Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM NEUROMUSCULAR ELECTRICAL

STIMULATION
(RUSSIAN STIMULATION)

“Kelemahan Otot Dorsi Fleksor Ankle”

Oleh:

MULDIANTI
PO714241181053
D.IV.FISIOTERAPI (TK.2.B)

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


2019/2020
LAPORAN PRAKTIKUM NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION
(RUSSIAN STIMULATION)

A. Patologi Kasus
1. Definisi
Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen,
otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang. Sistem muskuloskeletal Anda melibatkan struktur yang
mendukung anggota badan, leher dan punggung. Gangguan muskuloskeletal seringnya merupakan
penyakit degeneratif, penyakit yang menyebabkan jaringan tubuh Anda rusak secara lambat
laun. Hal ini dapat mengakibatkan rasa sakit dan mengurangi kemampuan Anda untuk bergerak,
yang dapat mencegah Anda dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Gangguan muskuloskeletal dapat mempengaruhi setiap area dalam tubuh. Bagian utama termasuk
leher, bahu, pergelangan tangan, punggung, pinggul, lutut, dan kaki. Beberapa gangguan umum
termasuk: nyeri pada punggung bagian bawah fibromyalgia encok osteoarthritis radang sendi
tendinitis. Gangguan muskuloskeletal juga menyebabkan peradangan di banyak bagian tubuh
yang berbeda. Orang dengan gangguan muskuloskeletal mungkin merasa sakit di seluruh tubuh
mereka. Otot-otot mungkin terasa panas atau berkedut seolah-olah mereka seperti ditarik. Gejala
akan bervariasi pada setiap orang, tetapi tanda-tanda dan gejala umum termasuk: Nyeri/ngilu
Kelelahan Gangguan tidur Peradangan, pembengkakan, kemerahan Penurunan rentang gerak
Hilangnya fungsi Kesemutan Mati rasa atau kekakuan Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman
menurun.
2. Etiologi
Banyak kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan kelemahan otot. Penyebab pada otot
termasuk: Sindrom kelelahan kronis Distrofi otot, kelainan yang melibatkan hilangnya massa otot
secara progresif dan kehilangan kekuatan pada ototHipotonia, kurangnya tonus otot yang biasanya
muncul saat lahir Myasthenia gravis, kelainan autoimundan otot Neuropati perifer, sejenis kerusakan
saraf Neuralgia, atau rasa terbakar yang tajam atau nyeri pada satu atau lebih saraf Anda
Polymyositis, atau peradangan otot kronis Stroke, kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak
terganggu atau berkurang akibat penyumbatan Polio, penyakit virus menular yang menyerang sistem
saraf Graves disease, salah satu jenis gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menjadi penyebab
umum hipertiroidisme atau produksi hormon tiroid berlebih.Sindrom Guillain-BarrePenyakit Lou
Gehrig Hipotiroidisme atau kurangnya produksi hormon tiroid Hiperkalsemia, atau
peningkatan kalsium dalam darah Anda Demam rematikVirus West Nile Botulisme, penyakit langka
dan serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum Tirah baring yang lama atau
imobilisasi.

3. Patogenesis
Sel-sel otot bekerja dengan mendeteksi aliran impuls listrik dari otak yang memberi sinyal
merekaberkontraksi melalui pelepasan kalsium olehretikulum sarkoplasma . Kelelahan
(berkurangnya kemampuan untuk menghasilkan kekuatan) dapat terjadi karena saraf, atau di dalam
sel-sel otot itu sendiri. Penelitian baru dari para ilmuwan di Universitas Columbia menunjukkan
bahwa kelelahan otot disebabkan oleh kalsium yang keluar dari sel otot. Ini menyebabkan
kekurangan kalsium untuk sel otot. Selain itu enzim diusulkan untuk diaktifkan oleh kalsium yang
dikeluarkan ini yang memakan serat otot. Substrat dalam otot umumnya berfungsi untuk memicu
kontraksi otot. Mereka termasuk molekul seperti adenosin trifosfat (ATP), glikogen dan kreatin
fosfat . ATP mengikat ke kepala myosin dan menyebabkan 'ratchetting' yang menghasilkan kontraksi
sesuai dengan model geser filamen .Creatine fosfat menyimpan energi sehingga ATP dapat dengan
cepat diregenerasi dalam sel-sel otot dari adenosin difosfat (ADP) dan ion fosfat anorganik,
memungkinkan kontraksi kuat yang berkelanjutan yang berlangsung antara 5-7 detik.
Glikogen adalah bentuk penyimpanan glukosaintramuskuler, digunakan untuk menghasilkan
energi dengan cepat begitu penyimpanan kreatin intramuskular habis, menghasilkan asam
laktatsebagai produk sampingan metabolisme.Bertentangan dengan kepercayaan umum, akumulasi
asam laktat sebenarnya tidak menyebabkan sensasi terbakar yang kita rasakan ketika kita
menghabiskan oksigen dan metabolisme oksidatif kita, tetapi pada kenyataannya, asam laktat dengan
adanya daur ulang oksigen untuk menghasilkan piruvat dalam hati yang dikenal sebagai Cori siklus.
Substrat menghasilkan kelelahan metabolik dengan kehabisan selama latihan, mengakibatkan
kurangnya sumber energi intraseluler untuk memicu kontraksi.Intinya, otot berhenti berkontraksi
karena kekurangan energi untuk melakukannya.

4. Tanda dan Gejala


Saat berjalan, orang-orang yang menderita kondisi ini menyeret jari-jari kaki mereka di tanah
atau menekuk lutut untuk mengangkat kaki lebih tinggi dari biasanya untuk menghindari
penyerangan.Ini berfungsi untuk mengangkat kaki cukup tinggi agar kaki tidak terseret dan
mencegah tamparan. Untuk mengakomodasi penurunan jari kaki, pasien dapat menggunakan kaki
berjinjit yang khas pada kaki yang berlawanan, mengangkat paha secaraberlebihan, seolah-olah
berjalan di lantai atas, sambil membiarkan jari kaki jatuh. Ukuran lain seperti ayunan kaki luar yang
lebar (untuk menghindari mengangkat paha secara berlebihan atau untuk membelokkan sudut ke
arah yang berlawanan dari tungkai yang terkena) juga dapat mengindikasikan penurunan kaki. Pasien
dengan gangguan sensasi sensasi nyeri ( disestesia ) telapak kaki mungkin memiliki gaya berjalan
yang sama tetapi tidak mengalami jatuhan kaki. Karena rasa sakit luar biasa yang ditimbulkan oleh
bahkan sedikit tekanan pada kaki, pasien berjalan seolah-olah berjalan tanpa alas kaki di atas pasir
panas.
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : (mencakup persiapan operasional alat)
a. Hubungkan power cord (steker) unit ke adaptor lalu hubungkan power ke adaptor unit
b. Tekan tombol ON yang ada di belakang unit
c. Menjalankan unit dengan menekan tombol ON/OFF yang ada di panel depan unit (tekan
tombol selama 3 detik sampai unit aktif)
d. Selanjutnya,tekan tombol manual yang ada di panel depan unit TENS
e. Selanjutnya,pad dibasahi terlebih dahulu, dan diletakan pada permukaan pad yang akan
di kontakan dengan kulit pasien.

2. Persiapan Pasien :
a. Posisikan pasien pada posisi duduk atau terlentang dan usahakan dalam keadaan
senyaman dan serileks mungkin.
b. Periksa area yang akan di terapi dalam hal ini: kulit harus bersih dan bebas dari lemak,
lotion.
c. Letakkan PAD pada area sekitar m.peroneus longus dan m.peroneus brevis.
d. Periksa sensasi kulit, Lepaskan semua metal diarea terapi.
e. Sebelum memulai intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan efek
yang dapat ditimbulkan dari TENS (RUSSIAN STIMULATION).
3. Teknik Pelaksanaan :

Kasus : Kelemahan otot dorsi fleksor


ankle 1. Posisi pad elektrode : Seri

Nilai Otot : 2. Metode pemasangan pad elektrode : : Diletakan pad pada


m.peroneus longus dan m.peroneus brevis

3. Pemilihan dosis :
a. Bentuk arus : Russian Stimulation

b. Carier frequency : 25.000 Hz

c. Frekuensi arus : 100 Hz

d. Modulation : Trapezoid Surge

e. Surge Time :
1) Ramp Up : 1,00
2) Stimulation time : 2,00
3) Ramp Down : 1,00
4) Pause time : 5,00

f. Waktu : 10 Menit

C. Evaluasi

Modalitas fisioterapi berupa TENS menggunakan metode RUSSIAN STIMULATION


memberikan efek dominan terhadap penurunan nyeri yang dimana pada awal pasien mersakan
sangat nyeri pada waktu 2 minggu lalu, sehingga setelah menggunakan US dengan metode
RUSSIAN STIMULATION nilai kelemahan otot pada pasien mulai turun sedikit demi sedikit.

KASUS-KASUS FISIOTERAPI :

1. Kelemahan otot fleksor wrist


2. Kelemahan otot ekstensor wrist
3. Kelemahan otot fleksor jari-jari tangan
4. Kelemahan otot ekstensor jari-jari tangan
5. Kelemahan otot biceps brachii
6. Kelemahan otot triceps brachii
7. Kelemahan otot deltoideus
8. Kelemahan otot internal rotator shoulder
9. Kelemahan otot external rotator shoulder
10. Kelemahan otot pronator lengan bawah
11. Kelemahan otot supinator lengan bawah
12. Kelemahan otot plantar fleksor ankle
13. Kelemahan otot dorsi fleksor ankle
14. Kelemahan otot invertor ankle
15. Kelemahan otot evertor ankle
16. Kelemahan otot ekstensor knee
17. Kelemahan otot fleksor knee

Catatan :
Pilih kasus di atas, kemudian kasus yang dipilih dikerjakan sesuai format laporan di atas.

Anda mungkin juga menyukai