Anda di halaman 1dari 23

Pengaruh Latihan Karate Terhadap Peningkatan Kesehatan Mental

dan Fisik Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh
Fatwa Aulia Seriannuari
2110281006

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
2024

HALAMAN PERSETUJUAN

33
34

Proposal skripsi oleh Fatwa Aulia Seriannuari telah diperiksa dan disetujui untuk
diuji oleh Tim Penguji

Jember, 06 Februari 2024


Pembimbing

Dr. Rizki Apriliyanto, M.Pd


NPK. 1986040811509694
35

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian............................................................................1
1.2 Masalah Penelitian.......................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................4
1.4 Definisi Operasional.....................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................................5
1.6 Ruang Lingkup Penelitian............................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Kajian Pustaka..............................................................................................7

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................16
3.2 Rancangan Penelitian.................................................................................16
3.3 Prosedur Penelitian.....................................................................................17
3.4 Populasi dan Sampel..................................................................................18
3.5 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data.................................................19
36

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Karate merupakan seni bela diri tradisional yang tidak hanya berfokus pada

aspek fisik, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental dan fisik

individu. Seiring dengan kehidupan modern yang semakin menuntut, mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Jember seringkali menghadapi tekanan akademik, sosial,

dan emosional yang tinggi. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan

mereka secara keseluruhan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa latihan karate dapat membantu

dalam mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan mental, meningkatkan

konsentrasi, serta meningkatkan kebugaran fisik. Namun, sedikitnya penelitian yang

mengeksplorasi pengaruh latihan karate khususnya terhadap mahasiswa di

lingkungan perguruan tinggi, termasuk di Universitas Muhammadiyah Jember,

menjadikan subjek ini relevan dan bernilai untuk diteliti lebih lanjut.

Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak latihan

karate terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Jember. Dengan memahami bagaimana latihan karate dapat mempengaruhi aspek

kesehatan mahasiswa, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang

berharga dalam pengembangan program-program kesejahteraan mahasiswa serta

memberikan panduan bagi institusi perguruan tinggi dalam meningkatkan

kesejahteraan dan prestasi akademik mahasiswanya


37

1.2 Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut: "Bagaimana pengaruh latihan karate terhadap peningkatan kesehatan

mental dan fisik mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember, dan bagaimana

hal ini dapat diimplementasikan secara efektif untuk meningkatkan kesejahteraan

serta prestasi akademik mereka?"

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan Tujuan penelitian dari masalah penelitian tersebut

adalah untuk mengevaluasi dampak latihan karate terhadap kesehatan mental dan

fisik mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember.

1.4 Definisi Operasional

1.4.1 Karate

Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Secara harfiah,

kata "karate" bermakna "jalan tangan kosong". Karate dikenal karena

menggunakan teknik-teknik serangan dan pertahanan menggunakan

tangan, kaki, siku, lutut, dan bahkan kepala dalam beberapa aliran. Selain

sebagai bentuk bela diri, latihan karate juga melibatkan aspek-aspek

mental, seperti konsentrasi, disiplin, dan kontrol diri. Karate telah menjadi

olahraga populer di seluruh dunia dan sering kali dijadikan sebagai bentuk

latihan fisik, pengembangan karakter, serta kompetisi.


38

1.4.2 Mental dan fisik

Kesehatan Mental: Merujuk pada kondisi psikologis individu, termasuk

emosi, pikiran, dan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan. Kesehatan

mental mencakup berbagai faktor seperti stres, kecemasan, depresi,

ketenangan pikiran, dan kepercayaan diri. Kesehatan mental yang baik

dapat meningkatkan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan stres,

menjaga hubungan sosial yang sehat, serta mengatasi tantangan kehidupan

sehari-hari dengan cara yang positif.

Kesehatan Fisik: Merujuk pada kondisi tubuh secara keseluruhan,

termasuk sistem-sistem fisik seperti jantung, paru-paru, otot, tulang, dan

organ-organ lainnya. Kesehatan fisik mencakup aspek-aspek seperti

kebugaran kardiovaskular, kekuatan otot, fleksibilitas, dan berat badan

yang sehat. Kesehatan fisik yang baik dapat meningkatkan energi, daya

tahan, dan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit serta cedera.

Dua aspek ini saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain.

Kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan motivasi untuk menjaga

kesehatan fisik, sementara kesehatan fisik yang baik dapat memberikan

dampak positif pada kesehatan mental dengan melepaskan endorfin dan

meningkatkan rasa percaya diri. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan

antara kesehatan mental dan fisik sangat penting untuk kesejahteraan

holistik individu.
39

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi dan gambaran mengenai pengaruh latihan karate

terhadap peningkatan kesehatan mental dan fisik mahasiswa universitas

muhammadiyah jember"

a. Kontribusi pada Pengetahuan Akademis: Penelitian ini dapat

memberikan kontribusi baru terhadap literatur akademis dalam

bidang psikologi olahraga dan kesehatan mental, dengan

mengeksplorasi hubungan antara latihan karate dan kesehatan

mental mahasiswa.

b. Validasi Teori Kesehatan Mental dan Fisik: Hasil penelitian ini

dapat digunakan untuk memvalidasi teori-teori yang telah ada

mengenai hubungan antara aktivitas fisik dengan kesehatan

mental dan fisik, serta memberikan pemahaman lebih dalam

tentang mekanisme kerja di balik efek positif latihan karate.

c. Pengembangan Model Konseptual: Hasil penelitian ini dapat

membantu dalam pengembangan model konseptual yang lebih

terperinci tentang bagaimana latihan karate memengaruhi

kesehatan mental dan fisik, termasuk faktor-faktor mediasi dan

moderasi yang relevan.

d. Pengukuran Efektivitas Program Latihan: Penelitian ini dapat

memberikan pemahaman tentang efektivitas program latihan


40

karate dalam meningkatkan kesehatan mental dan fisik

mahasiswa, yang dapat membantu dalam perancangan program-

program kesejahteraan yang lebih efektif di lingkungan

perguruan tinggi.

e. Implementasi Kebijakan Kesehatan Mahasiswa: Hasil penelitian

ini dapat memberikan dasar yang kuat bagi institusi pendidikan,

termasuk Universitas Muhammadiyah Jember, untuk

mengimplementasikan kebijakan yang mendukung promosi

kesehatan mental dan fisik melalui latihan karate atau program

olahraga lainnya.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

1. Teknik dan Metode Latihan Karate: Meliputi jenis-jenis latihan,

teknik dasar, katas (urutan gerakan), kumite (pertarungan), serta

aspek-aspek lain yang berkaitan dengan praktik karate.

2. Durasi dan Intensitas Latihan: Menentukan frekuensi latihan, durasi

sesi latihan, serta intensitas latihan yang diperlukan untuk mencapai

efek yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa.

3. Partisipasi dan Keterlibatan Mahasiswa: Memperhatikan tingkat

partisipasi mahasiswa dalam program latihan karate, serta

keterlibatan mereka dalam kegiatan-kegiatan yang terkait.


41

4. Pengukuran Kesehatan Mental: Meliputi pengukuran tingkat stres,

kecemasan, depresi, dan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan

menggunakan instrumen-instrumen penelitian yang valid dan

reliabel.

5. Pengukuran Kesehatan Fisik: Mencakup pengukuran kebugaran

kardiovaskular, kekuatan otot, fleksibilitas, dan berat badan serta

komposisi tubuh menggunakan metode-metode yang teruji dan

terstandarisasi.

6. Pemantauan Perkembangan: Melakukan pemantauan secara berkala

terhadap perkembangan kesehatan mental dan fisik mahasiswa

selama periode latihan karate, untuk mengevaluasi efek jangka

panjang dari program latihan.

7. Variabel-variabel Pendukung: Memperhitungkan faktor-faktor

pendukung seperti motivasi, kehadiran, dan kepatuhan mahasiswa

terhadap program latihan, serta pengaruh lingkungan dan dukungan

sosial terhadap hasil penelitian.

8. Analisis Data: Meliputi analisis statistik untuk mengidentifikasi

hubungan antara variabel latihan karate dan kesehatan mental serta

fisik mahasiswa, serta mengukur signifikansi hasil penelitian.

Dengan mengikuti ruang lingkup ini, penelitian dapat

memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pengaruh


42

latihan karate terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa di

Universitas Muhammadiyah Jember

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Karate

2.1.1 Pengertian

Karate adalah seni bela diri tradisional yang berasal dari Jepang.

Istilah "karate" secara harfiah berarti "jalan tangan kosong" atau "seni

tangan kosong". Seni bela diri ini terkenal dengan teknik-teknik serangan

dan pertahanan yang menggunakan tangan, kaki, siku, lutut, dan bahkan

kepala dalam beberapa aliran. Tujuan utama dari latihan karate tidak hanya

untuk menguasai keterampilan bertarung fisik, tetapi juga untuk

pengembangan karakter, disiplin, konsentrasi, dan kontrol diri.

Sejarah karate dapat ditelusuri kembali ke pulau Okinawa di Jepang

pada abad ke-19, di mana seni bela diri lokal yang dikenal sebagai "te"

berkembang. Dalam konteks sejarahnya, latihan karate berkembang melalui

proses adaptasi dan evolusi, termasuk pengaruh dari seni bela diri Cina dan

Jepang lainnya. Pada abad ke-20, karate mulai menyebar ke seluruh dunia

melalui para pelatih yang melakukan demonstrasi dan pembukaan dojo di

berbagai negara.
43

Latihan karate mencakup berbagai aspek, termasuk kihon (teknik

dasar), kata (urutan gerakan), kumite (pertarungan), dan kihon ippon kumite

(latihan pertarungan dengan pola tetap). Latihan ini tidak hanya

membutuhkan kekuatan fisik, tetapi juga konsentrasi, koordinasi, ketepatan,

dan kecepatan. Dalam banyak aliran karate, aspek mental seperti fokus,

disiplin diri, dan pengendalian emosi juga dianggap sama pentingnya

dengan kemampuan fisik.

Karate telah menjadi salah satu bentuk bela diri yang paling populer

di seluruh dunia, dengan jutaan praktisi dari berbagai usia dan latar

belakang. Selain sebagai bentuk latihan fisik, karate juga dipraktikkan

sebagai cara untuk mengembangkan karakter, meningkatkan kesehatan

mental, dan mempromosikan perdamaian dan toleransi. Dengan berbagai

manfaatnya, karate terus menjadi salah satu seni bela diri yang diminati

baik untuk kebugaran fisik maupun pengembangan diri secara holistik.

2.1.2 Teknik karate

Kihon (Teknik Dasar):

Kihon merupakan fondasi dari latihan karate yang meliputi

serangkaian teknik dasar, seperti pukulan (tsuki), tendangan (geri), blok

(uke), dan posisi tubuh (kamae). Latihan kihon bertujuan untuk mengasah

keterampilan teknis serta memperbaiki postur, keseimbangan, dan

koordinasi tubuh. Kihon juga membantu praktisi karate untuk memahami


44

prinsip-prinsip fundamental dalam menggunakan tenaga (kime), ritme

(kata), dan jarak (maai) dalam pertarungan.

Kata (Urutan Gerakan):

Kata merupakan serangkaian gerakan atau teknik yang diatur dalam

suatu urutan tertentu. Setiap kata memiliki makna dan aplikasi pertarungan

yang tersirat, yang dapat dipelajari dan dipahami melalui latihan berulang-

ulang. Melalui praktik kata, praktisi karate dapat meningkatkan

konsentrasi, memori, serta pemahaman tentang prinsip-prinsip teknis dan

filosofis dalam karate.

Kumite (Pertarungan):

Kumite adalah bagian dari latihan karate yang melibatkan

pertarungan atau sparring antara dua praktisi. Ada berbagai jenis kumite,

mulai dari kumite yang bersifat formal dan terstruktur hingga kumite yang

lebih bebas dan dinamis. Tujuan dari latihan kumite adalah untuk menguji

keterampilan teknis, reaksi, strategi, dan kontrol diri dalam situasi

pertarungan yang realistis.

Kihon Ippon Kumite (Latihan Pertarungan dengan Pola Tetap):

Kihon ippon kumite adalah latihan pertarungan di mana seorang

praktisi menyerang dengan pola tetap sementara lawan melakukan

tanggapan yang sesuai. Latihan ini membantu dalam pengembangan


45

koordinasi antara serangan dan pertahanan, serta memperkuat intuisi dan

reaksi dalam situasi pertarungan.

Teknik Khusus (Bunkai):

Bunkai merupakan analisis dan aplikasi teknik-teknik dalam kata ke

dalam konteks pertarungan nyata. Melalui latihan bunkai, praktisi karate

dapat memahami cara menggunakan teknik-teknik kata untuk menanggapi

berbagai serangan dan situasi yang mungkin terjadi dalam pertarungan.

Latihan Khusus (Drills):

Selain latihan teknik dasar, kata, dan pertarungan, praktisi karate juga

melakukan berbagai latihan khusus untuk meningkatkan kekuatan,

kecepatan, kelincahan, dan daya tahan. Latihan ini termasuk latihan

plyometric, latihan berat, latihan reaksi, dan berbagai latihan khusus

lainnya yang dirancang untuk meningkatkan performa dalam karate.


