terdiri dari waktu kecepatan
dan Posttest reaksi dan waktu percepatan. Pelari diminta
Hasil Data Mea Kenaikan untuk berlari secepat mungkin melewati batas
Data
Terkeci n Mean yang telah ditentukan. Latihan ini dapat
Terbesar
l membantu siswa dalam mengembangkan
Pretest 22 8 17,5 3,26 kemampuan dalam hal kecepatan tendangan
Posttes 20,76 dollyo chagi dalam pertandingan taekwondo.
29 13 Taekwondo merupakan cabang olahraga yang
t
Pengujian dalam normalitas data, rumus berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau
yang digunakan adalah uji kemiringan kurva seni beladiri dengan menggunakan teknik kaki
atau Km person. Berdasarkan perhitungan di dan tangan kosong atau tidak menggunakan
atas, diketahui bahwa nilai kemiringan kurva senjata apapun (Berutu, 2022: 1). Selain itu,
untuk data pretest adalah (-0,006) kemudian Menurut Iyakrus (2012) tujuan dan sasaran inti
nilai kemiringan kurva untuk data posttest latihan adalah agar dapat membantu
adalah mengembangkan skill kemampuan dan
(-0,004). Berdasarkan nilai-nilai tersebut, maka prestasi optimal dengan empat aspek yaitu
baik pada saat pretest maupun posttest data fisik, teknik, taktik dan mental. Jika hal itu tidak
terdistribusi normal yaitu terletak antara (-1) dan diperlukan maka terbuka peluang untuk
(+1). Berdasarkan informasi hasil uji hipotesis menyalurkan rasa bosan dengan berbagai
diketahui thitung (12,15) > ttabel (1,70), maka macam bentuk, yang kemungkinan justru akan
terdapat perbedaan signifikan antara tes awal merugikan. Untuk itu perlu dibuat selingan
(pretest) dengan tes akhir (posttest). Oleh dengan latihan yang bervariasi. Siswa
karena itu, H0 ditolak dan H1 diterima. ekstrakurikuler taekwondo membutuhkan
Pernyataan H1 tersebut yaitu “Terdapat latihan lari (sprint) 20 meter untuk
Pengaruh Latihan Lari (Sprint) 20 Meter meningkatkan kecepatan tendangan dollyo
Terhadap Kecepatan Tendangan Dollyo Chagi chagi. Salah satu tujuan keolahragaan adalah
pada siswa ekstrakurikuler taekwondo SMP peningkatan prestasi olahraga, pencapaian
Negeri 6 OKU”. prestasi diperlukan adanya pembinaan sedini
mungkin melalui pencarian, pemantauan
PEMBAHASAN bakat, pembibitan, pendidikan, serta pelatihan
Berdasarkan kriteria penelitian olahraga yang didasarkan pada ilmu
diperlukan pembahasan untuk menyusul hasil pengetahuan dan teknologi secara lebih efektif
penelitian yang akan dibahas tentang hasil untuk peningkatan kualitas organisasi
data pretest dan posttest serta hasil data olahraga baik tingkat pusat maupun daerah
Pengaruh latihan lari (sprint) 20 meter (Yusfi, dkk 2019: 78). Oleh karena itu
terhadap kecepatan tendangan dollyo chagi tendangan dollyo chagi memerlukan
pada siswa ekstrakurikuler taekwondo SMP kecepatan dalam tendangan agar dapat
Negeri 6 OKU dengan kriteria sebagai berikut: melakukan serangan dan menghindari
Penelitian ini dilakukan 6 minggu dengan serangan lawan. Menurut Widyastuti (2017:16)
frekuensi latihan 3 kali seminggu sesuai kecepatan adalah kemampuan berpindah dari
dengan pendapat Harsono (2017: 14) efiensi satu tempat ke tempat yang lain dalam waktu
teknik setelah 6 minggu latihan tujuannya ialah yang sesingkat-singkatnya.
guna regenerasi fisiologis - psikologis dari Berdasarkan hasil tes awal (pretest)
pusat sistem syaraf atau central nervous menunjukkan bahwa hasil kecepatan
sistem (CNS) sebelum permulaan musim tendangan dollyo chagi pada siswa
ekstrakurikuler taekwondo SMP Negeri 6 OKU UCAPAN TERIMA KASIH
dengan menendang mengenai sasaran/target Penelitian dan pembuatan artikel ini banyak
diperoleh data terbesar adalah 22 dan data mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
terkecil adalah 8, dengan rata-rata 17,5. karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih
Setelah diberi perlakuan berupa latihan lari yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya
(sprint) 20 meter selama 6 minggu dengan kepada yang terhormat:
frekuensi latihan 3 kali seminggu ternyata 1. Destriani, M. Pd selaku Koordinator
terdapat kenaikan kecepatan dalam Program Studi Pendidikan Jasmani dan
tendangan dollyo chagi dengan rata-rata Kesehatan FKIP Universitas Sriwijaya.
sebesar 3,26 dari perbedaan tes awal (pretest) 2. Dr. Iyakrus, M.Kes., selaku Pembimbing
ke tes akhir (posttest). Sehingga data terbesar Akademik yang telah memberikan
tes akhir (posttest) adalah 29 dan data terkecil bimbingan, inspirasi. motivasi, saran, dan
adalah 13, dengan rata-rata 20,76. Setelah di masukan dalam penyelesaian penelitian
uji data pretest dan posttest berdistribusi ini.
normal, maka dilakukan pengujian hipotesis 3. Dr. Herri Yusfi, M.Pd., selaku Pembimbing
dengan menggunakan “uji t”. Kriteria pengujian Jurnal yang telah memberikan bimbingan,
hipotesisnya yaitu tolak H0 jika thitung < ttabel (α - informasi, masukan dan solusi dalam
1), dan terima H1 jika thitung> ttabel (1-α ), dimana t penyelesaian artikel ini.
1-α adalah t yang terdapat pada tabel 4. Seluruh staff dosen dan pegawai Program
distribusi t dengan dk = n – 1 dan peluang (1- Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
α ). Jika diperoleh thitung 12,15 dengan dk = 30 yang telah memberikan pengetahuan,
– 1 = 29 dan taraf kepercayaan 0,95 ( α = dukungan dan membantu kelancaran
0,05) maka dapat dihitung nilai ttabel, karena dk penelitian ini.
= 29 dan nilai pada tabel tersebut adalah 1,70. 5. Kedua orang tua dan keluarga besar yang
Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui thitung telah memberikan dorongan secara moril
(12,15) > ttabel (1,70), maka terdapat perbedaan dan finansial selama menyusun penelitian.
signifikan antara tes awal (pretest) dengan tes 6. Pelatih dan siswa ekstrakurikuler
akhir (posttest). Oleh karena itu, H0 ditolak dan Taekwondo SMP Negeri 6 OKU yang telah
H1 diterima. Pernyataan H1 tersebut yaitu bersedia memberikan bantuan dalam
“Terdapat Pengaruh Latihan Lari (Sprint) 20 penelitian ini.
Meter Terhadap Kecepatan Tendangan Dollyo 7. Semua pihak yang terlibat namun tidak
Chagi pada siswa ekstrakurikuler taekwondo dapat peneliti sebutkan satu persatu.
SMP Negeri 6 OKU”.

DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
Anggara, A. (2022). Pengaruh Latihan
analisis data, dari hasil tes awal (pretest) dan
Menggunakan Resistance Band
tes akhir (posttest) terdapat peningkatan rata-
Terhadap Daya Tahan Tendangan
rata sebesar 3,26. Dan setelah dilakukan uji
Dollyo Chagi. Jurnal Fakultas Keguruan
hipotesis dengan statistik uji t, dengan taraf
& Ilmu Pendidikan Kuningan, 3(1), 16-
signifikasi 0,05 thitung 12,15 sedangkan ttabel 1,70,
27.
maka thitung>ttabel, sehingga dapat diambil
Berutu, M. (2022). Pengembangan Video
simpulan bahwa latihan lari (sprint) 20 meter
Intructional Variasi Latihan Serang
berpengaruh terhadap kecepatan tendangan
Menggunakan Paching Pad Atlet
dollyo chagi pada siswa ekstrakurikuler Pemula Taekwondo Tahun
taekwondo SMP Negeri 6 OKU.
