Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MOTIVASI DALAM OLAHRAGA

NAMA ANGGOTA :

1. HABIL MUZAKKY
2. YUSUF AGU SETIAWAN
3. ARI M SYAHPUTRA
4. MUHAMAD ROZI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Karakteristik pelatih dan atlit yang baik adalah mereka memiliki motivasi yang baik.
Dengan adanya motivasi yang baik dapat memungkinkan para atlit bekerja dengan baik.
Tercapai suatu keberhasilan karna adanya dorongan keterampilan dan motivasi dari diri atlit.
Dengan adanya Motivasi berlatih dalam diri atlit akan merubahnya menjadi kepribadian yang
berkomitmen dalam mencari kesempurnaan berlatih untuk tujuan yang diinginkan. Dengan
demikian , motivasi baik internal maupun eksternal sangat berpengaruh dalam upaya
meningkatkan kinerja berlatih sehingga kemampuan terbaik dalam prestasi olahraga didapatkan.
Pelatih dan atlit penting memahami apa manfaat dari motivasi, baik motivasi internal dan
motivasi eksternal. Weinberg; (2009:7) menjelaskan bahwa motivasi itu dapat meningkatkan
kegigihan, intensitas, usaha, tujuan dan tekad. Prestasi didapatkan dengan adanya motivasi.

Motif merupakan sumber penggerak dan pendorong yang berasal dari dalam untuk
membantu dirinya bekerja semaksimal mungkin dalam merubah nasibnya. Motivasi merupakan
keterampilan mental yang bersifat mendasar yang perlu dimiliki atlit. karna motivasi bersifat
mendorong dan penggerak suatu usaha dari atlit. Oleh karna itu motivasi yang bagus dan baik
harus dimiliki oleh atlit adalah motivasi berprestasi sebab dengan adanya motivasi berprestasi
dapat mengacu pada keunggulan diri sendiri, keunggulan orang lain dan bahkan dalam mencapai
kesempurnaan dalam menjalankan tugas latihan maupun kompetisi.

B.       Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Pengertian psikologi olahraga
2. Mengapa psikologi diperlukan dalam olahraga
3. Pengertian motivasi menurut para ahli psikologi olahraga
4. Teori motivasi
5. Jenis motivasi dalam olahraga
6. Faktor yg mempengaruhi psikologi dalam olahraga
7. Cara meningkatkan motivasi dalam olahraga
8. Peranan motivasi dalam olahraga.
.

C.      Tujuan Penulisan


1.        Untuk mengetahui pengertian psikologi olahraga
2.        Untuk mengetahui psikologi diperlukan dalam olahraga
3.        Untuk mengetahui pengertian motivasi menurut para ahli
4.        Untuk mengetahui teori motivasi
5.        Untuk mengetahui jenis motivasi dalam olahraga
6.        Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi psikolgi dalam olahraga
7. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi dalam olahraga
8 Untuk mengetahui peranana dalam olahraga
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian psikologi olahraga

Psikologi olahraga adalah merupakah salah satu cabang ilmu yang relatif baru, yaitu
merupakan salah satu hasil perkembangan dari psikologi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
sejak akhir abab ke-19 para ahli psikologi telah berusaha menerapkan hasil-hasil penelitian
psikologi ke dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya tumbuh dan berkembang apa yang
disebut sebagai psikologi terapan (applied psychology) di berbagai bidang, termasuk salah
satunya adalah dalam bidang olahraga.
2. Psikologi diperlukan dalam olahraga
Ilmu psikologi yang diterapkan ke dalam bidang olah raga yang selalu dikenal sebagai
psikologi olahraga. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk
membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-
baiknya tanpa adanya hambatan dan faktor-faktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan
kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk mebantu seseorang agar dapat
menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.
Psikologi Olahraga mengandung dimensi tindakan dan perilaku manusia, dimana komponen-
komponen motorik, kognitif, dan afektif amat berperan dalam menghasilkan berbagai pola
gerak yang berbeda. Psikologi olahraga mempelajari berbagai kenyataan psikologis yang
dihadapi seseorang dalam konteks kegiatan berolahraga

Di samping itu, mereka mengemukakan bahwa psikologi olahraga secara spesifik diarahkan
untuk:
1. Membantu para professional dalam membantu atlet bintang mencapai prestasi puncak.
2. Membantu anak-anak, penderita cacat dan orang tua untuk bisa hidup lebih bugar.
3. Meneliti faktor psikologis dalam kegiatan latihan, dan
4. Memanfaatkan kegiatan latihan sebagai alat terapi, misalnya untuk terapi depressi
(Weinberg & Gould, 1995)
3. motivasi menurut para ahli
Menurut Oemar Hamalik (2005:106), motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Istilah motivasi mengacu kepada faktor dan proses yang mendorong seseorang untuk
bereaksi dalam berbagai situasi. Sedangkan menurut Rochman Natawidjaya (1979:78)
menyatakan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan
atau tingkah laku, yang mengatur tingkah laku atau perbuatan untuk memuaskan kebutuhan
atau menjadi tujuan
Para ahli yang menganut paham bahavior mengatakan bahwa motivasi berawal dari situasi,
kondisi dan objek yang menyenangkan. Jika hal ini memberi kepuasan yang berkelanjutan
maka akan menimbulkan tingkah laku yang siap untuk melakukan sesuatu. Kaum paham
kognitif mengatakan bahwa yang mempengaruhi perilaku individu adalah proses pemikiran,
karena penganut paham kognitif memfokuskan pada bagaimana individu memproses
informasi dan memberikan penafsiran untuk situasi khusus. Penganut paham humanis
mengatakan bahwa manusia bertindak dalam situasi lingkungan dan membuat pilihan
mengenai apa yang dilakukan, tetapi mereka lebih menaruh perhatian pada jalan umum
perkembangan seseorang, aktivitas dari potensi dan menghilangkan gangguan- gangguan
pada pertumbuhan seseorang.
Dari Koeswara mengatakan bahwa dalam disiplin ilmu psikologi, motivasimerupakan
konsep yang digunakan untuk menerangkan kekuatan-kekuatan yang ada dan bekerja pada
diri organisme atau individu yang menjadi penggerak dan pengarah tingkah laku individu
tersebut. Para teoritikus motivasi dalam menyusun konsepsi teori mengenai motivasi bisa
dikategorikan dalam tiga pendekatan yang utama, yakni: (1) pendekatan biologis, (2)
pendekatan behavioristik, dan (3) pendekatan kognitif.10
Teeven dan Smith dalam Martaniah menyatakan bahwa motivasi adalah konstruk dan
pengaktifan perilaku, sedangkan komponen yang lebih spesifik dari motivasi yang
berhubungan dengan tipe-perilaku tertentu disebut motif.11 Motif merupakan faktor
penggerak yang menyebabkan timbulnya perilaku tertentu, sedangkan motivasi struktur dari
berbagai motif yang timbul pada diri seseorang.
Kemudian Smith dan Sarason memberikan pengertian motivasi berasal dari kata latin move
yang berarti dorongan atau menggerakkan, dengan demikian motivasi diartikan sebagai daya
bergerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas demi mencapai suatu
tujuan
4. Teori motivasi
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia
memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid,
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan
sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif
psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.
Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan
pada peringkat.
5. Jenis-jenis motivasi dalam olahraga
motivasi intrinsik dan ekstrinsik.Motivasi intrinsik merupakan dorongan yang kuat dari
dalam yang menyebabkan individu berpartisipasi.Atlet yang mempunyai motivasi intrinsic
biasanya mempunyai kepribadian yang matang, jujur, sportif, tekun, percaya diri, disiplin dan
tahan lama.Motivasi intrinsik inilah yang harus selalu ditumbuh kembangkan dalam diri
anak, sayangnya motivasi ini sulit dipelajari.Sedang motivasi ekstrinsik merupakan dorongan
berasal dari luar individu yang menyebabkan seseorang berpartisipasi dalam olahraga,
contohnya dorongan dari pelatih, teman, orang tua, guru, kelompok, bangsa, hadiah, bonus,
uang, dsb.Dorongan semacam ini biasanya tidak bertahan lama
6. Factor yang mempengaruhi psikologi dalam olahraga
Faktor psikis ini dapat bersifat langsung dan tidak langsung.Secara langsung, misalnya
karena ada ketegangan emosi yang berlebihan sehingga mempengaruhi seluruh penampilan
atlet.Sedangkan secara tidak langsung berkaitan dengan penampilan atlet, atau yang disebut
dengan faktor non-teknis, contohnya, sebelum masuk ke arena pertandingan, terjadi
pertengkaran yang menegangkan aspek emosinya. Saat bertanding, kondisi emosinya yang
bergejolak tersebut akan berpengaruh negatif terhadap penampilannya. Contoh lainnya
adalah penggunaan peralatan yang diperlukan untuk bertanding, seperti sepatu yang tidak
nyaman. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi penampilannya. Lingkungan tempat atlet
bertanding seperti kondisi lapangan ataupun penonton juga dapat mempengaruhi kondisi
psikis atlet, baik secara positif maupun secara negative

aspek- aspek psikis yang berpengaruh dan dapat dikembangkan pada diri atlet adalah;
1) kemantapan emosi,
2) keuletan (agresif),
3) motivasi dan semangat,
4) disiplin,
5) percaya diri,
6) keterbukaan

7. Meningkatkan motivasi dalam olahraga


Pelaksanaan tindakan menggunakan model pembelajaran jigsaw untuk meningkatkan hasil
belajar filsafat penjas dan olahraga. Dalam pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus,
masing-masing 3 pertemuan tiap siklusnya dengan scenario pembelajaran sebagai berikut:
a. Menjelaskan kepada mahasiswa tentang petunjuk pelaksanaan pembelajaran dengan model
pembelajaran jigsaw.
b. Membagi mahasiswa ke dalam beberapa kelompok, yang masing- masing kelompok
terdapat satu orang ahli yang akan menjelaskan materi kepada teman sekelompoknya. Satu
kelompok ahli dan beberapa kelompok asal.
c. Berdiskusi dengan kelompok ahli tentang materi pembelajaran, selanjutnya kelompok ahli
menjelaskan kepada anggota kelompok asal.
dalam proses belajar, seorang siswa terkadang dapat terhambat oleh adanya berbagai
permasalahan. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelelahan jasmani ataupun mental siswa,
sehingga seorang guru harus berupaya untuk membangkitkan kembali kinginan siswa dalam
belajar. Upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru menurut Dimyati (2002:95) yaitu
dengan cara : 1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar
yang di alaminya ;
2) Meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan kesempatan kepada siswa
untuk beraktualisasi diri dalam belajar.
3) Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar.
4) Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku
belajar.
5) Merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi
segala hambatan dan pasti berhasil.
6) Guru mengoptimalisasikan pemanfataan pengalaman dan kemampuan siswa.
8. Peranan motivasi dalam olahraga
Motivasi dalam olahraga adalah aspek psikologi yang berperan penting bagi para pelatih,
guru dan pembina olahraga, karena motivasi adalah dasar untuk menggerakkan dan
mengarahkan perbuatan dan perilaku seseorang dalam olahraga
BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan
·         Motivasi adalah sebuah dorongan atau alasan yang mendasari semangat dalam
melakukan sesuatu, menurut Reeve (2000); Apruebo(2005:53) motivasi
berprestasi merupakan keinginan untuk menyelesaikan dan menguasai sesuatu
orang, ide, atau standar baru..
·         Motivasi mempunyai 2 fungsi yaitu fungsi intrinsik dan ekstrinsik.
·         Umpan balik memberikan reaksi dari apa yang telah dilakukan oleh atlet yang
kemudian dijadikan  acuan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Dengan
adanya umpan balik dalam proses latihan atlit menjadi lebih semangat dan
bergairah untuk berlatih karna atlet dapat mengetahui hasil dari latihannya
sehingga dapat meningkatkan menjadi lebih baik lagi.

B.       Saran
Dari uraian kesimpulan diatas, maka kami penulis memberikan saran
semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap pembaca dalam
proses pembelajaran ataupun penambahan wawasan dalam ilmu pengetahuan.
Umumnya dibidang psikologi olahraga dan khususnya dalam materi motivasi
dalam olahraga.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, H. (2016). Peranan psikologi olahraga dalam meningkatkan prestasi atlet.


Nusantara (Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial), 1, 27.

Eva, F. (2016). HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI. Https://Medium.Com/.
https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf

Fadlih, A. M. (2019). Minat dan Motivasi Peserta Didik Penyandang Disabilitas


Ketunarunguan terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Olahraga. Musamus Journal of Physical Education and Sport (MJPES),
2(01), 68–76. https://doi.org/10.35724/mjpes.v2i01.2072

Hanafi, S., & Situmorang, R. (2018). PENERAPAN METODE DRILL UNTUK


PENINGKATAN DALAM OLAHRAGA TENIS MEJA ( The Application of
Drill Method to Improve Quality of Forehand Punch and Motivation on
Table Tennis Sport ). November, 148–155.

Kusumajati, D. A. (2012). Psikologi Olahraga dan Filsafat. Humaniora, 3(1), 246.


https://doi.org/10.21512/humaniora.v3i1.3307

Mudzakir, D. O. (2020). Pengaruh Permainan Olahraga Tradisional Terhadap


Motivasi Dalam Pembelajaran Penjas Di Sekolah Dasar. Jurnal
Maenpo:Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, 10(1), 44–49.

Muhammad, M. (2017). Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran. Lantanida


Journal, 4(2), 87. https://doi.org/10.22373/lj.v4i2.1881

Rahman, F. A., Kristiyanto, A., & Sugiyanto, S. (2017). Motif, Motivasi, Dan
Manfaat Aktivitaspendakian Gunung Sebagai Olahraga Rekreasi Masyarakat.
Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 16(2), 143–153.
https://doi.org/10.20527/multilateral.v16i2.4251
Restu. (2018). Pengaruh Motivasi, Koordinasi Mata Tangan Dan Kelincahan
Terhadap Keterampilan Pada Permainan Bola Basket Siswa SMAN 1
Pinrang, Kab, Pinrang. Nala 2011, (hlm. 5).
https://core.ac.uk/download/pdf/232130236.pdf

Santoso, D. A. (2015). Perbedaan Motivasi Berpartisipasi Dalam Olahraga Antara


Suku Jawa, Madura dan Cina. Jurnal Penjakora, 2(1), 73–82.

Sumarjo. (2017). Peran psikologi olahraga dan kepelatihan dalam olahraga.


Journal Warta, 53(9), 1689–1699.

Widayat, P. (2015). TEORI-TEORI MOTIVASI. 1(83), 1–11.

Yannis, P. R. (2017). Analisis Motivasi Pada Komunitas Masyarakat Pelaku


Olahraga Rekreasi Bola Voli Di Kecamatan Pacet.

Effendi, H. (2016). Peranan psikologi olahraga dalam meningkatkan prestasi


atlet. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 1(1).

Permana, D., & Praetyo, A. F. (2021). PSIKOLOGI OLAHRAGA Pengembangan


Diri dan Prestasi. Penerbit Adab.

Hadyansah, D. (2019). Analisis Motivasi berdasarkan Gender dan Jenis


Olahraga. Jurnal Olahraga, 5(1), 66-72.

Hoedaya, D. (2007). Kajian psikologi olahraga dari perspektif disiplin


keilmuan. Bandung: FPOK UPI.

Sumarjo, S. (2017). Peran psikologi olahraga dan kepelatihan dalam


olahraga. Warta Dharmawangsa, (51).

Kusumajati, D. A. (2012). Psikologi Olahraga dan Filsafat. Humaniora, 3(1), 246-


252.

Prihartanta, W. (2015). Teori-teori motivasi. Jurnal Adabiya, 1(83), 1-14.

Anda mungkin juga menyukai