Anda di halaman 1dari 13

RUANG LINGKUP DAN RUANG LINGKUP OLAHRAGA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani

Dosen pengampu :
Drs. Yulifri

Disusun oleh :
Kenanga Putri Sukmadewi
Zikrillah Agus Zafitra
Adrian Hidayah
Rangga Permana

DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala maha
pemilik alam semesta maha benar dan maha pemberi. Yang telah melimpahkan rahmat dan
rizkinya untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
baik secara materi dan ilmunya untuk menyelesaikan makalah ini. Yang tentunya tidak akan bisa
diselesaikan tanpa bantuan dari pihak-pihak tersebut.
Kami menyadari bahwa kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.
Sehingga masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kami
menerima dengan baik saran dan kritik dari pembaca agar sekiranya dapat lebih baik
kedepannya.
Dan kami berharap makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan dapatmemberikan
inspirasi bagi pembaca.

Padang, 23 Februari 2023


Penulis

Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………....1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….....1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………1
C. Tujuan………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….2
A. Ruang Lingkup……………………………………………………………………….2
B. Ruang Lingkup Olahraga…………………………………………………………….3
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….9
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..9
B. Saran…………………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….10
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama ini kita sudah tidak asing dengan kata ruang lingkup, tetapi banyak dari kita yang
tidak tahu atau hanya sedikit memahami dan tidak mengerti dengan benar apa itu ruang
lingkup. Juga perlu kita ketahui bahwa ruang lingkup ini ada beberapa kajian atau
pengelompokkannya. Salah satu contohnya adalah ruang lingkup pendidikan jasmani.
Oleh karena itu penulis ingin membuat makalah ini supaya kita sama-sama dapat
memahami dan mengerti dengan benar tentang apa itu ruang lingkup dan apa itu ruang
lingkup olahraga. Sehingga kedepannya dapat bermanfaat untuk khalayak banyak dan
terutama untuk penulis sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ruang lingkup?
2. Apa itu ruang lingkup Pendidikan jasmani?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu ruang lingkup?
2. Mengetahui apa itu ruang lingkup Pendidikan jasmani?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup
1. Pengertian ruang lingkup
Dengan adanya ruang lingkup akan mempunyai banyak sekali manfaat.
Diantaranya membantu dalam menganalisis dan mengidentifikasi masalah yang hendak
diteliti. Selain itu juga dapat bertujuan untuk membantu penulis menjadi lebih fokus,
hasilnyapun akan lebih efektif dan efisien.
Ada beberapa pengertian mengenai ruang lingkup, baik secara bahasa ataupun
menurut para pakar (ahli). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti ruang
lingkup adalah luasnya subjek yang tercakup.
Selain pengertian secara bahasa, ada pula pengertian ruang lingkup yang
dikemukakan oleh beberapa ahli. menurut Emil Salim, ruang lingkup didefinisikan dalam
bentuk benda, pengaruh, dan suasana yang dirasakan di sekitar kita. Ruang lingkup
sebagai urusan yang ingin berhubungan dengan kehidupan manusia. Mulai dari masalah
politik ekonomi, benda, alam semesta, sosial, dan lain sebagainya yang bisa diangkat.
Sedangkan, menurut Otto Soemarwoto, ruang lingkup merupakan segala hal yang terjadi
sesuatu disekitar yang bersifat provokasi pada kelangsungan hidup. Selain itu, Ia juga
menyebutkan bila ruang lingkup tidak terbatas jumlahnya.
Selain itu, menurut Soedjono, ruang lingkup merupakan semua hal yang berkaitan
dengan format nyata yang ada di sekitar kita. Baik itu berbentuk hewan, tanaman, atau
berbentuk jasmani dan rohani. Dan Menurut Danu Saputro, ruang lingkup adalah kondisi
yang berbentuk benda atau daya yang bisa dijadikan sebagai objek untuk hidup. Unsur
yang termasuk ke dalam ruang lingkup termasuk unsur alam biotik dan juga unsur alam
abiotik.
Dari beberapa pengertian atau penjelasan dari ruang lingkup yang dikemukakan
oleh para ahli atau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tersebut. Dapat kita
simpulkan bahwa ruang lingkup ini merupakan media untuk menjadi suatu pembatas atau
membentuk suatu ruang agar masalah atau suatu hal yang ingin dibahas tetappada
porsinya. Sehingga hasil yang ingin didapatkan atau hal yang akan dibahas lebih efektif
danefisien. Artinya dengan kata lain dengan adanya ruang lingkup ini kita dapat
mengerjakan atau menyelesaikan dan atau membahas suatu masalah tepat pada hal yang
ingin disampaiakan.
Contohnya, pada ruang lingkup olahraga. Artinya, kita hanya membahas hal-hal
yang berkaitan atau berhubungan dengan olahraga. Jadi, segala seuatu yang tidak berbau
atau berhubungan dengan olahraga tadi tidak perlu kita bahas.

B. Ruang Lingkup Olahraga


Mengacu pada undang-undang system keolhargaan Nasional Nomor 3 tahun 2005
Bab II Pasal 4 menetapkan bahwa keolahragan nasional bertujuan memelihara dan
meningkatkan Kesehatan, kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral
dan akhlak mulia,sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan
bangsa,memperkokoh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan
kehormatan bangsa.
Selanjutnya pada bab VI pasal 17 menetapkan ruang lingkup olahraga itu sendiri
mencakup 3 pilar yaitu : olahraga Pendidikan, olaraga prestasi, dan olahraga rekreasi.
Ketiga pilar tersebut dilaksanakan melalui pembinaan dan pengembangan olahraga secra
terencana, sistematik, berjenjang, dan berkelanjutan, yang dimulai dari pembudayaan
dengan pengenalan gerak pada usia dini. Permasalahan dengan menjadikan olahraga
sebagai gaya hidup, pembibitan dengan penelusuran bakat dan pemberdayaan sentra
olahraga, serta peningkatan prestasi dengan pembinaan olahragawan andalan dapat
meraih puncak pencapaian prestasi. Adapun ruang lingkup dari ketiga pilar olahraga
dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Olahraga Pendidikan
Jurnal nasional olahraga Pendidikan menurut aripin ( 2014 :80) menyatakan
bahwa olahraga Pendidikan sebagai salah satu lingkup kegiatan keolahragaan tak lepas
dari upaya pengembangan dan peningkatan kualitas pelaksanaannya. Olahraga
pendidikan disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional sebagai
bagian dari proses pendidikan yang diselenggarakan pada jalur pendidikan formal
maupun nonformal pada setiap jenjang pendidikan. Sedang di dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan jasmani dan olahraga (PJO)
wajib ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang bahan kajiannya adalah
untuk membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani dan
menumbuhkan rasa sportivitas. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional (kurikulum 2006) dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(kurikulum 2013) PJO sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah diberi nama
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PenJasOrKes = PJOK).
Pada kurikulum 2006 dan 2013 disebutkan bahwa PJOK merupakan bagian
integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang
direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Terdapat 3 konsep utama dalam memaknai substansi PJOK, yakni (1) PJOK adalah
pendidikan (2) PJOK bertujuan untuk mengembangkan potensi psikomotor-kognitif-
afektif (3) proses pembelajaran PJOK melalui aktivitas jasmani-olahraga-kesehatan
secara sistematis. Sebagai bagian dari pendidikan, maka PJOK dilaksanakan dalam upaya
untuk mencapai dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Capaian tujuan pendidikan
nasional ini akan terwujud melalui pencapaian tujuan kurikuler PJOK. Dengan kata lain,
tujuan PJOK merupakan tujuan utama dari kurikulum PJOK dan merupakan tujuan antara
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tidak akan tersentuh tujuan pendidikan
nasional jika tujuan PJOK belum tercapai. Konsep ke-3 menunjukkan bahwa proses
pembelajaran PJOK wajib melalui aktivitas kejasmanian. Hal ini sejalan dengan
kesimpulan teori pendidikan jasmani (physical education) yang dimuat dalam buku
Development physical education for today’s children oleh David L Gallahue, yakni
perilaku psikomotorik, kognitif, dan afektif merupakan dimensi perkembangan peserta
didik yang harus dikembangkan dalam program pendidikan jasmani yakni belajar untuk
bergerak dan belajar melalui gerakan. Belajar untuk bergerak (dimensi psikomotorik)
berisi pola gerak dasar (lokomotor, stabilitas, manipulatif) dan kebugaran jasmani.
Belajar melalui gerakan berisi pesan kognitif dan afektif.
b. Olahraga Prestasi
Olahraga prestasi terfokuskan untuk memperoleh prestasi. Hal ini dapat dilihat
dari suatu pertandingan, turnamen, atau kejuaraan. Olahraga prestasi tidak dapat
dilepaskan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mencapai prestasi puncak
maka diperlukan dukungan berbagai bidang dan disiplin ilmu yang mampu menyokong
prestasi tersebut. Dalam teori dan metodologi latihan terlibat beragam bidang ilmu yang
saling mendukung dan melengkapi satu sama lain. Bidang ilmu tersebut meliputi: (1)
anatomi; (2) fisiologi olahraga; (3) biomekanik; (4) statistic; (5) tes dan pengukuran; (6)
kesehatan olahraga; (7) psikologi; (8) belajar motoric; (9) pedagogi olahraga; (10) ilmu
gizi; (11) sejarah olahraga dan juga (12) sosiologi olahraga (Bompa, 2006). Selain itu,
kualitas pelatihan dalam olahraga prestasi sangat dipengaruhi oleh beragam faktor yang
juga saling mendukung dan melengkapi satu sama lainnya. Faktor-faktor tersebut
meliputi: (1) atlet; pengetahuan dan kepribadian pelatih; (3) Sarana dan prasarana
olahraga; (4) iklim kompetisi dan juga ilmu pengetahuan yang menunjang olahraga
prestasi (Bompa, 1999). Apabila keseluruhan faktor-faktor tersebut optimal maka niscaya
berpengaruh signifykan pada performa dan prestasi atlet. Selanjutnya pembahasan
diarahkan secara khusus pada faktor pelatih pada olahraga prestasi.
Telah diketahui sebelumnya bahwa pengetahuan pelatih sangat berpengaruh pada
kualitas latihan olahraga prestasi. Apabila pelatih memiliki pengetahuan yang baik
tentang berbagai bidang ilmu yang menunjang metodologi kepelatihan maka kualitas
latihan akan sangat positif dan optimal. Namun bila pelatih tidak memiliki pengetahuan
yang baik maka program pelatihan olahraga yang dimunculkan acapkali berdasarkan
pengalaman dari masa lampau. Dengan melihat contoh salah satu fakta terbaru tentang
latar belakang pendidikan pelatih bola voli maka diketahui bahwa dari 20 orang pelatih
dari delapan tim bola voli yang ada di kota Surabaya maka diketahui bahwa hanya 25%
pelatih yang memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang keolahragaan, 95 %
pelatih merupakan praktisi di bidang bola voli dan pelatih yang merupakan gabungan
akademisi dan praktisi sebesar 25% (Yuliana, 2014). Dengan mencermati data di atas,
ternyata mayoritas pelatih yang ada merupakan praktisi olahraga yang tidak mengenyam
pendidikan di bidang keolahragaan.
c. Olahraga Kreasi
Menurut Muhammad Murni dan Yudha M. Saputra (2000:2). Rekreasi merupakan
sebuah istilah yang lebih populer dari pada waktu luang. Rekreasi dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan pengisi waktu luang yang melibatkan fisik, mental, emosional dan sosial
yang mengandung sifat pemulihan kembali kondisi seseorang dari segala beban yang
timbul akibat kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan dengan kesadaran sendiri tanpa
paksaan.
Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti ‘membuat
ulang’, adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani
seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan.
Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan,
dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan. Secara umum rekreasi
dapat dibedakan dalam dua golongan besar, yaitu rekreasi pada tempat tertutup (indoor
recreation) dan rekreasi di alam terbuka (outdoor recreation). Kamus Webster
mendefinisikan rekreasi sebagai “sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan” (a
means of refreshmnet or diversion).
 Menurut Haryono (1998:10) olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang
dilakukan pada waktu senggang berdsarkan keingginan atau kehendak yang
timbul karena memberi kepuasan atau kesenangan.
 Menurut Hagg (1994) “Rekreational sport/leisure time sports are formd of
physical activity in leisure under a time perspective. It comprises sport after
work, on weekends, in vacations, in retirement, or during periods of (unfortunate)
unemployment”.
Haryono (1978:10) dalam modul 6 pendidikan olahraga menjelaskan bahwa:
“Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang
berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena memberikan kepuasan dan
kesenangan”. Dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut pelaku mengutamakan nilai-
nilai kesenangan atau kepuasan, positif, sehat, tanpa paksaan, dan dilakukan dalam
konteks waktu senggang. Olahraga rekreasi adalah olahraga yang bertujuan rekreasi.
Melalui kegiatan rekreasi akan diperoleh kesenangan dan kepuasan bagi
pelakunya. Kegiatan rekreasi dapat dilakukan melalui:
 Rekreasi melalui kegiatan olahraga. Kegiatan olahraga dimaksud bertujuan
mencari kesegaran, kegembiraan, kepuasan, persahabatan dan member kesegaran
jasmani, bukan untuk memperoleh kemenangan atau prestasi. Misalnya inline
skate, skate board, layang-layang, permainan tradisional, senam aerobic, pencak
silat budaya dan lain sebagainya;
 Rekreasi di alam terbuka. Kegiatan rekreasi untuk membina hobby petualangan
menyatu dengan alam, mencari kepuasan dan memupuk rasa kagum dan syukur
terhadap kebesaran ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya berkemah,
penjelajahan hutan, menyusuri pantai, napak tilas, dan lain sebagainya;
 Rekreasi melalui kegiatan seni dan budaya. Kegiatan rekreasi ini untuk
menyalurkan bakat seni dan estetika, sebagai upaya mewariskan dan
menanamkan nilai-nilai budaya bangsa. Misalnya menyanyi, melukis,
mengunjungi tempat-tempat peningalan sejarah, dan lain sebagainya;
 Rekreasi melalui kegiatan keterampilan. Kegiatan rekreasi untuk membina hoby
dan sikap kemandirian serta membangkitkan kreativitas bagi pelaku rekreasi.
Misalnya memasak, merangkai janur, membuat patung, dan lain sebagainya;
 Rekreasi melalui kegiatan sosial. Kegiatan rekreasi untuk membina rasa tanggung
jawab dan kebersamaan dalam masyarakat. Misalnya kerjabakti, kunjungan
sosial, dan lain sebagainya;
 Rekreasi dalam bentuk hiburan. Kegiatan rekreasi ini seperti: menonton
pertunjukan teater, film, konser, pertandingan sepak bola, dan lain
sebagainya.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan satu mata ajar yang
diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu yang merupakan salah satu bagian dari
pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan
hidup sehat untuk bertumbuh dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan
emosional yang serasi, selaras dan seimbang (Depdiknas, 2006:131).
Sebelum kita mengkaji apa saja ruang lingkup pendidikan jasmani perlu
kita ketahui dulu apa itu pendidikan jasmani. Menurut Sukintaka (2000:2),
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari
pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan mengembangkan kebugaran
jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi masyarakat dengan wahana aktivitas
jasmani. Sedangkan, Menurut Mulyanto (2014:34 ), pendidikan jasmani adalah
proses belajar untuk bergerak,dan belajar melalui gerak. Ciri dari pendidikan
jasmani adalah belajar melalui pengalaman gerak untuk mencapai tujuan
pengajaran melalui pelaksanaan, aktivitas jasmani, bermain dan olahraga.

Dari beberapa penjelasan menurut para ahli tersebut, dapat kita simpulkan
bahwa pendidikan jasamani merupakan kegiatan belajar mengajar yang
dilangsungkan dalam institusi pendidikan yang berkaitan dengan gerak tubuh
manusia. Artinya, pendidikan jasmani ini adalah salah satu mata pelajaran yang
dilangsungkan melalui proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak.
Dengan melalui aktivitas jasmani dan bermain serta berolahraga.

Adapun ruang lingkup pendidikan jasmani olahraga Menurut BNSP (2006:513),


adalah sebagai berikut:

1. Permainan Dan Olahraga


Permainan dan olahraga merupakan media pembelajaran yang
digunakan dalam pendidikan jasmani. Ada berbagai macam permainan dan
olahraga yang dapat diajarkan guna melatih jasmani peserta didik. Dengan
memanfaatkan permainan ataupun olahraga, guru dapat menanamkan nilai-
nilai kehidupan pada pribadi peserta didik, seperti kerja sama, disiplin,
sportif, jujur dan sebagainya.
2. Aktivitas Pengembangan
Aktivitas pengembangan adalah aktivitas yang dilakukan guna
mengembangkan jasmani peserta didik secara keseluruhan. Aktivitas ini
melingkupi mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, postur
tubuh, dan aktivitas-aktivitas lainnya. Beberapa hal yang termasuk dalam
komponen kebugaran jasmani adalah kekuatan, daya tahan, kecepatan,
keseimbangan, kelincahan, koordinasi, ketepatan, dan reaksi.
3. Senam
Senam merupakan salah satu media pembelajaran dalam
pendidikan jasmani. Media ini digunakan untuk meningkatkan
keterampilan gerak serta melatih keberanian, kapasitas diri serta
pengembangan pengetahuan yang relevan dengan pendidikan jasmani.
Materi yang diajarkan pada aktivitas senam adalah pembentukan dasar
kemampuan tubuh serta gerak-gerak dasar ketangkasan, baik dengan alat
maupun tanpa alat
4. Ritmik
Ritmik adalah aktivitas yang berisikan rangkaian gerak manusia
yang dilakukan dalam ikatan pola irama berdasarkan perubahan tempo.
Aktivitas ini dapat digambarkan dengan gerakan tubuh yang mengikuti
iringan musik atau ketukan di luar musik. Ritmik dapat mengembangkan
orientasi gerak tubuh sehingga peserta didik memiliki kemampuan tubuh
yang multilateral. Dengan memanfaatkan aktivitas ritmik, peserta didik
akan merasa terpancing untuk mengekspresikan diri melalui gerakan tubuh.
5. Aktivitas Air
Aktivitas air merupakan pendidikan jasmani yang dilakukan dengan
melibatkan media air. Media ini dapat berupa kolam renang, sungai, danau,
dan pantai. Pendidikan yang dapat diajarkan pada aktivitas air adalah
permainan, keselamatan, keterampilan gerak, renang, polo air, loncat
indah, dan sejenisnya.
6. Pendidikan Luar Kelas
Pendidikan di luar kelas dapat dilakukan di lapangan terbuka,
hutan, cagar alam, museum, dan kebun binatang. Aktivitas yang termasuk
pendidikan jasmani di luar kelas mencakup karyawisata, berkemah,
pengenalan lingkungan, menjelajah, dan mendaki gunung. Melalui
pendidikan luar kelas, peserta didik dapat belajar membentuk konsep diri.
Adapun manfaat dari pendidikan luar kelas adalah belajar untuk hidup
demokratis, mengenal lingkungan fisik dan kekayaan alam.
7. Kesehatan
Kesehatan adalah prasyarat utama tercapainya hasil pendidikan
jasmani yang optimal. Hidup sehat dan bersih merupakan wujud dari
pribadi sehat peserta didik. Upaya membudayakan pola hidup sehat dapat
dilakukan dengan beberapa langkah sederhana, seperti mengenakan
pakaian yang bersih, membuang sampah pada tempatnya, memakan
makanan yang sehat dan masih banyak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ruang lingkup ini merupakan media untuk menjadi suatu pembatas atau membentuk
suatu ruang agar masalah atau suatu hal yang ingin dibahas tetappada porsinya. Sehingga hasil
yang ingin didapatkan atau hal yang akan dibahas lebih efektif danefisien. Artinya dengan kata
lain dengan adanya ruang lingkup ini kita dapat mengerjakan atau menyelesaikan dan atau
membahas suatu masalah tepat pada hal yang ingin disampaiakan.
Ruang lingkup pendidikan jasmani olahraga Menurut BNSP (2006:513), adalah
permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas
air, pendidikan luar sekolah, dan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Pramono,Made., Mutohir,T,C. (2021). Kajian Ilmu Keolahragaan Ditinjau Dari Filsafat Ilmu.
Zifatama Jawara. Hal 144

Prof Dlis Firmansyah., Dkk.(2022). Filsafat Ilmu dalam Perspektif Pendidikan Jasmani dan
Olahraga. Pangkal Pinang. Dapur Kata. Hal 95-101 Irianto,Tri.(2020). Olahraga Pendidikan.

Ashadi Kunjung.( 2014). IMPLEMENTASI FISIOLOGI OLAHRAGA PADA OLAHRAGA


PRESTASI . Racman, Ariayadi. (2019). OLAHRAGA REKREASI DI PERGURUAN
TINGGI.

Anda mungkin juga menyukai