Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SEMINAR

ILMIAH OLAHRAGA

DOEN PENGAMPU:
1. Dr. Asep Sujana Wahyuri, S.Pd, M.Pd.

DISUSUN OLEH:
1. Putri Ayuni Mustapa (21086262)
2. Tiara Octavia (21086294)
3. Aditya Febrian (21086313)
4. Robby Aditya (21086452)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita sampaikan kepada Allah SWT. Yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-nya
baik iman maupun islam.

Dengan nikmat dan hidayah-nya pula kami dapat menyelesaikan


penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Seminar. Penulis
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Asep Sujana
Wahyuri, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah ini Penulis menyadari
dalam makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-
kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif untuk perbaikan dikemudian
harinya.

Padang, 21 November 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
ISI......................................................................................................................................... 3
A. Hakikat Olahraga ..................................................................................................... 3
B. Hakikat Ilmiah ......................................................................................................... 4
C. Ilmiah Olahraga ....................................................................................................... 6
PENUTUP ............................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina

serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial (Kemenegpora RI,

2010: 3). Olahraga dapat meningkatkan kesempatan yang ideal untuk

menyalurkan energi positif dalam lingkungan persaudaraan dan persahabatan

untuk menciptakan persatuan yang sehat, suasana yang akrab dan gembira,

menuju kehidupan serasi, selaras, dan seimbang untuk mencapai kebahagiaan

hidup yang sejati (Kosasih, 1983: 1). Selama ini kegiatan olahraga hanya

dinilai sebagai aktivitas jasmaniah tanpa didasari pemikiran bahwa dalam

aktivitas olah tubuh tersebut juga terdapat nilai-nilai luhur yang tersembunyi.

Hal ini kemudian memunculkan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan

dalam sistem sosial yang dapat ditunjang dari olahraga yang berhubungan

dengan kehidupan bermasyarakat. Perlu diketahui bahwa olahraga dapat

digunakan untuk menentukan batas kemampuan fisik / kesehatan manusia.

Kehidupan masyarakat dipandang sebagai sebuah konsensus nilai secara

internal, jika olahraga hadir di tengah masyarakat. Keberadaan olahraga dapat

menjamin kebutuhan individu sebagai bagian dari masyarakat untuk kemudian

dapat mengoreksi terjadinya kesalahan atau konflik yang ada. Dalam

masyarakat Jawa, aspek raga berkaitan dengan aspek jiwa. Hal ini dipaparkan

dalam Serat Wedhatama karya Mangkunegoro IV yang menjelaskan adanya

1
empat tingkatan sembah, yaitu sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa, dan

sembah rasa (Jatmiko, 2007: 38).

Olahraga dalam perspektif ilmiah merupakan olahraga dalam lingkup ilmu

dimana dalam perspektif ini olahraga dipertanyakan dari sudut pandang

epistemologis nya diukur, diuji, di teliti, logis, empiris nya terbukti dan

perspektif inilah yang menyebabkan olahraga berkembang sampai sekarang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu olahraga?

2. Apa itu ilmiah?

3. Apa itu Ilmiah Olahraga?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu Olahraga.

2. Mengetahui apa itu Ilmiah.

3. Mengetahui apa itu ilmiah olahraga.

2
BAB II

ISI

A. Hakikat Olahraga

“Olahraga berasal dari dua suku kata, yaitu olah dan raga yang berarti

memasak atau memanipulasi raga dengan tujuan membuat raga menjadi

matang” (Ateng dalam Husdarta, 2010: 145). Olahraga digunakan untuk segala

bentuk kegiatan aktivitas fisik, yang dapat dilakukan di darat, air, maupun

udara. Sementara itu Kemal dan Supandi dalam Husdarta (2010: 146)

menjelaskan bahwa “olahraga pada hakikatnya adalah aktivitas otot besar yang

menggunakan energi tertentu untuk meningkatkan kualitas hidup”. Definisi

lain dari olahraga menurut Lutan dalam Husdarta (2010: 46) bahwa “olahraga

adalah perluasan dari permainan”. Hal ini berarti olahraga merupakan kegiatan

yang lebih kompleks dan terstruktur dari sebuah permainan.

Olahraga merupakan bentuk lain dari aktivitas fisik, tetapi jauh lebih

terstruktur daripada latihan, karena olahraga memiliki seperangkat peraturan

dan umumnya melibatkan adanya kompetisi (Hagger & Chatzisarantis, 2005:

8). Sementara pengertian lain dari olahraga merupakan kegiatan otot yang

energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan geraknya

(performa) dan kemauannya semaksimal mungkin yang cenderung merupakan

sebuah rumusan dari sudut pandang olahraga kompetitif (Husdarta, 2010: 133).

“Istilah olahraga mencakup pengertian yang luas bukan hanya olahraga

kompetitif, tetapi juga aktivitas pada waktu senggang sebagai pelepas lelah dan

kegiatan pembinaan kebugaran jasmani” (Husdarta, 2010: 134). Olahraga

3
sangat terkait dengan beberapa hal yakni pertama, olahraga adalah aktivitas

fisik, kedua olahraga adalah aktivitas kompetitif, dan ketiga olahraga adalah

aktivitas yang dilembagakan (Anwar, 2009: 53). Kata lain istilah olahraga tidak

digunakan bukan hanya sebagai pengertian dalam hal olahraga kompetitif yang

sempit, karena di dalamnya terdapat sebuah aktivitas fisik yang terorganisasi

dan tidak resmi. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan olahraga berari

sebuah aktivitas fisik yang terstruktur, sehingga dapat meningkatkan

fungsifungsi organ tubuh untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, dalam

upaya untuk menjadikan manusia seutuhnya dan tidak mencakup akifitas

olahraga kompetitif yang terorganisasi.

B. Hakikat Ilmiah

Ilmu pengetahuan merupakan usaha manusia untuk memahami alam

semesta melalui metode ilmiah yang rasional dan terstruktur. Hakikat ilmiah

melibatkan pengamatan, pengujian, dan interpretasi data dengan tujuan

mengembangkan pengetahuan yang akurat dan dapat diandalkan. Proses ilmiah

melibatkan identifikasi pertanyaan atau masalah, perumusan hipotesis, desain

eksperimen, pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Ilmu

pengetahuan merupakan usaha sadar manusia untuk menyelidiki, menemukan,

dan meningkatkan pemahaman dari berbagai aspek kenyataan dalam alam

semesta.

Dari sudut filsafat, ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Ilmu pengetahuan merupakan usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan

meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam

4
manusia Ilmu pengetahuan juga merupakan sarana untuk mengetahui dan

memahami alam semesta, yang diterjemahkan ke dalam bahasa yang bisa

dimengerti oleh manusia.

Ilmu pengetahuan tidak hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga

merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati

dan dapat diuji secara sistematik dengan metode yang diakui dalam bidang

ilmu tertentuIlmu pengetahuan memberikan kepastian dengan membatasi

lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu diperoleh dari keterbatasannyalmu

pengetahuan terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai

pengetahuan yang dimilikinya Salah satu ciri utama ilmu pengetahuan adalah

pendekatan empirisnya, yang mengandalkan bukti-bukti konkret dan

pengukuran yang dapat diulang. Prinsip-prinsip ilmiah juga mencakup

kemampuan untuk mereplikasi eksperimen, sehingga hasil penelitian dapat

diverifikasi oleh peneliti lain. Ilmu pengetahuan terus berkembang seiring

waktu karena penelitian dan eksperimen yang berkelanjutan, dan pengetahuan

yang dihasilkan dapat digunakan untuk memahami fenomena alam,

menjelaskan hubungan sebab-akibat, dan memprediksi peristiwa mendatang.

Hakikat ilmiah juga melibatkan sikap skeptis dan terbuka terhadap

perubahan. Sains tidak bersifat dogmatis; teori atau model ilmiah dapat

disesuaikan atau digantikan seiring dengan munculnya bukti baru. Prinsip ini

menciptakan dasar untuk kemajuan ilmiah dan inovasi. Dengan demikian, ilmu

pengetahuan bukanlah entitas statis, melainkan proses dinamis yang terus

mengembangkan pemahaman manusia tentang dunia di sekitarnya.

5
C. Ilmiah Olahraga

Hakikat ilmiah olahraga mencakup pendekatan sistematis dan metodologis

untuk memahami, menganalisis, dan menjelaskan fenomena yang terkait

dengan aktivitas fisik dan atletik. Ilmu olahraga merupakan cabang ilmu

pengetahuan yang memadukan berbagai disiplin ilmu, termasuk biomekanika,

fisiologi olahraga, psikologi olahraga, dan ilmu-ilmu terkait lainnya, untuk

menyelidiki dampak olahraga terhadap tubuh manusia, performa atlet, dan

aspek-aspek lainnya.

Hakikat ilmiah olahraga melibatkan penggunaan metode ilmiah yang

terstruktur dan obyektif. Penelitian ilmiah dalam olahraga melibatkan

perumusan hipotesis yang dapat diuji, desain eksperimen atau studi

observasional, pengumpulan data secara sistematis, dan analisis data dengan

menggunakan statistik untuk mengambil kesimpulan yang sahih. Pendekatan

ini membantu ilmuwan olahraga memahami variabilitas individual, tren umum,

dan faktor-faktor yang mempengaruhi performa atlet.

Hakikat ilmiah olahraga juga mencakup sikap skeptis dan kritis terhadap

temuan. Hasil penelitian harus dapat direplikasi oleh peneliti lain untuk

memastikan keandalan dan keabsahan temuan. Sains olahraga juga terus

berkembang seiring dengan munculnya pengetahuan baru dan teknologi yang

memungkinkan penelitian yang lebih mendalam dan presisi.

Selain itu, ilmu olahraga tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga

memperhatikan dimensi psikologis dan sosial. Psikologi olahraga, misalnya,

memeriksa motivasi atlet, manajemen stres, dan faktor mental lainnya yang

6
mempengaruhi performa. Sementara itu, aspek sosial ilmu olahraga

mempertimbangkan dampak olahraga terhadap masyarakat, budaya, dan

kesehatan masyarakat.

Dengan demikian, hakikat ilmiah olahraga melibatkan penyelidikan yang

komprehensif, sistematis, dan objektif terhadap berbagai aspek aktivitas fisik

dan olahraga, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang

tubuh manusia, kinerja atlet, dan dampak olahraga pada kesehatan dan

masyarakat.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan, hakikat ilmiah olahraga menunjukkan pendekatan

terstruktur dan sistematis dalam memahami kompleksitas aktivitas fisik dan

atletik. Ilmu olahraga melibatkan penggunaan metode ilmiah yang ketat, mulai

dari perumusan hipotesis, desain eksperimen, hingga analisis statistik untuk

mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak olahraga

terhadap tubuh manusia, psikologi atlet, dan aspek-aspek sosialnya. Dengan

menyelidiki variabilitas individual, tren umum, dan faktor-faktor yang

memengaruhi performa, ilmu olahraga memberikan kontribusi signifikan

terhadap pengembangan pengetahuan kita tentang kesehatan dan kinerja atlet,

serta memainkan peran penting dalam memandu praktik-praktik pelatihan,

rehabilitasi, dan kebijakan kesehatan masyarakat. Melalui sikap kritis dan

reproduktibilitas temuan, ilmu olahraga terus berkembang seiring dengan

perkembangan teknologi dan pengetahuan baru, memperkuat landasan

ilmiahnya dan mendukung peran pentingnya dalam memahami dan

meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

B. Saran

Saran untuk mendalami ilmu olahraga adalah melibatkan diri secara aktif

dalam berbagai aspeknya. Selain mengikuti perkembangan penelitian ilmiah

terkini, aktiflah dalam berpartisipasi dalam kegiatan olahraga dan kebugaran

untuk mendapatkan pengalaman langsung. Selain itu, berkolaborasi dengan

8
profesional olahraga, seperti pelatih, fisioterapis, atau ahli nutrisi, untuk

memperoleh wawasan praktis yang dapat memperkaya pemahaman ilmiah.

Menyelami ilmu olahraga tidak hanya memperluas pengetahuan teoritis, tetapi

juga memperkaya perspektif melalui pengalaman praktis dan interaksi

langsung dengan praktisi di lapangan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Lutan, Rusli dan Sumardianto. (2000). Filsafat Olahraga. Jakarta: Depdiknas.

Pramono, Made. (2005). Dasar-Dasar Filosofis Ilmu Olahraga. Yogyakarta:

Badan Penerbitan Fakultas Filsafat UGM.

Gulo,W.(2002).MetedeologiPenelitian.InW.Gulo,MetedeologiPenelitian(pp.1-

262). Jakarta:GramediaWidiasaranaIndonesia.

Husdarta, H.J.S. 2010, Sejarah Dan Filsapat Olahraga, Alfabeta, Bandung.

Komisi disiplin ilmu keolahragaan (KDI-keolahragan, (2000) ilmu keolahragaan

dan rencana pengembangannya. Depertemen Pendidikan Nasional,

Jakarta.

10
11

Anda mungkin juga menyukai