Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sekarang ini ada banyak masalah ekonomi yang tenyata didalam


penyelesaiannya tersebut menggunakan cara-cara kalkulus. Tetapi, masih
ada suatu kejanggalan pada masyarakat, yang menjadi pertanyaan mereka
adalah apakah benar bahwa kalkulus tersebut dapat diterapkan dalam
bidang ekonomi? Oleh karena itu, kami bermaksud memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada
khususnya agar mereka setidaknya dapat menambah wawasannya tentang
kalkulus yang diterapkan dalam bidang ekonomi.

Di dalam bab ini akan dipelajari mengenai aplikasi hitung integral


dalam ekonomi dan bisnis, yaitu mencari fungsi asal dari fungsi
marginalnya (fungsi turunannya). Mencari fungsi penerimaan total dari
fungsi penerimaan marginal, fungsi biaya total dari fungsi biaya marginal.

Disamping itu dalam bab ini akan dipelajari juga konsumen surplus dan
produsen surplus, tambahan pendapatan dan pembentukan modal yang
merupakan aplikasi integral tertentu dalam ekonomi dan bisnis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana perhitungan integral tertentu?

2. Apa saja sifat-sifat integral tertentu?

3. Bagaimana aplikasi integral dalam surplus konsumen dan surplus

produsen?
1.3TUJUAN

1. Untuk mengetahui cara perhitungan integral tertentu.

2. Untuk mengetahui sifat-sifat integral tertentu.

3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi integral tertentu dalam

surplus konsumen dan surplus produsen

2
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 APLIKASI INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI DAN BISNIS

 Fungsi Penerimaan Total (R)


Fungsi penerimaan total merupakan integral dari penerimaan marginalnya,
dan sebaliknya penerimaan marginal merupakan turunan pertama dari fungsi
penerimaan total

R =∫ 𝑀𝑅 𝑑𝑄

 Fungsi biaya total (C)

Fungsi biaya total merupakan integral dari biaya marginalnya, dan


sebaliknya biaya marginal merupakan turunan pertama dari fungsi biaya total

C=∫ 𝑀𝐶 𝑑𝑄

 Fungsi konsumsi (C)

Fungsi konsumsi merupakan integral dari konsumsi marginal (MPC), dan


sebaliknya konsumsi marginal merupakan turunan pertama dari fungsi konsumsi

C=∫ 𝑀𝑃𝐶 𝑑𝑌

 Fungsi Tabungan (S)

Fungsi tabungan merupakan integral dari tabungan marginal (MPS), dan


sebaliknya tabungan marginal merupakan turunan pertama dari fungsi tabungan.

S=∫ 𝑀𝑃𝑆 𝑑𝑌

 Fungsi Pembentukan modal (K)


Fungsi (pembentukan) modal atau fungsi (pembentukan) capital merupakan
integral dari (aliran) investasi bersih (I) dan sebaliknya investasi bersih
merupakan turunan pertama dari fungsi kapital.

𝐾𝑡 =∫ 𝐼(𝑡)𝑑𝑡

contoh 11-1

Biaya marginal ditunjukan oleh MC= 150-80Q + 10 𝑄 2 .biaya tetapnya adalah


134.Carilah fungsi biaya totalnya, fungsi biaya rata-rata dan fungsi biaya
variabelnya penyelesaian

Fungsi biaya total

C=∫ 𝑀𝐶 𝑑𝑄

=∫(150 − 80𝑄 + 10 𝑄 2 )𝑑𝑄

10
=150Q – 40𝑄 2 + 𝑄3 + 𝐾
3

(K=Konstanta integrasi)

Bila Q = 0 dimasukan ke dalam fungsi C = f(Q), didapat biaya tetap (FC) sebagai
berikut:

10
FC= 150(0) + 40 (0)2 + (0)3 + K
3

K=FC=134

jadi, fungsi biaya totalnya adalah

10
C=150Q – 40𝑄 2 + 𝑄 3+134
3

Fungsi biaya rata-rata

10 3
𝐶 150𝑄−40𝑄2 + 𝑄 +134
3
AC= =
𝑄 𝑄

10
=150-40Q+𝑄 2 + 𝑄

4
Fungsi biaya variable

VC=C-FC

10
= (150Q-40𝑄 2 + 𝑄 3 + 134) − 134
3

10
=150Q-40𝑄 2 + 𝑄3
3

Contoh 11 - 2
Penerimaan marginal ditunjukkan oleh MR = 20 – 4Q (Q =
kuantitas barang) Tentukanlah :

(a) Fungsi penerimaan totalnya.


(b) Fungsi permintaannya.

Penyelesaian
(a) Fungsi penerimaan total,
R =∫ MR dQ
= ∫(20 – 4Q)dQ

= ∫ 20Q – 2Q2 + C

Bila Q = 0, maka R = 0. Selanjutnya nilai C (konstanta Integrasi) dicari


dengan memasukkan Q = 0 dan R = 0 kedalam persamaan di atas akan
didapat nilai C sebagai berikut:

R = 20Q – 2Q2 + C
0 = 20 (0) - 2 (0)2 + C
C =0

Jadi, fungsi penerimaan totalnya adalah

R = f(Q)

5
= 20Q - 2Q2 + C

= 20Q - 2Q2

(b) Fungsi permintaannya

𝑅 20 𝑄−2𝑄2
R = QP → P= =
𝑄 𝑄

1
P= 20 – 2Q ↔ 𝑄 = − 2 𝑃 + 10
1
Jadi, fungsi permintaannya adalah Qd= − 2P + 10

Contoh 11 - 3
Hasrat marginal untuk konsumsi (MPC) adalah 0,8. Bila pendapatan nol (Y = 0)
maka besarnya konsumsi adalah 50.

Tentukanlah fungsi konsumsinya.

Penyelesaian

C =∫ MPC dY
= ∫ 0,8 dY

= 0,8Y + K

Selanjutnya dicari terlebih dahulu nilai K (konstanta Integrasi) dengan


memasukkan Y = 0 dan C (konsumsi) = 50, kedalam persamaan di atas akan
didapat K sebagai berikut :
C = 0,8 y + K

50 = 0,8 (0) + K

K = 50

Jadi, fungsi konsumsinya

C = f(Y)

= 0,8 Y + K

6
= 0,8Y + 50

Contoh 11 - 5
Hasrat marginal untuk menabung, MPS = 0,25

Bila pendapatan nasional 100, terjadi tabungan negative sebesar 10.


Tentukanlah fungsi tabungan dan konsumsinya.

Penyelesaian
MPS = 0,25

S = f(Y)?

S = ∫ MPS dY

= ∫(0,25) dY

= 0,25Y + K

Selanjutnya dicari terlebih dahulu nilai (K = konstanta integrasi) dengan


memasukkan Y = 100 dan S = - 10 kedalam persamaan di atas didapat K sebagai
berikut :
S = 0,25Y + K

-10 = 0,25 (100) + K

-10 = 25 + K K = - 35

Jadi, fungsi tabungannya

S = f(Y)

= 0,25Y + K

= 0,25Y - 35 = - 35 + 0,25Y

Fungsi konsumsinya
Y=C+S

C =Y-S

7
= Y - (- 35 + 0,25Y)

= y + 35 - 0,25Y = 35 +
0,75Y

Contoh 11- 6
Tingkat investasi bersih, I = f(t) = 20 t2/5 dan stok kapital (modal) pada awal
tahun, t = 0 adalah 75 .

Tentukanlah fungsi kapitalnya

Penyelesaian
I(t) = 20 t2/5
2
Kt= ∫ I(t) dt = 20 ∫ 𝑡 5 dt
2
20 +1
= 2 𝑡5 +C
1+
5

7
20 100 7
= 7 𝑡 5+1 + C = 𝑡5 + C
7
5

Selanjutnya dicari terlebih dahulu nilai C (konstanta integrasi) dengan


memasukkan nilai t = 0 dan Kt= 75, kedalam persamaan di atas didapat nilai C
sebagai berikut :
2
100
𝑘𝑡 = .𝑡 5+1 + C
7

7
100
75 = (0)5 + C
7

75 = C

Jadi, fungsi Kapitalnya

100 7
Kt= f(t) = 𝑡 5 + 75
7

8
2.1 APLIKASI INTEGRAL TERTENTU DALAM EKONOMI DAN
BISNIS
 Konsumsi Surplus (𝐶𝑆 )

Konsumen surplus adalah suatu keuntungan lebih atau surplus yang


dinikmati oleh konsumen tertentu dikarenakan konsumen tersebut dapat membeli
barang/jasa dengan harga lebih murah daripada yang sanggup mereka bayar. harga
yang sanggup mereka bayar ditunjukan oleh fungsi permintaan yaitu sebesar OP’
(=P’),sedangkan harga per unit yang harus mereka bayar diperlihatkan oleh harga
pasar yaitu O𝑝𝐸 (= 𝑃𝐸 ) selisih antara harga yang mampu/sanggup dibayar (OP’)
dengan harga pasar (𝑃𝐸 ) disebut keuntungan surplus tiap unit barang

Secara geometris, besarnya konsumen surplus secara total ditunjukkan


oleh luas daerah dikiri bawah kurva permintaan tapi diatas (disebelahkanan) harga
pasar (lihat luas daerah yang diarsir), pada gambar 11.1

Q d

d
=f(P)
→Q
Q E E (P E ,Q E )
C s

0 P E ( P‟ , 0) P

Besarnya surplus konsumen secara total ditunjukkan oleh luas bangun pEp’ E,
yaitu luas daerah yang diarsir, yang dapat dihitung dengan rumus:

𝐶𝑆= ∫ 𝑓(𝑝)𝑑𝑃
𝑃𝐸

Contoh 11 - 11

9
1
Fungsi permintaan terhadap sejenis barang, Qd= 5 - 3P

P = harga per unit barang, Qd= kuantitas barang yang diminta

(a) Tentukanlah konsumen surplus pada tingkat harga keseimbangan pasar 9 per
unit.
(b) Gambar grafiknya.

Penyelesaian
(a) Bila PE = 9 →QE = . . . . ?
1
PE = 9 →Qd= 5 - 3P

1
QE = 5 - 3(9) (gantikan P dengan PE = 9)

=5-3

=2

PE = 9, maka QE = 2 →E(PE, QE) = E(9, 2)

Harga per unit barang tertinggi (P‟) yang bersedia dibayar oleh konsumen,
diperoleh bila Qd= 0 (mendekati nol, dan dianggap nol). Qd= 0 Qd= 5 - P

0=5-P

-5 = - P

P = 15 →P‟ = 15

Konsumen surplus
𝑃′
Cs = ∫𝑃 f (P)dP
𝐸

15 1 1
=∫9 (5 − 3 𝑃)𝑑𝑃 = 5𝑃 − 6 𝑃2 ]15
9

1 1
= {5(15)-6 (15)2 }-{5(9)- 6 𝑃2

Jadi, konsumen surplusnya sebesar 6

10
(b) Gambar grafik

Qd= 5 - P

P 0 15
Qd 5 0
(P,Q ) (0,5) (15,0)

Qd

2 E (9, 2)
Cs

0 5 9 10 15 P

 Produsen Surplus (𝑃𝑆 )

Produsen Surplus adalah suatu keuntungan lebih atau surplus yang


dinikmati oleh produsen tertentu dikarenakan produsen tersebut dapat menjual
barangnya dengan harga lebih tinggi dari harga yang sanggup mereka jual .

Harga yang sanggup mereka jual ditunjukkan oleh fungsi penawarannya


yaitu sebesar OP’(=P’), sedangkan tingkat harga yang terjadi dipasar (harga
mereka harus jual) ditunjukan oleh O𝑃𝐸 (=𝑃𝐸 ).selisih antara harga pasar (𝑃𝐸 )
dengan harga yang sanggup mereka jual (P’), merupakan keuntungan surplus tiap
unit barang.

Secara geometris, besarnya surplus produsen secara total ditunjukkan oleh


luas daerah yang berada dikanan bawah kurva penawaran, tetapi disebelah kiri
harga pasar (lihat daerah yang diarsir), padagambar 11.2

11
Q s

Q s = f(P

Q E E (P E , Q )
P s

0 (P‟ , 0) P E P

Besarnya surplus produsen secara total ditunjukan oleh luas bangunan 𝐏𝐄 E P’,
yaitu luas daerah yang diarsir, yang dapat dihitung dengan rumus:

𝑃
𝑃𝑆 = ∫𝑃′ 𝐸 𝑓(𝑝)𝑑𝑃

Catatan :

(1) Bila fungsi permintaannya dinyatakan dalam bentuk transposisinya yaitu P=f

(𝑄𝑑 ), maka konsumen surplus dihitung dengan rumus:

𝑄𝐸
𝐶𝑆= ∫𝑂 𝑓(𝑄). 𝑑𝑄 − 𝑃𝐸 𝑄𝐸

(2) Bila fungsi penawarannya dinyatakan dalam bentuk transposisinya yaitu


P=f(𝑄𝑆 ), maka produsen surpus dihitung dengan rumus :

𝑄
𝑃𝑆 =𝑃𝐸 𝑄𝐸 - ∫0 𝐸 𝑓(𝑄). 𝑑𝑄

Contoh 11 - 13
Fungsi penawaran suatu barang adalah Qs = 0,5P - 2

P = harga per unit barang, Qs = kuantitas barang yang ditawarkan

(a) Tentukanlah produsen surplus pada tingkat harga keseimbangan pasar 8 per
unit.
(b) Gambar grafiknya.

12
Penyelesaian

(a) Bila PE = 8 →QE = . . . . ?

PE = 8 →Qs = 0,5P - 2

QE = 0,5(8) – 2 (gantikan P dengan PE = 8) QE = 2

Maka, E(PE, QE) = E(8, 2).

Harga per unit barang terendah (P‟), yang bersedia dijual oleh produsen,
diperoleh bila Qs = 0 (mendekati nol dari atas, dan dianggap nol)

Qs = 0 →Qs = 0,5P - 2

0 = 0,5P - 2

2 = 0,5P

P =4 P‟ = 4

Produsen surplusnya
𝑃𝐸
Ps = ∫𝑃′ f (P)dP
𝑃𝐸
=∫𝑃′ (0,5𝑃 − 2)𝑑𝑃

1
= (4 𝑃2 – 2P) ]84

1 1
= {4 (8)2 – 2(8)} – { 4 (8)2 -2(4)}

=4

(b) Gambar grafik

13
Qs = 0,5P - 2

P 4 6 8
Qs 0 1 2
(P, Q ) (4, 0) (6, 1) (8, 2)

Q s

2 E ( 8, 2)

P s

0 4 6 8 P

14
BAB III

KESIMPULAN

1. Integral tertentu adalah integral yang mempunyai batas bawah dan


batas atas.
2. Besarnya surplus konsumen yakni selisih antara jumlah uang yang
disediakan di kurangi dengan jumlah pengeluaran nyata
konsumen.
3. Surplus produsen adalah selisih antara hasil penjualan barang
dengan jumlah penerimaan yang direncanakan produsen dalam
penjualan sejumlah barang.

15

Anda mungkin juga menyukai