Oleh:
Hasa Hesta Wahid (2213053042)
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karna atas berkat izin dan
kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Take Home Pendidikan Jasmani,
olahraga dan kesehatan SD dan Olah Gizi ini tepat pada waktunya.
Kumpulan take home ini disusun dengan semaksimal mungkin, dan dalam
proses pengerjaannya penulis mendapat banyak bantuan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
terkait yang telah membantu penyelesaian kumpulan take home ini. Terlepas dari
itu semua penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karenanya penulis memohon
kritik dan saran dari pembaca agar dapat memperbaiki kumpulan take home ini.
Akhir kata, harapan penulis semoga kumpulan take home ini dapatbermanfaat
bagi para pembaca. Meskipun makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
BAB II PEMBAHASAN TAKE HOME 1
2
melakukan aktivitas olahraga untuk tujuan hobi atau untuk mengurangi stres
akibat rutinitas dan beban pekerjaan sehari- hari.
B. Hakikat Olahraga sebagai Perluasan “Bermain”
Konsep olahraga menurut Loy, dalam Chu (1982), bermain (play)
mempunyai sifat esensial sebagai aktivitas untuk hiburan, dan tidak untuk
dipertandingkan. Bermain merupakan unsur yang selalu ada dalam olahraga
dan pendidikan jasmani. Olahraga adalah suatu permainan yang
diorganisasikan. Pengorganisasian bermain ini juga kemudian diadopsi
dalam pendidikan jasmani. Sifat olahraga yang paling penting adalah
kompetisi, bentuk kompetisi yang sopan dan memiliki peraturan. Baik
peraturan tertulis maupun peratutan tak tertulis, selalu diterapkan dan harus
dipatuhi dalam olahraga. Peraturan ini tidak dapat diubah selama kompetisi
berlangsung. Olahraga tanpa kompetisi hanya merupakan aktivitas bermain
atau rekreasi.
C. Esensi “Play” dan “Game” dalam Olahraga
Bermain (Play) merupakan suatu perbuatan atau kegiatan sukarela,
yang dilakukan dalam batas- batas ruang dan waktu tertentu yang sudah
ditetapkan, menurut aturan yang telah diterima secara sukarela, tapi
mengikat sepenuhnya, dengan tujuan dalam dirinya, disertai oleh perasaan
tegang dan gembira, dan kesadaran “lain daripada kehidupan sehari-
hari”(Johan Huizinga). Bermain memiliki karakteristik diantaranya,
BEBAS: pemain tidak dapat dipaksa untuk berpartisipasi tanpa permainan
tersebut secara tiba-tiba merubah sifatnya. TERPISAH: dibatasi oleh waktu
dan ruang yang sudah dipastikan sebelumnya. PERATURAN: merujuk
pada aturan main yang telah disepakati sebelumnya.
Sedangkan dalam permainan (Games) Kebebasan: lebih sedikit lengkap dari
bermain. Keterbatasan: permainan cenderung menetap pada batas khusus
dari ruang dan waktu. Hasil: menang dan kalah. Investasi: tingkat emosi atau
Investasi Ego. Perubahan dan strategi.
Selanjutnya olahraga (sport) adalah suatu bentuk yang khusus dari
perilaku gerak insani (human movement). Yang tujuan & capaiannya,
3
waktu, lokasinya dicirikan oleh perbedaan yang luas; hal ini membuktikan
relevansi sosial dari fenomena yang disebut olahraga. Dilaksanakan
bersama kecenderungan yang membawanya ke dalam hubungan yang dekat
dengan ideologi, profesi,organisasi, pendidikan, dan Ilmu.
D. Piramida Pembinaan dan Unsur-Unsur Pendukung Prestasi Olahraga
Pembinaan Olahraga
Untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya, maka usaha pembinaan
harus dilakukan dengan menyusun strategi dan perencanaan yang rasional
sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas serta mempunyai program yang
jelas. Hal ini penting agar program pembinaan dapat mencapai sasaran yang
tepat yaitu prestasi yang tinggi, seperti apa yang diinginkan. Pembinaan
merupakan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan berdaya guna dan
berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), Menurut Undang-undang no 3 tahun 2005 olahraga
adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta
mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Pengertian mendasar
atas olahraga yaitu, kegiatan secara sistematis, potensi jasmni, potensi
rohani dan potensi sosial yang termotivasi lebih maju, yang terjaga secara
baik serta meningkat baik kuantitas maupun kualitas (Soekardi, 2009:1).
Kemudian dapat disimpulkan bahwa olahraga merupakan aktivitas jasmani
yang berbentuk permainan, perlombaan, atau pertandingan yang dilakukan
berdasarkan aturan yang telah ditetapkan sehingga menimbulkan
kesenangan bagi yang melakukannya dan bertujuan untuk mencapai
prestasi atau kesenangan serta rekreasi.
4
tergantung kondisi masing-masing cabang olahraga yang bersangkutan.
Dalam Proyek Garuda Emas 2000:11 tentang pola pembinaan olahraga,
secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap Pembibitan Pemanduan bakat
Tahap latihan persiapan ini lamanya kurang lebih tiga sampai dengan
empat tahun. Tahap latihan persiapan ini merupakan tahapan dasar yang
menyeluruh multilateral kepada anak dalam aspek fisik, mental dan sosial.
Pada tahap dasar ini anak sejak usia dini yang berprestasi diarahkan
dijuruskan ke tahap spesialisasi, akan tetapi latihannya harus membentuk
kerangkat tubuh yang kuat dan benar, khususnya dalam perkembangan
biomotorik guna menunjang peningkatan prestasi di tahapan latihan
berikutnya. Oleh karena itu, latihan perlu dilaksanakan dengan cermat dan
tepat. Sedangkan prinsip-prinsip pemanduan bakat telaah dikembangkan
oleh beberapa pakar pemandu bakat dan dirangkum oleh Reigner, Salmela
dan Russel 1993, adalah sebagai berikut:
1. Pemanduan bakat olahraga harus dilihat sebagai sebuah proses,
dalam konteks pengembangan bakat secara luas.
2. Pemanduan bakat olahraga merupakan prediksi jangka panjang,
terhadap prestasi olahraga seorang anak.
3. Pemanduan bakat harus mempertimbangkan tuntutan spesifik
cabangolahraga.
4. Pemanduan bakat olahraga berdasarkan pendekatan berbagai
disiplin ilmu, disebabkan penampilan olahraga dipengaruhi oleh
banyak aspek.
5. Pemanduan bakat harus olahraga harus dapat menentukan aspek
penentu prestasi olahraga, yang dipengaruhi oleh hereditas/bawaan.
6. Pemanduan bakat olahraga harus mempertimbangkan aspek
dinamis, penampilan olahraga, karena adanya faktor usia,
pertumbuhan, latihan.
Tujuan pembibitan adalah untuk menyediakan calon atlet berbakat dalam
berbagai cabang olahraga prestasi, sehingga dapat dilanjutkan dengan
5
pembinaan yang lebih intensif, dengan sistem yang lebih inovatif, dan
mampu memanfatkan hasil alamiah serta perangkat teknologi modern.
b. Spesialisasi cabang olahraga
Tahap latihan ini adalah untuk merealisasikan terwujudnya profil atlet
seperti yang diharapkan, sesuai cabang olahraganya masing-masing.
Kemampuan fisik, dan teknik telah dibentuk, demikian pula keterampilan
taktik sehingga dapat digunakan sebagai titik tolak pengembangan, serta
peningkatan prestasi selanjutnya. Pada tahap ini, atlet dispesialisaikan pada
satu cabang olahraga yang paling cocoksesuai baginya.
c. Tahap latihan pemantapan
Profil yang telah didaptkan pada tahap pembentukan lebih ditingkatkan
pembinaannya, serta disempurnakan sampai batas optimal. Tahap
pemantapan ini merupakan usaha pengembangan atlet semaksimal mungkin
sehingga telah dapat mendekati atau bahkan mencapai puncak prestasi.
Sasaran tahapan-tahapan pembinaan adalah agar atlet dapat mencapai
prestasi puncak, yang pada umumnya disebut Golden Age usia emas.
Tahapan ini didukung oleh program latihan yang baik, dimana
perkembangannya dievaluasi secara periodik, terus-menerus, dan
berkesinambungan. Dengan puncak prestasi atlet, dimana pada umumnya
berkisar sekitar umur 20 tahun, dengan lama tahap pmbinaan 8 sampai
dengan 10 tahun, maka seseorang harus sudah mulai dibina dan dilatih
padausia 3 sampai dengan 5 tahun.
Gerakan pembinaan dalam olahraga harus disesuaikan dengan
pertumbuhan & perkembangan anak. Pembinaan olahraga dapat dilakukan
melalui: a. Jalur pendidikan SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. b Jalur
pemerintah pemerintah kelurahan, kecamatan, kabupaten dan provinsi. c
Jalur swasta klub-klub olahraga, perusahaan dsb. Untuk memberikan
rangsangan dan motivasi perlu diselenggarakan pertandingan dan kejuaraan.
Melalui kejuaraan yang teratur dan berkesinambungan akanmembawa atlet
untuk berprestasi lebih tinggi.
6
2.2 HAKIKAT PENJAS
E. Pengertian, Tujuan dan Pentingnya Jasmani di SD
Pendidikan jasmani adalah salah mata pelajaran di sekolah yang
merupakan media pendorong perkembangan keterampilan motorik,
kemampuan fisik, pengetahuan, sikap sportifitas, pembiasaan pola hidup
sehat dan pembentukan karakter (mental, emosional, spiritual, sosial) dalam
rangka mencapai tujuan sistem pendidikan Nasional. Menurut Winarno,
pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan
secara keseluruhan yang menggunakan aktivitas jasmani sebagai media/alat
mencapai tujuan untuk mengembangkan individu secara organis,
neuromusculer, intelektual, dan emosional. Sedangkan menurut Rosdiani,
pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
jasmani yang direncanakan sistematis untuk mengembangkan &
meningkatkan individu secara organik, neumuskuler, perseptual, kognitif,
dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Kemudian
menurut Mulyanto, pendidikan jasmani adalah proses belajar untuk
bergerak, dan belajar melalui gerak. Ciri pendidikan jasmani adalah belajar
melalui pengalaman gerak untuk mencapai tujuan pengajaran melalui
pelaksanaan, aktivitas jasmani, bermain dan olahraga.
7
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis lebih
baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai- nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta
memiliki sikap yang positif.
Menurut Suherman (2009:7), tujuan pendidikan jasmani secara umum
deklasifikasi menjadi empat tujuan perkembangan, yaitu:
1. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan
fisik dariberbagai organ tubuh seseorang (physical fitnes).
2. Perkembangan gerak. Berhubungan dengan kemampuan melakukan
gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna(skill full).
3. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
berfikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang
pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya.
4. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau
masyarakat
8
pendidikan. yaitumenjadikan murid atau peserta didik menjadi bugar
senang dan gembira. namun yang menjadi persoalan adalah Guru dan
RPP yang dibuat, dalampendidikan Jasmani setiap murid atau peserta
didik diajarkan mengenai kejujuran, kerjasma, tanggung Jawab,
toleransi, keindahan, dll.
Menurut KTSP (Depdiknas, 2006), manfaat pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak
Pendidikan jasmani merupakan dunia anak-anak dan sesuai dengan
kebutuhan anak-anak. Di dalamnya anak-anak dapat belajar sambil
bergembira melalui penyaluran hasratnya untuk bergerak. Semakin
terpenuhi kebutuhan akan gerak dalam masa-masa pertumbuhannya, makin
besar bagi kualitas pertumbuhan itu sendiri.
2. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya
Pendidikan Jasmani adalah waktu untuk berbuat. Anak-anak akan lebih
memilih untuk berbuat sesuatu dari pada hanya harus melihat atau
mendengarkan orang lain ketika mereka sedang belajar. Dengan bermain
dan bergerak anak benar-benar belajar tentang potensinya dan dalam
kegiatan ini anak-anak mencoba mengenali lingkungan sekitarnya.
3. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
Peranan Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar cukup unik, karena turut
mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk
menguasai berbagai keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari.
4. Menyalurkan energi yang berlebihan
Anak adalah makhluk yang sedang berada dalam masa kelebihan energi.
Kelebihan energi ini sangatlah perlu disalurkan agar tidak mengganggu
keseimbangan perilaku dan mental anak. Segera setelah kelebihan energi
tersalurkan, anak akan memperoleh kembali keseimbangan dirinya, karena
setelah istirahat, anak akan kembali memperbaharui dan memulihkan
energinya secara optimal.
5. Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun
emosional
9
Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalah perkembangan
yang lengkap, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Tidak
salah jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana
yang paling tepat untuk membentuk manusia seutuhnya.
10
mengembangkan kemampuan pertimbangan & keputusan dalam kelompok,
berkomunikasi yang baik, mengembangkan kemampuan bertukar pikiran,
evaluasi ide dalam kelompok, serta mengembangkan kepribadian sikap.
6. Aspek emosional dapat mengembangkan respon terhadap aktivitas jasmani,
mengembangkan reaksi yang positif, melepaskan ketegangan, serta dapat
memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreatifitas.
11
Berikut jenis-jenis latihan kebugaran jasmani untuk melatih daya otot:
a. Vertical jump yaitu gerakan meloncat ke atas dan dapat melatih
dayaotot tungkai kaki.
b. Front jump yaitu gerakan meloncat ke depan dan dapat melatih
dayaotot tungkai kaki.
c. jump yaitu gerakan melompat ke samping dan dapat melatih dayaotot
tungkai.
4. Kecepatan (Speed) adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan
gerakan secara terus-menerus dalam gerakan yang sama dengan waktu yang
singkat. Kamu bisa melatih kecepatan dengan melakukan olahragalari
pendek yang mempunyai jarak 100 sampai 200 m.
5. Koordinasi (Coordination) adalah kemampuan tubuh seseorang untuk
melakukan berbagai macam gerakan yang berbeda-beda dan
menggerakkanbagian-bagian tubuh dengan beraturan. Kamu bisa mencoba
olahraga koordinasi ini dengan cara memantulkan bola ke tembok.
Lemparlah pertama menggunakan tangan tangan dan menangkapnya
menggunakan tangan kiri dan sebaliknya. Lakukan, gerakan ini secara
berulang kali.
6. Keseimbangan (Balance) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan
gerakan yang bisa menyeimbangkan tubuh. Kamu bisa melakukan
olahragasenam untuk meningkatkan keseimbangan.
7. Ketepatan (Accuracy) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
gerakan-gerakan yang bebas pada tubuh untuk mengenai suatu sasaran.
Kamu bisa melakukan olahraga berikut ini untuk untuk melatih ketepatan:
Panahan, Bowling, Sepak bola, Basket, Kasti, Hockey.
8. Reaksi (Reaction) adalah kemampuan seseorang untuk segera mereaksi atau
menanggapi rangsangan yang ditangkap oleh indra tubuh. Kamu bisa
melakukan olahraga seperti bola voli, sepak bola, dan tenis meja.
9. Daya lentur (Flexibility) adalah kemampuan tubuh seseorang untuk
melakukan penyesuaian dengan cara melenturkan tubuh dan terhindar dari
cedera. Latihan ini selain bisa membaut tubuh lebih bugar, juga bisa
mengurangi risiko terkena cedera ketika sedang beraktivitas. Kamu bisa
12
melatih daya lentur dengan melakukan olahraga senam, yoga, dan renang.
10. Kelincahan (Agility) adalah kemampuan tubuh seseorang untuk mengubah
posisi dengan cepat. Kamu bisa melatih kelincahan dengan melakukan
olahraga tenis, bulutangkis, dan sepak takraw.
13
Kekuatan adalah kemampuan otot-otot di tubuh dalam melakukankontraksi
saat melawan beban yang dipikul tubuh. Unsur ini juga disebut sebagai
muscle strength. Kekuatan otot juga berhubungan dengan daya tahan otot
atau muscle endurance. Ketahanan otot adalah kemampuan otot untuk
bertahan melakukan kontraksi ringan terus-menerus. Muscle strength
dibutuhkan untuk mengangkat beban berat secara maksimal dalam satu
kalikegiatan. Sementara itu, muscle endurance diperlukan saat tubuh harus
melakukan aktivitas fisik dalam jangka panjang, seperti bersepeda jarak
jauh. Contoh latihan kebugaran jasmani untuk melatih kekuatan adalah
angkat beban. Anda juga bisa melakukan bodyweight training, seperti
gerakan plank.
2. Komposisi tubuh (body composition)
Komposisi tubuh adalah rasio perbandingan antara massa lemak tubuh dan
area tubuh tanpa lemak. Massa lemak terdapat di bawah kulit, sekitar
jantung, paru, usus, dan sekeliling otot. Sementara, area tubuh tanpa lemak
adalah tulang, otot dan cairan tubuh. Semakin tinggi massa lemak, semakin
tinggu pula risiko Anda terkena penyakit, seperti diabetes tipe 2 atau
penyakit jantung. Itu sebabnya, untuk menjaga kebugaran jasmani, Anda
perlu menjaga komposisi tubuh tetap seimbang. Caranya adalah dengan
menjalani pola hidup sehat, dengan olahraga teratur dan
mengonsumsimakanan bergizi.
3. Kelentukan (flexibility)
Kelentukan adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerakan secara
maksimal. Untuk bisa melakukan gerakan secara fleksibel, ada beberapahal
yang memengaruhi, seperti usia, struktur sendi, kualitas otot, dan ligamen.
Kelentukan sangat penting untuk dilatih, karena ini berhubungan langsung
dengan unsur kebugaran jasmani yang lain seperti keseimbangan,
koordinasi, dan kelincahan. Dengan tubuh yang lentur atau fleksibel, risiko
terkena cedera bisa berkurang. Anda juga akan lebih mudah melakukan
pergerakan sehari-hari. Contoh latihan kelentukan yang bisa
dilakukan,antara lain yoga, tai chi, barre, dan pilates.
4. Kecepatan (speed)
14
Unsur kebugaran jasmani selanjutnya adalah kecepatan. Kecepatan
merupakan kemampuan tubuh berpindah dari satu tempat ke tempat lain
dalam waktu sesingkat-singkatnya. Untuk melatih kecepatan, Anda bisa
rutin berlari dengan jarak dan frekuensi yang disesuaikan. Misalnya, di
minggu pertama Anda rutin berlari sprint 5 kali dalam jarak 10 meter pada
satu kali sesi. Di minggu selanjutnya, jarak ditingkatkan menjadi 20 meter,
tapi frekuensi dikurangi menjadi 3 kali.
5. Kelincahan (agility)
Kelincahan juga penting untuk dimiliki. Dengan kelincahan yang baik, kita
akan bisa melakukan aktivitas harian dengan lebih aman dan terhindari
dari risiko cedera. Kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk mengubah
arah atau posisi dengan cepat. Untuk melatihnya, Anda bisa melakukan
gerakan kebugaran jasmani berupa lari zig-zag ataupun latihan posisi
jongkok lalu berdiri (squat thrust).
6. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan atau balance yang baik membuat tubuh tanpa jatuh atau
goyang saat berdiri maupun melakukan gerakan fisik yang lain. Memiliki
keseimbangan yang baik membuat risiko jatuh dan cedera berkurang.
Contoh latihan kebugaran jasmani untuk memperbaiki keseimbangan yang
bisa dilakukan antara lain berdiri dengan satu kaki atau tai chi.
7. Koordinasi (coordination)
Koordinasi merupakan unsur kebugaran jasmani yang dapat dimaknai
dengan kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan atau kerja dengan
tepat dan efisien. Orang yang punya koordinasi baik, anggota tubuhnya
bisasaling bekerja sama tanpa kesulitan. Ia juga tidak memiliki hambatan
untukberkonsentrasi saat harus menggerakkan anggota tubuhnyabergantian.
Untuk melatih unsur ini, gerakan kebugaran jasmani yang dilakukan
sebenarnya sederhana. Anda dapat melatih koordinasi dengan
melemparkanbola dengan tangan kiri lalu mencoba menangkapnya dengan
tangan kanan.
15
1. Contoh latihan kebugaran jasmani untuk melatih kekuatan adalah angkat
beban. Anda bisa melakukan bodyweight training, seperti gerakan
plank.
2. Untuk melatih daya tahan, Anda bisa melakukan latihan kebugaran
jasmanijenis aerobik atau kardio. Jalan kaki, lari, berenang, bersepeda,
atau berdansa adalah beberapa contoh latihan kardio.
3. Contoh latihan kelentukan yang bisa dilakukan, yoga, tai chi, barre,
pilates.
4. Untuk menjaga komposisi tubuh tetap seimbang, caranya dengan
menjalani pola hidup sehat, dengan olahraga teratur, mengonsumsi
makanan bergizi.
5. Untuk melatih kecepatan, bisa rutin berlari dengan jarak dan frekuensi
yang disesuaikan. Misalnya, di minggu pertama Anda rutin berlari sprint
5 kali dalam jarak 10 meter pada satu kali sesi. Di minggu selanjutnya,
jarak ditingkatkan menjadi 20 meter, tapi frekuensi dikurangi menjadi 3
kali.
6. Untuk melatih kelincahan, dilakukan gerakan kebugaran jasmani berupa
lari zig-zag ataupun latihan posisi jongkok lalu berdiri (squat thrust).
7. latihan koordinasi dapat dilakukan dengan melemparkan bola dengan
tangan kiri lalu mencoba menangkapnya dengan tangan kanan.
8. Contoh latihan kebugaran jasmani untuk memperbaiki keseimbangan
yang bisa dilakukan antara lain berdiri dengan satu kaki atau tai chi.
9. Contoh latihan daya ledak yang bisa dilakukan adalah lompat
jongkok,lompat box atau kotak, serta latihan beban.
10. Contoh kecepatan reaksi adalah saat seorang kiper di permainan sepak
bolamemiliki refleks melompat untuk menangkap bola yang ditendang
pemain.
16
menguasai enam teknik dasar, mulai dari menendang hingga merebut bola
dari lawan.
1. Teknik Menendang Bola
Ini adalah teknik paling dasar yang harus bisa dilakukan semua
pemain.Ada tiga macam tendangan yang bisa dipelajari:
a) Menendang dengan kaki bagian luar,
b) Menendang dengan kaki bagian dalam, dan
c) Menendang bola dengan punggung kaki.
2. Teknik Menggiring Bola
Menggiring berarti mengontrol gerakan bola di atas lapangan menuju
gawang lawan. Saat menggiring, pemain melakukan tendangan ke arah
tertentu sambil tetap menguasai bola.
Setidaknya ada dua macam tipe menggiring bola dalam permainan ini.
a. Speed dribbling : Pemain menendang bola agak kuat sehingga
menggelinding jauh, kemudian berlari dengan cepat untuk mengejarnya.
Selain itu pemain tidak sedang dalam posisi terdesak alias bebas dari
himpitan tim lawan.
b. dribbling : Penggiringan bola ini dilakukan ketika pemain terdesak atau
dikerumuni oleh tim lawan. Penggiringan harus dilakukan dalam jarak
pendek sehingga pihak lawan kesulitan merebut bola.
3. Menyundul Bola
Teknik menyundul atau heading dilakukan dengan menggunakan kepala
atau dahi ketika bola sedang melayang. Tujuan dari teknik ini adalah
mengoper atau mengarahkan bola ke titik tertentu yang diinginkan oleh si
pemain. Teknik ini juga bisa dilakukan untuk mencetak gol.
4. Menghentikan Bola
Teknik menghentikan bola atau stopping biasanya dilakukan untuk
mematahkan gerakan bola. Setelah bola berhenti, pemain bisa dengan
leluasa menggiringnya lagi ke arah yang diinginkan. Teknik menghentikan
bola ini bisa dilakukan dengan beberapa cara:
a) Menggunakan kaki bagian dalam,
b) Menggunakan kaki bagian luar,
17
c) Menggunakan punggung kaki,
d) Menggunakan telapak kaki,
e) Menggunakan paha kaki,
f) Menggunakan perut, dan
g) Menggunakan dada.
5. Mengoper Bola
Mengoper disebut juga dengan passing, yaitu memberikan umpan bola
kepada rekan satu timnya. Mengoper juga memanfaatkan teknik dasar
menendang, bisa dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, atau
punggungnya.
6. Merebut Bola
Teknik ini membutuhkan kejelian para pesepak bola. Seorang pemain
harusbisa membaca gerakan lawan sekaligus memperkirakan kapan waktu
yang tepat untuk merebut bola. Setidaknya ada dua macam teknik yang bisa
dipelajari.
a. Intercept adalah teknik merebut bola yang sedang digiring oleh tim lawan.
Teknik yang paling mudah adalah pemain langsung merebut bola yang
sedang bergulir ketika lawannya melakukan umpan jarak jauh (long pass).
b. Menyapu bola (sliding tackle) adalah teknik merebut bola dengan cara
menjatuhkan tubuh ke lapangan dan meluncur dengan kaki mengarahke
bola yang sedang digiring tim lawan. Tujuannya agar bola dapat
tertendang dan keluar dari kontrol pemain lawan. Akan tetapi, teknik ini
cukup rawan dan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak dianggap
sebagai pelanggaran. Pelanggaran dalam hal ini bisa meliputi menyapu
bola dari belakang, memakai teknik menggunting, atau mengangkat kaki
saat tackle.
7. Menangkap Bola Dengan Tangan (*Khusus Kiper)
Teknik yang satu ini harus dikuasai oleh kiper atau penjaga gawang. Kiper
merupakan pertahanan terakhir sebuah tim harus mampu membaca gerakan
bola dan lawan yang mendekati gawang. Kiper dituntut harusselalu cepat
dan cekatan. Teknik menangkap ini sangat mengandalkan refleks agar
kiperbisa langsung bergerak ke arah bola saat ditembakkan ke
18
gawang.
19
melengkung. Teknik ini berguna untuk mengoper jarak jauh, terutamaketika
Anda sedang terdesak dan harus melempar bola melewati pertahanan tim
lawan. Cara melakukan dengan memegang bola memakai kedua tangan,
diangkat sampai bola berada diatas kepala, setelah itu baru lakukan
lemparan menuju target yang diinginkan.
c. Operan Memantul (Bounce Pass), digunakan untuk mengoper bola jarak
pendek dan bisa mengecoh lawan. Caranya, pemain memantulkan bola ke
bawah (lantai) dan mengarah ke teman satu timnya. Bola yang memantul
tersebut bisa langsung ditangkap pemain lain. Bounce pass berguna
menghindari hadangan dari tim lawan. Akan tetapi, operan seperti iniharus
dilakukan dengan cepat dan arah yang tepat agar tidak bisa direbut oleh tim
lawan.
d. Operan Baseball (Baseball Pass), cara melakukan hanya dengan satu tangan.
Baseball pass biasanya dilakukan untuk mengelabui lawan dengan pura-
pura akan menembak, ternyata hanya mengoper bola.
3. Teknik Menggiring Bola (Dribble)
Dribble dalam permainan basket adalah memantulkan bola ke lantai berkali-
kali sambil terus berjalan/berlari menuju ring lawan. Dribble bisa dilakukan
dengan satu atau dua tangan. Teknik dribble ada dua jenis, yaitu
:
a. Dribble Tinggi, dilakukan ketika pemain dalam keadaan bebas atau tidak
dihadang tim lawan. Pemain melakukan teknik dribble ini sambil berlari
atau berjalan cepat dengan tujuan menerobos pertahanan lawan.
b. Dribble Rendah, berguna untuk mempertahankan bola agar tidak direbut tim
lawan. Pemain yang sedang terhimpit/berhadapan langsung dengan tim
lawan sering melakukan teknik ini untuk menjaga bolanya.
4. Teknik Mengecoh Lawan (Pivot)
Cara melakukan dengan menggerakkan/memutar badan sambil bertumpu
pada salah satu kaki. Sambil bergerak, pemain harus terus menjaga bola
agar tidak direbut oleh tim lawan.
5. Teknik Menembak Bola (Shooting)
Teknik menembak berguna untuk memasukkan bola ke dalam ring demi
20
mencetak poin. Cara melakukan adalah,
a. Set Shoot, Pemain berdiri diam di satu tempat lalu menembakkan bola ke
arah ring, dengan satu/dua tangan. Teknik ini biasanya dilakukan oleh
pemain yang sedang terhimpit atau dihadang oleh lawan.
b. Jump Shoot, Pemain menembakkan bola dengan melompat. Lompatan
dilakukan cukup tinggi agar bola bisa lebih mudah mengenai sasaran.
c. Lay Up, merupakan teknik yang menggabungkan tiga gerakan, yaitu lari,
lompat, dan menembakkan bola. Setelah men-dribble, pemain melangkah
lebar sebanyak dua kali ke arah ring, kemudian melompat sambil
melambungkan bola agar masuk ke keranjang.
d. Slam Dunk, merupakan teknik menembakkan bola dengan caramelompat ke
udara. Pemain harus melompat setinggi mungkin danmemasukkan bola
langsung ke dalam keranjang.
6. Teknik Rebound
Untuk merebut bola yang gagal masuk ke ring, baik ditembakkan teman
maupun tim lawan. Jika teman satu tim gagal shooting, teknik ini berguna
untuk memasukkan bola kembali ke dalam ring. Jika yang gagal
melakukanshooting adalah tim lawan, maka teknik rebound berguna untuk
mencegah pihak musuh berusaha memasukkan bola itu kembali. Itulah
mengapa rebound sangat penting dan bisa menjadi salah satu penentu
kemenangan.
21
memungkinkan untuk memukul bola menggunakan kedua sisi bet.
b. Penhold Grip
Teknik ini adalah teknik memegang bet dengan cara seperti memegang pena
atau penhold grip. Teknik ini dikenal juga dengan nama Asian grip. Dengan
cara ini, Anda hanya bisa memukul dengan satu sisi bet.
c. Seemiller Grip
Teknik ini disebut juga dengan Ameerican grip dan banyak digunakan
oleh para pemain profesional. Cara memegang bet dengan teknik ini sama
dengan shakehand grip, tetapi bet bagian atas diputar 20 – 90 derajat ke arah
tubuh dan jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.
2. Posisi Tubuh
a. Bersiap Siaga (Teknik Stance)
Teknik stance merupakan salah satu cara menempatkan posisi kaki, tangan,
dan anggota badan ketika akan menyerang lawan atau bertahan dari
serangan lawan. Teknik ini terdiri dari dua macam gaya, yaitu square stance
dan side stance. Square stance adalah teknik positioning, yaituposisi tubuh
mengarah ke meja dan biasanya dipakai ketika menerima bola servis atau
posisi siap kembali saat mendapatkan serangan dari lawan. Caranya adalah
gerakkan satu kaki selangkah ke depan, belakang, kanan, kiri, atau diagonal.
Side stance dilakukan dengan posisi badan menyamping ke kanan atau kiri
sehingga posisi bahu lebih dekat dengan net ketika akan menyerang lawan.
Untuk pemain kidal, posisi bahu sebelah kiri harus lebih dekat dengan net.
b. Gerakan Kaki (Teknik Footwork)
Banyaknya langkah kaki pada permainan tenis meja dibedakan menjadi1
langkah, 2 langkah, 3 langkah, dan lebih dari 3. Arah pergerakan kakibisa
ke samping kanan, samping kiri, depan, belakang, atau diagonal.
Posisi kaki harus diimbangi dengan jarak antisipasi antara posisi bola
datang dengan posisi pemain. Jika jaraknya sangat dekat, gunakan gerakan
1 langkah atau berdiri pada posisi tetap. Jika jaraknya sangat jauh, gunakan
gerakan 2 langkah. Teknik footwork yang paling sering digunakan adalah
metode two-steps, terutama pemain yang memiliki
22
tipikal menyerang lawan. Pelajari langkah-langkahnya berikut ini.
1. Lutut sedikit ditekuk, berat badan dibagi rata pada kedua kaki dan
ditumpukan pada ujung kaki.
2. Jika hendak melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan
dibebankan ke kaki kiri. Lakukan cara yang sama jika ingin melakukan dua
kali langkah.
3. Kaki kanan mengikuti kaki kiri. Jika akan melakukan forehand,kaki kanan
ditarik ke belakang sehingga persis seperti posisi awal melakukan pukulan
4. Setelah melakukan pukulan, perhatikan arah bola dan kembalilah kepoisis
awal. Jika ingin bergerak ke kiri, dorong dengan kaki kanan. Jika tidak
berada dalam posisi siap, bergeraklah ke arah belakang, tetapi jika lawan
memukul bola, jangan bergerak.
5. Jika akan mencoba pukulan forehand, tarik kaki kanan ke belakang sehingga
badan tepat pada posisi awal teknik Ketika melakukan serangan, lihat arah
bola dahulu, lalu kembali ke posisi awal. Saat memukul bola, jangan
memberikan gerakan tubuh dan perhatikan posisi lawan.
3. Teknik Memukul Bola
a. Pukulan Forehand dan Backhand Lurus
Cara melakukan pukulan forehand dan backhand lurus adalah bola
dilambungkan ke arah teman, dilakukan berpasangan atau kelompok.
Pemain yang sudah melakukan pukulan forehand/backhand danpelambung
bergerak berpindah tempat.
b. Pukulan Forehand dan Backhand Menyilang
Pukulan forehand/backhand menyilang dilakukan dengan bola
dilambungkan teman dan dipantulkan ke meja dengan pukulan servis.
Pukulan dilakukan berpasangan/kelompok, pemain yang melakukan
pukulan backhand dan pelambung bergerak berpindah tempat.
4. Teknik Melakukan Servis
Ada tiga cara melakukan servis dalam tenis meja, yaitu servis
forehand/backhand lurus bidang servis, menyilang; dan ke arah sasaran.
Ketiganya dilakukan berpasangan/berkelompok dan yang telah melakukan
pukulan servis bergerak berpindah tempat. Adapun teknik servis dan cara
23
menerima bola servis yang benar adalah sebagai berikut.
a. Servis dilakukan dengan bola berada di tengah telapak tangan dandalam
kondisi diam.
b. Bola dilambungkan tanpa putaran vertikal dengan ketinggian 16 cm.
c. Bola dipukul setelah turun tanpa menyentuh meja terlebih dahulu.
d. Ketika melakukan servis, bola harus terlihat oleh penerima bola.
e. Jika servis tidak dilakukan sesuai peraturan, wasit atau pembantu wasit
akan memberikan peringatan.
f. Bola servis dapat dikembalikan jika sudah melewati net dan menyentuh
meja satu kali.
5. Teknik Melakukan Smash
Pukulan smash bisa dilakukan dengan cara forehand atau backhand dengan
cara sebagai berikut.
a. Smash Forehand
1. Kaki kiri diletakkan di depan dan kaki kanan di belakang. Badan
dimiringkan sedikit kekanan berat badan berumpu pada kaki kanan.
2. Lengan kanan ditarik ke belakang dan pinggang sedikit dimiringkan ke
kanan.
3. Setelah bola memantul dan mencapai titik tertinggi, lengan diayunkan dari
bawah ke atas, lalu pukul dan tekan bola ke bawah dengan bantuan
pergelangan tangan.
b. Smash Backhand
1. Kaki kanan diletakkan di depan dan kaki kiri di belakang, badan
dimiringkan sedikit ke arah kiri sampai pundak kanan menghadap ke meja.
2. Lengan bawah ditarik ke arah kiri, ke belakang, dan lebih tinggi dari meja.
3. Setelah bola memantul dan mencapai titik paling tinggi, lengan bawah
diayun ke depan arah kanan untuk memukul Pergelangan tangan digunakan
untuk membantu menekan dan mengatur arah bola. Berat badan berpindah
dari kiri ke kanan.
24
Permainan bola kasti adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu
yang masing-masing regu terdiri dari 12 orang. Kasti adalah permainan
yang berasal dari Belanda. Pengertian kasti sebenarnya sudah cukup lama
kita kenal,permainan tersebut dimainkan oleh anak-anak.
Teknik dasar permainan kasti :
1. Teknik memegang bola
a) Bola dipegang dengan seluruh jari-jari tangan;
b) Bola dipegang erat-erat agar tidak lepas;
c) Jari-jari tangan terbuka menghadap ke atas.
2. Teknik melempar bola
a) Melempar bola bawah, lempar bola kepada teman yang dekat denganposisi
badan agak membungkuk dan arah bola bawah menyusur tanah.
b) Melempar bola lurus, lempar bola lurus digunakan untuk melempar lawan
yang berlari. Kecepatan dan arah bola harus tepat mengenai lawan yang
berlari. Sasaran yang diincar adalah punggung atau bokong.
c) Melempar bola lambung, merupakan teknik mengirimkan bola operan
kepada teman yang agak jauh. Digunakan dalam memberikan bola lambung
sesuai dengan perintaan si pemukul, posisi bola diantara pusar dan dada si
pelempar.
3. Teknik menangkap bola
a) Menangkap bola bawah, Posisi badan pun agak jongkok dan jari-jari kedua
tangan dibuka lebar sehingga bola tidak lepas.
b) Menangkap bola lurus, cara menangkap bola harus berdasarkan arah
datangnya bola. Setiap pemain yang menjaga tiang-tiang harus menguasai
teknik menangkap bola lurus ini untuk memudahkan menangkap bola
pemberian temannya.
c) Menangkap bola lambung, posisi badan tegak dan kedua tangan siap
menerima bola lambung.
4. Teknik memukul bola
a) Memukul bola lurus, teknik ini perlu tenaga untuk memukul bola jauh ke
depan sehingga tidak mudah ditangkap oleh lawan.
b) Memukul bola bawah, digunakan untuk mengecoh lawan. Arah bolanya
25
pun ke bawah sehingga tidak mudah untuk ditangkap oleh lawan. Teknik ini
dapat digunakan jika pemain sudah kekurangan tenaga.
c) Memukul bola lambung, digunakan oleh pemain mahir dan dapatmenguasai
arah bola yang datang secara melambung. Teknik ini harus dilatih terus-
menerus karena membutuhkan ketepatan ketika memukul.Jika tidak,bola
tidak akan mengenai tongkat.
5. Teknik Berlari
a) Larilah selalu menjauhi bola dengan melihat kepada bola.
b) Janganlah memegang tiang pertolongan, supaya sewaktu-waktu dapat
mencoba lari ketiang bebas dan kembali lagi, kalau percobaan itu gagal.
c) Kalau bola yang dipukul itu jatuh didekat tiang pertolongan, larilah terus
ketiang bebas.
d) Cobalah lari masuk keruang bebas, kalau bola terpukul atau terlempar tinggi
jauh.
e) Kalau ada teman yang gagal percobaannya untuk lari keruang bebas,
hendaklah teman-teman yang lain turut membantu dengan mencoba lari
masu keruang bebas.
26
a) Berdiri dengan posisi menyamping dari arah kedatangan bola
b) Kedua kaki harus dibuka selebar bahu
c) Lutut agak sedikit ditekuk
d) Telapak kaki harus sejajar dengan lutut dan menyentuh tanah
e) Posisi tubuh condong ke depan dan pandangan mata fokus ke arah bola
f) Pegang pemukul dengan tenaga
g) Pandangan haru lurus ke arah datangnya bola
2. Teknik Berlari
Teknik Berlari di lakukan setelah pememukulan bola, pemain harus segera
berlari menuju bas dan melakukan pelarian tenaga guna mempercepat
datangnya ke garis bas. Permainan rounders disesuaikan dengan keadaan
situasi dalam permainan karena pada saat tertentu pelari harus lari secepat-
cepatnya. Saat berlari yang harus diperhatikan adalah,
a) Cara menuju tempat garis hinggap
b) Pastikan tempat garis hinggap belum ada lawan
Beberapa teknik berlari dalam permainan ini harus dilakukan dengan :
a) Teknik kecepatan lari dan daya tahan tubuh
b) Teknik lari cepat-cepatnya
c) Teknik meningkatkan kekuatan otot perut serta kaki
d) Teknik berlari menuju tempat garis hinggap
e) Teknik menghindar menyentuh bola lawan
3. Teknik Menangkap Bola
Dalam melakukan olah raga ini hal yang paling penting adalah cara
menangkap bola dengan benar. Berikut Macam-macam teknik menangkap
bola di antaranya adalah :
a) Cara menangkap bola dengan lurus
b) Cara menangkap bola dengan bergulir pada tanah atau groundball
c) Cara menangkap bola dengan melambung
4. Teknik Memegang Bola
Teknik Memegang merupakan salah satu teknik dasar yang harus dikuasai
para pemain rounders sehingga dengan mudah menangkap bola lemparan
lawan. Berikut teknik atau cara memegang bola permainan rounders :
27
a) Memegang bola dengan menggunakan 5 jari tangan
b) Pengang bola dengan menggunakan 3 jari tangan
c) Memegang bola dengan menggunakan 4 jari tangan
28
bola kasti yang sebenarnya. Bola karet dengan diameter 10 cm. Kayu
pemukul berbahan ringandengan panjang 50 cm. Penampang datar bagian
atas untuk perkenaan bola dengan ukuran panjang 30 cm x lebar 10 cm
dan tebal 2 cm. Panjang pegangan20 cm tebal 3 cm, boleh dibalut. 30 cm
20 cm. Kayu pemukul 3 Tiang pertolongan dan tiang bebas Tiang
pertolongan dan tiang bebas terbuat dari bambu dan bagian bawah di cor.
Tinggi tiang 1,5 meter dan di pasangi bendera.Tiang pertolongan dan tiang
bebas 4 Tiang garis batas Tiang garis batas diletakkan di bagian sisi pojok-
pojok lapangan dan garis batas tengah lapangan yang berjumlah 6. Tiang
garis batas 5 Lapangan Lapangan berukuran panjang 20 meter dan lebar 10
meter.
29
Langkah kaki saat jalan cepat adalah kaki digerakkan ke depan dengan
berat badan atau beban tubuh bertumpu pada paha. Pada saat jalan
cepatdan melakukan gerak melangkah ke depan, posisi kaki tumpu adalah
kontak dengan tanah. Posisi lutut kaki yang benar saat melakukan gerakan
topang depan pada jalan cepat adalah diluruskan.
4. Teknik Akhiran (Finish)
Teknik finish yang benar adalah tidak langsung berhenti ketika menyentuh
garis finish. Sebakinya, tetap melakukan gerakan jalan cepat setidaknya
sampai sejauh lima meter dari garis finish. Setelah menyentuh garis finish,
gerakan bisa diperlambat sampai akhirnya benar-benar berhenti.
30
kaki tidak terlalu pendek atau panjang.
31
D. Teknik Mendarat di Garis Finish Jarak Sprint
Dalam lari jarak pendek teknik memasuki garis finish merupakan salah
satu halyang sangat menentukan untuk menjadi juara. Pada kejuaraan
nasional maupuninternasional kemenangan pelari ditentukan dengan
selisih waktu seper seratus atau seperseribu detik diantara para pelari yang
memasuki garis finish. Teknik memasuki garis finish untuk lari jarak
pendek yaitu:
a) Lari terus tanpa mengubah sikap
b) Dada dicondongkan ke depan dengan kedua tangan diayunkan kebelakang,
gerakan ini di Amerika biasa disebut merobohkan diri "the lunge"
c) Dada diputar dengan mengayunkan tangan ke depan atas, sehingga bahu
sebelah kanan atau kiri maju ke depan.
32
dalam dan kemudian pemain di belakang dapat memberikan tongkat seperti
mengayun ke atas dan menyenggol tangan pemain yang menerima.
c) Teknik terakhir kurang lebih sama dengan teknik teknik sebelumnya di atas
yaitu dilakukan dengan visualisasi antara pemain. Perbedaannya terjadi
ketika lengan penerima dijulurkan dengan posisi serong ke arah belakang
dan bawah dari pemain yang memberikan. Telapak tangan pemain yang
menerima akan menghadap ke belakang dan serong ke atas. Pemain akan
melihat ke pemain di belakangnya dan memosisikan jarijarinya rapat dan
terbuka keluar. Sedangkan, ibu jari terbuka menghadap ke dalam untuk siap
menerima tongkat. Kali ini pun tongkat akan diayun untuk lebih mudah
ditangkan oleh penerima.
2. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat dalam Estafet Non Visual:
a) Seperti cara visual, tetapi penerima tidak melihat kebelakang kea rah
pemberi.
b) Hampir sama dengan di atas, hanya saja cara meluruskan tangan kanan
benar-benar menghadap ke atas. Tongkat diberikan dari atas ke bawah.
c) Cara non visual banyak dipakai pada lomba lari estafet jarak 100 X 4
meter.
3. Teknik Memberi dan Menerima dengan Posisi Tangan
1. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat dalam Estafet dari Bawah: Teknik
yang pertama ini dilakukan pada salah satu nomor nomor yang
diperlombakan dalam olahraga lari, maka anda dapat melakukannya
dengan cara pemain yang bertugas memberi sedang berlari sambil
membawa tongkat estafet dengan menggunakan tangan kiri. Saat sedang
berlari tersebut, pemain yang membawa tongkat akan berhati- hati
mencoba memberikan tongkat estafet tersebut ke pemain yang menerima
dengan menggunakan tangan kirinya. Selama melakukan upaya pemberian
tongkat estafet ini biasanya pemain akan mengayunkan tongkat estafet
mulai dari belakang ke depan. Pengoperan dilakukan melalui arah bawah.
Sementara itu pemain yang bertugas untuk menerima tongkat estafet harus
selalu fokus dan siap mengarahkan tangannya ke belakang. Hal ini
dilakukan denganmemosisikan telapak tangan pemain supaya menghadap
33
ke bawah agar operan tongkat dapat diterima dari bawah.
2. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat dalam Estafet dari Atas: Teknik
yang kedua dalam melakukan operan tongkat estafet inidilakukan dengan
upaya mengayunkan tongkat dengan tangan dari pemain yang di
belakang ke pemain yang di depannya. Selanjutnya, pemain dapatdengan
hati-hati mencoba melakukan peletakan tongkatestafet dari arah atas.
Artinya, posisi telapak tangan menghadap ke atas dan tongkat dapat
langsung diterima. Diketahui bahwa untuk meminimalisir resiko tongkat
jauh selama pertandingan adalah dengantidak mengganti tangan saat
memberi dan menerima. Artinya gunakanlah tangan yang sama saat
menerima dan memberi agar anda tidak perlu memindahkan tongkat pada
kedua tangan yang berbeda.
34
tungkai sebagai komponen penyerang, Tendangan menjadi salah satu teknik
untuk mendapatkan poin dalam pertandingan.
c) Pukulan, adalah serangan yang dilakukan dengan tangan dan lengan sebagai
komponen penyerang. Pukulan mempunyai berbagai macam jenis dan
variasinya, sesuai aliran dan jenis bela diri masing-masing.
Fungsi dasar bela diri dari segi teknik dan non teknik, sebagai berikut:
a) Bekal menjaga keselamatan diri dalam pertarungan
b) Untuk menjaga kesehatan fisik
c) Mengendalikan lawan
d) Melumpuhkan lawan dengan tempo yang tidak terlalu lama
e) Sebagai pertahanan diri
f) Memiliki sikap mental yang tangguh dan tidak gampang menyerah
g) Memiliki semangat juang tinggi
h) Menerapkan sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari
i) Memahami seni budaya dan karakter masyarakat
35
c) Pola langkah U atau ladam, adalah teknik dasar pencak silat yang
menggunakan pola langkah yang menyerupai huruf U
d) Pola langkah segitiga, adalah teknik dasar pencak silat yang menggunakan
pola segitiga dalam setiap langkahnya.
e) Pola langkah S, adalah teknik dasar pencak silat yang menggunakan pola
langkah yang menyerupai huruf S.
f) Pola langkah segi empat, pelaksanakannya dapat menggunakan kombinasi
kuda-kuda tengah, samping, serta belakang.
g) Pola langkah segi empat silang.
36
d) Tendangan melingkar yaitu dengan hentakan punggung kaki
3. Kuncian
Kuncian adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya,tidak
dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan
gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar
pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.
4. Kembangan
Kembangan adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga
dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh.
Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo
Sunda menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian
penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan
gerakan.
37
samping kanan, hitungan 8 arah serong kanan belakang.
38
Untuk itu anak harus mampu menggunakan kemampuan berfikirnya secara
kreatif melalui pemecahan masalah-masalah gerak. Dengan demikian anak
akan berkembang mentalnya. Kemudian diyakini bahwa terdapat
sumbangan yang sangat besar dari program senam dalam meningkatkan
self-concept konsep diri. Ini bisa terjadi karena kegiatan senam
menyediakan begitu banyak pengalaman dimana anak mampu mengontrol
tubuhnya dengan keyakinan dan tingkat keberhasilan yang tinggi, sehingga
memungkinkan membantunya membentuk konsep yang positif.
39
hingga tubuh berdiri tegak seperti semula.
2. Guling depan atau gerakan forward roll, merupakan gerakan berguling
dengan berurutan mulai tengkuk, punggung, pinggang, dan yang terakhir
adalah panggul bagian belakang. Tata cara dalam melakukan guling depan:
a) Posisikan tubuh awal dalam kondisi jongkok, kedua kaki dirapatkan dan
posisikan tangan sejajar dengan bahu.
b) Setelah itu letakkan kedua telapak tangan pada matras yang ukurannya
selebar dengan bahu.
c) Tekuk siku ke arah samping dan masukkan kepala di antara kedua tangan.
Kemudian tengkuk ditempelkan pada matras. Lalu, gulingkan tubuh ke arah
depan secara perlahan sehingga berat badan dapat didorong ke arah depan.
d) Langkah berikutnya, melipat kedua lutut, menarik dagu dan luruske arah
dada, tangan di posisikan merangkul bagian lutut.
e) Langkah terakhir, memposisikan tubuh dalam keadaan jongkok, rapatkan
kedua kaki dan atur keseimbangan tubuh supaya tidak roboh.
3. Guling ke belakang atau gerakan back roll, merupakan gerakan berurutan
juga mulai pinggul, pinggang bagian belakang, punggung, kepala bagian
belakang, dan yang terakhir adalah kedua kaki. Tata cara dalam melakukan
guling ke belakang:
a) Posisikan tubuh dalam keadaan jongkok membelakangi matras dan lengan
diposisikan ke arah depan lurus.
b) Jatuhkan badan dengan cara dagu ditarik ke arah dada. Setelah itu lengan
dibengkokkan dan telapak tangan diatur dalam posisi menuju atas. Ibu jari
diletakkan dekat dengan telinga.
c) Tangan ditolakkan hingga lurus dengan pantat sehingga ketika badan
digulingkan ke belakang, titik tertingginya dapat dilewati. Gunakan kaki
untuk melakukan pendaratan dan lepaskan tangandari matras. Fokuskan
pandangan ke arah depan dan keseimbangan tubuh tetap dijaga.
2. Senam ketangkasan dengan alat
Jenis senam ketangkasan selanjutnya adalah senam yang dilakukan dengan
menggunakan dukungan alat yang dipakai.
40
a. Lompat kangkang, merupakan gerakan meloncat melewati rintangan. Saat
badan melayang di udara maka kuda-kuda tangan direntangkan. Luruskan
kedua tungkai agar bisa melewati samping kanan dan kiri dari peti lompat.
Latihan gerakan ini bisa menambah ketangkasan, kekuatan, kelincahan,
keberanian, dan konsentrasi. Tata cara dalam melakukan lompat kangkang:
1. Posisikan tubuh berdiri diikuti gerakan berlari. Badan dicondongkan ke arah
depan dan kedua kaki digunakan menolak papan sekuat mungkin.
2. Kamu dapat melakukan gerakan mengayun ke arah depan dari bawah
belakang. Lalu, badan diluruskan agar gerakan tungkai dapat terpisah.
3. Lakukan gerakan tolakan sekuat mungkin ketika tangan sudah menyentuh
pangkal kuda. Dengan begitu sikap tubuh ketika melayang akan lurus di atas
kuda kuda. Kemudian tangan direntangkan dan konsentrasi untuk
mengarahkan pandangan tetap ke arah depan.
4. Ujung kaki digunakan untuk melakukan pendaratan yang mengeper dan
rentangkan kedua tangan ke arah atas.
b. Lompat jongkok
Lompat jongkok mempunyai manfaat yang sama dengan lompat kangkang.
Perbedaannya, lompat kangkang hanya memodifikasi gerakan kaki dari
posisi kangkang menjadi posisi jongkok. Tata cara dalam melakukan
lompat jongkok:
1. Awali gerakan dengan berlari cepat. Condongkan badan ke depan. Lakukan
tolakan pada kedua kaki ketika berada pada papan tolak, ayunkanlengan ke
atas. Gerakkan tangan menumpu pada pangkal kuda-kuda dan pandangan
fokus ke depan dekat dengan kedua tangan.
2. Lakukanlah tolakan pada kedua tangan dengan kuat dan tekuk lutut ke
arah dada. Luruskan bagian tungkai ketika posisi di ujung kuda-kuda.
3. Mendaratlah pada ujung kaki dan rentangkan kedua tangan ke atas.
C.Pengertian dan Unsur-Unsur Aktivitas Ritmik
Gerak ritmik merupakan suatu gerakan senam yang dapat dilakukan tanpa
maupun menggunakan alat. Gerakan dilakukan secara berirama berdasarkan
ritme disebut gerak ritmik. Gerak ritmik terbentuk dari suatu koordinasi gerak
antar anggota tubuh. Aktivitas gerak ritmik juga harus memadukan
41
kemampuan gerak tubuh dengan mengikuti irama musik atau lagu tertentu.
Unsur-unsur dalam senam irama dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kelenturan tubuh
Unsur kelenturan tubuh senam irama berarti kemampuan menggerakkan
anggota tubuh dengan leluasa tanpa merasa sakit. Kelenturan mengacu pada
bagian sendi dan otot yang dapat bergerak bebas ketika melakukan gerakan
senam seperti meliuk, membungkuk/merentangkan badan.
b. Keseimbangan tubuh
Kemampuan mengontrol atau mengendalikan keseimbangan tubuh ketika
melakukan senam irama penting. bisa dilatih dengan melakukan gerakan
ayunan tangan dan melangkahkan kaki sembari mengikuti irama musik.
c. Kontinuitas
Unsur senam irama yang merupakan suatu rangkaian gerak yang tidak
terputus-putus (kontinuitas). Jika satu bagian gerakan sudah selesai, maka
berlanjut menuju bentuk gerakan lain sesuai irama lagu mengiringi senam.
d. Keluwesan tubuh
Keluwesan tubuh ketka melakukan senam irama terlihat setelah tubuh
terbiasa dengan berbagai gerakan senam. Adapun ciri adanya keluwesan
tubuh dalam senam irama terlihat ketika bagian tubuh tidak terlalu kakusaat
melakukan gerakan senam irama.
e. Irama
Senam irama tentunya bergantung pada keberadaan irama beriringan dengan
rangkaian gerak senam sesuai urutan. Irama bisa berarti gerakan yang
dilakukan secara berbarengan atau tempo gerakan senam tersebut, yang
biasanya menggunakan tempo 2/3, 3/4, atau juga 4/4.
f. Fleksibilitas
Kondisi seseorang yang tidak merasa takut mengalami cedera ketika
melakukan rangkaian gerakan senam irama berasal dari fleksibiltas tubuh.
Fleksibilitas dalam senam irama bisa terlihat dari kelincahan ketika
melakukan gerakan senam irama, yang terlatih karena melakukan gerakan
senam secara rutin.
42
D.Langkah Dasar Maju, Mundur, Samping dan di Tempat Irama Mars, Walzs,
dan Cha-Cha
Irama atau Ritme mengandung suara musik yang berjalan secara teratur,
sehingga menjadi sebuah pola. Setiap lagu selalu mengandung iramanya
sendiri-sendiri yang dapat dibedakan antara yang cepat, lambat dan sedang.
Dilihat dari kecepatan irama tersebut, maka beberapa irama dinamakan secara
berbeda, misalnya irama-irama yang cepat dinamakan irama Mars, sedang
beberapa irama yang lamban di sebut irama Wals dan lain-lain.
1. Langkah Dasar yang digunakan pada Irama Mars adalah sebagai berikut :
a. Langkah Dasar Maju
Sikap Awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki sejajar dengan jarak kurang
lebih 10 cm dan kedua tangan bebas di samping badan.
Hitungan 1: Langkahkan kaki kiri ke depan satu langkah.
Hitungan 2: Langkahkan kaki kanan ke depan satu langkah sejajardengan
kaki kiri tetapi agak ke depan sedikit.
Selanjutnya diteruskan oleh kaki kiri hingga hitungan ke 8 dan kembali
ke sikap awal. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.
43
c. Langkah Dasar Samping
Langkah dasar samping kiri
Sikap Awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki sejajar dengan jarak kurang
lebih 10 cm dan kedua tangan bebas di samping badan.
Hitungan 1: Langkahkan kaki kiri ke samping kiri satu langkah. Hitungan
2: Langkahkan kaki kanan ke samping kiri satu langkah rapatdengan
kaki kiri.
Selanjutnya diteruskan oleh kaki kiri hingga hitungan ke 8 dan kembali
ke sikap awal. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.
44
ke sikap awal.. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.
45
diikuti pemindaha badan pada kaki kanan.
Hitungan 5 : Langkahkan kaki kiri serong ke belakang kiri, melebar diisi
kaki kanan. Ber pindah pada kaki kiri.
Hitungan 6 : Rapatkan kaki kanan ke kiri. Berat badan pindah pada kedua
kaki.
46
lagi (cha). Sehingga hitungannya bukan (1, 2, 3, 4) melainkan 1, 2, 3 cha
4. Karena masing-masing 3, cha, 4 harganya sama maka dijadikan cha cha
cha.
a. Langkah dasar maju
Sikap awal : Berdiri tegak kedua kaki sejajar. Kedua lengan bebas di
samping badan siku ditekuk.
Hitungan 1 : Langkahkan kaki kiri ke depan/maju.
Hitungan 2 : Langkahkan kaki kanan ke depan/maju melewati kaki kiri.
Cha 1 : Langkahkan kaki kiri ke depan lagi lewat kajd kanan, berat badan
pada kaki kiri. Kaki kanan lepas dari lantai.
Cha 2 : Letakkan kaki kanan pada tempat semula, dengan memindahkan
berat badan pindah pada kaki kanan.
Cha 3 : Pijakkan kaki kiri di tempat semula dengan memindahkan berat
badan pada kaki kiri.
Hitungan 5 : Langkahkan kaki kanan ke depan/maju.
Hitungan 6 : Langkahkan kaki kiri ke depan/maju melewati kaki kanan.
Cha 1 : Langkahkan kaki kanan ke depan lagi lewat kaki kiri, berat badan
pada kaki kanan. Kaki kiri lepas dari lantai, berat badan pindah pada kaki
kanan.
Cha 2 : Angkat kaki kiri dan letakkan kembali pada tempat semuladiikuti
pemindahan berat badan pada kaki kiri.
Cha 3 : Pijakkan kaki kanah di tempat semula dengan memindahkan
berat badan pada kaki kanan.
47
Hitungan2 : Langkahkan kaki kanan ke belang/mundur melewati kaki
kiri.
Cha 1 : Langkahkan lagi kaki kiri ke belakang (mundur) melewati dan
melewati kaki kanan dengan memindahkan erat badan pada kaki kiri, kaki
kanan lepas dari lantai.
Cha 2 : Pijakkan kaki kanan di tempat dertgan memindahkan berat badan
pada kaki kanan.
Cha 3 : Pijakkan kaki kiri ditempat dengan memindahkan berat badan
pada kaki kiri.
Hitungan 5 : Langkahkan kaki kanan ke belakang/mundur.
Hitungan 6 : Langkahkan kaki kiri ke belakang/mundur melewati kaki
kanan.
Cha 1 : Langkahkan lagi kaki kanan ke elakang/mundur melewati kaki
kiri dengan memindahkan berat badan pada kaki kanan, kaki kiri lepas dari
lantai.
Cha 2 : Pijakkan kaki kiri di tempat dengan memindahkan berat badan
pada kaki kiri.
Cha 3 : Pijakkan kaki kanan di tempat dengan memindahkan berat badan
pada kaki kanan. Diikuti pemindahan berat badan pada kaki kanan.
48
pada kaki kanan.
Cha 3 : Pijakkan kaki kiri di tempat dengan memindahkan berat badan
pada kaki kiri.
Hitungan 5 : Langkahkan kaki kanan ke samping kanan diikuti
pemindahan berat badan pada kaki kanan.
Hitungan 6 : Langkahkan kaki kiri ke samping kanan disisi kaki kanan.
Cha 1 : Langkahkan lagi kaki kanan ke samping kanan dengan
memindahkan berat badan pada kaki kanan. Kaki kiri lepas dari lantai.
Cha 2 : Pijakkan kaki kiri di tempat dengan memindahkan berat badan
pada kaki kiri.
Cha 3 : Pijakkan kaki kanan di tempat dengan memindahkan berat badan
pada kaki kanan.
49
lepas dari lantai.
Hitungan 6 : Letakkan kaki kiri di tempat semula diikuti pemindahan berat
badan pada kaki kiri.
Cha 1 : Langkahkan maju kaki kanan ke depan melewati kaki kiri, berat
badan pindah pada kaki kanan.
Cha2 : Angkat kaki kiri dan letakkan kembali pada tmepat semula diikuti
pemindahan berat badan pada kaki kiri.
Cha 3 : Angkat kaki kanan dan letakkan kembali pada tempat semula
dikuti pemindahan berat badan pada kaki kanan.
50
BAB III PEMBAHASAN TAKE HOME 2
51
52
BAB IV PEMBAHASAN TAKE HOME 3 PEDOMAN
PELAKSANAAN TKJI USIA 10-12 TAHUN
53
tersebut dibagi menjadi bebrapa komponen kondisi fisik serta beberapa jenis tes
yan sudah dikelompokan dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat
mengambil beberapa manfaat, diantaranya kita dapat mengevakasi tahap hatun
yang telah dilakukan,dengan hal itu kita dapat mengetahui seberapa
perkembangan kondisi fisik seseorang, sehin kita bisa mengembangkan prestasi
atlet, kita juga bisa menjadikan ini sebagai bahan perbaikan dalam pembelajaran
atau pelatihan. Kita juga dapat termotivasi oleh hasil yang diambil dalam tes dan
pengukuran ini, atau bahkan kita dapat menggunakan data ini untuk bahan sebuah
penelitian.
4.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan Pengertian Tes Kesegaran Jasmani Indonesi
2. Untuk menjelaskan Komponen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
3. Untuk menjelaskan bagaimana prosedur masing-masing komponen TKJI
54
e) lari 600 meter (usia 10 -12 tahun)
b) Stopwatch
c) Bendera start
d) Tiang pancang
e) Nomor dada
h) Serbuk kapur
i) Penghapus
j) Formalir tes
k) Pet
55
4.7 Ketentuan Tes
TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus
dilaksanakan secara benarutan, tens menerus dan tidak terputus dengan
mempertutikan kecepatan perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3
ment. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh
dibolak-balik, dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut
b) Kedua:- gantung angkat tubuh untuk putra (pull up) - gantung siku tekuk
untuk putri (tahan pull up)
e) Kelima: Lari 600 meter (usia 10-12 tahun- Lari 800 meter (usia 10-12
tahun)
f) Jika tidak dapat melaksanakan salah satu lebih dari tes maka
tidakmendapatkan mihi/gagal
2. Petugas
56
c) Memberikan pengarahan kepada peserta tentang petunjuk pelaksanaan
tes dan mengginkan mereka untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut.
e) Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu
butir tes atau lebih.
f) Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per
butir tes.
a. Тujuan
2) Bendera start
3) Pelat
4) Tiang pancang
5) Stop watch
57
6) Serbuk kapur
7) Formulir TKJI
8) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
2) Gerakan
b) pada aba-aba "YA" peserta lari secepat mungkin menuju garis finish
a) mencuri start
d) jatuh / terpeleset
4) Pengukuran waktu
5) Pencatat hasil
58
a) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
menempuh jarak 50 meter dalam satuan detik
2. Tes Gantung Angkat Tubuh untuk Putra, Tes Gantung Siku Tekuk untuk
Putri
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
3) Stopwatch
59
5) alat tulis
c. Petugas tes
1) pengamat waktu
1) Sikap permulaan
e. Pencatatan Hasil
60
2) yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan
dengan skap sempuma tanpa istirahat selama 60 detik.
3) Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini wahupun
telah berusaha, diberi nilai nol (0),
1) Sikap permulaan
2) Gerakan
g. Pencatatan Hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk
mempertahankan skap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang
tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan
nilai nol (0).
61
a. Tujuan
2) Stopwatch
3) alat tulis
4) alas/tikar/matras dil
c. Petugas tes
1) pengamat waktu
d. Pelaksanaan
1) sikap permulaan
2) Gerakan
62
Gerakan aba-aba "YA" peserta bergerak mengambil sikap duduk
sampai kedua sikunya menyentuh pahu, kemudian kembali ke
sikap awal.
e. Pencatatan Hasil
2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat
dilakukan dengan sempurna selama 60 detik
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0)
a. Tujuan
63
b. Alat dan Fasilitas
2) Serbuk kapur
4) Alat tulis
c. Petugas Tes
d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skal berada
pada sisi kanan kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat
dinding harus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan
skala hingga meninggalkan bekas jar.
2) Gerakan
Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh
diselingi peserta lain.
e. Pencatatan Hasil
64
1) Selisih milan loncatan dikurangi rahan tegak
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah
dan pernafasan.
1) Lintasan lari
2) Stopwatch
3) Bendera start
4) Pelat
5) Tang pancang
6) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
65
2) Pengukur waktu
3) Pencatat hasil
d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permilian
2) Gerakan
e. Pencatatan Hasil
66
BAB V PEMBAHASAN TAKE HOME 4
67
umum dan khusus. Pemanasan umum dilakukan secara berurutan dari kepala
sampai kaki dengan perhitungan 1x8, sementara pemanasan khusus melibatkan
gerakan berlari pendek dan berlompat dalam lingkaran holahope secara
bergantian. Sayangnya, gerakan pemanasan hanya sedikit sehingga anak-anak
belum mengeluarkan keringat.
Kemudian, pada tahap inti, guru memberikan pengarahan untuk melakukan
gerakan permulaan sebelum melaksanakan kegiatan menggunakan bola. Namun,
gerakan ini tidak dilakukan secara lepas, karena melibatkan benda mati (tembok)
bukan teman sebaya. Selanjutnya, peserta didik melakukan permainan di
lapangan yang telah disediakan oleh guru. Mereka mempraktikkan teknik-teknik
yang telah dipelajari, tetapi masih perlu meningkatkan penguasaan teknik
tersebut.
Tahap berikutnya adalah diskusi (PBL), di mana peserta didik berdiskusi,
bekerja sama, dan bertukar pikiran mengenai tugas yang diberikan. Namun,
terkadang dalam diskusi, hanya satu siswa yang aktif, sedangkan yang lain hanya
menunggu.
68
BAB VI AKSI LAPANGAN
69
DAFTAR PUSTAKA
Aguss, R. M., Nugroho, R. A., Mahfud, I., & Arifai, A. (2023). Pengenalan Tes
Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) Siswa Ekstrakurikuler
Olahraga di Sma Negeri 1 Penengahan Lampung Selatan.
Journal of Engineering and Information Technology for
Community Service, 1(4), 244-247.
Abadi, Khoirul. Power Point Lari Jarak Pendek (Sprint). Diakses pada tanggal 05
Oktober 2023.
Gultom, Cristina. 2021. Bahan Ajar Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan
Pencak Silat (Sikap Kuda-Kuda, Pukulan, Tendangan, dan
Tangkisan) KelasIV SD Negeri 122358 Kota
PematangSiantar. Diaksespadatanggal 05Oktober 2023.
Gultom, Cristina. 2021. Video PPL Siklus PPG Daljab Materi Permainan Sepak
Bola Sub Materi Menendang Bola Menggunakan Kaki
Bagian Dalam Dan Punggung Kaki.Diakses dan dilihat
pada tanggal 05 Oktober 2023.
Gultom, Cristina. 2021. Video PPL Siklus 2 PPG Daljab Tahun 2021 Materi
Pencak Silat di SD Negeri 107427 Pematang Gunung
Kecamatan PantaiCermin Kabupaten Serdang Bedagai.
Diakses dan dilihat pada tanggal 05 Oktober 2023.
Saputra, Aris Nurgian. 2021. Pembelajaran Senam Lantai Guling Depan dan
Kayang. https://youtu.be/h6sdDNaEJiE. Diakses dan
iii
dilihat pada tanggal05 Oktober 2023.
Saputra, Aris Nurgian. 2021. Perangkat Pembelajaran RPP Materi Senam Lantai
(Kayang dan Guling Depan). Diakses dan didownload
pada tanggal 05 Oktober 2023.
Sitorus, Destira Ramadhani. 2021. Test Kebugaran Jasmani Indonesia Usia 10-12
Tahun. https://youtu.be/SmEnIqns8ak. Diakses dan dilihat
pada tanggal 05Oktober 2023.
Tarigan, Herman. 2021. Materi Power Point PJOK 2021. Diakses dan didownload
pada tanggal 05 Oktober 2023.
Yudha, Furqon. 2021. Sepakbola Sub Materi Menggiring dan Menendang Bola.
https://drive.google.com/file/d/1ysgSxVAqwdNQVParMO
kdbjg31u3qHK Gx/view?usp =sharing. Diakses dan dilihat
pada tanggal 05 Oktober 2023.
Yudha, Furqon. 2021.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Bahan Ajar, Media
Pembelajaran, LKPD, Instrumen Penilaian Senam
Lantai (Guling Depandan Lompat Harimau). Diakses
dan didownload pada tanggal 05 Oktober 2023.
Yudha, Furqon. 2021. Video Pembelajaran Senam Lantai Gerakan Guling Depan
dan Lompat Harimau.
https://drive.google.com/file/d/1_KttCwKjMDHvfPlnroY
4tcnGUU NF79KC/view?usp=sharing. Diakses dan dilihat
pada tanggal 05 Oktober 2023.
iv