TR = Q x P
Dimana:
Q =jumlah unit
P = harga
Permintaan, Penawaran dan
Keseimbangan Pasar
Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan
penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier.
Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang
kuadratik dapat berupa potongan lingkaran, potongan
elips, potongan hiperbola maupun potongan parabola.
Cara menganalisis keseimbangan pasar untuk
permintaan dan penawaran yang non linier sama
seperti halnya dalam kasus yang linier. Keseimbangan
pasar ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, pada
perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran.
P
Qs
Keseimbangan Pasar :
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe E
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
Qd
Q
0 Qe
Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap
keseimbangan pasar juga sama seperti pada kondisi
linier. Pajak atau subsidi menyebabkan harga jual
yang ditawarkan oleh produsen berubah, tercermin
oleh berubahnya persamaan penawaran, sehingga
harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang
tercipta di pasarpun berubah. Pajak menyebabkan
harga keseimbangan menjadi lebih tinggi dan jumlah
keseimbangan menjadi lebih sedikit. Sebaliknya
subsidi menyebabkan harga keseimbangan menjadi
lebih rendah dan jumlah keseimbangan menjadi lebih
banyak.
Contoh Soal :
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan
oleh persamaan Qd = 19 – P2 , sedangkan fungsi
penawarannya adalah Qs = –8 + 2P2 . Berapakah
harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di
pasar ?
Penyelesaian
Keseimbangan Pasar
Qd = Qs
19 – P2 = –8 + 2P2
P2 = 9
P = 3 ≡ Pe
Q = 19 – P2
= 19 – 32
Q = 10 ≡ Qe
Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 10,3 )
Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan
pajak spesifik sebesar 1 (rupiah) per unit, maka persamaan
penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi :
Qs' = –8 + 2(P–1)2 = –8 + 2(P2–2P+1) = –6 –4P+ 2P2
Keseimbangan pasar yang baru :
Qd = Qs'
19 – P2 = –6 – 4P + 2P2
3P2 – 4P – 25 = 0
Dengan rumus abc diperoleh P1= 3,63 dan P2 = –2,30, P2 tidak
dipakai karena harga negative adalah irrasional.
Dengan memasukkan P = 3,63 ke dalam persamaan Qd atau Qs'
diperoleh Q = 5,82.
Jadi, dengan adanya pajak : Pe' = 3,63 dan Qe' = 5,82
Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi
tanggungan konsumen dan produsen per unit barang, serta
jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah, masing-
masing :
tk = Pe' – Pe = 3,63 – 3 = 0,63
tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37
T = Qe' x t = 5,82 x 1 = 5,82
Fungsi Biaya
Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan
biaya total, dalam konsep biaya dikenal pula
pengertian biaya rata-rata (average cost) dan biaya
marjinal (marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit
produk atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya
total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan.
Adapun biaya marjinal ialah biaya tambahan yang
dikeluarkan untuk menghsilkan satu unit tambahan
produk
Biaya tetap : FC = k
Biaya variable : VC = f(Q) = vQ
Biaya total : C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
FC
Biaya tetap rata-rata : AFC
Q
VC
Biaya variable rata-rata : AVC
Q
C
Biaya rata-rata : AC AFC AVC
Q
C
MC
Biaya marjinal : Q
Bentuk non linier dari fungsi biaya pada umumnya
berupa fungsi kuadrat parabolic dan fungsi kubik.
Hubungan antara biaya total dan bagian-bagiannya
secara grafik dapat dilihat sebagai berikut :
a. Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolik
Maka
C c
AC aQ-b
Q Q
VC
AVC aQ-b
Q
FC c
AFC
Q Q
a. Biaya total merupakan fungsi kubik
Andaikan C = aQ3 – bQ2 + cQ + d maka
VC aQ 3 - bQ 2 + cQ dan FC d
Maka
C d
AC aQ 2 - bQ c
Q Q
VC
AVC a Q2 - b Q c
Q
FC d
AFC
Q Q
Contoh Soal :
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan
ditunjukkan oleh persamaan C = 2Q2 – 24 Q + 102.
Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini
minimum? Hitunglah besarnya biaya total minimum
tersebut. Hitung pula besarnya biaya tetap, biaya
variable, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan
biaya variable rata-rata pada tingkat produksi tadi.
Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikkan
dengan 1 unit, berapa besarnya biaya marjinal?
Penyelesaian :
Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada
kedudukan :
- b 24
Q 6 unit
2a 4
Besarnya C minimum = 2Q2 – 24 Q + 102
= 2(6)2 – 24(6) + 102 = 30
Atau C minimum dapat juga dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim
parabola, yaitu :
VC - 72
AVC - 12
Q 6
FC 102
AFC 17
Q 6
R
Penerimaan marjinal MR = Q
Contoh Soal :
Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang
produsen monopolis ditunjukkan oleh P = 900 – 1,5 Q.
Bagaimana persamaan penerimaan totalnya? Berapa
besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak
200 unit, dan berapa harga jual perunit? Hitunglah
penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit
menjadi 250 unit. Tentukan tingkat penjualan yang
menghasilkan penerimaan total maksimum, dan
besarnya penerimaan maksimum tersebut.
Penyelesaian :
P = 900 – 1,5 Q R = Q x P = 900 Q – 1,5 Q2
Jika Q = 200 , R = 900 (200) – 1,5(200)2 = 120.000
P = 900 – 1,5 (200) = 600
R 120.000
Atau P 600
Q 200
R = 900 Q – 1,5 Q2
- b - 900
R maksimum pada Q 2a - 3 300
TPP
R = r (Q)
TPP
Q
0
Q1 Q2 Q3 Q4
!
Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan pulang
pokok, sebab penerimaan total sama dengan pengeluaran
(biaya) total, R = C.
Area disebelah kiri Q1 dan sebelah kanan Q4 mencerminkan
keadaan rugi, sebab penerimaan total lebih kecil dari
pengeluaran total, R < C.
Sedangkan area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan
untung, sebab penerimaan total lebih besar dari pengeluaran
total, R > C.
Tingkat produksi Q3 mencerminkan tingkat produksi yang
memberikan penerimaan total maksimum.
Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya
selisih positif antara R dan C. Keuntungan maksimum tidak
selalu terjadi saat R maksimum atau C minimum.
Contoh Soal :
Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan
ditunjukkan oleh persamaan R = -0,1Q2 + 20Q, sedangkan
biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20.
Hitunglah profit perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual
barang sebanyak 10 dan 20 unit ?
Penyelesaian :
π = R – C = -0,1Q2 + 20Q – 0,25Q3 + 3Q2 – 7Q – 20
π = – 0,25Q3 + 2,9Q2 + 13Q – 20
- b 720
Q 1200 unit
b. C minimum terjadi pada 2a 0,6
a. π pada R maksimum
Q = 1500 π = – 0,4Q2 + 1020Q – 600.000
= – 0,4(1500)2 + 1020(1500) – 600.000
= 30.000
π pada C minimum
Q = 1200 π = – 0,4Q2 + 1020Q – 600.000
= – 0,4(1200)2 + 1020(1200) – 600.000
= 30.000
Referensi
Amir Tjolleng . 2019. Matematika Ekonomi. : Yrama Widya. Bandung
Joseph B Kalangi, 2006, Matematika untuk Ekonomi dan
Bisnis,.Yogyakarta, BPFE.
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/
nov05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt