PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah fleksibilitas dalam bidang keolahragaan yang merupakan penyaluran
istilah dari bahas inggris yaitu flexibilty, menurut beberapa referensi keolahragaan
Indonesia fleksibility diartikan dengan kelentukan. Oleh karena itu terdapat kesamaan
pengertian istilah antara fleksibiltas dengan kelentukan, sehingga dalam kajian prilaku
motorik dapat dipergunakan istilah fleksibilatas untuk menyatakan kelentukan.
Pada dasarnya pada cabang olahraga membutuhkan unsur kelentukan
(fleksibilitas), karena kelentukan menunjukkan kualitas yang memungkinkan suatu
sekmen bergerak semaksimal menurut kemungkinan gerak. Kualitas itu kemungkinan
otot atas kelompok otot untuk memanjang dan memendek serta memanfaatkan sendi-
sendi secara maksiamal.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu fleksibilitas ?
2. Apa saja prinsip yang harus di perhatikan sebelum latiahan fleksibilitas ?
3. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi fleksibilitas ?
4. Bagaimana metode latihan fleksibilitas?
5. Dampak latian fleksibilitas ?
6. Bagaimana program latihan fleksibilitas ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah fleksibilitas pada dasarnya mencakup dua hal yang saling berhubungan,
yaitu kelentukan & kelenturan. Kelentukan terkait erat dengan keadaan tulang dan
persendian Kelenturan terkait erat dengan tingkat elastisitas otot, tendo, dan ligament.
Dengan demikian unsure kelentukan dan kelenturan akan menjamin keluasan gerak
pada persendian danmemudahkan otot, tendo, ligamenta, serta persendian pada saat
melakukan gerak fleksibilitas harus selalu dilatihkan minimal dua kali setiap sesi
latihan, yaitu pada saat permanasan ( warming up ) dan saat pendinginan ( cooling
down ) untuk memelihara agar otot selalu dalam kondisi yang elastis, dan persendian
jugaselalu
Lentuk
3
3. Gerak saat peregangan tidak boleh menghentah (mendadak)tetapi harus perlahan dan
setelah ada rasa sedikit tidak nyaman di otot di tahan selama waktu yang di tentukan
seperti tersebut.
4. Selama proses peregangan tidak boleh menahan nafas tetapi pemanasan berjalan
normal seperti biasa.
5. Peregangan dimulai dari kelompok otot besar baru kelompok otot kecil.
bertujuan untuk melenturkan otot. Banyak latihan yang dapat dilakukan untuk
berlutut, bungkukkan badan ke depan. Kedua lengan lurus menyentuh lantai.
Tempelkan dahi pada lantai. Pertahankan sampai hitungan sepuluh.
Menurut Frankl (1999) disebutkan bahwa terdapat beberapa factor internal dan
eksternal yang mempengaruhi fleksibilitas yaitu:
1.Faktor internal,
b. Ligamen: ligament terdiri dari dua jaringan yang berbeda yakni putih dan kuning.
Jaringan ikat putih tidak melar, tetapi sangat kuat sehingga bahkan jika tulang yang patah
jaringan akan tetap di tempatnya. Sedangkan jaringan kuning merupakan jaringan yang
elastis sehingga dapat ditarik jauh namun bisa kembali ke posisi semula.
c.Tendon: tendon tidak elastis bahkan kurang elastis. Tendon dikategorikan sebagai
jaringan ikat yang mendukung, mengelilingi, dan mengikat serat-serat otot.
5
e.Jaringan otot: jaringan otot terbuat dari bahan elastis yang diatur dalam bundel dari
serat paralel.
f.Reseptor peregangan: reseptor ini memiliki dua bagian yaitu sel spindledan golgi
tendon.
2.Faktor eksternal
a.Ukuran tubuh: orang dengan jumlah lemak tinggi (obesitas) akan menurun
fleksibilitasnya karena luas gerak sendinya menjadi terbatas.
c.Cedera: akibatadanya cedera pada sendi, otot, dan tulang maka seseorang akan takut
menggerakkan anggota gerak karena nyeri sehingga akan berpengaruh terhadap
fleksibilitasnya.
e.Jenis kelamin: secara umum wanita lebih fleksibel daripada laki-laki. Hal itu
dikarenakan faktorhormonal, dimana laki-laki memiliki hormone testosterone yang
memicu pertumbuhan dan pemendekan otot. Sedangkan perempuan memiliki hormone
estrogen yang dapat meningkatkan panjang ototdan kelemahan sendi.
6
2. DINAMIS
Peregangan dinamis dilakukan oleh individu sendiri dengan ciri gerakan adanya ayunan dan
ada reflek regang akibat adanya gerakan ayunan tersebut.