2021 (Doctoral dissertation, UNIMED).
Cahyani, F. D. (2015). Pengaruh Latihan
Beban Menggunakan Pemberat Kaki
Terhadap Kemampuan Tendangan
Dollyo Chagi Atlet Putra Taekwondo
Kabupaten Dharmasraya. Jurnal Ilmu
Keolahragaan, 1(1).
Erwina, D., Zarwan, Z., Suwirman, S., Asnaldi,
A., & Yaslindo, Y. (2022). Daya Ledak
Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Momtong Dollyo Chagi Taekwondoin Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.
Se-Kabupaten Kepahiang. Sport Sumarno, A. (2022). Survey Tingkat Percaya
Science, 22(2), 113-122. Diri Pelajar Putri dalam Ekstrakurikuler
Gusnelia, S., Hermanzoni, H., Umar, U., & Pencak Silat. JUDIKA (Jurnal
Setiawan, Y. (2022). Pengaruh Latihan Pendidikan Unsika), 10(1), 23-31.
Pliometrik Terhadap Peningkatan Daya Widiastuti. (2017). Tes dan Pengukuran
Ledak Otot Tungkai Atlet Taekwondo Olahraga. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Dojang Kodim 03/04 Agam Bukittinggi. Persada.
Jurnal Patriot, 4(1), 81-94. Yusfi, H., Ani, D., & Ana, D. (2019). Evaluasi
Har. P. F. & Sepriadi. (2019). Hubungan Daya Program Pembinaan Puslatda Cabang
Ledak Otot Tungkai dan Olahraga Anggar Sumatera Selatan
Kelentukanmdengan Kemampuan Dalam Menghadapi PON Jawa
Tendangan Dollyo Chagi. Jurnal Barat. Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan
Pendidikan Olahraga. 2(8). 44-52. Kesehatan, 8(2).
Harsono. (2017). Periodisasi Program
Pelatihan. Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya.
Hartati dan Kusnanik W Nining. (2017). Sport
science. Physical and Physyological
Profil Of Junior High School Student In
Indonesia. Issue 1:96-99.
Iyakrus. (2012). Penerapan Closed Skill dan
Open Skill dalam Latihan Sepaktakraw
di Penjas FKIP Universitas Sriwijaya.
Jurnal Altius: Jurnal Olahraga dan
Kesehatan 6 (1).
Kridasuwarso, B. (2018, November).
Penyusunan model tes kecepatan
reaksi melalui aba-aba start dan lari
cepat sejauh 10-20 meter. In Prosiding
Seminar dan Lokakarya Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri
Jakarta (Vol. 3, No. 01, pp. 1-8).
Puspitaningtias, Frisna D. (2018). Pengemban
gan Buku Taekwondo Poomsae Taegeu
k 1 Sampai 8. Fakultas Ilmu Keolahragaa
n, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogya
karta.
Prananta, I. G. N. A. C., & Santika, I. G. P. N.
A. (2022). Hubungan Koordinasi Mata K
aki dan Power Otot Tungkai Terhadap T
endangan Momtong Dollyo Chagi. Jurnal
Porkes (Jurnal Pendidikan Olahraga
Kesehatan & Rekreasi) Vol. 5, No. 1, Hal
01-11.
Rozikin, A., & Hidayah, T. (2015). Hubungan
Fleksibilitas Dan Kekuatan Otot
Tungkai Terhadap Hasil Tendangan
Eolgol Dollyo Chagi Pada Olahraga
Taekwondo. Journal of Sport Sciences
and Fitness, 4(1), 32–36.

Anda mungkin juga menyukai