46

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif kuantitatif.

Pendekatan yang digunakan peneliti adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik

pengukuran cermat terhadap variabel tertentu. Analisis data yang digunakan yaitu

menggunakan analisis deskriptif kuantitaif.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik deskriptif kuantitatif.

Deskriptif kuantitatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul. Dari hasil tersebut kemudian digunakan untuk menggambarkan

kemampuan teknik dasar permainan futsal.

3.2 Rancangan Penelitian

Rencana penelitian ini akan menginvestigasi secara menyeluruh dampak

latihan karate terhadap peningkatan kesehatan mental dan fisik mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Jember melalui pendekatan studi longitudinal yang


47

melibatkan survei kesehatan mental dan fisik, observasi latihan, serta analisis

data statistik untuk mengukur hubungan antara variabel latihan karate dan

kesehatan mental serta fisik.

3.3 Prosedur Penelitian

1. Persiapan Awal

a. Mendapatkan Persetujuan Institusi: Mendapatkan izin dan persetujuan dari pihak

yang berwenang di Universitas Muhammadiyah Jember untuk melakukan penelitian.

b. Rekrutmen Subjek Penelitian: Melakukan rekrutmen peserta penelitian dari

mahasiswa yang tertarik untuk berpartisipasi dalam program latihan karate.

2. Pengumpulan Data Awal

a. Survei Kesehatan Awal: Menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data

mengenai kesehatan mental dan fisik mahasiswa sebelum mereka mulai program

latihan karate.

b. Pengukuran Baseline: Melakukan pengukuran awal terhadap parameter-parameter

kesehatan fisik seperti berat badan, tinggi badan, tekanan darah, dan tingkat

kebugaran.

3. Implementasi Program Latihan Karate

a. Pelaksanaan Latihan: Memulai program latihan karate dengan intensitas, frekuensi,

dan durasi yang telah ditentukan.


48

b. Pemantauan dan Pengawasan: Memantau dan mengawasi peserta latihan karate

selama periode penelitian untuk memastikan kepatuhan terhadap program dan

mendeteksi potensi masalah atau cedera.

4. Pengumpulan Data Selama Penelitian

a. Survei Kesehatan Berkala: Melakukan survei kesehatan mental dan fisik secara

berkala selama periode latihan karate untuk memantau perubahan yang terjadi.

b. Pemantauan Kesehatan Fisik: Melakukan pengukuran rutin terhadap parameter

kesehatan fisik seperti berat badan, tingkat kebugaran, dan tekanan darah.

5. Analisis Data

a. Pengolahan Data: Mengumpulkan, menyusun, dan membersihkan data yang telah

dikumpulkan selama penelitian.

b. Analisis Statistik: Menganalisis data menggunakan metode statistik yang sesuai

untuk mengidentifikasi hubungan antara latihan karate dan kesehatan mental serta

fisik mahasiswa.

6. Interpretasi Hasil dan Pelaporan

a. Interpretasi Temuan: Menganalisis hasil penelitian dan menginterpretasikan

implikasi mereka terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa.


49

b. Penyusunan Laporan Penelitian: Menyusun laporan penelitian yang mencakup

temuan, interpretasi, dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.

7. Diseminasi Hasil

a. Presentasi Hasil: Memaparkan hasil penelitian dalam seminar, konferensi, atau

forum ilmiah lainnya.

b. Publikasi Ilmiah: Menerbitkan artikel ilmiah yang merinci temuan penelitian dalam

jurnal akademik atau publikasi lainnya.

Prosedur penelitian ini akan memberikan landasan yang kuat untuk mengevaluasi

dampak latihan karate terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Jember, serta memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang

korelasi antara latihan karate dan kesejahteraan mahasiswa.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam judul proposal "Pengaruh Latihan Karate Terhadap Peningkatan

Kesehatan Mental dan Fisik Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember" adalah

seluruh mahasiswa yang terdaftar di Universitas Muhammadiyah Jember.

Sample yang dapat diambil dari populasi tersebut adalah sekelompok mahasiswa

yang tertarik dan bersedia untuk berpartisipasi dalam program latihan karate yang

akan diselenggarakan. Sample ini kemudian akan dibagi menjadi dua kelompok:

kelompok kontrol, yang tidak mengikuti program latihan karate, dan kelompok

eksperimen, yang akan mengikuti program latihan karate. Dari masing-masing

kelompok ini, dapat diambil sample untuk dilakukan survei kesehatan mental dan
50

fisik sebelum dan sesudah periode latihan karate. Jumlah sample yang diambil harus

mencukupi untuk memberikan hasil penelitian yang representatif dan dapat

diandalkan.

3.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Survei Kesehatan Mental dan Fisik:

Instrumen: Kuesioner terstruktur yang mencakup pertanyaan-pertanyaan

mengenai aspek-aspek kesehatan mental dan fisik, seperti tingkat stres,

kecemasan, depresi, kebugaran fisik, pola tidur, dan pola makan.

Teknik Pengumpulan Data: Survei dilakukan sebelum dan sesudah periode

latihan karate untuk menilai perubahan kesehatan mental dan fisik mahasiswa.

2. Pengukuran Fisik:

Instrumen: Alat pengukur berat badan, tinggi badan, tekanan darah, dan

parameter fisik lainnya.

Teknik Pengumpulan Data: Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah periode

latihan karate untuk memantau perubahan fisik yang terjadi pada mahasiswa.

3. Observasi Latihan Karate:

Instrumen: Checklist atau lembar observasi yang mencatat aktivitas, intensitas,

dan durasi latihan karate.


51

Teknik Pengumpulan Data: Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti

atau asisten penelitian selama sesi latihan karate untuk memantau pelaksanaan

program dan tingkat partisipasi mahasiswa.

4. Wawancara Mendalam (Opsional):

Instrumen: Panduan wawancara yang berisi pertanyaan terstruktur mengenai

pengalaman, persepsi, dan manfaat yang dirasakan oleh mahasiswa selama

mengikuti program latihan karate.

Teknik Pengumpulan Data: Wawancara dilakukan setelah periode latihan karate

dengan sejumlah mahasiswa terpilih untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

dalam tentang pengaruh program latihan terhadap kesehatan mental dan fisik.

5. Rekam Medis (Jika Tersedia):

Instrumen: Data rekam medis mahasiswa, seperti riwayat penyakit, riwayat

cedera, dan penggunaan obat-obatan.

Teknik Pengumpulan Data: Data rekam medis dapat digunakan untuk menilai

faktor-faktor kesehatan yang relevan dalam analisis penelitian.

Penggunaan kombinasi instrumen dan teknik pengumpulan data ini akan

memberikan gambaran yang komprehensif tentang pengaruh latihan karate

terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Jember.

3.5 Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif:

Tujuan: Untuk menggambarkan dan merangkum karakteristik sampel serta

hasil pengukuran secara keseluruhan.


52

Metode: Menghitung rata-rata, median, modus, deviasi standar, dan rentang

dari data kesehatan mental dan fisik sebelum dan sesudah periode latihan

karate.

2. Analisis Korelasi:

Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel latihan karate dan

kesehatan mental serta fisik mahasiswa.

Metode: Menggunakan koefisien korelasi (misalnya, Pearson atau Spearman)

untuk menilai kekuatan dan arah hubungan antara variabel latihan karate

(misalnya, durasi, intensitas, frekuensi) dengan variabel kesehatan mental dan

fisik.

3. Analisis Regresi:

Tujuan: Untuk menentukan pengaruh variabel independen (latihan karate)

terhadap variabel dependen (kesehatan mental dan fisik) serta

mengidentifikasi prediktor utama dari perubahan kesehatan mental dan fisik.

Metode: Menggunakan regresi linear atau regresi logistik tergantung pada tipe

data dan skala variabel untuk menganalisis pengaruh variabel latihan karate

terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa.

4. Analisis Paired Sample t-test atau Wilcoxon Signed-Rank Test:

Tujuan: Untuk membandingkan perbedaan dalam kesehatan mental dan fisik

sebelum dan sesudah periode latihan karate pada tingkat individu.

Metode: Menggunakan uji t berpasangan jika data terdistribusi normal atau uji

Wilcoxon berpasangan jika tidak terdistribusi normal untuk membandingkan

nilai kesehatan mental dan fisik sebelum dan sesudah periode latihan karate.
53

5. Analisis Grup Comparison (Misalnya, Independent Sample t-test atau

Mann-Whitney U Test):

Tujuan: Untuk membandingkan perbedaan dalam kesehatan mental dan fisik

antara kelompok yang mengikuti program latihan karate (kelompok

eksperimen) dan kelompok yang tidak mengikuti (kelompok kontrol).

Metode: Menggunakan uji t independen jika data terdistribusi normal atau uji

Mann-Whitney jika tidak terdistribusi normal untuk membandingkan nilai

kesehatan mental dan fisik antara kedua kelompok.

6. Analisis Multivariat (Misalnya, Analisis Regresi Berganda):

Tujuan: Untuk memperkirakan pengaruh simultan dari beberapa variabel

latihan karate (misalnya, durasi, intensitas, frekuensi) terhadap kesehatan

mental dan fisik mahasiswa.

Metode: Menggunakan analisis regresi berganda untuk mengevaluasi

pengaruh variabel latihan karate secara bersama-sama pada variabel kesehatan

mental dan fisik.


54

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, M. L., & Sidaway, B. (2019). The mental health benefits of martial arts
participation: A systematic review and meta-analysis. Journal of Bodywork
and Movement Therapies, 23(2), 342-348.
Hamdorf, P. A., & Hagins, M. (2010). The effect of dynamic, ballistic, and
proprioceptive neuromuscular facilitation stretching on vertical jump
performance. Journal of Strength and Conditioning Research, 24(7),
20012006.
Irandoust, K., Taheri, M., & Takami, M. (2017). The effect of karate techniques
training on communication skills in children. Journal of Physical Education
and Sport, 17(2), 525-529.
Kelley, K., Clark, B., Brown, V., & Sitzia, J. (2003). Good practice in the conduct
and reporting of survey research. International Journal for Quality in Health
Care, 15(3), 261-266.
Murthy, S., Arakeri, G., Brennan, P. A., & Avinash, B. S. (2019). The effects of
martial arts on mental health: A systematic review protocol. Systematic
Reviews, 8(1), 1-5.
Pieter, W. (2016). Karate for mental health: A qualitative study of motivations and
experiences of young people. Journal of Sport Psychology, 25(3), 386-402.
Tanaka, M., Fukuda, S., Takagi, Y., & Hakoi, K. (2018). The effect of karate training
on physical fitness and visual function in children with mild mental
retardation. Journal of Applied Sport Psychology, 30(2), 201-215.
World Health Organization. (2014). Global status report on noncommunicable
diseases 2014. World Health Organization.
55

Sinatriyo, D., Kusuma, I. J., Festiawan, R., Kusnandar, K., & Heza, F. N.
(2020). Keseimbangan dan Kelentukan Pergelangan Kaki: Bagaimanakah
Korelasinya dengan Kemampuan Shooting Sepakbola? Media Ilmu
Keolahragaan Indonesia, 10 (1), 6–12.
https://doi.org/10.15294/miki.v10i1.23943
Sugiarto, T., Tomi, A., Fauzi, I.A. (2020). Upaya Meningkatkan Keterampilan
Teknik Dasar Passing Futsal Menggunakan Metode Drill. Journal Sport
Science and Health Vol. 2 No.3.
https://doi.org/10.17977/um062v2i32020p210-214
Tirtayasa, P. K. R., Santika, I. G. P. N. A., Subekti, M., Adiatmika, I. P. G., &
Festiawan, R. (2020). Barrier Jump Training to Leg Muscle Explosive
Power. Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation, 9 (3),
173–177. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/active.v9i3.41145
Tauba, R.F., Bafirman, BH. (2021). Pengembangan instrumen tes dribbling pada
permainan futsal menggunakan teknologi mikrokontroler arduino. Jurnal
Keolahragaan, 9 (2), http://dx.doi.org/10.21831/jk.v9i2.41845
Wicaksono, P.N., Kusuma, I. J., Festiawan, R., & Widanita, N. (2020). Evaluasi
penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran pendidikan jasmani materi
teknik dasar passing sepak bola. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 16 (1),
41–54. https://doi.org/https://doi.org/10.21831/jpji.v16i1.29774
Wiguna, Ida Bagus. (2017). Teori dan Aplikasi Latihan Kondisi Fisik. Depok :
Rajagrafindo Persada.
Wijayanti, D.I.P.R., & Kushartanti, B.M.W. (2014). Model Tes Keterampilan Dasar
Futsal Bagi Pemainku 10-12 Tahun Futsal Basic Skill Test Model For 10-12
Year Age-Group Players. Jurnal Keolahragaan, Volume. 2. Nomor 1
https://doi.org/10.21831/jk.v2i1.2601
Yanci, J., Castillo, D., Iturricastillo, A., et al. (2017). Effects of Two Different
Volume-Equated Weekly Distributed Short-Term Plyometric Training
Programs on Futsal Players’ Physical Performance. Journal of Strength and
Conditioning Research. https://doi.org/10.1519/JSC.0000000000001644

Anda mungkin juga menyukai