Anda di halaman 1dari 6

MOTIVASI BERPRESTASI

BAGI ATLET DISABILITAS

Disusun Oleh:
KARINA RAMADINI PUSPASARI (20191770038)

Dosen Pembimbing:
Dr. Mulyana Az. S.Pd., M.Si.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA


FAKULTAS PSIKOLOGI
TAHUN 2020-2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Motivasi merupakan suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu
hal. Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, entah itu dari diri kita
sendiri ataupun dari hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut motivasi itu juga yang
menjadi suatu sumber tenaga dalam kita mengerjakan suatu hal agar kita mencapai suatu
tujuan yang kita inginkan. Dalam hal ini kegiatan yang kita lakukan dapat berbentuk negatif
ataupun positif meskipun motivasi kita semua awalnya “baik”.
Seseorang yang memiliki motivasi umumnya akan mampu menyelesaikan tujuan
yang ingin dicapainya walaupun di dalam perjalanan mendapatkan tujuan tersebut, dia akan
menghadapi rintangan yang tidak sedikit.
Motivasi ada banyak jenisnya antara lain motivasi belajar, motivasi berprestasi,
motivasi agresi, motivasi berafiliasi, dan lain-lain. Jika seseorang mengalami beberapa hal
yang bisa membuat patah semangat, tentunya motivasi sangatlah penting bagi orang tersebut.
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang "pengaruh motivasi berprestasi bagi
atlet disabilitas nasional".
Menurut Mc. Clelland (1987) motivasi berprestasi adalah suatu keinginan yang ada
dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk berusaha mencapai suatu standar
atau ukuran keunggulan. Ukuran keunggulan didapat dengan acuan prestasi orang lain, akan
tetapi juga dapat dengan membandingkan prestasi yang dibuat sebelumnya
Salah satu motivasi berprestasi yakni di bidang olahraga, olahraga begitu diminati
disemua kalangan baik mulai dari usia muda sampai usia tua. Namun berprestasi di bidang
olahraga khusus disabilitas merupakan salah satu prestasi yang membanggakan bagi para
penyandang disabilitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu motivasi berprestasi
2. Ciri-ciri motivasi berprestasi
3. Pentingnya motivasi bagi atlet
4. Motivasi berprestasi bagi atlet disabilitas
BAB II
PEMBAHASAN

a. Apa itu Motivasi Berprestasi


Motivasi berprestasi merupakan keinginan dan dorongan yang ada dalam diri
seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang merupakan pengharapan dari dirinya sendiri
sehingga memungkinkan tercapainya prestasi yang optimal. Menurut Mc. Clelland (1987)
motivasi berprestasi merupakan suatu keinginan yang ada dalam diri seseorang yang
mendorong orang tersebut untuk berusaha mencapai suatu standar atau ukuran
keunggulan. Ukuran keunggulan didapat dengan acuan prestasi orang lain, akan tetapi
juga dapat dengan membandingkan prestasi yang dibuat sebelumnya. Motivasi berprestasi
juga diartikan sebagai sesuatu yang ada dan menjadi ciri dari kepribadian seseorang dan
dibawa dari lahir yang kemudian ditumbuhkan dan dikembangkan melalui interaksi
dengan lingkungan (Gunarsa, 2003), sedangkan menurut Santrock (2005) motivasi
berprestasi adalah keinginan dan dorongan seorang individu untuk mengerjakan sesuatu
dengan hasil baik, dan Parson, Hinson, & Brown (2001) menyimpulkan bahwa motivasi
berprestasi merupakan penggerak untuk sukses, hasrat untuk maju, percaya pada
kemampuan dan kepantasan diri.

b. Ciri-ciri Motivasi Berprestasi


Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi ditunjukkan dengan karakteristik atau
ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut yang membedakan seseorang yang mempunyai
motivasi tinggi dalam berprestasi dengan seseorang yang mempunyai motivasi rendah.
Menurut Mc Clelland (1987) ciri-ciri orang yang termotivasi untuk berprestasi, yaitu :
(a) ingin selalu mencari prestasi, (b) menyukai kompetisi, (c) ingin selalu unggul, (d)
menyukai tantangan yang realistik, (e) menginginkan lebih banyak umpan balik tentang
keberhasilan dan kegagalan, dibandingkan orang yang berprestasi rendah.
Parsons, Hinson, & Brown (2001) menyimpulkan bahwa ciri-ciri orang mempunyai
motivasi berprestasi antara lain adalah : (a) mampu menetapkan tugas yang bisa
dikerjakan dengan baik. Hal ini berhubungan dengan pengalaman akan keberhasilan,
dimana pengalaman akan keberhasilan akan bisa meningkatkan motivasi berprestasi, (b)
menyukai tugas dengan tingkat kesulitan moderat, menyukai tugas yang bisa dikerjakan
tidak berarti menyukai tugas yang mudah atau tujuan yang mudah, (c) menyukai bantuan
yang spesifik/arahan yang konkrit, (d) mampu mengurangi ketakutan akan kegagalan.
Berdasarkan dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri orang yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi adalah memiliki tanggung jawab pribadi, mempunyai
keinginan untuk bersaing secara sehat dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain,
ulet, memilih tugas yang menantang tapi tidak terlalu sulit, tidak mempercayai faktor lain
seperti keberuntungan, serta mencari umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan.
Begitupun dengan para atlet disabilitas mereka juga memiliki motivasi yang dapat
membuat mereka semangat untuk berlatih dan memenangkan berbagai macam
perlombaan dalam bidangnya. Atletik merupakan cabang olahraga berupa aktivitas fisik
(jasmani) yang dinamis dan harmonis, termasuk di antaranya lari, lompat jauh, jalan, dan
lempar lembing.

c. Pentingnya Motivasi bagi Atlet


Harsono (2008 : 37) mengemukakan bahwa “olahraga bukan hanya merupakan
masalah fisik saja, yaitu yang berhubungan dengan gerakan-gerakan tubuh, otot, tulang
dan sebagainya. Jangkauan olahraga lebih jauh yaitu berhubungan dengan masalah-
masalah dan gejala-gejala psikologis pelakunya. prestasi maksimal dapat dicapai oleh
seorang atlet yang benar-benar telah siap untuk berkopetisi dengan segala
kemampuannya. Kesiapan yang dimaksud adalah fisik dan fsikologis atlet yang
bersangkutan. Muchlas (2008: 36), mengemukakan pendapatnya tentang kesiapan fisik
dan psikologis atlet dalam mencapai prestasi secara maksimal,sebagai berikut,”prestasi
olahraga itu tidak hanya bergantung kepada keterampilan teknis olahraga dan kesehatan
fisik yang dimiliki atlet yang bersangkutan, tetapi juga bergantung pada keadaan
psikologis dan kesehatan mentalnya. Salah satu pembinaan psikologis yang perlu
dikembangkan untuk seorang atlet adalah motivasi.
Motivasi merupakan energi psikologis yang bersifat abstrak, yang wujudnya hanya
dapat diamati dalam bentuk manifestasi tingkah laku yang ditampilkannya. Motivasi
sebagai proses psikologis adalah refleksi kekuatan interaksi antara kognisi, pengalaman
dan kebutuhan. Dalam pendidikan jasmani dan olahraga, Alderman (1974: 32)
menyebutkan bahwa tidak ada prestasi tanpa motivasi. Prestasi adalah amalgamasi latihan
/ keterampilan dengan motivasi Straub (1978: 32).
Salah satu cabang olahraga prestasi adalah cabang olahraga atletik. Dalam cabang
olahraga ini memiliki nomor-nomor yang dilombakan yakni lari, lompat, jalan cepat, dan
lempar.
 Untuk nomor yang dilombakan dalam lari yakni:

1.Lari jarak pendek = 100, 200, 400 meter


2.Lari jarak menengah = 800 dan 1500 meter
3.Lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
4.Lari halang rintang (steeplechase)
5.Jalan Cepat, terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m,
50.000 m
 Untuk nomor yang dilombakan dalam lompat yakni:

1. Lompat jauh ( long jump)


2. Lompat jangkit ( triple jump)
3. Lompat tinggi ( high jump)
4. Lompat galah ( Pole Vault )

 Nomor yang dilombakan dalam Lempar terdiri atas:

1. Tolak Peluru (Shot Put )


2. Lempar Cakram ( Discus Throw)
3. Lempar Lembing ( Javelin throw )
4. Lontar Martil (hammer throw).

d. Motivasi Berprestasi bagi Atlet Disabilitas


Bagi penyandang disabilitas motivasi untuk berprestasi merupakan hal yang
terpenting karena mereka memiliki tujuan yang pasti untuk membuktikan dan
membanggakan keluarganyanya lewat prestasi. Walaupun mereka tidak memiliki
kondisi tubuh yang sempurna namun mereka memiliki semangat dan daya juang yang
tinggi, tujuan yang pasti, serta prinsip yang kuat dapat membuat mereka menjadi kuat
serta orang-orang di sekitarnya juga membuat mereka semakin termotivasi untuk bisa
memenangkan perlombaan dengan motivasi yang diberikan juga oleh pelatih mereka.
Pada saat mereka Latihan para pelatih mereka selalu menyemangati, dan memberikan
semangat bagi atlet disabilitas. Mereka juga menjadi termotivasi dan berusaha
melampaui batas, sehingga mereka mampu membanggakan nama Indonesia.
Beberapa bulan sebelum lomba para pelatih biasanya mendorong para atlet
agar lebih giat dan semangat berlatih demi meraih cita-cita mereka, dan
membanggakan orang tua mereka. Pelatih memberikan beberapa pandangan kedepan
sebagaimana menjadi atlet yang bisa mencapai untuk go internasional, pelatih juga
memberikan tips dan trik agar mereka dapat lebih bersemangat karena mendekati
lomba.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Motivasi merupakan dorongan bagi manusia agar dapat menjalankan
kehidupan sehari hari. Motivasi sebagai sebuah proses perubahan tingkah laku
akibat dorongan yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang
menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi pada saat melaksanakan
kegiatan-kegiatan tertentu.
Motivasi berprestasi sangat mempengaruhi psikis atlet difabel sehingga
menimbulkan daya saing dan daya juang mereka berkali kali lipat agar dapat
memenangkan sebuah lomba dan tetap bermain secara sportive. Walaupun mereka
dipandang sebelah mata dari bidang lain, namun mereka juga memiliki kelebihan
yang sangat membanggakan bagi mereka.

Anda mungkin juga menyukai