PUKULAN DALAM CABANG OLAHRAGA MUAY THAI PADA ATLET BOA MUAY THAI
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
BAYU REKI YUSTIANTO
NIM 170631635061
KAJIAN PUSTAKA
Muay Thai adalah seni bela diri yang berasal dari negara Thailand, para peneliti yakin
bela diri ini sudah ada selama dua ribu tahun yang lalu (Saifoeden, 2018). Perbedaan bela
diri Muay Thai dari bela diri lain terdapat di teknik dan gerakan, dalam hal menyerang
Muay Thai menggunakan tangan, kaki, siku, dan lutut (Christoph Delph, 2012). Begitu
juga dalam hal bertahan Muay Thai menggunakan daya tahan otot dan tulang untuk
menahan serangan. Atlet Muay Thai di Thailand harus menjalani pelatihan yang panjang
dan sangat intensif sebelum mereka dapat berpartisipasi dalam kompetisi. Karena Mereka
harus bertahan selama 5 ronde diatas ring untuk menyerang dan bertahan. Di Indonesia
sendiri perkembangan bela diri ini sangat lah pesat sudah banyak sekali event dan
seminar untuk memperkenalkan Muay Thai kepada masyarakat.
Teknik dasar pukulan Muay Thai ada 3 jenis yaitu jab/straight, hook, dan uppercut. Di
setiap jenis pukulan memiliki arti dan arah yang berbeda yaitu 1. Jab/straight adalah
pukulan dengan lintasan lurus dengan sasaran bagian depan muka atau badan bagian
depan.
(Pukulan Jab)
Sumber: Christoph Delph
(Pukulan Straight)
Sumber: Christoph Delph
2. Hook adalah pukulan dengan lintasan menyamping dengan sasaran pipi, rahang, atau
samping badan
3. Uppercut adalah pukulan dengan lintasan dari bawah ke atas dengan sasaran dagu atau
tubuh depan bagian bawah.
(Pukulan Straight)
Sumber: Christoph Delph
2.1.3 Tes Dan Pengukuran
Tes dan pengukuran dapat digunakan sebagai sarana pengembangan tujuan dalam proses
latihan. Hasil yang didapat juga bisa dipakai sebagai penilaian kemajuan latihan,
memperbaiki program latihan, dan merekam kamajuan peserta didik dan hal lain yang
dirasa perlu untuk meningkatkan efektivitas latihan. Banyak sekali manfaat atau
penggunaan tes dan pengukuran di dalam Pendidikan yaitu 1. Membangkitkan motivasi
dalam hal pengajaran 2. Membantu peneliti atau guru untuk mengevaluasi 3. Membantu
untuk mengevaluasi diri sendiri dan bisa mengembangkan ketrampilan yang lain.
BAB 3
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BOA Muay Thai yang beralamat di Jl. Bunga
tanjung no. 14 Jatimulyo, Lowokwaru, Kota Malang
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan Mei sampai bulan Juli 2022
ADDIE Model
(Sumber: Anglada, 2007)
1. Analysis (Analisis)
2. Design (Desain)
3. Development (Pengembangan)
4. Impelementation (Implementasi)
Implementasi adalah aktivitas yang menganut dalam mekanisme suatu
sistem, bukan sekedar aktivitas biasa tetapi suatu kegiatan yang terencana dan
untuk mencapai tujuan kegiatan (Usman, 2002). Implementasi dilakukan
dengan cara uji coba kelompok besar dan uji coba kelompok kecil yang
melibatkan atlet BOA Muay Thai untuk mengetahui hasil dan respon tentang
pengembangan media variasi pad work.
5. Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas tertentu, Selain dari itu
evaluasi juga dapat di pandang sebagai proses merencanakan, memperoleh,
serta menyediakan informasi yang sangat di perlukan (Purwanto, 2002).
Setelah melakukan semua tahapan dilakukan evaluasi berdasarkan saran atau
masukan dari atlet untuk agar menciptakan produk yang maksimal.
D. Tahap Validasi
Proses validasi ahli dilakukan oleh orang-orang yang benar berkompeten di
bidangnya masing-masing. Pada tahap validasi terdapat tiga yaitu validasi ahli seni bela
diri Muay Thai, ahli kepelatihan Muay Thai dan ahli media.
1. Ahli Muay Thai
Ahli Muay Thai yang dimaksud peneliti adalah Rifky Karimy S, Pd yang
merupakan pemilik dari camp BOA Muay Thai. Sebagai seorang pemilik dan
pelatih di BOA Muay Thai yang juga menggeluti di bidang seni bela diri
hingga menjadi pelatih PON Papua 2021. Materi yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah pengembangan variasi latihan pad work pada atlet BOA
Muay Thai. Validasi ini bertujuan untuk menilai model pengembangan agar
mendapatkan hasil yang baik dan benar
3. Ahli Media
Ahli media yang dimaksud oleh peneliti yaitu Yulingga Nanda Hanief,
M.Or selaku dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Malang. Materi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah variasi latian
pad work untuk meningkatkan kecepatan pukulan atlet Muay Thai
menggunakan media video instruksional. Validasi ini bertujuan untuk menilai
agar aspek-aspek media video instruksional menjadi baik dan benar.
E. Uji Coba
Uji coba media ini digunakan untuk mengumpulkan data sebagai dasar
mengetahui tingkat kelayakan dari produk yang dihasilkan, tahap uji coba dibedakan
menjadi dua yaitu:
1. Angket (kuesioner)
Angket atau kuesioner merupakan alat untuk mengumpulkan dan mencatatat data
berupa pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subjek penelitian yang diteliti
untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti (Kusumah, 2011).
Pertanyaan tertulis ini diberikan kepada atlet dan para pelatih, metode ini
digunakan untuk mengukur proses pengembangan dari variasi latihan pad work.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara mendapatkan informasi yang dilakukan
melalui percakapan dan tanya jawab antara peneliti dengan subyek penelitian
(Budiyono, 2003). Dalam penelitian ini proses tanya jawab akan dilakukan
kepada para atlet dan pelatih untuk mendapatkan informasi dan data yang akurat
mengenai program latihan yang diterapkan di club BOA Muay Thai
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumentasi ini
berupa foto-foto dan video atlet dan pelatih BOA Muay Thai pada proses
pelatihan variasi pad work.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif kualitatif dan teknik analisis deskriptif kuantitatif berupa persentase.
a. Deskriptif Kualitatif
Teknik analisis deskriptif kualitatif ini menggunakan tiga metode yaitu
1. Latar alamiah, dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen), langsung kesumber data, melakukan observasi dan peneliti adalah
instrumen kunci.
2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul hasil wawancara
dan saran dari para ahli berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan
pada angka.
3. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif. Analisis ini lebih ke
pembentukan abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah dikumpulkan pada
proses penelitian. Jika peneliti merencanakan untuk menyusun teori, arah
penyusunan teori tersebut akan menjadi jelas sesudah data dikumpulkan. Jadi peneliti
dalam hal ini menyusun atau membuat gambaran yang akan menjadi jelas sementara
data dikumpulkan dan bagian-bagiannya diuji.
b. Deskriptif Kuantitatif
Deskriptif kuantitatif ini berbentuk presentase yang digunakan untuk memaparkan
dari hasil penyebaran angket, dimana angket akan disebarkan kepada Orang tua member,
ahli latihan fisik anak, dan ahli media. Teknik pengukuran yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah dengan menggunakan skala likert. Tujuan dari penggunaan
skala likert yaitu untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014)
Daftar Rujukan
Hatmaker, M. & Werner, D. (2004). Boxing Mastery (Advanced Technique, Tactics and
Strategies from the Sweet Science). California: Sandiego.
Imanudin, I. (2014). Bahan Ajar Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung: I Imanudin M. Pd.
Arma Abdoelah. (1981). Olahraga Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: SastraHudaya
Bompa. (2000). Total Trainingfor Young Champions.YorkUniversity: HumanKinetics
Depdikbud. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka
Djoko Pekik. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: FIK UNY
Jonatan Sarwono. (2009). Statistik itu Mudah, Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi
Statistik menggunakan SPSS 16.Yogyakarta: Penerbit Afandi
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Bandung: CV. Tambak
Kusuma
Arikunto, Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: ALFABETA.
Muay Thai Basics: Introductory Thai Boxing Techniques. Berkeley, CA: Blue Snake Books,
2005.
Tiana, R. A. R. (2020). Pesona Gajah Putih Sebagai Motif Khas Pada Kain Thailand.
Syarifoedin Wibowo. (2018). Pengembangan Instrumen Latihan Pliometrik Utomo, S.B., Uklas
M.I. & Yulsiviana Ekawati. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Atlit Yang Layak Masuk
TIM Muaythai Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode TOPSIS. Samarida.
Tiana, R. A. R. (2020). Pesona Gajah Putih Sebagai Motif Khas Pada Kain Thailand.
Christoph Delp (2013). Muaythai Training Exercises: The Ultimate Guide to Fitness, Strength,
And fight preparation
Setyo Budiwanto (2017). Metode Statistika: Untuk Mengolah Data Keolahragaan