Soal :
1. Berikut data Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan (dalam triliun Rupiah) :
Pendapatan Konsumsi Tabungan
(Y) (C) (S)
0 100 -100
120 200 -80
240 300 -60
360 400 -40
480 500 -20
600 600 0
720 700 20
840 800 40
960 900 60
1080 1000 80
1200 1100 100
2. Diketahui pendapatan nasional negara tahun 2008 sebesar Rp. 50 Milyar dan konsumsi
sebesar 40 Milyar. Pada tahun 2009, pendapatan nasional naik menjadi sebesar Rp. 80
Milyar dan Konsumsi sebesar Rp. 60 Milyar. Tentukanlah fungsi konsumsinya dan
tabungannya!
3. Diketahui Fungsi konsumsi (C) = 120 + 0,75Y sedangkan besarnya investasi (I) = 60 dan
besarnya pengeluaran pemerintah (G) = 20. Hitunglah tingkat keseimbangan
pendapatan nasional!
Jawaban :
1. Berdasarkan data diatas, maka :
a. Untuk menghitung nilai MPC (Margin Propensity to Consume), MPS (Margin Propensity
to Save), APC (Average Propensity to Consume), dan APS (Average Propensity to
Save), dapat menggunakan rumus-rumus berikut :
ΔC C
MPC = APC = ΔY = perubahan dalam pendapatan
ΔY Y ΔC = perubahan dalam konsumsi
ΔS = perubahan dalam tabungan
ΔS S C = konsumsi
MPS = APS = S = tabungan
ΔY Y
Y = pendapatan
Jika rumus penghitungan dihitung satu persatu akan mendapatkan hasil seperti tertera dalam
tabel berikut :
Konsumsi (C)
Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara
tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional
(atau pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
Grafik Fungsi Tabungan
150
100
50
0
-50 0 120 240 360 480 600 720 840 960 1080 1200
-100
-150
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara
tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional
(atau pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
1000
800
600
400
200
0
0 120 240 360 480 600 720 840 960 1080 1200
-200
Analisa :
Dalam tabel soal, misalkan saya mengambil data pada baris ke 6 dan 7 dimana
pada baris ke 6 menggambarkan bahwa pendapatan nasional senilai 600 M dan
konsumsi senilai 600 M. Sedangkan pada baris ke 7 menggambarkan
pendapatan nasional bernilai 720 M sedangkan konsumsi senilai 700 M.
Dengan demikian pergerakan dari baris ke 6 dan ke 7 menggambarkan :
- Pendapatan Nasional bertambah sebanyak 120 M
- Konsumsi rumah tangga bertambah sebanyak 100 M
Perubahan tersebut menunjukan bahwa kecondongan fungsi adalah 100/120 =
0,83333 nilai ini adalah sama dengan nilai MPC dan berarti kecondongan fungsi
konsumsi adalah sama dengan nilai MPC.
MPC APC
0.2
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
-0.2
-0.4
-0.6
MPS APS
Analisa :
Dalam tabel soal, data pada baris ke 6 dan 7 dimana pada baris ke 6 menggambarkan
bahwa pendapatan nasional senilai 600 M dan tabungan senilai 0 M. Sedangkan pada
baris ke 7 menggambarkan pendapatan nasional bernilai 720 M sedangkan tabungan
senilai 20 M. Dengan demikian pergerakan dari baris ke 6 dan ke 7 menggambarkan :
- Pendapatan Nasional bertambah sebanyak 120 M
- Tabungan bertambah sebanyak 20 M
Perubahan tersebut menunjukan bahwa kecondongan fungsi adalah 20/120 = 0,16667
nilai ini adalah sama dengan nilai MPS dan berarti kecondongan fungsi tabungan
adalah sama dengan nilai MPS.
Dapat disimpulkan, bahwa kurva MPC akan memiliki kecondongan fungsi konsumsi
yang konstan, yaitu 0,83333 karena setiap peningkatan dalam pendapatan akan
menghasilkan peningkatan yang sama dalam konsumsi. Begitu halnya dengan kurva
MPS akan memiliki kecondongan fungsi tabungan yang konstan, yaitu 0,16667 karena
setiap peningkatan dalam pendapatan akan menghasilkan peningkatan yang sama
dalam tabungan.
Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan pada umumnya dalam analisa makroekonomi
merupakan fungsi linear sehingga grafiknya berupa garis lurus. Hal ini disebabkan
karena nilai MPC dan MPS yang tetap/konstan. Garis yang dibentuk oleh Yd = C + S
pada grafik diatas membentuk sudut 45° dan merupakan penjumlahan grafis kurva C
dan kurva S. Setiap titik pada garis bantu ini berjarak sama terhadap sumbu horizontal
maupun vertikal. Artinya, titik pada setiap garis tersebut mencerminkan jumlah yang
sama antara Y dan C + S.
Dalam tabel diatas, nilai MPC dan MPS adalah konstan dan besarnya adalah 0,83333
untuk MPC dan 0,16667 untuk MPS. Misalkan dalam hal ini saya ambil data pada baris
ke 1 dan 2:
(Y) (C) (S) MPC MPS APC APS
0 100 -100 - - - -
120 200 -80 0,83 0,17 1,67 -0,67
Dengan menggunakan fungsi konsumsi C = a + MPC x Y maka dapat dihitung nilai a
dan b sebagai berikut :
C = a + MPC x Y Dimana b = MPC
1 – b = MPS
Sehingga, C = a + b x Y
-100 = - 120 b
100
b = = 0,83
120
1 - b = 1 – 0,83333 = 0,17
Dengan memasukkan nilai b ke salah satu persamaan, akan mendapatkan nilai a
senilai : 100 = a + (0,83) x 0
Sehingga nilai a = 100
2. Diketahui pendapatan nasional negara tahun 2008 sebesar Rp. 50 Milyar dan konsumsi
sebesar 40 Milyar. Pada tahun 2009, pendapatan nasional naik menjadi sebesar Rp. 80
Milyar dan Konsumsi sebesar Rp. 60 Milyar. Tentukanlah fungsi konsumsinya dan
tabungannya!
Jawaban :
Berikut data tersebut disajikan dalam tabel :
Tahun ΔC ΔS C
(Y) (C) MPC = MPS = APC =
ΔY ΔY Y
2008 50 40 - - 0,8
2009 80 60 0,67 0,33 0,75
*data dalam milyar rupiah
3. Diketahui Fungsi konsumsi (C) = 120 + 0,75Y sedangkan besarnya investasi (I) = 60 dan
besarnya pengeluaran pemerintah (G) = 20. Hitunglah tingkat keseimbangan pendapatan
nasional!
Jawaban :
Dalam soal diketahui fungsi konsumsi, nilai investasi, dan pengeluaran pemerintah. Maka
tingkat keseimbangan pendapatan nacional dapat dihitung sebagai berikut :
Y=C+I+G
Y =C+I+G
Y = (120 + 0,75Y) + 60 + 20
Y = (120 + 0,75Y) + 80
Y = 200 + 0,75Y
Y – 0,75Y = 200
0,25Y = 200
200
Y =
0,25
Y = 800 --------------- Keseimbangan Pendapatan Nasional