Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN TES VARIASI LATIHAN PAD WORK TERHADAP KECEPATAN

PUKULAN DALAM CABANG OLAHRAGA MUAY THAI PADA ATLET BOA MUAY THAI

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH
BAYU REKI YUSTIANTO
NIM 170631635061

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
APRIL 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Muay Thai adalah seni bela diri yang berasal dari negara Thailand para peneliti dan praktisi Muay
Thai yakin bahwa seni bela diri ini sudah ada selama dua ribu tahun (Saifoden, 2018),
terciptanya bela diri ini diakibatkan pada saat peperangan dan saat itu kerajaan Thailand tidak
mempunyai senjata. Perkembangan Muay Thai di Indonesia sangat lah pesat karena banyak
sekali camp atau perguruan yang sudah berdiri di kota-kota besar maupun pelosok daerah. Oleh
karena itu di tahun 2019 atlet Indonesia berhasil meraih 3 medali perunggu di kanca
internasional, perolehan medali ini sangat menggemparkan Indonesia hingga menpora sangat
melirik olahraga Muay Thai yang berkembang pesat. Banyak sekali penelitian atau jurnal yang
sudah dibuat untuk membantu meningkatkan olahraga Muay Thai di Indonesia contohnya: 1.
Hubungan power otot tungkai dan kelincahan terhadap frekuensi tendangan push kick pada
anggota ukm Muay Thai Indonesia IKIP Mataram tahun akademik 2016/2017 2. Survei kondisi
fisik atlet pusat pelatihan Muay Thai 3. Analisis Frekuensi Serangan Partai Penyisihan Cabang
Olahraga Muay Thai Kelas 48 Kg Putra pada PON XX Papua Tahun 2021. Jurnal yang sudah
dibuat menggunakan ilmu sport science dan lebih mengarah ke dalam tes dan pengukuran,
sementara itu Muay Thai belum mempunyai tes terstandart. Perbedaan Muay Thai dari bela diri
lain terdapat di teknik dan gerakan, untuk menyerang Muay Thai menggunakan tangan, siku,
lutut, dan kaki. Pada teknik pukulan Muay Thai lebih mengarah ke bagian muka dan badan, ada
3 jenis teknik pukulan di Muay Thai yaitu jab/straight, hook, dan uppercut. Pengaruh yang
sangat signifikan dalam teknik pukulan adalah kecepatan dan menurut saya belum ada tes untuk
mengukur kecepatan di olahraga bela diri Muay Thai.

1.2 Rumusan Masalah


Menurut saya berdasarkan permasalahan diatas belum ada penelitian yang terstandart untuk
mengetahui pengaruh kecepatan pukulan di olahraga bela diri Muay Thai.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan pukulan pada olahraga seni bela diri
Muay Thai.
1.4 Produk Penelitian
Produk penelitian ini menggunakan media video intstrusksional melakukan tes kecepatan
pukulan menggunakan variasi latihan pad work dalam cabang olahraga Muay Thai.
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Muay Thai

Muay Thai adalah seni bela diri yang berasal dari negara Thailand, para peneliti yakin
bela diri ini sudah ada selama dua ribu tahun yang lalu (Saifoeden, 2018). Perbedaan bela
diri Muay Thai dari bela diri lain terdapat di teknik dan gerakan, dalam hal menyerang
Muay Thai menggunakan tangan, kaki, siku, dan lutut (Christoph Delph, 2012). Begitu
juga dalam hal bertahan Muay Thai menggunakan daya tahan otot dan tulang untuk
menahan serangan. Atlet Muay Thai di Thailand harus menjalani pelatihan yang panjang
dan sangat intensif sebelum mereka dapat berpartisipasi dalam kompetisi. Karena Mereka
harus bertahan selama 5 ronde diatas ring untuk menyerang dan bertahan. Di Indonesia
sendiri perkembangan bela diri ini sangat lah pesat sudah banyak sekali event dan
seminar untuk memperkenalkan Muay Thai kepada masyarakat.

2.1.2 Pukulan Muay Thai

Teknik dasar pukulan Muay Thai ada 3 jenis yaitu jab/straight, hook, dan uppercut. Di
setiap jenis pukulan memiliki arti dan arah yang berbeda yaitu 1. Jab/straight adalah
pukulan dengan lintasan lurus dengan sasaran bagian depan muka atau badan bagian
depan.

(Pukulan Jab)
Sumber: Christoph Delph

(Pukulan Straight)
Sumber: Christoph Delph

2. Hook adalah pukulan dengan lintasan menyamping dengan sasaran pipi, rahang, atau
samping badan

(Pukulan Hook Kiri)


Sumber: Christoph Delph

(Pukulan Hook Kanan)


Sumber: Christoph Delph

3. Uppercut adalah pukulan dengan lintasan dari bawah ke atas dengan sasaran dagu atau
tubuh depan bagian bawah.

(Pukulan Uppercut Kanan)


Sumber: Chirstoph Delph

(Pukulan Uppercut Kiri)


Sumber: Christoph Delph

4. Variasi latihan pukulan Muay Thai menggunakan boxing pad

(Pukulan Straight)
Sumber: Christoph Delph
2.1.3 Tes Dan Pengukuran

Tes dan pengukuran dapat digunakan sebagai sarana pengembangan tujuan dalam proses
latihan. Hasil yang didapat juga bisa dipakai sebagai penilaian kemajuan latihan,
memperbaiki program latihan, dan merekam kamajuan peserta didik dan hal lain yang
dirasa perlu untuk meningkatkan efektivitas latihan. Banyak sekali manfaat atau
penggunaan tes dan pengukuran di dalam Pendidikan yaitu 1. Membangkitkan motivasi
dalam hal pengajaran 2. Membantu peneliti atau guru untuk mengevaluasi 3. Membantu
untuk mengevaluasi diri sendiri dan bisa mengembangkan ketrampilan yang lain.
BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BOA Muay Thai yang beralamat di Jl. Bunga
tanjung no. 14 Jatimulyo, Lowokwaru, Kota Malang

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan Mei sampai bulan Juli 2022

B. Model Penenelitian dan Pengembangan

Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian dan pengembangan


ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) yaitu
merupakan suatu model penelitian yang di dalamnya mempresentasikan tahapan
secara sistematika dan sistematis dalam penggunaan juga bertujuan untuk
mencapai hasil yang di inginkan (Mulyanitiningsih, 2016). Tujuan utama
menggunakan model penelitian ini untuk mendesain dan mengembangkan sebuah
produk yang efektif dan efisien seperti gambar berikut:

ADDIE Model
(Sumber: Anglada, 2007)

C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur penelitian dan pengembangan menggunakan model yang


dikembangkan berdasarkan landasan filosofi pendidikan penerapan ADDIE harus
bersifat student center, inovatif, otentik dan inspiratif (Branch, 2009). Prosedur
penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan mengkaji keefektifan produk tersebut (Borg
and Gall, 1983). Dengan kata lain, untuk menghasilkan produk tertentu
diperlukan analisis kebutuhan seperti teknik observasi, kuesioner, wawancara
untuk mendapatkan data atau informasi yang tepat (Budiwanto, 2014).
Berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan, berikut adalah pengertian
dari model penelitian ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation):

1. Analysis (Analisis)

Analisis adalah suatu kegiatan atau proses berfikir untuk menguraikan


suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda
dari setiap komponen dari hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing
dalam suatu keseluruhan yang terpadu (Komaruddin, 2001). Analisis yang
dibutuhkan adalah mengidentifikasi dan mencari permasalahan di camp BOA
Muay Thai yang berkaitan dengan kemampuan dan semangat atlet
menggunakan media atau program yang sudah dibuat selama ini. Setelah itu
peneliti menentukan media pembelajaran dan solusi terbaik menggunakan
media pengembangan untuk meningkatkan kemampuan atlet.

2. Design (Desain)

Desain adalah kegiatan kreatif untuk merencanakan dan merancang


sesuatu yang umumnya fungsional untuk menyelesaikan suatu masalah
tertentu agar memiliki nilai lebih dan menjadi lebih bermanfaat bagi
penggunanya yang belum pernah diciptakan sebelumnya (Reswick, 2008).
Setelah menemukan permasalahan peneliti mulai mendesain atau merancang
media pembelajaran.

3. Development (Pengembangan)

Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang


bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah
terbukti kebenarannya dan juga meningkatkan fungsi untuk menghasilkan
produk baru (Punaji Setyosari, 2013). Pengembangan media yang dilakukan
untuk penelitian ini yaitu membuat video instruksional bagaimana variasi pad
work dapat meningkatkan kecepatan pukulan di cabang olahraga Muay Thai
pada atlet BOA Muay Thai. Dijelaskan juga tahapan untuk menggunakan
boxing pad dengan baik dan benar agar atlet tidak cedera dan nyaman ketika
melakukan latihan.

4. Impelementation (Implementasi)
Implementasi adalah aktivitas yang menganut dalam mekanisme suatu
sistem, bukan sekedar aktivitas biasa tetapi suatu kegiatan yang terencana dan
untuk mencapai tujuan kegiatan (Usman, 2002). Implementasi dilakukan
dengan cara uji coba kelompok besar dan uji coba kelompok kecil yang
melibatkan atlet BOA Muay Thai untuk mengetahui hasil dan respon tentang
pengembangan media variasi pad work.

5. Evaluation (Evaluasi)

Evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas tertentu, Selain dari itu
evaluasi juga dapat di pandang sebagai proses merencanakan, memperoleh,
serta menyediakan informasi yang sangat di perlukan (Purwanto, 2002).
Setelah melakukan semua tahapan dilakukan evaluasi berdasarkan saran atau
masukan dari atlet untuk agar menciptakan produk yang maksimal.

D. Tahap Validasi
Proses validasi ahli dilakukan oleh orang-orang yang benar berkompeten di
bidangnya masing-masing. Pada tahap validasi terdapat tiga yaitu validasi ahli seni bela
diri Muay Thai, ahli kepelatihan Muay Thai dan ahli media.
1. Ahli Muay Thai
Ahli Muay Thai yang dimaksud peneliti adalah Rifky Karimy S, Pd yang
merupakan pemilik dari camp BOA Muay Thai. Sebagai seorang pemilik dan
pelatih di BOA Muay Thai yang juga menggeluti di bidang seni bela diri
hingga menjadi pelatih PON Papua 2021. Materi yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah pengembangan variasi latihan pad work pada atlet BOA
Muay Thai. Validasi ini bertujuan untuk menilai model pengembangan agar
mendapatkan hasil yang baik dan benar

2. Ahli Kepelatihan Muay Thai


Ahli kepelatihan Muay Thai yang dimaksud adalah H. Nisful Laili, S.E
yang merupakan pemilik dari camp Keris Samudera Muay Thai Camp.
Sebagai seorang pemilik dan pelatih di Keris Samudera Muay Thai Camp
beliau memiliki pengalaman di seni bela diri hingga bertanding di Cina dan
menjadi pelatih dan pengurus atlet nasional Muay Thai Indonesia. Materi yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah variasi latihan pad work untuk
meningkatkan kecepatan pukulan atlet Muay Thai. Validasi ini bertujuan
untuk menilai variasi latihan pad work dan bagaimana cara menggunakan
boxing pad secara baik dan benar.

3. Ahli Media
Ahli media yang dimaksud oleh peneliti yaitu Yulingga Nanda Hanief,
M.Or selaku dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Malang. Materi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah variasi latian
pad work untuk meningkatkan kecepatan pukulan atlet Muay Thai
menggunakan media video instruksional. Validasi ini bertujuan untuk menilai
agar aspek-aspek media video instruksional menjadi baik dan benar.

E. Uji Coba

Uji coba media ini digunakan untuk mengumpulkan data sebagai dasar
mengetahui tingkat kelayakan dari produk yang dihasilkan, tahap uji coba dibedakan
menjadi dua yaitu:

1. Uji Coba Kelompok Kecil


Pada tahap uji coba ini melibatkan 5 atlet aktif BOA Muay Thai.

2. Uji Coba Kelompok Besar


Pada Tahap uji coba ini melibatkan 10 atlet aktif BOA Muay Thai.

F. Instrument Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket berupa


kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.

1. Angket (kuesioner)
Angket atau kuesioner merupakan alat untuk mengumpulkan dan mencatatat data
berupa pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subjek penelitian yang diteliti
untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti (Kusumah, 2011).
Pertanyaan tertulis ini diberikan kepada atlet dan para pelatih, metode ini
digunakan untuk mengukur proses pengembangan dari variasi latihan pad work.

2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara mendapatkan informasi yang dilakukan
melalui percakapan dan tanya jawab antara peneliti dengan subyek penelitian
(Budiyono, 2003). Dalam penelitian ini proses tanya jawab akan dilakukan
kepada para atlet dan pelatih untuk mendapatkan informasi dan data yang akurat
mengenai program latihan yang diterapkan di club BOA Muay Thai

3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumentasi ini
berupa foto-foto dan video atlet dan pelatih BOA Muay Thai pada proses
pelatihan variasi pad work.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif kualitatif dan teknik analisis deskriptif kuantitatif berupa persentase.
a. Deskriptif Kualitatif
Teknik analisis deskriptif kualitatif ini menggunakan tiga metode yaitu
1. Latar alamiah, dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen), langsung kesumber data, melakukan observasi dan peneliti adalah
instrumen kunci.
2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul hasil wawancara
dan saran dari para ahli berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan
pada angka.
3. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif. Analisis ini lebih ke
pembentukan abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah dikumpulkan pada
proses penelitian. Jika peneliti merencanakan untuk menyusun teori, arah
penyusunan teori tersebut akan menjadi jelas sesudah data dikumpulkan. Jadi peneliti
dalam hal ini menyusun atau membuat gambaran yang akan menjadi jelas sementara
data dikumpulkan dan bagian-bagiannya diuji.

b. Deskriptif Kuantitatif
Deskriptif kuantitatif ini berbentuk presentase yang digunakan untuk memaparkan
dari hasil penyebaran angket, dimana angket akan disebarkan kepada Orang tua member,
ahli latihan fisik anak, dan ahli media. Teknik pengukuran yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah dengan menggunakan skala likert. Tujuan dari penggunaan
skala likert yaitu untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014)
Daftar Rujukan

Hatmaker, M. & Werner, D. (2004). Boxing Mastery (Advanced Technique, Tactics and
Strategies from the Sweet Science). California: Sandiego.
Imanudin, I. (2014). Bahan Ajar Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung: I Imanudin M. Pd.
Arma Abdoelah. (1981). Olahraga Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: SastraHudaya
Bompa. (2000). Total Trainingfor Young Champions.YorkUniversity: HumanKinetics
Depdikbud. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka
Djoko Pekik. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: FIK UNY
Jonatan Sarwono. (2009). Statistik itu Mudah, Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi
Statistik menggunakan SPSS 16.Yogyakarta: Penerbit Afandi
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Bandung: CV. Tambak
Kusuma
Arikunto, Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: ALFABETA.
Muay Thai Basics: Introductory Thai Boxing Techniques. Berkeley, CA: Blue Snake Books,
2005.
Tiana, R. A. R. (2020). Pesona Gajah Putih Sebagai Motif Khas Pada Kain Thailand.
Syarifoedin Wibowo. (2018). Pengembangan Instrumen Latihan Pliometrik Utomo, S.B., Uklas
M.I. & Yulsiviana Ekawati. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Atlit Yang Layak Masuk
TIM Muaythai Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode TOPSIS. Samarida.
Tiana, R. A. R. (2020). Pesona Gajah Putih Sebagai Motif Khas Pada Kain Thailand.
Christoph Delp (2013). Muaythai Training Exercises: The Ultimate Guide to Fitness, Strength,
And fight preparation
Setyo Budiwanto (2017). Metode Statistika: Untuk Mengolah Data Keolahragaan

Anda mungkin juga menyukai