Anda di halaman 1dari 16

PSIKOLOGI ATLET CLUB SEPAK BOLA PS LIMA UTAMA

MAKALAH

PSIKOLOGI KEPELATIHAN OLAHRAHGA

DOSEN PENGAMPU: Dr. Muhammad Rohadi Mp.d

Disusun oleh:

Nama : Junio Christian Jau

NPM : 20112001302964

ILMU PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

INSTITUD KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

KALIMANTAN TIMUR
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, saya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “PSIKOLOGI
ATLET CLUB SEPAK BOLA PS LIMA UTAMA”

Tidak lupa saya mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad
Rohadi Mp. d selaku dosen untuk mata kuliah psikologi kepelatihan olahraga
yang telah membantu saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan masukan
dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini di buat untuk mengetahui psikologi seorang atlet, baik pada saat
latihan, sebelum bertanding dan sesudah bertanding.

Saya menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah ini. Saya juga berharap agar
makalah ini dapat memberikan pengetahuan terhadap mahasiswa dan masyarakat.

Samarinda, 10 November 2022

Junio Christian J.
DAFTAR ISI

Kata pengantar ......................................................................................

Daftar isi.................................................................................................

BAB I Pendahuluan ..............................................................................

A.Latar belakang ................................................................................

B.Rumusan masalah ...........................................................................

C.Tujuan .............................................................................................

BAB II Pembahasan ..............................................................................

A.Pengertian motivasi ........................................................................

B.Pengertian konsentrasi psikologi seorang atlet ..............................

C.Pengertian kepercayaan diri ..........................................................

BAB III Penutup ...................................................................................

Kesimpulan ........................................................................................

Saran ...................................................................................................

Daftar Pustaka .......................................................................................

Lampiran ...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Psikologi olahraga adalah ilmu psikologi yang diterapkan dalam olahraga


untuk menjaga kebugaran, performa, dan mental atlet atau mereka yang fokus
berolahraga.

Psikologi olahraga adalah sebuah studi yang mempelajari segala faktor


psikologis yang bisa memengaruhi performa dan kekuatan fisik seseorang saat
berolahraga.

Pasalnya, kondisi mental seseorang ternyata bisa memengaruhi banyak aspek


yang terjadi saat olahraga .Pada dasarnya, ilmu ini dipelajari oleh para psikolog
untuk mendampingi para atlet profesional dalam menjalani kariernya.

Mereka akan membantu para atlet untuk menjaga level stres, mempertahankan
mental yang kuat, hingga memberikan motivasi. Di samping itu, para psikolog
juga membantu proses rehabilitasi setelah cedera.Selain atlet, psikologi olahraga
juga dapat membantu para nonatlet untuk menikmati olahraga yang mereka
lakukan dan disiplin menjalankannya. Tidak hanya itu, psikologi olahraga juga
dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara atlet untuk memotivasi diri anda saat bertanding?

2. Bagaimana cara atlet mengatur konsentrasi anda saat bertanding?

3. Bagaimana cara atlet menumbuhkan kepercayaan diri anda sebelum bertnding?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa motivasi seorang atlet saat bertanding

2. Untuk mengetahui konsentrasi dari seorang atlet saat bertanding

3. Untuk mengetahui kepercayaan diri seorang atlet saat bertanding


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian motivasi

motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses psikologi yang menghasilkan


suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu
tujuan.

Dalam pembinaan pendidikan jasmani dan olahraga di Indonesia akhir-akhir


ini makin dirasakan tantangan yang berat terutama untuk menampilkan prestasi
yang mengungguli atau setidak-tidaknya menyamai prestasi beberapa Negara
ASIA yang berciri fisik sama dengan Indonesia. Indonesia dengan jumlah
penduduk yang cukup besar seharusnya mampu mengorbitkan atlet-atlet yang
berprestasi.

Dalam bidang pendidikan jasmani dan olahraga, tidak ada atlet yang dapat
menang atau menunjukan prestasi yang optimal tanpa motivasi. Meskipun atlet
atau tim mempunyai keterampilan yang baik, tetapi tidak ada hasrat untuk
bermain baik, biasanya mengalami kekalahan. Demikian pula atlet atau tim yang
mempunyai hasrat tinggi tetapi tidak mempunyai keterampilan, maka prestasi
tetap buruk. Hasil optimal hanya dapat dicapai kalau motivasi dan keterampilan
saling melengkapi. Pernyataan ini, menunjukan bahwa motivasi sebagai aspek dan
proses psikologi berhubungan erat dengan keterampilan, perlu ditumbuhkan dan
dibina dalam pencapaian prestasi atlet yang optimal.

Sebenarnya secara fisik motivasi itu tidak nampak dan tidak biasa diamati
secara langsung, yang biasa diamati hanya gejala-gejalanya saja dalam bentuk
tingkah laku manusia yang merupakan akibat atau manifestasi dari tinggi
rendahnya ( ada tidaknya ) motivasi dari orang itu.

Kita sering dilingkupi oleh nilai-nilai yang sewaktu-waktu dapat mendorong


kita untuk bereaksi ataupun tidak bereaksi. Hal inilah yang menjadi salah satu
sebab mengapa sukar sekali orang mengukur motivasi secara umum, apalagi jika
pengukuran itu tergantung dari kata hati dan perasaan.

Definisi motivasi menurut pendapat ahli psikologi:

1. David Krech

Menyatakan bahwa motivasi adalah kesatuan keingian dan tujuan yang


menjadi pendorong untuk bertingkah laku dinyatakan bahwa studi tentang
motivasi adalah studi yang mempelajari dua pertanyaan yang berbeda atas
tingkahlaku individu yakni, mengapa individu memilih tingkahlaku tertentu dan
menolak tingkah laku yang lainnya.

2. Barelson dan Steiner dalam O. Koontz

Motivasi adalah kekuatan dari dalam yang menggerakkan dan mengarahkan


atau membawa tinkah laku ke tujuan. Pada hakikatnya, rumusan ini, bila diteliti
dengan cermat, merupakan terminologi umum yang mencakup arti daya dorong,
keinginan, kebutuhan dan kemauan.

Faktor yang Mempengaruhi Motivasi seorang atlet:

1. Atlet Sendiri

Atlet memegang peranan sentral dari munculnya motivasi. Atlet sendiri yang
mengatur dirinya untuk mencapai atau mendapatkan sesuatu. Jika atlet sudah
merasa puas dengan pencapaian yang ada, maka tidak ada lagi usaha keras untuk
mendapatkan sesuatu yang baru.

2. Hasil Penampilan

Hasil penampilan sangat menentukan motivasi seorang atlet selanjutnya.


Kekalahan dalam pertandingan sebelumnya akan berdampak negatif terhadap
motivasi atlet berikutnya. Atlet akan diliputi perasaan tidak berdaya dan seolah-
olah tidak mampu lagi untuk bangkit. Terlebih lagi jika mengalami kekalahan dari
pemain yang dianggap lebih lemah dari dirinya. Sebaliknya, jika mendapatkan
kemenangan, maka hal itu akan menumbuhkan sikap positif untuk mengulang
keberhasilan yang berhasil dia raih. Sebagai contoh, permainan tim nasional
sepakbola Indonesia dalam Piala Asia tahun 2007 yang lalu. Kemenangan
pertandingan pertama melawan Bahrain membuat para pemain tim nasional begitu
bersemangat untuk mendapatkan hasil serupa ketika bertanding melawan Arab
Saudi pada pertandingan setelahnya.

3. Suasana Pertandingan

Suasana pertandingan sangat menentukan emosi seorang atlet. Sebagai contoh,


Taufik Hidayat kerap mundur dari pertandingan gara-gara merasa dicurangi oleh
wasit. Kondisi tersebut tentu saja tidak menyenangkan. Emosi yang sudah
terganggu oleh kondisi pertandingan yang tidak menyenangkan akan berdampak
pada motivasi atlet dalam menyelesaikan atau memenangkan sebuah pertandingan.

4. Tugas atau Penampilan

Motivasi juga ditentukan oleh tugas atau penampilan yang dilakukan. Jika
tugas berhasil dengan baik diselesaikan, keyakinan diri atlet akan meningkat.
Dengan keyakinan diri yang tinggi, motivasi juga akan mengalami kenaikan.
Tugas yang berhasil dilaksanakan akan memberi tambahan energi dan motif untuk
bekerja lebih giat.

B. Pengertian konsentrasi psikologi seorang atlet

Konsentrasi merupakan suatu keadaan di mana kesadaran seseorang tertuju


kepada suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu. Makin baik konsentrasi
seseorang, maka makin lama ia dapat melakukan konsentrasi. Dalam olahraga,
konsentrasi sangat penting peranannya. Dengan berkurangnya atau terganggunya
konsentrasi atlet pada saat latihan, apalagi pertandingan, maka akan timbul
berbagai masalah.
Dalam sepakbola, masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya
konsentrasi adalah berkurangnya akurasi tendangan sehingga tidak mengenai
sasaran. Akibat lebih lanjut jika akurasi berkurang adalah strategi yang sudah
dipersiapkan menjadi tidak jalan, sehingga atlet akhimya kebingungan, tidak tahu
harus bermain bagaimana dan pasti kepercayan dirinya pun akan berkurang.
Untuk menghindari keadaan tersebut, perlu dilakukan latihan berkonsentrasi.

Adapun teori model dari perhatian yang terfokus dipengaruhi oleh dua hal,
yaitu luasnya perhatian dan arah perhatian. Perhatian seseorang dapat meluas atau
menyempit dengan arahnya dapat ke luar maupun ke dalam Oleh karena itu, daya
konsentrasi seseorang dapat dipengaruhi oleh gangguan yang berasal dari dalam
maupun dari luar dirinya. Beberapa gangguan yang berasal dari diri sendiri antara
lain memikirkan kejadian (kegagalan) yang bam saja berlalu, memikirkan hasil
yang akan dicapai, merasa tercekik dan tertekan, gangguan fisiologis, kelelahan,
dan motivasi yang kurang.

Sedangkan gangguan dari luar antara lain rangsang yang mencolok, suara yang
keras, dan perangurat syaraf yang dilakukan lawan.Selanjutnya beberapa cara
untuk meningkatkan konsentrasi antara lain melalui melalui pandangan dan
pikiran pada satu objek tertentu, tarik napas dalam-dalam, bahasa tubuh yang baik,
dan lakukan rituals (kebiasaan).

Untuk mendukung cara-cara latihan tersebut diperlukan beberapa tip antara


lain paqa saat latihan hams menyerupai pertandingan (simulasi), gunakan kata-
kata penyemangat diri, hindari pikiran yang negatif saat bertanding, lakukan
rutinitas yang baik saat latihan, menyusun rencana bertanding, memfokuskan
pandangan, lakukan monitoring terhadap dirinya, dan bekali diridengan
keterampilan yang ekstra.
Latihan untuk Meningkatkan Konsentrasi atlet

Seringkali terdengar ucapan pelatih yang menghimbau kepada seorang atlet


untuk berkonsentrasi. Tetapi kalau sang atlet tidak pernah dilatih konsentrasi
maka dia tidak akan mengerti bagaimana cara berkonsentrasi.

Pada prinsipnya latihan konsentrasi dapat ditingkatkan sama seperti aspek fisik
dan teknik, yaitu melalui berbagai latihan. Kamu bisa mencoba latihan pertama
dengan cara fokus pada sebuah objek saat pertandingan belum dimulai. Setelah
kamu fokus, tarik nafas dalam-dalam sembari mengingat-ingat detil objek yang
tadi dilihat.

Cara yang kedua bisa dilakukan dengan sengaja menerima gangguan yang
kemudian diselesaikan dengan menarik nafas dalam-dalam. Dengan menerima
gangguan yang terkontrol diharapkan seorang atlet dapat melakukan pembiasaan
sehingga akhirnya kebal terhadap hal-hal eksternal yang bisa memecah
konsentrasi.

Cara yang terakhir bisa dilakukan dengan menggunakan bahasa tubuh. Ketika
sang atlet melakukan kesalahan, biasakan untuk berdiri tegak dengan tangan
mengepal, mata yang diangkat dan dagu ditarik ke bawah. Cara berdiri ini
membuat seseorang merasakan kalau dirinya sangat kuat. Dengan bahasa tubuh
seperti ini, diharapkan kesalahan yang dilakukan tidak terlalu mempengaruhi
performa sang atlet.

Sebaliknya jangan pernah berdiri membungkuk dengan pundak yang turun ke


bawah. Sebab hal ini akan membuat sang atlet merasa lemah dan dapat terbaca
dengan jelas oleh lawan, sehingga bisa menjadi petunjuk kondisi mental sang atlet.

Faktor Yang Menghilangkan Konsentrasi atlet:

Mirip dengan bagian-bagian konsentrasi, kita bisa membagi-bagi yang


menghilangkan konsentrasi menjadi dua bagian, internal dan eksternal.
Gangguan internal berasal dari dalam diri kita, mulai dari pikiran,
kekhawatiran dan mental. Jackson & Csikezentmihalyi (1999) menunjukkan
bahwa pengganggu internal seperti kekhawatiran atau pemikiran yang tidak
relevan menyebabkan atlet kehilangan konsentrasi. Mari kita lihat tiga gangguan
internal utama.

1.Kekhawatiran Akan Masa Depan

Kekhawatiran akan masa depan membuat seorang atlet berpikir terlalu dalam
dan melupakan inti atau konsentrasi yang dibutuhkan untuk memenangkan
pertandingan. Sebagai contoh, kita bisa saja takut dengan lawan kita selanjutnya
sehingga kalah di babak sebelumnya, alias kalah sebelum berhadapan dengan
musuh yang kita takuti.Pemikiran yang tidak relevan ini menghancurkan
konsentrasi yang dimiliki oleh seorang dan memakai kapasitas berpikir yang
seharusnya digunakan sang atlet selama bertanding.

2.Terganjal Masa Lalu

Mirip dengan masa depan, masa lalu juga bisa menjadi sebuah pengganggu
yang tidak bisa dielakkan dengan mudah. Misalnya seorang atlet Tekken 7
melepas combo penting di saat genting, ada kemungkinan besar dia akan
melakukan hal yang sama di pertandingan berikutnya atau malah melempem
setelah satu kesalahan fatal tersebut.

3.Kelelahan

Kelelahan juga menjadi salah satu faktor yang bisa menghilangkan


kemampuan konsentrasi seorang atlet. Latihan yang dilalui seorang atlet dan
beban yang dihadapinya bisa memicu kelelahan yang berujung pada hilangnya
konsentrasi ketika mengadapi atau berada di tengah-tengah pertandingan.
C. Pengertian kepercayaan diri

Dalam olahraga, kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor
penentu suksesnya seorang atlet. Masalah kurang atau hilangnya rasa percaya diri
terhadap kemampuan diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah
kemampuannya. Karena itu sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan
kemampuannya, sepanjang ia telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki
pengalaman bertanding yang memadai.

Peran pelatih dalam menumbuhkan rasa percaya diri atletnya sangat besar.
Syarat untuk untuk membangun kepercayaan diri adalah sikap positif. Beritahu
pemain di mana letak kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Buatkan
program latihan untuk setiap atlet dan bantu mereka untuk memasang target sesuai
dengan kemampuannya agar target dapat tercapai jika latihan dilakukan dengan
usaha keras. Berikan kritik membangun dalam melakukan penilaian terhadap atlet.
Ingat, kritik negatif bahkan akan mengurangi rasa percaya diri.

Percaya diri merupakan gambaran atas kemampuan pribadi yang berkaitan


dengan tujuan tertentu. Lauster (1978) menjelaskan kepercayaan diri merupakan
suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga orang yang
bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan-tindakannya, dapat merasa bebas
melakukan hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas perbuatannya, hangat
dan sopan dalam berinteraksi dengan orang dan memiliki dorongan untuk
berprestasi.

Lauster menyebutkan ciri dari orang yang percaya diri adalah perasaan atau
sikap tidak mementingkan diri sendiri, cukup toleransi, tidak memerlukan
pengakuan orang lain, selalu optimis dan tidak ragu-ragu dalam mengambil
keputusan. Berikut aspek aspek kepercayaan diri menurut lauster:

a. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya
bahwa mengerti sungguh – sungguh akan apa yang dilakukannya.
b. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam
menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.
c. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala
sesuatu yang sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran
pribadi atau menurut dirinya sendiri.

d. Bertanggung jawab yaitu kesedian seseorang untuk menanggung segala sesuatu


yang telah menjadi konsekuensinya.
e. Rasional dan realistis yitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu
kejadian dengan menggunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai
dengan kenyataanya.

Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap potensi diri seorang atlet berpresntasi:

Kepercayaan diri dan Prestasi Atlet. Rasa percaya diri (self confidence) erat
kaitannya denganfalsafah pemenuhan diri (self fulfilling prophecy) dan keyakinan
diri (self efficacy). Seorangatlet yang memiliki rasa percaya diri yang baik,
percaya bahwa dirinya akan mampumenampilkan kinerja olah raga seperti yang
diharapkan (Setiadarma, 2000). Lauster (1978)menjelaskan kepercayaan diri
merupakan suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan dirisendiri sehingga
orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan-tindakannya,
dapatmerasa bebas melakukan hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas
perbuatannya, hangatdan sopan dalam berinteraksi dengan orang dan memiliki
dorongan untuk berprestasi.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat didefinisikan


sebagai suatu proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan
ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. Sedangkan
Konsentrasi merupakan suatu keadaan di mana kesadaran seseorang tertuju
kepada suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu. Makin baik konsentrasi
seseorang, maka makin lama ia dapat melakukan konsentrasi. dan Dalam olahraga,
kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu suksesnya seorang
atlet. Masalah kurang atau hilangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri
sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah kemampuannya.

Saran

Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap pembaca dalam
proses pembelajaran ataupun penambahan wawasan dalam ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sehatq.com/artikel/psikologi-olahraga

https://rendrapjk08.wordpress.com/2010/10/30/motivasi-olahraga/

http://etheses.uin-malang.ac.id/620/12/10410043%20Ringkasan.pdf

https://www.academia.edu/44534496/FAKTOR_FAKTOR_YANG_MEMPENG
ARUHI_POTENSI_DIRI_SEORANG_ATLET_BERPRESTASI
Lampiran

Dokumentasi :

Nama Atlet : Adi sucipto

Umur : 22 thn

Club saat ini : PS LIMA UTAMA SAMARINDA

Cabor : sepak bola

Kejuaraan yang pernah diikuti/diraih:

Pernah mengikuti liga 3 zona Kalimantan timur bersama persikubar pada tahun
2021

Pernah membawa persikubar menjadi semifinalis di liga 3 zona Kalimantan timur


pada tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai