Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ETIKA DAN MORAL DALAM OLAHRAGA

Mata Kuliah : Falsafah Olahraga

Dosen Pengampu : Iwan Noor Alamsyah, M. Kes

Di Susun Oleh :

Esianika
NIM : 203030214061

UNIVERSITAS NEGERI PALANGKA RAYA

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah SENAM tepat waktu.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Etika dan Moral dalam Olahraga” dapat diselesaikan karena
bantuan banyak pihak. Kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru
setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah “Etika dan Moral dalam Olahraga” ini masih memerlukan
penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Saya menerima segala bentuk kritik dan saran
pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, saya memohon maaf.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah bahasa Indonesia ini
dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palangka Raya, 15 Desember 2020

Esianika
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5

C. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................................5

BAB II.......................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.......................................................................................................................5

A. Etika Dan Moral Dalam Olahraga...................................................................................5

1. Hakikat Etika...................................................................................................................6

2. Hakikat Moral.................................................................................................................6

3. Penalaran Etika dan Moral dalam Olahraga....................................................................7

BAB III......................................................................................................................................9

PENUTUP.................................................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9

B. Saran..............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan ‘alat’ pendidikan, sekaligus
pembudayaan. Proses ini merupakan sebuah syarat yang memungkinkan manusia mampu
terus mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagai manusia.

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan
pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya
mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran
jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran
dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olah raga.

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan


motorik,kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-
mental-emosional, spiritual dan sosial), serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang satu sama lain.
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk
gaya hidup yang sehat, bugar dan aktif sepanjang hayat dan sepanjang masa. Dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai
keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan / olahraga, internalisasi nilai-
nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, etika ,moral dan lain-lain).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Etika?
2. Apa yang dimaksud dengan Moral?
3. Bagaimana cara Penalaran Etika dan Moral dalam Olahraga?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa arti dari Etika
2. Untuk mengetahui apa arti dari Moral
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penalaran Etika dan Moral dalam Olahraga.
BAB II

PEMBAHASAN

A. ETIKA DAN MORAL DALAM OLAHRAGA


Pelaksanaan pendidikan jasmani tidak bisa lepas dari aturan-aturan dan norma yang
belaku di masyarakat karena merupakan masalah penting dalam kehidupan, pendidikan
jasmani dan olahraga sebagai salah satu sarana pendidikan anak memberikan suatu
pengayaan dalam etika dan moral di masyarakat.
Pendidikan jasmani adalah segenap upaya yang mempengaruhi pembinaan dan
pembentukkan kepribadian, termasuk perubahan perilaku, karena itu pendidikan jasmani dan
olahraga selalu melibatkan dimensi sosial, disamping kriteria yang bersifat fisikal yang
menekankan ketrampilan, ketangkasan dan unjuk “kebolehan’. Dimensi sosial ini melibatkan
hubungan antar orang, antar peserta didik sebagai sebagai fasilitator atau pengarah.

1. Hakikat Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sesuatu di mana
dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Menurut Rusli Lutan (2001) mengatakan tentang etika
secara khas berhubungan dengan prinsip kewajiban manusia atau studi tentang semua
kualitas mental dan moral yang membedakan seseorang atau suku bangsa.

Scott Kretchmar mengemukakan etika mendasari tentang cara melihat dan


mempromosikan kehidupan yang baik, tentang mendapatkannya, merayakannya dan
menjaganya. Etika terkait dengan nilai-nilai pemeliharaan seperti kebenaran, pengetahuan,
kesempurnaan, persahabatan dan banyak nilai-nilai lainnya. Etika juga mengenai rasa belas
kasih dan simpati, tentang memastikan kehidupan baik berbagi dengan lainnya, etika terkait
dengan kepedulian terhadap yang lain, terutama yang tidak punya kedudukan atau kekuatan
yang diperlukan untuk melindungi diri mereka sendiri atau jalan mereka.

Jadi, Etika Olahraga sebagai etika terapan dalam kegiatan olahraga, koordinasi prinsip-
prinsip moral dan norma-norma hubungan etika, dan esensinya adalah kombinasi organik
pengembangan olahraga dan etika, untuk meningkatkan standar olahraga dalam
mempromosikan manusia putaran pembangunan.
2. Hakikat Moral
Moral berasal dari bahasa Latin mos dan dimaksudkan sebagai adat istiadat atau tata
krama. Dalam pengertian teknis, moral menunjukan apakah perbuatan seseorang baik atau
buruk, bijak atau jahat. Atau karakter bertanggung jawab. Lebih lanjut Scott Kretchmar
menyatakan bahwa etika juga mengenai tentang rasa belas kasih dan simpati tentang
memastikan kehidupan yang baik berbagi dengan lainnya. Menurut Franz Magnis Suseno
(1987) mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai
manusia. Bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya
sebagai manusia. Norma-norma moral adalah tolok ukur untuk menentukan betul-salahnya
sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik-buruknya sebagai manusia dan bukan
sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas.

Menurut Rusli Lutan mengatakan nilai moral itu beraneka macam, termasuk loyalitas,
kebajikan, kehormatan, kebenaran, respek, keramahan, integritas, keadilan, kooperasi, tugas
dll. Lebih lanjut dikatakan ada 4 nilai moral yang menjadi inti dan bersifat universal yaitu
keadilan, kejujuran, tanggung jawab dan kedamaian

3. Penalaran Etika dan Moral dalam Olahraga


Perilaku tersebut ada yang sudah direncanakan sebelumnya, ada yang spontan karena
tidak dapat mengendalikan emosinya, ada pula yang dilakukan tanpa didasari dan tiba-tiba
masuk ke dalam perkelahian massal dan sebagainya. Contoh proses tersebut tidak akan terjadi
apabila seluruh pelaku olahraga dapat memahami dan mengaplikasikan penalaran moral dalam
olahraga.

a. Kesadaran Untuk Bermain Sportif

Dalam sebuah pertandingan sepak bola, sejak awal pertandingan pemain A berniat untuk
mencederai pemain lawan yang konflik. Apa yang diketahui sebagai sesuatu yang baik, boleh
jadi bertentangan dengan kepercayaan yang telah melekat pada diri pribadi seseorang.

b. Mengetahui, Menilai dan Berbuat

Pada komponen pengetahuan moral terdapat unsur lainnya yakni kesadaran moral,
pengetahuan tentang nilai moral, perhitungan ke depan, pertimbangan moral, pembuatan
keputusan. Pengetahuan moral merupakan satu fase kognitif dalam belajar tentang isu moral
dan bagaimana memecahkannya. Tahap ini berkenaan dengan pengetahuan tentang isu moral
dan dilema, mengetahui apa yang menjadi keyakinan dan memberlakukan nilai berkaitan
dengan dilema, dan akhirnya membuat pertimbangan sehubungan dengan dilemah sampai
akhirnya ditemukan hal yang baik untuk dilakukanImplikasi dalam Praktik

Sampai disini, muncul pertanyaan pokok terkait dengan ketiga faktor di atas (mengetahui,
menilai, dan berbuat), bagaimana penerapan ketiga faktor tersebut dalam siatuasi olahraga?
Ketiga fase itu mempengaruhi keputusan moral. Berkaitan dengan persoalan ini sangat
penting untuk dihayati bahwa olahraga dan pendidikan jasmani adalah kegiatan yang tidak
bebas nilai, dan justru merupakan gelanggang untuk membina moral. Coba bayangkan,
meskipun anda tidak pernah bermain golf, namun perlu dipahami kegiatan olahraga itu
merupakan sebuah cabang olahraga yang benar-benar menuntut sportifitas. Setiap sentuhan
atau pukulan terhadap bola semuanya memiliki arti, karena permainan ini menekankan pada
performa dalam bentuk jumlah pukulan sesedikit mungkin hingga bola masuk ke dalam
lubang yang dihitung sejak pukulan pertama. Tidak ada wasit secara langsung mengawasi
pemain, dalam situasi demikian sungguh mungkin pemain berbuat curang. Meskipun dalam
praktik antara pemain saling mengawasi. Olahraga ini benar-benar membutuhkan sportifitas.

Freeman dalam buku Physical Education and Sport in A cahanging Society  menyarankan
5 area dasar dari etika yang harus diberikan yaitu :

1) Keadilan dan persamaan,

2) Respek terhadap diri sendiri.

3) Respek dan pertimbangan terhadap yang lain,

4) Menghormati peraturan dan kewenangan ,

5) Rasa terhadap perspektif atau nilai relatif.

(Freeman,2001;210)

1.   Keadilan dan Persamaan


Anak didik atau atlet adalah mengharapkan perlakuan yang adil dan sama. Anak didik ingin
sebuah kesempatan untuk belajar yang sama.
2.   Respek terhadap diri sendiri
Pelajar atau atlet membutuhkan respek terhadap diri sendiri dan image positif tentang dirinya
untuk menjadi sukses. Pelatih dan pengajar yang melatih semua anak didiknya dengan sama
mengambil langkah tepat dalam setiap arahnya agar anak didiknya merasa dirinya penting
dan layak dimata pengajarnya.
3.   Rasa hormat dan kepedulian terhadap orang lain.
Pelajar dan atlet membutuhkan rasa hormat kepada orang lain, apakah teman sekelasnya,
lawan bertanding, guru ataupun pelatihnya. Mereka perlu belajar tentang bagaimana
pentingnya memperlakukan orang lain dengan hormat.
4.   Menghormati peraturan dan kewenangan
Pelajar dan atlet perlu menghormati kewenangan dan peraturan, karena tanpa kedua hal ini
suatu perhimpunan tidak akan berfungsi.
5.   Rasa terhadap perspektif atau nilai relativ
Beberapa pertanyaan tentang gunanya berolahraga perlu dipertimbangkan diantaranya ;
a) seberapa penting olahraga,
b) apakah hubungan yang tepat antara olahraga dalam filosofi pendidikan kita? ,
c) seberapa penting suatu kemenangan, dan
d) apa yang menjadi integritas akademik kita?
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah segenap upaya yang mempengaruhi pembinaan dan
pembetukan kepribadian, termasuk perubahan prilaku, karena itu pendidikan jasmani
dan olahraga selalu melibatkan dimensi sosial, yang bersifat fisikal yang menekankan
keterampilan, ketangkasan dan kebolehan.
Etika Olahraga sebagai etika terapan dalam kegiatan olahraga, koordinasi
prinsip-prinsip moral dan norma-norma hubungan etika, dan esensinya adalah
kombinasi organik pengembangan olahraga dan etika, untuk meningkatkan standar
olahraga dalam mempromosikan manusia putaran pembangunan.

B. Saran
Pengajar atau pelatih tidak baik berkat kepada muridnya atau atletnya untuk
memperlakukan oranglain secara adil kalau dia tidak melakukan murid atau atletnya
secara adil. . Seringkali anak didik yang di bawah rata-rata dalam olahraga diabaikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://asmanata.blogspot.com/2016/12/etika-dan-moralitas-guru-pendidikan.html

337990700/MAKALAH_ETIKA_DAN_MORAL_DALAM_OLAHRAGA

132319845/penelitian/ETIKA+DAN+MORAL+PENJAS+DALAM+MEMBENTUK+KAR
AKTER

Anda mungkin juga menyukai