Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS

INPUT - OUTPUT

5.1 Pengantar
Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis input-output (I-O), yaitu
suatu model matematis untuk menelaah keterkaitan antar sektor dalam suatu
perekonomian. Output (keluaran) dari sektor yang satu, di samping dipakai
sebagai input untuk dirinya sendiri, juga dipakai input oleh sektor lainnya,
dan sebagai barang konsumsi bagi pemakai akhir. Alat analisis ini, pertama
kali dikembangkan oleh Wassily Leontief pada tahun 1930-an.Tujuan utama
dari analisis input-output ini adalah untuk meramalkan (memprediksi) tingkat
output yang harus disediakan (diproduksi) oleh masing-masing sektor untuk
memenuhi tingkat permintaan akhir.
Untuk dapat memahami dengan baik analisis input-output ini, diperlukan
pengetahuan yang memadai tentang operasi matriks, determinan, invers
suatu matriks, dan persamaan linear simultan.
Tujuan bab ini. Setelah mempelajari bab ini peserta didik (mahasiswa)
diharapkan mengenal dan dapat memahami mengenai dasar-dasar analisis
input-output.

5.2 Tabel Input - Output


Tabel input-output ini, memuat keterangan-keterangan tentang output suatu
sektor yang didistribusikan ke sektor-sektor lain sebagai input dan ke pemakai
akhir sebagai barang konsumsi, di samping dipakai oleh dirinya sendiri sebagai
input. Satuan datanya dapat dalam satuan nilai uang ataupun dalam satuan
¿VLNTabel input -output sering juga disebut tabel transaksi.

110 Matematika Ekonomi Lanjutan


5. ANALISIS INPUT - OUTPUTŲ

Untuk lebih jelasnya di bawah ini diberikan contoh tabel input - output
untuk suatu perekonomian tiga sektor.

Tabel 5.1 Transaksi Perekonomian Negara A Pada Tahun 2014 (Triliun


Rupiah)
Output Sektor Permintaan Total
Input Pertanian Industri Jasa Akhir Output
Pertanian 4 5 1 5 15

Industri 6 10 4 20 40

Jasa 1 7 5 7 20
Nilai Tambah 4 18 10 32
(Input Primer)
Total Input 15 40 20 75
Sumber : Data Hipotetis

&DUDPHPEDFD7DEHOVHEDJDLEHULNXW
Baris pertama: menunjukkan bahwa, dari seluruh output (keluaran)
sektor pertanian senilai 15 triliun rupaih, 4 triliun rupiah digunakan oleh
sektor pertanian sendiri sebagai input, 5 triliun rupiah digunakan oleh
sektor Industri sebagai input, 1 triliun rupiah digunakan oleh sektor jasa,
juga sebagai input. Sisanya sebesar 5 triliun dibeli oleh konsumen akhir
sebagai barang konsumsi.
Baris kedua: menunjukkan bahwa, dari seluruh output (keluaran) sektor
industri sebesar 40 triliun rupiah, 6 triliun rupiah digunakan oleh sektor
pertanian sebagai input, 10 triliun rupiah digunakan sendiri oleh sektor
industri sebagai input, 4 triliun rupiah digunakan oleh sektor jasa,juga sebagai
input. Sisanya sebesar 20 triliun rupiah dibeli oleh konsumen akhir sebagai
barang konsumsi. Baris ketiga dapat dibaca dengan cara yang sama, seperti
membaca baris pertama dan kedua.
Baris keempat: menunjukkan nilai tambah yang dihasilkan oleh masing-
masing sektor. Sektor pertanian menghasilkan nilai tambah 4 triliun rupiah,
sektor Industri menghasilkan 18 triliun rupiah dan sektor jasa menghasilkan
10 triliun rupiah.
Kolom pertama: menunjukkan bahwa, dari 15 triliun rupiah seluruh input
(total input) sektor pertanian, 4 triliun rupiah input dari sektor pertanian sendiri,
6 triliun rupiah berupa input dari sektor industri, 1 triliun rupiah merupakan
input dari sektor jasa, dan sisanya sebesar 4 triliun rupiah merupakan nilai
tambah bagi sektor pertanian. Nilai tambah ini sering juga disebut input
primer. Nilai tambah merupakan selisih dari nilai total output suatu sektor
dengan nilai inputnya. Kolom lainnya dapat dibaca dengan cara yang sama
seperti membaca kolom pertama.
Kolom yang terakhir: menunjukkan nilai total output masing-masing
sektor, dan baris yang terakhir: menunjukkan nilai total input masing- masing
sektor. Nilai total input masing-masing sektor harus sama dengan nilai total
outputnya masing–masing.

Nata WIrawan 111


Ų5. ANALISIS INPUT - OUTPUT

5.3 Bentuk Umum Tabel Transaksi Input - Output


Tabel transaksi atau input-output suatu perekonomian yang terdiri atas n
sektor, secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:

Tabel 5.2 Bentuk Umum Tabel Transaksi Input - Output Perekonomian n


Sektor
Output Sektor Produksi Permintaan Total
Input 1 2 3 ... n Akhir Output
1 X11 X12 X13 ... X1n F1 X1
2 X21 X22 X23 ... X2n F2 X2
3 X31 X32 X33 ... X3n F3 X3
...
      

n Xn1 Xn2 Xn3 ... Xnn Fn Xn


Nilai V1 V2 V3 ... Vn - -
Tambah
Total Input X1 X2 X3 Xn X

Untuk masing-masing sektor (lihat baris dan kolom 1, 2 , 3... n) berlaku


sistem persamaan berikut:

X 11 + X 12 + X 13 + K + X 1n + F1 = X 1 
X 21 + X 22 + X 23 + K + X 2 n + F2 = X 2 

X 31 + X 32 + X 33 + K + X 3n + F3 = X 3  (5.1)
M M M M M M 

X n1 + X n 2 + X n 3 + L + X nn + Fn = X n 

.RH¿VLHQ Dij GLGH¿QLVLNDQVHEDJDLKDVLOEDJLDQWDUDQLODLPDVLQJPDVLQJ


elemen (Xij) dengan jumlah kolomnya (Xj), yang dapat dinyatakan sebagai
berikut:

X ij
aij = (5.2)
Xj

j = 1, 2, 3, . . . n
i = 1, 2, 3,… n

Xij = output sektor i yang diperlukan sebagai input (bahan mentah) sektor
J untuk menghasilkan Xj satuan sektor j.
aij = input sektor i yang diperlukan sebagai input untuk menghasilkan satu
unit output disektor j.
Bila (5.2) dimasukkan ke dalam (5.1) diperoleh sistem persamaan berikut :

112 Matematika Ekonomi Lanjutan


5. ANALISIS INPUT - OUTPUTŲ

a11.X1 + a12 .X 2 + a13 .X 3 +L+ a1n .X n + F1 = X1 



a 21.X1 + a 22 .X 2 + a 23 .X 3 +L+ a 2n .X n + F2 = X 2 

a 31.X1 + a 23 .X 3 + a 33 .X 3 +L+ a 3n .X n + F3 = X 3  (5.3)
.. .. .. .. 
M . . . .

a n1.X1 + a n2 .X 2 + a n3 .X 3 +L+ a nn .X n + Fn = X n 

Sistem persamaan (5.3), dalam notasi matriks dapat dinyatakan sebagai


berikut:
§ X1 · § a11 a12 a13  a1n · § X1 · § F1 ·
¨ ¸ ¨ ¸ ¨ ¸ ¨ ¸
¨ X2 ¸ ¨ a 21 a 22 a 23  a 2n ¸ ¨ 2 ¸
X ¨ F2 ¸
¨X ¸ ¨ a
31 a 32 a 33  a 3n ¸ ¨¨ X 3 ¸¸ ¨F ¸
¨ 3¸ = ¨ ¸ + ¨
3
¸
¨  ¸ ¨     ¸ ¨  ¸ ¨  ¸
¨ ¸ ¨ ¸ ¨ ¸ ¨ ¸
© an1 an2 an3  ann ¹ © X n ¹ © Fn ¹
© X

n ¹



A XF
X
atau

X = AX + F
X - AX = F
(I - A) X = F

X = (I - A)-1 F (5.4)

(I - A)-1= matriks invers Leontief yaitu invers dari selisih matrik indentitas
dan matriks input. I = matriks satuan atau matriks indentitas. A = matriks
NRH¿VLHQLQSXWDWDXPDWULNVNRH¿VLHQWHNQRORJLQLODLLQLEHVDUQ\DWHUJDQWXQJ
dari kemajuan teknologi. F = permintaan akhir, dan (I - A) = matriks teknologi
(matriks Leontief) dan harus tan-singular. Ketiga matriks I, A dan (I - A)
merupakan matriks bujur sangkar berorde n.
Agar lebih jelas mengenai analisis input–output, di bawah ini diberikan
beberapa contoh.

Contoh 5- 1
Hubungan input-output antar sektor dalam perekonomian sebuah negara,
ditunjukkan oleh tabel transaksi berikut (triliun rupiah):

Output Sektor Permintaan Total


Input Pertanian Industri Jasa Akhir Output
Pertanian 50 30 10 60 150
Industri 60 20 30 90 200
Jasa 40 10 50 80 180

Nata WIrawan 113


Ų5. ANALISIS INPUT - OUTPUT

Berdasakan data dalam tabel,


(a) Hitunglah nilai tambah masing-masing sektor.
E 6XVXQODKPDWULNVNRH¿VLHQLQSXWQ\D
(c) Prediksilah output total yang harus disediakan atau diproduksi oleh ma-
sing-masing sektor bila ditargetkan/diharapkan permintaan akhir untuk
sektor pertanian 100, sektor industri 120, dan sektor jasa 130.
G 7HQWXNDQODK NRH¿VLHQ QLODL WDPEDK GDUL PDVLQJPDVLQJ VHNWRU GDQ KL-
tunglah nilai tambah yang baru di masing-masing sektor.
(e) Susunlah tabel input-output yang baru.

Penyelesaian
(a) Untuk menghitung nilai tambah masing-masing sektor, tabel tersebut
dilengkapi terlebih dahulu, sebagai berikut:

Output Sektor Permintaan Total


Input Pertanian Industri Jasa Akhir Output
Pertanian 50 30 10 60 150
Industri 60 20 30 90 200
Jasa 40 10 50 80 180
Nilai Tambah 0 140 90 -
(Input Primer)
Total Input 150 200 180 530

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa,


Nilai tambah di sektor pertanian = {150 – (50 + 60 + 40)} = 0.
Nilai tambah di sektor industri = {200 – (30 + 20 + 10)} = 140 triliun rupiah.
Nilai tambah di sektor jasa = {180 – (10 + 30 + 50)} = 90 triliun rupiah.
(Ketiga nilai ini yaitu 0, 140 dan 90 terdapat pada baris kedua dari bawah
yaitu pada baris nilai tambah).

E 'LKLWXQJWHUOHELKGDKXOXNRH¿VLHQLQSXWPDVLQJPDVLQJHOHPHQSHUUXPXV
(5.2) sebagai berikut:

X11 50 X12 30 X13 10


a11 = = a12 = = a13 = =
X1 150 X2 200 X3 180
= 0,33 = 0,15 = 0,06

X 21 60 X 22 20 X 23 30
a21 = = a22 = = a23 = =
X1 150 X2 200 X3 180
= 0,40 = 0,10 = 0,17

X 31 40 X 32 10 X 33 50
a31 = = a32 = = a33 = =
X1 150 X2 200 X3 180
= 0,27 = 0,05 = 0,28

114 Matematika Ekonomi Lanjutan


5. ANALISIS INPUT - OUTPUTŲ

-DGLPDWULNVNRH¿VLHQLQSXWQ\D

§ 0,33 0,15 0,06 ·


¨ ¸
A = ¨ 0,40 0,10 0,17 ¸
¨ 0,27 0,05 0,28 ¸
© ¹
(c) Untuk dapat memprediksi output total yang harus disediakan/diproduksi
oleh masing-masing sektor untuk memenuhi permintaan akhir, secara ber-
tahap dicari terlebih dahulu,

ƔMatriks (I - A)

§ 1 0 0 · § 0,33 0,15 0,06 · § 0,67 0,15 0,06·


¨ ¸ ¨ ¸ ¨ ¸
(I -A) = ¨ 0 1 0 ¸ - ¨ 0,40 0,10 0,17 ¸ = ¨ 0,40 0,90 0,17 ¸
¨ ¸ ¨ ¨ ¸
© 0 0 1 ¹ © 0,27 0,05 0,28 ¸¹ © 0,27 0,05 0,72 ¹

ƔInvers (I - A) yaitu matriks (I - A)-1


Matriks (I - A) -1, akan dihitung dengan metode Ajoint, sebagai berikut:

0,67 0,15 0,06


I  A = 0,40 0,90 0,17 = 0,36 z 0 (Cara Sarrus)
0,27 0,05 0,72

ƔMatriks kofaktor , Cij (I - A)


Dicari terlebih dahulu kofaktor masing-masing elemen sebagai berikut:

0,90  0,17 0,15 0,06


C11 = + = 0,65 C 21  0,11
 0,05 0,72 0,05 0,72

 0,40  0,17 0,67  0,06


C12 =  = 0,33 C22 = + = 0,47
 0,27 0,72  0,27 0,72

 0,40 0,90 0,67  0,15


C13 = + = 0,26 C23 =  = 0,07
 0,27  0,05  0,27  0,05

0,15 0,06
C 31 = + = 0,08
0,90 0,17

0,67 0,06
C 32 =  = 0,13
0,40 0,17

0,67 0,15
C 33 = + = 0,54
0,40 0,90

Nata WIrawan 115


Ų5. ANALISIS INPUT - OUTPUT

0,15 0,06
C 31  0,08
0,90 0,17

0,67 0,06
C 32  0,13
0,40 0,17

0,67 0,15
C 33  0,54
0,40 0,90

§ C 11 C 12 C 13 ·
¨ ¸
Cij (I - A) = ¨ C 21 C 22 C 23 ¸
¨ C C 33 ¸¹
© 31 C 32

§ 0,65 0,33 0,26 ·


¨ ¸
= ¨ 0,11 0,47 0,07 ¸
¨ 0,08 0,13 0,54 ¸
© ¹

Matriks Ajoinnya

§ 0,65 0,11 0,08 ·


¨ ¸
Ajoin (I - A) = Cij (I - A)’ = ¨ 0,33 0,47 013 ¸
¨ ¸
© 0,26 0,07 0,54 ¹

Ɣ0DWULNV,QYHUVQ\D

§ 0,65 0,11 0,08 · § 180, 0,30 0,22 ·


Aj.(I  A ) 1 ¨ ¸ ¨ ¸
(I - A) -1 = = ¨ 0,33 0,47 0,13 ¸ = ¨ 0,91 130
, 0,36 ¸
I A 0,36 ¨ ¸ ¨ ¸
© 0,26 0,07 0,54 ¹ © 0,72 0,19 150, ¹

Ŷ2XWSXWWRWDOPDVLQJPDVLQJVHNWRU
Diketahui
§ F1 · §¨ 100 ·¸
¨ ¸
F = ¨ F2 ¸ = ¨ 120 ¸
¨ F ¸ ¨© 130 ¸¹
© 3¹

Selanjutnya per rumus (5.4) output total di masing-masing sektor dapat


dihitung sebagai berikut:

X = (I - A)-1 F

116 Matematika Ekonomi Lanjutan


5. ANALISIS INPUT - OUTPUTŲ

§ X1 ·  1,80 0,30 0,22  § 100 ·


¨ ¸  ¨ ¸
¨ X 2 ¸ =  0,91 1,30 0,36  ¨ 120 ¸
¨ ¸  0,72 0,19 1,50  ¨© 130 ¸¹
© X3 ¹  

 244,60 
 
=  293,80 
 289,80 
 

Jadi, prediksi output total yang disediakan di sektor pertanian senilai


244,60 triliun rupiah, di sektor industri senilai 293,80 triliun rupiah, dan
di sektor jasa senilai 289,80 triliun rupiah.

