Posisi fisioterapis pada grade 1 : fisioterapis berdiri di samping pasien, tangan kiri
berada tepat di axila pasien sedangkan tangan kanan di bawah tuberculum minus
dan lengan bawah pasien berada di antara lengan dan trunk fisioterapis(dijepit).
c. Teknik pelaksanaan:
d. Tujuan:
c. Teknik pelaksanaan:
d. Tujuan:
c. Teknik pelaksanaan:
d. Tujuan:
Grade 3 : Untuk mengurangi nyeri, untuk menambah ROM eksternal rotasi, untuk
meningkatkan LGS serta relaksasi otot.
4. Distraksi grade 4
c. Teknik pelaksanaan:
c. Teknik pelaksanaan:
d. Tujuan:
Posisi fisioterapis: berdiri disamping badan pasien. tangan kiri fisioterapis berada
diatas bahu dan tangan kanan memegang sisi luar elbow pasien.
c. Teknik pelaksanaan:
Tangan fisioterapis yang berada diatas bahu mendorong kearah caudal, kemudian
melakukan abduksi dengan bantuan perut fisioterapis untuk mendorong.
d. Tujuan:
Untuk menambah ROM abduksi, untuk mengurangi nyeri, meningkatkan otot pada
bahu, untuk menambah mobilitas sendi, serta untuk menambah LGS.
Posisi fisioterapis: berdiri disamping bed sisi dada pasien. Tangan kiri diletakkan
pada caput humeri sedangkan tangan kanan diletakkan pada sisi luar elbow.
c. Teknik pelaksanaan:
Tangan fisioterapis yang berada pada shoulder mendorong kearah dorsal sementara
tangan yang berada dielbow berfungsi untuk menstabilisasi elbow.
d. Tujuan:
Pasien dalam keadaan duduk dan tangan pasien posisi abduksi shoulder 90o
c. Teknik pelaksanaan:
Tangan fisioterapis yang berada di caput humeri dan mendorong ke arah postero
caudal,
Sedangkan tangan yang berada di scapula dan menarik scapula kerah caudal-
medial.
Kemudian arahkan pasien untuk melakukan abduksi semaksimal mungkin.
d. Tujuan:
Pasien dalam keadaan duduk, posisi tangan kanan pasien abduksi shoulder + fleksi
elbow.
c. Teknik pelaksanaan:
Tangan fisioterapis yang berada di scapula medorong ke arah medial.
Sementara tangan yang berada di caput humeri mendorong ke arah posterocaudal.
Pasien diarahkan melakukan gerakan ekso rotasi dan endo rotasi.
d. Tujuan:
Pasien duduk di atas bed dengan tangan kiri pasien dalam posisi eksorotasi ke
belakang dan tangan kanan pasien fleksi shoulder 180o.
c. Teknik pelaksanaan:
Tangan fisioterapis yang memegang elbow menarik kebawah dan tangan yang
berada di axilla mengfiksasi.
Kemudian pasien di arahkan untuk mendorong tangan kiri fisioterapis.
d. Tujuan:
c. Teknik pelaksanaan:
Cari acromion, kemudian tarik garis kearah anterior akan terdapat celah dan jika
sudah menemukan tendon supraspinatus terapis melakukan friction secara
melintang (lakukan secara berulang).
d. Tujuan:
Pasien tidur tengkurap, bagian kepala sedikit diangkat. Dan salah satu tangan di
eksternal rotasikan dan kedua tangan dikepalkan.
d. Tujuan:
c. Teknik pelaksanaan:
Palpasi dimulai daribagian acromion berjalan ke belakang dekat axila disitulah
tendon subscapularis, kemudian friction tendon subscapularis ke atas-bawah
dengan menggunakan ibu jari.
d. Tujuan:
Berdiri di samping pasien tangan kanan terapis memegang wrist pasien. Sementara
tangan kiri mempalpasi shoulder untuk mencari tendon bicipitalis.
c. Teknik pelaksanaan:
Dengan ibu jari menekan tendon bicipitalis, friction dilakukan dengan
menggerakan lengan kearah ekso rotasi dan endo rotasi.
d. Tujuan:
15. Mobilization With Movement abduksi shoulder dengan dumbel/beban pada shoulder
impingement syndrome
Pasien dalam keadaan duduk dan tangan pasien posisi abduksi shoulder 90 o dengan
dumbel/beban
c. Teknik pelaksanaan:
Tangan fisioterapis yang berada di caput humeri dan mendorong ke arah postero
caudal,
Sedangkan tangan yang berada di scapula dan menarik scapula kerah caudal-
medial.
Kemudian arahkan pasien untuk melakukan abduksi semaksimal mungkin.
d. Tujuan: