Anda di halaman 1dari 3

Nama: Shintia Monika

Nim: 2003799
Kelas: Pjkr B
BAB 4
Profil Kepribadian & Perilaku Olahraga

1. Jelaskan tentang pengertian dan karakteristik kepribadian!


Kepribadian adalah suatu totalitas karakteristik individu yang menyebabkan pola-pola yang bersifat
menetap dan khas dalam hal pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya sekaligus membeda-kannya
dengan orang lain.
Karakteristik kepribadian terdiri atas:
1) Kepribadian bersifat menetap. Artinya kepribadian adalah suatu sifat individu yang bersifat tetap
atau ajeg, tidak mudah berubah sepanjang waktu. Kalaupunterjadi perubahan biasanya bersifat
gradual dan karena merespon suatu kejadianyang luar biasa;
2) Kepribadian bersifat umum. Dalam hal ini kepribadian dipergunakan untuk menggambarkan sifat
umum seseorang dalam hal fikiran dan perasaan yang secara sistemik berpengaruh terhadap
keseluruhan tingkah lakunya;
3) Kepribadian bersifat khusus atau khas. Artinya, kepribadian menunjuk kepada sifat individu yang
unik dan membedakannya dengan orang lain atau menggambarkan bagaimana seseorang berbeda
dengan orang lain. Tidak ada satu individu yang benar-benar identik dengan individu yang lain,
meskipun mereka dilahirkan kembar;
4) Kepribadian bersifat kesatuan. Kepribadian dalam hal ini menggambarkan diri individu sebagai
sebuah unit tunggal, struktur yang membentuk kesatupaduan organisasi dinamik dalam diri individu.

2. Jelaskan perbedaan antara teori psikoanalisis dengan teori sifat tentang kepribadian !
Perbedaanya teori sifat lebih banyak membahas tentang prediksi atau ramalan-ramalan tentang
keberhasilan seseorang dalam bidang tertentu atau menempatkan orang yang tepat pada tempat yang
tepat pula. Oleh karena itu, sifat-sifat kepribadian yang dimiliki individu merupakan penunjuk
kemungkinan seseorang untuk dapat mencapai keberhasilan dan sifat tertentu dapat berfungsi lebih
baik pada situasi tertentu.

3. Jelaskan perbedaan antara teori psikoanalisis dengan teori belajar sosial tentang kepribadian
!
Teori psikoanalisis merupakan teori yang paling komprehensif diantara teori-teori kepribadian
lainnya. Teori ini didasarkan terutama pada analisis diri dan observasi klinis yang dilakukan secara
luas terhadap para penderita penyakit neurotik. Sedangkan teori belajar spsial tentang kepribadian
perilaku manusia hanya dipandang sebagai rentetan gerak reflek yang sifatnya mekanistik dan
dikendalikan oleh lingkungan.

4. Jelaskan perbedaan antara teori sifat dengan teori belajar sosial tentang kepribadian !
Teori sifat lebih banyak membahas tentang prediksi atau ramalan-ramalan tentang keberhasilan
seseorang dalam bidang tertentu atau menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat pula.
Sedangkan teori belajar spsial tentang kepribadian perilaku manusia hanya dipandang sebagai rentetan
gerak reflek yang sifatnya mekanistik dan dikendalikan oleh lingkungan.

5. Uraiakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian!


Faktor Lingkungan atau environment adalah faktor yang berasal dari luar individu. Pervin dan John
(2001) menyebutkan empat sub-faktor yang termasuk faktor lingkungan, yaitu sub faktor budaya,
kelas sosial, keluarga, dan teman sebaya. Secara singkat keempat sub faktor tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut:
1) Sub Faktor Budaya
Diantara faktor lingkungan yang menentukan kepribadian individu adalah sub faktor budaya. Sub
faktor ini mempengaruhi kepribadian sebagai akibat keanggotaan atau keterlibatan individu dalam
suatu budaya tertentu. Setiap budaya memiliki pola-pola perilaku, ritual, dan keyakinan yang
dilembagakan dan disetujui secara umum, kemudian dijadikan adat atau kebiasan yang berlaku untuk
komunitas setempat. Artinya, anggota dari suatu budaya akan memiliki karakteristik kepribadian
tertentu.
2) Sub Faktor Kelas Sosial
Selain karena sub faktor budaya, pola-pola perilaku berkembang pula sebagai akibat atau pengaruh
kelas sosial. Beberapa sifat kepribadian individu terkait erat dengan kelompok sosial dimana individu
itu tinggal. Sebuah kelompok sosial, apakah kelas sosial rendah atau tinggi, kelas sosial pekerja atau
profesional, keberadannya menjadi salah satu faktor yang menentukan status individu, baik
peranannya, tugasnya, keterikatanya, maupun kepua-sannya di dalam kelompok itu sendiri dan juga
dengan kelompok yang lain.
3) Sub Faktor Keluarga
Berbagai literatur menyebutkan bahwa pengaruh keluarga merupakan salah satu faktor lingkungan
yang paling penting yang mempengaruhi profil kepri-badian indi-vidu (Collins et.al., 2000; Halverson
& Wampler, 1997; Maccoby, dalam Pervin dan John, 2001:12). Selama proses asuhan, mungkin orang
tua akan bersikap memperingati, mencintai, menolak, memarahi, melindungi, memberikan
ke-bebasan, sangat protektif, dan lain-lain. Apapun yang orang tua lakukan, maka setiap pola perilaku
orang tua akan mempengaruhi perkembangan kepribadian anak.
4) Sub Faktor Teman Sebaya
Sub faktor terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah pengaruh ling-kungan teman sebaya.
Pengalaman bergaul dalam kelompok pada masa anak-anak dan masa remaja akan mempengaruhi
perkembangan kepribadian. Karena anak memperoleh pengalaman yang berbeda di luar rumah dan
karena pengalaman yang diperoleh di dalam rumah tidak membuat mereka sama, maka dua orang
anak yang berasal dari keluarga yang samapun akan memiliki kepribadian yang berbeda.

6. Uraikan tentang hubungan antara sifat-sifat kepribadian dengan penampilan olahraga !


Sebuah penelitian tentang hubungan antar sifat-sifat kepribadian dengan
penampilan olahraga telah dilakukan oleh Figer (dalam Apruebo, 1997) terhadap
atlet Piliphina. Data dikumpulkan dengan menggunakan dua tes kepribadian
Gordon Personal Profile (GPP) dan Gordon Personal Inventory (GPI). Setelah
dianalisis terbukti bahwa sifat-sifat kepribadian seperti tanggung jawab,
keterampilan sosial, hubungan personal, stabilitas emosi, semangat, dan sikap
kehatihatian dapat meningkat melalui aktivitas olahraga beregu. Dengan kata lain
ada hubungan positif antara sifat-sifat kepribadian (tanggung jawab, keterampilan
sosial, hubungan personal, stabilitas emosi, semangat, dan sikap kehati-hatian)
dengan aktivitas olahraga beregu (Apruebo, 2005);

7. Mengapa sifat-sifat kepribadian tertentu dapat berfungsi lebih baik untuk penampilan
olahraga tertentu ?
Berdasarkan beberapa hasil penelitian terbukti bahwa: 1) Ada hubungan antara profil kepribadian
dengan penampilan olahraga. Hubungan pada umumnya bersifat korelasional; 2) Sifat kepribadian
tertentu bisa berfungsi lebih tinggi dalam suatu cabang olahraga tertentu; 3) Atlet memiliki profil
kepribadian yang berbeda dengan yang bukan atlet; 4) Ada perbedaan profil kepribadian atlet dari
cabang olahraga yang berbeda; 5) Ada perbedaan sifat kepribadian dalam posisi yang berbeda dari
cabang olahraga yang sama; tetapi juga memiliki kemiripan dalam sifat-sifat kepribadian tertentu.

8. Apa perbedaan antara tes psikometrik dengan tes proyektif ?


Tes psikometrik adalah tes yang terstruktur dan dirancang untuk mengukur kecerdasan, bakat, dan
sifatsifat kepribadian. Sedangkan tes proyektif engukuran yang tidak terstruktur dan bersifat
subyektif. Tes ini mengukur aspek-aspek perilaku yang tidak disadari dan diperoleh melalui metode
kualitatif. Beberapa contoh jenis tesnya antara lain: tes Rorschach, tes Draw-A-Person atau
Bender-Gestalt Visual Motor, tes Sach’s Sentence
Completion, tes Role-Playing atau Psychodrama, dan lain-lain.

9. Sebutkan dan jelaskan beberapa alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur
kepribadian di dalam aktivitas olahraga
Skala Penilaian
Skala penilaian melibatkan penggunaan seorang penilai atau bebe-rapa orang penilai yang diminta
untuk mengobservasi perilaku individu dalam satu atau beberapa situasi. Penilai biasanya
menggunakan sebuah daftar cek atau skala yang terlebih dahulu didesain agar obyektivitas peni-laian
tercapai. Biasanya, jika daftar cek ini digunakan dengan benar dan penilainya cukup terampil,
hasilnya dapat lebih reliabel dan obyektif.
Quesioner
Selain dapat menggunakan inventori (quesioner) 16 PF dan Model 5 faktor seperti dijelaskan
sebelumnya, sifat-sifat kepribadian dapat diukur pula dengan menggunakan inventori yang lain,
seperti The Athletic Motivation Inventory (AMI), The Winning Profile Athletic Instrument, Troutwine
Athletic Profile (TAP), dll.
1) The Athletic Motivation Inventory (AMI)
AMI dikembangkan oleh Thomas Tuko, Bruce Ogilvie, dan Leland Lyon (Tutko dan Richard, 1971,
1972). AMI dikembangkan untuk mengukur sifat-sifat kepribadian yang berhubungan dengan
pencapaian prestasi olahraga seperti motif, agresivitas, determinasi, tanggung jawab, kepemim-pinan,
kepercayaan diri, kontrol emosi, keteguhan mental, dan pengem-bangan kesadaran.
2) The Winning Profile Athletic Instrument
The Winning Profile Athletic Instrument (WPAI) dikembangkan oleh seorang pakar psikometrik yang
bernama Jesse Liobet. WPAI terdiri atas 50 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur
keteguhan dan ketidaksa-daran mental. Koefisien reliabiltas internalnya sebesar 0.83 dan 0.87. Paa,
dkk. (1999) menggunakan WPAI terhadap para atlet sekolah menengah, perguruan tinggi, semi
professional, dan professional. Hasilnya menunjukkan, ada perbedaan antara skor rata-rata total WPAI
antara atlet sekolah mene-ngah dengan ketiga kelompok yang lain dan antara atlet profesional dengan
atlet perguruan tinggi.
3) Troutwine Athletic Profile (TAP)
TAP dikembangkan oleh Bob Troutwine, seorang professor di Universitas William Jewel (Carey,
1999; Rand, 2000). TAP digunakan oleh Indianapolis Colts untuk membantu mereka dalam memilih
atlet football professional (1998). Alat ukur ini digunakan untuk meramalkan kemungki-nan
keberhasilan di dalam olahraga.

Anda mungkin juga menyukai