OLEH UFAIRAH ARIQOH VIOLY JOAN LAMARAN YOLANDA CLAUDIA ZULFIANA DEVINISI CERVICAL ROOR SYNDROM
Cervical Root Syndrome (CRS) adalah suatu keadaan yang disebabkan
oleh iritasi atau penekanan radiks saraf cervical ditandai dengan adanya rasa nyeri pada leher yang dijalarkan ke bahu dan lengan sesuai dengan radiks yang terganggu. Dapat dikatakan bahwa Cervical root syndrome merupakan suatu kumpulan gejala yang diakibatkan karena adanya pergeseran patologik dari radiks saraf spina Nyeri tengkuk serta kaku pada otot leher dan kadang disertai dengan sakit daerah belakang kepala. Rasa nyeri biasanya timbul pada pergerakan kepala dan leher disertai adanya penjalaran ke lengan sesuai dengan persarafan radiks yang terkena
Pada pemeriksaan tidak jarang leher mengalami keterbatasan dalam lingkup
geraknya dan biasanya pasien juga merasakan hal itu dengan atau tidak disertai nyeri leher. Kelainan neurologiknya, terhadap radiks saraf spinal akan menimbulkan gangguan sensibilitas dan motoric Anamnesis memegang peranan penting mengingat banyaknya kausa yang dapat menyebabkan PENEGAKAN DIAGNOSA cervical root syndrome ini, ANAMNESA terutama mengenai identitas, serta riwayat hidup seperti umur, riwayat trauma sebelumnya, riwayat pekerjaan. patogenesis • Hipotensi akibat adanya proses patologis pada jaringan lunak, namun lebih sering akibat kondisi yang berhubugan dengan cervical spine • Sumber nyeri leher yang berhubugan dengan cervical spine antara lain cervical spondilosis radiculopathy atau kompresi pada radix syaraf, myelopathy atau kompresi pada medulla spinalis cervical , cedera , iritasi pada otot-otot paraspinal PENYEBAB NYERI • Stress psikologis • Kebiasaan tidur yang jelek • Salah sikap seperti ; hiperekstensi pada usia lanjud, • Trauma akut ; whiplash akibat tabrakan mobil, olahraga kontak badan • Trauma menahun TANDA DAN GEJALA • Rasa nyeri pada leher dan bahu yang tajam dan panas dan menyebar sepanjang perjalanan saraf brachialis yaitu ke lengan hingga ke telapak tangan • Pada kasus yang berat, biasanya pasien mengalami kesemtan di tangan dan gerakan refleksnya berkurang • Keluhan parestesia dan nyeri tangan lebih menonjol malam hari DIAGNOSA • NYERI KAKU PADA LEHER • RASA NYERI DAN TEBAL DIRAMBATKAN PADA IBU JARI DAN SISI RADICAL TANGAN • DIJUMPAI KELEMAHAN PADA BISEP ATAU TRISEP • BERKURANGNYA REFLEX BICEPS PALPASI
• Nyeri kaku pada leher
• Rasa nyeri dan tebal dirambatkan ke ibu jari dan sisi radial tangan • Dijumpai kelemahan pada biceps atau triceps • berkurangnya reflex biceps • Dijumpai nyeri alih (referred pain) di bahu yang samar, dimana nyeri bahu hanya dirasa bertahan di daerah deltoideus bagian lateral dan infrascapula atas • Kelemahan pada abduksi pundak radikulopati C5 • Kelemahan pada fleksi siku dan ekstensi pergelangan tangan : C6 • Kelemahan pada ekstensi siku dan fleksi pergelangan tangan : C7 • kelemahan pada ekstensi ibu jari dan deviasi ulnar dari pergelangan tangan : C8 TES PROVOKASI 1. Tes Spurling Tes Spurling atau tes Kompresi Foraminal, dilakukan dengan cara posisi leher diekstensikan dan kepala dirotasikan ke salah satu sisi, kemudian berikan tekanan ke bawah pada puncak kepala. Hasil positif bila terdapat nyeri radikuler ke arah ekstremitas ipsilateral sesuai arah rotasi kepala Lanjutan 2. Tes Lhermitte Penderita disuruh duduk kemudian oleh pemeriksa dilakukan kompresi pada kepalanya dalam berbagai posisi (miring kanan, miring kiri, tengadah, menunduk). Hasil tes ini dinyatakan positif bila pada penekanan dirasakan adanya rasa nyeri yang dijalarkan GAMBAR TES LHERMITTE 3. Tindakan Valsava Dengan tes ini tekanan intratekal dinaikkan, bila terdapat proses desak ruang di kanalis vertebralis bagian cervical, maka dengan di naikkannya tekanan intratekal akan membangkitkan nyeri radikuler. Cara meningkatkan tekanan intratekal menurut Valsava ini adalah pasien disuruh mengejan sewaktu ia menahan nafasnya. Hasil positif bila timbul nyeri radikuler yang berpangkal di leher menjalar ke lengan. GAMBAR TINDAKAN VALSAVA 1. COMPRESSION TENS A. Tujuan PEMERIKSAAN • Tes ditunjukkan untuk memprovikasikan gejala pada akar saraf cervical • Sensivitas 50% spesifitas 83% B. Uji procedural • Pasien dalam posisi duduk • Awali tes dengan meletakkan kedua tangan di atas kepala pasien • Dengan kepala pala pasien dalam keadaan posisi natural , selanjudnya aplikasikan tekana axial di atas kepala pasien ke arah bawah secara hati-hati C. Penafsiran • Test positif terjadi nyeri radicular disepanjang distribusi dermatom dari akar saraf yang dipengaruhi • Indikasinya adaya nerve entrapmen akar saraf dan gangguan pada foraminal cervical 2. SPURLING’S TEST A.Tujuan • Tes ditunjukkan untuk memprovikasikan gejala pada akar saraf cervical Pemeriksaan • Sensivitas 50% spesifitas 83% B. Uji prosudur • Pasien dalam keadaan duduk • Awal test dengan kepala pasien ekstensi , lalu lateran fleksi ke sisi lengan yang di keluhkan . • Selanjudnya , aplikasikan tekanan axialdi atas kepala pasien ke arah bawah secara hati-hati . Lakukan test secara bilateral C. Penafsiran • Test positif terjadi nyeri radicular disepanjang distribusi dermatom dari akar saraf yang dipengaruhi • Indikasinya adaya nerve entrapmen akar saraf dan gangguan pada foraminal cervical 3. DISTRACTION TEST A.Tujuan • Tes ditunjukkan untuk memprovikasikan gejala pada akar Pemeriksaan saraf cervical • Sensivitas 44% spesifitas 97% B. Uji prosudur • Posisi pasien dalam keadaan duduk • Letakkan kedua tangan anda di bawah occiput pasien dan ibu jari pada area temporal , ingatkan agar pasien tetap rileks C. Penafsiran • Test positif jika nyeri radicular ke lengan dan tangan berkurang dengan distraksi • Indikasi free nerve entrapment akar saraf pada foraminal cervicalis yang memungkinkan terjadinya pengurangan gejala 4. VALSALVA MANEUVER TAST A. Tujuan • Test ditujukan untuk mengindentifikasikan adanya cervical ridiculous syndrome atau cerical radiculopathy PEMERIKSAAN • Sensivitas 22%, spesifitas94% B. Uji prosuderal • Posisi pasien dalam keadaan duduk • Mintalah kepada pasien untuk mengambil nafas dalam dan menahannya • Selanjudnya , pasien berupaya untuk ekshlasi selama 2-3 detik dengan secara beransur-ansur meningkatkan force ekshalasi sambil menekan kedua cuping hidung. Secara tekshnis, menahan tekanan udara keluar sewaktu glottis tertutup C. Penafsiran • Test positif jika gejala radicular ke lengan atau paresthesia terprovokasi akibat menyempitnya neuro-forameb karena extruded intervertebral atau osteophytes • Indikasi cervicalradiculopathy 5. SHOULDER ABDUCTION TEST A.Tujuan • Test ditujuakan untu mengidentifikasikan adanya cervical Pemeriksaan radiculopathy atau cervicalnerve root pathology • Sensivitas test dari 43-500%, spesifitas test dari 80-100% B. Uji prosudural • Posisi pasien dalam keadaan duduk • Penting bahwa pasien memiliki keluhan saat dilakukan assesmen • Selanjudnya mintalah pasien tuntuk meletakkan tangan dari lengan yang di test di atas kepalanya . Test ini dilakukan untuk menyokong ekstremitas tetap dalam bidang scapular C. Penafsiran • Test positif merasakan gejala radicular cervical berkurang • Indikasi terjadi stretch off dan akar saraf yang memungkinkan terjadinya pengurangan gajala REFERENSI