Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET

PSIKOLOGI OLAHRAGA

Dosen Pengampu

Doris Apriani Ritonga, S.Psi.,M.A

Nama penulis

Theresia Solagratia Situmeang (6193111062)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAR ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat sehingga makala ini dapat terselesaikan. Dalam menyusun makala mini
riset ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak yang telah meluangkan
waktu dan tenaganya demi terselesaikannya makala ini.
Dengan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan makala
ini, namun bagaimanapun makala ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan dan akan penulis terima
dengan senang hati.
Akhir kata semoga makala ini berguna bagi kita semua. Dan apabila ada kesalahan
dan kata kata yang kurang berkenan, saya selaku penyusun mohon maaf yang sebesar
besarnya.

Medan, 16 Desember 2021

Theresia Solagratia Situmeang


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
KAJIAN KONSEP.....................................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................7
TEKNIK PENGUMPULAN DATA..........................................................................................7
BAB IV......................................................................................................................................8
HASIL ANALISI.......................................................................................................................8
BAB V......................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.............................................................................................................10
B. SARAN.........................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai factor – factor yang
mempengaruhi motivasi prestasi atlet – atlet PPLOP di Jawa Tengah tahun 2020. Jenis
penelitian kualitatif deskriptif. Populasinya berjumlah 20 atlet karate. Pengambilan sampel
menggunakan teknik acak sederhana dengan sampel 10 orang. Metode pengumpulan data
menggunakan skala likert dengan 4 alternatif jawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
5 indikator yang berpengaruh terhadap motivasi prestasi atlet. Indicator kepribadian dengan
presentase 80, indicator pengaruh situasi dengan presntase 85%. Indicator kecenderungan
hasul dengan presentase 70% indicator reaksi emosional dengan presentase 79%. Indicator
tingkah laku prestasi dengan presentase 90%. Simpulan dari factor yang paling dominan
terhadap factor – factor yang mempengaruhi prestasi adalah indicator tingkah laku prestasi.
Saran untuk atlet, jangan cepat puas terhadap hasil yang sudah diraih, saran untuk pelatih,
pelatih dan jajaran staf harus memberikan program yang baik dibantu oleh seseorang yang
ahli dalam bidang psikologi untuk memberikan bimbingan kepada atlet.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembahasa masalah yang dikemukakan di atas, rumusan masalah dalam
pembahasan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengetahui factor – factor yang mempengaruhi motivasi prestasi
2. Factor apa saja yang mempengaruhi motivasi prestasi pada atlet karare PPLOP di Jawa
Tengah

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembahasan mini riset ini, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui factor - factor yang mempengaruhi motivasi prestasi
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi prestasi pada atlet karate PPLOP di Jawa Tengah.
BAB II
KAJIAN KONSEP

Karate merupakan olahraga yang berasal dari Negara Jepang. Olahraga karate banyak
disukai di Negara Indonesia, hal ini terlihat dari kompetisi dan antusias masyarakat yang
tergolong cukup tinggi. Ada dua kategori yang dipertandingkan dalam olahraga karate,
kategori pertama adalah kata. Kata merupakan suatu kategori yang tujuannya untuk
mendemonstrasikan kemampuan jurus secara individu maupun beregu, dalam menguasai
harmonisasi gerak antara kecepatan, kekuatan dan gerak yang indah. Kategori kedua adalah
komite, tujuan dari kategori ini adalah untuk melakukan pertarungan satu lawan satu. Karate
menjadi salah satu olahraga yang sering menyumbangkan mendali di ajang si games dan
Asian games.
PPLOP merupakan suatu bagian dari pembinaan prestasi olahraga melalui kombinasi
anatara Pembina prestasi dengan jalur pembinaan di sekolah dengan tujuan untuk
menemukan dan mengembangkan bakat yang diharapkan dapat berlanjut sampai ke jenjang
yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan prestasi yang tinggi atlet harus mempunyai moivasi
yang baik. Motivasi adalah suatu dorongan yang dapat membuat seseoarang terpacu dan lebih
bersemangat terhadap sesuatu hal yang dia ingin kerjakan.
Motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk menyelesaikan dengan menguasai
sesuatu orang, ide, atau standar baru. Motivasi berprestasi akan memberikan kesempatan
kepada atlet untuk mencapai sesuatu dengan sempurna, meningkatkan kebugaran pada
tingkat tertinggi, dan berlatih secara maksimal. Motivasi berprestasi pada hakikatnya
merupakan keinginan, hasrat, kemauan dan dorongan untuk dapat unggul yaitu mengungguli
prestasi yang pernah dicapainya sendiri atau prestasi yang pernah dicapai oleh orang lain.
Pada dasarnya yang bisa memberi motivasi untuk berperstasi adalah dirinya sendiri.
Kalau seorang atlet sudah menanamkan dalam hatinya untuk terus berkembang atau
berprestasi. Dia akan memotivasi dirinya sendiri supaya tujuan yang diinginkan tercapai.
Atlet harus berani menanggung resiko dan siap menerima tantangan dari setiap apa yang
sudah dia lakukan. Dan atlet harus senantiasa melakukan evaluasi dari setiap latihan untuk
mengetahi perkembangan saat proses latihan maupun sesudah kompetisi.
Menurut artkiel yang dikembangkan oleh Heny, ada beberapa indicator dalam motivasi
prestasi. Indicator yang pertama adalah factor kepribadian, factor pengaruh situasi,
kecenderungan hasil, reaksi emosional, dan tingkah laku prestasi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi motivasi prestasi pada atlet
karate PPLOP di Jawa Tengah.
BAB III
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Jenis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif,
variable dalam penelitian ini adalah motivasi prestasi, populasi dalam penelitian ini
berjumlah 20 atlet karate PPLOP Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20
sampel atlet karate PPLOP di Jawa Tengah. Pengumpulan data peneltian ini menggunakan
teknik angket kuosioner. Dan skala penelitian yang digunakan dalam penelitian
menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil pengujian fadilitas kuosioner dengan rumus
produk moment, dapat diketaui bahwa dari ke 20 item yang diajukan terhadap 20 responden
diperoleh 5 item yang tidak valid. Dapat disimpulkan bahwa skala motivasi prestasi yang
akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 15 item. Uji coba reabilitas menggunakan
rumus alpha terhadap 20 responden.
BAB IV
HASIL ANALISI

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang factor yang


mempenagruhi prestasi atlet.
Hasil dari penelitian tersebut dapat digambarkan dengan table, sebagai berikut :

Table.1 Faktor – factor yang mempengaruhi motivasi prestasi atlet karate PPLOP di Jawab
Tengah Semarang.

Berdasarkan hasil dari deskriptif presentasi yang digambarkan bahwa semua indicator
yang diujikan berpengaruh, yaitu indicator kepribadian, pengaruh situasi, kecenderungan
hasi, reaksi emsional dan tingkah laku prestasi. Dalam penelitian ini yang paling berpengaruh
terhadap motivasi prestasi adalah factor reaksi emosional prestasi dengan persentase 86,5%.
Berdasarkan hasil penelitian reaksi emosional berada pada presentase yang tertinggi
86,5%.
Reaks emosional merupakan perubahan tingakt kegairahan seseorang yang dapat
menghambat atau memudahkan keinginan seseorang untuk berperilaku atau bertindak. Factor
yang mempengaruhi bisa dilihat dari awal perkembangan pada seseorang. Dimulai dari saat
baru lahir dan sampai menuju proses kematangan. Sehingga tingkat emosional dari tiap
waktu akan berkembang dan factor lain yang mempengaruhi reaksi emosional yaitu, dari
lingkungan di sekitar. Dalam ranah olahraga seperti saat atlet melakukan kesalahan dan
mendapatkan peringatan dari wasit. Tinngkat emosional pada seseorang bisa mempengaruhi
pada saat kompetisi itu berlangsung.
Kepribadian atau personality adalah suatu tingkah laku yang bisa dilihat dari emsional
atau karakter yang melekat dari diri seseorang dari kesehariannya. Kepribadian merupakan
kecederungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku social tertentu, baik berupa
perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Dan bisa dillihat dan
terbentuk saat bersosialisasi atau berinteraksi dengan seseorang. Kepribadian dalam
hubungan olahraga bisa dilihat dari kebiasaan atau tingkah laku yang dihadapi oleh atlit
tersebut. Kalau kepribadian sesoang sudah dibentuk dalam internal dari keluarga dengan
baik, berarti dia bisa memposisikan dirinya saat diluar. Kalau dari factor eksternal seperti
lingkungan ini pun juga sangat berpengaruh. Terkadang seseorang yang sudah terbentuk
dengan baik dikeluarganya belum tentu dia diluar berperilaku baik juga. Terkadang seseorang
juga bisa mudah berpengaruh dengan lingkungannya. Tergantung dari diri dia sendiri apakah
bisa memposisikan dengan benar atau tidak, terutama di dunia atlet. Semua akan terlihat dari
kesehariannya, missal perilku jujur dan pantang menyerah saat latihan. Sportif saat menerima
kesalahan atau teguran dari pelatih atau wasit, dan lain – lain. Jadi pembentukan karakter
untuk atlet pun menurut penulis juga perlu karena bisa menjadi bekal kepada atlet supaya bisa
mnegetahui bagaimana cara berperilaku dengan baik.
Pengaruh situasi. Keadaan pengaruh situasi dapat dilhat dari proses dimana dia berada
pada situasi tertentu. Kondisi sesaat atau spontan yang muncul pada tempat dan waktu
tertentu ini kemunculannya terpisah dari diri produk maupun konsumen. Seperti saat berada
dalam kondisi ramai atau mengantri saat berbelanja, ada tipe seseorang yang tetap menunggu
dan antri sesuai aturan yang diberlakukan dan ada tipe seseorang yang emosinya tidak
terkendali atau cenderung tidak sabar. Dan dalam olahraga pun pengaruh situasi seperti
sorakan penonton dan instruksi dari pelatih juga bisa mempengaruhi factor pengaruh situasi
saat berada di lapangan.
Kecenderungan hasil merupakan factor yang dapat mempengaruhi kondiso atlet yang
sedang melaksanakan kompetisi dan factor yang mempenagruhi yaitu saat atlet tersebut
memperoleh hasil pasa saat pertandingan. Seperti tertinggal poin unggul dari lawan. Disini
tingkat emosional bisa mempengaruhi dari atlet dan kecenderungan hasi juga mengikuti.
Tidak hanya tertinggal point, factor yang lain seperti dilihat dari progress dari tiap latihan
atau pada saat atlet tersebut melaksanakan program trining center. Pelatih akan melihat
perkembangan dari tiap hasil yang sudah diterapkan selama proses dalam latihan.
Tingkah laku prestasi. Setiap atlet mempunyai karakter atau kepribadian yang bisa
berpengaruh kepada prestasi yang sudah dia raih. Ada tipe atlet yang sudah merasa cepat
puas atas prestasi yang sudah dia raih. Dimana ini bisa membuat dampak kepada atlet yaitu
atlet akan cenderung meremehkan lawan dan akan menjadi persaingan yang tidak sehat. Dan
segi positif bisa dilihat jika atlet menjadikan prestasi yang dia raih itu sebagai acuan atau
progress yang baik untuk lebih berkembang dan menjadikan jam terbang untuk bekal di
kompetisi berikutnya.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Factor yang mempengaruhi motivasi prestasi atlet adalah factor kepribadian 75%.
Pengaruh situasi 74%. Kecenderungan hasil 78,4%. Reaksi emosional 86,05%. Tingkah laku
prestasi 84%. Yang paling dominan adalah reaksi emosional. Penyebab tingginya motivasi
reaksi dari indicator reaksi emosional karena kedewasaan, kedewasaan seseorang membuat
seseorang tersebut lebih bijaksana dan bertindak lebih tertatah dengan baik. Mengelola
perasaan dan mempunyai sikap yang baik. Lingkungan juga menjadi factor yang
mempengaruhi reaksi emosional.

B. SARAN
Saran bagi pelatih, atlit dan orang tua. Saran pelatih untuk memberikan progam yang
terstruktur dan terprogram kepada para atlet PPLOP di Jawa Tengah agar para atlet
memeberikan prestasi yang baik. Untuk atlet jangan berpuas diri terhadap prestasi yang telah
diraih. Untuk orangtua dan lingkungan terdekat, bisa memberikan dorongan motivasi dan
selalu menemani disaat masa pendewasaan diri atlet untuk meningkatkan prestasi atlet.

Anda mungkin juga menyukai