Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Latihan Dollyo .

… (Ghulam Zaky Nidhomuddin Firdaus) [1]

PENGARUH LATIHAN DOLLYO CHAGI MENGGUNAKAN GAWANG


MODIFIKASI DAN PYONGYO TERHADAP KETERAMPILAN
TENDANGAN DOLLYO CHAGI PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER
TAEKWONDO SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA

THE EFFECT OF DOLLYO CHAGI TRAINING USING WICKET


MODIFICATION AND PYONGYO TO DOLLYO CHAGI KICKING
TECHNIQUE ON MEMBER OF TAEKWONDO EXTRACURRICULAR
IN YOGYAKARTA KOLESE DE BRITTO SENIOR HIGH SCHOOL
Oleh: Ghulam Zaky Nidhomuddin Firdaus (14601241013), Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Yogyakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan dollyo chagi menggunakan gawang
modifikasi dan pyongyo terhadap keterampilan tendangan dollyo chagi pada peserta ekstrakurikuler
taekwondo SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.
Metode yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah
seluruh peserta ekstrakurikuler taekwondo SMA Kolese De Britto Yogyakarta berjumlah 12 orang.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive
sampling dengan teknik pembagian sampel menggunakan ordinal pairing. Instrumen yang digunakan
adalah tes keterampilan tendangan dollyo chagi. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan
menggunakan analisis uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
latihan dollyo chagi menggunakan gawang modifikasi dan pyongyo terhadap keterampilan tendangan
dollyo chagi pada peserta ekstrakurikuler taekwondo SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Dari
kelompok eksperimen Mean Difference sebesar 10 dan dibandingkan dengan rata-rata pretest sebesar
17,40 menghasilkan peningkatan keterampilan tendangan dollyo chagi sebesar 57,47% sedangkan
pada kelompok kontrol Mean Difference sebesar 3,8 dan dibandingkan dengan rata-rata pretest
sebesar 16,40 menghasilkan peningkatan keterampilan tendangan dollyo chagi sebesar 23,17%.

Kata Kunci : Latihan, dollyo chagi, gawang modifikasi, pyongyo, keterampilan, ekstrakurikuler,
taekwondo.
Abstract
This research was conducted to find out whether there was any significant increase dollyo
chagi kicking technique using wicket modification and pyongyo on members of Taekwondo
extracurricular in Yogyakarta Kolese De Britto Senior High School. This research was an
experimental research and using pre test-post test control group design. Population of this research
are 12 members of Taekwondo extracurricular in Yogyakarta Kolese De Britto Senior High School.
Sample of this research are 10 members. Sample technique used in this research is purposive
sampling with ordinal pairing to divide the sample. The instrument used in this research is dollyo
chagi kicking technique-test. This research used t-test as analysis technique. The research showed that
there was significant effect of dollyo chagi training using wicket modification and pyongyo to dollyo
chagi kicking technique on mambers of Taekwondo extracurricular in Yogyakarta Kolese De Britto
Senior High School. Mean difference score of experimental group is 10 and when being compared
with average of pretest score which was 17.40, the increasing percentage of dollyo chagi kicking
technique-test was 57.47 %. Meanwhile, in control group, mean difference score was 3.8 and when
being compared with the average of pretest score which was 16.40, the increasing percentage of
dollyo chagi kicking technique-test was 23.17 %.

Key words : Training, dollyo chagi, wicket modification, pyongyo, technique, extracurricular,
taekwondo.
[2] Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Edisi 1 Tahun 2018

PENDAHULUAN kekuatannya yang lebih besar daripada


Taekwondo merupakan salah satu tangan, walaupun teknik tendangan lebih
cabang olahraga beladiri yang berasal dari sukar dilakukan daripada teknik tangan.
Korea. Olahraga beladiri ini sangat Namun dengan latihan-latihan yang benar,
terkenal dan berkembang pesat di baik dan terarah, teknik tendangan akan
Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan menjadi senjata yang dahsyat untuk
banyaknya club, pelaksanaan kejuaraan melumpuhkan lawan.
diberbagai tingkat, dan di sekolah-sekolah Dollyo chagi merupakan teknik
telah menerapkan olahraga beladiri dasar tendangan yang diperkenalkan pada
taekwondo dalam salah satu pemula dalam beladiri ini dan sering
ekstrakurikuler. SMA Kolese De Britto digunakan oleh atlet karena lebih mudah
Yogyakarta sendiri terdapat banyak cabang untuk mendapatkan poin dan lebih efektif
ekstrakurikuler olahraga yang aktif seperti pada saat bertanding. Pernyataan tersebut
bola basket, sepak bola, bola voli, flag diketahui dari hasil penelitian
football, futsal, tenis meja, tenis lapangan, Rachmahani (2017: 49-52), dengan judul
pencak silat, taekwondo, dan wing chun penelitian efektivitas tendangan checking
yang sering diikut sertakan dalam berbagai yeop chagi, dollyo chagi, dan idan dollyo
kejuaraan. Prestasi yang pernah diraih chagi dalam membuka serangan pada
peserta ekstrakurikuler SMA Kolese De pertandingan taekwondo kyorugi kelas
Britto Yogyakarta dalam cabang olahraga senior di UPI Challenge National
taekwondo adalah juara 3 kejuaraan Taekwondo Championship tahun 2016
Poomsae UGM Open 2016, juara 1 dan 2 dengan hasil presentase hasil akhir dollyo
Bupati Bantul Cup kategori poomsae chagi sebesar 20,11%, checking yeop
junior putra 2017, sebagai atlet terbaik chagi sebesar 15,96%, dan idan dollyo
kategori poomsae junior putra dalam chagi sebesar 12,50% untuk atlet putra
Bupati Bantul Cup 2017 , dan 2 juara 3 dan dollyo chagi sebesar 13,79%,
Bupati Bantul Cup kategori kyourugi checking yeop chagi sebesar 10,28%, dan
junior putra 2017. idan dollyo chagi sebesar 7,69% untuk
Beladiri taekwondo memerlukan atlet putri.
penguasaan teknik yang baik dan benar Pada kenyataannya sebagian besar
baik teknik tendangan, pukulan, dan seni. peserta ekstrakurikuler SMA Kolese De
Penguasaan teknik tersebut akan Britto Yogyakarta belum memiliki
berpengaruh dalam kualitas sebuah teknik. keterampilan dalam melakukan tahap-
Teknik tendangan sangat penting karena tahap teknik tendangan dollyo chagi yang
Pengaruh Latihan Dollyo .… (Ghulam Zaky Nidhomuddin Firdaus) [3]

baik dan benar. Peneliti mengetahui hal Latihan


tersebut ketika melihat peserta Latihan merupakan kegiatan atau
ekastrakurikuler taekwondo SMA Kolese aktivitas yang berkelanjutan dan
De Britto Yogyakarta dalam melakukan terprogram, mulai dari latihan yang ringan
tendangan dollyo chagi saat latihan. hingga latihan yang berat untuk mencapai
Kesalahan yang sering dilakukan peserta suatu prestasi. Latihan menurut Tirtawirya
didik antara lain adalah ketika (2006: 1), “merupakan suatu proses
mengangkat lutut terlalu rendah sehingga berkelanjutan yang merupakan gabungan-
melakukan tendangan tidak sesuai dengan gabungan dari exercise yang diprogram
sasaran, selain itu perkenaan punggung dengan baik dan menggunakan metode
kaki tidak tepat dengan sasaran baik dari yang tepat”. Training menurut Harsono
bentuk maupun posisi perkenaan kaki. (2017: 50), adalah “proses yang sistematis
Sehingga untuk memperbaiki teknik dan dari berlatih atau kerja, yang dilakukan
bentuk tendangan maka diberikan secara berulang ulang, dengan kian hari
rangsangan menggunakan gawang kian menambah beban latihan atau
modifikasi dan pyongyo. Latihan pekerjaannya”. Sistematis dalam
menggunakan gawang modifikasi dan pengertian ini adalah berencana, menurut
pyongyo tersebut diharapkan dapat pola dan system tertentu, menurut jadwal,
memperbaiki kesalahan sehingga dalam dari mudah ke sukar, metodis, dari
pertandingan menggunakan PSS sederhana ke yang lebih kompleks.
(Protector Scorring System) dapat Latihan yang tepat hendaknya
menghasilkan poin menggunakan menerapkan prinsip-prinsip dasar latihan
tendangan dollyo chagi dengan teknik guna mencapai aktivitas fisik yang
yang baik dan benar. maksimal bagi seseorang atlet. Prinsip-
Berdasarkan uraian, maka prinsip agar tujuan latihan tercapai
penelitian ini ingin mengkaji tentang menurut Sukadiyanto (2002: 14-18), antara
“Pengaruh Latihan Dollyo Chagi lain adalah prinsip individual, prinsip
Menggunakan Gawang Modifikasi dan adaptasi, prinsip beban lebih (overload),
Pyongyo Terhadap Keterampilan prinsip beban bersifat progresif, prinsip
Tendangan Dollyo Chagi Pada Peserta spesifikasi (kekhususan), prinsip latihan
Ekstrakurikuler Taekwondo SMA Kolese bervariasi, prinsip pemanasan dan
De Britto Yogyakarta”. pendinginan (warm-up and cool-down),
prinsip periodisasasi (latihan jangka
panjang), prinsip berkebalikan
[4] Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Edisi 1 Tahun 2018

