Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN NON LINIER

Fungsi Kuadrat

Fungsi berderajat dua ialah fungsi yang pangkat


tertinggi dari variabelnya adalah pangkat dua.
Bentuk umum persamaan kuadrat adalah
y = a + bx + cx², c ≠ 0.

Kurva dari persamaannya terindentifikasi sebagai :


Jika p = 0 dan a = b ≠ 0, kurvanya sebuah lingkaran
Jika p² – 4 ab < 0, kurvanya sebuah elips
Jika p² – 4 ab > 0, kurvanya sebuah hiperbola
Jika p² – 4 ab = 0, kurvanya sebuah parabola
Fungsi Kubik
Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga ialah fungsi yang
pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat tiga.

Bentuk umum persamaan fungsi kubik adalah


y = a + bx + cx² + dx³, d ≠ 0
Setiap fungsi kubik setidak-tidaknya mempunyai sebuah titik
belok (inflexion point), yaitu titik peralihan bentuk kurva dari
cekung menjadi cembung atau dari cembung menjadi
cekung.
Selain titik belok, sebuah fungsi kubik mungkin pula
mempunyai satu titik ekstrim (maksimum atau minimum) atau
dua titik ekstrim (maksimum atau minimum).
Ada tidaknya suatu titik ekstrim dalam suatu fungsikubik
tergantung pada besarnya nilai-nilai b, c, dan d di dalam
persamaannya.
PENERAPAN DALAM EKONOMI

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar


Selain bentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk
fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik
dapat berupa potongan lingkaran, potongan elips, potongan hiperbola maupun
potongan parabola.
Cara menganalisis keseimbangan pasar untuk permintaan dan penawaran
yang non linier sama seperti halnya dalam kasus yang linier.
Dimana keseimbangan ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs.
Contoh Soal :
Fungsi permintaan ditunjukkan oleh persamaan Qd =19 – P² sedangkan
fungsi penawarannya Qs = -8 + 2P². Berapa harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar?
Penyelesaian :
Keseimbangan pasar Qd = Qs
19 – P²= -8 + 2P² 27 = 3P² P² = 9
P = 3 (harga keseimbangan)
Qd = 19 – P²
Qd = 19 – 3²
Qd = 10 (jumlah keseimbangan)

Fungsi Biaya
Biaya Tetap (FC) ; Biaya Variabel (VC) ; Biaya Total (TC)
Biaya Rata-rata (AC) ; Biaya Marginal (MC)

Biaya total fungsi kubik, dapat ditulis sebagai berikut:


Andaikan C = aQ3 – bQ2 + cQ + d

VC FC

Maka :
AC = c/Q = aQ2 – bQ + c + d/Q
AVC = VC/Q = aQ2 – bQ + c AFC = FC/Q = d/Q
Biaya total berfungsi kubik selalu menghasilkan AC dan AVC
berbentuk parabola terbuka ke atas. Sedangkan AFC tetap
asimtotik terhadap sumbu C dan sumbu Q, sebab FC selalu berupa
konstanta yang kurvanya sejajar sumbu Q.
Contoh kasus :
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan
oleh persamaan : C = 2Q² – 24Q + 102.
Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini minimum?
Hitunglah biaya total minimum tersebut. Hitung pula besarnya biaya
tetap, biaya variabel, biaya rata-rata pada tingkat produksi tadi.
Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikan dengan 1 unit,
berapa besarnya biaya marjinal?
Penyelesaian :
Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada
kedudukan Q = -b / 2a = 24/4 = 6 unit
Besarnya C min = 2Q² – 24Q + 102 = 2(6)² – 24(6) + 102 = 30
Fungsi Penerimaan
Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang non linier
pada umumnya berupa sebuah persamaan parabola terbuka ke
bawah, merupakan bentuk fungi penerimaan yang lazim dihadapi
oleh seorang produsen di pasar monopoli.

Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang, juga


merupakan hasil kali jumlah barang dengan harga barang per unit.
Dalam konsep penerimaan juga dikenal pengertian rata-rata dan
marjinal. Penerimaan rata-rata (average revenue, AR) adalah
penerimaan yang diperoleh per unit barang, merupakan hasil bagi
penerimaan total terhadap jumlah barang.

Penerimaan marjinal (marginal revenue, MR), ialah penerimaan


tambahan yang diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang
yang dihasilkan atau terjual .
Contoh Kasus :
Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen monopolis
ditunjukkan oleh P = 900 – 1,5Q. bagaimana persamaan penerimaan
totalnya? Berapa besarnya penerimaan total jika terjual barang
sebanyak 200 unit dan berapa harga jual per unit?
Hitunglah penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit
menjadi 250 unit, Tentukan tingkat penjualan yang menghasilkan
penerimaan total maksmimum, dan besarnya penerimaan total
maksimum tersebut.
Penyelesaian :
P 900 – 1,5Q R = Q x P = 900Q – 1,5Q²
Jika Q = 200, maka: R = 900 (200) – 1,5 (200)² = 120.000
P = 900 – 1,5(200) = 600
Jika Q = 250, maka: R = 900 (250) – 1,5 (250)² = 131.250
MR = ΔR / ΔQ = (131.250 – 120.000) / (250 – 200) = 225
R = - 1,5Q² + 900Q
Rmaks pada Q = -b/2a = -900/-3 = 300
Besarnya Rmaks = 1,5(300)² + 900 (300) = 135.000
Keuntungan, Kerugian dan Pulang Pokok
Contoh kasus :
Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan ditunjukkan
oleh persamaan R = -0,10Q2 + 20Q. sedangkan biaya total yang
dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q +20.
Hitunglah profit perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual barang
sebanyak 10 dan 20 unit.
Penyelesaian :
π = R – C = (-0,10Q² + 20Q) – (0,25Q³ – 3Q² + 7Q +20)
π = - 0,25Q³ + 2,90 Q² + 13Q – 20
Q = 10 π = - 0,25(1000) + 2,90 (100) + 13(10) – 20
= -250 + 290 + 130 – 20 = 150 (keuntungan)
Q = 20 π = - 0,25(8000) + 2,90 (400) + 13(20) – 20
= -2000 + 1160 + 260 – 20 = 600 (kerugian)

Anda mungkin juga menyukai