Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 4

Motivasi dalam olahraga

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Donie, S.Pd, M.Pd.
Eval Edmizal, S.Pd; M.Pd.
Kelompok 3

21087010 Arifal Gusfa

Motivasi dalam
Olahraga
21087036 Muhamad adib

21087177 Rio Kamaratogga Edila

21087343 Nopan dwi ramadhan


PEMBAHASAN
01 02
Teori-Teori
Manajemen dan Motivasi dan
Motivasi Aplikasinya

03 04
Jenis Motivasi
Strategi Motivasi
Olahraga dalam
dalam Olahraga
olahraga
Manajemen dan Olahraga

Manajemen adalah proses pengorganisasian, Motivasi berasal dari kata lain Motive yang
pengaturan, pengelolaan SDM, sampai dengan berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya to
pengendalian agar bisa mencapai tujuan dari move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang
suatu kegiatan. Manajemen sangat diperlukan terdapat dalam diri organisme yang mendorong
untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis. untuk berbuat (driving force). Motif tidak
Manajemen bisa membuat bisnis menjadi lebih berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan
berkembang karena dijalankan secara faktor-faktor lain, baik faktor eksternal,
struktural dan prosedural. maupun faktor internal.
Teori motivasi dan Aplikasinya
1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia
menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima
tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar
sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.

2. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)


Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan
menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator
(faktor intrinsik).

3. Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan )


Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan
sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan

4. Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori “ERG)


Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan
(exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini
Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan
kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
Jenis Motivasi Olahraga dalam Olahraga

1) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam yang menyebabkan individu berpartisipasi. Dorongan ini sering
dikatakan dibawa sejak lahir, sehingga tidak dapat dipelajari. Atlet yang punya motivasi intrinsik akan mengikuti
latihan peningkatan kemampuan atau ketrampilan, atau mengikuti pertandingan, bukan karena situasi buatan
(dorongan dari luar), melainkan karena kepuasan dalam dirinya. Bagi atlit tersebut, kepuasan diri diperoleh lewat
prestasi yang tinggi bukan lewat pemberian hadiah, pujian atau penghargaan lainnya. Atlit ini biasanya tekun, bekerja
keras, teratur dan disiplin dalam menjalani latihan serta tidak menggantungkan dirinya pada orang lain.

2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang berasal dari luar diri individu yang menyebabkan individu beradaptasi
dalam olahraga. Dorongan ini barasal dari pelatih, guru, orngtua, bangsa atau berupa hadiah, sertifikat, penghargaan
atau uang. Motivasi ekstrinsik dalam olahraga meliputi juga motivasi kompetitif, karena motif untuk bersaing
memegang peranan yang lebih besar daripada kepuasan karena telah berprestasi baik. Kemenangan merupakan satu-
satunya tujuan, sehingga dapat timbul kecenderungan untuk berbuat kurang sportif atau kurang jujur seperti licik dan
curang.
Strategi Motivasi dalam Olahraga

Menurut Hidayat (2008: 71-77) Ada beberapa strategi yang biasa digunakan untuk meningkatkan motivasi atlet yaitu
strategi memotivasi secara verbal, behavioral, pemberian insentif, supertisi, gambar-gambar, imajeri mental, motivasi
karena takut, dan penetapan tujuan.
a). Strategi verbal, adalah strategi memotivasi dalam bentuk verbal atau kata-kata (verbal Motivation).
b). Strategi Perilaku (Behavioral Motivation), adalah strategi memotivasi dalam bentuk perilaku.
c). Pemberian insentif atau bonus, merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan motivasi atlet.
d). Pemberian supertisi, adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang terhadap sesuatu benda atau simbol karena
memiliki kekuatan atau daya dorong mental.
e). Penyajian gambar-gambar, merupakan alternatif unutk menghindari dampak negatif dari nasehat atau penjelasan yang
dilakukan berulang-ulang atau terus menerus.
f).Pemberian imajeri mental, adalah aktivitas untuk membayangkan atau memunculkan kembali dalam pikiran tentang
suatu objek,
g).Pemberian motivasi karena takut (fear Motivation), ketakutan atau rasa takut terhadap sesuatu dapat memicu motivasi
siswa atau atlet.
h). Penetapan tujuan (Goal Setting), adalah suatu strategi untuk menetapkan orientasi tujuan belajar atau latihan yang
ingin dicapai yang menuntun regulasi proses berfikir siswa atau atlet dalam rangka menguasai suatu keterampilan gerak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai