OLEH
KUPANG
Disetujui Oleh:
2
MOTTO
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penulisan yang
berjudul " PENTINGNYA PERAN OLAHRAGA DALAM MENJAGA
KESEHATAN DAN KEBUGARAN TUBUH " tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan artikel ilmiah penulisan ini adalah untuk
mempelajari cara pembuatan artikel pada SMA Negeri Keberbakatan Olahraga
Flobamorata Kupang dan untuk memperoleh kelulusan untuk ke perguruan tinggi.
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga artikel
ini dapat selesai.
4
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... 2
MOTTO ........................................................................................................... 3
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 4
DAFTAR ISI ................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 6
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 6
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................... 8
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 9
2.1 Olahraga ................................................................................................. 9
2.1.1 Jenis-Jenis Olahraga .................................................................. 10
2.2 Kesehatan ............................................................................................... 10
2.2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan ..................................... 11
2.3 Kebugaran Jasmani ................................................................................ 13
2.3.1 Pengertian Kebugaran Jasmani ................................................... 13
2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani .......... 13
2.4 Olahraga Untuk Kesehatan ..................................................................... 15
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ............................................................................................18
3.2 Saran .......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 20
5
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka menyelesaikan ujian akhir sekolah, Para Guru meminta saya
untuk menyelesaikan artikel yang berjudul “Pentingnya Peran Olahraga Dalam
Menjaga Kesehatan Dan Kebugaran Tubuh”. Masalah olahraga untuk kesehatan
dan kebugaran sebetulnya sudah merupakan pengetahuan umum masyarakat,
mereka menganggap ha1 tersebut bukan lagi barang baru. Namun pada saat ini
paling tidak mengingatkan kita kembali betapa pentingnya peran olahraga dalam
kehidupan masyarakat.
6
kegiatan olahraga dengan benar, sehingga dapat mencapai tujuan. Dari survey
yang dilakukan tahun 2009 yang memperoleh hasil survey terhadap masyarakat
yang melakukan olahraga di beberapa tempat di Kota Kupang yaitu umumnya
masyarakat telah mempunyai tujuan dalam berolahraga. Namun yang
mengejutkan mereka sebagian besar tidak mengetahui bagaimana cara melakukan
olahraga guna mencapai tujuannya.
Sehubungan dengan itu kita melihat apa yang telah dibekali pengetahuan
dan keterampilan dalam olahraga kesehatan dan kebugaran dapat berperan secara
profesional, baik menjadi instruktur maupun manajer di wirausahawan di bidang
olahraga kesehatan dan kebugaran. Kita jangan mendukung ide penyederhanaan
dalam berolahraga pada saat zaman yang serba spesialis. Jika kegiatan olahraga
seperti yang terlihat sekarang seolah-olah olahraga disederhanakan, maka lulusan
kita akan sulit mencari pekerjaan karena tidak dibutuhkan masyarakat.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka ada beberapa masalah yang dapat
diidentifikasikan adalah sebagai berikut:
Membuat cara dan peran yang benar agar masyarakat berolahraga secara
terstruktur serta kesehatan dan kebugaran tetap terjaga.
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
2.1 Olahraga
9
Olahraga dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok.
Olahraga tersebut bila dilihat dari tujuan pelakunya dapat diklasifikasikan
dalam beberapa kategori, yaitu :
1. Olahraga Prestasi
2. Olahraga Rekreasi
2.2 Kesehatan
Kesehatan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial yang sejahtera
secara utuh, dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan/ disabilitas
(Fertman, & Allensworth, 2010). Bright futures memaknai kesehatan dengan tidak
hanya bebas dari kematian dan kesakitan, namun sebuah pencapaian totalitas
potensial anak, dimana upaya memberikan ruang untuk perkembangan anak sehat
adalah sama pentingnya dengan mengobati/ mengurangi penyakit atau trauma
(Bernstein, 2005).
Kesehatan dipandang sebagai suatu bentuk keseimbangan antara individu
(sebagai inang), agents (seperti bakteri, virus, dan toksin), dan lingkungan,
sehingga interaksinya tidak hanya individu terhadap agent yang namun juga
dengan lingkungan untuk menciptakan kondisi sejahtera tersebut (Fretman, &
10
Allenswoth, 2010). Kesehatan dapat disimpulkan sebagai proses dinamis dalam
mempertahankan dan mendukung keutuhan integritas manusia (keseimbangan
fisik dan mental) dan adaptasinya dengan lingkungan sekitar secara optimal.
Selain itu juga dijelaskan oleh Arnold dan Breen, bahwa kondisi sehat
tidak hanya sejahtera fisik, mental dan sosial, namun tercapai keseimbangan
antara pertumbuhan, fungsional, keutuhan, serta keadaan yang lebih baik, kuat
dan mampu memberdayakan sumber yang dimiliki (Fertman, & Allensworth,
2010). Sehingga seseorang dikatakan sehat ketika ia merasa lebih baik, kuat,
memiliki kemampuan fungsional tubuh yang baik, serta mampu beradaptasi
dengan lingkungannya secara adekuat.
2) Tingkat interpersonal
11
Proses interpersonal dan kelompok primer termasuk keluarga, teman,
kelompok teman sebaya, yang memberikan identitas sosial, dukungan dan
definisi peran.
b) Faktor modal sosial, meliputi hubungan sosial dan norma atau standar
baik formal maupun informal antara individu, kelompok atau organisasi
dimana seseorang hidup atau bekerja
2) Hubungan yang tercipta saat seseorang terlibat secara aktif dengan orang
lain, kelompok atau lingkungan, dimana keterlibatan ini mendukung rasa
nyaman, sehat dan berkurangnya ansietas (berkurangnya rasa cemas yang
disebabkan oleh sesuatu).
12
2. Lingkungan fisik, seperti air dan udara bersih, tempat kerja yang sehat,
perumahan yang aman, komunitas, dan hal lainnya yang berkontribusi
terhadap kesehatan
4. Tingkat pendidikan
5. Kontribusi genetik
13
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Makanan
Asupan gizi yang seimbang (12% protein, 50% karbohidrat, dan 38%
lemak) akan sangat berpengaruh bagi kebugaran jasmani seseorang.
Dengan gizi yang seimbang, maka diharapkan akan terpenuhinya
kebutuhan gizi tubuh. Selain gizi yang seimbang, makanan juga
sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan makanan. Yang dimaksud
bahan makanan yang berkualitas adalah bahan makanan yang
sesedikit mungkin mengandung polutan. Cara pengolahan bahan
makanan juga sangat memengaruhi kualitas makanan yang
dikonsumsi.
14
d. Tidur dan istirahat
Sudah sejak 25 abad yang lampau orang mencari-cari cara agar tubuhnya
sehat. Hypocrates (460 - 577 SM) misalnya telah memberikan saran yang sampai
sekarang masih cocok untuk dilakukan. Jika kita bisa memberikan tubuh makanan
dan olahraga yang cukup, tidak kurang dan tidak berkelebihan sebenarnya kita
telah menemukan cara yang paling aman dalam memperoleh kesehatan. lchsan
(1991) olahraga pada dasarnya berisi kegiatan yang berorientasi pada gerak.
Pelaksanaannya bergantung pada kemapuan dan kegiatan yang ingin dicapai oleh
pelakunya. Melalui aktivitas jasmani akan terjadi perubahan berupa pengaruh
positif terhadap kesehatan. Sebaliknya akibat negatif akan diperoleh jika olahraga
itu dilakukan dengan cara yang salah. Cara berolahraga yang benar sebetulnya
sudah banyak masyarakat mengetahuinya, karena sangat tergantung kepada tujuan
apa yang ingin dicapainya.
Jika dilihat makna, sehat menurut WHO dan Depkes RI, Giri Wijoyo
(1991) mengemukakan "pengertian sehat yakni sejahtera jasmani, rohani dan
15
sosial, bukan saja bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan". Jadi sehat itu
meliputi tiga aspek yang saling berhubungan erat, yakni jasmani, rohani dan
sosial. Karena itu tidaklah mengherankan pembinaan kesehatan melalui satu aspek
yaitu olahraga yang mempengaruhi terhadap rohani dm sosial. Sementara bagian
sehat bebas penyakit, cacat dan kelemahan. Kesehatan mempunyai tingkatan, dia
akan meningkat apabila dibina dan akan turun apabila ditelantarkan. Kita melihat
dalam kehidupan sehari-hari tidak punya waktu untuk olahraga, mengurangi tidur
karena mencari uang, bekerja keras untuk mengumpul kan kekayaan dan
mengabai kan kesehatannya. Tapi kemudian tidak sedikit diantaranya kemudian
jatuh sakit dan menghabiskan kekayaannya untuk berobat untuk mengembalikan
kesehatannya. Menurut, Sharkey (2001) kebiasaan untuk hidup sehat dm berumur
panjang meliputi, olahraga teratur, tidur secukupnya, serapan yang baik, makan
secara teratur, kontrol buat badan, bebas merokok dan bebas rninurn alkohol."
Tapi anehnya, ada orang yang ingin berumur panjang dan memiliki
kualitas kesehatan yang baik, namun tidak melakukan apa yang telah disarankan.
Apalagi masyarakat Minangkabau yang terkenal dengan gaya hidupnya yang
kurang sehat, suka makan yang berminyak kurang berolahraga. Pada bagian lain
Ralph Paffenbarge epidemologist dini Universitas Stamford dalam Surnasardjuno
(1996), "orang yang membuang 2000 kalori perminggu untuk berolahraga berarti
menambah 2,5 tahun harapan hidupnya". Kegiatan olahraga kelihatannya diakui
oleh para ahli mampu memberikan manfaat yang .positif bagi kehidupan manusia
Di samping itu Mangku (1992) mengemukakan bahwa setiap kalori yang
dipergunakan untuk berolahraga diperoleh dari hasil katabolisme energi di dalam
tubuh akan menurunkan kadar kolesterol dalam darah."
16
BAB III
KESIMPULAN
1. Setiap kegiatan olahraga harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah di
tetapkan guna mencapai tuj uan yang diinginkan.
17
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
18
Agus Mukholid. (2004). Pendidikan jasmani Dan Olahraga.Jakarta: Yudistira.
Jia, Y., Fu, H., Gao, J., Dai, J., & Zheng, P. (2018). The roles of health culture
and physical environment in workplace health promotion?: a two-year
prospective intervention study in China, 1–11.
19