Pengertian Motivasi
T. Hani Handoko ( 2003:252), mengemukakan bahwa motivasi
adalah :
“Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.
H. Hadari Nawawi (2003:351),motivasi adalah :
“Suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang
melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung
secara sadar”.
A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002:95), mengatakan
mengenai motivasi adalah :
“kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan
memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja”.
Henry Simamora (2004:510), definisi dari
motivasi adalah :
“Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa
upaya tertentu akan menghasilkan tingkat
kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan
imbalan atau hasil yang dikehendki”.
Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino
Cardoso Gomes (2002:177), menerangkan bahwa
motivasi adalah :
“Tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang
yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan
dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan”.
Dari pengertian-pengertian motivasi di
atas maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan suatu keadaan atau
kondisi yang mendorong, merangsang
atau menggerakan seseorang untuk
melakukan sesuatu atau kegiatan yang
dilakukannya sehingga ia dapat
mencapai tujuannya.
Konsep motivasi
Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat
perlu diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau
barang kepada pegawai yang berprestasi.
Model Hubungan Manusia
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat
adalah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan
membuat mereka merasa berguna dan penting.
Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang
atau barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan
pekerjaan yang berarti.
Sumber Motivasi
Motivasi instrinsik
Motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri.
Termasuk motivasi intrinsik adalah perasaan nyaman pada
ibu nifas ketika dia berada di rumah bersalin.
Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang datangnya dari luar individu, misalnya saja
dukungan verbal dan non verbal yang diberikan oleh teman
dekat atau keakraban sosial.
Motivasi terdesak
Motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan munculnya
serentak serta menghentak dan cepat sekali.
Klasifikasi Motivasi
Motivasi Kuat
Motivasi dikatakan kuat apabila dalam diri seseorang dalam
kegiatan-kegiatan sehari-hari memiliki harapan yang positif,
mempunyai harapan yang tinggi, dan memiliki keyakinan
yang tinggi bahwa akan mudah dalam melakukan
aktivitasnya berkaitan dengan persoalan-persoalan yang
dihadapi.
Motivasi Sedang
Motivasi dilakukan sedang apabila dalam diri manusia
memiliki keinginan yang positif, mempunyai harapan yang
tinggi, namun memiliki keyakinan yang rendah bahwa
dirinya dapat bersosialisasi dan mampu menyelesaikan
persoalan yang dihadapi.
Motivasi Lemah
Motivasi dikatakan lemah apabila di dalam diri
manusia memiliki harapan dan keyakinan
yang rendah, bahwa dirinya dapat berprestasi.
Misalnya bagi seseorang dorongan dan
keinginan mempelajari pengetahuan dan
keterampilan baru merupakan mutu
kehidupannya maupun mengisi waktu
luangnya agar lebih produktif dan berguna.
Faktor yang berpengaruh terhadap motivasi
Faktor fisik
Faktor herediter (lingkungan dan kematangan atau
usia)
Faktor instrinsik seseorang
Fasilitas (sarana dan prasarana)
Situasi dan kondisi
Program dan aktifitas
Audio visual (media)
Umur
Teori motivasi
Abraham maslow
Herzbeg
Douglas McGregor
Vroom
terbawah.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh
dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi
dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi,
dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui,
memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri:
mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Teori Motivasi Herzberg
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan
dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan.
Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik)
dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene
memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia,
imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor
ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk
didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan
tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
Teori motivasi douglas McGregor