Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Kuantitatif


(EKMA5103.02)

Tuton: Rossanto Dwi Handoyo, Ph.D.

DISUSUN OLEH :

IRMA YUSNITA
NIM : 530050047
(No. Absen : 9)

MAGISTER MANAJEMEN
BIDANG MINAT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
METODE KUANTITATIF
TUGAS 2

1. Buah jeruk ditanam, dipanen dan disimpan dalam gudang di kota T, kota M dan kota F.
Gudang-gudang ini memasok jeruk ke pasar di kota N, kota P, kota C dan kota B. Tabel
berikut menunjukan biaya angkut per truk (dalam ratusan ribu rupiah), kuantitas pasokan dan
kuantitas permintaan. Terdapat kesepakatan di antara para distributor, kota M tidak boleh
memasok jeruk ke kota C:

Kota N P C B Pasokan
T 9 14 12 17 200
M 11 10 6 10 200
F 12 8 15 15 200
Permintaan 130 170 100 150

a. Buatkan skema /rute yang informatif dari persoalan di atas


b. Formulasikan persoalan di atas dalam model program linier dan tuliskan definsisi tiap
variabel yang saudara gunakan.

Catatan: Tambahan nilai akan diberikan jika mahasiswa memberikan solusi optimalnya.

2. Transaksi perekonomian di Negara Hipotetis ditunjukan dalam tabel berikut:


Pertanian Industri Jasa Pertambangan Permintaan Akhir
Pertanian 90 150 225 70 75

Industri 135 150 300 125 15

Jasa 270 200 250 100 175

Pertambangan 100 175 100 100 100

Tentukan atau hitunglah:


a. Matriks koefisien teknologi
b. Matriks Leontief Invers
c. Tentukan koefisien nilai tambah masing-masing sektor
d. Jika permintaan akhir berubah, umpamanya semuanya mengalami kenaikan 15%, tentukan
output total bagi masing-masing sektor!
Catatan: Operasi matriks boleh menggunakan fungsi dalam excel seperti MMULT,
MINVERSE
Jika total nilai Tugas 2 yang diperoleh lebih dari 100, maka kelebihan nilai akan
ditambahkan ke dalam nilai Tugas 1 atau Tugas 3.
Jawab:

1. a
Kota T Kota N

Kota M
Kota P

Kota F Kota C

Kota B

b. Jumlah pasokan = jumlah permintaan


200 + 200 + 200 = 300 + 170 + 100 + 150
600 ≠ 550
Karena jumlah pasokan tidak sama dengan jumlah permintaan, maka ditambahkan kota tujuan
dummy (permintaan kurang dari pasokan) dengan permintaan sebanyak 50

Kota N P C B Dummy Pasokan


T 9 14 12 17 0 200
M 11 10 6 10 0 200
F 12 8 15 15 0 200
Permintaan 130 170 100 150 50 600

Formulasi program linear:


Cari Xij = I = 1, 2, 3 ; j = 1,2,3,4,5
S,r,s : ᵶ = m n cij xij = minimum
∑ ∑
i j
dengan c : biaya angkut per truk
x : kuantitas yang diangkut
ᵶ : 9x11 + 14 x12 + … + 0x35 : minimum
d.p X11 + X12 + …+ X15 ≤ 200
X21 + X22 + …+ X25 ≤ 200
X31 + X32 + …+X35 ≤ 200
X11 + X21 + X31 ≤ 130
X12 + X22 + X32 ≤ 170
X13 + X23 + X33 ≤ 100
X14 + X24 + X34 ≤ 150
X15 + X25 + X35 ≤ 50
Xij ≥ 0 ; X23 = 0
Metode least cost
Kota N P C B Dummy Pasokan
T 9 14 12 17 0 200
130 0 70 X x 70
M 11 10 6 10 0 200
x 0 x 150 50 50
F 12 8 15 15 0 200
x 170 30 x x 30
Permintaan 130 170 100 150 50 600
30

Rute Biaya (biaya angkut per truk X kuantitas)


T ke N =900.000 X 130 = 117.000.000
T ke C =1.200.000 X 70 = 84.000.000
M ke B =1.000.000 X 150 = 150.000.000
F ke P =800.000 X 170 = 135.000.000
F ke C =1.500.000 X 30 = 45.000.000
= 532.000.000

Total biaya angkut sebesar Rp. 532.000.000 terdapat kelebihan jeruk di kota M yang tidak
terdistribusi sebanyak 50 buah.

2. Transaksi perekonomian di Negara Hipotetis sebagai berikut:


Sektor/Sektor Pertanian Industri Jasa Pertambangan Permintaan Total
Akhir Output
Pertanian 90 150 225 70 75 610

Industri 135 150 300 125 15 725

Jasa 270 200 250 100 175 995

Pertambangan 100 175 100 100 100 575

Total Output 595 675 875 395 365

Hitung:
a. Matriks Koefisien Teknologi

A = 0,151261 0,222222 0,257143 0,17721519


0,226891 0,222222 0,342857 0,316455696
0,453782 0,296296 0,285714 0,253164557
0,168067 0,259259 0,114286 0,253164557
b. Matriks Leontief Invers
X = (I - A) -1 . b

(I – A) =

1 0 0 0 0,151 0,222 0,257 0,117


0 1 0 0 0,227 0,222 0,343 0,316
0 0 1 0 0,454 0,296 0,286 0,253
0 0 0 1 0,168 0,259 0,114 0,253

0,849 -0,222 -0,257 -0,117

= -0,227 0,778 -0,343 -0,316

-0,454 -0,296 0,714 -0,253

-0,168 -0259 -0,114 0,747

(I – A) -1 =

17,454 16,381 16,592 15,283

23,238 24,05 23,388 21,735

26,406 26,056 27,32 24,411

16,012 15,999 16,01 16,037

c. Koefisien nilai tambah masing-masing sektor

X = (I – A)-1. b

= 17,454 16,381 16,592 15,283 75

23,238 24,05 23,388 21,735 x 15

26,406 26,056 27,32 24,411 175

16,012 15,999 16,01 16,037 100

X = 5763,165 (Sektor Pertanian)


8370 (Sektor Industri)
9593,39 (Sektor Jasa)
5846,335 (Sektor Pertambangan)
d. Permintaan akhir bertambah menjadi 15%

Sektor/Sektor Pertanian Industri Jasa Pertambangan Permintaan Total


Akhir Output
Pertanian 90 150 225 70 86,25 621,25

Industri 135 150 300 125 17,25 727,25

Jasa 270 200 250 100 201.25 1021,25

Pertambangan 100 175 100 100 115 590

Nilai Tambah 5763,165 8370 9593,39 5846,335

Jika permintaan akhir bertambah 15%, maka total output adalah sebagai berikut:

- Sektor Pertanian = 621,25

- Sektor Industri = 727,25

- Sektor Jasa = 1021,25

- Sektor Pertambangan = 590

Demikian disampaikan, trimakasih

REFERENSI:

Usman, Wan. 2004. BMP. Metode Kuantitatif. Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai