Anda di halaman 1dari 9

Fungsi Biaya dan

Penerimaan
Kelompok 6
Ahmad Tamam Ripai (281)
Fari’ Fadlur Rohman (266)
FUNGSI BIAYA
Biaya atau ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus dibayar produsen
untuk menghasilkan barang dan jasa sampai barang tersebut siap untuk dikonsumsi . Biaya
merupakan fungsi dari jumlah produksi, dengan keluaran, notasi C = f(Q). (C = biaya total Q =
jumlah produksi). Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang
dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan titik-
titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi. Selain Pengertian biaya tetap, biaya
variable dan biaya total, dalam konsep biaya dikenal pula pengertian biaya rata-rata (average cost)
dan biaya marginal (marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan tiap unit produk atau keluaran , merupakan hasilbagi biaya total terhadap jumlah
keluaran yang dihasilkan. Adapun biaya marginal ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk
menghasilkan satu unit tambahan produk.
Dalam membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:
• a. Biaya Total ( Total Cost = TC = C) : Biaya total yaitu keseluruhan biaya produksi yang digunakan
untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel.TC = TFC +
TVC
• b. Biaya Variabel (Variable Cost = VC) : Biaya variabel (Zulkifli; 2003, 34) adalah biaya yang jumlahnya
berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, namun biaya per unitnya tetap.
Artinya, jika volume kegiatan diperbesar 2 (dua) kali lipat,maka total biaya juga menjadi 2 (dua) kali
lipat dari jumlah semula.Biaya variabel yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh faktor produksi yang bersifat variabel. Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan
baku, bahan penolong dll
• c. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC) : Biaya tetap (Zulkifli; 2003, 34) adalah biaya yang jumlahnya sampai
tingkat kegiatan tertentu relatif tetap dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan. Biaya
tetap yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi
yang bersifat tetap. Contoh: pembelian mesin, bangunan dll
• Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC) : Biaya total rata-rata yaitu biaya diproduksi
yang diperhitungkan untuk setiap unit output.Average Total cost (ATC) = AVC + AF
• Biaya Variabel Rata Rata ( Average Variable Cost = AVC) : Biaya variable rata-rata yaitu biaya variabel
yang dibebankan kepada kepada setiap unit output.AVC = TVC / Q
• Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC) : Biaya tetap rata-rata yaitu biaya tetap yang
dibebankan kepada satu unit outputAverage Fixed cost (AFC) = TFC / Q
• Biaya Marginal : Biaya marginal per unit output (MC) adalah perubahan biaya total yang berkaitan
dengan perubahan satu unit dari input.Rumus :1. C = AC x Q atau C = FC + VC2. FC = AFC X Q3. VC =
AVC X QFungsi Biaya umumnya bisa linier atau kuadrat. Akan linier bila tidak ada efisiensi dalam
produksi, dan berbentuk kuadrat bila ada kecenderungan terjadinya efisiensi dalam skala
produksi.Contoh :TC = 1000 + 5Q  LinierTC = 5Q2 – 100Q + 1000 Kuadrat (pada jumlah produksi
tertentu biaya akan minimum)
Fungsi penerimaan
Penerimaan hasil penjualan merupakan fungsi dari jumlah barang yang terjual. Penerimaan total
( total revenue ) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan harga jual perunit.Penerimaan
umumnya bersifat linier, karena tidak ada alasan mengapa penerimaan menurun bila produksi
meningkat, kecuali bila harga jual menurun karena produksi meningkat (teori penawaran).Bentuk
fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang non- linier pada umumnya berupa sebuah persamaan
parabola terbuka kebawah. Ini merupakan bentuk fungsi penerimaaanyang lazim dihadapi oleh
seorang produsen yang beroperasi di pasar monopoli. Sedangkan fungsi penerimaan total yang linier,
merupakan fungsi penerimaan yang dihadapi oleh seorang produsen yang beroperasi di pasar
persaingan sempurna. Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang, juga merupakan hasil
kali jumlah barang dengan harga barang per unit. Seperti halnyadalam konsep biaya, dalam konsep
penerimaan pun dikenal pengertian rata-rata dan marjinal. Penerimaan rata-rata (average revenue, AR)
ialah penerimaan yang diperoleh per unit barang, merupakan hasil bagi penerimaan total terhadap
jumlah barang. Penerimaan marjinal (marjinal revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang
diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau terjual. Dalam menganalisa biaya
umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau revenue atau total revenue. Pengertian revenue
atau penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang pada tingkat
harga tertentu
Secara matematik total revenue dirumuskan sebagai berikut:
TR = PQ.
TR = Penerimaan Total P = Harga BarangQ = Jumlah barang yang dijual.Penerimaan Rata-rata (AR) adalah
penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapat dirumuskan :
AR = TR/Q
Penerimaan Marginal atau Marginal Revenue adalah tambahan penerimaan sebagai akibat dari
tambahan produksi, dirumuskan MR = ∆TR/∆Q atau turunan dari TR MR = Marginal Revenue ∆TR =
Tambahan penerimaan ∆Q = Tambahan ProduksiBerdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC)
dapat diketahui beberapa kemungkinan diantaranya :TR >TC = keadaan untung / labaTR= TC = keadaan
Break Even PointTR < TC = Keadaan rugi
Soal:
1. Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
mempunyai biaya tetap (FC) = 1.000.000; biaya 1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q
untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila 1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000, 500 Q = 1.000.000
maka: Q = 2.000 unit
Ditanya: Pabrik roti akan mengalami BEP pada saat
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total Q = 2.000 unit
( TR) dan Variable Cost. Pada biaya total C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP. C = 2.000.000
c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi
TR = P.Q
9.000 unit
= 1.000 X 9.000
Jawab: = 9.000.000
d. FC = Rp 1.000.000 VC= Rp 500. C = 1.000.000 + 500 (Q)
Fungsi biaya variabel VC = 500 = 1.000.000 + 500 ( 9.000)
Q ..................................................(1) = 1.000.000 + 4500.000
Fungsi biaya total C = FC + VC -----> C = 1.000.000 = 5.500.000
+ 500 Q ...(2)
Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000
c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami
TR = P.Q kerugian sebesar Rugi = TR - TC9 = 1.000 (1.500) -
1.000.000 + 500 ( 1.500) = 1.500.000 - 1.750.000
= 1.000 X 9.000 = 250.000
= 9.000.000
C = 1.000.000 + 500 (Q)
= 1.000.000 + 500 ( 9.000)
= 1.000.000 + 4500.000
= 5.500.000
Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung.
laba = TR - TC
= 9.000.00 - 5.500.000
= 3.500.00
2. Andaikan biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukan oleh persamaan C = 20000 + 100Q dan
penerimaan totalnya R = 200 Q. Pada tingkat berapa perusahaan mengalami pulang pokok ? apa yang terjadi
jika perusahaan memproduksi 150 unit ?
Jawab :
C = 20.000 + 100Q Jika Q = 150
R = 200Q C = 20000 + 100Q
R = C C = 20000 + 100
( 150 )
300Q = 20000 + 100Q C = 20000 + 15000200
Q = 20000 C = 35000
Q = 100 R = 200Q
R = 30000
( Perusahaan mengalami kerugian karena R < C )
3. Ada banyak perusahaan besar dalam suatu industry, masing-masing dengan fungsi Biaya Total (TC) : TC =
36 +8q + q2 Hitung biaya marginal (MC), biaya rata-rata (AC), dan biaya variable rata-rata (AVC) untuk
tiap perusahaan ?
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai