OLEH:
NAMA : PUTU SETIAWAN
NIM : 2016011101
KELAS : 3.C
Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya kami
dapat menyusun artikel ilmiah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Artikel ini kami
beri judul” Goal setting”. Penyusunan artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Psikologi Olahraga.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada bapak Ni Putu Dwi Sucita,S.Pd.,M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Olahraga yang telah membimbimg kami dalam
penyusunan artikel ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam pengumpulan data yang kami gunakan sebagai referensi dalam pembuatan artikel ini.
Kami menyadari bahwa artikel saya ini masih jauh dari kata sempurna, maka daripada itu
penulisan sangat terbuka atas saran dan kritik yang membangun demi menyempurnakan
penulisan artikel ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga artikel Psikologi Olahraga ini
dapat bermanfaat.
Singaraja, 22 Novenber2021
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.prinsip laporan……………………………………………………………………….…1
1.3.landasan teori……………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
1.5.Kesimpulan. ..................................................................................7
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manajemen memiliki peranan penting dalam kehidupan, terlepas dari seberapa
besar atau kecil penggunaan manajemen tersebut. Dahulu, orang berpendapat bahwa
manajemen hanya diperlukan dalam konteks seputar perusahaan dan berwirausaha
saja. Sehingga di luar perusahaan, manajemen tidaklah dibutuhkan.
Seiring berjalannya waktu, pendapat tersebut tidaklah tepat. Di lapangan militer,
institusi pendidikan, yayasan sosial, rumah sakit, bahkan dalam sebuah organisasi
kecil di sekitar kita, orang-orang mulai menyadari betapa pentingnya manajemen
dalam mencapai sebuah tujuan. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, maka
manajemen harus memiliki fungsi goal setting , yaitu menetapkan tujuan. Goal
setting dapat meningkatkan reaksi kogniti dan afekti dari tujuan yang diinginkan, karena hal ini
merupakan salah satu penentu kesuksesan bermanajemen. Oleh karena
itu, melalui artikel ini, penulis mengangkat pentingnya goal setting dalam
bermanajemen yang baik dan bagaimana mendesain goal setting yang tepat dalam
suatu manajemen.
1.3 TUJUAN
Makalah ini memberikan manfaat yaitu mengetahui suatu goal setting dan manfaat-manfaatnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SUPERVISING
1. lmiah
2. Kooperatif
3. Knstruktif
4. Realitis
5. Progresif
6. Inovatif
3.1 KESIMPULAN
3.2 Saran
Penulis sangat menyadari bahwa pada penulisan artikel ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan sehingga memerlukan suatu penyempurnaan lagi, namun juga artikel ini bisa
menjadi media untuk memperdalam pengetahuan tentang goal setting. Dengan demikian penulis
memberikan saran sebagai berikut:
2. Tidak hanya sekedar membaca makalah ini, bila perlu kita bisa mendalami dan
mempelajarinya sebagai suatu ilmu pengetahuan baru yang berguna untuk kedepannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Memikirkan dan mengimpikan hari kedepan adalah salah satu habit yang dimiliki oleh kaum
visioner. Kaum yang cara dan kemampuan memandang kehidupan ini bisa jauh ke depan,
melewati batasan waktu dan tempat. Kaum yang berkemampuan mem-breakdown rencana besar
ke dalam rencana kecil yang secara konsisten diperjuangkan agar menjadi kenyataan.
Namun yang sering dijumpai saat ini, tidak sedikit orang yang mengambil sikap mengalir
begitu saja dalam hidup ini. Merencanakan tujuan hidup (goal setting) pada masa depan
merupakan hal yang asing baginya. Mereka beranggapan bahwa nasib telah ditetapkan begitu
rupa oleh Yang Maha Kuasa. Hal ini tentu saja menjadi sangat bertolak belakang dengan
pandangan orang semacam Jack Welch. Mantan CEO General Electric ini, berpandangan bahwa
“Diri sendirilah yang akan menentukan seperti apa nasib ke depannya”. Bukan orang atau pihak
lain, walaupun orang atau pihak lain itu bisa saja justru mengendalikan nasib orang lain.
“Control your destiny, or someone else will”.
Sesungguhnya, penetapan tujuan atau target (goal setting) haruslah dilakukan dalam segala
aspek kehidupan. Dalam bidang olahraga pun amat penting untuk menentukan goal setting ini.
