Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI PROSES PENUAAN

DISUSUN OLEH :

OKTAVIANI (PO714241181064)
D IV/Tk. III/B

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN FISIOTERAPI
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah “TEORI
PROSES PENUAAN” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki. Saya
berterima kasih kepada Bapak Yonathan Ramba S.Pd., S.Ft., Physio., M.Si selaku tutor yang
telah memberikan tugas ini kepada saya.

Tiada gading yang tak retak. Andaipun retak jadikanlah sebagai ukiran, begitupun
dengan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu melalui kata pengantar ini saya
sangat terbuka menerima kritik serta saran yang membangun sehingga saya dapat
memperbaikinya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan bagi pembacanya mengenai teori proses penuaan. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang diharapkan.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekali
lagi saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan serta
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Makassar, September 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………..ii
Daftar Isi…………………………………………………………………….........
…….iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………………..……………...1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………2
C.Tujuan Penulisan…………………….……………….……………….
………………....2

Bab II Pembahasan
1. Teori Biologis ..................................................................................................3
A. Teori Genetik .........……….……………….…………………………….......3
B. Teori selluler ......................................…….………………………….……...3
C. Teori Imunitas …………….……………….........……………...………..…..3
D. Teori Radikal Bebas……………………………………..………………..….3
E. Teori Wear and Tear ........................................................................................3
2. Teori Sosiologis.................................................................................................4
A. Teori Interaksi Sosial........................................................................................4
B. Teori Aktivitas atau Kegiatan ..........................................................................4
C. Teori Kepribadian Berlanjut ............................................................................4
D. Teori pembebasan ............................................................................................4

Bab III Penutup


Kesimpulan………………………………………………………………...…….5
Daftar Pustaka……………………………………………………………...…….6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses menua adalah suatu proses alami pada semua mahluk hidup. Menjadi tua
merupakan bagian kehidupan yang pasti akan dialami oleh seseorang jika seseorang panjang
umur. Lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dikutip dari situs resmi
Kementrian Sosial (2011), Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia
yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah
disebut lansia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu
penanganan segera dan terintegrasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lansia menjadi 4 yaitu : usia


pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua
(old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun. Sedangkan Prayitno (2002)
mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang
berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah
untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari. Sadli (1977) berpendapat bahwa pada
usia 55 sampai 65 tahun merupakan kelompok umur yang mencapai tahap pensiun, pada
tahap ini akan mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai
tekanan psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-perubahan dalam hidupnya.

WHO dan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada
Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua
bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan
perubahan yang kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian.Wahyudi
Nugroho (2008) mengatakan bahwa menua adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan dari jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang di derita.

Teori-teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa penuaan terjadi biasanya


dikelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu teori biologis dan sosiologis. Penelitian
yang terlibat dengan jalur biologi telah memusatkan perhatian pada indikator yang dapat
dilihat dengan jelas pada proses penuaan, banyak pada tingkat seluler, sedangkan ahli teori
sosiologis mencoba untuk menjelaskan bagaimana proses tersebut dipandang dalam kaitan
dengan kepribadian dan perilaku.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, yang menjadi fokus pembahasan dari penulisan makalah ini
adalah bagaimana penjelasan mengenai teori-teori penuaan, yang meliputi:

1. Teori Biologis, terdiri dari:

a. Teori Genetik

b. Teori Selluler

c. Teori Imunitas

d. Teori Radikal Bebas

e. Teori Wear and Tear

2. Teori Sosiologis, terdiri dari:

a. Teori Interaksi Sosial

b. Teori Aktivitas atau Kegiatan

c. Teori Kepribadian Berlanjut

d. Teori Pembebasan

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan lebih mendetail lagi
mengenai mata kuliah Fisioterapi Geriatrik khususnya untuk materi tentang teori-teori
penuaan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tentang teori biologis dan macam-macam teori yang ada
didalamnya.

b. Untuk mengetahui tentang teori sosiologis dan macam-macm teori yang ada
didalamnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Biologis
a. Teori genetik

Teori ini menyatakan bahwa proses menua terjadi akibat adanya program jam
genetik didalam nuclei. Jam ini akan berputar dalam jangka waktu tertentu dan jika
jam ini sudah habis putarannya maka akan menyebabkan berhentinya proses mitosis.
Radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur menurut teori ini terjadi mutasi
progresif pada DNA sel somatik akan menyebabkan terjadinya penurunan
kemampuan fungsional sel tersebut.

b. Teori selluler
Menurut teori ini proses menua diakibatkan oleh menumpuknya berbagai macam
kesalahan sepanjang kehidupan manusia akibat kesalahan tersebut akan berakibat
kesalahan metabolisme yang dapat mengakibatkan kerusakan sel dan fungsi sel
secara perlahan. Sejalan dengan perkembangan umur sel tubuh, maka terjadi
beberapa perubahan alami pada sel pada DNA dan RNA, yang merupakan substansi
pembangun atau pembentuk sel baru. Peningkatan usia mempengaruhi perubahan sel
dimana sel-sel Nukleus menjadi lebih besar tetapi tidak diikuti dengan peningkatan
jumlah substansi DNA.

c. Teori imunitas
Pada teori ini penuaan dianggap disebabkan oleh adanya penurunan fungsi sistem
imun. Perubahan itu lebih tampak secara nyata pada Limposit –T, disamping
perubahan juga terjadi pada Limposit –B. perubahan yang terjadi meliputi penurunan
sistem immune humoral, yang dapat menjadi faktor predisposisi pada orang tua untuk
: (a) menurunkan resistansi melawan pertumbuhan tumor dan perkembanga kanker.
(b) menurunkan kemampuan untuk mengadakan inisiasi proses dan secara agresif
memobilisasi pertahanan tubuh terhadap pathogen. (c) meningkatkan produksi
autoantingen, yang berdampak pada semakin meningkatnya risiko terjadinya penyakit
yang berhubungan dengan autoimmun.

d. Teori radikal bebas


Teori radikal bebas mengasumsikan bahwa proses menua terjadi akibat kurang
efektifnya fungsi kerja tubuh dan hal itu dipengaruhi oleh adanya berbagai radikal
bebas dalam tubuh. Radikal bebas merupakan zat yang terbentuk dalam tubuh
manusia sehingga salah satu hasil kerja metabolisme tubuh. Walaupun secara normal
ia terbentuk dari proses metabolisme tubuh, tetapi ia dapat tebentuk akibat : (1)
proses oksigenasi lingkungan seperti pengaruh polutan, ozon, dan petisida. (2) reaksi
akibat paparan dengan radiasi. (3) sebagai reaksi berantai dengan molekul bebas
lainnya. Penuaan dapat terjadi akibat interaksi dari komponen radikal bebas dalam
tubuh manusia. Radikal bebas dapat berupa : superoksida (O2), radikal hidroksil,dan
H2O2. Radikal bebas sangat merusak karena sangat reaktif, sehingga dapat bereaksi
dengan DNA, protein, dan asam lemak tak jenuh. Makin tua umur makin banyak
terbentuk radikal bebas sehingga proses pengerusakan harus terjadi, kerusakan
organel sel makin banyak akhirnya sel mati.

e. Teori wear and tear


Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel tubuh rusak. Peningkatan jumlah
kolagen dalam jaringan menyebabkan kecepatan kerusakan jaringan dan
melambatnya perbaikan sel jaringan.

B. Teori Sosiologis

a. Teori interaksi sosial


Karena orang yang digolongkan dalam usia tua akan mempercepat proses
penuaan. Orang yang bisa mencapai aktualisasi menurut penelitian 5% dan tidak
semua orang mencapai kebutuhan yang sempurna. Terdapat tingkatan hidup yang
mempunyai tugas dalam perkembangan kehidupan. Seseorang dalam hubungan
dengan lingkungan ada tingkat maksimumnya. Tiap tingkat kehidupan mempunyai
tugas perkembangan sesuai dengan usianya.

b. Teori aktivitas
Teori ini menyatakan bahwa seseorang individu harus mampu eksis dan aktif
dalam kehidupan sosial untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan di hari tua.
Aktivitas dalam teori ini dipandang sebagai sesuatu yang vital untuk
mempertahankan rasa kepuasan pribadi dan kosie diri yang positif. Teori ini berdasar
pada asumsi bahwa : (1) aktif lebih baik daripada pasif. (2) gembira lebih baik
daripada tidak gembira. (3) orang tua merupakan orang yang baik untuk mencapai
sukses dan akan memilih alternatif pilihan aktif dan bergembira. Penuaan
mengakibatkan penurunan jumlah kegiatan secara langsung.

c. Teori kepribadian berlanjut


Teori ini memandang bahwa kondisi tua merupakan kondisi yang selalu terjadi
dan secara berkesinambungan yang harus dihadapi oleh orang lanjut usia. Adanya
suatu kepribadian berlanjut yang menyebabkan adanya suatu pola perilaku yang
meningkatkan stress.

d. Teori pembebasan/penarikan diri

Putusnya hubungan dengan dunia luar seperti dengan masyarakat , hubungan


dengan individu lain.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menjadi tua adalah suatu proses natural dan kadang-kadang tidak
Nampak mencolok. Penuaan akan terjadi pada semua sistem tubuh manusia
dan tidak semua sistem akan mengalami kemunduran pada waktu yang sama.
Meskipun proses menjadi tua merupakan gambaran yang universal, tidak
seorang pun yang mengetahui dengan pasti penyebab penuaan atau mengapa
manusia menjadi tua pada usia yang berbeda-beda. Teori penuaan samopai
saat ini juga ada yang belum menerangkan secara keseluruhan tentang
fenomena ini.

Daftar Pustaka
Id.scribd.com
Perpus.fikumj.ac.id
Buku ajar boedhi-darmojo : geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut)
Hadi martono, badan penerbit UI tahun 2015 edisi 5
Buku ajar geriatri edisi 3 tahun 2003referensi burvill PB. Psychiatric assessment of
the elderly. In: wame RW, prinsley DM.
Darmojo B 2011 buku ajar geriatri ilmu kesehatan usia lanjut edisi 4
Martono hadi, buku ajar geriatric , 1999 / FKUI
Utomo P S 2003 fisioterapi pada lansia Jakarta EGC

Pertanyaan
1. Seorang nenek, 75 tahun, karena tergelincir dan jatuh sehingga mengalami
fraktur. Riwayat sebelumnya dapat berjalan normal. Tidak menderita DM.
Patah tulang yang dialami pada kasus di atas adalah ....

a. Patah tulang fisiologis


b. Patah tulang akibat usia
c. patah tulang patologis
d. patah tulang akibat trauma
e. patah tulang sekunder

2. Seorang pasien masuk rumah sakit dengan pendarahan saluran cerna yang massif.
Pemeriksaan sederhana untuk mengetahui jumlah kehilangan darah yang dapat
dilakukan di puskesmas adalah ....
a. pemeriksaan hemoglobin
b. pemeriksaan postural sign
c. pemeriksaan hematokrit
d. endoskopi saluran cerna
e. foto polos perut

3. Seorang penderita laki-laki, umur 60 tahun, diantar ke UGD/ RS. Labuang Baji
dengan keluhan hematokezia sudah berlangsung selama 4 hari disertai rasa
pusing. Menurut penderita, selama ini BAB 2x/minggu, dengan konsistensi
keras, kadang menggunakan jari tangan untuk mengeluarkan feses, dan BAK
lancar. Pada pemeriksaan fisik: TD 90/70 mmHg; nadi 105x/menit; konjungtiva
agak anemis; abdomen H/L tidak teraba, peristaltic normal, agak kembung, nyeri
tekan pada perut bagian kiri bawah. Ekstremitas terasa nyeri pada kedua lutut.
Riwayat konsumsi obat OAINS.
Tindakan awal yang harus dilakukan pada pasien ini adalah ....
a. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis pasien lebih cermat dan lebih
teliti
b. Memberikan obat antibiotik
c. Pasien disuruh rawat jalan
d. Pasien disuruh makan seperti biasa di rumah
e. Bukan salah satu di atas

4. Seorang pria, usia 69 tahun, dibawa ke dokter dengan keluhan sering lupa,
terutama hal yang baru saja dilakukannya. Kadang-kadang juga tidak mengenal
anak-anaknya sendiri, dimana hal ini dialaminya sejak 8 bulan yang lalu. Menurut
anaknya, orang tuanya sering menceritakan pengalamannya semasa remaja.
Selain itu, kadang-kadang pasien mengatakan bahwa ada orang yang
membuntutinya dan ingin mencelakainya, tetapi menurut anaknya hal itu tidak
benar. Sampai saat ini pasien masih dapat mengurus dirinya sendiri.
5.
Diagnosis yang paling mungkin akan kasus di atas adalah ....
a. delirium
b. dementia
c. skizofrenia
d. organic
e. gangguan waham menetap

