Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FILSAFAT OLAHRAGA

ESTETIKA DALAM OLAHRAGA


Dosen Pengampu:
Drs. Zarwan, M.Kes

Oleh :
NAMA : AHMAD FAJRI
NIM : 21086494
SEKSI : 202110860474

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, Maka makalah


ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tujuan penulisan makalah ini adalah guna
menyelesaikan tugas individu untuk Mata Kuliah filsafat olahraga di Jurusan
Pendidikan Olahraga Prodi Pendidikan jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. 
Penulis mengakui masih banyak kekurangan disana-sini dalam penulisan makalah
ini. Masih banyak yang harus diperbaiki dan disempurnakan lagi. Untuk itu, penulis
tetap mengharapkan beragam saran, masukan, maupun kritik yang membangun  dari
para pembaca.  Demikian harapan dari penulis, semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca,  khususnya mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Filsafat olahraga di
Jurusan Pendidikan Olahraga Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi.
Demi kelancaran dan terlaksananya proses pembelajaran yang lebih baik.

Padang, November 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................3
C. TUJUAN....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN OLAHRAGA...................................................................................4
2. PENGERTIAN ESTETIKA.......................................................................................5
3. HUBUNGAN OLAHRAGA DAN ESTETIKA........................................................6
4. LEMBAGA ANTI DOPING INDONESIA...............................................................7
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN..........................................................................................................9
2. SARAN......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Estetika dalam olahraga adalah sesuatu yang dapat dicerna oleh pancaindra
yang berupa unsur-unsur seni serta keindahan dalam setiap gerakan yang
dilakukan dalam olahraga. Estetika dalam olahraga tidak hanya terdapat dalam
olahraga-olahraga yang berhubungan dengan seni dan keindahan yang dijadikan
tolak ukur prestasi

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian estetika dan olahraga
2. Lembaga anti dopping indonesia
C. TUJUAN
1. Memahami konsep olahraga dan estetika
2. Mengetahui hubungan olahraga dan estetika

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN OLAHRAGA
Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong,
membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial, (UU sistem
keolahragaan nasional). Menurut Cholik Muthohir Olahraga adalah proses
sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong
mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang
sebagai perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan
prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang
seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila. Sedangkan
menurut Suryanto Rukmono Olahraga adalah suatu kegiatan untuk melatih tubuh
kita agar badan terasa sehat dan kuat, baik secara jasmani maupun rohani.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Olahraga
merupakan proses sistematis berupa aktivitas fisik yang melibatkan otot-otot besar
yang dilakukan secara terus menerus, terorganisir dan mengalami peningkatan
sehingga badan terasa sehat dan kuat baik secara rohani dan jasmani.
Dalam dunia olahraga, kita mengenal olahraga kesehatan, olahraga
pendidikan dan olahraga prestasi. Pada setiap cabang ilmu memiliki tujuan
masing-masing. Olahraga kesehatan memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesegaran jasmani dan rohani. Sehingga jika melakukan aktivitas sehari-hari
tubuh tidak mengalami kelelahan (terengah-engah). Dengan melakukan olahraga
maka organ tubuh akan mendapatkan rangsangan baik secara fisik maupun psikis
yang dapat meningkatkan kualitas organ tubuh tersebut. Sehingga dapat
meningkatkan daya tahan paru dan jantung, kualitas otot, meningkatnya fungsi
kerja kelenjar, dan menggiatkan system metabolisme tubuh. Dan juga olahraga
merupakan salah satu metode yang dapat mereduksi stress.
Olahraga pendidikan memiliki tujuan untuk tujuan mendidik yaitu
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor anak didik. Dalam
dunia pendidikan olahraga diharapkan mampu meningkatkan kualitas system
pendidikan olahraga dan mampu menghasilkan pendidik baik ditingkat dasar,
tingkat menengah dan perguruan tinggi yang berkualitas terbaik. Dengan baiknya

4
kualitas pendidik maka diharapkan mampu menghasilkan ilmuwan olahraga yang
berkualitas baik, masyarakat yang sadar akan pentingnya berolahraga dan pelatih
yang mampu meningkatkan prestasi atlit.
Olahraga prestasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atlit baik
dari kemampuan fisik, strategi dan taktik dalam menghadapi sebuah pertandingan.
Sehingga atlit mampu mendapatkan performa terbaik ketika menghadapi sebuah
pertandingan. Dan diharapkan dengan adanya olahraga prestasi atlet mampu
meningkatkan prestasi sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuni. Selain dari
tujuan diatas bahwa olahraga bertujuan membentuk watak dan kepribadian,
membina persatuan dan kesatuan, memperkuat ketahanan nasional, dan
menanamkan nilai moral dan akhlak mulia. Sebagai mana yang tercantum dalam
Undang-undang sistem keolahragaan nasional, sebagai berikut:
Keolahragaan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan jasmani,
rohani, dan sosial serta membentuk watak dan kepribadian bangsa yang
bermartabat. Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan
kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral
dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan
kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat,
martabat, dan kehormatan bangsa.

B. PENGERTIAN ESTETIKA
Menurut Sukaryo (2010:1.3.1) Istilah “estetika” (aesthetics) berasal dari
bahasa Yunani, aesthesis yang berarti ‘penyerapan indera’ (sense perception) atau
aisthetika yang artinya ‘sesuatu yang dapat diserap dengan pancaindra’.
Sedangkan menurut Gestwicki (2007: 2), estetika (aesthetics) kemampuan untuk
merasa melalui perasaan. Ada sebuah kutipan sebagai berikut “Aesthetics (also
spelled asthetics or esthetics) is a branch of philoshophy dealing with the nature
of beauty, art and taste and with the creation and appreciation of beauty”, estetika
merupakan cabang filsafat yang mengkaji dan membicarakan tentang seni dan
keindahan dan merupakan buah pemikiran manusia terhadap keindahan. Ada juga
yang mendefinisakan estetika sebagai kritik atau refleksi terhadap seni. Dari
beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa estetika adalah
kemampuan untuk merasa melalui penyerapan panca indera (sense perception)
sebagai refleksi terhadap seni. Estetika sendiri disebut juga sebagai “filsafat

5
keindahan” (philosophy of beauty). Dalam encyclopedia Amerika (1973), estetika
merupakan cabang filsafat yang berkenaan dengan keindahan dan hal yang indah
dalam alam dan seni.
Estetika adalah cara merespon terhadap stimuli, terutama lewat persepsi
indera, tetapi juga dikaitkan dengan proses kejiwaan, seperti asosiasi,
pemahaman, imajinasi, dan emosi. Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari
semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan.
Estetika adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari obyek, maupun
daya impuls dan pengalaman estetik pencipta dan pengamatannya.
Sedangkan dalam dictionary of philosophy (1975), estetika merupakan
cabang filsafat yang menyangkut keindahan atau hal yang indah, khususnya
dalam seni, dan dengan cita rasa serta ukuran-ukuran nilai baku dalam menilai
seni. Estetika menelaah tentang keindahan, keindahan dalam alam dan seni.

C. HUBUNGAN OLAHRAGA DAN ESTETIKA


Estetika merupakan salah satu unsur yang terdapat di dalam olahraga.
Estetika dalam olahraga adalah sesuatu yang dapat dicerna oleh pancaindra yang
berupa unsur-unsur seni serta keindahan dalam setiap gerakan yang dilakukan
dalam olahraga.
Estetika dalam olahraga tidak hanya terdapat dalam olahraga-olahraga yang
berhubungan dengan seni dan keindahan yang dijadikan tolak ukur prestasi.
Seperti olahraga pencak silat, loncat indah, senam dan lain-lain. Akan tetapi
semua olahraga memiliki nilai estetika di dalamnya.
Nilai estetika dalam olahraga dapat kita lihat dari pelaksanaan olahraga
tersebut. Seperti dalam permainan sepakbola nilai estika dapat kita lihat dari
teknik tendangan bebas yang dilakukan dengan bebagai teknik berbeda yang
menghasilkan gerakan bola yang sangat indah untuk dilihat, aksi-aksi akrobatik
para pemain bola dalam memasukkan bola kedalam gawang lawan. Serta tingkat
akurasi pasing antar pemain merupakan nilai-nilai estetika yang terdapat dalam
olahraga sepakbola. Begitu juga dengan olahraga-olahraga yang lain, nilai
estetika dapat kita lihat dari permainan yang dilakukan.
Tidak hanya dalam olahraga prestasi yang dapat kita lihat nilai estetika.
Olahraga kesehatan juga memiliki nilai estetika. Misalnya dalam kegiatan senam

6
masal, nilai estetika dapat kita lihat dari sebuah aktivitas olahraga senam yang
dilakukan banyak orang, gerakan yang dilakukan sama, diiringi dengan musik-
musik tertentu dan dipandu oleh instuktur marupakan nilai estetika dalam sebuah
aktivitas olahraga.
Di dalam dunia pendidikan jasmani kita telah mengetahui ada beberapa gaya
dalam pembelajaran. Gaya-gaya tersebut merupakan sebuah nilai estetika dalam
dunia pendidikan jasmani. Perbedaan penggunaan gaya mengajar dalam setiap
jenjang pendidikan merupakan suatu seni dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Nilai estetika di dalam dunia olahraga tidak dapat dihilangkan, karena
estetika merupakan daya tarik olahraga yang membuat orang mau melakukan
olahraga. Ada dua orientasi para pelaku olahraga yakni orientasi estetis
(aesthtetic orientation) dan orientasi heroik (heroic orientation). Beberapa ciri
dari orientasi estetis adalah: (1) pergerakan yang menonjolkan keindahan dan
kesenangan, (2) kemampuan untuk menunjukkan kemampuan teknis, dan (3)
keinginan untuk mengeksplorasi sampai batas mana kemampuan dia. Sementara
orientasi herois menekankan pada (1) pergerakan pergerakan yang mengundang
decak kagum, (2) kemampuan untuk menampilkan ekspresi ekspresi dramatis, (3)
keinginan untuk melampaui batas keamampuan (Coakley, 2003: 378). Itu berarti,
orientasi aestetis hanya membutuhkan sedikit show untuk menghibur, sementara
orientasi herois membutuhkan banyak show untuk menghibur.
Orientasi heroik menimbulkan perdebatan di kalangan olahraga. Ada yang
pro karena sebagai atlet mereka merasa perlu memberikan kepada penonton aksi
aksi menghibur. Sementara yang kontra menilai bahwa menampilkan aksi heroik
akan berisiko terhadap karir mereka, mulai dari cedera parah hingga kegagalan
mencapai tujuan utama.

D. LEMBAGA ANTI DOPPING INDONESIA


LADI adalah satuan tugas di lingkungan Kemenpora tingkat nasional untuk
membantu Menteri dalam pelaksanaan ketentuan antidoping di Indonesia. LADI
bersifat mandiri dan terafiliasi dengan WADA, dan lembaga antidoping regional.
Dalam operasionalisasi kegiatan dan keputusannya, LADI bebas dari pengaruh
dan intervensi pihak manapun untuk menjaga netralitas dan profesionalitas. LADI
dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Menteri. Kemudian,
LADI berlokasi di Ibu Kota Negara Republik Indonesia, dan dapat membentuk

7
kantor perwakilan di tingkat daerah provinsi. Baca juga: Viral, Video Nurul
Akmal Alami Body Shaming Sepulang Olimpiade, Ini Kata Kemenpora Tugas
dan fungsinya LADI mempunyai tugas melaksanakan pengawasan antidoping
pada setiap kegiatan olahraga. Dalam melaksanakan tugas, LADI mengacu pada
ketentuan World Anti Doping Code (The Code) yang dikeluarkan oleh WADA.
The Code adalah naskah peraturan inti yang menyelaraskan kebijakan, peraturan,
dan regulasi antidoping dalam organisasi olahraga serta antara pemangku
kebijakan di seluruh dunia. Untuk tugasnya, LADI menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
1. Perencanaan program dan anggaran Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program kerja
2. Penyusunan bahan kebijakan, peraturan, dan pedoman Pengembangan
kompetensi, antara lain melalui pelatihan, seminar, dan kursus
3. Pengelolaan administrasi dan informasi elektronik
4. Penatausahaan kerja sama dengan organisasi antidoping tingkat
internasional, dan mitra strategis LADI lainnya
5. Pengelolaan kehumasan dan publikasi Pelaksanaan sosialisasi antidoping
6. Pelaksanaan program edukasi, advokasi dan konsultasi hukum
7. Pelaksanaan riset/penelitian tentang doping dalam bidang medis, sosial, dan
keolahragaan
8. Penyusunan rencana penyebaran/distribusi pengujian
9. Pemantauan keberadaan olahragawan yang wajib uji doping
10. Pengambilan sampel di dalam kompetisi dan di luar kompetisi
11. Pengujian sampel Penyampaian informasi hasil pengujian sampel
12. Pelaksanaan investigasi potensi pelanggaran oleh olahragawan dan/atau
tenaga pendukung olahragawan
13. Pelaksanaan proses pemberian Therapeutic Use Exemption (TUE) yang
artinya pengecualian penggunaan zat/metode terlarang tertentu.
14. Pemberian fasilitas pelaksanaan RM dan Panel Dengar Pendapat
15. Pelaksanaan atau eksekusi keputusan manajemen hasil.

E.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Estetika dalam olahraga adalah sesuatu yang dapat dicerna oleh pancaindra
yang berupa unsur-unsur seni serta keindahan dalam setiap gerakan yang
dilakukan dalam olahraga. Estetika dalam olahraga tidak hanya terdapat dalam
olahraga-olahraga yang berhubungan dengan seni dan keindahan yang dijadikan
tolak ukur prestasi

B. SARAN
Apa bila terdapat kesalahan dalam pengetikan terlebih dahulu penulis minta
maaf, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
terhadap makalah ini agar bisa memperbaiki dan belajar dari kesalahan. Semoga
maklalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca, atas kritikan dan sarannya penulis
mengucapkan banyak terimakasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://olahragakesehatankepelatihanolahraga.blogspot.com/2015/11/hubungan-
olahraga-dan-estetika.html
https://www.slideshare.net/SyaifathulJannah/estetika-olahraga-73020029
https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/09/134500365/profil-ladi-lembaga-
yang-mengurusi-tes-doping-atlet-indonesia?page=all

10

Anda mungkin juga menyukai