PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar srajana
Disusun oleh :
Berdasarkan hasil penulis dilapangan , dapat kita lihat masih ada atlet sepakbola yang
masih sulit untuk bisa mengambil suatu keputusan , meskipun sudah sering berlatih
namun mereka masih belum bisa untuk membuat suatu keputusan pada saat bertanding ,
sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap penforma atlet tersebut di lapangan.
Kognisi berhubungan dengan inteligensi. Kognisi lebih bersifat pasif atau statis
yang merupakan potensi atau daya untuk memahami sesuatu, sedangkan inteligensi lebih
bersifat aktif yang merupakan aktualisasi atau perwujudan dari daya atau potensi tersebut
yang berupa aktivitas atau perilaku.
1.3 TUJUAN
Untuk mengakaji pengaruh yang signifikan latihan kognisi terhadap pengambilan
keputusan pada atlet intelektual tinggi ?
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KOGNISI
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagi suatu hasil atau keluaran dari proses
mental dan kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan
final. Pengambilan keputusan adalah ilmu dan seni pemilihan alternatif solusi atau alternatif
tindakan dari sejumlah alternatif solusi dan tindakan yang tersedia guna menyelesaikan masalah
(Dermawan, 2004). Selanjutnya Terry (2003), menjelaskan pengambilan keputusan adalah
pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih, tindakan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi melalui pemilihan satu diantara alternatif- alternatif yang memungkinkan.
Sedangkan menurut Baron dan Byrne (2008), pengambilan keputusan adalah suatu proses
melalui kombinasi individu atau kelompok dan mengintegrasikan informasi yang ada dengan
tujuan memilih satu dari berbagai kemungkinan tindakan.
Menurut Syamsi (1995 : 13) unsur-unsur dalam pengambilan keputusan yang harus
dipertimbangkan adalah: (1) tujuan dari pengambilan keputusan, yaitu mengetahui terlebih dahulu
tujuan yang ingin dicapai dari pengambilan keputusan tersebut, (2) identifikasi alternatif-alternatif
keputusan untuk memecahkan masalah dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, perlu
dibuat daftar jenis-jenis tindakan yang memungkinkan untuk diadakan pemilihan, (3) perhitungan
mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan manusia
(uncontrollable events), (4) sarana atau alat yang digunakan untuk mengevaluasi atau mengukur hasil
dari suatu pengambilan keputusan.
2.3 Intelektual Tinggi
Intelektual tinggi adalah suatu kemampuan mental yang sangat umum antara lain
melibatkan kemampuan akal, merencana, memecahkan masalah, berpikir abstrak,
memahami ide ide yang kompleks, cepat belajar dan belajar dari pengalaman
(mainstream science on intelligence. MSI : 1994)
Setiap orang mempunyai tingkat kecerdasan intelektual yang berbeda beda. Hal ini
dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam mengingat sebuah informasi,
menggabungkan informasi baru dengan yang sudah ada, kemampuan menyederhanakan,
meringkas dan mencerna informasi tersebut, serta menguasi informasi yang diterima
untuk menemukan pemecahan suatu masalah. Secara singkatnya yaitu proses penggunaan
informasi demi keuntungan orang perorang atau suatu sistem.
Menurut Edward Claparede dan William Stern mengartikan intelektual sebagai
“penyesuaian diri secara mental terhadap situasi atau kondisi yang baru”. Karl Buhler
memberikan informasi tentang kecerdasan intelektual tinggi sebagai “perbuatan yang
disertai dengan pemahaman atau pengertian” (Sarwono : 2009
:154)
2.4 Kerangka berpikir
COGNITIVE TRAININING
output
Performa meningkat
Menyebabkan
PRESTASI ATLET
Kemampuan atlet
lebih optimal
2.5 Hipotesis
Berdasarkan beberapa kajian teoretis yang diuraikan pada bagian asumsi, maka peneliti
akan merumuskan beberapa hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan multimodel cognitive training terhadap
peningkatan pengambilan keputusan pada atlet cabang olahraga kategori
open skill.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan multimodel cognitive training terhadap
peningkatan pengambilan keputusan pada atlet cabang olahraga kategori
close skill.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN