Anda di halaman 1dari 48

PENGARUH LATIHAN SENAM KESEGARAN JASMANI (SKJ) 2018

TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI


PADA SISWA KELAS XI SMA
NEGERI 3 SAMARINDA TAHUN
AJARAN 2023/2024

OLEH :

ACHAMMAD JHORDAN
NPM.18112001302474

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
KALIMANTAN TIMUR
2023
PENGARUH LATIHAN SENAM KESEGARAN JASMANI (SKJ)2018
TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI
PADA SISWA KELAS XI SMA
NEGERI 3 SAMARINDA TAHUN
AJARAN 2023

SKRIPSI

OLEH :

ACHMMAD JHORDAN
NPM : 18112001302474

Diajukan sebagai persyaratan dalam penulisan skripsi


Pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Ilmu Pendidikan

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
KALIMANTAN TIMUR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini telah

membuat aktivitas fisik manusia menjadi berkurang, dan hal ini dapat kita

rasakan sendiri. Dalam berbagai bidang segala aktivitas yang sebenarnya

dapat dilakukan oleh manusia sebagian besar telah digantikan oleh tenaga

mesin karena dirasakan lebih efektif dan efesian. Keadaan ini tentunya

membuat manusia lebih banyak Mempergunakan otak dari pada tenaga fisik

atau otot, dan kegiatan yang dilakukanpun sebagian besar Dalam keadaan

duduk saja sehingga membuat aktivitas fisik menjadi kurang dan begitu fasif.

Keadaan Seperti ini apabila sering terjadi tentunya dapat membuat keadaan

jasmani maupun rohani menjadi tidak segar sebagai akibat terus menerus

mengadapi persoalan atau pekerjaan yang sama serta dilakukan hanya dengan

duduk saja sehingga membosankan. Dampak dari kurangnya gerak atau

aktivitas membuat kesehatan tubuh atau fisik menjadi buruk, World Health

Organization (WHO) sebagai organisasi kesehatan dunia telah menyatakan

bahwa peringkat utama angka kematian didunia adalah diakibatkan oleh

panyakit jantung dan pembuluh darah, dan salah satu penyebabnya

dikarenakan kurangnya gerak atau aktivitas dari tubuh atau fisik .

Di bidang pendidikan dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi juga mempengaruhi terhadap aktivitas gerak dari anak didik di

sekolah. Anak didik setiap hari selalu disibukkan dengan kegiatan-kegiatab

yang hanya berlangsung didalam kelas, laboratorium, sedangkan dirumah,

1
2

selalu disibukkan dengan tugas-tugas sekolah yang harus dikerjakan di

rumah, sehingga kegiatan fisik seperti bermain atau berolahraga sebagai

penyaluran hasrat emosionalnya terlupakan. Apabila hal ini berlangsung terus

tentunya dapat mempengaruhi terhadap tingkat kesegaran jasmaninya. Hasil

penelitianya yang telah dilakukan oleh kementrian pemuda dan Olahraga

menyatakan bahwa 45,9% pelajar usia 16-19 tahun dan 37% pelajar usia 13-

15 tahun memiliki tingkat kesegaran jasmani dalam kategori kurang dan

kurang sekali.

Pemerintah yang dalam hal ini adalah dapartemen pemuda dan

olahraga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesegaran

jasmani masyarakat dan termasuk masyarakat sekolah (Pelajar/anak didik)

diantaranya adalah dengan menciptakan berbagai macam gerakan senam dan

salah satu diantaranya adalah senam kesegaran jasmani (SKJ) 2018

diantaranya adalah dapat meningkatkan kesegaran jasmani dapat dilakukan

dengan latihan jasmani seperti senam Kesegaran jasmani”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa- siswi yang

dilatih senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2018 dengan yang tidak dilatih

Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2018 Terhadap Tingkat Kesegaran

jasmani anak kelas XI SMA NEGERI 3 SAMARINDA.


3

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan tujuan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini

sebagai berikut:

1. untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh antara siswa-siswi yang

dilatih Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2018 dengan yang tidak dilatih

senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2018 terhadap tingkat Kesegaran Jasmani

Kelas XI di SMA NEGERI 3 SAMARINDA Tahun ajaran 2022/2023.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:

1. Bagi Guru Pendidikan Jasmani dan kesehatan secara umum dan khususnya

guru pendidikan jasmani dan kesehatan di SMA NEGERI 3

SAMARINDA, hasil penelitian ini merupakan masukan (in put) yang

berharga untuk diterapkan disekolah seandainya berdasarkan hasil

penelitian tersebut senam kesegaran jasmani (SKJ) 2018 Memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan status jasmani Kelas XI

SMA NEGERI 3 SAMARINDA Maka itu cukup baik untuk terus-

menerus dilakukan.

2. Bagi institusi (Lembaga) yang terkait, dan dalam hal ini adalah Dinas

Pendidikan Samarinda Propinsi Kalimantan Timur, hasil penelitian ini

dapat dijadikan masukan penyusun program kerja berupa pelatihan

mengenai senam kesegaran jasmani (SKJ) 2018 bagi guru pendidikan

jasmani dan kesehatan dari berbagai jenjang pendidikan agar lebih

menguasai memahami manfaatnya.


4

3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan ataupun

acauan untuk melakukan penelitian yang sejenis dan lebih mendalam

tentang pengaruh senam kesegaran jasmani (SKJ) 2018 terhadap tingkat

kesegaran jasmani kelas XI SMA NEGERI 3 SAMARINDA tahun ajaran

2022/2023.

4. Bagi tempat penelitian

a. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi siswa dan guru tentang

pentingnya penerapan latihan yang baik dan teratur sebagai dasar dalam

melakukan kegiatan olahraga khususnya Senam Kesegaran Jasmani

(SKJ).

b. Sebagai bentuk pemikiran bagi dosen atau guru olahraga khususnya di

IKIP PGRI Kalimantan Timur dalam rangka pengaruh Senam kesegaran

jasmani.
5

BAB II
DASAR TEORI
A. Kajian Teori

1. Pengertian Latihan

Berdasarkan kajian teori dari jurnal dan buku maka di dapat

beberapa uraian para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Harre (2012: 1) Latihan (training) Olahraga adalah suatu proses

penyempurnaan beroalahraga melalui pendekatan ilmiah yang

berdasarkan prinsip-prinsip Latihan, Secara Teratur dan terencana

sehingga mempertinggi kemampuan dan kesiapan olahragawan.

Gambar 1. pemanasan senam Sumber Koleksi Pribadi

Latihan adalah penerapan rangsangan fungsional secara sistematis

dalam ukuran semakin tinggi dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi.

Pada prinsipnya latihan menurut Sukadiyanto (2010;1, Menyatakan

latihan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik,yaitu

untuk meningkatkan kualitas fisik, kemampuan fungsional kekuatan


6

peralatan tubuh,dan kualitas psikis anak yang di latih, Sehinnga adanya

adaptasi dalam tubuh.

2. Pengertian Senam dan Macam-Macam cara atau bentuk senam

Menurut margono (Wardani, 2012) mengemukakan bahwa,

‘Senam ialah latihan tubuh yang dipilih dengan berencana, disusun

secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan

pribadi secara harmonis’

dalam Madijono (2010:1) lebih menekankan kepada ciri-ciri

olahraga senam yaitu sebagai berikut:

Para pakar senam sepakat, bahwa ciri yang ada pada suatu gerakan itu

dapat disebut sebagai senam adalah: gerakan-gerakannya selalu dibuat

atau diciptakan dengan sengaja, gerakan-gerakannya selalu harus

berguna untuk mencapai tujuan tertentu (Misalnya: membentuk sikap

tubuh, memperbaiki gerak, meningkatkan taraf kesegaran, sebagai sarana

rehabilitasi). Gerakan- gerakannya selalu harus tersusun dan sistematik,

dilakukan dengan secara teratur dan berulang ulang. Senam merupakan

suatu cabang olahraga yang melibatkan peforma gerakan yang

membutuhkan kekuatan kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang

teratur.
7

Gambar 2. Senam Lantai Sumber Koleksi Pribadi

Bermacam cara dan bentuk senam cukup beraneka ragam, namun Imam

Sutrisno dan Khadafi (2010:60) menyatakan:

Senam adalah setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis

dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk

mencapai tujuan tertentu.

3. Latar belakang Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2018

Rangkaian gerakan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2018

Merupakan peningkatan dan pengembangan dari rangkaian gerakan Senam

Kesegaran jasmani (SKJ) yang terdahulu, seperti SKJ 89, 88, 92, 96, 2000

dan SKJ 2018 dilaksakan berdasarkan keputusan kemenpora. Kemenpora

berusaha untuk malaunching kembali edisi SKJ Yang diberi tema SKJ

jadul (jaman dulu). menurut teguh Teguh Rahardjo,salasa (6/11/2018)

“Senam SKJ 2018 Ini luar biasa,agar kembali populer dan bisa

dimassalkan, dijalankan oleh masyarakat Indonesia.

4. Definisi Kesegaran Jasmani

Kesegaran Jasmani secara harfiah terdiri dari dua kata yaitu: Kesegaran

dan Jasmani. Kesegaran berasal dari kata segar dan mendapat awalan ke
8

dan akhiran an. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dinyatakan”

Kesegaran adalah keadaan (hal, sifat, dan sebagainya). Segar”

kenyamanan, kesehatan, dan sebagainnya, sedangkan jasmani adalah

tubuh, badan”. Ditinjau dari segi medis, Sudarno SP (2010:9)

menyatakan:

“Kesegaran Jasmani menunjukan kapasitas fungsional seseorang

menghadapi tugas kesegaran jasmani tergantung pada potensi biodinamika

seseorang. Dan terdiri dari potensi fungsional dan potensi metabolic”.

Ahli-Ahli pendidikan jasmani mendefinisikan tentang kesegaran adalah

sebagai berikut:

Kesegaran Jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk

melakukan sesuatu kerja tertentu dengan hasil baik/memuaskan dan tanpa

kelelahan yang berarti. Kesegaran jasmani bercirikan semua bagian tubuh

dapat berfungsi secara efisien saat tubuh menyesuaikan diri dengan

tuntunan sekitar.

Kebugaran fisik atau lazim disebut kesegaran jasmani mengandung makna

kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap

pembebanan fisik yang diberikan tanpa menimbulkan kelelahan yang

berlebihan. Ada beberapa komponen kesegaran jasmani baik yang terkait

dengan kesehatan maupun yang terkait dengan keterampilan (Welis,

2013). “Kesegaran jasmani mempunyai empat komponen, yaitu:

(1)ketahanan jantung dan peredaran darah (cardiovascular edurance); (2)


9

kekuatan; (3) Ketahanan Otot (muscular edurance); dan kelenturan

(flexibility)”.

Berkaitan dengan komponen kesegaran jasmani, (Said 2015)

Menyatakan: Pada umumnya, para ahli mengemukakan sepuluh unsur

kesegaran jasmani yang dititikberatkan kepada faal kerja yaitu: (1) daya

otot terhadap penyakit, (2) kekuatan daya tahan otot, (3) daya tahan

jantung, peredaran darah dan pernapasan, (4) daya otot, (5) kelentukan

(fleksibilitas), (6) kecepatan. (7) kelincahan melakukan perubahan arah

(agilitasi), (8) koordinasi, (9) keseimbangan, (10) ketepatan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kesegaran atau

kebugaran jasmani seoarang dapat dikatakan baik apabila dalam

melakukan aktivitas sehari-hari tidak mengalami kelelahan yang

berlebihan atau yang berarti dan cepat pulih Kembali.

Pengertian tingkat kesegaran jasmani menurut Cooper, dalam

Sudarno SP (2012: menyatakan: "Seseorang yang hidup sehari-harinya

lebih aktif akan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang lebih baik bila

dibandingkan dengan mereka yang hidup sehari-harinya kurang aktif".

Sudarno SP (2012:10-11) juga mengungkapkan pengertian tingkat

kesegaran jasmani sebagai berikut:

tentang Kapasitas Aerob Maksimal atau VO₂max merupakan indikator

terpecaya tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin betambah umur


10

seseorang, semakin banyak oksigen yang dapat digunakannya, berarti

semakin tinggi tingkat kesegaran jasmaninya.

Ada beberapa alat ukur yang dapat dipergunakan untuk mengetahui tingkat

kesegaran Jasmani seseorang, diantaranya adalah Tes Kesegaran jasmani

Indonesia untuk umur 16- 19 tahun (Sudamo SP, 2012:113). rangkaian tes

yang harus dilakukan terdiri dari: " (1) lari cepat 60 meter(putra dan putri),

(2) gantung angkat tubuh untuk (Putra 60 detik) (Untuk Putri 30 detik), (3)

baring duduk untuk (putra 60 detik)(untuk putri 30 detik) (4) loncat tegak

ada 3 kali percobaan (5) lari jarak (1200 meter untuk putra), 1.000 meter

untuk putri)". (Sudarno SP, 2012:113).

Fungsi dari kesegaran jasmani menurut Kosasih (2010:10) cukup beraneka

ragam dan diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Golongan yang dihubungkan dengan pekerjaan

1.Kesegaran jasmani bagi pelajar dan mahasiswa untuk mempertinggi

kemampuan dan kemauan belajar.

2. Kesegaran jasmani bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi.

3.Kesegaran jasmani bagi karyawan, pegawai dan petani untuk

meningkatkan efisiensi dan produktivitas

b. Golongan yang dihubungkan dengan usia.

1. Kesegaran jasmani anak-anak untuk meningkatkan kesehatan pada

division tubuh.

2. Kesegaran jasmani bagi orang mempertahankan kondisi fisik.


11

Sudarno SP (2012:10) juga menyatakan bahwa seseorang yang

baik. tingkat kesegaran jasmaninya atau fit dalam penampilannya memiliki

ciri-ciri sebagai berikut!

(1) cukup kuat untuk melaksanakan tugas harian maupun tugas

darurat/mendadak lainnya;

(2) mempunyai ketahanan untuk menyelesaikan tugas hariannya tanpa

kelelahan yang berlebihan, bahkan masih mampu turut serta pada

kegiatan rekreasi setelah bekerja sehari penuh;

(3) mempunyai ketahanan kardiorespiratori yang teperlukan untuk

melakukan kerja yang melelahkan dan yang melibatkan semua

kegiatan tubuhnya;

(4) memiliki kecepatan sehingga mampu bergerak dengan cepat untuk

mengatasi keadaan darurat.

(5) memiliki daya control mengkoordinasikan Gerakan-gerakan tubuh

dengan mulus.

(6) Jadi kebugaran jasmani sebagai ciri awal, pendorong dan sumber

kekuatan bagi menggerakan perkembangan ke arah yang baik.

5. Manfaat Olahraga Senam dan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2018

Setelah melakukan senam secara teratur dan benar dalam jangka

waktu yang cukup akan terasa adanya perubahan dalam hidup sehari-hari,

antara lain: (a) Dalam hal pernapasan: frekuensi pernapasan hidup sehari-

hari berkurang, mendalamnya pernapasan bertambah, kapasitas vital

bertambah besar, kelincahan thorax dan rongga dada bertambah. besar; (b)
12

Dalam hal peredaran darah: denyut jantung menjadi lebih rendah, (segera

setelah melakukan kerja jasmani) jantung lebih cepat kembali ke keadaan

biasa, jantung menjadi lebih tebal; (c) Disamping perubahan dalam

pernapasan dan peredaran darah, juga perubahan ketebalanotot yang

sekaligus disertai dengan bertambah besarnya. kekuatan, meningkatnya

ketahanan, ketegapan sikap, kemantapan dan kesiapan melakukan gerak.

Senam juga sangat bermanfaat dalam mengembangkan komponen fisik dan

kemampuan gerak (motor ability).orang-orang yang terlibat senam akan

berkembang daya tahan serta keseimbangan kekuatan tubuh yang teratur

dan dapat terhindar dari berbagai macam penyakit. ototnya, kekuatanya,

powernya, kelenturannya dan kelincahan.

B. Defenisi Konsepsional

Menurut Ali Maksum menyatakan bahwa “Definisi konsepsional adalah

suatu definisi yang diberikan kepada suatu konsep dengan menggunakan

konsep lain. Definisi konsepsional diambil dari konstruk teoritik dan biasanya

ditulis dan menjadi bagian integral dari kajian teoritis”. (Ali Maksum. 2012).

Definisi konsepsional adalah unsur penting dalam penelitian dan merupakan

definisi yang di pakai oleh peneliti untuk menggambarkan secara abstrak

suatu peranan sosial atau fenomena alami, konsep adalah generalisasi dari

sekelompok berbagai fenomena yang sama.

Kapasitas Aerob Maksimal atau VO₂max merupakan indikator terpecaya

mengenai tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin besar Kapasitas


13

Aerobik Maksimal seseorang maka semakin banyak oksigen yang dapat

digunakan yang berarti semakin tinggi tingkat kesegaran jasmaninya.

Gerakkan senam pada dasarnya apabila memiliki ciri-ciri: gerakannya

dibuat atau diciptakan dengan sengaja dan berguna untuk mencapai tujuan

tertentu, seperti membentuk sikap tubuh, memperbaiki gerak,meningkatkan

taraf kesegaran, dan sebagai sarana rehabilitasi; gerakannya juga harus selalu

tersusun dan sistematik; dan dilakukan secara teratur dan berulang-ulang.

Senam dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara atau bentuk, antara

lain: senam pembentukkan yang dilakukan secara massal; senam lantai

dengan menggunakan matras dan tanpa menggunakan perkakas atau alat;

senam irama yaitu senam yang gerakkannya dilakukan dengan berirama, baik

berupa irama ketukan, musik, gamelan dan sebagainya; senam perkakas yaitu

senam yang pelaksanaan gerakannya menggunakan perkakas,seperti palang

sejajar, palang tunggal, kuda-kuda, box dan sebagainya.

Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2018 dapat dikategorikan ke dalam

olahraga senam karena gerakkannya memiliki ciri-ciri gerakan gerakan

senam. Selain itu SKJ 2018 dapat dilakukan oleh siapa saja termasuk pada

Siswa/Siswi KELAS XI SMA NEGERI 3 SAMARINDA, hal ini dikarena

gerakkan mudah, dapat dilakukan secara berkelompok, waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan suatu gerakkan relatif lama dan

menggembirakan. Senam yang dilakukan dengan cara yang benar dan teratur,

serta dalam waktu yang cukup dapat bermanfaat untuk mempertahankan dan

atau meningkatkan kesegaran jasmani serta kondisi fisik menjadi lebih baik
14

dari yang sebelumnya; sebagai koreksi terhadap kekurangan benaran sikap

dan gerak; membentuk sikap dan kondisi fisik, seperti: kekuatan otot,

kelincahan, ketahanan, keluwesan, dan kecepatan.

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk pertanyaan. Menurut Ali Maksum mengatakan bahwa “Hipotesis

adalah dugaan sementara yang di ajukan peneliti terhadap permasalahan yang

dirumuskan. Hipotesis merupakan pertanyaan-pertanyaan yang masih harus

di uji kebenarannya. Adakalanya Hipotesis juga dianggap sebagai “Klaim”

dari peneliti,suatu keyakinan atas kebenaran sesuatu”.(Ali Maksum.2012).

Menurut Sugiyono mengatakan bahwa “Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusuan penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara,

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,

belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan

data”.(Sugiyono.2017).

Berdasarkan Pada tujuan pustaka yang telah dijelaskan, maka dapatlah

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Hipotesis Alternatif (Ha) adalah:


15

Ada pengaruh Latihan Senam Kesegaran Jasmani SKJ 2018 Terhadap

Tingkat Kesegaran Jasmani Pada siswa Kelas XI SMA NEGERI 3

SAMARINDA. Tahun ajaran 2022/2023.

2. Hipotesis Nol (Ho) Adalah:

Tidak Ada Pengaruh Latihan Senam Kesegaran Jasmani SKJ 2018

Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Kelas XI SMA NEGERI

3 SAMARINDA. Tahun ajaran 2022/2023.


16

BAB III
Metode Penelitian
A. Metode Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Metode Pendekatan

sesuai dengan Jenis penelitian ini adalah penelitian ini untuk mencari

apakah terdapat pengaruh latihan Kesegaran jasmani terhadap Tingkat

kesegaran jasmani, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2019:15 Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis bersifat kuantitatif/

statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

2. Jenis Penelitian

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara ketat

untuk mengetahui hubungan sebab dan akibat di antara variabel. Salah satu

ciri utama di dalam penelitian exsperimen adalah adanya perlakuan

(treatment) yang diknakan kepada subjek atau objek penelitian. Dalam

penelitian exsperimen, seorang peneliti sejauh mungkin harus dapat

memastikan bahwa variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel


17

terikat benar-benar disebabkan oleh adanya manipulasimpada variabel

bebas. Hal inilah yang kemudian disebut validitas internal. Dalam kaitan

ini, mekanisme kontrol menjadi sesuatu yang sangat penting. Set pertama

bertindak sebagai konstanta, yang anda gunakan untuk mengukur

perbedaan dari set kedua.

B. Defenisi Oprasional

Definisi Oprasional merupakan batasan permasalahan penelitian secara

teoritis. Sehingga permasalahan yang diteliti mempunyai atraksi yang jelas

dan terarah. Definisi oprasional menerapkan kegiatan yang merubah, konsep-

konsep yang ada di dalam judul proposal dengan kata-kata dan kalimat-

kalimat yang bersifat abstrak,teoritis menjadi kata yang menggambarkan

gejala-gejala sikap atau tindakan yang dapat diamati dan diuji serta dapat

diukur kebenarannya.

Berdasarkan definisi oprasional di atas maka kesimpulan penulis

definisi oprasional tersebut adalah pengukur konsep yang abstrak teoritis

menjadi kata-kata menggambarkan tentang tingkah laku atau gejala yang

dapat diamati dapat diuji dan dapat ditentukan kebenarannya oleh orang lain.

atas dasar uraian tersebut maka konsep yang dipergunakan dalam penelitian

ini adalah 2 variabel yaitu variable bebas (independent variable) Dan variable

terikat (dependent variable).

Menurut Sugiyono menyatakan bahwa “variable penelitian pada

dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
18

peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasitentang hal tersebut,

kemudian di tarik kesimpulannya”.(Sugiyono.2017:60).

Sedangkan menurut Ali Maksum menyatakan bahwa “definisi

oprasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variable dengan cara

memberikan arti, atau mendeskripsikan kegiatannya, atau memberikan cara

mengukur variable tersebut”.(Ali Maksum.2012:43).

Jadi definisi oprasional adalah petunjuk tentang bagaimana suatu variabel

dapat diukur dengan membaca definisi oprasional dalam suatu penelitian

sehingga dapat mengetahui buruknya pengukuran tersebut, sesuai dengan

variable di atas penulis menyimpulkan bahwa dalam definisi oprasional

setidaknya terdapat 2(dua) variable yang dijelaskan dan di bahas secara

terperinci.

1. Latihan Kesegaran Jasmani sebagai variabel bebas (X1) adalah latihan yang

berguna untuk suatu keadaan dimana tubuh terasa sehat dan nyaman.

2. Latihan Ketingkatan sebagai variable bebas (X2) adalah latihan yang

berguna untuk mengukur tingkatan setelah melakukan senam.

3. Latihan tingkatan variabel (Y) adalah variabel terikat dimana disini penulis

akan melihat tingkatan yang terjadi pada siswa setelah melakukan senam

kesegaran jasmani secara rutin dengan waktu yang di tentukan.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

Suatu bagian persoalan penting yang dihadapi seorang peneliti adalah

pengambilan populasi dan sampel. Untuk memperoleh sampel yang


19

repsentatif dapat diwakili dari keseluruhan populasi maka terlebih dahulu

perlu diketahui konsep dari populasi itu sendiri.

1. Populasi

Menurut Agung Sunarno “Populasi adalah sekumpulan kasus yang

perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah

penelitian. Kasus-Kasus tersebut dapat berupa orang, barang, binatang, hal

atau pristiwa”. (Agung sunarno, 2011:59) Secara umum populasi diartikan

sebagai seluruh anggota kelompok yang telah ditentukan karakteristiknya

dengan jelas, baik itu kelompok orang, objek, benda atau kejadian.

Berdasarkan penjelasan tersebut populasi yang saya dapatkan untuk

penelitian sebanyak 200 Siswa kelas XI SMA NEGERI 3 SAMARINDA

Tahun Ajaran 2022/2023.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk

menggenarisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan

penelitian menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian

sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi. Menurut Nana Sudjana "proses

menarik sebagian subjek, gejala atau objek yang ada pada populasi disebut

sampel" (Nana Sudjana, 2011:71)

Menurut Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa "apabila subyek kurang

dari 100 (seratus), maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian

merupakan populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil


20

diantara 10-15% atau 20-25% atau lebih." (Suharsimi Arikunto, 2017:173)

Sehubungan dengan pendapat tersebut diatas maka dalam penelitian ini

penulis bermaksud mengambil sampel sebesar 20% dari jumlah populasi

yang ada, yaitu 200 x 20% maka diperoleh sampel sebanyak 40 siswa-

siswi kelas XI SMA NEGERI 3 SAMARINDA Tahun Ajaran 2022/2023.

Pengambilan sampelnya dengan Teknik Random Sampling atau secara

acak. Untuk mendapatkan jumlah sampel tersebut menggunakan rumus:

N
n= (Notoadmodjo, 2010)
1+N (d 2)

Ket : N= Besar populasi, n = Besar sampel, d= Tingkat

kepercayaan, dan proses Perhitungan sebagai berikut:

N
n= 2
1+ N (d )

N
¿ 2
1+ 200(d )

200
¿
1+ 200(0,02)

200
¿
5

= 40

D. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 22 Februari sampai dengan 2

April 2023 di SMA NEGERI 3 KELAS XI Samarinda Kalimantan Timur.

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data tentang latihan lari 60


21

meter,gantung angkat tubuh,baring duduk,loncat tegak dan lari 1000 s/d 1200

meter.

Tabel 1 Jadwal Program Latihan Tes senam Kesegaran Jasmani.


Hari Materi Latihan Kelas Jam Tempat

senin Warming A SMA NEGERI 3


Rabu up,berupa A 15:00 SAMARINDA
Jum’at senam selama A
15 menit

Tabel 2. Jadwal latihan lari 60 meter.

Hari kelas Jam Tempat

Senin A 15:00-17:00
Rabu A 15:00-17:00 SMA NEGERI 3 SAMARINDA
Jum’at A 15:00-17:00

Dalam membuat menu program latihan untuk kelompok lari jarak

pndek sprint peneliti menggunakan menu program latihan kecepatan yang

di buat oleh sukadiyanto, berikut menu program latihan kecepatan.

Tabel 3. Menu program latihan lari 60 meter.


30-60% dari kekuatan maksimal
Intensitas 30% untuk pemula dan 60% untuk olahragawan
terlatih
Volume 3 set / sesi dengan 2-9 repetisi / set
t.r dan t.i Lengkap (1:4) dan (1:6)
Irama Secepat mungkin
Frekuensi 3x / minggu
22

(Sumber: Sukadiyanto. 2011:12).

Setelah melihat pedoman membuat program latihan kecepatan di atas,

peneliti membuat program latihan lari jarak 60 meter. Berikut menu program

latihan lari jarak 60 meter.

Table 4. Program Latihan Eksperimen kelompok A dan B


Latihan Repetisi Interval
Tahap Minggu Set
Ke (Level) Recovery
1 2 3 4 5 6

1 3 5 5 menit
I 2 3 5 5 menit

3 3 5 5 menit
I
4 3 5 5 menit

II 5 3 5 5 menit
6 3 5 5 menit

7 3 5 5 menit
III 8 3 4 5 menit

9 3 4 5 menit
II
10 3 4 5 menit

IV 11 3 4 5 menit
12 3 3 5 menit

13 3 3 5 menit
V 14 3 3 5 menit

15 3 3 5 menit
III
16 3 2 5 menit

VI 17 3 2 5 menit
18 3 2 5 menit

IV VII 19 3 2 5 menit
23

20 3 2 5 menit

21 3 1 5 menit
22 3 1 5 menit

VIII 23 3 1 5 menit
24 3 1 5 menit

Tabel 5.Jadwal Latihan gantung angkat tubuh

Hari Kelas Jam Tempat

Senin A 15:00-17:00
Rabu A 15:00-17:00 SMA NEGERI 3 SAMARINDA
Jum’at A 15:00-17:00

Dalam membuat menu program latihan untuk kelompok peneliti

menggunakan menu program latihan gantung angkat tubuh yang di buat oleh

sukadiyanto, berikut menu program latihan gantung angkat tubuh/pull up.

Tabel 6. Menu program latihan gantung angkat tubuh


30-60% dari kekuatan maksimal
Intensitas 30% untuk pemula dan 60% untuk olahragawan terlatih

3 set / sesi dengan 2-9 repetisi / set


Volume
t.r dan t.i Lengkap (1:4) dan (1:6)
Irama Secepat mungkin
Frekuensi 3x / minggu
(Sumber: Sukadiyanto. 2011:128)
24

Setelah melihat pedoman membuat program latihan power di atas,

peneliti membuat proram latihan gantung angkat tubuh /pull up. Berikut menu

program latihan gantung angkat tubuh/pull up.

Table 7. program latihan Eksperimen kelompok A dan B

Latihan Repetisi Interval


Tahap Minggu Set
Ke (Level) Recovery
1 2 3 4 5 6

25 3 5 5 menit

I 26 3 5 5 menit

27 3 5 5 menit
I
28 3 5 5 menit

II 29 3 5 5 menit

30 3 5 5 menit

31 3 5 5 menit

III 32 3 4 5 menit

33 3 4 5 menit
II
34 3 4 5 menit

IV 35 3 4 5 menit

36 3 3 5 menit
37 3 3 5 menit

V 38 3 3 5 menit

39 3 3 5 menit
III
40 3 2 5 menit

VI 41 3 2 5 menit

42 3 2 5 menit

43 3 2 5 menit
IV VII
44 3 2 5 menit
25

45 3 1 5 menit

46 3 1 5 menit

VIII 47 3 1 5 menit

48 3 1 5 menit

Tabel 8. Jadwal Latihan Baring duduk/ sitt up.

Hari Kelompok Jam Tempat

Senin A 15:00-17:00
Rabu A 15:00-17:00 SMA NEGERI 3 SAMARINDA
Jum’at A 15:00-17:00

Tabel 9. Menu Program Latihan baring duduk/sitt up


30-60% dari kekuatan maksimal
Intensitas 30% untuk pemula dan 60% untuk olahragawan
terlatih
Volume 3 set / sesi dengan 2-9 repetisi / set

t.r dan t.i Lengkap (1:4) dan (1:6)

Irama Secepat mungkin

Frekuensi 3x / minggu
(Sumber: Sukadiyanto. 2011:12).
Setelah melihat pedoman membuat program latihan kecepatan di atas,

peneliti membuat program latihan baring duduk/sitt up. Berikut menu program

latihan baring duduk/sitt up.

Table 10. Program Latihan Eksperimen kelompok A dan B


Latihan Repetisi Interval
Tahap Minggu Set
Ke (Level) Recovery
1 2 3 4 5 6
26

49 3 5 5 menit

I 50 3 5 5 menit
51 3 5 5 menit
I
52 3 5 5 menit
II 53 3 5 5 menit

54 3 5 5 menit
55 3 5 5 menit

III 57 3 4 5 menit
57 3 4 5 menit
II
58 3 4 5 menit
IV 59 3 4 5 menit

60 3 3 5 menit
61 3 3 5 menit

V 62 3 3 5 menit
63 3 3 5 menit
III
64 3 2 5 menit
VI 65 3 2 5 menit

66 3 2 5 menit
67 3 2 5 menit

IV VII 68 3 2 5 menit
69 3 1 5 menit

70 3 1 5 menit
VIII 71 3 1 5 menit

72 3 1 5 menit
27

Tabel 11. Jadwal Latihan loncat tegak

Hari Kelompok Jam Tempat

Senin A 15:00-17:00
Rabu A 15:00-17:00 SMA NEGERI 3 SAMARINDA
Jum’at A 15:00-17:00

Tabel 12. Menu program latihan Loncat tegak.


30-60% dari kekuatan maksimal
Intensitas 30% untuk pemula dan 60% untuk olahragawan
terlatih
Volume 3 set / sesi dengan 2-9 repetisi / set
t.r dan t.i Lengkap (1:4) dan (1:6)
Irama Secepat mungkin
Frekuensi 3x / minggu
(Sumber: Sukadiyanto. 2011:12).

Setelah melihat pedoman membuat program latihan kecepatan di atas,

peneliti membuat program latihan Loncat tegak. Berikut menu program latihan

loncat tegak.

Table 13. Program Latihan Eksperimen kelompok A dan B


Latihan Repetisi Interval
Tahap Minggu Set
Ke (Level) Recovery
1 2 3 4 5 6

73 3 5 3

I 74 3 5 3

75 3 5 3
I
76 3 5 3

II 77 3 5 3

78 3 5 3

79 3 5 3
II III
80 3 4 3
28

81 3 4 3

82 3 4 3
IV 83 3 4 3

84 3 3 3
85 3 3 3

V 86 3 3 3

87 3 3 3
III
88 3 2 3

VI 89 3 2 3

90 3 2 3

91 3 2 3

VII 92 3 2 3

93 3 1 3
IV
94 3 1 3

VIII 95 3 1 3

96 3 1 3

Tabel 14. Jadwal Latihan Lari 1000 s/d 1200 meter

Hari Kelompok Jam Tempat

Senin A 15:00-17:00
Rabu A 15:00-17:00 SMA NEGERI 3 SAMARINDA
Jum’at A 15:00-17:00
29

Tabel 15. Menu program latihan lari 1000 s/d 1200 meter.
30-60% dari kekuatan maksimal
Intensitas 30% untuk pemula dan 60% untuk olahragawan
terlatih
Volume 3 set / sesi dengan 2-9 repetisi / set
t.r dan t.i Lengkap (1:4) dan (1:6)
Irama Secepat mungkin

Frekuensi 3x / minggu
(Sumber: Sukadiyanto. 2011:12).

Setelah melihat pedoman membuat program latihan kecepatan di atas,

peneliti membuat program latihan lari jarak 1000 meter. Berikut menu

program latihan lari jarak 1200 meter.

Table 16. Program Latihan Eksperimen kelompok A dan B


Latihan Repetisi Interval
Minggu Set
Ke (Level) Recovery
1 2 3 4 5

I 1 1 5 15menit
II 2 1 4 15menit

III 3 1 3 15menit
IV 4 1 2 15menit

- - - 1 -

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan teknik tes dan pengukuran, yaitu Tes

kesegaran Jasmani indonesia Usia Remaja 16 s/d 19 tahun yang terdiri

rangkaian tes sebagai berikut;

1. Item tes terdiri dari Untuk Putra


30

a. Lari cepat 60 meter.

b. Gantung angkat tubuh selama 60 detik

c. Baring duduk selama 60 detik.

d. Loncat tegak/vertical jump 3 kali percobaan.

e. Lari jauh 1200 meter

2. Item tes terdiri untuk putri

a. Lari cepat 60 meter.

b. Gantung angkat tubuh 3 kali percobaan.

c. Baring duduk 30 detik.

d. di Loncat tegak/vertical jump 30 detik.

e. Lari jauh 1000 meter

3. Alat dan fasilitas:

a Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin.

b. Stopwatch.

c. Bendera start.

d. Tiang pancang.

e. Nomor dada.

f. Palang tunggal.

g. Papan berskala untuk loncat tegak.

h. Serbuk kapur.

i. Penghapus.

j. Formulir tes dan alat tulis.

4. Peserta
31

a.Tes ini memerlukan banyak tenaga, oleh sebab itu peserta benar benar

dalam keadaan sehat dan siap untuk melaksanakan tes.

b. Diharapkan peserta sudah makan sedikitnya 2 jam sebelum melakukan

tes.

c. Disarankan memakai pakaian olahraga dan bersepatu olahraga.

d. Hendaknya mengerti dan memahami cara melaksanakan tes.

e. Sebelum tes dimulai, peserta diharapkan melakukan pemanasan.

(warming up) terlebih dahulu)

f. Jika tidak dapat melakukan satu jenis tes atau lebih, maka peserta

dinyatakan gagal/tidak mendapatkan nilai.

5. Petugas

a. Harap memberikan pemanasan terlebih dahulu.

b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mencoba gerakan.

c. Harap memerhatikan perpindahan pelaksanaan butir satu ke butir

berikutnya secepat mungkin.

d. Harap memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat oleh

petugas.

e. Bagi peserta yang Tidak dapat melakukan satu butir lebih tidak dapat

diberi nilai.

f. Untuk mencatat hasil tes dapat mempergunakan formulir tes perorangan

atau gabungan.

6. Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk umum.

Pelaksanaan lari 60 meter :


32

a. Sikap permulaan “peserta berdiri dibelakang garis start”

b. Pada aba aba “siap” mengambil sikap start berdiri siap untuk lari da

pada aba aba “Ya” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish.

c. Lari masih bisa di ulang apabila pelari mencuri garis start.

Penilaian :

Hasil yang catat adalah waktu yang di capai oleh pelari untuk menempuh

jarak 60 meter untuk tesste umur 16s/d19 tahun dalam satuan waktu

detik.

Pelaksanaan Tes gantung angkat tubuh :

a. Sikap permulaan bergantung pada palang tunggal

b. Gerakan mengangkat tubuh dengan membengkokan kedua

lengan,sehingga dagu menyentuh atau berada di atas palang tunggal.

c. Angkatan dianggap gagal apabila pada waktu mengangkat

badan,peserta meringankan badan dan dagu tidak menyentuh palang

tunggal.

Penilaian :

a. Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna

b. Yang di catat adalah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat

dilakukan dengan sikap sempurna tanpa istirahat.

c. Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkat tubuh ini, walaupun

sudah berusaha, hasilnya di tulis angka 0 Nol.

Pelaksanaan Baring Duduk/sitt up :


33

a. Berbaring telentang di lantai atau rumput, kemudian lutut ditekuk

dengan sudut 90°, kedua tangan dan jari jarinya berselang selip

diletakan di belakang kepala.

b. Petugas /peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan

kaki,agar kaki tidak terangkat.

Penilaian :

a. Hasil yang di hitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk

yang sempurna.

d. Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk,hasilnya di

tulis angka 0 Nol.

Pelaksanaan Loncat tegak/vertical jump :

a. Sikap permulaan

b. Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala di samping

kiri atau kanan, kemudian tangan kanan dekat dinding diangkat ke atas

telapak tanagn di tempelkan pada papan bersekala, sehinggal

meninggalkan bekas raihan jarinya.

Penilaian :

a. Selisih raihan loncatan maka dikurangi raihan tegak.

Pelaksanaan lari 1000 meter dan 1200 meter (putra dan Putri) :

b. Sikap permulaan peserta berdiri dibelakang garis Start

c. Gerakan; pada aba aba “siap’ peserta mengambil sikap start berdiri,

bersiap untuk lari. Dengan menempuh jarak yang sudah ditentukan.

Penilaian :
34

a. Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera di angkat sampai

pelari tepat melintasi garis finish.

b. Hasil yang dicatat adalah waktu yang di capai oleh pelari untuk

menempuh jarak yang sudah ditentukan. Waktu dicatat dalam satuan

menit dan detik.

Tabel 1 Tabel Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia


Untuk putri Usia 16 s/d 19 tahun
Gantung
Baring
angkat Loncat Lari 1000
Nilai Lari 60 Meter duduk 30 Nilai
tubuh 30 Tegak 3x Meter
detik
detik
16 ke 38 ke 66 ke
5 s.d - 6,7 S.d – 3’04” 5
atas atas atas
4 6,8” - 7.6” 11 - 15 28 – 37 53 - 65 3’05” – 3,53” 4

3 7.7” - 8,7” 6 -10 19 - 27 42 - 52 3’54” – 4’46” 3

2 8,8” - 10,3” 2-5 8 - 18 31 - 41 4’47” – 6’04” 2

1 10,4 - dst 0-1 0-7 s.d 30 6’05” - dst 1


Tabel 2 Tabel Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
Untuk putra Usia 16 s/d 19 tahun
Nila Gantung
Baring Loncat
angkat Lari 1200 Nilai
Lari 60 Meter duduk Tegak
i tubuh 60 Meter
60 detik 3x
detik
41 ke 28 ke 50 ke
5 s.d – 6,7 S.d – 3’06” 5
atas atas atas
4 7,8” _ 8.7” 22 - 40 19 – 27 39 - 49 3’07” – 3,55” 4
3 8.8” – 9,9” 10 -21 9 - 18 30 - 38 3’56” – 4’58” 3
2 10,8” – 11,9” 3-9 3-8 21 - 29 4’59” – 6’49” 2
1 12,4 - dst 0-2 0- 20 s.d 6’41” - dst 1
(Widiastuti, 2017: 55)
35

E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah teknik-teknik yang digunakan untuk mengolah

data yang terkumpul dengan menggunakan teknik pengumpulan data. Dari

analisis data tersebut, akan di peroleh hasil yang akan di simpulkan

sebagai hasil penelitian.

Dalam penelitian ini analisis yang di pergunakan adalah cara analisis

dengan statistik, alasannya:

a. Data yang terkumpul merupakan data kuantitatif yang berwujud

angka-angka untuk kedua macam variabel.

b. Dengan menggunakan statistik rumus regresi linear sederhana dan uji

t hitung hasil analisis akan lebih objektif.

c. Dalam statistik telah tersedia teknik dan rumus yang telah teruji

kebenarannya.

Setelah data di ambil dan di kumpulkan kemudian di analisis

dengan menggunakan analisis statistik. Analisis statistik adalah cara-cara

ilmiah yang di persiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan,

dan menganalisis data penyelidikan yang berwujud angka-angka. Data

yang di ambil adalah data dari variabel X 1 dan X2 yang di laksanakan dua

kali yaitu pre tes dan post tes. Untuk menganalisis data tersebut

menggunakan t-test.

t=
∑D

√ N ∑ D −( ∑ D)
2 2

N −1
36

Keterangan :

D= Perbedaan setiap pasangan skor (pretest-posttest)

N= Jumlah sampel

Σ= Jumlah (Ali Maksum 2012:177)

Untuk mengetahui hasil peningkatan dari latihan, maka digunakan

rumus sebagai berikut :

MD
X 100 %
Mpre
Peningkatannya =

Keterangan :

MD = Mean perbedaan setiap pasangan skor

Mpre = Mean skor pretest (Ali Maksum, 2012:178)

1. Pengujian Hipotesis

Dari perhitungan statistik, data yang di peroleh nilai t hasil

penelitian selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu:


37

Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Selanjutnya dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dari analisis

kriteria pengujian data tersebut diatas.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum tempat penelitian

Untuk melengkapi data hasil penelitian penulis memaparkan data-data

yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini, terlebih dahulu

penulis sampaikan gambaran umum dari objek penelitian, yakni data-data yang

berhubungan dengan keberadaan dari sekolah menengah kejuruan negeri 3

samarinda 2022/2023.

a. Berikut gambaran singkat dari SMA negeri 3 samarinda yaitu:

b. Nomor pokok Sekolah Nasional : 30401058

c. Nomor Induk Sekolah :

d. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Samarinda

Tabel 17. Data Sekolah

No Jenis Ruang Jumlah Ukuran (m2) Status


Ruang
1 2 3 4 5

1. Ruang kelas 30 7x9 Milik

1. Laboratorium 4 9x12 Milik

2. Ruang Perpustakaan 1 7x9 Milik


38

3. Ruang Serba Guna 1 20x45 Milik

4. Ruang UKS 1 2x2 Milik

5. Ruang Kepala Sekolah 1 3x3 Milik

6. Ruang Wakil Kepsek 1 2x2 Milik

7. Ruang Kurikulum 1 2x2 Milik

8. Ruang Kepala TU 1 2x2 Milik

9. Ruang Guru 1 7x9 Milik

10. Ruang TU 1 3x6 Milik

11. Ruang TPS/Kordinator 1 2,5x5 Milik

12. Ruang Temu/Loby 1 3x3 Milik

Kamar mandi/Toilet
13. 6 1,5x1,5 Milik
Siswa

Kamar mandi/Toilet
14. 2 1,5x1,5 Milik
Guru

15. Gudang 2 3x3 Milik

16. Ruang Ibadah 1 20x45 Milik

Ruang Penjaga
17. 1 3x3 Milik
Sekolah

18. Sanggar MGMP 1 5x6 Milik

1 2 3 4 5

19. Kantin 1 4x8 Milik

20. Tempat Wudhu 2 2x6 Milik

21. Pos keamanan 1 1,5x1,5 Milik


39

22. Dapur 1 2x3 Milik

(sumber: SMK negeri 3 samarinda)

e. Jumlah siswa-siswi rata-rata: 393 siswa dan 603 siswi

f. Jumlah guru SMA Negeri 3 Samarinda 57 guru

B. Data hasil Penelitian

Dalam memperoleh data tentang pengaruh latihan kesegaran jasmani (skj)

2018 terhadap tingkat kesegaran jasmani pada siswa kelas XI SMA Negeri 3

Samarinda, maka penulis mengadakan penelitian dilapangan. Dalam penelitian i

ni penulis mengolah data yang bersifat kuantitatif sebab datanya masih harus dii

dentifikasikan dalam betuk angka.

Dalam melakukan kegiatan eksperimen ini penulis menggunakan pola Matc

hed by subject design, yang selanjutnya disebut pola M.S matched subject berar

ti juga group matching karena hakekat subject masing-masing ke group serta ot

omatis akan meseimbangkan kedua group atau kelompok itu.

Untuk menyeimbangkan kemampuan kedua kelompok, dalam penelitian i

ni menggunakan cara Subject matching ordinal pairing, yaitu atlet dicoba yang

pre experimental test nya sama, kemudian anggota tiap pasangan itu dipisahkan

untuk dijadikan kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2, sehingga

kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama sebelum dib

erikan perlakuan.
40

Tabel 18. Data rangking pre test untuk membagi kelompok latihan
Pre test
No Nama
1 2 3 4 5 Nilai

1. Mark 6,6 38 41 42 3,15 5

2. Bagus 6,10 34 34 50 3,37 5

3. gigih 6,25 33 32 54 3,40 5

4. wahyu 6,26 33 30 47 3,40 5

5. Putra 6,26 32 30 45 3,42 5

6. Ilham 6,28 32 30 40 3,45 4

7. Andrean 6,41 30 28 38 3,55 4

8. Anggit 6,41 29 28 32 3,57 4

9. Fadli 6,45 28 28 30 4,2 4

10. Akmal 6,45 28 27 30 4,3 3

11. Sanifatul 6,50 28 27 30 4,3 3

12. rehan 7,0 26 27 35 4,44 4

13. fadillah 7,15 23 27 45 4,34 4

14. lutfi 7,20 23 26 40 4,45 4

15. ali 7,25 20 26 37 4,55 3

16. justin 7,25 20 25 37 4,58 3

17. kiki 7,27 20 25 35 5,10 3

18. Izhar 7,30 32 25 30 4,10 4

19. egi 8,10 19 25 33 5,45 3

20. dimas 8,10 18 24 30 6,40 2


41

21. Ainur 6,6 20 24 53 3,20 5

22. Dewi 6,8 18 23 48 4,10 5

23. putri 6,8 22 27 45 4,50 4

24. Jasmine 7,3 20 25 40 5,15 4

25. wiwit 7,20 18 18 45 5,25 3

26. Aina 7,55 19 21 43 5,25 3

27. amanda 8,25 17 20 34 5,20 3

28. asty 8,30 21 17 40 5,40 3

29. angger 8,38 16 20 37 6,50 3

30. Azizah 8,35 17 19 37 6,40 3

31. Zahra 8,40 16 19 38 6,55 2

32. Ainun 8,35 14 16 34 7,00 2

33. Raisa 8,42 14 18 37 7,15 2

34. Nisa 8,55 14 17 39 7,25 2

35. Eca 8,55 14 17 41 7,55 2

36. Ningsih 8,40 13 9 40 8,30 1

37. Gustina 9,15 13 11 37 8,13 1

38. Naya 10,2 10 13 35 8,24 1

39. Caca 10,3 10 10 36 8,27 1

40. Aisyah 10,3 10 9 36 8,33 1

Data yang akan dianalisis dengan teknik statistic yang berkorelasi yang

sudah disamakan di matched dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran

umum dan penelitian setiap variabel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
42

Latihan Kesegaran jasmani Terhadap Tingkat kesegaran Jasmani. untuk

mengetahui tingat kesegaran jasmani disini peneliti mengambil Olahraga:

Untuk laki-laki :

a. lari 60 meter

b. Gantung Angkat tubuh 60 detik

c. Baring duduk 60 detik

d. Loncat tegak/vertical jump 3x percobaan

e. Lari 1200meter

Untuk Putri :

a. Lari 60 meter

b. Gantung angkat tubuh 30 detik

c. Baring duduk 30 detik

d. Loncat tegak/vertical jump 3x percobaan

e. Lari 1000meter

Tabel 19. Data hasil pre Test Awal Tingkat Kesegaran Jasmani

Pre test
No Nama
1 2 3 4 5 Nilai

1 Mark 6,4 42 38 75 3,10 5

2 Andrean 6,3 38 40 50 3,13 5

3 Putra 6,3 40 38 60 3,15 5

4 wahyu 6,7 40 40 57 3,16 5

5 Gigih 6,8 40 37 50 3,16 5


43

6 Ilham 7 37 30 40 3,18 4

7 Kiki 7,3 35 30 40 3,17 4

8 Anggit 7,3 35 29 39 3,20 4

9 Lutfi 7,5 34 29 37 3,20 4

10 Egi 7,6 34 29 37 3,25 4

11 Sanifatul 7,6 33 28 35 3,30 4

12 Rehan 7,7 33 30 40 3,30 4

13 fadillah 7,4 30 29 38 3,45 4

14 Fadli 8,7 21 20 38 3,57 3

15 ali 8,8 21 19 32 3,60 3

16 Justin 8,8 20 27 30 3,60 3

17 Bagus 8,9 19 18 28 4,10 3

18 Izhar 9 20 19 28 4,30 3

19 Akmal 9 18 17 26 4,40 3

20 Dimas 9,3 19 18 27 4,43 3

∑ Jumlah

Keterangan: Data pre test kelompok latihan diatas menunjukan Tingkat

kesegaran jasmani yang terbaik mendapatkan nilai tertinggi 5 dan terendah 2


44

Pre test
No Nama
1 2 3 4 5 Nilai

1 Asty 6,6 23 34 64 3,3 5

2 Dewi 6,8 23 32 55 3,5 5

3 putri 6,8 22 34 43 3,6 5

4 Amanda 7,3 21 30 48 3,18 4

5 Azizah 7,8 20 29 50 3,21 4

6 Aina 8 20 28 45 3,34 4

7 Jasmine 8,3 17 30 47 3,42 4

8 Ainur 8,4 21 31 54 3,44 4

9 Ace 8,3 19 27 42 3,59 3

10 Wiwit 8,3 17 29 44 4,10 3

11 Ningsih 8,4 16 28 46 4,18 3

12 Ainun 8,7 16 26 47 4,27 3

13 Aisyah 8,7 19 22 38 4,37 3

14 Gustina 8,8 16 19 37 4,55 2

15 Angger 9 13 21 35 5,10 2

16 Zahra 8,8 13 17 36 5,32 2

17 Naya 9 10 30 5,38 2
45

18 Nisa 9,3 12 37 6,10 1

19 Caca 9,4 10 30 6,37 1

20 Raisa 9,5 11 34 6,40 1

∑ Jumlah

Anda mungkin juga menyukai