3. PASIF
Peregangan pasif dilakukan dengan bantuan dari orang lain untuk memaksimalkan
regangannya
7
4. PNF (kontraksi sebelum relaksasi)
Peregeangan PNF ini masih dibantu oleh orang lain, tapi bedanya dengan peregangan
pasig adalah adanya kontraksi dulu melawan arah dari dorongan regangan orang lain
yang membantu sebelum di regangkan.
F. DAMPAK LATIAN
1. Dampak negative
1. Rentan cedera
2. Kehilangan masa otot
3. Menurunnya sistem kekebalan tubuh
4. Gangguan makan
5. Gan gguan tidur
8
2. Dampak positif
G. PROGRAM LATIHAN
1. Cara Penyusunan Program Latihan
Obyek latihan adalah manusia yang merupakan satu totalitas system psiko-fisik yang
kompleks. Atau mudah nya yaitu atlet (pelaku olahraga)
9
2. Langkah-langkah Penyusunan Program Latihan
Agar sasaran/tujuan dalam latihan dapat tercapai sesuai yang diharapkan oleh pelatih
maka pelatih harus menempuh langkah-langkah tersebut di antaranya:
10
Intensitas, volume, recovery, dan interval.
Periodisasi Latihan
3 Periodisasi dalam Latihan
Periode Transisi : memelihara kebugaran jasmani meningkatkan ketahanan aerobic
PeriodePersiapan: meningkatkan kekuatan umum dan khusus meningka tkankecepatan
meningkatkan power
PeriodeKompetisi: meningkatkan kemampuan anaerobic miningkatkan ketahanan anaerobik
bentuk latihan dengan kecepatan dan power
E. Umpan Balik
Umpan balik diberikan untuk tujuan atlet mengetahui apa yang sedang mereka
lakukan .seperti contoh bila terjadi kesalahan pada materil atihan, missal nya teknik, maka
umpan balik dapat langsung diberikan. Hal itu dimaksudkan agar atlet segera mengetahui
letak kesalahan dan membenahi untuk dapat melakukan kearah yang benar.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil kinerja dari kelompok kami tentang BIOMOTOR FLEKSIBILITAS dan
praktikum yang kami kerjakan atau jabarkan, kami dapat menyimpulkan keterampilan gerak
tubuh dalam BIOMOTOR FLEKSIBITAS bahwa kegiatan atau kinerja bab ini dapat
meningkatkan kelenturan tubuh, keharmonisan otot dengan tulang yang menjadi normal,
normal dalam artian dari tubuh yang semula kaku, yang semula biasa, menjadi membaik. Di
kegiatan ini kami dapat mengetahui seberapa besar kekuatan kelenturan yang dapat di
lakukan dengan melakukan praktik dilapangan.
Latihan ini sangat baik bagi tubuh. Latihan ini juga berdampak positif bagi tubuh,
tubuh membaik, kelenturan yang maksimal tanpa pemaksaan kerja tubuh yang berlebihan.
Dan juga rangsangan otak yang semula biasa menjadi optimal saat menjalankan kegiatan
dalam sehari-hari
B. SARAN
Kegiatan atau praktik ini bukanlah hal yang membuat tubuh melemah, melainkan
tubuh menjadi membaik dan juga menjadi lebih lentur. Saya ingin semua mahasiswa
melakukan kegiatan atau latihan BIOMOTOR FLEKSIBITAS agar kelenturan dan
keselarasan tubuh dan otot anda menjadi maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://adigheger06.blogspot.co.id/2009/12/kelentukan-fleksibilitas.html
http://www.hiithighintensityintervaltraining.ga/2015/03/fleksibilitas-dalam-olahraga-konsep-
dan.html
http://edukasicenter.blogspot.co.id/2015/05/bentuk-bentuk-latihan-kelentukan.html
13
DAFTAR PERTANYAAN
14
HASIL TES FLEKSIBILITAS
NO KELOMPOK TES
NAMA ANGGOTA
Sit and Reach Static Game
flexibility
1. CHIKAL YUDIANA S 25 42
RUDI EKO 23 46
Kelompok 1 MISBAKUL ANWAR
SEPTIAN EKA P
DEDY TRISILO
HERDA KURNIAWAN
ALFIAN AGUNG P
FERDIAN ABI A
2. PANDU PUTRA P
SANDY ARIA P 21 39
Kelompok 2
IVAN NANDA DWI A 32 42
CHOIRUL ANWAR 19 39
RISKY AGUNG W
FATKHUR RAHMAN
3. AGUS WAHYU W
WAHYU K
Kelompok 3 SEPTIAN SATRIA B
MUHAMMAD QOIRUL
EZEKIEL CHRISTIAN
4. MOH. SUTRIONO
Kelompok 4 BAGGAS RYCHARD S
SAYYIDATINA A
MOH. DIGO A
5. FIRMAN ADITYA H
MUH. AFRIZAN
Kelompok 6 YODITH KRISLIN D 24 46
15
16