Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

Dosen Pengampu:
Dewi Mutiara, M.Pd.

Disusun Oleh:
Magidah Rojab 604031423039
Maya Masripah
Taty Barokah
Kiki Arya Saputra
Ripan
Tengku Muhammad Rafli
M Fauzan Mustofa
Mohammad Ilham

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI BINA MUTIARA SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat & karunia-
Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk
mata kuliah “PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”. Kami menyadari bahwa penulisan
makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a
dan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna di karnakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami,
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap makalah ini akan bermanfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.

Sukabumi, Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian Kondisi Fisik Atlet Bulutangkis....................................................................2
B. Teknik Pengumpulan Data Kondisi Fisik Atlet Bulutangkis..........................................3
C. Latihan Cossfit Dalam Pelatihan Kondisi Fisik Altet Bulutangkis.................................3
BABIII PENUTUP....................................................................................................................4
A. Simpulan.........................................................................................................................4
B. Saran................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Harsono (dalam Sajoto, 2022) kondisi fisik adalah satu prasyarat yang
sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan
sebagai keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau ditawar lagi karena kondisi fisik
atlet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan
kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk
meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga
memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik, dalam permainan
bulutangkis, komponen kondisi fisik yang dominan adalah daya tahan (endurance), daya
ledak otot tungkai (explosive power), kecepatan (speed) dan kelincahan (agility) (Sajoto,
2022) kebutuhan fisik yang dibutuhkan seorang pemain bulutangkis meliputi kelincahan,
daya tahan, kekuatan, power, kecepatan, dan fleksibilitas pada olahraga bulutangkis juga
semua unsur kondisi fisik harus dikembangkan secara maksimal untuk dapat melakukan
pukulan yang mematikan dan footwork yang dapat menjangkau seluruh sudut lapangan.
Kondisi fisik bulutangkis meliputi kelincahan, daya tahan, kekuatan, power, kecepatan,
fleksibilitas dan komposisi tubuh yang ideal (Purnama, dalam Buan, Falahudin, 2021).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengartian kondisi fisik atlet Bulutangkis?
2. Bagaimana metode pengumpulan data kondisi fisik atlet Bulutangkis?
3. Bagaimana latihan Cossfit dalam pembinaan fisik atlet Bulutangkis?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
2. Dapat Mengetahui apa itu kondisi fisik atlet Bulutangkis
3. Dapat Mengetahui metode pengumpulan data atlet Bulutangksi
4. Dapat Mengetahui latihan Cossfit dalam pembinaan fisik atlet Bulutangkis
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kondisi Fisik Atlet Bulutangkis


Kondisi fisik adalah proses mengembangkan kemampuan aktivitas gerak jasmani
yang dilakukan secara sistematik dan ditingkatkan secara progresif untuk
mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani agar tercapai kemampuan
kerja fisik yang optimal. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan potensi fungsional
atlet dan mengembangkan kemampuan biomotor ke derajat yang paling tinggi (Takwin,
2015) Pelatihan fisik suatu proses perkembangan seorang atlet dalam melakukan berbagai
aktivitas fisik ataupun gerak jasmani dengan sistematis serta dapat membuat atau
menumbuhkan suatu prestasi seorang atlet ditigkatkan yang telah lama terpendam untuk
memunculkan suatu derajat kebugaran jasmani, agar tercapai kemampuan fisik yang
optimal.
Tujuan terpenting adalah meningkatkan prestasi seorang pemain serta menumbuhkan
rasa percaya diri dengan melakukan teknik secara tepat. Kondisi kebugaran jasmani
adalah aspek penting di dalam setiap cabang olahraga kemampuan seorang atlet harus
berjalan dengan bagus dan sangat serius serta direncanakan dengan matang supaya
kemampuan fisik seorang pemain serta kebugaran jasmani dalam tubuh lebih baik.
Kemampuan bisa di miliki oleh setiap atlet ataupun pemain dengan memiliki
kekuatan fisik yang baik. Pada cabang olahraga permainan bulutangkis ada dua macam
kondisi yaitu kondisi umum untuk mencapai keadaan fit secara keseluruhan dan kondisi
khusus untuk permainan bulutangkis (Poole, dalam Sumroti, dan Hilmawan, 2021)
memiliki kondisi fisik yang baik dalam suatu pertandingan atlet dapat menjaga
konsistensi permainannya. Dalam pencapaian prestasi juga terdapat berbagai macam
faktor seperti atlet dan pelatih yang dapat berpengaruh dalam peningkatan prestasi,
terdapat juga faktor-faktor yang lain seperti fisik, teknik dan lain sebagainya.
Berlatih yang menjadi tujuan utama ialah untuk meningkatkan kondisi fisik
kemampuan atlet untuk latihan dalam jangka waktu yang relatif lama maka diperlukan
latihan daya tahan (Buono, dalam Pasaribu, 2022) dalam olahraga bulu tangkis terdapat
banyak gerakan yang membutuhkan fisik untuk menunjang teknik yang harus dikuasai
oleh seorang atlet (Adesta, dalam Pasaribu, 2022) pemain bulutangkis juga harus
memiliki kelincahan kemampuan fisik atlet yang memungkinkan mengubah posisi
tubuhnya dengan cepat dan perubahan posisi tersebut dilakukan dengan cara yang benar
dan arah yang tepat dalam permainan bulutangkis perubahan posisi atlet dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dalam pertandingan, menyesuaikan kondisi saat latihan maupun
kompetisi dan mekanisme saat menyerang maupun pertahanan dari lawan maka
kelincahan memegang penting dalam pertandingan. (Wiguna, 2017).

B. Teknik Pengumpulan Data Kondisi Fisik Atlet Bulutangkis


1. Tes Koordinasi Mata Tangan
Pengukuran koordinasi mata tangan dilakukan dengan melemparkan bola tenis kel
dinding/tembok sebanyak-banyaknya selama 30 detik. Skor dihitung berdasarkan jumlah
bola yang dapat dilemparkan dengan tangan kanan kemudian ditangkap oleh tangan kiri
atau sebaliknya.
2. Tes Power Otot Lengan (Two Hand Medicine Ball Put)
Pengukuran power otot lengan dapat dilakukan dengan medicine ball push test atau
duduk melempar bola medicine. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat power
otot lengan seseorang. Alat yang dibutuhkan saat melakukan tes seperti bola medicine
dengan berat 3 kg. lantai rata, dinding dan meteran.
3. Tes Daya Tahan Jantung Paru
(Lari 2,4 Km) Pengukuran daya tahan jantung paru dilakukan dengan lari 2,4 Km.
peserta tes berlari secepat mungkin sepanjang lintasan (jarak tempuh 2,4 km), apabila
tidak mampu berlari secara terus-menerus, maka dapat diselingi dengan jalan kaki
kemudian lari lagi, peserta tes tidak diperbolehkan berhenti atau istirahat minum atau
makan selama pengukuran sedang berlangsung dan apabila berhenti, maka dinyatakan
gagal (sugiyono, dalam Rinaldy, dan Razali 2020).

