NAMA ANGGOTA :
1. HABIL MUZAKKY
2. YUSUF AGU SETIAWAN
3. ARI M SYAHPUTRA
4. MUHAMAD ROZI
PEKANBARU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Motif merupakan sumber penggerak dan pendorong yang berasal dari dalam untuk
membantu dirinya bekerja semaksimal mungkin dalam merubah nasibnya. Motivasi merupakan
keterampilan mental yang bersifat mendasar yang perlu dimiliki atlit. karna motivasi bersifat
mendorong dan penggerak suatu usaha dari atlit. Oleh karna itu motivasi yang bagus dan baik
harus dimiliki oleh atlit adalah motivasi berprestasi sebab dengan adanya motivasi berprestasi
dapat mengacu pada keunggulan diri sendiri, keunggulan orang lain dan bahkan dalam mencapai
kesempurnaan dalam menjalankan tugas latihan maupun kompetisi.
Psikologi olahraga adalah merupakah salah satu cabang ilmu yang relatif baru, yaitu
merupakan salah satu hasil perkembangan dari psikologi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
sejak akhir abab ke-19 para ahli psikologi telah berusaha menerapkan hasil-hasil penelitian
psikologi ke dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya tumbuh dan berkembang apa yang
disebut sebagai psikologi terapan (applied psychology) di berbagai bidang, termasuk salah
satunya adalah dalam bidang olahraga.
2. Psikologi diperlukan dalam olahraga
Ilmu psikologi yang diterapkan ke dalam bidang olah raga yang selalu dikenal sebagai
psikologi olahraga. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk
membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-
baiknya tanpa adanya hambatan dan faktor-faktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan
kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk mebantu seseorang agar dapat
menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.
Psikologi Olahraga mengandung dimensi tindakan dan perilaku manusia, dimana komponen-
komponen motorik, kognitif, dan afektif amat berperan dalam menghasilkan berbagai pola
gerak yang berbeda. Psikologi olahraga mempelajari berbagai kenyataan psikologis yang
dihadapi seseorang dalam konteks kegiatan berolahraga
Di samping itu, mereka mengemukakan bahwa psikologi olahraga secara spesifik diarahkan
untuk:
1. Membantu para professional dalam membantu atlet bintang mencapai prestasi puncak.
2. Membantu anak-anak, penderita cacat dan orang tua untuk bisa hidup lebih bugar.
3. Meneliti faktor psikologis dalam kegiatan latihan, dan
4. Memanfaatkan kegiatan latihan sebagai alat terapi, misalnya untuk terapi depressi
(Weinberg & Gould, 1995)
3. motivasi menurut para ahli
Menurut Oemar Hamalik (2005:106), motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Istilah motivasi mengacu kepada faktor dan proses yang mendorong seseorang untuk
bereaksi dalam berbagai situasi. Sedangkan menurut Rochman Natawidjaya (1979:78)
menyatakan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan
atau tingkah laku, yang mengatur tingkah laku atau perbuatan untuk memuaskan kebutuhan
atau menjadi tujuan
Para ahli yang menganut paham bahavior mengatakan bahwa motivasi berawal dari situasi,
kondisi dan objek yang menyenangkan. Jika hal ini memberi kepuasan yang berkelanjutan
maka akan menimbulkan tingkah laku yang siap untuk melakukan sesuatu. Kaum paham
kognitif mengatakan bahwa yang mempengaruhi perilaku individu adalah proses pemikiran,
karena penganut paham kognitif memfokuskan pada bagaimana individu memproses
informasi dan memberikan penafsiran untuk situasi khusus. Penganut paham humanis
mengatakan bahwa manusia bertindak dalam situasi lingkungan dan membuat pilihan
mengenai apa yang dilakukan, tetapi mereka lebih menaruh perhatian pada jalan umum
perkembangan seseorang, aktivitas dari potensi dan menghilangkan gangguan- gangguan
pada pertumbuhan seseorang.
Dari Koeswara mengatakan bahwa dalam disiplin ilmu psikologi, motivasimerupakan
konsep yang digunakan untuk menerangkan kekuatan-kekuatan yang ada dan bekerja pada
diri organisme atau individu yang menjadi penggerak dan pengarah tingkah laku individu
tersebut. Para teoritikus motivasi dalam menyusun konsepsi teori mengenai motivasi bisa
dikategorikan dalam tiga pendekatan yang utama, yakni: (1) pendekatan biologis, (2)
pendekatan behavioristik, dan (3) pendekatan kognitif.10
Teeven dan Smith dalam Martaniah menyatakan bahwa motivasi adalah konstruk dan
pengaktifan perilaku, sedangkan komponen yang lebih spesifik dari motivasi yang
berhubungan dengan tipe-perilaku tertentu disebut motif.11 Motif merupakan faktor
penggerak yang menyebabkan timbulnya perilaku tertentu, sedangkan motivasi struktur dari
berbagai motif yang timbul pada diri seseorang.
Kemudian Smith dan Sarason memberikan pengertian motivasi berasal dari kata latin move
yang berarti dorongan atau menggerakkan, dengan demikian motivasi diartikan sebagai daya
bergerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas demi mencapai suatu
tujuan
4. Teori motivasi
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia
memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid,
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan
sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif
psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.
Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan
pada peringkat.
5. Jenis-jenis motivasi dalam olahraga
motivasi intrinsik dan ekstrinsik.Motivasi intrinsik merupakan dorongan yang kuat dari
dalam yang menyebabkan individu berpartisipasi.Atlet yang mempunyai motivasi intrinsic
biasanya mempunyai kepribadian yang matang, jujur, sportif, tekun, percaya diri, disiplin dan
tahan lama.Motivasi intrinsik inilah yang harus selalu ditumbuh kembangkan dalam diri
anak, sayangnya motivasi ini sulit dipelajari.Sedang motivasi ekstrinsik merupakan dorongan
berasal dari luar individu yang menyebabkan seseorang berpartisipasi dalam olahraga,
contohnya dorongan dari pelatih, teman, orang tua, guru, kelompok, bangsa, hadiah, bonus,
uang, dsb.Dorongan semacam ini biasanya tidak bertahan lama
6. Factor yang mempengaruhi psikologi dalam olahraga
Faktor psikis ini dapat bersifat langsung dan tidak langsung.Secara langsung, misalnya
karena ada ketegangan emosi yang berlebihan sehingga mempengaruhi seluruh penampilan
atlet.Sedangkan secara tidak langsung berkaitan dengan penampilan atlet, atau yang disebut
dengan faktor non-teknis, contohnya, sebelum masuk ke arena pertandingan, terjadi
pertengkaran yang menegangkan aspek emosinya. Saat bertanding, kondisi emosinya yang
bergejolak tersebut akan berpengaruh negatif terhadap penampilannya. Contoh lainnya
adalah penggunaan peralatan yang diperlukan untuk bertanding, seperti sepatu yang tidak
nyaman. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi penampilannya. Lingkungan tempat atlet
bertanding seperti kondisi lapangan ataupun penonton juga dapat mempengaruhi kondisi
psikis atlet, baik secara positif maupun secara negative
aspek- aspek psikis yang berpengaruh dan dapat dikembangkan pada diri atlet adalah;
1) kemantapan emosi,
2) keuletan (agresif),
3) motivasi dan semangat,
4) disiplin,
5) percaya diri,
6) keterbukaan
PENUTUP
A. Kesimpulan
· Motivasi adalah sebuah dorongan atau alasan yang mendasari semangat dalam
melakukan sesuatu, menurut Reeve (2000); Apruebo(2005:53) motivasi
berprestasi merupakan keinginan untuk menyelesaikan dan menguasai sesuatu
orang, ide, atau standar baru..
· Motivasi mempunyai 2 fungsi yaitu fungsi intrinsik dan ekstrinsik.
· Umpan balik memberikan reaksi dari apa yang telah dilakukan oleh atlet yang
kemudian dijadikan acuan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Dengan
adanya umpan balik dalam proses latihan atlit menjadi lebih semangat dan
bergairah untuk berlatih karna atlet dapat mengetahui hasil dari latihannya
sehingga dapat meningkatkan menjadi lebih baik lagi.
B. Saran
Dari uraian kesimpulan diatas, maka kami penulis memberikan saran
semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap pembaca dalam
proses pembelajaran ataupun penambahan wawasan dalam ilmu pengetahuan.
Umumnya dibidang psikologi olahraga dan khususnya dalam materi motivasi
dalam olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, F. A., Kristiyanto, A., & Sugiyanto, S. (2017). Motif, Motivasi, Dan
Manfaat Aktivitaspendakian Gunung Sebagai Olahraga Rekreasi Masyarakat.
Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 16(2), 143–153.
https://doi.org/10.20527/multilateral.v16i2.4251
Restu. (2018). Pengaruh Motivasi, Koordinasi Mata Tangan Dan Kelincahan
Terhadap Keterampilan Pada Permainan Bola Basket Siswa SMAN 1
Pinrang, Kab, Pinrang. Nala 2011, (hlm. 5).
https://core.ac.uk/download/pdf/232130236.pdf