Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KONSEP DASAR SISTEM PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Perencanaan Sistem Pendidikan Islam

Diampu Oleh: Muthia Umi Setyoningrum, M.Pd

Disusun Oleh:

Muhammad Rasid. 2111101195


Muhammad Thoriq Al-Ziyad Hasan. 2111101096
Nifsa Rahmadaini. 2111101084

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk dan isinya yang sederhana.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Muthia Umi


Setyoningrum, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Sistem
Pendidikan Islam yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu
dalam hal mengumpulkan materi-materi dalam pembuatan makalah ini.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum


kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman dan
dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna. Semoga makalah ini dapat
menjadi salah satu acuan, petunjuk ataupun pedoman bagi pembaca.

Samarinda, 7 September 2022

Tim penyusun

i
Dafatar Isi

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
Dafatar Isi...........................................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................1
Penbukaan...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................2
Pembahasan.........................................................................................................................2
A. Konsep Dasar Sistem Pembelajaran............................................................................2
B. Tujuan Pendekatan Sistem Pembelajaran....................................................................3
C. Fungsi Pendekatan Sistem Pembelajaran....................................................................5
D. Komponen Sistem Pembelajaran.................................................................................5
BAB III...............................................................................................................................9
Penutup................................................................................................................................9
Kesimpulan.........................................................................................................................9

ii
BAB I

Penbukaan

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan. Maka dari itu pendidikan sangatlah penting bagi setiap orang. Dengan
pendidikan seseorang bisa menentukan masa depan yang ingin dia capai. Maka dari
itu di perlukanlah suatu sistem pendidikan yang yang baik dan terstruktur.
Terdapat beberapa sekolah di Indonesia yang berjalan tanpa adanya sistem
yang baik. Semua komponen tidak terkoordinasi dengan baik. Sehingga
mengakibatkan banyak dari komponen itu tidak berjalan efektif dan efisien dalam
pembelajaran. Diperlukan pembelajaran berkualitas yang mampu meletakkan posisi
tenaga pendidik dengan tepat sehingga mampu memainkan perannya dengan tepat
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Salah satu tenaga pendidik adalah
sebagai motivator, dimana tenaga pendidik akan mendorong peserta didik untuk
belajar.
Sistem pendidikan harus sensitif terhadap perubahan kebutuhan dan harapan
lingkungan atau masyarakatnya dan terus menerus menyesuaikan dengan harapan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami tertarik untuk membahas tentang analisis
konsep dasar sistem pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Apa konsep dasar dari sistem pembelajaran?
2. Apakah tujuan dari pendekatan sistem pembelajaran?
3. Apakah fungsi dari pendekatan sistem pembelajaran?
4. Apa saja komponen dari sistem pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa/i mengetahui dan mampu memahami konsep dasar sistem


pembelajaran.
2. Mahasiswa/i mengetahui tujuan dari pendekatan sistem pembelajaran.
3. Mahasiswa/i mengetahui fungsi dari pendekatan sistem pembelajaran.
4. Mahasiswa/i mengetahui komponen dari sistem pembelajaran.

1
BAB II

Pembahasan

D. Konsep Dasar Sistem Pembelajaran

Pada dasarnya konsep pembelajaran mencakup usaha yang hakiki dalam


membentuk dan menyempurnakan kepribadian seorang manusia dengan berbagai
tuntutan dalam kehidupannya. Secara filosofis, belajar berarti mengingatkan kembali
pada manusia akan makna hidup yang bisa dilalui melalui proses meniru, memahami,
mengamati, marasakan, mempelajari, melakukan, dan meyakini akan segala sesuatu
kebenaran sehingga semuanya memberikan kemudahan dalam mencapai segala yang
dicita-citakan manusia. Belajar diperlukan oleh individu manusia akan tetapi belajar
juga harus dipahami sebagai sesuatu kegiatan dalam mencari dan membuktikan
kebenaran. Harapan para filosofis bahwa dengan belajar maka segala kebenaran
dialam semesta ini bisa dinikmati oleh manusia yang pada akhirnya akan menyadari
manusia bahwa alam semesta ini ada yang menciptakan. Dengan demikian filsafat
apapun yang telah menjadi hasil pikir manusia maka kaitannya dengan belajar ibarat
siklus bahwa dengan filsafat manusia bisa mempelajarai (belajar) tentang segala
sesuatu, dan sebaliknya dengan aktivitas belajar maka pemikiranpemikiran tentang
belajar terus berkembang dan banyak ditemukan sehingga membawa pada warna
inovasi ide dan pemikiran manusia sepanjang zaman.1
Pada dasarnya konsep pembelajaran mencakup usaha yang hakiki dalam
membentuk dan menyempurnakan kepribadian seorang manusia dengan berbagai
tuntutan dalam kehidupannya. Secara filosofis, belajar berarti mengingatkan manusia
akan makna hidup yang bisa dilalui melalui proses meniru, memahami, mengamati,
marasakan, mempelajari, melakukan, dan meyakini akan segala kebenaran sehingga
semua yang dicita-citakan manusia dapat dengan mudah untuk dicapai. Belajar
diperlukan bagi setiap manusia, akan tetapi belajar juga harus dipahami sebagai suatu
kegiatan dalam mencari dan membuktikan kebenaran. Para filusuf berharap bahwa
dengan belajar, semua kebenaran di alam semesta ini dapat diapresiasi oleh manusia,
yang pada akhirnya akan menyadari bahwa alam semesta ini ada yang menciptakan.
Oleh karena itu, filsafat apapun yang telah menjadi hasil pemikiran manusia, memiliki
keterkaitan dengan belajar, ibarat siklus bahwa dengan filsafat manusia bisa
1
Deni Darmawan, Dinn Wahyudin, Model Pembelajaran di Sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya,2018)

2
mempelajari (belajar) tentang segala sesuatu, dan sebaliknya dengan belajar maka
pemikiran tentang belajar terus berkembang dan banyak ditemukan, sehingga
mengarah pada ide-ide inovatif dan pemikiran manusia sepanjang zaman.
Trianto menyatakan bahwa: “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan
manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran dapat
diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan
pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari
seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan
sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan”.
Proses pembelajaran adalah upaya secara sistematis yang dilakukan guru
untuk mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun Prof.Surya mengatakan
bahwa pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku secara menyeluruh, sebagai hasil dari interaksi
individu itu dengan lingkungannya. Berdasarkan pada teori-teori pembelajaran
menurut para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu
proses dimana guru melakukan perubahan perilaku terhadap siswanya dan terhadap
lingkungan serta semua bahan pembelajaran yang digunakan sebagai alat
pembelajaran.2

E. Tujuan Pendekatan Sistem Pembelajaran

Setiap sistem pasti ada tujuan, tujuan tersebut pasti telah ditentukan terlebi
dahulu dan itu sudah pasti menjadi tolok ukur pemilihan komponen serta kegiatan
dalam proses kerja sistem tersebut. Tujuan sistem adalah pusat orientasi dalam suatu
sistem. Adapun tujuan pendekatan sistem pembelajaran, yaitu:
1. Arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas. Perumusan
tujuan merupakan salah satu kerakteristik pendekatan sistem. Penuntuan
komponen – komponen pembelajaran pada dasarnya yang diarahkanuntuk
mencapai tujuan. Demikian segala usaha baaik guru maupun siswa diarahkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2
Muhammad Yusuf, Amalia Syurgawi, Konsep Dasar Pembelajaran (Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi
Islam, 2020)

3
2. Menuntun guru pada kegiatan yang simetris. Berpikir secara sistem ialah berpikir
runtut, sehingga melalui lamgkah – langkah yang jelas dan pasti mendapatkan
hasil yang maksimal.
3. Dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan
sumber daya yang tersedia. Yaitu dengan cara berpikir sistematis agar tujuan
yang ditetapkan bisa dicapai oleh siswa. Maka dari itu setiap guru harus sangat
berusaha memanfaatkan seluruh potensi yang relevan atau yang tersedia.
4. Dapat memberikan umpan balik. Dengan proses umpan balik ini pendekatan
sistem bisa diketahui apakah tujuan tersebut telah berhasil dicapai atau belum.
Jika belum berhasil bisa diketahui komponen apa yang perlu diperbaiki dan kadar
perbaikannya.3
Secara persfekftif teologis tujuan pendidikan ialah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta, serta pengalaman peserta
didik. Semua kegiatan peserta didik yang tidak relevan dengan tujuan harus sangat di
hindari , karena tujuan pendidikan itu bersifat normative. Maka dari itu peserta didik
dan tenaga peserta didik harus memahaminya, jika ketidak fahaman peserta didik dan
tenaga peserta didik terhadap tujuan pendidikan akan mengakibatkan kesalahan
dalam berproses penyelenggaraan pendidikan. Sementara tujuan pendidikan menurut
pandangan definisi alternative (kaum Humanis Realistik dan Realisme Kritis) ialah
membantu setiap orang untuk mencapai perkembangan yang optimal dalam
kemampuan intelektual yang menguasai pengetahuan, kemampuan afktif yang
memiliki kepribadian mandiri, dan kemampuan berunjuk kerja produktif.4
Berdasarkan penjabaran diatas bahwa proses belajar mengajar tidak bisa lepas
dari berbagai komponen yang ada didalamnya, yaitu tujuan pengajaran, bahan
pengajaran, metode dan alat, kegiatan mengajar pendidik dan penilaian. Dengan
demikian keberhasilan dalam proses pembelajaran sabagian besar ditentukan oleh
efektifitas dan efesiensi dalam proses pembelajarannya.5

F. Fungsi Pendekatan Sistem Pembelajaran


3
Ahmad Munawwir, Pendekatan Sistem Pembelajaran Bahasa Arab (Makassar: Shaut Al-‘Arabiyah 2019)
4
Noor Tajuddin, Rumusan Tujuan Pendidikan Nasional Pasal 3 Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional
No 20 Tahun 2003
5
Anggraeni Novita Eka, Strategi Pembelajaran Dengan Model Pendekatan Pada Peserta Didik Agar Tercapainya
Tujuan Pendidikan Di Era Globalisasi

4
Rahmawati (2011:74) menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran adalah
langkah atau cara yang akan ditempuh dan digunakan oleh pengajar untuk
diaplikasikan kepada siswanya, sesuai dengan tujuan tertentu. Maka dapat diartikan
pula bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik paling awal proses ajar, yang
mencakup rencana dan konsep yang akan ditempuh.
Pendekatan pembelajaran memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut.
1. Merupakan pedoman dalam penyusunan metode pengajaran yang akan
digunakan.
2. Sebagai garis rujukan pelaksanaan proses belajar mengajar.
3. Sebagai tolak ukur penilaian proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
4. Sebagai aspek pendiagnosis masalah pembelajaran yang timbul.
5. Merupakan titik untuk melakukan penelitian dan pengembangan proses
pembelajaran.
Fungsi pendekatan dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai acuan
pengorganisasian bahan ajar yang akan dipelajari peserta didik selama proses
pembelajaran. Sedangkan dalam proses pembelajaran guru menunjukkan bagaimana
cara memfasilitasi peserta didik dalam mewujudkan ketercapaian kompetensi yang di
harapkan peserta didik. Untuk mengelola kegiatan pembelajaran peserta didik secara
tepat guna dan berhasil ialah diperlukannya suatu pendekatan yang dalam
pelaksanaannya menggunakan strategi dan metode pembelajaran tersebut.6

G. Komponen Sistem Pembelajaran

Dalam menyukseskan proses pendidikan demi membuatkan potensi manusia,


dibutuhkan penyusunan baku proses pendidikan, yang bisa dijadikan panduan sang
setiap pengajar pada pengelolaan proses pembelajaran dan memilih komponen-
komponen yang bisa menghipnotis proses pendidikan. Salah satu pendekatan yang
bisa dipakai buat memilih kualitas proses pendidikan merupakan pendekatan sistem.
Pendekatan sistem ini mencakup adanya tujuan, adanya komponen sistem, dan adanya
fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem. Pembelajaran
sebagai suatu sistem yang komponen-komponennya terdiri sebagai berikut:

1. Tujuan Pembelajaran
6
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2009), h. 125

5
Tujuan pembelajaran adalah suatu target yang ingin dicapai melalui kegiatan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini merupakan tujuan antara dalam upaya
mencapai tujuan pada tingkat yang lebih tinggi, yaitu tujuan pendidikan dan
tujuan pembangunan nasional. Berawal dari tujuan pembelajaran (umum dan
khusus), tujuan-tujuan itu memiliki tingkatan, kumulatif, dan sinergis untuk
mencapai tujuan yang tingkatannya lebih tinggi, yaitu membangun manusia
(peserta didik) yang sesuai dengan apa yang dia cita-citakan.

2. Guru
Guru adalah salah satu pembentuk utama warga negara masa depan. Peran guru
tidak hanya sebatas peran seorang pemberi ilmu (pengajar) tetapi juga sebagai
fasilitator, pengembang dan pengelola kegiatan pembelajaran untuk
memperlancar kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

3. Peserta didik/Siswa
Siswa atau peserta didik adalah seseorang yang mengikuti suatu program
pendidikan di suatu sekolah atau lembaga pendidikan lain, di bawah bimbingan
seorang atau lebih guru. Mereka memiliki latar belakang, minat, kebutuhan, dan
kemampuan yang berbeda-beda.

4. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan sarana yang dapat dilaksanakan untuk
membantu proses belajar mengajar berjalan dengan baik, metode tersebut antara
lain:
a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode mengajar dengan cara menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada siswa tertentu, yang biasanya
diikuti siswa secara pasif.
b. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode yang digunakan guru baik bertanya
kepada siswa dan siswa menjawab atau sebaliknya, siswa bertanya kepada
guru dan guru menjawab pertanyaan siswa.
c. Metode Diskusi

6
Metode diskusi dapat dipahami sebagai taktik “distribusi” bahan ajar yang
melibatkan siswa berdiskusi dan mencari solusi alternatif untuk topik diskusi
yang bermasalah.
d. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan memperagakan unsur,
fakta, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun dengan menggunakan bahan pelajaran yang relevan, topik atau
materi yang disajikan.
e. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode atau prosedur di mana seorang guru dan
siswa bekerja sama dalam latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh
atau efek dari suatu tindakan.

5. Materi
Materi juga merupakan salah satu faktor penentu keterlibatan siswa. Adapun
karakteristik dari materi yang bagus menurut Hutchinson dan Waters adalah:
a. Adanya teks yang menarik.
b. Adanya kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan serta meliputi
kemampuan berpikir siswa.
c. Memberi kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan
ketrampilan yang sudah mereka miliki.
d. Materi yang dikuasai baik oleh siswa maupun guru.
Dalam kegiatan pembelajaran, materi perlu dirancang sedemikian rupa untuk
mencapai tujuan dengan memperhatikan komponen lain, terutama komponen
yang berpusat pada siswa. Pemilihan materi harus benar-benar mampu
memberikan keterampilan untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

6. Alat Pembelajaran (Media)


Media adalah perantara, sarana atau transmisi pesan dari pengirim ke penerima
pesan. Media pembelajaran adalah perangkat lunak (software) atau perangkat
keras (hardware) yang digunakan sebagai alat bantu belajar atau alat bantu
belajar.

7. Evaluasi

7
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Wand
dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau proses penentuan suatu nilai. Ada
pendapat lain bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-
luasnya, sedalam-dalamnya tentang kemampuan siswa, guna mengetahui sebab
akibat dan hasil belajar siswa dalam rangka mendorong dan mengembangkan
keterampilan belajar.7

7
Tina Rosyana, Komponen Pembelajaran (IKIP Siliwangi, 2021)

8
BAB III

Penutup

Kesimpulan

Pembelajaran adalah interaksi yang terjadi antara siswa dengan lingkungan


belajarnya, baik itu pendidik, teman sebaya, tutor, media pembelajaran, dan sumber-
sumber belajar lainnya. Sedangkan karakteristik lain dari pembelajaran ini berkaitan
dengan komponen pembelajaran itu sendiri. Dalam proses pembelajaran akan ada
komponen-komponen berikut: tujuan pembelajaran, guru, peserta didik, metode
pembelajaran, materi, alat pembelajaran dan evaluasi. Semua komponen tersebut
saling bergantung atau berhubungan untuk mewujudkan proses pembelajaran yang
efisien dan efektif. Komponen-komponen pembelajaran tersebut bertindak sebagai
suatu sistem yang utuh dan saling mendukung satu sama lain.

9
Daftar Pustaka

Achank, H. B., Wekke, I. S., Machmud, M., & Sainuddin, I. H. (2021). Potensi Konflik
Berpengaru Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Kota Gorontalo.Jurnal
Noken: Ilmu-Ilmu Sosial,6(2), 145-158
Darmawan, Deni; Wahyudin, Dinn;. (2018). Model Pembelajaran di Sekolah. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Festiawan, R. (2020). Belajar dan pendekatan pembelajaran. 1-17.
Hakim, A. (2021). Pendekatan Sistem Pembelajaran Bahasa Arab. Shaut Al-‘Arabiyah,
Vol. 9 No. 2.
Hapudin, M. S. (2021). Teori Belajar dan Pembelajaran Menciptakan Pembelajaran yang
Kreatif dan Efektif. Teori Belajar dan Pembelajaran, 258.
Harahap, S. K. (2022). Konsep Dasar Pembelajaran. Journal of Islamic Education El
Madani, 1(1).
Henukh, A., Simbolon, M., & Budiman, N. (2019). Deskripsi Sistem Pembelajaran
Fisika Melalui Pendekatan Kontekstual. Musamus Journal of Science Education,
2(1), 22-30.

Hidayat , T., & Asyafah, A. (2019). Konsep Dasar Evaluasi dan Implikasinya dalam
Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Al-Tadzkiyyah:
Jurnal Pendidikan Islam, 159-181.
Masgumelar , N. K., & Mustafa, P. S. (2021). Teori Belajar Konstruktivisme dan
Implikasinya dalam Pendidikan. GHAITSA: Islamic Education Journal, 49-57.
Munawwir, A. (2019). Pendekatan Sistem Pembelajaran Bahasa Arab. Shaut al
Arabiyyah, 193.
Noor, T. (n.d.). Rumusan Tujuan Pendidikan Nasional Pasal 3 Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003. Universitas Singaperbangsa Karawang.
Saajidah, Luthfiyyah. (2018). Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Pengelolaan Kurikulum.
Jurnal Islamic Education Manajemen.
Yusuf, M., & Syurgawi , A. (2020). Konsep Dasar Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan
Studi Islam, Vol 1 No 1.

10

Anda mungkin juga menyukai