Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FILSAFAT PENJASORKES

ASPEK ETIKA DALAM OLAHRAGA


Erick Burhaein, M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 5 :


Anggota : 1. Auliyatun Nisa (OR721025)
2. Ma’ful Manan (OR721041)
3. Rezal Faturahman (OR721052)
4. Farlin Eko F. (OR721062)
5. Antika Pramesti M.P. (OR721083)
6. Amalia Pratidina (OR721084)
7. Inggil Leresia M. (OR721143)
Kelas : 1C Prodi Olahraga Federal Purwonegoro

UNIVERSITAS MA’ARIF NAHDLATUL ULAMA KEBUMEN


Jalan Kusuma No.07 Wonoyoso, Kec.Kebumen, Jawa Tengah 54316

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah hirobil ‘alamin puji dan syukur kami panjatkan kehadiran allah SWT atas
rahmat dan karunianya, penulisan makalah ini yang berjudul “Aspek Etika dalam Berolahraga”
dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW . Sebagai penuntun akhlakul karimah dan membawa kita
dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama islam.

Kami juga mengucapkan terimakasih Kepada bapak Erick Burhaein, M. Pd selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami, dengan tugas makalah ini kami
bisa mengetahui dan memahami tentang “Aspek Etika dalam Berolahraga ”. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena kesimpulan hanyalah
milik Allah SWT dan perkembangan makalah ini. Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat
bermanfaat bagi penyusun dan bisa dipahami oleh pembaca pada umumnya.

Banjarnegara, November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Judul……………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR ..................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................. iii
BAB I PEMBAHASAN................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................ 1
1.4 Manfaat ............................................................................. 1
1.5 Metode .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................. 3
2.1 Pengertian Etika ................................................................. 3
2.2 Cara Mengajarkan Etika ..................................................... 3
2.3 Pengajar Etika dalam Olahraga .......................................... 4
BAB III PENUTUP ........................................................................ 6
3.1 Kesimpulan ........................................................................ 6
3.2 Saran .................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 7

iii
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan Pendidikan jasmani tidak bisa lepas dari aturan-aturan dan norma yang
berlaku di masyarakat karena merupakan masalah penting dalam kehidupan, Pendidikan
jasmani dan olahraga sebagai sarana Pendidikan anak memberikan suatu pengayaan dalam
etika dan moral di masyarakat. Mengajarkan etika sebaiknya lebih bersifat contoh. Tindakan
lebih baik dari kata-kata.Pendidikan jasmani adalah segenap upaya yang mempengaruhi
pembinaan dan pembentukkan kepribadian,termasuk perubahan perilaku,karena itu dalam
olahraga selalu melibatkan dimensi sosial, disamping kriteria yang bersifat fisikal yang
menekankan ketrampilan, ketangkasan dan unjuk “kebolehan’. Dimensi sosial ini melibatkan
hubungan antar orang, antar peserta didik sebagai fisilitator atau pengarah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian etika
2. Bagaimana mengajarkan etika
3. Bagaimana pengajaran etika dalam olahraga

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat tujuan masalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian etika
2. Menjelaskan bagaimana mengajarkan etika
3. Menjelaskan pengajaran etika dalam olahraga

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pambaca dalam memahami pengertian
etika, cara mengajarkan etika, dan siapa saja pengajar etika.

1
1.5 Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi adalah metode
pustaka, metode deskriptif dalam menganilis data dan metode informal (naratif) dalam
penyajian hasil analisis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika


Istilah etika secara etimologis, kata ethics berasal dari kata Yunani, ethike yang berarti ilmu
tentang moral atau karakter. Studi tentang etika itu secara khas sehubungan dengan prinsip
kewajiban manusia atau studi tentang semua kualitas mental dan moral yang membedakan
seseorang atau suku bangsa.

Menurut Franz Magnis Suseno etika adalah pemikiran sistematis tentang moralitas, dimana
dihasilkannya secara langsung bukan kebaikan, melainkan suatu pengertian yang lebih
mendasar dan kritis. Etika merupakan pelajaran dari tingkah laku ideal dan pengetahuan antara
yang baik dan buruk. Etika juga menggambarkan tindakan yang benar atau salah dan apa yang
harus orang lakukan atau tidak. Etika penting karena merupakan kesepakatan pada kebiasaan
manusia, bagaimana modelnya, bagaimana ia menunjukan dirinya sendiri, dengan segala sisi
baik dan buruk Etika mengembangkan diri, orang hanya dapat menjadi manusia utuh jika
semua nilai atas jasmani tidak asing baginya,yaitu nilai-nilai kebenaran dan pengetahuan,
kesosialan, tanggung jawab moral,estetis dan religius.

Suatu usaha sangat berharga untuk Menyusun nilai-nilai dan menjelaskan makna bagi
manusia dilakukan oleh Richad Tinning dikemukakan sebagai berikut : “Mengembangkan
diri, Melepaskan diri, Menerima diri”. Freeman menyebutkan bahwa etika berkaitan dengan
moral dan tingkah laku. Etika juga menggambarkan mengenai rasa belas kasih dan simpati,
tentang memastikan kehidupan baik berbagi dengan lainnya, etika terkait dengan kepedulian
terhadap yang lain terutama yang tidak punya kedudukan atau kekuatan yang diperlukan untuk
melindungi diri mereka sendiri atau jalan mereka.

2.2 Cara Mengajarkan Etika


Pengajaran etika dalam pendidikan jasmani dan olahraga biasanya dengan contoh atau
perilaku. Pengajar atau pelatih tidak baik berkata kepada muridnya atau atletnya untuk
memperlakukan orang lain secara adil jika dia tidak memperlakukan murid atau atletnya secara
adil.

3
Freeman dalam buku “Pyshical education and sport in a changing society”. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam mengajarkan etika, yaitu :

1. Keadilan dan persamaan, ini penting karena anak didik atau atlet mengharapkan
perlakuan yang adil dan sama. anak didik ingin sebuah kesempatan untuk belajar yang
sama .
2. Respek terhadap diri sendiri. Pelajar atau atlet membutuhkan respek terhadap diri
sendiri dan kesan yang positif tentang dirinya untuk menjadi sukses . pelatih dan
pengajar yang melatih semua anak didiknya dengan sama mengambil langkah tepat
dalam setiap arahnya agar anak didiknya merasa dirinya penting dan layak dimata
pengajarnya.
3. Rasa hormat dan kepedulian terhadap oranglain . Pelajar dan Atlet membutuhkan rasa
hormat kepada oranglain ,mungkin teman sekelasnya, lawan bertanding, guru atau
pelatihnya . pelajar dan atlet ini perlu belajar tentang bagaimana pentingnya
memperlakukan orang lain dengan hormat .
4. Menghormati peraturan dan kewenanga. Pelajar dan Atlet perlu menghormati
kewenanga dan peraturan, karena tanpa kedua hal ini suatu perhimpunan tidak akan
berfungsi.

Dalam olahraga terdapat beberapa konsep yang perlu dikaji dan dipahami secara
mendalam. Konsep ini bersifat abstrak, tetapi didalam konsep ini terdapat makna tertentu.
Konsep dasar tentang keolahragaan beragam seperti bermain (play), olahraga (Sport), rekreasi
(recreation),dan tari (dance).

2.3 Pengajar Etika dalam Olahraga


Kita telah menyadari bahwa olaharaga adalah laboratorium bagi pengalaman manusia,
oleh sebab itu guru olahraga harus mencoba mengajarkan etika dalam proses belajar mengajar,
yang mengarah pada kesempatan untuk membentuk karakter anak. Karakter yang dimaksud
tentunya tidak lepas dari karakter bangsa Indonesia serta kepribadian untuk anak. Selain
dilakukan oleh setiap orangtua dalam keluarga, juga dapat diupayakan di sekolah. Saran yang
bisa diangkat di sekolah sendiri sebagai lingkungan sosial yang terdekat yang setiap hari
dihadapi, selain di keluarga dan masyarakat luas, perlu mencerminkan penghargaan nyata
terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang mau ditumbuhkan dan diperkenalkan dalam diri peserta
didik.

4
Misalkan sebelum pelajaran dimulai, guru menegaskan bila anak tidak mngikuti
pelajaran karena membolos, maka nilai pelajaran akan dikurangi. Secara kurikuler Pendidikan
nilai yang membentuk sikap dan perilaku positif juga bisa diberikan sebagai mata pelajaran
sendiri, misal dengan Pendidikan budi pekerti, akan tetapi penulis disarankan untuk tidak
dilakukan. Melalui pembinaan rohani siswa, melalui kegiatan pramuuka, olahraga, organisasi,
lomba, teater, dan lain-lain. Dari kegiatan itu, pembina melihat peluang dan kemampuan
menjalin komunikasi antar pribadi yang cukup mendalam dengan peserta didik.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penulis mencoba menyampaikan beberapa hal tentang etika dalam berolahraga
berdasarkan teori, diantaranya adalah Etika merupakan pelajaran dari tingkah laku ideal dan
pengetahuan antara yang baik dan buruk. Etika menggambarkan tindakan yang benar atau salah
dan apa yang harus orang lakukan atau tidak. Pendidikan etika konsepnya bersifat abstrak,
sehingga pemberiannya harus lebih banyak perilaku dan contoh-contoh yang konstruktif, dan
sebagai alat Pendidikan mempercepat anak dalam mengembangkan konsep etika. Dukungan
lingkungan sekolah, masyarakat, dan keluarga harus dijaga untuk menjaga iklim lingkungan
sosial yang baik, sehingga mendukung etika yang baik pula.

3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari
kesalahan, untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya. Saran dan kritik yang membangun dmaksudkan demi kesempurnaan
makalah ini dikemudian hari.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Etika dalam Pendidikan Jamani, B. Suharti, Yogyakarta,_____.


2. Nilai etika dalam Olahraga, Nugraha kubianto,____.
3. Etika dan Moral dalam pendidikan jamani di sekolah,______, 2017.
4. Franz Magnis Suseno, (1987) Etika Dasar, Masalah-masalah pokok filsafat moral.
Yogyakarta: Perc. Kanisius, 1987.
5. _________, (2000), Kuasa & Moral. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
6. Ikhwanuddin Syarif (ed). (2001) Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia baru,70 tahun
Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed. Jakarta: Grasindo, 2001.

Anda mungkin juga menyukai