Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Perilaku Organisasi (EKMA5101.02)

DISUSUN OLEH :

IRMA YUSNITA
NIM : 530050047

MAGISTER MANAJEMEN
BIDANG MINAT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
Menurut Michel J. Jucius, motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan
kepada seseorang atau diri sendiri, untuk mengambil suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Motivasi berasal dari kata lain Motive yang berarti dorongan, atau dalam
bahasa inggris dikatakan to move. Motif dapat dikatakan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri individu yang mendorong untuk berbuat. Motif tidak dapat berdiri
sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun
faktor internal. Untuk hal-hal yang mempengaruhi motif itu sendiri dikatakan
motivasi. (Prihartanta, 2015, h.3).
Motivasi ialah elemen yang sangat penting dalam memperbaiki produktivitas
kerja. Setiap individu wajib mengerti maksud dari motivasi itu sendiri. Berbagai riset
telah dikerjakan selama ini menujukkan betapa motivasi memiliki beragam teori dan
teori-teori pendukung lainnya, berikut penjelasan serta perbedaan karakteristik antara
Teori kepuasan (Content Theory) dan Teori proses (Process Theory).
1. Terdapat karakteristik yang berbeda antar kedua teori motivasi yaitu, teori
kepuasan (Content Theory) dan teori proses (Process Theory). Teori kepuasan
dijelaskan sebagai teori yang meneliti faktor-faktor yang ada didalam diri
individu, yang mampu menggerakkan, mendukung, mengarahkan serta
menghentikan perilaku seorang indvidu. Pada teori ini, Maslow mengatakan
bahwa seseorang dapat termotivasi karena kebutuhan yang tidak terpenuhi, dari
berdasarkan urutan kadar kepentingannya mulai dari yang paling rendah hingga
urutan yang paling tinggi. Selain Maslow, McClelland mengatakan bahwa jika
kebutuhan seseorang amat sangat kuat, maka motivasi yang dimiliki juga sama
kuatnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Teori proses ini dianggap dapat menguraikan dan menganalisa
bagaimana perilaku dapat digerakkan, didukung serta dihentikan. Peneliti
mengatakan bahwasannya, semakin spesifik dan menantang suatu sasaran/target,
maka semakin efektif untuk dapat memotivasi seseorang atau kelompok. Dapat
dikatakan bahwa, dalam teori ini jika motivasi didalam diri individu dapat naik
dan turun, sesuai dengan harapan akan hasil yang setimpal dengan tindakkannya.
Melalui penjelasan singkat di atas, dapat disimpulkan bahwasannya teori
kepuasan dan teori proses terdapat perbedaan yang signifikan. Teori kepuasan
tercipta karena adanya kebutuhan yang mulai dari rendah hingga paling tinggi
didalam diri seseorang, membuat ia akan semakin termotivasi untuk dapat
memenuhi skala kebutuhannya tersebut. Untuk teori proses, motivasi akan
tercipta tadi bagaimana seorang individu memperkirakan hasil dari tindakannya.
Jika sasarannya memiliki keberhasilan yang besar nanti untuk dirinya, maka
terbentuklah motivasi didalam dirinya untuk melakukan tindakan demi mencapai
sasaran tersebut.
2. Kedua teori di atas, teori kepuasan dan teori proses memiliki beberapa teori
turunan/yang mendukung. Berikut penjelasan tiga teori milik Maslow, Herzberg,
dan McClelland yang mendukung teori kepuasan.
a. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Teori yang dikembangkan oleh Abraham Maslow ini mengemukakan bahwa
pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia membentuk piramid
dalam 5 (lima) tingkatan yang menunjukkannya mulai dari dorongan paling
bawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal sebagai Hirarki kebutuhan
Maslow. Kebutuhan pada suatu tingkat paling tidak harus terpenuhi
sebagiannya, sebelum kebutuhan pada tingkat berikutnya menjadi penentu
tindakan yang penting, yaitu kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan
sebagainya), kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari
bahaya), kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan
orang lain, diterima, memiliki), Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi,
berkompetensi dan mendapatkan dukungan serta pengakuan), kebutuhan
aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan dan keindahan;
kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya).
b. Teori Motivasi-Higiene
Teori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg, yang menjelaskan dua
faktor motivasi. Faktor tersebut ialah, faktor yang membuat orang mencapai
kepuasan dan faktor menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Disebut juga
dengan faktor motivator (faktor intrinsik) dan faktor higiene (faktor
ekstrinsik). Faktor motivator ialah memotivasi seseorang untuk dapat
berusaha mencapai kepuasan, seperti pencapaian (achievement), pengakuan,
peningkatan dalam tingkat kehidupan. Faktor higiene ialah memotivasi
seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, seperti kondisi lingkungan,
hubungan antar manusia.
c. Teori Kebutuhan Berprestasi McClelland
Teori yang dikembangkan oleh McClelland ini menyatakan bahwa manusia
memiliki tiga hal penting sebagai kebutuhan, yaitu kebutuhan akan prestasi,
kebutuhan berkuasa dan kebutuhan berafiliasi. Seperti pada penjelasan
sebelumnya, McClelland mengatakan bahwa jika kebutuhan seseorang amat
sangat kuat, maka motivasi yang dimiliki juga sama kuatnya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
Berikut penjelasan tiga teori milik Edwin Locke, Victor Vroom, dan B.F
Skinner yang mendukung teori proses.
• Teori Penentuan Tujuan
Teori ini dikembangkan oleh Edwin Locke. Teori ini berpusat pada proses
penentuan sasaran dari diri individu itu sendiri. Edwin menjelaskan
bahwa manusia dapat menentukan sasaran mereka dan berjuang untuk
dapat mencapainya. Hal ini dapat menimbulkan motivasi saat sasaran
yang dimiliki berasal atau dapat diterima oleh diri individu dan memiliki
harapan serta hasil yang besar ketika dicapai.
• Teori Harapan
Teori Victor Vroom ini menjelaskan bahwa manusia memilih cara
bertingkah laku secara tertentu, sesuai harapan dan hasil yang akan
didapat atas tindakan tersebut, semakin besar harapan, motivasi untuk
bertindak juga akan semakin kuat. Begitu pun sebaliknya, semakin kecil
harapan maka motivasi yang ada akan semakin lemah.
• Teori Penguatan
Teori B.F Skinner ini menjelaskan bahwasannya, tingkah laku
manusia yang mengakibatkan konsekuensi positif, cenderung akan
diulang, begitu juga sebaliknya, saat tingkah laku yang diperbuat
mengakibatkan konsekuensi negatif, maka akan berusaha untuk tidak
diulang lagi. (Andjarwati, 2015, h.46-52)

Demikian uraian singkat terkait teori motivasi. Semoga bisa bermanfaat.


Daftar Pustaka

Andjarwati, T. (2015). Motivasi dari Sudut Pandang Teori Hirarki Kebutuhan Maslow,
Teori Dua Faktor Herzberg, Teori X Y Mc Greg. JMM17
Jurnal Ilmu Ekonomi & Manajemen, Vol. 1 (1).
Prihartanta, W. (2015). Teori-teori Motivasi. Jurnal Adabiya, Vol. 1 (83).
Sobirin, Achmad. 2015. Perilaku Organisasi. Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai