Anda di halaman 1dari 11

PENGENALAN SPORT AND

EXERCISE PSYCHOLOGY

NURHUDA JANUAR WIJAYANTO (A122008013)


WINARNO (A122008019)
LATAR BELAKANG
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan
fungsi mental manusia secara ilmiah. Menurut asal katanya, psikologi berasal dari Yunani Kuno: Psychē yang berarti jiwa
dan logia/logos yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi
psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau
kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses
mental.
Ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang lalu dikenal sebagai psikologi olahraga. Penerapan
psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat
dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan faktor-faktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan kata lain,
tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi optimal yang
lebih baik dari sebelumnya.
Menurut (Setyobroto 2002, 8) psikologi olahraga adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan
pengalaman manusia berolahraga dalam interaksinya dengan manusia lainnya dan dalam situasi sosial yang merangsang.
Jadi, psikologi olahraga dapat diartikan sebagai psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi faktor-faktor
yang mempengaruhi secara langsung terhadap atlet dan faktor-faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan
(performance) atlet tersebut.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi psikologi olahraga ?
2. Apa sajakah bidang kajian psikologi olahraga ?
3. Apa sajakah ruang lingkup psikologi olahraga ?
4. Apa sajakah kontribusi psikologi olahraga dalam meningkatkan prestasi atlet ?
5. Apa sajakah aspek-aspek psikologis atlet sepak takraw ?

TUJUAN MASALAH
6. Dapat mengetahui definisi psikologi olahraga.
7. Dapat mengetahui bidang kajian psikologi olahraga.
8. Dapat mengetahui ruang lingkup psikologi olahraga.
9. Dapat mengetahui kontribusi psikologi olahraga dalam meningkatkan prestasi
atlet.
10. Dapat mengetahui aspek-aspek psikologis atlet sepak takraw.
DEFINISI PSIKOLOGI OLAHRAGA
•psikologi olahraga dan latihan adalah studi ilmiah tentang
Weinberg dan Gould 2011, perilaku orang yang terlibat dalam aktivitas olahraga dan
22 latihan serta penerapan pengetahuan yang diperoleh

• psikologi olahraga adalah studi tentang dasar psikologis,


Jarvis 2006, 1 proses dan efek olahraga

•psikologi olahraga adalah psikologi yang diterapkan dalam


bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara
Gunarsa 2008, 1 langsung terhadap olahragawan dan faktor-faktor di luar
olahragawan yang dapat mempengaruhi penampilan
(performance) olahragawan tersebut

•psikologi olahraga adalah ilmu psikologi yang mempelajari


Supriyanto 2015, 4 perilaku manusia dalam aktivitas olahraga

• psikologi olahraga lebih diarahkan pada kemampuan prestatif


Satiadarma 2000, 10-11 pelakunya yang bersifat kompetitif
BIDANG KAJIAN PSIKOLOGI OLAHRAGA

Perkembangan Pembelajaran dan Sosial Psikometri


Kepribadian
Pelatihan

•Usia belajar/ •Penyesuaian diri •Proses belajar •Dinamika •Pengukuran


berlatih •Konsep diri •Hukum-hukum kelompok •Perbedaan
• Keturunan dan •Motivasi, belajar • Persaingan dan individual
pengalaman persisten dan • Faktor-faktor kerjasama • Perbedaan
•Proses usaha yang •Kepemimpinan kelompok
kematangan •Trait berpengaruh dan manajemen •Seleksi dan
• Karakteristik keberhasilan •Kegagalan dan • Pengaruh prediksi
perkembangan • Kecemasan kesuksesan penonton
anak, remaja dan •Psychological • Komunikasi
dewasa well-being
•Disabilitas
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI OLAHRAGA
Psikologi • Membahas mengenai bakat yang berhubungan dengan struktur
morfologis anatomis olahragawan, karakterologis olahragawan dan
perkembangan interaksi antara bakat/pembawaan dengan lingkungan

•Membahas tentang aktivitas olahraga yang ditujukan pada optimalisasi


proses pelatihan guna mengoptimalisasi potensi olahragawan, merancang
Psikologi belajar teknik dan strategi latihan dan dilaksanakan dalam latihan sehingga
menyenangkan dan memuaskan

• Mengungkapkan hubungan antara kepribadian dengan performa


olahraga. Bagaimana kepribadian mempengaruhi performa dan prestasi
Psikologi kepribadian dalam olahraga atau sebaliknya bagaimana olahraga mempengaruhi
perkembangan dan kualitas kepribadian yang positif

• Membahas hubungan antara sesama olahragawan, posisi olahragawan


Psikologi sosial dalam tim, hubungan antara tim yang satu dengan tim yang lain

•Membahas tentang instrumen-instrumen yang mudah digunakan dalam


penelitian terhadap suatu gejala psikis secara lebih cermat dan objektif.
Data yang diperoleh digunakan untuk kepentingan seleksi, klarifikasi,
Psikometri pembinaan yang disesuaikan dengan keadaannya. Selanjutnya, menyusun
kriteria dan syarat yang harus dimiliki agar bisa menjadi juara sesuai
dengan strata kejuaraan yang ditargetkan
KONTRIBUSI PSIKOLOGI OLAHRAGA DALAM
MENINGKATKAN PRESTASI ATLET
1. Untuk dapat menjelaskan dan memahami tingkah laku atlet dan gejala-gejala psikologik yang terjadi dalam olahraga
pada umumnya, ini sangat perlu karena tingkah laku manusia yang tampak (dapat dilihat) pada hakekatnya tidak terlepas
dari sikap (attitude) yang tidak tampak. Sikap individu dipengaruhi oleh banyak faktor psikologik seperti : sifat-sifat
pribadi individu, motif-motif, pikiran, perasaan, serta pengalaman, pengetahuan, hambatan yang dialami dalam hidup,
serta pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya.
2. Untuk dapat meramalkan atau membuat prediksi dengan tepat kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada atlet,
berkaitan dengan permasalahan psikologik. Dengan membuat prediksi secara tepat, dapat ditentukan program-program
dan target sesuai keadaan dan kemampuan atlet yang bersangkutan, serta dapat dihindarkan hal-hal yang kurang
menguntungkan perkembangan atlet. Misalnya dengan memahami sifat-sifat dan kemampuan atlet dapat diramalkan
kemungkinan bakat yang ada pada diri atlet tersebut, sehingga dapat diarahkan untuk menekuni cabang olahraga yang
sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya.
3. Untuk dapat mengontrol dan mengendalikan gejala tingkah laku dalam olahraga dengan perlakuan-perlakuan untuk
menanggulangi hal-hal yang kurang menguntungkan, juga dapat memberi perlakuan-perlakuan untuk mengembangkan
kemampuan dan segi-segi positif yang dimiliki atlet. Misalnya atlet yang dihinggapi rasa jemu berlatih (boredom) harus
diberi perlakuan khusus dengan variasi latihan yang menarik, kalau atlet tersebut memiliki motif berprestasi tinggi, maka
perlu sering diberi kesempatan untuk berlomba, dan sebagainya.
ASPEK-ASPEK PSIKOLOGIS ATLET SEPAK
TAKRAW
1. Motivasi
Motif atau dalam bahasa inggris “motive”, berasal dari kata movere atau motion, yang berarti gerakan atau
sesuatu yang bergerak. Dalam psikologi, istilah motif pun erat hubungannya dengan “gerak”, yaitu gerakan yang
dilakukan oleh manusia atau disebut juga perbuatan atau perilaku. Motif dalam psikologi berarti juga rangsangan,
dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu perbuatan (action) atau perilaku (behavior). Motivasi dapat
dilihat sebagai suatu proses dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dalam mencapai tujuan
tertentu (Sarwono 2009:137). Motivasi yang kuat menunjukkan bahwa dalam diri orang tersebut tertanam dorongan kuat
untuk dapat melakukan sesuatu.
2. Fokus (konsentrasi)
Dalam olahraga Sepak Takraw masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah
berkurangnya akurasi lemparan, tendangan dan tembakan sehingga tidak mengenai sasaran. Akibat lebih lanjut jika
akurasi berkurang adalah strategi yang sudah dipersiapkan menjadi tidak jalan, sehingga atlet akhimya kebingungan,
tidak tahu harus bermain bagaimana dan pasti kepercayan dirinya pun akan berkurang. Untuk menghindari keadaan
tersebut, perlu dilakukan latihan berkonsentrasi.
Dalam olahraga Sepak Takraw, peranan konsentrasi sangat penting peranannya. Apalagi dalam pertandingan,
maka dapat timbul berbagai masalah yang dapat merusak keseriusan persiapan atlet atau kontingennya dalam berbagai
event pertandingan. Yang menandakan bahwa seorang atlet Sepak Takraw kurang dapat berkonsentrasi yaitu apabila atlet
Sepak Takraw tersebut mengalami perhatian yang terpecah-pecah.
ASPEK-ASPEK PSIKOLOGIS ATLET SEPAK
TAKRAW
3. Percaya Diri
Rasa percaya diri adalah faktor yang terpenting dalam menentukan apakah rasa takut menyebabkan kegelisahan
yang tidak terkontrol ataukah penampilan yang berani (Pate 1998:79). Olahragawan yang percaya diri mungkin
menafsirkan kesulitan, kesembronoan dan perasaan sedih sesaat menjelang suatu pertandingan sebagai suatu
kegembiraan yang berarti bahwa mereka menafsirkan emosinya dengan cara yang positif dan meningkatkan diri.
Kepercayaan diri ini sering disebut sebagai modal yang cukup penting bagi seorang atlet Sepak Takraw, sebab tanpa
memiliki rasa percaya diri atlet Sepak Takraw akan dapat mencapai prestasi yang tinggi.
4. Pengendalian (Emosi)
Dalam olahraga rasa cemas merupakan emosi yang besar pengaruhnya pada penampilan serta prestasi. Pengendalian
emosi ketika bermain atau bertanding sering kali menjadi faktor penentu dalam mencapai kemenangan, sehingga para
pembina perlu mencari cara-cara yang sesuai dan berbeda antara seorang atlet dengan atlet yang lainnya dalam
menguasai gejolak emosinya. Gejolak emosi yang ditandai oleh ketegangan (stress) adalah momok bagi atlet, karena
dapat mengganggu keseimbangan psiko fisiologik (misalnya gemetar, lemas atau kejang otot) dan membuyarkan
konsentrasi (Gunarsa 1989:156).
ASPEK-ASPEK PSIKOLOGIS ATLET SEPAK
TAKRAW
5. Visualisasi (mental)
Kesehatan mental dalam olahraga penting dalam membantu tokoh-tokoh olahraga dan para olahragawan sendiri
dalam menjaga dan melindingi diri dari pengaruh-pengaruh buruk dengan cara-cara inteligen, cerdik, berakal.
Kesusahan, kecemasan, kekhawatiran, dan kebingungan yang yang dialami seorang atlet tidaklah selalu merupakan hal
yang dikhayalkan saja atau tanpa dasar alasan-alasan tertentu, akan tetapi adalah keadaan yang menyangkut jiwa atlet.
Oleh karena itu keadaan seorang atlet yang “sakit” atau yang “takut sakit” merupakan bagian yang penting dalam
tanggung jawab seorang pelatih (Sarwono 2009).
6. Persiapan
Kesiapan dan kemantapan jiwa dalam melakukan tugas adalah modal utama untuk lebih berhasil dalam usaha-usaha
yang sedang dilakukan oleh seseorang. Begitu pula dalam kegiatan olahraga Sepak Takraw, kesiapan dan kemantapan
ikut menentukan pula berhasil atau tidaknya pencapaian prestasi, disamping penguasaan teknik dan taktik yang
diperlukan. Persiapan akan menjadi lebih efektif karena persiapan tersebut dapat menambah kepercayaan diri dan
memungkinkan olahragawan merasa bahwa mereka “telah ada di sana”, sebelum mereka benar-benar mengalami situasi
pertandingan yang sebenarnya. Seperti saat ini beberapa bulan sebelum berlangsungnya PORWIL Kepulauan Riau, tim
Sepak Takraw Sumut melawan tim-tim lain atau dapat pula melawan tim-tim yang kelak bakal turun dalam PORWIL
Kepulauan Riau.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai