Anda di halaman 1dari 11

MOTIVASI

terkait daya jiwa

KONASI
Alfian khoirun nizam(202360195)
Definisi motivasi

 Kata motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation, yang mempunyai akar kata
motive (motif).
 Kata motive berasal dari kata motion dan motor (gerakan atau sesuatu yang bergerak).
Pendapat Pakar tentang Motivasi
 The Columbia Encyclopedia (2000), motivation is the intention of achieving a goal,
leading to a goal directed behavior (Motivasi adalah niat untuk mencapai tujuan, yang
mengarahkan pada perilaku untuk mencapai tujuan tersebut).
 Halonen dan Santrock (1999), motivation are the factors that explain why people
behave, think, and feel the way they do (Motivasi adalah faktor-faktor yang
menerangkan mengapa orang bertingkah laku, berpikir, dan merasakan mengenai apa
yang mereka lakukan).
 Lamberton dan Leslie (2002), motivation is the willingness to make an effort toward
accomplishment (Motivasi adalah keinginan melakukan upaya untuk mencapai tujuan).
Beda motif dengan motivasi

 Motif merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu atau


bisa disebut driving force. Sedangkan motivasi adalah
kekuatan yang mengarahkan atau menyalurkan motif untuk
perilaku yang memiliki tujuan instrumental behavior.
 Dalam motif terdapat dua unsur pokok yaitu dorongan dan
tujuan.Sedangkan motivasi itu sendiri yaitu merupakan
sesuatu yang membangkitkan motif atau menggerakan
seseorang untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai
suatu kepuasan atau tujuan. Jadi motivasi ini merupakan
tindak lanjut dari sebuah motif.
Teori –teori motivasi

Teori Motivasi Abraham Maslow


Teori Kebutuhan Mc. Clelland
Teori Kebutuhan Douglas Mc. Gregor
Teori Hezberg
Teori Motivasi Abraham Maslow

 Manusia memiliki 5 (lima) kebutuhan:


1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keamanan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Teori Kebutuhan Mc. Clelland

Manusia memiliki 3 (tiga) kebutuhan:


1. Kebutuhan Berprestasi (Achievement Needs)
(manusia cenderung ingin berhasil)
2. Kebutuhan Afiliasi (Affiliation Needs)
(manusia cenderung butuh orang lain)
3. Kebutuhan Kekuasaan (Power Needs)
(manusia cenderung menguasai)
Mc. Gregor mempunyai 2 (dua) teori yang saling bertolak
belakang mengenai motivasi pegawai (2 jenis sikap manajer
terhadap para pegawainya):

 Teori X (Individu tidak menyukai pekerjaan;


Individu tidak berambisi; Individu egois; dan
Individu tidak terlalu cerdas)

 Teori Y (Individu memiliki tanggung jawab;


Individu dapat memotivasi dirinya sendiri dalam
melaksanakan tugasnya; dan Tujuan organisasi
dapat dicapai dengan pemberian pujian dan
pengakuan terhadap hasil kerja pegawai)
Teori Hezberg
Teorinya disebut sebagai Teori Dua Faktor atau Motivation-Hygiene Theory.
 Sumber kepuasan sebagai motivator.
Teori Motivasi Hezberg berpendapat bahwa sumber kepuasan berasal dari diri
individu yang bersifat internal dan faktor-faktor yang berkaitan dengan
pekerjaan itu sendiri, seperti prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri,
tanggung jawab, dan kesempatan untuk maju dan berkembang.
 Sumber ketidakpuasan sebagai hygiene.
Sumber ketidakpuasan berhubungan dengan hal-hal di luar pekerjaan, yaitu
kebijakan dan administrasi, supervisi, hubungan dengan supervisor atau rekan
kerja, kondisi kerja, dan gaji.
Teevan dan Smith (1964) dalam Sarlito (2002:43)
menggolongkan motif atau dasar perkembangannya
menjadi dua kelompok yaitu:
1) Motif primer kebutuhan motive (need) perilaku
adalah motif yang timbulnya berdasarkan proses
kimiawi fisiologik dan diperoleh dengan tidak dipelajari.
Contohnya: haus dan lapar.
2) Motif sekunder adalah motif yang timbulnya tidak
secara langsung berdasarkan proses kimiawi psikologik
dan umumnya diperoleh dari proses belajar baik melalui
pengalaman maupun lingkungan
Cara membangkitkan motivasi
 Kenali tujuan
Membangun motivasi dimulai dengan menentukan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini harus spesifik, terukur,
dan realistis. Dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai, seseorang dapat fokus dan memiliki motivasi yang
tinggi untuk mencapainya.
 Ciptakan rencana aksi
Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah menciptakan rencana aksi yang jelas dan terstruktur.
Rencana aksi ini dapat membantu seseorang untuk memahami langkah-langkah yang perlu diambil untuk
mencapai tujuan tersebut. Dengan memiliki rencana aksi yang terstruktur, seseorang dapat merasa lebih
percaya diri dan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.
 Jaga Semangat
Ketika mencapai tujuan, seseorang seringkali mengalami kendala dan rintangan. Oleh karena itu, sangat penting
untuk tetap menjaga semangat dan terus termotivasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengingat kembali tujuan
yang ingin dicapai, mencari dukungan dari orang terdekat, dan menikmati keberhasilan kecil dalam perjalanan
mencapai tujuan.
 Tingkatkan Kemampuan Diri
Meningkatkan kemampuan diri adalah hal yang penting untuk membangun motivasi. Dengan meningkatkan
kemampuan diri, seseorang dapat merasa lebih percaya diri dalam mencapai tujuan. Hal ini dapat dilakukan
dengan membaca buku, mengikuti pelatihan atau kursus, dan terus belajar hal-hal baru.
 Fokus pada Hasil yang Positif
Fokus pada hasil yang positif dapat membantu seseorang untuk tetap termotivasi dan tidak terjebak dalam
kekecewaan. Dalam mencapai tujuan, seseorang mungkin mengalami kegagalan atau kesulitan. Namun, dengan
fokus pada hasil yang positif, seseorang dapat belajar dari kegagalan tersebut dan terus bergerak maju
Hubungan motivasi dengan homeostatis
 Untuk memahami motivasi maka kita perlu memahami hubungan motivasi
dengan dorongan dan kebutuhan serta konsep homeostasis (faktor-faktor
terjadinya tingkah laku).
 Perilaku dimotivasi oleh kebutuhan biologis yang disebabkan oleh keinginan
untuk mempertahankan homeostatis. Motivasi berasal dari keinginan untuk
mengurangi dorongan yang didapat tubuh dari rasa lapar, haus, kesakitan, dll.
Kecenderungan untuk menjaga keseimbangan, atau tingkat optimal, dalam
sistem biologis.
 Menurut teori dorongan motivasi, penyimpangan dari homeostasis menciptakan
kebutuhan fisiologis. Kebutuhan ini menghasilkan dorongan psikologis yang
mengarahkan perilaku untuk memenuhi kebutuhan dan, pada akhirnya,
membawa sistem kembali ke homeostatis.

Anda mungkin juga menyukai