Nama Kelompok: 1. Ali Ma’sum Jazuli (2185201023) 2. Alfani Khoiril Qolbi (2185201043) 3. Anita Wulan Susanti (2185201025) A. MOTIVASI DALAM OLAHRAGA
1. Pengertian motivasi
Motivasi memiliki akar kata dari bahasa latin movere
yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak. Dengan demikian, dalam memberikan motivasi dapat diartikan dengan memberikan dorongan agar sesuatu yang dimotivasi dapat bergerak. Motivasi dapat dilihat sebagai suatu proses dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu sebagai upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang kuat menunjukan bahwa orang tersebut memiliki dorongan yang kuat untuk dapat melakukan sesuatu. Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dorongan tujuan yang diinginkan atau mendapatkan kepuasan atas tindakannya bekerja keras dan penuh semangat untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Krech (1962) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu kesatuan keinginan dan tujuan yang mendorong perilaku, disebutkan bahwa studi tentang motivasi adalah studi yang mempelajari dua pertanyaan yang berbeda tentang perilaku individu, yaitu mengapa individu memilih perilaku tertentu dan menolak perilaku lainnya. 2. Membangun motivasi
Banyak bakat anak yang tidak berkembang karena tidak
mendapatkan motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapatkan motivasi yang tepat, maka dikeluarkanlah energi yang luar biasa, sehingga tercapai hasil yang tidak diharapkan. Motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang bertindak untuk melakukan sesuatu. Terkadang, seseorang bisa kehilangan tujuan dan motivasi dalam hidup, sehingga mereka merasa tidak termotivasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Salah satu ciri utama yang harus dimiliki oleh seorang pelatih sebagai orang yang memimpin sebuah tim adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan atau misi timnya. Seorang pelatih yang tidak mampu memotivasi atlet atau pemainnya tidak lebih dari seorang pemandu, yang tahu ke mana harus pergi tetapi memiliki kendali penuh atas orang-orang yang dibimbingnya. Pada prinsipnya, jika kita selalu menggunakan pendekatan kekuatan untuk memaksa orang lain melakukan sesuatu, maka tim kita tidak akan bertahan lama. Jika kemungkinannya kecil, maka orang-orang dalam asosiasi olahraga atau tim olahraga yang kita selenggarakan akan keluar atau setidaknya kinerjanya jauh dari yang kita harapkan. Banyak organisasi olahraga bahkan sebuah perusahaan mengalami turnover yang besar karena karyawannya tidak memiliki motivasi yang tepat. 3. Cara meningkatkan motivasi olahraga
Motivasi memegang peranan yang penting dalam
olahrag prestasi. Seorang atlet harus mampu menjaga motivasinya agar tetap dalam level yang tinggi baik dalam proses latihan maupun pada saat menjalani pertandingan. Motivasi memang bukanlah kondisi yang tidak bisa berubah. Setiap saat motivasi atlet bisa mengalami perubahan, sehingga diperlukan sebuah upaya agar motivasi tetap terjaga pada level yang optimal. Ada beberapa cara untuk meningkatkan motivasi atlet, diantaranya adalah a) Menetapkan sasaran (Goal setting) Konsep dasar dari goal setting adalah menciptakan tantangan bagi atlet untuk dilewati. Secara sederhana, goal setting merangsang atlet untuk mencapai sesuatu baik dalam proses latihan maupun dalam sebuah kompetisi. Yang perlu diperhatikan pertama adalah sasaran harus spesifik agar atlet mempunyai ukuran atas pencapaiannya. Batas yang kedua adalah tingkat kesulitan sasaran. b) Persuasi verbal Persuasi verba dalam metode yang paling mudah untuk dilakukan. Pelatih, official, keluarga adalah orang-orang yang sering memberikan persuasi secara verbal ini. Persuasif verba dalam membakar semangat atlet dengan ucapan-ucapan yang memotivasi. c) Imagery training Metode berikutnya yang cukup membantu memacu motivasi para atlet adalah dengan melakukan imagery training atau latihan pembayangan. Dalam latihan pembayangan ini atau diajak untuk memvisualisasikan situasi pertandingan yang akan dijalani. d) Meningkatkan kemampuan atlet Kemampuan atlet meliputi skill teknis dan kemampuan otot meliputi skill teknis dan fisik. Skill dan fisik yang bagus, akan mempengaruhi keinginan untuk mencapai prestasi yang maksimal. Skill yang prima dapat dilihat dan dievaluasi melalui pertandingan yang diikuti oleh atlet. 4. Macam-macam motivasi
Pengalaman nyata di negara-negara berkembang pada
umumnya, seperti juga di Indonesia, adalah bila atletnya mengalami kegagalan pada suatu turnamen, maka kelemahan teknik dan taktik dituding sebagai penyebab utama. Di negara-negara yang sudah maju prestasi olahraganya, kurangnya motivasi dituding sebagai penyebab utama. Motivasi olahraga dapat dibagi atas motivasi primer dan sekunder, dapat pula atas motivasi biologis dan sosial. Namun, banyak ahli membagikannya atas dua jenis, intrinsik dan ekstrinsik. a. Motivasi Intrinsik (Personal reasons) Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam yang menyebabkan individu berpartisipasi. Dorongan ini sering dikatakan dibawa sejak lahir, sehingga tidak dapat dipelajari. Atlet yang punya motivasi intrinsik akan mengikuti latihan peningkatan kemampuan atau ketrampilan, atau mengikuti pertandingan atau perlombaan, bukan karena situasi buatan (dorongan dari luar), melainkan karena kepuasan dalam dirinya. b. Motivasi Ekstrisik (Personal needs) Motivasi ekstrisik adalah dorongan yang berasal dari luar diri individu yang menyebabkan individu beradaptasi dalam olahraga. Dorongan ini barasal dari pelatih, guru, orangtua, bangsa atau berupa hadiah, sertifikat, penghargaan atau uang. Motivasi ekstrinsik itu dapat dipelajari dan tergantung pada besarnya nilai penguat itu dari waktu ke waktu. B. PERCAYA DIRI DALAM OLAHRAGA
1. Pengertian percaya diri
Kepercayaan diri merupakan sikap mental seseorang dalam
menilai diri maupun objek di sekitarnya sehingga seseorang mempunyai keyakinan akan kemampuan dirinya untuk dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan [Rini, 2002). Menurut Willis (1985) kepercayaan diri adalah keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi suatu permasalahan dengan situasi terbaik dan dapat memberikan suasana yang menyenangkan bagi orang lain. Menurut Brenneche & Amich (1978) kepercayaan diri diartikan sebagai suatu perasaan atau sikap tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain, karena telah merasa cukup aman dan mengetahui apa yang dibutuhkan di dalam hidup ini. 2. Manfaat percaya diri
Tim Woodman & Hardy (2003) mengatakan bahwa kepercayaan
diri berdampak pada performa olahraga. Memiliki rasa percaya diri tentu menjadi keuntungan tersendiri. Orang yang memiliki sikap percaya diri dalam menghadapi berbagai hal mampu memberikan energi positif bagi orang-orang di sekitarnya. Maka tak jarang, orang yang percaya diri dan penuh optimisme menjadi sosok yang inspiratif. Meski begitu, tidak semua orang memiliki kepercayaan diri yang baik dalam segala hal. Berikut ini manfaat percaya diri dalam olahraga: a) Percaya diri membangkitkan emosi positif. Ketika seseorang merasa percaya diri, orang tersebut lebih mungkin untuk tetap tenang dan santai di bawah tekanan. b) Percaya diri memfasilitasi konsentrasi. Ketika seseorang merasa percaya diri, pikiran seseorang tersebut bebas untuk fokus pada tugas yang diberikan c) Percaya diri mempengaruhi tujuan. Orang yang percaya diri cenderung menetapkan tujuan yang menantang dan aktif menggapainya. d) Percaya diri meningkatkan upaya. Berapa banyak usaha yang dikeluarkan seseorang dan berapa lama individu akan bertahan dalam mengejar tujuan sangat tergantung pada kepercayaan/keyakinan. Ketika kemampuan sama, pemenang kompetisi biasanya para artlet yang percaya diri lebih dari lawannya. 3. Dampak positif percaya diri Kepercayaan diri tidak terbentuk sejak lahir atau keturunan bahkan warisan. Rasa percaya diri terbentuk dari proses sosialisasi yang telah dilakukan selama perjalanan hidupnya. Dengan kata lain, kepercayaan diri terbentuk dari berbagai macam pengalaman yang terjadi ketika berinteraksi sosial baik dengan lingkungan baru maupun lingkungan lama. Meningkatkan rasa percaya diri dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan pencapaian hasil suatu proses, berperilaku percaya diri dengan segala tanggung jawab yang diberikan oleh pelatih, berpikir percaya diri dengan segala arahan dan motivasi yang diberikan, meningkatkan kemampuan fisik dan teknis sehingga kemajuan fisik dan psikis. tetap tumbuh dan berkembang dengan baik, lakukan persiapan yang cukup agar tujuan dan sasaran dapat terwujud dengan kondisi yang fit untuk itu diperlukan olahraga dan istirahat yang cukup dan seimbang. Melalui proses yang panjang tentunya rasa percaya diri ini akan terbentuk dan berdampak positif bagi seorang atlet. Seperti yang telah dibahas di atas, terkait dengan performa Timnas Indonesia yang berlaga di Piala AFF, jelas bahwa manfaat percaya diri antara lain: 1. Mudah mengendalikan diri dalam situasi stres 2. Lebih mudah berkonsentrasi 3. Dapat mengarah ke target yang cukup menantang 4. Merangsang usaha yang lebih kuat 5. Cenderung mengembangkan strategi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepercayaan diri Menurut Hurlock (1990) ada tiga faktor yang menentukan kepribadian yaitu faktor bawaan, pengalaman awal dalam keluarga dan pengalaman-pengalaman selanjutnya. Ketiga faktor ini menentukan pola perkembangan konsep diri anak. Menurut Gilmer t1978) kepercayaan diri berkembang melalui self understanding "pemahaman diri" dan berhubungan dengan kemampuan bagaimana belajar menyelesaikan tugas di sekitar, terbuka terhadap pengamalan-pengalaman baru dan suka menghadapi tantangan. Kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: a). Konsep diri. Terbentuknya kepercayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulannya dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang terjalin akan menghasilkan konsep diri (Meadew dalam Anthony, 1992). b). Harga diri. Dari perkembangan konsep diri yang positif akan terbentul< harga diri yang positif. Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri (Meadew dalam Anthony, L992). c). Pengalaman. Adanya pengalaman dapat menjadi faktor munculnya rasa percaya diri atau malah sebaliknya. A. Kesimpulan
Motivasi dapat dinyatakan sebagai suatu pendorong dari
sebuah aktivitas dalam tingkah laku seseorang dalam melakukan sesuatu kegiatan agar menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih efektif, dan sebagai kekuatan yang membuat seorang mampu melakukan sesuatu kegiatan dalam waktu lama, yang pada hakikatnya semata- mata ingin mencapai suatu tujuan. Sedangkan percaya diri adalah sifat pribadi sesorang yang didalamnya terdapat keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri, serta mampu mengembangkan dan mengolah dirinya dalam situasi apapun.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu