Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

PSIKOLOGI OLAHRAGA

NAMA : WARDANA HAVIS


NIM : 20086292
PRODI : PENJASKESREK

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
1. Kepemimpinan dalam olahraga seperti pelatih mempunyai pola kepemimpinan seperti
otoriter,permisif,otoritatif,manakah menurut anda yang paling baik diantara ketiga
tersebut,berikan alasannya.
Jawab :
Gaya kepemimpinan otoriter memungkinkan seorang pemimpin untuk memaksakan
harapan dan menentukan hasil. Pertunjukan satu orang bisa menjadi sukses dalam situasi
ketika seorang pemimpin adalah yang paling berpengetahuan di tim. Walaupun ini
merupakan strategi yang efisien dalam periode waktu terbatas, kreativitas akan
dikorbankan karena masukan dari tim terbatas. The gaya kepemimpinan otoriter juga
digunakan ketika anggota tim perlu panduan yang jelas.
Keuntungan:
 Waktu yang dihabiskan untuk membuat keputusan penting dapat dikurangi.
 Rantai komando dapat dengan jelas ditekankan.
 Kesalahan dalam implementasi rencana dapat dikurangi.
 Menggunakan gaya kepemimpinan otoriter menciptakan hasil yang konsisten.

2. Dalam dinamika berolaraga kelompok perlu kekompakan Tim,jelaskan dari kalimat


tersebut
Jawab :
Di dalam sebuah tim dan grup atau dalam olahraga beregu, terdapat interaksi antara
anggota tim yang satu dengan yang lainnya. Setiap anggota tim mempunyai kemampuan,
sifat perilaku, keinginan, masalah dan tugas yang berbeda beda. Interaksi ini
menimbulkan terjadinya sebuah dinamika tim dan grup sendiri. Sering dalam tim terjadi
perbedaan pendapat, perselisihan bahkan pertengkaran antar anggota. Tentunya hal ini
dapat memberi pengaruh negatif terhadap tim yang dapat mempengaruhi prestasi tim
sendiri. Oleh karena itu diperlukan kebersamaan, saling pengertian dan kerjasama dalam
tim agar terjadi iklim positif di dalam tubuh tim yang dapat menunjang prestasi.
2. Apakah kekerasan dalam olahraga dan bagaimana cara mencegah tingkah laku
kekerasa yang akan dan terjadi
Jawab :
Perilaku agresif dan kekerasan yang menjadi salah satu ciri permainan sepakbola
di negara ini secara langsung akan segera dijadikan contoh untuk segera dilakukan
oleh anak-anak yang menggemari sepakbola, apalagi kalau tindakan itu dilakukan
oleh seorang bintang dan kemudian tidak memperoleh sangsi secara langsung di
lapangan atau oleh komisi disiplin. Minimalnya dalam pola pikirnya sudah ada
rekaman mengenai perilaku agresif dan kekerasan yang tidak mudah mudah hilang
dengan cepat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Pate dan kawan-kawan
(1993), bahwa agresi dapat diperoleh melalui pengalaman langsung atau cara belajar
melalui pengamatan..

4. Pendekatan yang bagaimanakah yang akan di lakukan pada sures dalam berolahraga ?
Jawab :
1.      Pendekatan reflektif
Pendekatan reflektif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha
mengkontruksi antara pengalaman riil siswa dengan apa yang akan dipelajari siswa.
2. Pendekatan modifikasi olahraga
Pendekatan modifikasi olahraga adalah pendekatan pembelajaran yang mengupayakan
adanya analisis dan pengembangan dalam pembelajaran dengan memperhatikan
kemampuan dan kondisi siswa terutama sarana dan prasarana yang ada guna mencapai
tujuan pembelajaran olahraga.
3. Pengertian pendekatan berbasis masalah
Pendekatan berbasis masalah adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang
memberikan kesempatan siswa untuk beranalisis melalui latihan, kemudian memecahkan
masalah yang ada dengan mengacu pada dunia nyata siswa.
4. pendekatan inquiry  dan discovery
Pendekatan inquiry adalah sebuah pendekatan dimana siswa melakukan sendiri yang
kemudian siswa mampu menemukan konsep sendiri. Sedangkan discovery adalah
bimbingan atau dorongan yang diberikan oleh guru kepada siswa. Jadi, pendekatan
inquiry dan discovery adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan siswa menemukan
konsep sendiri dengan bimbingan guru, namun guru tidak terlibat penuh dalam
pembelajaran dimana siswa merupakan kunci dari keberhasilan pembelajaran.
5. pendekatan partisipatorik
Pendekatan partisipatorik adalah sebuah pendekatan dimana siswa merupakan subjek
pembelajaran dan guru menjadi fasilitator penentu keberhasilan belajar.
6. pendekatan kooperatif
Pendekatan kooperatif adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang saling
berinteraksi satu sama lain dan tergantung pada ahli dalam kelompok.
7. pendekatan berbasis proyek
Pendekatan berbasis proyek adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang inovatif dan
merupakan pendekatan contekstual learning and teaching dimana terdapat  kegiatan-
kegiatan yang sesuai dengan kehidupan nyata siswa.
8. pendekatan scaffolding
Pendekatan scaffolding adalah pendekatan dalam pembelajaran yang
berkesinambungan dan berkelanjutan yang memungkinkan siswa memiliki kemampuan
baru dengan cara guru pertama memberikan bantuan kepada siswa, kemudian guru
mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukannya
sendiri.

5. Bagaimanakah mekanisme dari latihan mental pada atlit?


Jawab :
1. Membuat catatan harian mental (mental log)
Catatan latihan mental merupakan catatan harian yang ditulis setiap atlit selesai
melakukan latihan, pertandingan, atau acara lain yang berkaitan dengan olah
raganya. Dalam buku catatan latihan mental ini dapat dituliskan pikiran,
bayangan, ketakutan, emosi, dan hal lain-lain yang dianggap penting dan relevan
oleh atlit. catatan ini semestinya dapat menceritakan bagaimana atlit berpikir,
bertindak, bereaksi, juga merupakan tempat untuk mencurahkan segala perasaan
negatif jika melakukan kegagalan atau tampil buruk.
2. Penetapan Sasaran (goal setting)
Penetapan sasaran (goal setting) perlu dilakukan agar atlit memiliki arah yang
harus dituju. Penetapan sasaran ini sedapat mungkin harus bisa diukur agar dapat
melihat perkembangan dari pencapaian sasaran yang ditetapkan. Sasaran ini
sebaiknya dikonsultasikan juga dengan pelatih. Sasaran tersebut harus membuat
atlit tertantang tetapi tidak boleh terlalu mudah atau terlalu sulit agar dapat
berfungsi juga sebagai pembangkit motivasi.

3. Latihan Relaksasi
Tujuan daripada latihan relaksasi seperti latihan manajemen stress adalah untuk
mengendalikan ketegangan, baik itu ketegangan fisik maupun psikologis. Ada
berbagai macam bentuk latihan relaksasi, namun yang paling mendasar adalah
latihan relaksasi otot secara progresif. Tujuan daripada latihan ini adalah agar atlit
dapat mengenali kapan saatnya harus rileks dan membedakannya dengan keadaan
tegang.

4. Latihan visualisasi (mental imagery)


Latihan visualisasi (mental imagery) merupakan suatu bentuk latihan mental yang
berupa pembayangan diri di dalam pikiran. Manfaat daripada latihan imajeri
antara lain adalah untuk mempelajari teknik baru, memperbaiki Teknik yang
masih salah atau belum sempurna, latihan simulasi dalam pikiran, dan latihan bagi
atlit yang sedang rehabilitasi cedera. Di dalam imajeri si atlit bukan hanya
‘melihat’ dirinya melakukan teknik-teknik, tapi juga memfungsikan indera
pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan. Untuk dapat menguasai
latihan imajeri, seorang atlit harus dapat mahir dulu dalam melakukan latihan
relaksasi.

5. Latihan Konsentrasi
Konsentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran seseorang tertuju kepada
suatu objek tertentu dalam waktu tertentu. Dalam olahraga, masalah yang paling
sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi
lemparan, pukulan, tendangan, atau tembakan sehingga tidak mengenai sasaran.

6. Apakah identifikasi dan mengembangkan pengembangan bakat olahraga berpengaruh


terhadap pesestasi
Jawab :
Tujuan utama pengidentifikasian bakat olahraga adalah untuk mengindentifikasi dan
memiliki calon atlet yang memiliki berbagai kemampuan tertinggi dalam suatu cabang
olahraga tertentu. Menurut M. Furqon H (2002:4) ”Pengidentifikasian bakat tersebut
sangat penting untuk (1) menemukan calon atlet berbakat, (2) memilih calon atlet pada
usia dini, (3) xxiii memonitor secara terus menerus, dan (4) membantu calon atlet menuju
ke langkah penguasaan yang tertinggi. Menurut Harsono (1993: 56) bahwa ”Semakin dini
seseorang menampakkan bakatnya, semakin cepat dan besar kemungkinan baginya untuk
memasuki tahap latihan puncak prestasinya bisa dicapai dalam usia yang lebih muda”.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa penentuan bakat merupakan suatu proses
penentuan kemampuan (pra kondisi) prestasi, dimana anak terus dan harus menggunakan
teknik – teknik diagnosis yang sesuai.

Proses dari pengidentifikasi bakat memiliki beberapa manfaat yaitu :


1) Menurunkan waktu yang diperlukan untuk mencapai prestasi tertentu yang tinggi dan
menyeleksi calon atlet berbakat dalam olahraga tertentu
2) Mengeliminasi volume kerja, energi dan memisahkan bakat – bakat yang tinggi bagi
pelatih keefektifkan latihan dapat dicapai terutama bagi calon atlet yang memiliki
kemampuan yang tinggi.
3) Meningkatkan daya saing dan jumlah atlet dalam mencapai tingkat prestasi yang
tinggi.
4) Meningkatkan kepercayaan diri calon atlet, karena perkembangan prestasi tampak
makin dramatis dibanding dengan atlet – atlet yang memiliki usia sama yang mengalami
seleksi.
5) Secara langsung mempermudah penerapan latihan
7. Jelaskan pengertian baterai test bakat olahraga dan berikan contoh dari hal di atas
Jawab : alam seleksi bakat ada 2 metode yang digunakan menurut Bompa (1990: 334)
mengemukakan bahwa ada 2 metode untuk seleksi bakat, yaitu: (1) seleksi alam; dan (2)
seleksi ilmiah. Seleksi alamiah adalah seleksi dengan cara mengembangkan kemampuan
seorang atlet dalam olahraga mengikuti perkembangan alam. Seleksi ini menganggap
bahwa seorang atlet berpartisipasi pada cabang olahraganya karena situasi dan kondisi
setempat

Anda mungkin juga menyukai