(reversibilitas), prinsip tidak moderat penelitian ini menggunakan paralon


berlebihan (tidak berlebihan), prinsip berbentuk gawang dengan diameter
latihan sistematik. berukuran 2,3 cm dan panjang 90 cm.
Dollyo Chagi Tinggi paralon disesuaikan dengan sasaran
Dollyo chagi merupakan salah setiap masing-masing peserta
satu dari beberapa tendangan dasar dalam ekstrakurikuler taekwondo SMA Kolese
beladiri taekwondo, karena dollyo chagi De Britto Yogyakarta. Gawang modifikasi
merupakan ibu dari segala tendangan yang dalam penelitian ini menggunakan paralon
mana tendangan yang kompleks terbentuk karena mudah didapat, murah, praktis, dan
dari tendangan dollyo chagi. Dollyo chagi aman, selain itu, palang dari paralon ini
menurut Tirtawirya (2005: 24), adalah berfungsi untuk menimbulkan efek jera
“tendangan serong atau memutar dengan agar peserta ekstrakurikuler berusaha tidak
perkenaan ap chuk atau bal deung”. menyentuh paralon dan apabila menyentuh
Bagian yang digunakan untuk perkenaan tidak menimbulkan cidera.
dari tendangan dollyo chagi adalah bagian Pyongyo merupakan alat yang
punggung kaki (bal deung). Dollyo chagi digunakan untuk melatih tendangan pada
dapat diaplikasikan dalam pertandingan bagian sasaran yang ingin dilatih. Pyongyo
kyorugi untuk menyerang dan membalas yang digunakan pada penelitian ini
serangan lawan baik dengan berbahan bantalan busa yang dilapisi oleh
menggunakan step ataupun tidak kulit oscar . Pyongyo memiliki panjang
menggunakan step tendangan. keseluruhan 43 cm sedangkan panjang
Keterampilan dollyo chagi sangat pada bagian pegangan 5 cm dan lebar
diperluakan bagi atlet taekwondo karena bagian sasaran atau bantalan busa 22 cm.
tenadangan ini memiliki peluang yang Pyongyo berfungsi untuk membentuk
besar untuk mendapatkan poin dalam perkenaan pada punggung kaki dalam
pertandingan. Keterampilan yang baik melakukan tendangan dollyo chagi.
akan diperoleh jika dilakukan secara benar Pyongyo yang digunakan merupakan target
dan berulang-ulang sehingga yang umum digunakan pada saat latihan.
memunculkan otomatisasi gerakan pada Taekwondo
keterampilan yang dilatih. Taekwondo menurut Suryadi
Gawang Modifikasi dan Pyongyo (2002: 1), terdiri dari 3 kata: tae berarti
Gawang modifikasi merupakan kaki/menghancurkan dengan teknik
sebuah benda yang digunakan sebagai tendangan, kwon berarti
penghalang. Gawang modifikasi dalam tangan/menghantam dan mempertahankan
Pengaruh Latihan Dollyo .… (Ghulam Zaky Nidhomuddin Firdaus) [5]

diri dengan teknik tangan, serta do yang METODE PENELITIAN


berarti seni/cara mendisiplinkan diri. Maka Jenis dan Desain Penelitian
jika diartikan secara keseluruhan, Penelitian ini merupakan penelitian
Taekwondo adalah cara mendisiplinkan eksperimen. Penelitian eksperimen
diri/seni beladiri yang menggunakan teknik menurut Sugiyono (2016: 109), adalah
kaki dan tangan kosong. Maka jika metode penelitian yang digunakan untuk
diartikan secara sederhana, Tae Kwon Do mencari pengaruh perlakuan tertentu
berarti seni atau cara mendisiplinkan diri terhadap yang lain dalam kondisi yang
atau seni bela diri yang menggunakan terkendalikan. Desain penelitian yang
teknik kaki dan tangan kosong. Tiga digunakan dalam penelitian ini adalah
kategori pada cabang olahraga beladiri “Pretest-Postest Kontrol Group Design”,
taekwondo menurut Suryadi (2002: XV) yaitu desain penelitian yang terdapat
yaitu jurus dalam beladiri Taekwondo pretest sebelum diberi perlakuan dan
(Poomsae), Teknik pemecahan benda posttest setelah diberi perlakuan, dengan
keras (Kyukpa), dan Pertarungan dalam demikian dapat diketahui lebih akurat,
beladiri taekwondo (Kyorugi). karena dapat membandingkan dengan
Ekstrakurikuler diadakan sebelum diberi perlakuan
Ekstrakurikuler menurut Wibowo (Sugiyono, 2016: 112). Penelitian ini akan
(2015: 2), adalah suatu kegiatan yang membandingkan hasil pretest dan posttest
dilakukan diluar jam sekolah yang antara kelompok kontrol dan kelompok
berfungsi untuk mewadahi dan eksperimen yakni keterampilan tendangan
mengembangkan potensi, minat dan bakat dollyo chagi. Perlakuan yang diberikan
siswa. Kegiatan ekstrakurikuler menurut dalam penelitian ini adalah dengan bentuk
Direktorat Pembina SMA dalam Wibowo perlakuan latihan tendangan dollyo chagi
(2015: 2), juga diartikan sebagai kegiatan menggunakan gawang modifikasi dan
pendidikan diluar mata pelajaran dan pyongyo untuk kelompok eksperimen dan
pelayanan konseling untuk membantu kelompok kontrol dengan program yang
pengembangan peserta didik sesuai dengan berbeda tanpa menggunakan gawang
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat modifikasi dan pyongyo. Perlakuan
melalui kegiatan yang secara khusus dilaksanakan tiga kali per minggu atau 16
diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kali pertemuan dengan waktu tatap muka
kependidikan yang berkemampuan dan 90-100 menit.
berkewenangan di sekolah.
[6] Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Edisi 1 Tahun 2018

Teknik sampling yang digunakan


adalah sampling purposive, yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2016:126). Jumlah
sampel yang dibutuhkan setelah dari
Gambar 1. Desain Penelitian populasi yaitu berjumlah 10 siswa. Sampel
Keterangan: yang diperoleh dari sampling purposive
Pretest : Tes awal sebelum sampel tersebut diberikan pretest dan setelahnya
diberi perlakuan. dibagi menjadi 2 kelompok sesuai dengan
PKOP : Pembagian kelompok ranking hasil pretest untuk menentukan
dengan cara ordinal pairing. kelompok treatment. Teknik pembagian
KEL 1 : Kelompok eksperimen sampel dalam penelitian ini yaitu
menggunakan gawang modifikasi dan menggunakan ordinal pairing.
pyongyo. DATA, INSTRUMEN DAN TEKNIK
KEL 2 : Kelompok kontrol tanpa PENGUMPULAN DATA
menggunakan gawang modifikasi dan Teknik Pengumpulan Data
pyongyo. Teknik pengumpulan data dari
Treatment 1 : Latihan dollyo chagi penelitian ini menggunakan tes
menggunakan gawang modifikasi dan keterampilan tendangan dollyo chagi. Tes
pyongyo. ini menggunakan kamera untuk merekam
Treatment 2 : Latihan dollyo chagi tanpa video pada saat melakukan teknik
menggunakan gawang modifikasi dan tendangan dan rubik tes keterampilan
pyongyo. tendangan dollyo chagi dalam
Posttest : Tes akhir setelah sampel pengambilan data pretest dan posttest.
diberi perlakuan. Untuk mengukur keterampilan tendangan
Tempat dan Waktu Penelitian dollyo chagi peserta melakukan tendangan
Penelitian ini dilaksanakan di SMA sebanyak satu kali kaki kanan dan satu
Kolese De Britto Yogyakarta. Waktu kali kaki kiri secara bergantian untuk
penelitian 9 Februari -17 Maret 2018. dicatat pada rubik/tabel instrumen
Populasi dan Sampel Penelitian penilaian keterampilan tendangan dollyo
Populasi dalam penelitian ini chagi.
adalah seluruh peserta ekstrakurikuler
taekwondo SMA Kolese De Britto
Yogyakarta yang berjumlah 12 putra.
Pengaruh Latihan Dollyo .… (Ghulam Zaky Nidhomuddin Firdaus) [7]

Validitas dan Reabilitas Instrumen TEKNIK ANALISIS DATA


Penelitian Penulis melakukan penghitungan
Instrumen penelitian ini telah di secara statistik dari data yang
validasi oleh tiga ahli yakni bapak Dr. dikumpulkan melalui hasil tes akhir.
Devi Tirtawirya, M.Or sebagai validator Setelah itu semua diperiksa dengan teliti
teknik dan program latihan Taekwondo, dan cermat. Selanjutnya menyusun,
bapak Dr. Agus Susworo Dwi menganalisis, dan mengolah data dengan
Marhaendro, M.Pd. sebagai validator menggunakan rumus statistik dari
penilaian instrumen, dan Asep Santoso kumpulan hasil pretest dan posttest.). Uji-t
sebagai validator kisi-kisi dan teknik dapat dilakukan setelah memenuhi
tendangan dollyo chagi dalam taekwondo. persyaratan yang harus dipenuhi yaitu
data yang dianalisis harus berdistribusi
Validasi instrumen dilakukan oleh
normal, untuk itu perlu dilakukan uji
ahli setelah itu dilanjutkan dengan uji coba
normalitas dan uji homogenitas (Arikunto,
instrumen penelitian agar kevalidan
2006: 299).
instrumen lebih kuat dan akurat. Ujicoba
HASIL PENELITIAN DAN
validitas dan reliabilitas dilaksanakan di
PEMBAHASAN
SMA Al Azhar 9 Yogyakarta. Untuk
Deskripsi Data
mencari validitas dan reabilitas pada tes ini
Penelitian ini digunakan untuk
peneliti menggunakan aplikasi SPSS 23.0.
mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan
Tabel 1. Hasil Validitas Tes dollyo chagi menggunakan gawang
Keterampilan Tendangan Dollyo chagi
modifikasi dan pyongyo terhadap
Harga r Harga Keteran keterampilan tendangan dollyo chagi pada
Indikator
hitung r tabel gan
peserta ekstrakurikuler taekwondo SMA
Sikap
0,707 0,631 Valid Kolese De Britto Yogyakarta. Penelitian
Awalan
Tendangan 0,683 0,631 Valid ini dilaksanakan di SMA Kolese De Britto
Sikap
0,841 0,764 alid Yogyakarta sampel penelitian ini sebanyak
Akhir
10 orang peserta ekstrakurikuler sabuk
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Tes
Keterampilan Tendangan Dollyo chagi putih, kemudian sampel dibagi menjadi

Instrumen Harga alpha Keterangan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen

Konsisten/ dan kelompok kontrol. Pembagian sampel


Reliabilitas 0,795
Reliabel menggunakan teknik ordinal pairing. Hasil
penelitian tersebut dideskripsikan sebagai
berikut:
[8] Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Edisi 1 Tahun 2018

Tabel 3. Deskripsi Statistik Tingkat Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji


Hasil Latihan Dollyo chagi Normalitas Kelompok Kontrol
Menggunakan Gawang Modifikasi dan Kesimpulan
Pyongyo Kelompok Eksperimen dan No Variabel Asymp.Sig
Kontrol Pretest Normal
1 Pretest 0,200
Skor Normal
Statistik Skor Kontrol 2 Postest 0,110
Eksperimen
Rata-rata 17,40 16,40
Tengah 16 15 Hasil penghitungan kedua tabel di
Simpangan atas baik kelompok eksperimen maupun
3.79 4.10
baku
Range 9 11 kelompok kontrol yang menggunakan uji
Terendah 15 12 Kolmogorov-Smirnov terhadap hasil
Tertinggi 24 23 latihan dollyo chagi menggunakan gawang

Tabel 4. Deskripsi Statistik Tingkat modifikasi dan pyongyo menunjukan


Hasil Latihan Dollyo chagi bahwa Asymp.Sig kedua variabl > 0,05
Menggunakan Gawang Modifikasi dan
Pyongyo Kelompok Eksperimen dan sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua
Kontrol Postest variabel baik kelompok eksperimen
Skor maupun kelompok kontrol adalah normal.
Statistik Skor Kontrol
Eksperimen
Rata-rata 27,40 20,20
Uji Homogenitas
Tengah 27 18 Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji
Simpangan 4,50 Homogenitas Kelompok Eksperimen
1,14
baku
Levene's Test for Equality of
Range 3 11
Variances
Terendah 26 17
Tertinggi 29 28
F Sig.
Analisis Data Pretest 0,024 0,881
Postest 3,000 0,122
Uji Normalitas
Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji
Normalitas Kelompok Eksperimen Hasil penghitungan dengan levene
statistik di atas menunjukan bahwa data
No Variabel Asymp.Sig Kesimpulan
tersebut homogen, dimana didapatkan
1 Pretest 0,056 Normal hasil untuk data pretes 0,881 dan untuk
2 Postest 0,200 Normal data posttest 0,122 yang berarti nilai Sig
data > 0,05 sehingga data tersebut
homogen.
Pengaruh Latihan Dollyo .… (Ghulam Zaky Nidhomuddin Firdaus) [9]

Tabel 8. Tabel Uji-t Kelompok sedangkan pada kelompok kontrol Mean


Eksperimen Difference sebesar 3,8 dan dibandingkan

t-test for equality dengan rata-rata pretest sebesar 16,40


of Means menghasilkan peningkatan keterampilan
Sig. (2-tailed) tendangan dollyo chagi sebesar 23,17%.
Dollyo 0,008 Pembahasan
Chagi Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh latihan dollyo chagi
Tabel 9. Tabel Uji-t Kelompok Kontrol menggunakan gawang modifikasi dan
t-test for equality of pyongyo terhadap keterampilan tendangan
Means
dollyo chagi pada peserta ekstrakurikuler
Sig. (2-tailed) taekwondo SMA Kolese De Britto
Dollyo 0,021 Yogyakarta. Berdasarkan analisis
Chagi
penelitian, diperoleh peningkatan terhadap
kedua kelompok baik eksperimen maupun
Tabel uji-t di atas dapat dilihat
kontrol. Peningkatan kelompok
bahwa hasil pada posttest kelompok
eksperimen lebih besar dibandingkan
eksperimen ataupun kontrol memiliki nilai
dengan kelompok kontrol. Peningkatan
signifikansi < 0,05. Kelompok eksperimen
tersebut karena adanya pemberian
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,008 <
perlakuan latihan dollyo chagi
0,05, sedangkan kelompok kontrol
menggunakan gawang modifikasi dan
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,021 <
pyongyo terhadap kelompok eksperimen
0,05, jadi Ho ditolak dan Ha diterima,
selama 16 kali pertemuan. Pernyataan
sehingga terdapat pengaruh latihan dollyo
tersebut dapat dibuktikan dengan
chagi menggunakan gawang modifikasi
peningkatan skor kelompok eksperimen
dan pyongyo terhadap keterampilan
sebesar 57,47% dan kelompok kontrol
tendangan dollyo chagi pada peserta
sebesar 23,17%.
ekstrakurikuler taekwondo SMA Kolese
Peningkatan ketrampilan tendangan
De Britto Yogyakarta.
khususnya pada teknik dollyo chagi
Mean Difference pada kelompok
didapatkan dari proses latihan yang
eksperimen sebesar 10 dan dibandingkan
terstruktur, menurut Tirtawirya (2006: 1),
dengan rata-rata pretest sebesar 17,40
latihan merupakan “suatu proses
menghasilkan peningkatan keterampilan
berkelanjutan yang merupakan gabungan-
tendangan dollyo chagi sebesar 57,47%
gabungan dari excersice yang deprogram
[10] Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Edisi 1 Tahun 2018

dengan baik dan menggunakan metode Implikasi


yang tepat”. Bentuk suatu latihan harus Adanya pengaruh latihan dollyo
disesuaikan dengan karakteristik chagi menggunakan gawang modifikasi
kemampuan dan kebutuhan yang akan dan pyongyo terhadap keterampilan
dilatih sehingga latihan sesuai dan tepat tendangan dollyo chagi pada peserta
sasaran. Materi suatu latihan harus ekstrakurikuler taekwondo SMA Kolese
terkemas dengan baik sehingga bentuk De Britto Yogyakarta, maka penelitian ini
latihan harus disesuaikan dengan media mempunyai implikasi praktis bagi pihak-
secara bertahap dan tingkat kesulitan yang pihak terkait terutama bagi pelaku olahraga
berbeda. Penggunaan alat yang tepat akan taekwondo.
memberikan pengalaman berlatih yang Setelah diketahui hasil penelitian
baik terhadap gerakan yang akan dilatih, latihan dollyo chagi menggunakan gawang
selain itu dapat mendukung terbentuknya modifikasi dan pyongyo terhadap
latihan yang kreatif dan variatif. keterampilan tendangan dollyo chagi pada
SIMPULAN DAN SARAN peserta ekstrakurikuler taekwondo SMA
Simpulan Kolese De Britto Yogyakarta, bagi
Terdapat pengaruh yang signifikan pembina atau pelatih, dapat dijadikan
latihan dollyo chagi menggunakan gawang sebagai sarana evaluasi kualitas latihan
modifikasi dan pyongyo terhadap yang telah dilakukan agar keterampilan
keterampilan tendangan dollyo chagi pada tendangan dollyo chagi peserta
peserta ekstrakurikuler taekwondo SMA ekstrakurikuler taekwondo menjadi lebih
Kolese De Britto Yogyakarta. Mean baik dan benar. Hasil penelitian ini dapat
Difference kelompok eksperimen sebesar dijadikan acuan untuk menambah motivasi
10 dan dibandingkan dengan rata-rata bagi peserta ekstrakurikuler taekwondo
pretest sebesar 17,40 menghasilkan dalam kegiatan latihannya untuk
peningkatan keterampilan tendangan meningkatkan keterampilan tendangan
dollyo chagi sebesar 57,47% sedangkan dollyo chagi.
pada kelompok kontrol Mean Difference Saran
sebesar 3,8 dan dibandingkan dengan rata- Terkait dengan simpulan dalam
rata pretest sebesar 16,40 menghasilkan penelitian ini, maka peneliti menyarankan
peningkatan keterampilan tendangan bagi pembina/pelatih ekstrakurikuler
dollyo chagi sebesar 23,17%. taekwondo, dalam memilih bentuk latihan
sebaiknya memperhatikan karakteristik
peserta ekstrakurikuler sehingga dapat
Pengaruh Latihan Dollyo .… (Ghulam Zaky Nidhomuddin Firdaus) [11]

meningkatkan kemampuan dan Sukadiyanto. (2002). Teori dan


Metodologi Latihan Fisik
keterampilan secara kompleks.
Petenis. Yogyakarta: FIK
Bagi sekolah, harus mampu UNY.
memberikan fasilitas yang mendukung
Suryadi, V.Y. (2002). Taekwondo
kegiatan ekstrakurikuler agar peserta dapat Poomsae Taeguek. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
meningkatkan kemampuan dan
keterampilan secara maksimal. Tirtawirya, D. (2006). Metode Melatih
Fisik Taekwondo. Yogyakarta:
Bagi peneliti lain yang ingin
FIK UNY
melakukan penelitian sejenis dapat
________. (2005). Metode Melatih Teknik
melakukan penelitian ulang dengan sampel
dan Taktik Taekwondo.
yang lebih banyak serta melakukan kontrol Yogyakarta: FIK UNY.
terhadap faktor-faktor yang dapat
Wibowo, Y.A. & Andriyani, F.D. (2015).
mempengaruhi proses penelitian. Pengembangan Ekstrakurikuler
Olahraga Sekolah. Yogyakarta:
Daftar Pustaka
UNY Press.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.

Depdikbud. (2003). Undang-Undang RI


Nomor 20 tahun 2003 Pasal 3,
Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

Harsono. (2017). Kepelatihan Olahraga


Teori dan metodologi. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.

Rachmahani, W. (2017). Efektivitas


Tendangan Checking Yeop
Chagi, Dollyo Chagi, dan Idan
Dollyo Chagi dalam Membuka
Serangan pada Pertandingan
Taekwondo Kyorugi Kelas
Senior di UPI Challenge
National Taekwondo
Championship Tahun 2016.
Skripsi. Yogyakarta. FIK. UNY.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian


Kombinasi. Bandung: CV.
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai