Disusun oleh :
Tri Prasetyo 21340011
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan
seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara
sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh
pertumbuhan jasmani, kesehatan, dan kesegaran jasmani, kemampuan dan
keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang
harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan
Pancasila. Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pendidikan. Sementara ini jika kita simak tujuan dan fungsi pendidikan secara
umum sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, sebagai berikut: Tujuan dan
fungsi pendidikan berdasarkan Undang-undang Pendidikan No.20 Tahun 2003,
yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan tujuan
pendidikan tersebut, maka pendidikan jasmani diarahkan untuk pembentukan
watak, disiplin, kerja sama, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan
mandiri.
3
bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya
dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk
membuat anak sibuk, tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui
penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan
keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam
aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara
sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini antara
lain sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian, teori dan konsep dalam filsafat ?
2. Apa yang dimaksud dengan aliran idealisme dalam filsafat ?
3. Bagaimana implikasi idealisme dalam pendidikan jasmani dan olahraga?
4. Apa fungsi filsafat dalam pendidikan jasmani dan olahraga ?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
d) Rene Descartes : Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana alam,
Tuhan, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
e) Immanuel Kant : Filsafat adalah ilmu / pengetahuan yang menjadi pokok
pangkal dari segala pengetahuan, yang di dalamnya tercakup masalah
epistemologi (filsafat pengetahuan), yang menjawab persoalan apa yang dapat
kita ketahui. Masalah etika, yang menjawab persoalan apa yang harus kita
kerjakan. Masalah ketuhanan (keagamaan), yang menjawab persoalan harapan
kita dan masalah manusia.
f) Webster : Mendefinisikan filsafat sebagai “love of wisdom” dan sebagai ilmu
pengetahuan yang menyelidiki fakta, prinsip-prinsip, kenyataan, hakikat, dan
kelakuan manusia. Dari beberapa batasan / rumusan filsafat tersebut di atas,
jelas mempunyai perbedaan satu sama lainnya sesuai pemahaman yang
dimilikinya. Mengenai mengapa orang berfilsafat,
g) Menurut louis O. Kattsoff tujuan filsafat adalah untuk mengumpulkan
pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai
pengetahuan tersebut, menemukan hakikatnya, dan menerbitkan serta mengatur
semuanya itu dalam bentuk yang sistematis.
9
1. Penjas tidak hanya melibatkan fisik tapi juga pikiran
Tujuan pendidikan jasmani tentunya banyak pendapat yang
mengemukakan bahwa tujuan utama dari pendidikan jasmani adalah untuk
meningkatkan kebugaran jasmani dan meningkatkan taraf kesehatan serta
menumbuhkan sikap atau perilaku, seperti kejujuran, toleransi, rasa percaya
diri dan kerja sama (Nur, 2016). Namun demikian, terlepas dari tujuan
pendidikan seutuhnya dengan mencakup tiga domain utama, yaitu afektif,
kognitif, dan psikomotor. Tujuan pendidikan jasmani sesungguhnya terdapat
pada pendidikan jasmani itu sendiri, di mana yang membedakan tujuan
pendidikan jasmani antara jenis pendidikan jasmani yang satu dengan yang
lainnya adalah pelaku yang memainkan pendidikan jasmani tersebut.
10
2. Kontribusi terhadap kepribadian
12
D. Fungsi Filsafat dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, tujuan, arah dan menuntun
pada jalan jalan baru. Filsafat tidak ada artinya sama sekali jika tidak universal,
baik dalam ruang lingkupnya. Filsafat dalam pendidikan jasmani dan olahraga
merupakan hal yang sangat penting karenan bermanfaat dalam pengembangan
program dan akan mempengaruhi tindakan sehari hari. Berikut aplikasi filsafat
dalam pendidikan jasmani dan olahraga :
3) Dengan filsafat, pelaku pendidikan jasmani dan olahraga memiliki daya pikir,
sikap, dan tindak yang tepat benar dalam menghadapi suatu persoalan.
Melalui filsafat maka seseorang akan mampu pandangan hidup sebagai
pedoman hidup memberikan semacam panduan jalan yang harus dilalui oleh
seseorang sehingga ia dapat melihat hidup itu menjadi bermakna.
4) Dengan berpikir secara filsafat maka pelaku pendidikan jasmani dan olahraga
dapat memecahkan persoalan-persoalan hidup yang dihadapi. Filsafat sebagai
pandangan hidup dapat digunakan oleh guru/pelatih untuk memecahkan
masalah-masalah kehidupan yang ada di sekitar dirinya.
5) Dengan berpikir secara filsafat, guru dan pelatih dengan bantuan logika tidak
mudah untuk tertipu dengan pernyataan-pernyataan retoris yang bersifat
menyesatkan.
13
6) Dengan berpikir secara filsafat maka guru dan pelatih mampu menghargai
pendapat dan pemikiran orang lain, baik yang memiliki persamaan maupun
perbedaan dengan dirinya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat sangatlah dibutuhkan di berbagai bidang, termasuk pendidikan
jasmani dan olahraga. Filsafat olahraga yaitu menyelidiki hakikat olahraga aktif
yang berkenaan dengan seluk beluk gerak yang dilakukan dalam olahraga dan
hakikat olahraga pasif atau penghayata terhadap pergelaran olahraga” (Edward
wiecrozek, Problem of sport, medicine, and sport training an coaching). Dalam
kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga yang dimaksud permasalah tersebut
adalah yang berkenaan dalam dunia pendidikan jasmani dan olahraga. Pada
bagian ini dikemukakan bahwa idelisme adalah suatu aliran filsafat yang
berpandangan bahwa dunia ide dan gagasan merupakan hakikat dari realitas.
Realitas sesungguhnya tidak terdapat pada objek materi, tetapi terdapat dalam
alam pikiran ide.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir (1994), Filsafat Umum, Akal dan Hati Thales Sampai James, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
17
18