Kepercayaan Diri dalam Olahraga Untuk mencapai puncak prestasi selain diperlukan memiliki fisik yang baik, serta penguasan teknik dan taktik yang baik, atlet juga memerlukan kepercayaan diri atau keyakinan diri. • Atlet yang tidak memiliki kepercayaan diri akan meragukan kemampuan yang dimilikinya, sehingga atlet menjadi tegang dan putus asa dalam menghadapi tugas-tugasnya. • Atlet yang memiliki kepercayaan diri berlebihan juga akan merugikan dirinya karena atlet selalu memiliki harapan dan optimis yang terlalu tinggi untuk sukses. • Dibutuhkan pelatih yang dapat membangkitkan dan menstabilkan kepercayaan pemain atau atletnya. Definisi Kepercayaan Diri 1. "Kepercayaan diri merupakan kontol internal terhadap perasaan seseorang akan adanya kekuatan dalam dirinya, kesadaran akan kemampuannya, dan bertanggungjawab terhadap keputusan yang telah ditetapkannya". (Mc Celland, 1987) Definisi Kepercayaan Diri 2. Rasa keyakinan dalam diri atlet dimana ia akan mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam suatu kinerja olahraga. (Satiadarma, 2000) 3. Percaya diri dapat diartikan suatu kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan yang terbaik. Kepercayaan Diri dalam Olahraga Rangkuman definisi: Bebrapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa atlet yang memiliki kepercayaan diri berarti atlet dapat melakukan tugas-tugasnya dengan baik, yang artinya atlet percaya pada kemampuan dirinya untuk memperoleh keterampilan yang dibutuhkannya baik fisik maupun mental. Manfaat Kepercayaan Diri 1. Meningkatkan emosi positif. 2. Memfasilitasi konsentrasi. 3. Memberi efek positif pada tujuan. 4. Meningkatkan kerja keras. 5. Memberi efek kepada strategi permainan. 6. Memberi efek pada momentum psikologis. Sumber-sumber Kepercayan diri Kepercayaan diri dalam Olahraga dapat diperoleh dari: 1. Kesuksesan dan keberhasilan penampilan sebelumnya Keberhasilan penampilan sebelumnya akan sangat berpengaruh terhadap kondisi kepercayaan diri seorang atlet. Jika dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya atlet tersebut bermain baik dan menang, maka kepercayaan diri atlet tersebut akan meningkat. 2. Imitasi dan modeling Imitasi adalah proses meniru serta mengidentifikasi dirinya seolah-olah tokoh atau model yang diidolakan. Aktivitas meniru ini berpengaruh terhadap Kepercayaan diri karena atlet tersebtu akan menganggap dirinya sebagus model yang dia tiru. 3. Persuasi verbal dan sosial Dalam hal ini, peran pelatih, orang tua atau orang-orang terdekat sangat penting. Persuasi verbal adalah ucapan-ucapan yang keluar dari pelatih atau orang-orang yang berpengaruh terhadapnya. Ucapan-ucapan yang diberikan bersifat positif dan memberi masukan, maka atlet tersebut juga akan terangkat. 4. Penilaian atas kondisi fisiologis • Penilaian yang dilakukan oleh atlet sendiri. • Sebelum bertanding, seorang atlet akan merasakan perubahan pada fisiknya, seperti jantung yang berdetak lebih kencang, muncul keringat, atau mulut menjadi kering. – Jika perubahan-perubahan fisiologis ini dinilai negatif oleh atlet tersebut, maka dia akan mengalami penurunan kepercayaan diri. – Tapi jika atlet menilai perubahan-perubahan tersebut membawa arti yang positif, maka atlet akan merasakan kepercayaan diri yang meningkat. 5. Efektivitas Latihan • Latihan merupakan sarana utama untuk meningkatkan kepercayaan diri seorang atlet, caranya dengan membuat konsep latihan yang selalu menantang dan menuntut usaha maksimal dari atlet. Metode latihan yang harus diterapkan adalah goal setting atau membuat target. • Atlet yang terbiasa diberi target akan berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan tugasnya, sehingga secara mental atlet menjadi lebih siap menghadapi tantangan dalam pertandingan. Teknik Meningkatkan Kepercayaan Diri 1. Menyelesaikan Performa Keberhasilan yang dicapai atlet akan meningkatkan kepercayaan diri dan akan menghasilkan penampilan selanjutnya yang lebih baik. Kegagalan juga dapat menghasilkan penampilan selanjutnya yang buruk. Pelatih harus memberikan motivasi dengan menuntaskan rasa senang akan keberhasilan agar tidak terlalu percaya diri dan memberikan masukan ketika mengalami kegagalan agar menjadi percaya diri pada pertandingan selanjutnya. 2. Tampil Percaya Diri Peran pelatih sebagai actor atlet menampilkan percaya diri. Ketika atlet merasa kepercayaan diri menurun pelatih memberikan motivasi agar tetap tampil percaya diri ketika menghadapi pertandingan. 3. Berpikir Percaya Diri Percaya diri berarti berfikir positif, berfikir positif berarti yakin dengan apa yang dimiliki demi mencapai suatu tujuan. Atlet dalam sebuah pertandingan harus diiringi berfikir positif agar yakin dalam meraih prestasi. 4. Imagery Artinya membangun kepercayaan diri dengan cara memvisualisasikan. Imagery membantu atlet untuk menciptakan gambaran yang riil berkaitan dengan kesulitan dan masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi oleh para atlet selama pertandingan. 5. Latihan Fisik Membangun kepercayaan diri dengan cara menyiapkan fisik dengan baik ketika sebelum bertanding agar atlet yakin dengan kemampuannya karena di bekali fisik yang baik ketika latihan. 6. Persiapan Persiapan yang dilakukan atlet dalam cabang olahraga akan memberikan kepercayaan diri pada atlet, sebab atlet mengetahui apa yang dilakukan. Masa persiapan tersebut merupakan simulasi dalam menyiapkan pada sebuah kejuaraan. Persiapan yang baik membuat atlet percaya diri ketika turun berkompetisi. 7. Me-review Penampilan terbaik Me-review artinya menampilkan penampilan sukses atlet yang pernah dicapai melalui video atau foto dokumentasi. Review ini berakibat memotivasi atlet tersebut sehingga dapat percaya diri ketika turun berkompetisi. Kepercayaandiri dalam Olahraga Ciri-Ciri atlet memiliki Ciri-Ciri atlet tidak memiliki Kepercayaan Diri Kepercayaan Diri • Yakin pada kemampuan • Berfokus pada kekurangan • Berpikir positif setiap turun • Mengalami kecemasan yang kompetisi. berlebihan • Termotivasi ketika bermain • Tidak termotivasi untuk di kompetisi menang Sekian dan Terimakasih