C. Latihan Cossfit
Latihan crossfit adalah olahraga yang menggabungkan dua unsur sistem aerobic serta
anaerobic dengan program seperti circuit training, olahraga ini tergolong sebagai olahraga
ekstrim yang dapat memberikan manfaat pembentukan tubuh dengan waktu relatif singkat
(Joshua, Kunselman, dan Gallo, 2019) olahraga crossfit pada dasarnya jenis olahraga
yang menggabungkan unsur fisik dengan menggunakan alat-alat fitness, seperti dumbbell,
burbell, box jump yang menyesuaikan kebutuhan dan tujuan dariolahraga yang dilakukan.
Pendapat tersebut diperkuat oleh (Glassman, dalam Afandi, dan Wijaya, 2022)
menyatakan dunia Crossfit juga untuk melatih berbagai komponen kebugaran fisik seperti
halnya kekuatan, dan daya tahan dalam satu skema pola latihan, dan digabungkan dengan
resistance training (Latihan beban).
Crossfit Cindy's Cousin merupakanolahraga fungsional yang mencakup komponen
model latihan seperti daya tahan dan ketahanan yang ditujukan untukmengembangkan
parameter kebugaran fisik seperti halnya kekuatan, daya tahan, kelincahan, keseimbangan
dan kelenturan dalam satu program latihan (Glassman, dalam Afandi, dan Wijaya, 2022)
latihan crossfit yang sering digunakan, baik yang menggunakan alat ataupun
menggunakan beban tubuh, diantara adalah :
1. Gerakan barpee
2. Lempar bola medicina
3. squat
4. box jump
5. jump rope
6. Pull-up
7. barbell squat
Gerakan-gerakan tersebut bisa dilakukan satu round dimulai dengan 7-10 repetisi atau
dengan waktu 30-60 detik dengan melihat kemampuan maskimal masing-masing
crossfitters (Glassman, dalam Afandi, dan Wijaya, 2022).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kondisi fisik adalah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan
prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat
ditunda atau ditawar lagi karena kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat
penting dalam program latihannya. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan
secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan
kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga memungkinkan atlet untuk mencapai
prestasi yang lebih baik dan bertujuan untuk mengetuhi tingkat kondisi fisik dan
keterampilan bermain bulutangkis dalam juga mencakup penelitian penulis menggunakan
rancangan analisis deskriftif dengan cara mengklarifikasikan nilai yang dicapai masing-
masing atlet dalam tes tertentu.

B. Saran
Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata, kalimat yang kurang jelas, dan sulit dimengerti. karena saya hanya manusia biasa
saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca pada makalah yang
saya buat demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari saya dan saya ucapkan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Akhmady, A. L., Muin, M., dan Nur, A. (2023). Analisis Kondisi Fisik Atlet Pomnas Cabang
Olahraga BuluTangkis Maluku Utara Tahun 2019. Jurnal Pendidikan Mandala. Vol. 4.
No. 5.
Dita, A. U. I., Insyani, I., Taufik, K. (2021). Analisis Unsur Kondisi Fisik Dominan Atlet
Bulutangkis PB. Satria Dompu Tahun 2021. Jurnal Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Ikip Mataram. Vol. 8. No. 2.
Falah, A. k., Santoso, S., Nugroho, U. (2022). Profil Kondisi Fisik Atlet Badminton Pada
Klub Forza Yunior Tahun 2021. Jurnal IImiah Penjas. Vol. 8. No. 2.
Iwanda, D. T., Pambudi, T., Mukarromah, S. B., dan Rahayu, S. (2023). Efektivitas Aplikasi
Data Base Kondisi Fisik Atlet Bulutangkis Berbasis Android. Jurnal Pendidikan
Jasmani dan Olahraga. Vol. 6. No.2.
Kusuma, L. S. W. (2022). Metode Latihan Crossfit Sebagai Program Pembinaan Fisik
Bulutangkis. Jurnal Cakrawala Ilmiah. Vol. 1. No. 12.
Pasaribu, A. M. N. (2022). Pendampingan dan Pelatihan Kondisi Fisik Atlet Bulutangkis
Kota Bekasi. Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS. Vol. 20. No. 02.
Rasyid, A., Fajar, M. K., Aziz, A., Fepriyanto, A., dan Helaprahara, D. (2022). Tingkat
Performa Fisik Atlet Bulutangkis Usia Remaja PB. SAM Mobil Kabupaten Sumenep.
SPRINTER. Jurnal IImu Olahraga. Vol. 3. No. 3.
Rinaldy, A., Rinaldi, I., dan Razali. (2020). Evaluasi Kondisi Fisik Dominan Pada Atlet
Bulutangkis Armelo BMC Aceh Besar 2019. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. Vol. 6. No. 4.
Sumroti, N. A., Himawan, A. (2021). Kondisi Fisik Olahraga Bulutangkis Physical Condition
of Badminton Sports. Jurnal ilmiah sport coaching and education. Vol. 5. NO. 2.

Anda mungkin juga menyukai