Abstrak: Kepribadian sangat perlu diketahui dan dipelajari karena kepribadian sangat
berkaitan erat dengan pola penerimaan lingkungan sosial terhadap seseorang. Aktivitas
olahraga juga membentuk kepribadian. Olahraga dapat sebagai instrumen atau agen
pembentukan nilai dan kepribadian yang akhirnya berujung pada tingkah laku. Aktivitas
olahraga yang dengan nilai-nilainya dapat mempengaruhi sistem nilai yang dimiliki
individu. Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui deskripsi perbedaan
kepribadian antara atlet individu dan atlet berkelompok. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ex post facto
dimana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudan
variabel tersebut telah terjadi, atau karena varibel tersebut pada dasarnya tidak dapat
dimanipulasi. Instrumen penelitian ini menggunakan angket kepribadian (IPIP SCALE).
Pada penelitian ini anggota populasi adalah populasi atlet Komite Olahraga Nasional
Indonesia Kabupaten Ponorogo yang berprestasi dengan jumlah 60 atlet. Berdasarkan dari
hasil perhitungan uji t independent yang dilakukan dalam pengambilan dua kelompok yang
berbeda yaitu pada siswa putra dan siswa putri dalam hal penampilan fisik koefisien t pada
keduanya yaitu koefisien t pada keduanya adalah 0,716 pada p value 0,852. Dengan
demikian tidak ada perbedaan yang signifikan kepribadian antara atlet individual dan atlet
berkelompok.
134
Murdiansyah, Perbedaan Kepribadian Antara ….. 135
rasa sikap kerjasama. Dari hal-hal tersebut tujuan penelitian maupun untuk tujuan
dapat menjadi salah satu pertimbangan komersil (Mastuti, 2005:7).
adanya perbedaan atlet individu dan Berdasarkan latar belakang, maka
berkelompok (Palupi, 2011:3). Profil yang dapat dirumuskan persoalan penelitian
lain berdasarkan hasil pengolahan dan sebagai berikut: 1) Bagaimanakah
analisis data, dapat disimpulkan bahwa kepribadian atlet individu dan atlet
profil kepribadian atlet tae kwon do junior berkelompok? 2) Apakah ada perbedaan
putri kota Bandung adalah kepribadian kepribadian antara atlet individu dan atlet
terbuka (Cholil, 2010:1). Pengolahan dan berkelompok?
analisis data tersebut tentu saja Berdasarkan rumusan masalah yang
bertentangan dengan pernyataan pelatih telah diungkapkan maka terdapat beberapa
Wisma Atlet Ragunan, Sehingga memang tujuan penelitian, diantaranya: 1)
diperlukan penelitian lebih lanjut. Mendeskripsikan kepribadian atlet
Menurut Mastuti (2005) disamping individu dan atlet berkelompok; 2)
memberikan suatu kerangka kepribadian Mendeskripsikan perbedaan kepribadian
yang mempersatukan, riset mengenai big antara atlet individu dan atlet
five telah menemukan hubungan yang berkelompok.
penting antara dimensi kepribadian dan Manfaat penelitian yang akan dicapai
kinerja dalam perusahaan. Pada dunia dalam penelitian ini adalah 1) Memberikan
industri, ternyata aspek dari kepribadian sumbangan pemikiran bagi masyarakat
big five yaitu extravertion, stabilitas emosi khususnya pengembangan ilmu dibidang
dan conscientiousnes merupakan prediktor olahraga tentang kepribadian atlet
yang valid dalam memprediksi perfomance individual putra dan atlet berkelompok
kerja. Kemudian aspek conscientiousness putra serta menambah literatur dan bahan-
dan Extraversion dapat memprediksi bahan informasi ilmiah; 2) Digunakan
dengan tepat kepemimpinan untuk kepentingan evaluasi, pelatih dapat
transformasional. Sementara itu pada mengetahui kondisi psikologis atlet
bidang klinis (Mastuti 2005:6) terutama kepribadiannya, sehingga atlet
menjelaskan bahwa gejala hiperaktivitas tersebut bisa mendapatkan perhatian
atau ADHD (attention-deficit/Hyperaktif khusus selama mengikuti latihan.
Disorder) berhubungan dengan faktor- Kepribadian merupakan terjemahan
faktor dari big five yaitu skor rendah pada dari bahasa Inggris personality. Kata
Conscientiousnes, Agreeableness dan skor personality sendiri berasal dari bahasa
tinggi pada neuroticism. Dalam bidang Latin persona yang berarti topeng yang
olahraga, penelitian ini mengadaptasi salah digunakan oleh para aktor dalam suatu
satu alat ukur kepribadian big five yang permainan atau pertunjukan. Di sini para
diambil dari International Personality Item aktor menyembunyikan kepribadiannya
Pool (IPIP) dan menguji bagaimana yang asli, dan menampilkan dirinya sesuai
kepribadian atlet individu dan kelompok. dengan topeng yang digunakannya.
Alasan pemilihan item-item dari IPIP Selanjutnya Anwar (2011)
karena dalam IPIP tersebut ada kumpulan- kepribadian disebut sebagai suatu yang
kumpulan item yang telah diuji oleh abstrak, sukar dilihat secara nyata, hanya
Goldberg, dan bebas digunakan untuk dapat diketahui lewat penampilan,
tindakan dan ucapan ketika menghadapi
Murdiansyah, Perbedaan Kepribadian Antara ….. 137
laku berbeda dengan ketika individu atlet ini akan segera memasuki wilayah
tersebut sendiri. Tingkah laku sebuah privasi mereka seperti ruang tidur bahkan
kelompok sangat berbeda dari jumlah total sangat jarang bergaul dengan teman di
tingkah laku individu yang membentuk sekitarnya.
kelompok tersebut. Kelompok memiliki Gambar di bawah ini merupakan
pikiran, gagasan, dan kehendak sendiri analisis penggunaan ruang berdasarkan
yang tidak sama dengan yang ada pada cabang olahraga. Cabang olahraga
pribadi (Maksum, 2007B:41). berkelompok diantaranya bola basket, bola
Aktivitas olahraga yang dengan voli, Sepak bola sedangkan cabang
nilai-nilainya dapat mempengaruhi sistem olahraga individu diantaranya taekwondo,
nilai yang dimiliki individu. Sistem nilai atletik, renang.
yang dimiliki individu mempengaruhi
kepribadian, dan kepribadian selanjutnya Diagram 1 Analisis Penggunaan Ruang
mempengaruhi tingkah laku (Maksum, Berdasarkan Cabang Olahraga
Kemampuan Asertif - 53 1
Subyek penelitian dalam penelitian (Asertiveness)
Emosionalitas 87 88,8 4
berjumlah 180 item. Alat ukur Big Five (Emosionality) 9,90
dari 2-3 item positif dan 2-4 item negatif. Kebebasan (Liberalism) 103,104,105 106,107, 6
108
Cara penskoran item dengan penskalaan Agreebleness Kepercayaan (Trust) 109,110 112,113 4
(unfavorable) respon sangat sesuai diberi Conscientiousness Kecukupan diri (Self - 148,149 2
Efficacy)
skor 1, sesuai diberi skor 2, kadang-kadang
sesuai diberi skor 3, tidak sesuai diberi Keteraturan (Orderliness) 152,153 - 2
skor 4 dan sangat tidak sesuai diberi skor Rasa Tanggungjawab - 160 1
(Dutifulness)
5.Tabel 2 menunjukkan blue-print skala
Keinginan Berprestasi - 166 1
kepribadian big five. (Achi-evement-Striving)
Alat ukur yang berupa skala menyajikan data dalam bentuk yang
kepribadian ini dibuat dalam bentuk buku, mudah dibaca yang meliputi mean, standar
pada halaman pertama berupa petunjuk deviasi, nilai maksimal dan nilai minimal.
cara pengerjaan skala. Petunjuk yang Analisis kuantitatif adalah pengukuran data
diberikan diantaranya adalah bahwa: a) kuantitatif dan statistik objektif melalui
Jawaban yang diberikan subjek adalah perhitungan ilmiah berasal dari sampel
jawaban mengenai keadaan dirinya yang orang-orang atau penduduk yang diminta
telah dilakukan bukan yang akan menjawab atas sejumlah pertanyaan
dilakukan. b) Subjek diminta memilih tentang survei untuk menentukan frekuensi
salah satu jawaban yang tersedia diantara dan persentase tanggapan mereka.
A sampai E, yang disesuaikan dengan Metode yang digunakan peneliti
keadaan yang dialami subjek. c) Jawaban pada penelitian adalah ex post facto. Ex
ditulis pada lembar jawaban yang telah post facto sebagai penelitian sesudah
disediakan. Total keseluruhan item 180, kejadian. Penelitian ex post facto
diperkirakan dalam waktu 45-60 menit merupakan penemuan empiris yang
seluruh skala akan selesai diisi. dilakuakan secara sistematis, peneliti tidak
Rating Scale dalam penelitian ini melakukan kontrol terhadap variabel-
harus diintepresentasikan secara hati-hati variabel bebas karena manifestasinya
karena disamping menghasilkan gambaran sudah terjadi.
yang kasar juga jawaban responden tidak Subyek pada penelitian ini sejumlah
begitu saja mudah dipercaya. 31 atlet Koni Kabupaten Ponorogo,
Item-item yang telah diadaptasi dengan rincian dari atlet individual yaitu
dengan 180 aitem diberikan kepada subyek cabang olahraga Tenis Lapangan sebanyak
penelitian. Pengambilan data dilakukan 3 atlet, Tae Kwon do sebanyak 3 Atlet,
ditempat latihan masing-masing cabang Panahan sebanyak 8 atlet.
olahraga KONI Kabupaten Ponorogo.
Analisis perbedaan adalah Analisis Tabel 3.
terkait dengan sampai sejauh mana suatu Distribusi Jumlah atlet Individual
No Cabang Olahraga Jumlah Atlet
variabel berbeda dari kondisi yang satu ke
1 Tenis Lapangan 3
kondisi yang lain. (Maksum, 2009A:69). 2 Tae Kwon do 3
Analisis data menggunakan uji t 3 Panahan 8
independent. Uji t independen Jumlah 14
dipergunakan untuk menguji signifikansi
perbedaan dua buah mean yang berasal Sampel yang diambil pada atlet
dari dua buah distribusi. Analisis berkelompok yaitu dari cabang olahraga
perhitungan jika menggunakan rumus pada bola voli sebanyak 6 atlet, bola basket
program komputer SPSS. sebanyak 5 atlet, futsal sebanyak 6 atlet.
Tabel 5. Tabel 7.
Distribusi Jumlah Atlet Keseluruhan Independent Samples Test
No Kepribadian Jumlah Atlet Levene's Test for Equality of Variances
1 Atlet Individual 14
2 Atlet Berkelompok 17 F Sig.
angket dilaksanakan, perlu diadakan -,268 29 ,790 -2,538 9,460 -21,886 16,810
demonstrasi tentang cara pengisian angket -,282 26,196 ,780 -2,538 8,994 -21,019 15,944
tersebut. Pada bab ini akan dianalisis dari
hasil pengisian angket tersebut.
Setelah diadakan pengujian hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS for
dengan cara- cara seperti yang dilakukan
windows release 20.0 yang dapat
(Winarni, 126:2013). Hasil yang didapat
dijabarkan lebih lanjut pada tabel berikut.
bahwa data yang diperoleh signifikan,
karena koefisien t pada keduanya (-0,268)
Tabel 6.
Deskripsi Kepribadian Atlet Individu dan
pada p value (0,790), maka dapat
Berkelompok dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan
Std. yang signifikan rata-rata nilai kepribadian
ATLET N Mean
Deviation atlet individual dengan atlet berkelompok.
INDIVIDU 14 267,29 17,985 Berdasarkan hasil analisis perbedaan
KEPRIBADIAN
orang lain karena berbagai pengalaman sebanyak 78 item. Alat ukur Big Five yang
yang dialaminya. Selain itu olahraga berjumlah 78 item masing-masing faktor
memang merupakan bagian yang terdiri dari 6 subfaktor/facet dan setiap
mempunyai arti tersendiri dalam faset terdiri dari 0-4 item positif dan 0-3
kehidupan masyarakat. Seringkali pula item negatif. Kemudian untuk
disebut sebagai mikro kosmos dari reliabilitasnya, nilai koefisien Alpha
masyarakat, yakni hanya model skala kecil Cronbach = 0,913 dari variabel
dari keseluruhan rupa masyarakat kepribadian, berkisar antara 0,800 - 1,000.
(Muhamad, 2012:1). Selanjutnya Angka tersebut mempunyai arti sangat
Koentjaraningrat (2009) mengemukakan tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa ikatan yang membuat suatu tingkat reliabilitas untuk Ipip Scale sangat
kesatuan manusia menjadi suatu reliabel.
masyarakat adalah pola tingkah laku yang Rutinitas latihan mereka sehingga
khas mengenai semua faktor dalam kepribadian dapat terbentuk dalam 1 hari
kehidupannya dalam batas kesatuan itu. selama 2 jam. Frekuensi latihan atlet
Pola khas itu sudah menjadi adat istiadat individu setiap minggunya adalah 5
yang khas bersifat mantap dan kontinuitas pertemuan pada tenis lapangan, 4
waktu. Oleh karena itu jenis olahraga baik pertemuan pada tae kwon do, 5 pertemuan
yang dimainkan secara individu dan pada panahan. Atlet berkelompok setiap
kelompok tidak dapat di sebut masyarakat. minggunya adalah 4 pertemuan pada bola
Karena kesatuan manusia yang tergabung voli, 4 pertemuan pada bola basket dan 4
dalam anggota tim (diantaranya atlet, pertemuan pada futsal.
pelatih, psikolog, official, Manager, dll) Intensitas latihan pada subjek latihan
norma dan peraturan hanya bersifat di atas belum bisa membentuk perbedaan
sementara dan meliputi sektor kehidupan kepribadiannya. Hal tersebut disebabkan
yag terbatas saja. Oleh karena itu sebagian waktu masih dihabiskan di luar
berdasarkan analisis tersebut tentang jam latihan seprti keluarga, sekolah,
penelitian kepribadian ini, baik masyarakat dan kegiatan lainny. Artinya
kepribadian atlet individual dan bahwa aktifitas olahraga pada subjek
kepribadian atlet berkelompok relatif sama penelitian belum mampu membentuk
atau tidak ada perbedaan diantara lingkungan
keduanya. Peneliti mencontohkan
persamaan kepribadian tersebut karena SIMPULAN
faktor lingkungan, mencakup: situasi, Berdasarkan pada data yang telah
kondisi interaksi atlet dengan atlet lain, terkumpul, diolah dan dianalisis. Penelitian
dengan pelatih, dengan lawan tanding, ini telah menjawab permasalahan yang
penonton, peliput olahraga, perlengkapan, telah diajukan. Berdasarkan hasil analisis
fasilitas, cuaca, medan pertandingan, perbedaan kepribadian antara atlet
keutuhan kelompok, kebersamaan individual dan atlet berkelompok tersebut
kelompok dan perasaan bangga. menunjukan bahwa tidak ada perbedaan
Pada awalnya instrumen sebelum yang signifikan antara kedua kelompok
dilakukan uji validitas sebanyak 180 item. atlet. Hasilnya menunjukkan bahwa dari
Secara proporsional setelah dilakukan uji antara 78 item subfaktor mengindikasikan
validitas oleh peneliti, item yang valid bahwa secara keseluruhan tidak ada
Murdiansyah, Perbedaan Kepribadian Antara ….. 145