Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI

DISUSUN OLEH
AMINATUL ZAHRO MUNTHE
ANDIKA MAULANA SIREGAR
ARJASMAN SINAGA
DEDI RAHMAT SYUKUR NDRAHA

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

i
KATA PENGANTAR

segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia Nya, diiringi shalawat dan salam kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Kami juga menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini dikarenakan terbatasnya kemampuan dan ilmu pengetahuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari semua
pihak yang sifatnya membangun demi perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhirnya, kami semua berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Amin.

Medan, april 2019

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
1.2 TUJUAN..............................................................................................................................2
1.3 MANFAAT..........................................................................................................................2
BAB II PERTANYAAN...........................................................................................................3
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Filsafat merupakan salah satu sumber kebenaran yang dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam berfikir, bersikap dan bertindak, baik untuk menjalankan rutinitas kegiatan
keseharian, maupun untuk memecahkan suatu permasaahan trmasuk permasalahan dalam
Dijaksor.
Penerapan filsafat pada pendidikan jasmani dan olahraga merupakan suatu hal yang
sangat vital. Dengan nilai filosofis yang diyakini kebenarannya, fakta-fakta disoroti untuk
melahirkan dasar-dasar yang akan dipakai sebagai acuanatau pedoman dalam
mengembangkan dan menjalankan program pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani adalah proses yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk
menghasilkan perubahan dalam kualitas diri seseorang baik dalam hal fisik, mental, serta
emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan seseorang sebagai sebuah kesatuan utuh,
mahluk total, dari pada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik
dan mentalnya pendidikan jasmani adalah suatu ilmu pendidikan yang memiliki kajian yang
begitu luas. Titik fokusnya adalah memberikan peningkatan pada gerak fungsi, Lebih
utamanya penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak seseorang dan wilayah pendidikan
lainnya hubungan dari perkembangan tubuh fisik dan fikiran serta jiwanya.
Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya,
penjas bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat
untuk membuat anak sibuk. Tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui
penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang
berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk
mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan
fisik dan mentalnya.

1.2 TUJUAN
1. Menjelaskan maksud dan tujuan dari filsafat pendidikan jasmani
2. Menejelaskan teori-teori yang mempengaruhi filsafat pendidikan jasmani

4
1.3 MANFAAT
1. Untuk mengetahui maksud dan tujuan dari filsafat pendidikan jasmani
2. Untuk mengetahui teori-teori yang mempengaruhi filsafat pendidikan jasmani
3. Untuk mengetahui upaya peningkatan pendidikan jasmani

5
BAB II
PERTANYAAN

 Sesi pertama pertanyaan

1.Ridho Putra Arista


Pertanyaan: Apa perbedaan dari teori koherensi dan korespondensi dan
contohnya?
2.Reza Damanik
Pertanyaan: jelaskan tentang penalaran menggunakan premis dan berikan
contohnya?
3.Indra jati sidi sihite
Pertanyaan: Bagaimana berpikir impreatif dan berikan conohnya?
 Yang jawab pertanyaan

1.Andika maulana: Teori korespondensi memandang bahwa keberanian adalah


kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu dengan kenyataan itu sendiri.
Contohnya ibu kota republic Indonesia adalah Jakarta. Sedangkan teori
koherensi memandang bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara suatu
pernyataan dengan pernyataan peryataan lainnya yang sudah lebih dahulu
diketahui diterima dan diakui sebagai benar. Contohnya semua manusia akan
mati, si dedi adalah seseorang manusia, si dedi pasti akan mati.
2.Aminatul Zahro Munthe : sesuai dengan kenyataan atau pengetahuan yang
sudah dianggap benar. Contohnya semua para ahli manusia pemikir.
3.Dedi syukur Ndraha: impreatif bersifat memerintah atau memberikan
komando.

 Sesi kedua pertanyaan

1.ivan andre pranata manic


Pertanyaan: berikan contoh nilai nilai kebudayaan?

6
2.Hargunawan wardiman pasaribu
Pertanyaan: jelaskan sejarah,pengetahuan,dan metode ilmiah?
3.Khairul Azan tanjung
Pertanyaaan: maksud dari logika deduktif dan induktif dan berikan contohnya?

 yang jawab pertanyaan


1. andika maulana siregar : tradisi, norma norma,dan kebiasaan kebiasaan.
2. Aminatul zahro munthe: sejarah adalah yang berhubungan dengan
peristiwa masa lalu, serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian
informasi mengenai peristiwa. Pengetahuan adalah sebuah informasi yang
disadari oleh seseorang. Sedangkan metode ilmiah adalah langkah
langkah seseorang dalam menggunakan suatu perencanaan.
3. Dedi Syukur Ndraha:-

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pendidikan jasmani perlu ditingkatkan dan dimasyarakat sebagai cara pembinaan
kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap anggota masyarakat. Selanjutnya perlu ditingkatkan
kemampuan prasarana dan saran pendidikan jasamani, termasuk pendidik, pelatih dan
penggeraknya, dan digalakkan gerakan untuk memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat.
Pengajaran pendidikan jasmani yang efektif dalam kenyataan lebih dari sekedar
mengembangkan keterampilan olahraga. Pengajaran tersebut pada hakikatnya merupakan
proses sistematis yang diarahkan pada pengembangan pribadi anak seutuhnya. Model
metode-metode praktik dipusatkan pada guru dimana para siswa melakukan latihan fisik
berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru. Latihan-latihan tersebut hampir tidak pernah
dilakukan oleh anak sesuai dengan inisiatif sendiri.
 

Anda mungkin juga menyukai