G .RH¿VLHQQLODLWDPEDKXQWXNPDVLQJPDVLQJVHNWRU
SHMDODQGHQJDQUXPXVNRH¿VLHQLQSXW  PDNDNRH¿VLHQQLODLWDPEDK
GDSDWGLGH¿QLVLNDQVHEDJDLEHULNXW

Vi
vi = , i = 1, 2, 3 … n (5.5)
Xi

 %HUGDVDUNDQ WDEHO \DQJ OHQJNDS SDGD SRLQW D  NRH¿VLHQ QLODL WDPEDK


pada masing-masing sektor dapat dihitung sebagai berikut:

V1 0
.RH¿VLHQQLODLWDPEDKGLVHNWRUSHUWDQLDQY1 = = =0
X1 150

V2 140
.RH¿VLHQQLODLWDPEDKGLVHNWRULQGXVWULY2 = = = 0,70
X2 200

V3 90
.RH¿VLHQQLODLWDPEDKGLVHNWRUMDVDY3 = = = 0,50
X3 180

Nilai tambah yang baru pada masing-masing sektor


Nilai tambah yang baru di masing-masing sektor dapat dihitung dengan
rumus:
Vi
vi = o Vi = v i .X i
Xi

Nilai tambah di sektor pertanian, V1 = v1. X1 = 0 x 244,60 = 0


Nilai tambah di sektor industri, V2 = v2. X2 = 0,70 x 293,80 = 205,66
Nilai tambah di sektor jasa, V3 = v3. X3 = 0,50 x 289,80 = 144,90

Nata WIrawan 117


Ų5. ANALISIS INPUT - OUTPUT

(e) Tabel input output yang baru


Cara menyusun tabel input-output yang baru.
x Masukkan terlebih dahulu output baru untuk masing-masing sektor
ke dalam tabel, yaitu 244,60 triliun rupiah di sektor pertanian; 293,80
triliun rupiah di sektor industri, dan 289,80 triliun rupiah di sektor jasa.
Nilai total input di masing-masing sektor harus sama dengan nilai total
outputnya.
x Kemudian masukkan permintaan akhir yang baru untuk masing-masing
sektor, yaitu 100 triliun rupiah di sektor pertanian, 120 triliun rupiah di
sektor Industri dan 130 triliun rupiah di sektor jasa.
x Hitung nilai output (Xij) masing-masing sektor dengan rumus Xij = aij.Xj
(nilai aijOLKDWGDULPDWULNVNRH¿VLHQLQSXWQ\D Perhitungannya sebagai
berikut:
Xij = aij.Xj

X11 = a11. X1 = 0,33 (244,60) = 80,72


X21 = a21. X1 = 0,40 (244,60) = 97,84
X31 = a31. X1 = 0,27 (244,60) = 66,04

X12 = a12. X2 = 0,15 (293,80) = 44,07


X22 = a22. X2 = 0,10 (293,80) = 29,38
X32 = a32. X2 = 0,05 (293,80) = 14,69

X13 = a13. X3 = 0,06(289,80) = 17,39


X23 = a23. X3 = 0,17(289,80) = 49,27
X33 = a33. X3 = 0,28(289,80) = 81,14

‡ .HPXGLDQVHWLDSQLODL;LMGLPDVXNNDQNHGDODPVHOQ\DPDVLQJPDVLQJ
‡ Terakhir, masukkan nilai tambah masing-masing sektor, maka diperoleh tabel
input-output yang baru, seperti tabel berikut:

Tabel Input-Output Baru


Output Sektor Permintaan Total
Input Pertanian Industri Jasa Akhir Output
Pertanian 80,72 44,07 17,39 100 244,60

Industri 97,84 29,38 49,27 120 293,80

Jasa 66,04 14,69 81,14 130 289,80


Nilai Tambah 0 205,66 144,90 - -
Total Input 224,60 293,80 289,80 828,2

Catatan: perbedaan yang terjadi antara jumlah nilai masing-masing sel


pada suatu baris atau suatu kolom dengan nilai total masing-masing
baris atau kolomnya, dikarenakan pembulatan bilangan (bilangan
desimal) di dalam perhitungan.

118 Matematika Ekonomi Lanjutan


5. ANALISIS INPUT - OUTPUTŲ

Contoh 5- 2
Hubungan input-output di antara sektor perekonomian suatu negara pada
tahun t ditunjukkan oleh tabel transaksi berikut (satuan data dalam triliun
rupiah)

Output Sektor Permintaan


Input A B C Akhir
Sektor A 80 100 100 40

Sektor B 80 200 60 60

Sektor C 80 100 100 20


Sumber: Data hipotetis

Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel,


(a) Tentukanlah nilai tambah di masing-masing sektor.
E 7HQWXNDQODKPDWULNVNRH¿VLHQWHNQLVQ\D NRH¿VLHQLQSXWQ\D 
(c) Perkirakanlah output total dimasing-masing sektor yang harus diproduksi/
disediakan bila pada tahun t + 5 permintaan akhir di sektor A naik 80, di
sektor B tetap dan di sektor C naik 100.
(d) Susunlah tabel input -output yang baru.
(e) Tentukanlah besar nilai tambah yang baru (pada t + 5) di masing-masing
sektor.

