Anda di halaman 1dari 8

Tugas 3

Pengantar Ilmu Ekonomi

Nama : Mochamad Akbar Maulana


NIM : 050866924
UPBJJ Manado

Soal :
1. Berikut data Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan (dalam triliun Rupiah) :
Pendapatan Konsumsi Tabungan
(Y) (C) (S)
0 100 -100
120 200 -80
240 300 -60
360 400 -40
480 500 -20
600 600 0
720 700 20
840 800 40
960 900 60
1080 1000 80
1200 1100 100

Berdasarkan data diatas ini silahkan anda :


a. Hitunglah nilai MPC, MPS, APC dan APS yang dilengkapi dalam sebuah tabel !
b. Gambarkan kurvanya dan berikan analisis mengenai :
- MPC dan kecondongan fungsi konsumsi
- MPS dan Kecondongan fungsi tabungan
c. Tentukan persamaan untuk fungsi konsumsi dan fungsi tabungannya beserta
rumusnya!

2. Diketahui pendapatan nasional negara tahun 2008 sebesar Rp. 50 Milyar dan konsumsi
sebesar 40 Milyar. Pada tahun 2009, pendapatan nasional naik menjadi sebesar Rp. 80
Milyar dan Konsumsi sebesar Rp. 60 Milyar. Tentukanlah fungsi konsumsinya dan
tabungannya!

3. Diketahui Fungsi konsumsi (C) = 120 + 0,75Y sedangkan besarnya investasi (I) = 60 dan
besarnya pengeluaran pemerintah (G) = 20. Hitunglah tingkat keseimbangan
pendapatan nasional!
Jawaban :
1. Berdasarkan data diatas, maka :
a. Untuk menghitung nilai MPC (Margin Propensity to Consume), MPS (Margin Propensity
to Save), APC (Average Propensity to Consume), dan APS (Average Propensity to
Save), dapat menggunakan rumus-rumus berikut :
ΔC C
MPC = APC = ΔY = perubahan dalam pendapatan
ΔY Y ΔC = perubahan dalam konsumsi
ΔS = perubahan dalam tabungan
ΔS S C = konsumsi
MPS = APS = S = tabungan
ΔY Y
Y = pendapatan
Jika rumus penghitungan dihitung satu persatu akan mendapatkan hasil seperti tertera dalam
tabel berikut :

Pendapat Konsumsi Tabungan ΔY ΔC ΔS


an (Y) (C) (S)
0 100 -100 - - -
120 200 -80 120 100 20
240 300 -60 120 100 20
360 400 -40 120 100 20
480 500 -20 120 100 20
600 600 0 120 100 20
720 700 20 120 100 20
840 800 40 120 100 20
960 900 60 120 100 20
1080 1000 80 120 100 20
1200 1100 100 120 100 20

Dikarenakan MPC dan MPS saling berhubungan, untuk mempermudah penghitungan,


dapat disimpulkan sebagai : MPC + MPS = 1
MPC = 1 – MPS
MPS = 1 – MPC

Pendapat Konsumsi Tabungan ΔC ΔS C S


MPC = MPS = APC = APS =
an (Y) (C) (S) ΔY ΔY Y Y
0 100 -100 - - - -
120 200 -80 0,83 0,17 1,67 -0,67
240 300 -60 0,83 0,17 1,25 -0,25
360 400 -40 0,83 0,17 1,11 -0,11
480 500 -20 0,83 0,17 1,04 -0,04
600 600 0 0,83 0,17 1 0
720 700 20 0,83 0,17 0,97 0,027
840 800 40 0,83 0,17 0,95 0,047
960 900 60 0,83 0,17 0,93 0,062
1080 1000 80 0,83 0,17 0,92 0,074
1200 1100 100 0,83 0,17 0,91 0,083
b. Gambar Kurva
Grafik Fungsi Konsumsi
1200
1000
800
600
400
200
0
0 120 240 360 480 600 720 840 960 1080 1200

Konsumsi (C)

Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara
tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional
(atau pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
Grafik Fungsi Tabungan
150
100
50
0
-50 0 120 240 360 480 600 720 840 960 1080 1200

-100
-150

Pendapatan (Y) Tabungan (S)

Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara
tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional
(atau pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.

Grafik Fungsi Konsumsi dan Tabungan


1200

1000

800

600

400

200

0
0 120 240 360 480 600 720 840 960 1080 1200
-200

Konsumsi (C) Tabungan (S)

MPC dan Kecondongan Fungsi Konsumsi


Ada dua macam kecondongan fungsi konsumsi, yaitu :
• Kecondongan mengkonsumsi marginal dinyatakan sebagai MPC, yaitu
perbandingan diantara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan
pertambahan pendapatan yang diperoleh.
Grafik diatas dibuat berdasarkan tabel soal tugas 3, menunjukkan grafik
konsumsi yang berbentuk garis lurus. Kurva konsumsi yang sudut
kemiringannya lebih kecil daripada sudut 45 derajad menunjukkan bahwa MPC
tidak mungkin lebih besar dari 1. Nilai MPC akan semakin kecil ketika
pendapatan disposabel meningkat. Pertambahan konsumsi semakin menurun
bila pendapatan disposabel terus meningkat. Hal ini menandakan bahwa jika
suatu negara makin makmur dan adil, porsi pertambahan pendapatan yang
digunakan untuk konsumsi makin berkurang, sehingga kemampuan menabung
meningkat. Dengan demikian kemampuan perekonomian dalam negeri untuk
menyediakan dana investasi yang dibutuhkan dalam rangka pembangunan
ekonomi jangka panjang juga meningkat. Dengan demikian MPC pada
kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi (negara maju) lebih rendah
daripada MPC kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (negara
berkembang).

Analisa :
Dalam tabel soal, misalkan saya mengambil data pada baris ke 6 dan 7 dimana
pada baris ke 6 menggambarkan bahwa pendapatan nasional senilai 600 M dan
konsumsi senilai 600 M. Sedangkan pada baris ke 7 menggambarkan
pendapatan nasional bernilai 720 M sedangkan konsumsi senilai 700 M.
Dengan demikian pergerakan dari baris ke 6 dan ke 7 menggambarkan :
- Pendapatan Nasional bertambah sebanyak 120 M
- Konsumsi rumah tangga bertambah sebanyak 100 M
Perubahan tersebut menunjukan bahwa kecondongan fungsi adalah 100/120 =
0,83333 nilai ini adalah sama dengan nilai MPC dan berarti kecondongan fungsi
konsumsi adalah sama dengan nilai MPC.

• Kecondongan mengkonsumsi rata-rata dapat dinyatakan sebagai APC, yaitu


sebagai perbandingan diantara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat
pendapatan ketika konsumsi tersebut dilakukan. Dalam soal, diketahui karena
besarnya MPC < 1 maka APC < 1

Grafik Fungsi MPC dan APC


3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

MPC APC

Grafik APC menurun mendekati sumbu datar ketika pendapatan disposabel


meningkat. APC merupakan suatu angka teoritis yang mewakili besaran
proporsi pendapatan yang digunakan oleh rata-rata seluruh masyarakat dalam
suatu perekonomian untuk mengonsumsi barang dan jasa.

MPS dan Kecondongan Fungsi Tabungan


Sama halnya dengan MPC dan kecondongan fungsi konsumsi, dalam hal ini MPS dan
kecondongan fungsi tabungan juga terbagi menjadi 2 macam yaitu :
• Kecondongan menabung marginal (MPS) merupakan perbandingan di antara
pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan pendapatan (∆Y).
• Kecondongan menabung rata-rata (APS) menunjukan perbandingan di antara
tabungan (S) dengan pendapatan (Y).

Grafik Fungsi MPS dan APS


0.4

0.2
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
-0.2

-0.4

-0.6

MPS APS

Analisa :
Dalam tabel soal, data pada baris ke 6 dan 7 dimana pada baris ke 6 menggambarkan
bahwa pendapatan nasional senilai 600 M dan tabungan senilai 0 M. Sedangkan pada
baris ke 7 menggambarkan pendapatan nasional bernilai 720 M sedangkan tabungan
senilai 20 M. Dengan demikian pergerakan dari baris ke 6 dan ke 7 menggambarkan :
- Pendapatan Nasional bertambah sebanyak 120 M
- Tabungan bertambah sebanyak 20 M
Perubahan tersebut menunjukan bahwa kecondongan fungsi adalah 20/120 = 0,16667
nilai ini adalah sama dengan nilai MPS dan berarti kecondongan fungsi tabungan
adalah sama dengan nilai MPS.

Dapat disimpulkan, bahwa kurva MPC akan memiliki kecondongan fungsi konsumsi
yang konstan, yaitu 0,83333 karena setiap peningkatan dalam pendapatan akan
menghasilkan peningkatan yang sama dalam konsumsi. Begitu halnya dengan kurva
MPS akan memiliki kecondongan fungsi tabungan yang konstan, yaitu 0,16667 karena
setiap peningkatan dalam pendapatan akan menghasilkan peningkatan yang sama
dalam tabungan.

Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan pada umumnya dalam analisa makroekonomi
merupakan fungsi linear sehingga grafiknya berupa garis lurus. Hal ini disebabkan
karena nilai MPC dan MPS yang tetap/konstan. Garis yang dibentuk oleh Yd = C + S
pada grafik diatas membentuk sudut 45° dan merupakan penjumlahan grafis kurva C
dan kurva S. Setiap titik pada garis bantu ini berjarak sama terhadap sumbu horizontal
maupun vertikal. Artinya, titik pada setiap garis tersebut mencerminkan jumlah yang
sama antara Y dan C + S.

c. Persamaan Fungsi Konsumsi dan Tabungan


Perubahan konsumsi akibat adanya perubahan pendapatan, melahirkan suatu fungsi
yang disebut fungsi konsumsi dan fungsi tabungan. Kedua fungsi tersebut
memperlihatkan hubungan yang terjadi antara pendapatan dengan konsumsi atau
tabungan.
Fungsi konsumsi dan tabungan digambarkan secara sederhana melalui fungsi liner,
yaitu :
C = a + MPC x Y
S = -a + (1-MPC) x Y
S = -a + MPS x Y

Dalam tabel diatas, nilai MPC dan MPS adalah konstan dan besarnya adalah 0,83333
untuk MPC dan 0,16667 untuk MPS. Misalkan dalam hal ini saya ambil data pada baris
ke 1 dan 2:
(Y) (C) (S) MPC MPS APC APS
0 100 -100 - - - -
120 200 -80 0,83 0,17 1,67 -0,67
Dengan menggunakan fungsi konsumsi C = a + MPC x Y maka dapat dihitung nilai a
dan b sebagai berikut :
C = a + MPC x Y Dimana b = MPC
1 – b = MPS
Sehingga, C = a + b x Y

Persamaan baris 1 : C = a + b x Y ------------------- 100 = a + b x 0

Persamaan baris 2 : C = a + b x Y ------------------- 200 = a + b x 120

-100 = - 120 b
100
b = = 0,83
120
1 - b = 1 – 0,83333 = 0,17
Dengan memasukkan nilai b ke salah satu persamaan, akan mendapatkan nilai a
senilai : 100 = a + (0,83) x 0
Sehingga nilai a = 100

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat ditemukan fungsi konsumsi sebagai berikut :


C = a + MPC x Y
C = 100 + 0,83Y

Sedangkan, fungsi tabungannya adalah :


S = -a + (1-MPC) Y
S = -100 + 0,17Y

2. Diketahui pendapatan nasional negara tahun 2008 sebesar Rp. 50 Milyar dan konsumsi
sebesar 40 Milyar. Pada tahun 2009, pendapatan nasional naik menjadi sebesar Rp. 80
Milyar dan Konsumsi sebesar Rp. 60 Milyar. Tentukanlah fungsi konsumsinya dan
tabungannya!
Jawaban :
Berikut data tersebut disajikan dalam tabel :
Tahun ΔC ΔS C
(Y) (C) MPC = MPS = APC =
ΔY ΔY Y
2008 50 40 - - 0,8
2009 80 60 0,67 0,33 0,75
*data dalam milyar rupiah

Dikarenakan nilai b = MPC


60−40 20
b = =
80−50 30
b = 0,67

maka nilai a jika memakai rumus fungsi konsumsi :


a = (APC – MPC) xY
a = (0,75 – 0,66667) x 80 ----------- dalam step ini, MPC saya bulatkan menjadi 0,67
a = (0,75 – 0,67) x 80
a = 6,4

Jika dimasukkan kedalam fungsi konsumsi : C = a + bY


C = 6,4 + 0,67Y

Jika dimasukkan kedalam fungsi konsumsi : S = -a + 1-bY


C = -6,4 + 0,33Y
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa,
fungsi konsumsi, C = 6,4 + 0,67Y
fungsi tabungan, S = -6,4 + 0,33Y

3. Diketahui Fungsi konsumsi (C) = 120 + 0,75Y sedangkan besarnya investasi (I) = 60 dan
besarnya pengeluaran pemerintah (G) = 20. Hitunglah tingkat keseimbangan pendapatan
nasional!

Jawaban :
Dalam soal diketahui fungsi konsumsi, nilai investasi, dan pengeluaran pemerintah. Maka
tingkat keseimbangan pendapatan nacional dapat dihitung sebagai berikut :

Y=C+I+G
Y =C+I+G
Y = (120 + 0,75Y) + 60 + 20
Y = (120 + 0,75Y) + 80
Y = 200 + 0,75Y
Y – 0,75Y = 200
0,25Y = 200
200
Y =
0,25
Y = 800 --------------- Keseimbangan Pendapatan Nasional

Dari penghitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa keseimbangan pendapatan nasional


berada pada tingkat pendapatan sebesar 800.
Sumber :
1. Modul Pengantar Ilmu Ekonomi BMP ISIP4112
2. Materi PPT Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
3. Binadarma. (2019). Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor.

Anda mungkin juga menyukai