Goal setting bermanfaat dalam perkembangan kepribadian para atlet dan dapat menjadi suatu
strategi psikologis dalam meniti dan meraih prestasi puncak. Perkembangan di Amerika dan
Eropa, telah berkembang sejumlah strategi secara psikologis sebagai cara untuk membantu para
atlet, baik dalam pencapaian perkembangan pribadi, maupun dalam meraih prestasi puncak.
Salah satu diantara strategi tersebut adalah teknik “goal-setting”. Teknik ini juga merupakan
suatu teknik pelatihan mental yang pada kenyataannya tidak hanya berpengaruh terhadap
penampilan atau kinerja para atlet dalam berbagai tingkat usia dan kemampuan, tetapi juga
berkaitan erat dengan perubahan positif yang terjadi dalam aspek psikologis lainnya, seperti
tingkat anxiety, kepercayaan diri (self-confidence), motivasi dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan goal setting?
2. Apa saja faktor- faktor yang memperngaruhi goal setting?
3. Mengapa goal setting harus dilakukan?
4. Apa saja manfaat melakukan goal setting?
5. Bagaimana cara melakukan goal setting?
C. Tujuan
1. Agar pembaca dapat mengerti konsep dari goal setting.
2. Agar pembaca mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi goal setting.
3. Agar pembaca dapat mengetahui manfaat melakukan goal setting.
4. Agar pembaca mengerti perlunya melakukan goal setting.
5. Agar pembaca mengetahui cara melakukan goal setting.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Komitmen
Pengertian komitmen secara umum adalah adanya suatu kesepakatan atau persetujuan
antara atlet dengan organisasi. Gibson dkk (1985) mengemukakan pengertian komitmen adalah
keadaan yang melibatkan identifikasi dan loyalitas yang diwujudkan terhadap klub/organisasi
yang menaungi atlet. Mitchell (1985) menjelaskan individu yang kurang sepakat dengan sasaran
atau target organisasi merupakan sikap negatif dan bisa berakibat kerugian.
Huber (1985) menjelaskan bahwa antara penerimaan dan komitmen terhadap sasaran
sering diartikan sama, tetapi kenyataan dalam gagasannya (construtes) berbeda. Penerimaan
terhadap target atau sasaran berarti ada kesektujuan untuk melaksanakan, sedangkan komitmen
itu bisa saja individu menerimanya tetapi belum tentu mau mengejar target atau sasaran yang
dibebankan. Dengan demikian atlet dapat dikatakan menerima (acceptance) dan komitmen
(commitment) terhadap pelaksanaan kerja untuk mencapai target apabila mengetahui dan
mengerti akan sasaran yang dimaksudkan, serta ada kesediaan atau persetujuannya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Goal setting berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas kerja. Makin
jelas goal setting makin tinggi prodiktivitas atlet.
Dari berbagai penelitian yang mengkaitkan sistem penetapan target dengan kinerja
(performance) dapat dipakai sebagai acuan untuk menguji hubungan antara setting
dengan produktivitas kerja. Penelitian Shalley dkk (1986) menunjukkan bahwa sistem
penetapan sasaran atau target menaikkan prestasi kerja.
Hasil penelitian Locke dkk, (dalam Landy, 1989 ) selama 15 tahun meneliti goal
setting, mengemukakan beberapa konklusi umum yaitu (1) 90% hasil dari berbagai
eksperimen lapangan dan laboratorium menunjukan adanya dukungan bahwa goal
setting berhubungan dengan kinerja. (2) target atau tujuan dalam tugas–tugas pekerjaan
secara langsung berpengaruh terhadap kinerja oleh karena adanya perhatian, tindakan,
mobilisasi energi untuk pelaksanaan tugas, dan motivasi untuk mengembangkan strategi
yang sesuai guna pencapaian target atau sasaran.
B. Saran
Olahraga Goal setting sangat perlu untuk dilakukan. Sebab, atlet yang telah
melakukan goal setting akan dapat lebih mengerti tujuan atau sasaran yang akan
dicapainya. Jika hal tersebut telah dilakukan, atlet akan lebih mudah menentukan hal-hal
yang harus dilakukan agar goal setting-nya dapat menjadi nyata. Dan hal tersebut secara
otomatis menjadi motivasi bagi para atlet. Goal setting memberi pengaruh positif bagi
para atlet yang melakukannya.
DAFTAR PUSTAKA
Erigham, John, C. 1991. Social Psychology. (2nd. Ed.) New York: HarperCollins
Publisher Inc.
Huber. Vandra. L. 1935. Effects of Tesk Difficulty, Goal Setting, And Strategy on
Locke. E. A., Federic, E.. and Bobko, F. 1984. Effect of Self-efficacy, Goals, and