Penyelesaian
(a) Menghitung nilai tambah di masing - masing sektor
Tabel tersebut dilengkapi terlebih dahulu sebagai berikut:

Output Sektor Permintaan Total


Input A B C Akhir Output
Sektor A 80 100 100 40 320
Sektor B 80 200 60 60 400
Sektor C 80 100 100 20 300
Nilai Tambah 80 0 40
Total Input 320 400 300 1020
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tambah masing-masing sek-
tor adalah sebagai berikut:
Nilai tambah di sektor A = {320 – (80 + 80 + 80)} = 80 miliar rupiah
Nilai tambah di sektor B = {400 – (100 + 200 + 100)} = 0
Nilai tambah di sektor C = {300 – (100 + 60 + 100)} = 40 miliar rupiah

E 0DWULNVNRH¿VLHQWHNQLV PDWULNVNRH¿VLHQLQSXWQ\D
§ 80 100 100 ·
¨ 320 400 300 ¸ § 0,25 0,25 0,33 ·
¨ 80 200 60 ¸ ¨ ¸
0,25 0,50 0,20 ¸
A = 320 400 300
¨ ¸ = ¨¨ ¸
¨ 80 100 100 ¸ © 0,25 0,25 0,33 ¹
© 320 400 300 ¹
Nata WIrawan 119
Ų5. ANALISIS INPUT - OUTPUT

(c) Total output yang harus disediakan oleh masing-masing sektor,


 Ɣ0DWULNV ,$

§ 1 0 0· § 0,25 0,25 0,33 · § 0,75 0,25 0,33 ·


¨ ¸ ¨ ¸ ¨ ¸
(I - A) = ¨ 0 1 0 ¸ - ¨ 0,25 0,50 0,20 ¸ = ¨ 0,25 0,50 0,20 ¸
¨ ¸ ¨ 0,25 0,25 0,33 ¸ ¨ ¸
© 0 0 1¹ © ¹ © 0,25 0,25 0,67 ¹

 Ɣ0DWULNVLQYHUV\DLWX ,$ -1

0,75  0,25  0,33


I  A =  0,25 0,50  0,20
 0,25  0,25 0,67

= 0,10 z 0 (cara Sarrus)

Ɣ0DWULNVNRIDNWRU ,$
§ C 11 C 12 C 13 ·
¨ ¸
Cij (I - A) = ¨ C 21 C 22 C 23 ¸
¨ ¸
¨ C C 32 C 33 ¸¹
© 31

0,50 0,20  0,25  0,20


C 11  0,29 C 12  0,22
 0,25 0,67  0,25 0,67

 0,25  0,33 0,75  0,33


C 21  0,25 C 22  0,42
 0,25 0,67  0,25 0,67

 0,25  0,33 0,75  0,33


C 31  0,22 C 32  0,23
0,50  0,20  0,25  0,20

0,25 0,50
C 13  0,19
0,25 0,25

0,75  0,250
C 23  0,25
 0,25  0,25

0,75  0,25
C 33  0,31
 0,25 0,50

Matriks kofaktornya,

120 Matematika Ekonomi Lanjutan


5. ANALISIS INPUT - OUTPUTŲ

§ 0,29 0,22 0,19 ·


¨ ¸
Cij (I - A) = ¨ 0,25 0,42 0,25 ¸
¨ ¸
© 0,22 0,23 0,31 ¹

 ƔMatriks Ajoinnya
§ 0,29 0,25 0,22 ·
¨ ¸
Ajoint (I - A) = Cij (I - A)’ = ¨ 0,22 0,42 0,23 ¸
¨ 0,19 0,25 0,31 ¸
© ¹
 ƔMatriks Inversnya
1
(I - A) -1 = . Aj. (I - A)
IA
§ 0,29 0,25 0,22 ·
1 ¨ ¸
= ¨ 0,22 0,42 0,23 ¸
0,10 ¨ ¸
© 0,19 0,25 0,31 ¹

§ 2,90 2,50 2,20 ·


= ¨ ¸
¨ 2,20 4,20 2,30 ¸
¨ 190 2,50 3,10 ¸¹
© ,
Diketahui
§ F1 · § 40  80 · § 120 ·
¨ ¸ ¨ ¸ ¨ ¸
F = ¨ F2 ¸ = ¨ 60  0 ¸ = ¨ 60 ¸
¨F ¸ ¨© 20  100 ¸¹ ¨© 120 ¸¹
© 3 ¹

Selanjutnya per rumus (5.4), X dihitung sebagai berikut:

X = (I - A)-1 F

§ X1 · § 2,90 2,50 2,20 · § 120 · § 762 ·


¨ ¸ ¨ ¸ ¨ ¸ ¨ ¸
¨ X2 ¸ ¨ 2,20 4,20 2,30 ¸ ¨ 60 ¸ ¨ 792 ¸
¨ ¸ ¨ 190
© X3 ¹ © , 2,50 3,10 ¸¹ ¨© 120 ¸¹ ¨ 750 ¸
© ¹
= =
didapat X1 = 762, X2 = 792 dan X3 = 750

Jadi, prediksi output total yang harus disediakan/diproduksi oleh masing-


masing sektor, untuk memenuhi permintaan akhir adalah sebagai berikut:

Sektor A = 762 triliun rupiah


Sektor B = 792 triliun rupiah
Sektor C = 750 triliun rupiah

(d) Tabel input-output yang baru (pada t + 5).


Ɣ 0DVXNNDQQLODL;1 = XA = 762, X2 = XB = 792 dan X3 = XC = 750 ke
dalam tabel

Nata WIrawan 121


Ų5. ANALISIS INPUT - OUTPUT

Ɣ 0DVXNNDQQLODL)1 = FA = 120, F2 = FB = 60 dan F3 = FC = 120 ke dalam


tabel
Ɣ 'LKLWXQJ WHUOHELK GDKXOX QLODL RXWSXW ;ij) masing-masing sektor
dengan rumus Xij = aij.Xj (nilai aijOLKDWGDULPDWULNVNRH¿VLHQLQSXWQ\D 
Perhitungannya sebagai berikut:

Xij = aij.Xj

X11 = a11. X1 = 0,25 (762) = 190,5


X21 = a21. X1 = 0,25 (762) = 190,5
X31 = a31. X1 = 0,25 (762) = 190,5

X12 = a12. X2 = 0,25 (792) = 198


X22 = a22. X2 = 0,50 (792) = 396
X32 = a32. X2 = 0,25 (792) = 198

X13 = a13. X3 = 0,33(750) = 247,5


X23 = a23. X3 = 0,20(750) = 150
X33 = a33. X3 = 0,33(750) = 247,5

Selanjutnaya masing-masing nilai Xij ini, dimasukkan ke dalam selnya


Ɣ /HQJNDSLQLODLWRWDOLQSXWPDVLQJPDVLQJVHNWRU
Ɣ +LWXQJQLODLWDPEDKXQWXNPDVLQJPDVLQJVHNWRU^ SHUKLWXQJDQQ\DOLKDW
pada butir (e)}, selanjutnya masukkan masing-masing nilai tambah ke
dalam tabel, dan di dapat tabel input –output yang baru sebagai berikut:

Tabel Input –Output Baru (pada t + 5).


Output Sektor Permintaan Total
Input A B C Akhir Output
A 190,50 198 247,5 120 762

B 190,50 396 150 60 792

C 190,50 198 247,5 120 750


Nilai Tambah 190,50 0 105 - -
Total Input 762 792 750 2.304

Catatan: perbedaan yang terjadi antara jumlah nilai masing-masing sel


pada suatu baris atau suatu kolom dengan nilai total masing-masing baris
atau kolomnya, dikarenakan pembulatan bilangan (bilangan desimal)
dalam perhitungan.

(e) Nilai tambah yang baru di masing-masing sektor


Dari tabel (butir d), nilai tambah di masing-masing sektor dapat dilihat
langsung sebagai berikut:
Nilai tambah sektor A = 762 – (190,50 + 190,50 + 190,50) = Rp 190,5
triliun Nilai tambah sektor B = 792 – (198 + 396 + 198) = 0
Nilai tambah sektor C = 750 – (247,5 + 150 + 247,5) = Rp 105 triliun
122 Matematika Ekonomi Lanjutan
5. ANALISIS INPUT - OUTPUTŲ

5.4 Perubahan Permintaan Akhir, PDB dan Kesempatan Kerja


Nilai Tambah. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa selisih antara
nilai output di suatu sektor dengan nilai inputnya disebut nilai tambah (Value
added). Jumlah nilai tambah yang tercipta di semua sektor perekonomian
disebut Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Brutto (GDB).
Perubahan permintaan akhir menyebabkan perubahan output, lebih lanjut
perubahan output mempengaruhi nilai tambah dan kesempatan kerja (tenaga
kerja yang diserap).
Kaitan antara perubahan permintaan dengan perubahan output, perubahan
output dengan perubahan nilai tambah dan perubahan kesempatan kerja
yang tercipta, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ŷ.DLWDQ3HUXEDKDQ3HUPLQWDDQGHQJDQ3HUXEDKDQ2XWSXW

'X = (I – A)- 1 'F (5.6)

Ŷ.DLWDQ3HUXEDKDQ2XWSXWGHQJDQ3HUXEDKDQ1LODL7DPEDK

'Vi = v i .'X i (5.7)

n n
'PDB = ¦ 'Vi = ¦ v i 'X i (5.8)
i 1 i 1

v i DGDODKNRH¿VLHQQLODLWDPEDKVHNWRU\DQJNHL'Vi adalah perubahan nilai


tambah sektor yang ke – i.
.RH¿VLHQQLODLWDPEDKGLWXOLVNHPEDOLVHEDJDLEHULNXW

Vi
vi = , i = 1, 2, 3, ... n
Xi

Ŷ.DLWDQ3HUXEDKDQ2XWSXWGHQJDQ.HVHPSDWDQ.HUMD

'L i = l i 'X i (5.9)

n n
'L = ¦ 'L i =
i 1
¦ l 'X
i 1
i i (5.10)

l i DGDODK NRH¿VLHQ NHVHPSDWDQ NHUMD VHNWRU \DQJ NHL GDQ ' L i adalah
SHUXEDKDQ NHVHPSDWDQ NHUMD VHNWRU \DQJ NHL 6HPHQWDUD NRH¿VLHQ
NHVHPSDWDQNHUMDGLGH¿QLVLNDQVHEDJDLEHULNXW
Li
li , i = 1, 2, 3,…n (5.11)
Xi

Nata WIrawan 123


Ų5. ANALISIS INPUT - OUTPUT

Contoh 5– 3
Hubungan antar sektor perekonomian suatu negara yang terdiri atas sektor
A dan B (perekonomian sederhana) pada tahun t dinyatakan dalam tabel
transaksi berikut (satuan data dalam triliun rupiah),

output Sektor Permintaan Total


Input A B Akhir Output
A 150 250 200 600
B 300 125 75 500
Sumber : Data hipotetis

Jika pada tahun t + 3 diperkirakan permintaan akhir di sektor A dan B naik


masing-masing sebesar 20 dan 10, perkirakanlah
(a) Kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) perekonomian tersebut.
(b) Kesempatan kerja yang tercipta (tambahan tenaga kerja yang diserap)
pada tahun t + 3, jika jumlah tenaga kerja saat ini di sektor A sebanyak
100 ribu orang dan di sektor B sebanyak 60 ribu orang.

Penyelesaian

(a) FA = F1 = 20, FB = F2 = 10

'V 'GDP …?

Secara bertahap dicari terlebih dahulu,

 Ɣ0DWULNVNRH¿VLHQLQSXWQ\D

§ 150 250 ·
¨ 600 500 ¸  0,25 0,50 
A= ¨ 300 125 ¸ =  
© 600 500 ¹  0,50 0,25 

ƔMatriks (I-A)

§ 1 0·  0,25 0,50   0,75  0,50 


(I - A)= ¨¨ ¸¸ -   =  
© 0 1¹  0,50 0,25    0,50 0,75 

ƔDeterminan matriks (I-A)

0,75  050
I A = = 0,31 z 0
 0,50 0,75

ƔMatriks Kofaktor, Cij(I– A)

C11 = + 0,75 = 0,75 C12 =   0,50 = 0,50

124 Matematika Ekonomi Lanjutan


5. ANALISIS INPUT - OUTPUTŲ

C21 =   0,50 = 0,50 C22 = + 0,75 = 0,75


 0,75 0,50 
C ij (I  A ) =  
 0,50 0,75 

ƔMatriks Ajoin (I-A) = Transpose matriks kofaktor (I – A)

 0,75 0,50 
Aj.(I-A) = C ij (I  A ) =  
 0,50 0,75 

ƔMatriks Invers (I-A)

1 AJ. I  A
(I – A) =
I A

1  0,75 0,50   2,42 1,61 


(I – A) 1 =   = 
0,31  0,50 0,75   1,61 2,42 

Ɣ.HQDLNNDQSHUPLQWDDQPDVLQJPDVLQJVHNWRU
Per rumus (5.6) kenaikkan permintaan di masing-masing sektor dapat
dihitung sebagai berikut:

'X (I  A ) 1( 'F)

§ 'X1 ·  2,42 1,61  § 'F1 ·


¨¨ ¸¸   ¨¨ ¸¸
© 'X 2 ¹  1,61 2,42  © 'F2 ¹

 X1   2,42 1,61  20 


  =   
 X 2   1,61 2,42  10 
'X1 = 2,42(20) + 1,61(10)= 64,5
'X 2 = 1,61(20) + 2,42(10) = 56,4

Ŷ.HQDLNDQQLODLWDPEDKGLPDVLQJPDVLQJVHNWRU
Sebelum menghitung perubahan (kenaikkan) nilai tambah di masing-masing
sektor, dihitung dulu nilai tambah masing-masing sektor (dengan melengkapi
WDEHOVHPXOD VHWHODKLWXNRH¿VLHQQLODLWDPEDKQ\DGLKLWXQJSHUUXPXV  
sebagai berikut:

Output Sektor Permintaan Total


Input A B Akhir Output
A 150 250 200 600
B 300 125 75 500
Nilai Tambah 150 125
Total input 600 500 1100

Nata WIrawan 125


Ų5. ANALISIS INPUT - OUTPUT

Vi
vi
Xi

V1 150
 .RH¿VLHQQLODLWDPEDKGLVHNWRU$ v 1 = = 0,25
X1 600
V2 125
 .RH¿VLHQQLODLWDPEDKGLVHNWRU% v 2 = = 0,25
X2 500
Selanjutnya kenaikan nilai tambah di masing-masing sektor dapat dihitung
per rumus 5.7 sebagai berikut:

Kenaikkan nilai tambah di sektor 1(sektor A ), 'V1 v 1.'X1


= 0,25(64,5) = 16,125

Kenaikkan nilai tambah di sektor 2 (sektor B), 'V2 v 2 .'X 2


= 0,25(56,4) = 14,1

Jadi, kenaikkan nilai tambahnya, 'V ' GDP = 'V1 + 'V2


= 16,125 + 14,1
= 30,225 triliun rupiah

(b) Kesempatan Kerja yang tercipta pada tahun t + 3


X A = X1 = 64,5 , X B = X 2 = 56,4
'L …?

 3HUUXPXV  GLKLWXQJWHUOHELKGDKXOXNRH¿VLHQNHVHPSDWDQNHUMDVHN-


tor 1 (sektor A) dan sektor 2 (sektor B), sebagai berikut:

L1
 .RH¿VLHQNHVHPSDWDQNHUMDGLVHNWRU VHNWRU$  l1
X1

= 100 = 0,17
600

L2
 .RH¿VLHQNHVHPSDWDQNHUMDGLVHNWRU VHNWRU%  l 2
X2

= 60 = 0,12
500

Selanjutnya, per rumus (5.10) kenaikkan tenaga kerja yang dapat diserap
di masing-masing sektor, dapat dihitung sebagai berikut:

Tambahan kesempatan kerja di sektor 1 (sektor A),


'L 1 = l1 . 'X1

126 Matematika Ekonomi Lanjutan


5. ANALISIS INPUT - OUTPUTŲ

= 0,17 (64,5) = 10,965

Tambahan kesempatan kerja di sektor 2 (sektor B),


'L 2 = l 2 . 'X 2
= 0,12 (56,4) = 6,768

Tambahan kesempatan kerja secara keseluruhan,

'L = 'L 1 + 'L 2


= 10,965 + 6,768 = 17,733

Jadi pada tahun t + 3, tambahan tenaga kerja dipekirakan 10.965 orang


(10,965 ribuan orang) di sektor A dan 6.768 orang(6,768 ribuan orang) di
sektor B, secara keseluruhan tambahan tenaga kerja sebanyak 17.733
orang

Soal-soal Latihan

5 - 1 Hubungan input-output antara sektor dalam perekonomian sebuah


negara seperti ditunjukkan oleh tabel di bawah ini (data dalam ratus
triliun rupiah).

Output Sektor Permintaan


Input Pertanian Industri Jasa Akhir
Pertanian 5 5 4 6
Industri 4 8 8 4
Jasa 6 8 6 4
Sumber: Data hipotetis

(a) Hitunglah total output setiap sektor.


(b) Hitunglah nilai tambah setiap sektor.
F 6XVXQODKPDWULNVNRH¿VLHQLQSXWQ\D
(d) Bila permintaan akhir di sektor pertanian, industri dan jasa diperki-
rakan naik menjadi 500, 400 dan 200 triliun rupiah, berapa output
total yang seharusnya disediakan oleh masing-masing sektor, agar
permintaan akhir terpenuhi.
(e) Hitunglah nilai tambah yang baru pada tiap sektor.
(f) Susunlah tabel input-output yang baru.
5 - 2 Suatu perekonomian sederhana yang terdiri atas 2 sektor yaitu sektor
A dan sektor B yang dinyatakan oleh tabel transaksi berikut ini (data
dalam triliun rupiah).

Nata WIrawan 127


Ų5. ANALISIS INPUT - OUTPUT

Output Sektor Permintaan Total


Input A B Akhir Output
A 150 240 210 600
B 300 400 500 1.200
Sumber : Data hipotetis

(a) Tentukanlah nilai tambah untuk masing-masing sektor.


 E  7HQWXNDQODKPDWULNVNRH¿VLHQLQSXWQ\D
(c) Tentukanlah output total untuk sektor A dan B, bila permintaan
akhir naik menjadi 300 untuk sektor A dan 600 untuk sektor B.

5 - 3 Pada tahun t hubungan antara input-output antar sektor perekonomian


suatu negara ditunjukkan oleh tabel di bawah ini (satuan data dalam
ratus triliun rupiah).

Output Sektor Permintaan Total


Input Pertanian Industri Jasa Akhir Output
Pertanian 5 4 3 3 15
Industri 3 10 6 5 24
Jasa 4 6 2 4 16
Sumber : Data hipotetis

D %XDWODKPDWULNVNRH¿VLHQLQSXWQ\D
(b) Bila diprediksi pada (t + 3) permintaan akhir di sektor pertanian
meningkat sebesar 500 triliun rupiah, di sektor Industri miningkat
sebesar 300 triliun rupiah, sedangkan di sektor sebesar 200 triliun
rupiah. Prediksilah output total yang harus disediakan oleh masing-
masing sektor, untuk memenuhi permintaan akhir tersebut.
(c) Bila pada saat ini (tahun t) jumlah tenaga kerja disektor pertanian
30 juta orang, di sektor industri 50 juta orang dan di sektor jasa 20
juta orang, perkirakanlah lapangan kerja yang tercipta pada tahun
t + 3.

5 - 4 Tentukan tingkat output yang harus diproduksi masing-masing sektor


XQWXNPHPHQXKLSHUPLQWDDQDNKLUELODGLNHWDKXLPDWULNVNRH¿VLHQGDQ
vektor permintaan akhir sebagai berikut:
§ 0,1 0,2 0,3 · § 12 ·
¨ ¸ ¨ ¸
(a) A = ¨ 0,4 0,5 0,5 ¸ dan F = ¨ 8 ¸
¨ 0,2 0,3 0,1 ¸ ¨ ¸
© ¹ © 6 ¹

§ 0,2 0,3 · § 10 ·
(b) A = ¨¨ ¸¸ dan F = ¨ ¸
© 0,5 0,4 ¹ © 8 ¹

5 - 5 Suatu perekonomian sederhana yang terdiri atas 2 sektor yaitu sektor


A dan sektor B yang dinyatakan oleh tabel transaksi berikut ini (data
dalam triliun rupiah).

128 Matematika Ekonomi Lanjutan


5. ANALISIS INPUT - OUTPUTŲ

Pemakai Permintaan
Produsen
A B Akhir
A 150 250 100
B 300 200 500

Sumber : Data hipotetis

(a) Tentukanlah nilai tambah masing-masing sektor.


E  7HQWXNDQODKPDWULNVNRH¿VLHQLQSXWQ\D
(c) Jika permintaan akhir di sektor A naik sebesar 50 dan disektor B
tetap, tentukanlah tambahan produk domestik brutonya.
(d) Tentukanlah kesempatan kerja yang tercipta, jika tenaga kerja saat
ini 2 juta orang di sektor A dan 5 juta orang disektor B.

5 - 6 Pada tahun t hubungan antara input-output antar sektor perekonomian


suatu negara ditunjukkan oleh tabel di bawah ini (satuan data dalam
ratus triliun rupiah).

Pemakai Permintaan Total


Produsen
Pertanian Industri Jasa Akhir Output
Pertanian 4 10 2 7 23
Industri 5 4 3 15 27
Jasa 3 5 2 4 14
Sumber : Data hipotetis

D %XDWODKPDWULNVNRH¿VLHQLQSXWQ\D
(b) Bila diprediksi pada (t + 2) permintaan akhir di sektor pertanian
meningkat sebesar 300 triliun rupiah, di sektor Industri miningkat
sebesar 500 triliun rupiah, sedangkan di sektor jasa tetap. Predik-
silah output total yang harus disediakan oleh masing-masing sek-
tor, untuk memenuhi permintaan akhir tersebut.
(c) Bila pada saat ini (tahun t) jumlah tenaga kerja disektor pertanian
60 juta orang, di sektor industri 40 juta orang dan di sektor jasa 25
juta orang, perkirakanlah lapangan kerja yang tercipta pada tahun
t + 2.

Nata WIrawan 129

Anda mungkin juga menyukai