Anda di halaman 1dari 8

Modul MATEMATIKA EKONOMI-2 ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

PERTEMUAN KE- 10
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah selesai mempelajari
modul ini, Anda diharapkan mampu:
10.1. Mencari bentuk fungsi biaya total dan biaya rata-rata jika diberikan
bentuk fungsi biaya marjinalnya.
10.2. Mencari bentuk fungsi penerimaan total dan penerimaan rata-rata jika
diberikan bentuk fungsi penerimaan marjinalnya.
10.3. Mencari bentuk fungsi utilitas total jika diberikan bentuk fungsi utilitas
marjinalnya.
10.4. Mencari bentuk fungsi produksi total dan produksi rata-rata jika
diberikan bentuk fungsi produksi marjinalnya.
10.5. Mencari fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masyarakat suatu negara,
jika diketahui besarnya MPC/MPS dan Autonomous consumtion-nya.

10. URAIAN MATERI

PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU

Dalam bab ini kita akan membahas mengenai penerapan kalkulus


integral dalam bidang ekonomi dan bisnis, terutama untuk menentukan atau
mencari kembali fungsi total apabila fungsi marginalnya telah diketahui.
Fungsi total ini dapat berupa: fungsi biaya total, fungsi penerimaan total,
fungsi produksi total, fungsi utilitas total, fungsi konsumsi dan tabungan,
fungsi investasi, dan lain sebagainya. Semua fungsi ini dapat diperoleh
dengan menggunakan konsep integral tak tentu (infinite integral).
Selain itu, kalkulus integral dapat diterapkan lagi pada bidang
ekonomi lainnya yakni untuk menentukan besarnya surplus/kelebihan
konsumen (consumer’s surplus) atau surplus/ kelebihan produsen

S-1 MANAJEMEN [ 64 ]
Modul MATEMATIKA EKONOMI-2 ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

(producer’s surplus). Hal ini terutama apabila fungsi permintaan atau fungsi
penawarannya berbentuk nonlinier (misalnya parabola atau hiperbola).
Untuk menentukan besarnya kelebihan konsumen atau kelebihan produsen
ini, kita harus menggunakan konsep integral yang lain yaitu integral tertentu
(finite integral).

FUNGSI BIAYA TOTAL


Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa fungsi biaya
marginal (MC) adalah derivatif pertama dari fungsi biaya total (TC). Oleh
karena itu, untuk memperoleh fungsi biaya total TC = f(Q), kita harus
mengintegralkan fungsi biaya marginalnya. Dengan kata lain, fungsi biaya
total (TC) adalah antiderivatif atau integral dari fungsi biaya marginal.
Jadi, jika MC = f(Q), maka fungsi biaya total adalah :

𝑇𝐶 = ∫ 𝑓 ′ (𝑄)𝑑𝑄 = ∫ 𝑀𝐶 𝑑𝑄 = 𝐹(𝑄) + 𝐾

Dimana nilai konstanta K merupakan biaya tetap atau biaya overhead mula-
mula. Nilai konstanta K ini dapat ditentukan bila kita menetapkan nilai Q
adalah 0.
Setelah fungsi biaya total diperoleh, tentunya dengan mudah dapat
diperoleh fungsi biaya rata-ratanya. Rumus fungsi biaya rata-rata adalah
fungsi biaya total dibagi dengan jumlah barang/jasa yang diasilkan (Q). Jadi,
𝑇𝐶 𝑓(𝑄)
𝐴𝐶 = =
𝑄 𝑄
Contoh:
Jika diketahui fungsi biaya marginal dari suatu produk adalah,
MC = f(Q) = 500 + 4Q. Tentukanlah fungsi biaya total (TC) dan fungsi
biaya rata-rata (AC) jika biaya tetap diketahui Rp 3.000,00.

Penyelesaian:
Integralkan fungsi biaya marginal (MC), sehingga peroleh:
TC = ∫ 𝑀𝐶 𝑑𝑄 = ∫(500 + 4𝑄)𝑑𝑄
= 500Q + 2Q2 + K

S-1 MANAJEMEN [ 65 ]
Modul MATEMATIKA EKONOMI-2 ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

Dimana K adalah biaya tetap yang beluum diketahui (sembarang). Tetapi


dalam kasus ini nilai biaya tetap telah diketahui Rp 3.000. Jadi, K = Rp
3.000. Dengan demikian, fungsi biaya total yang tepat atau semestinya
adalah
TC = 500Q + 2Q2 + 3000.
Selanjutnya, fungsi biaya rata-rata adalah
2𝑄 2 + 500𝑄 + 3000 3000
𝐴𝐶 = = 2𝑄 + 500 +
𝑄 𝑄

FUNGSI PENERIMAAN TOTAL


Serupa dengan fungsi biaya total, jika fungsi penerimaan marginal
(MR) adalah derivatif pertama dari fungsi penerimaan total (TR) maka
fungsi penerimaan total dapat diperoleh dengan mengintegralkan fungsi
penerimaan marginal. Jadi,

𝑇𝑅 = ∫ 𝑀𝑅 𝑑𝑄 = 𝐹(𝑄) + 𝐾

dimana konstanta K harus bernilai 0. Hal ini dikarenakan bahwa dalam


teori ekonomi nilai penerimaan total (TR) adalah 0 bilamana belum ada
produk yang terjual. Dengan kata lain, TR = 0 jika Q = 0. Jadi, nilai
konstanta K dalam fungsi penerimaan total selalu bernilai 0, sehingga
fungsi penerimaan total yang lengkap tidak mengandung konstanta K.
Selanjutnya, fungsi penerimaan rata-rata (AR) dapat dihitung dengan
membagikan fungsi penerimaan total dengan jumlah barang/jasa yang
terjual (Q). Jadi,
𝑇𝑅 𝑓(𝑄)
𝐴𝑅 = =
𝑄 𝑄

Contoh:
Jika fungsi penerimaan marginal dari suatu perusahaan adalah
𝑀𝑅 = 𝑓(𝑄) = 5 − 3𝑄. Tentukanlah fungsi penerimaan total (TR) dan
fungsi penerimaan rata-rata (AR)?

S-1 MANAJEMEN [ 66 ]
Modul MATEMATIKA EKONOMI-2 ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

Penyelesaian:
Integralkan fungsi penerimaan marginal (MR), maka kita peroleh

𝑇𝑅 = ∫ 𝑀𝑅 𝑑𝑄 = ∫(5 − 3𝑄)𝑑𝑄

3 2
= 5𝑄 − 𝑄 + 𝐾
2
Perhatikan bahwa penerimaan total, TR = 0, bila tidak ada produk yang
terjual, sehingga konstanta K harus menjadi 0. Jadi, fungsi penerimaan
total yang sesungguhnya adalah,
3 2
𝑇𝑅 = 5𝑄 − 𝑄
2
Selanjutnya, fungsi penerimaan rata-rata adalah,
3
𝑇𝑅 5𝑄 − 2 𝑄 2 3
𝐴𝑅 = = =5− 𝑄
𝑄 𝑄 2

FUNGSI PRODUKSI TOTAL


Jika fungsi produksi marginal MP = f(X) diketahui, maka fungsi
produksi total TP dapat diperoleh dengan jalan mengintegralkan fungsi
produksi marginal, yaitu:

𝑇𝑃 = ∫ 𝑀𝑃 = 𝑓 ′ (𝑋)𝑑𝑋 = 𝐹(𝑋) + 𝐾

Dalam fungsi produksi total konstanta K = 0, karena tidak akan ada


output/produk yang dihasilkan apabila tidak ada input (faktor produksi)
yang digunakan.

Contoh:
Carilah fungsi produksi total dari suatu perusahaan jika diketahui fungsi
produksi marginal 𝑀𝑃 = (9 + 16𝑋 − 3𝑋 2 )!
Penyelesaian:

𝑇𝑃 = ∫ 𝑀𝑃 𝑑𝑋 = ∫(9 + 16𝑋 − 3𝑋 2 )𝑑𝑋

= 9X + 8X2 – X3 + K
Jika K = 0, maka fungsi produksi total yang sesungguhnya adalah
𝑇𝑃 = 9𝑋 + 8𝑋 2 − 𝑋 3

S-1 MANAJEMEN [ 67 ]
Modul MATEMATIKA EKONOMI-2 ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN


Dalam teori ekonomi konsumsi C dan tabungan S adalah fungsi dari
pendapatan Y, atau dapat dinyatakan C = f(Y) dan S = f(Y).
Kecenderungan konsumsi marginal (MPC) adalah derivatif pertama
terhadap Y dari fungsi konsumsi, sedangkan kecenderungan menabung
merginal (MPS) adalah derivatif pertama terhadap Y dari fungsi tabungan.
Jika kecenderungan konsumsi marginal (MPC) dan kecenderungan
menabung marginal (MPS) telah diketahui, maka fungsi konsumsi dan
fungsi tabungan dapat diperoleh dengan cara mengintegralkan baik MPC
maupun MPS. Untuk fungsi konsumsi adalah

𝐶 = ∫ 𝑀𝑃𝐶 𝑑𝑌 = 𝐹(𝑌) + 𝐾

dimana konstanta K adalah konsumsi minimum jika pendapatan = 0.


Sedangkan fungsi tabungan adalah,

𝑆 = ∫ 𝑀𝑃𝑆 𝑑𝑌 = 𝐹(𝑌) + 𝐾

dengan konstanta K adalah tabungan negatif (dissaving) jika pendapatan =


0, sehingga nilai K ini adalah negatif.

Contoh:
Jika kecenderungan konsumsi marginal 0,8 dan konsumsi minimum Rp 15
milyar pada saat pendapatan adalah 0, carilah fungsi konsumsinya?

Penyelesaian:

𝐶 = ∫ 𝑀𝑃𝐶 𝑑𝑌 = ∫ 0,8 𝑑𝑌 = 0,8 𝑌 + 𝐾

Jika Y = 0, maka C = K = 15, sehingga fungsi konsumsi yang sebenarnya


adalah, C = 0,8Y + 15.

INVESTASI DAN PEMBENTUKAN MODAL


Proses penambahan terhadap persediaan modal yang ada disebut
sebagai pembentukan modal. Jika proses ini dipandang berkesinambungan

S-1 MANAJEMEN [ 68 ]
Modul MATEMATIKA EKONOMI-2 ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

sepanjang waktu, maka persediaan modal dapat dinyatakan sebagai suatu


fungsi dari waktu K(t),dan tingkat pembentukan modal (rate of capital
𝑑𝐾
formation) sekarang dapat dinyatakan dengan = 𝐾′(𝑡). Tingkat
𝑑𝑡

pembentukan modal pada waktu t sama dengan tingkat aliran investasi neto
(rate of net invesment flow) pada waktu t, dan dinyatakan dengan I(t), atau
𝑑𝐾
= 𝐼(𝑡)
𝑑𝑡
Dengan demikian, untuk mendapatkan fungsi persediaan modal K adalah
integral terhadap waktu t dari investasi neto I, yaitu:

𝐾(𝑡) = ∫ 𝐼(𝑡)𝑑𝑡 = 𝑘 = 𝐾(𝑡) + 𝐾0

Dimana k = modal saham awal K.

Untuk mendapatkan fungsi persediaan modal khusus kita harus


menetapkan terlebih dahulu suatu kondisi awal. Misalnya, jika modal pada
waktu t = 0 adalah sejumlah tertentu K(0), maka kondisi ini dapat digunakan
untuk menilai konstanta integrasi k.

contoh:
1⁄
Jika arus investasi adalah 𝐼(𝑡) = 3𝑡 2 dan persediaan modal awal pada
waktu t = 0 adalah K(0), carilah fungsi modal K?

Penyelesaian:
1⁄
𝐾(𝑡) = ∫ 𝐼(𝑡)𝑑𝑡 + 𝐾 = ∫ 3𝑡 2 𝑑𝑡 +𝐾
3⁄
= 2𝑡 2 + 𝐾
3⁄
Jika t = 0, maka K = k, sehingga = K(0) = k dan 𝐾 = 2𝑡 2 + 𝐾(0)

S-1 MANAJEMEN [ 69 ]
Modul MATEMATIKA EKONOMI-2 ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

11. LATIHAN SOAL/TUGAS

1. Carilah fungsi biaya total, jika diketahui fungsi biaya marginal berikut ini:
a. MC = Q2 + 4Q
𝑄2
b. MC = + 3𝑄 0,5
2

c. MC = 4Q2 – 0,7
Komponen biaya apa yang ditunjukkan oleh konstanta integral dalam
setiap fungsi biaya totalnya?
2. Fungsi biaya produksi marginal dari suatu perusahaan telah ditentukan
𝑄 𝑄2
oleh MC = 6 - + , dimana Q menyatakan jumlah yang diproduksi.
10 25

Tentukanlah fungsi biaya total, dengan sumsi bahwa biaya tetap adalah Rp
2.000!
3. Manajemen dari sebuah perusahaan penerbit telah memperkirakan bahwa
100
biaya marginal dari pencetakan buku ditentukan oleh MC = 20Q - ,
√𝑄

dimana Q menyatakan jumlah buku yang diterbitkan. Tentukanlah fungsi


biaya total, dengan asumsi bahwa biaya tetap adalah Rp 500.000!
4. Fungsi penerimaan marginal dari seorang monopolis ditentukan oleh
MR = 200 – 0,004Q + 0,01Q2
dimana Q menyatakan jumlah yang dijual. Asumsi bahwa penerimaan
total adalah 0 bila Q = 0, tentukanlah fungsi biaya total?
5. Fungsi penerimaan marginal dari surat kabar harian ditentukan oleh
MR = 100 + 0,02Q + 0,03Q2 , dimana Q adalah jumlah eksemplar yang
dicetak. Asumsi bahwa penerimaan total adalah 0 bila Q = 0. Tentukanlah
fungsi marginal total!
6. Jika diketahui fungsi penerimaan marginal adalah MR = 300 – 0,4Q,
a. Carilah fungsi penerimaan total, dan
b. Fungsi penerimaan rata-rata.

S-1 MANAJEMEN [ 70 ]
Modul MATEMATIKA EKONOMI-2 ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.

12. DAFTAR PUSTAKA


Badrudin, R. & Algifari. 2003. Matematika Bisnis. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.

Dumairy, 2010. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE,


Yogyakarta.

Danang Sunyoto, Matematika Ekonomi, Ardana, Yogyakarta, 2007.

Kalangi, JB. 2005, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Jilid 2. Cetakan kelima.
Jakarta: Salemba Empat.

Silaen, S.. 2011, Matematika untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Mitra
Wacana Media.

Supranto. J, Matematika untuk Bisnis dan Ekonomi, Universitas Indonesia,


Jakarta, 2002.

S-1 MANAJEMEN [ 71 ]

Anda mungkin juga menyukai