5. Sunardi berobat ke puskesmas dengan keluhan gatal-gatal pada tungkai bawah


kanan sering kambuh bila di obati. Pada pemeriksaan di dapatkan efloresensi :
macula eritema batas tegas disertai krusta, kulit sekitarnya tampak kering.
Berdasarkan gejala di atas pasien menderita ..
a. astea totik eczema
b. dermatitis nummular 
c. tinea korporis
d. neurodermatitis  
e. dermatitis atopic  

6. Seorang wanita, 75 tahun, mengeluh penglihatan kedua mata menurun. Pada


pemeriksaan visus mata kanan 20/400, mata kiri 20/200. Kedua mata sudah pernah
dilakukan operasi katarak dan visus sesudah operasi pada kedua mata 10/20. Pada
funduskopi terlihat ada bercak putih tersebar di area macula.
Diagnosis yang paling mungkin untuk kelainan pada kasus di atas adalah ....

a. Exudative age related macular degeneration


b. Macular fundus flafimacuulatus
c. Wet type age related macular degeneration
d. Atrophic type age related macular degeneration

7. Seorang laki-laki, umur 50 tahun, datang berobat ke poliklinik mata dengan


keluhan penglihatan mata kabur pada kedua mata. Pada mata kanan dialami sejak
1 tahun yang lalu. Mata kiri pernah terbentur tembok 6 bulan yang lalu. Tidak ada
riwayat tekanan darah tinggi dan diabetes. Dulunya pasien ini memakai kacamata,
sekarang ini dia merasa lebih enak tanpa kacamata. Saat diperiksa, visus 6/60 pada
mata kanan, dan 1/300 pada mata kiri. Tekanan darah 120/80 mmHg. GDS 200 mg
%.
Menurut saudara, kira-kira diagnosa yang sesuai untuk mata kanan adalah ....
a. Katarak juvenil
b. Katarak senile
c. Katarak komplikata
d. Katarak matur
e. Katarak traumatic

8. Seorang laki-laki, umur 57 tahun, datang dengan keluhan nafsu makan menurun
yang disertai demam, sesak napas, batuk berdahak sudah berlangsung 4 hari, dan
disorientasi tempat. Riwayat merokok 12 batang perhari selama 40 tahun. Pada
pemeriksaan fisis tensi 100/70 mmHg dengan frekuensi napas 37x/menit, terdapat
ronchi basah halus pada lapangan paru kanan. Hasil pemeriksaan laboratorium:
Hb 10,5 gr%; leukosit 9000.
9.

Diagnosis yang memungkinkan pada kasus di atas adalah ....

a. bronchitis kronik
b. TB paru

c. Tumor paru

d. pneumonia

e. d. PPOK eksaserbasi akut

9. Seorang laki-laki, usia 65 tahun, datang ke poli gizi dengan keluhan mual dan sakit
kepala serta malas makan dan minum selama 2 hari, sering marah karena makanan
yang disiapkan rasanya kurang garam, kopinya kurang manis, minum paling
banyak 3 gelas, dan akhir-akhir ini merasa BB makin menurun. BB sebelumnya 1
bulan yang lalu 55 kg, TB 167 cm, makan 3x sehari. Saat ini asupan makanan
lebih sedikit dari sebelumnya. Tidak ada riwayat penyakit gula maupun hipertensi.
Bapak ini kemungkinan mengalami defisiensi ....
a. Vit. B6
b. Vit. C
c. Dehidrasi tingkat 1
d. Vit. B12
e. Vit. D

10. Seorang pria, 69 tahun, masuk Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas, batuk
dahak purulen, riwayat perokok berat, keluhan batuk sejak 3 tahun terakhir. Pada
pemeriksaan fisis, wheezing difus kedua paru.
11.
Diagnosis yang paling mungkin adalah ....
a. Asma bronchial
b. Bronkiektasis
c. Bronchitis akut
d. Asma kardial
e. PPOK eksaserbasi akut

Anda mungkin juga menyukai